Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali mengajukan 6 pertanyaan.
Pertama,"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?".
Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman,dan kerabatnya. Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu benar. tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "MATI". Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. (Ali Imran 185)
Pertanyaan kedua "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?".
Murid -muridnya ada yang menjawab negara Cina, bulan, matahari, dan bintang-bintang. Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.
Pertanyaan yang ke tiga. "Apa yang paling besar di dunia ini?".
Murid-muridnya ada yang menjawah gunung, bumi,dan matahari. Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "NAFSU" (Al
A'Raf 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.
Pertanyaan ke empat adalah, "Apa yang paling berat di dunia ini?".
Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah. Semua jawaban itu benar, kata Imam Ghozali. Tapi yang paling berat adalah "memegang AMANAH" (Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini.Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT,sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak bisa memegang amanahnya.
Pertanyaan yang ke lima adalah, "Apa yang paling ringan di dunia ini?".
Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling ringan di dunia ini adalah MENINGGALKAN SHOLAT. Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan sholat, gara-gara meeting kita tinggalkan sholat.
Lantas pertanyaan ke enam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia ini?".
Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang... Benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling tajam adalah "LIDAH MANUSIA". Karena melalui lidah, Manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan
melukai perasaan saudaranya sendiri.
Sabtu, 02 November 2013
Jumat, 01 November 2013
Akibat Memakan Harta Riba
Akibat Memakan Harta Riba
Oleh: Ade Zarkasyi bin Sabit
Tepatnya ketika Allah Subhannahu wa Ta'ala memberikan mukjizat kepada hamba dan kekasihNya, Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam berupa Isra’ Mi’raj, pada saat itu pula Allah Ta'ala perlihatkan berbagai kejadian kepada beliau yang kelak akan memimpin jaga raya ini. Di antaranya Rasulullah n melihat adanya beberapa orang yang tengah disiksa di Neraka, perut mereka besar bagaikan rumah yang sebelumnya tidak pernah disaksikan Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam. Kemudian Allah Ta’ala tempatkan orang-orang tersebut di sebuah jalan yang tengah dilalui kaumnya Fir’aun yang mereka adalah golongan paling berat menerima siksa dan adzab Allah di hari Kiamat. Para pengikut Fir’aun ini melintasi orang-orang yang sedang disiksa api dalam Neraka tadi. Melintas bagaikan kumpulan onta yang sangat kehausan, menginjak orang-orang tersebut yang tidak mampu bergerak dan pindah dari tempatnya disebabkan perutnya yang sangat besar seperti rumah. Akhirnya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bertanya kepada malaikat Jibril yang menyertainya, “Wahai Jibril, siapakah orang-orang yang diinjak-injak tadi?” Jibril menjawab, “Mereka itulah orang-orang yang makan harta riba.” (lihat Sirah Nabawiyah, Ibnu Hisyam, 2/252).
Dalam syariat Islam, riba diartikan dengan bertambahnya harta pokok tanpa adanya transaksi jual beli sehingga menjadikan hartanya itu bertambah dan berkembang dengan sistem riba. Maka setiap pinjaman yang diganti atau dibayar dengan nilai yang harganya lebih besar, atau dengan barang yang dipinjamkannya itu menjadikan keuntungan seseorang bertambah dan terus mengalir, maka perbuatan ini adalah riba yang jelas-jelas diharamkan oleh Allah Subhannahu wa Ta'ala dan RasulNya Shalallaahu alaihi wasalam, dan telah menjadi ijma’ kaum muslimin atas keharamannya.
Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:
“Allah menghilangkan berkah riba dan menyuburkan shadaqah, dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa”. (QS. Al-Baqarah: 270).
Barang-barang haram yang tiada terhitung banyaknya sampai menyusahkan dan memberatkan mereka ketika harus cepat-cepat berjalan pada hari Pembalasan. Setiap kali akan bangkit berdiri, mereka jatuh kembali, padahal mereka ingin berjalan bergegas-gegas bersama kumpulan manusia lainnya namun tiada sanggup melakukannya akibat maksiat dan perbuatan dosa yang mereka pikul.
Maha Besar Allah yang telah berfirman:
“Orang-orang yang memakan (mengambil) riba tidak dapat berdiri kecuali seperti berdirinya orang yang kemasukan syetan lantaran tekanan penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat): Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. (QS. Al-Baqarah: 275).
Dalam menafsirkan ayat ini, sahabat Ibnu “Abbas Radhiallaahu anhu berkata:
“Orang yang memakan riba akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan gila lagi tercekik”. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 1/40).
Imam Qatadah juga berkata:
“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta riba akan dibangkitkan pada hari Kiamat dalam keadaan gila sebagai tanda bagi mereka agar diketahui para penghuni padang mahsyar lainnya kalau orang itu adalah orang yang makan harta riba.” (Lihat Al-Kaba’ir, Imam Adz-Dzahabi, hal. 53).
Dalam Shahih Al-Bukhari dikisahkan, bahwasanya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bermimpi didatangi dua orang laki-laki yang membawanya pergi sampai menjumpai sebuah sungai penuh darah yang di dalamnya ada seorang laki-laki dan di pinggir sungai tersebut ada seseorang yang di tangannya banyak bebatuan sambil menghadap ke pada orang yang berada di dalam sungai tadi. Apabila orang yang berada di dalam sungai hendak keluar, maka mulutnya diisi batu oleh orang tersebut sehingga menjadikan dia kembali ke tempatnya semula di dalam sungai. Akhirnya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bertanya kepada dua orang yang membawanya pergi, maka dikatakan kepada beliau: “Orang yang engkau saksikan di dalam sungai tadi adalah orang yang memakan harta riba.” (Fathul Bari, 3/321-322).
Kaum muslimin sidang Jum’at yang berbahagia… inilah siksa yang Allah berikan kepada orang-orang yang suka makan riba, bahkan dalam riwayat yang shahih, sahabat Jabir Radhiallaahu anhu mengatakan:
Semaraknya praktek riba selama ini tidak lepas dari propaganda musuh-musuh Islam yang menjadikan umat Islam lebih senang untuk menyimpan uangnya di bank-bank, lebih-lebih dengan semaraknya kasus-kasus pencurian dan perampokan serta berbagai adegan kekerasan yang semakin merajalela. Bahkan sistem simpan pinjam dengan bunga pun sudah dianggap biasa dan menjadi satu hal yang mustahil bila harus dilepaskan dari perbankan. Umat tidak lagi memperhatikan mana yang halal dan mana yang haram. Riba dianggap sama dengan jual beli yang diperbolehkan menurut syari’at Islam. Kini kita saksikan, gara-gara bunga berapa banyak orang yang semula hidup bahagia pada akhirnya menderita tercekik dengan bunga yang ada. Musibah dan bencana telah meresahkan masyarakat, karena Allah yang menurunkan hukumNya atas manusia telah mengizinkan malapetaka atas suatu kaum jika kemaksiatan dan kedurhakaan telah merejalela di dalamnya.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Abu Ya’la dan isnadnya jayyid, bahwasannya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:
Dan dari bencana yang ditimbulkan karena memakan riba tidak saja hanya sampai di sini, bahkan telah menjadikan hubungan seorang hamba dengan Rabbnya semakin dangkal yang tidak lain dikarenakan perutnya yang telah dipadati benda-benda haram. Sehingga nasi yang dimakannya menjadi haram, pakaian yang dikenakannya menjadi haram, motor yang dikendarainya pun haram, dan barang-barang perkakas di rumahnya pun menjadi haram, bahkan ASI yang diminum oleh si kecil pun menjadi haram. Kalau sudah seperti ini, bagaimana mungkin do’a yang dipanjatkan kepada Allah akan dikabulkan jika seluruh harta dan makanan yang ada dirumahnya ternyata bersumber dari hasil praktek riba.
Sebenarnya praktek riba pada awal mulanya adalah perilaku dan tabi’at orang-orang Yahudi dalam mencari nafkah dan mata pencaharian hidup mereka. Dengan sekuat tenaga mereka berusaha untuk menularkan penyakit ini ke dalam tubuh umat Islam melalui bank-bank yang telah banyak tersebar. Mereka jadikan umat ini khawatir untuk menyimpan uang di rumahnya sendiri seiring disajikannya adegan-adegan kekerasan yang menakutkan masyarakat lewat jalur televisi dan media-media massa lainnya, sehingga umatpun bergegas mendepositokan uangnya di bank-bank milik mereka yang mengakibatkan keuntungan yang besar lagi berlipat ganda bagi mereka, menghimpun dana demi melancarkan rencana-rencana jahat zionis dan acara-acara kristiani lainnya. Mereka banyak membantai umat Islam, namun diam-diam tanpa disadari di antara kita telah ada yang membantu mereka membantai saudara-saudara kita semuslim dengan mendepositokan uang kita di bank-bank mereka.
Dalam firmanNya Allah Subhannahu wa Ta'ala menegaskan:
“Dan disebabkan mereka (orang-orang Yahudi) memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang lain dengan jalan yang bathil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir di antara mereka siksa yang pedih”. (QS. An-Nisa’: 161).
Lalu pantaskah bila umat Islam mengikuti pola hidup suatu kaum yang Allah pernah mengutuknya menjadi kera dan babi, sedangkan Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebagian dari orang-orang yang diberi Al-Kitab (Yahudi dan Nashrani), niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi kafir sesudah kamu beriman.” (QS. Ali Imran: 100).
Semoga Allah senantiasa menunjukkan kita kepada jalanNya yang lurus, yang telah ditempuh oleh para pendahulu kita dari generasi salafush-shalih.
Khutbah Kedua
“Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Rabbmu lalu bertaubatlah kepadaNya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” (QS. Hud: 52).
Pada penutup khutbah ini, marilah kita memunajatkan do’a kepada Allah sebagai bukti bahwasanya kita ini fakir di hadapan Allah Subhannahu wa Ta'ala .
Oleh: Ade Zarkasyi bin Sabit
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا وَرَسُوْلِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى ا للهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ؛
فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَديِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحَدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلةٍ.
فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُؤْمِنُوْنَ الْمُتَّقُوْنَ، حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ:
يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ: اِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بَخُلُقٍ حَسَنٍ.
Kaum muslimin seiman dan seaqidahفَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَديِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحَدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلةٍ.
فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُؤْمِنُوْنَ الْمُتَّقُوْنَ، حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ:
يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ: اِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بَخُلُقٍ حَسَنٍ.
Tepatnya ketika Allah Subhannahu wa Ta'ala memberikan mukjizat kepada hamba dan kekasihNya, Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam berupa Isra’ Mi’raj, pada saat itu pula Allah Ta'ala perlihatkan berbagai kejadian kepada beliau yang kelak akan memimpin jaga raya ini. Di antaranya Rasulullah n melihat adanya beberapa orang yang tengah disiksa di Neraka, perut mereka besar bagaikan rumah yang sebelumnya tidak pernah disaksikan Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam. Kemudian Allah Ta’ala tempatkan orang-orang tersebut di sebuah jalan yang tengah dilalui kaumnya Fir’aun yang mereka adalah golongan paling berat menerima siksa dan adzab Allah di hari Kiamat. Para pengikut Fir’aun ini melintasi orang-orang yang sedang disiksa api dalam Neraka tadi. Melintas bagaikan kumpulan onta yang sangat kehausan, menginjak orang-orang tersebut yang tidak mampu bergerak dan pindah dari tempatnya disebabkan perutnya yang sangat besar seperti rumah. Akhirnya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bertanya kepada malaikat Jibril yang menyertainya, “Wahai Jibril, siapakah orang-orang yang diinjak-injak tadi?” Jibril menjawab, “Mereka itulah orang-orang yang makan harta riba.” (lihat Sirah Nabawiyah, Ibnu Hisyam, 2/252).
Dalam syariat Islam, riba diartikan dengan bertambahnya harta pokok tanpa adanya transaksi jual beli sehingga menjadikan hartanya itu bertambah dan berkembang dengan sistem riba. Maka setiap pinjaman yang diganti atau dibayar dengan nilai yang harganya lebih besar, atau dengan barang yang dipinjamkannya itu menjadikan keuntungan seseorang bertambah dan terus mengalir, maka perbuatan ini adalah riba yang jelas-jelas diharamkan oleh Allah Subhannahu wa Ta'ala dan RasulNya Shalallaahu alaihi wasalam, dan telah menjadi ijma’ kaum muslimin atas keharamannya.
Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:
“Allah menghilangkan berkah riba dan menyuburkan shadaqah, dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa”. (QS. Al-Baqarah: 270).
Barang-barang haram yang tiada terhitung banyaknya sampai menyusahkan dan memberatkan mereka ketika harus cepat-cepat berjalan pada hari Pembalasan. Setiap kali akan bangkit berdiri, mereka jatuh kembali, padahal mereka ingin berjalan bergegas-gegas bersama kumpulan manusia lainnya namun tiada sanggup melakukannya akibat maksiat dan perbuatan dosa yang mereka pikul.
Maha Besar Allah yang telah berfirman:
“Orang-orang yang memakan (mengambil) riba tidak dapat berdiri kecuali seperti berdirinya orang yang kemasukan syetan lantaran tekanan penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat): Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. (QS. Al-Baqarah: 275).
Dalam menafsirkan ayat ini, sahabat Ibnu “Abbas Radhiallaahu anhu berkata:
“Orang yang memakan riba akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan gila lagi tercekik”. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 1/40).
Imam Qatadah juga berkata:
“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta riba akan dibangkitkan pada hari Kiamat dalam keadaan gila sebagai tanda bagi mereka agar diketahui para penghuni padang mahsyar lainnya kalau orang itu adalah orang yang makan harta riba.” (Lihat Al-Kaba’ir, Imam Adz-Dzahabi, hal. 53).
Dalam Shahih Al-Bukhari dikisahkan, bahwasanya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bermimpi didatangi dua orang laki-laki yang membawanya pergi sampai menjumpai sebuah sungai penuh darah yang di dalamnya ada seorang laki-laki dan di pinggir sungai tersebut ada seseorang yang di tangannya banyak bebatuan sambil menghadap ke pada orang yang berada di dalam sungai tadi. Apabila orang yang berada di dalam sungai hendak keluar, maka mulutnya diisi batu oleh orang tersebut sehingga menjadikan dia kembali ke tempatnya semula di dalam sungai. Akhirnya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bertanya kepada dua orang yang membawanya pergi, maka dikatakan kepada beliau: “Orang yang engkau saksikan di dalam sungai tadi adalah orang yang memakan harta riba.” (Fathul Bari, 3/321-322).
Kaum muslimin sidang Jum’at yang berbahagia… inilah siksa yang Allah berikan kepada orang-orang yang suka makan riba, bahkan dalam riwayat yang shahih, sahabat Jabir Radhiallaahu anhu mengatakan:
لَعَنَ رَسُوْلُ اللهِ n آكِلَ الرِّبَا وَمُوْكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ، وَقَالَ: هُمْ سَوَاءٌ.
Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam melaknat orang yang memakan riba, yang memberi makan riba, penulisnya dan kedua orang yang memberikan persaksian, dan beliau bersabda: “Mereka itu sama”. (HR. Muslim, no. 1598).Semaraknya praktek riba selama ini tidak lepas dari propaganda musuh-musuh Islam yang menjadikan umat Islam lebih senang untuk menyimpan uangnya di bank-bank, lebih-lebih dengan semaraknya kasus-kasus pencurian dan perampokan serta berbagai adegan kekerasan yang semakin merajalela. Bahkan sistem simpan pinjam dengan bunga pun sudah dianggap biasa dan menjadi satu hal yang mustahil bila harus dilepaskan dari perbankan. Umat tidak lagi memperhatikan mana yang halal dan mana yang haram. Riba dianggap sama dengan jual beli yang diperbolehkan menurut syari’at Islam. Kini kita saksikan, gara-gara bunga berapa banyak orang yang semula hidup bahagia pada akhirnya menderita tercekik dengan bunga yang ada. Musibah dan bencana telah meresahkan masyarakat, karena Allah yang menurunkan hukumNya atas manusia telah mengizinkan malapetaka atas suatu kaum jika kemaksiatan dan kedurhakaan telah merejalela di dalamnya.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Abu Ya’la dan isnadnya jayyid, bahwasannya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:
مَا ظَهَرَ فِيْ قَوْمٍ الزِّنَى وَالرِّبَا إِلاَّ أَحَلُّوْا بِأَنْفُسِهِمْ عِقَابَ اللهِ.
“Tidaklah perbuatan zina dan riba itu nampak pada suatu kaum, kecuali telah mereka halalkan sendiri siksa Allah atas diri mereka.” (Lihat Majma’Az-Zawaid, Imam Al-Haitsami, 4/131).Dan dari bencana yang ditimbulkan karena memakan riba tidak saja hanya sampai di sini, bahkan telah menjadikan hubungan seorang hamba dengan Rabbnya semakin dangkal yang tidak lain dikarenakan perutnya yang telah dipadati benda-benda haram. Sehingga nasi yang dimakannya menjadi haram, pakaian yang dikenakannya menjadi haram, motor yang dikendarainya pun haram, dan barang-barang perkakas di rumahnya pun menjadi haram, bahkan ASI yang diminum oleh si kecil pun menjadi haram. Kalau sudah seperti ini, bagaimana mungkin do’a yang dipanjatkan kepada Allah akan dikabulkan jika seluruh harta dan makanan yang ada dirumahnya ternyata bersumber dari hasil praktek riba.
Sebenarnya praktek riba pada awal mulanya adalah perilaku dan tabi’at orang-orang Yahudi dalam mencari nafkah dan mata pencaharian hidup mereka. Dengan sekuat tenaga mereka berusaha untuk menularkan penyakit ini ke dalam tubuh umat Islam melalui bank-bank yang telah banyak tersebar. Mereka jadikan umat ini khawatir untuk menyimpan uang di rumahnya sendiri seiring disajikannya adegan-adegan kekerasan yang menakutkan masyarakat lewat jalur televisi dan media-media massa lainnya, sehingga umatpun bergegas mendepositokan uangnya di bank-bank milik mereka yang mengakibatkan keuntungan yang besar lagi berlipat ganda bagi mereka, menghimpun dana demi melancarkan rencana-rencana jahat zionis dan acara-acara kristiani lainnya. Mereka banyak membantai umat Islam, namun diam-diam tanpa disadari di antara kita telah ada yang membantu mereka membantai saudara-saudara kita semuslim dengan mendepositokan uang kita di bank-bank mereka.
Dalam firmanNya Allah Subhannahu wa Ta'ala menegaskan:
“Dan disebabkan mereka (orang-orang Yahudi) memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang lain dengan jalan yang bathil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir di antara mereka siksa yang pedih”. (QS. An-Nisa’: 161).
Lalu pantaskah bila umat Islam mengikuti pola hidup suatu kaum yang Allah pernah mengutuknya menjadi kera dan babi, sedangkan Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebagian dari orang-orang yang diberi Al-Kitab (Yahudi dan Nashrani), niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi kafir sesudah kamu beriman.” (QS. Ali Imran: 100).
Semoga Allah senantiasa menunjukkan kita kepada jalanNya yang lurus, yang telah ditempuh oleh para pendahulu kita dari generasi salafush-shalih.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ.
Khutbah Kedua
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا وَرَسُوْلِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهَ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ؛
فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَديِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحَدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلةٌ.
Dalam khutbah kedua ini, setelah kita menyadari realitas yang ada, marilah kita sering-sering beristighfar kepada Allah, karena tidak ada obat penyembuh dari kesalahan dan kedurhakaan yang telah kita lakukan kecuali hanya dengan mengakui segala dosa kita lalu beristighfar memohon ampun kepada Allah dan untuk tidak mengulanginya kembali sambil beramal shalih menjalankan ketaatan unukNya, sebagaimana yang dikatakan Nabi Hud Alaihissalam kepada kaumnya:فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَديِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحَدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلةٌ.
“Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Rabbmu lalu bertaubatlah kepadaNya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” (QS. Hud: 52).
Pada penutup khutbah ini, marilah kita memunajatkan do’a kepada Allah sebagai bukti bahwasanya kita ini fakir di hadapan Allah Subhannahu wa Ta'ala .
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، يَا مُجِيْبَ الدَّعَوَاتِ.
اَللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ دَيْنًا إِلاَّ قَضَيْتَهُ وَلاَ حَاجَةً مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ إِلاَّ قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ.
اَللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ دَيْنًا إِلاَّ قَضَيْتَهُ وَلاَ حَاجَةً مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ إِلاَّ قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ.
AL QUR’AN DIPALSUKAN
AL QUR’AN DIPALSUKAN
Surat palsu ditambahkan dalam Al-Quran cetakan Baru,Waspada!!
Ini udah terjadi di Malaysia. Better be careful.. siapa tahu di sinipun (sudah) terjadi!!
Assalamualaikum Wr. Wb.
Maklumat ini adalah pemberitahuan daripada seorang muslimin yang prihatin (Mohamad Hazari) dalam Bahasa Inggeris tetapi telah di Bahasa Melayukan.... Apabila saudara-saudari hendak membeli Al-Quran terutamanya yang dalam edisi baru, maka berhati-hatilah kerana terdapat 4 surah yang palsu hasil ciptaan kafir laknatullah.....surah-surah tersebut adalah :
a) Al-Iman
b) Al-Wasaya
c) At-Tajassud
d) Al-Muslimoon
Sekiranya anda kurang yakin layari website http://dialspace.dial.pipex.com/town/park/geq96/original/ di dalam website ini terdapat surah tersebut dan maksudnya sekaligus.
Selain itu, jangan sekali-kali anda layari http://www.thequran.com kerana segala isinya adalah palsu....
Beberapa waktu yang lalu saya memperoleh informasi ttg surat-surat palsu yang disisipkan dalam Al Qur'an cetakan terbaru. Mungkin sudah banyak ikhwan dan akhwat pembaca yang telah mengetahui.
Alhamdulillah, dengan bantuan rekan-rekan muslimin, saya telah dibantu untuk menterjemahkan isi surat-surat palsu tsb tsb. Sayang untuk penulisan dalam text Arab belum bisa dilakukan di e-mail ini (berhubung tidak ada fasilitas Arabic Text). Berikut terjemahan isi surat-surat palsu tsb.
Surat At-Tajassud (Penjelmaan)
1. Puji syukur kepada-Nya yang telah menciptakan sorga yang tanpa batas.
2. Dia ciptakan bumi yang sebagian terdiri dari air dan sebagian lagi tanah.
3. Katakan pada orang-orang yang telah diperdaya oleh ajakan syetan : pikiranmu telah dibutakan sehingga kamu menuduh bahwa Allah itu keliru dan menjadi pengikut syetan.
4. Syetan akan selalu menjadi musuh yang paling besar bagi manusia.
5. Jika Allah menghendaki, Dia bisa membuat seorang anak dari batu, seperti yang telah Dia katakan pada alam ini : jadilah, maka akan jadi mustahil bagi Allah bahwa Dia harus mengkonsultasikan keputusan-Nya dengan orang lain.
6. Mustahil bagi Allah bahwa Dia harus mengambil satu dari mahluknya sebagai anak.
7. Katakan pada orang-orang yang masih meragukan apa yang telah diberitakan sebelumnya ; Kristus adalah bukan makhluk Allah, dia telah bersama Allah pada awalnya dan akan selalu bersama-Nya.
8. Dalam Dia (Allah) dan dari Dia, dia (Kristus) berasal, bersama dengan jiwa-Nya, satu Tuhan, abadi, satu dan tidak lebih dari satu.
9. Seperti seorang ayah yang mengirimnya kepada umat manusia seperti yang telah Dia janjikan.
10. Dia tiupkan/turunkan se perti sabda kedalam rahim seorang perawan yang akan lahir sebagai manusia
11. Dia berbaur dengan manusia biasa, berwujud seperti manusia, mati sebagai pengorbanan atas nama manusia dan seperti manusia, juga dia dikuburkan/dimakamkan.
12. Dan seperti Bapa yang ada di Surga, setelah 3 (tiga) hari dia naik.
13. Bagi siapa yang tidak percaya keajaiban-Nya, dan mengatakan hal-hal yang buruk tentang-Nya.
14. Allah tidak akan melepas kanmu dari kemurkaan-Nya.
15. Tapi bagi siapa yang percaya pada-Nya dan pada Almasih-Nya, mereka akan mendapatkan pengampunan dan surga dimana mereka hidup abadi.
Surat Al-Iman (kepercayaan)
1. Ceritera tentang beberapa pengikut dalam kitab, pada saat badai menghantamnya saat mereka sedang berlayar.
2. Kemudian mereka melihat bayangan Kristus berjalan diatas air. Mereka lalu berkata : Apakah Tuhan kita itu sedang menertawakan kita atau kita yang sedang gila ?.
3. Lalu terdengar suara aneh yang berkata : jangan takut ini aku, apakah kamu tidak melihat ?
4. Maka, satu dari mereka berteriak : Tuhanku, bimbinglah aku, jika Kau memang disini, untuk berjalan diatas air. Ya Allah jadikanlah keraguanku ini menjadi sesuatu yang pasti.
5. Dia (Allah) berkata padanya : kemarilah dan jadilah mu'jizat/keajaiban yang akan selalu diingat.
6. Dan mulailah sang pengikut/umat tersebut berjalan, dia lalu lihat betapa kencangnya badai yang datang sehingga dia menjadi takut akan tenggelam, lalu dia berteriak lagi kepada Tuhannya untuk minta pertolongan.
7. Dan Dia mengeluarkan tangan-Nya dan merengkuhnya sambil berkata : Oh ? Kamu mempunyai sedikit kepercayaan, itulah hadiah/pahala bagi kamu sekalian yang ragu.
8. Dan segera setelah Dia pergi dengannya dengan kapal tersebut, badai reda dan si pengikut ini mengucapkan terimakasih pada-Nya dan berkata :
9. Kau adalah benar-benar anak Tuhan; dalam dirimu kami percaya dan di depan-Mu kami berlutut.
10. Dia berkata : Suka cita adalah untuk mereka yang percaya tanpa mencampuradukkan kepercayaan mereka dengan sesuatu yang meragukan. Itulah keberhasilan yang sebenarnya.
Surat Al-Muslimun
1. Alief lam saad miim.
2. Katakanlah : Hai kaum muslimin, kamu sekalian sudah tersesat jauh.
3. Bagi yang tidak percaya kepada Allah dan Kristus-Nya, akan menikmati hari akhirnya dalam kobaran api dan siksaan yang pedih.
4. Beberapa wajah pada hari itu akan terlihat memelas dan ketakutan mencari pengampunan dari Allah dan Allah akan menolong apa yang Dia inginkan (untuk ditolong).
5. Pada hari itu Sang Maha Pengampun berkata : Hai umat-Ku, Aku telah mengaruniakan padamu petunjuk dalam Taurat dan Injil.
6. Dan kamu seharusnya tidak memungkiri apa yang telah Aku perintahkan kepadamu dan menyesatkan diri dari jalan yang benar.
7. Mereka berkata : kami tidak tersesat sendiri tapi dia (Muhammad) yang telah dijadikan salah satu utusan (Allah) telah salah memimpin kami.
8. Dan Allah berkata : Hai Muhammad, kau telah membujuk umat-Ku dan menyebabkan mereka tidak mempercayai.
9. Dia berkata : ya Tuhanku, adalah syetan yang telah membujukku dan sebenar nya akan selalu mengganggu anak-cucu Adam.
10. Dan Allah akan meng ampuni orang-orang yang telah terbujuk dan lalu menyesal dan dia akan memaksa dia yang telah terbujuk oleh syetan, yang menyedihkan.
11. Dan jika Allah memerintahkan sesuatu, Dialah yang paling tahu apa yang diperintahkan dan Dia dapat melakukan segalanya.
Surat Al-Wasaya (comandements) (Perintah Allah)
1. Alief lam miim dzal
2. Kami telah kirimkan kepadamu seorang pembawa berita.
3. (Sesungguhnya) untuk mengatur apasaja didunia ini supaya berjalan dengan semestinya.
4. Dia yang patuh akan aturan-Mu, akan baik bagi dirinya sendiri dan bagi dia yang tidak patuh akan menerima kenyataan yang pahit.
5. Kami telah memberi Musa sepuluh perintah Tuhan (ten comandements) Kami berikan kepadamu (banyak) sepuluh yang lain, seperti kami jadikan kamu sebagai nabi terakhir dan mengangkatmu sebagai raja mereka.
6. Kamu hapus apa yang ingin kamu hapus dari perintah yang telah Aku berikan pada mereka seperti yang telah Kami ijinkan padamu untuk merubah keputusan-kepu tusan kami.
7. Katakan pada umat-Ku yang percaya untuk bersembunyi manakala mereka menguap untuk menghindari dari tertawaan syetan dan untuk mengagungkan Allah manakala mereka bersin.
8. (dan katakan padanya) untuk tidak memelihara anjing di rumah dan tidak memasang/menggantungkan gambar di dinding rumah mereka.
9. Dan jika mereka memakai sepatu (katakan pada mereka) pakailah yang kanan dahulu sebelum yang kiri dan jika mereka tidak mematuhi hal tersebut mereka akan mendapat dosa besar.
10. Dan bila mereka menjawab ajakan alam (katakan pada mereka) untuk menghapus yang akhir dengan tiga buah ba tu dan hindari menggunakan kotoran karena itu adalah makanan jin dan itulah maka terlarang bagi orang-orang yang percaya.
11. Katakan pada umat-Ku yang percaya, untuk menyerang siapapun dan membunuh untuk menjaga miliknya dan barang siapa yang tidak pernah punya keinginan untuk menyerang itu dia akan mati sebagai orang munafik dan akan dicampakkan (dihari kiamat)
12. (dan katakan) pada yang takut ilmu sihir untuk makan tujuh kurma dan Allah akan menyelamatkannya dari sihir tersebut dan menjauhkannya.
13. Katakan pada umatku jika mereka ingin bersumpah, bersumpahlah karena Allah sebanyak yang dia suka.
14. Dan (katakan padanya) untuk menikahi wanita yang menurutnya baik, atau tiga atau empat, sehingga Kami mudahkan agama baginya.
15. Dan jika kamu mem perpendek perintah itu panggil Jibril dan dia akan segera datang.
16. Dan jika Jibril sibuk, pergilah ke Waraga bin Naufal dan mintalah pertolongan darinya sebelum Kami ambil nyawanya dan wahyu itu akan mustahil datang padamu.
Surat palsu ditambahkan dalam Al-Quran cetakan Baru,Waspada!!
Ini udah terjadi di Malaysia. Better be careful.. siapa tahu di sinipun (sudah) terjadi!!
Assalamualaikum Wr. Wb.
Maklumat ini adalah pemberitahuan daripada seorang muslimin yang prihatin (Mohamad Hazari) dalam Bahasa Inggeris tetapi telah di Bahasa Melayukan.... Apabila saudara-saudari hendak membeli Al-Quran terutamanya yang dalam edisi baru, maka berhati-hatilah kerana terdapat 4 surah yang palsu hasil ciptaan kafir laknatullah.....surah-surah tersebut adalah :
a) Al-Iman
b) Al-Wasaya
c) At-Tajassud
d) Al-Muslimoon
Sekiranya anda kurang yakin layari website http://dialspace.dial.pipex.com/town/park/geq96/original/ di dalam website ini terdapat surah tersebut dan maksudnya sekaligus.
Selain itu, jangan sekali-kali anda layari http://www.thequran.com kerana segala isinya adalah palsu....
Beberapa waktu yang lalu saya memperoleh informasi ttg surat-surat palsu yang disisipkan dalam Al Qur'an cetakan terbaru. Mungkin sudah banyak ikhwan dan akhwat pembaca yang telah mengetahui.
Alhamdulillah, dengan bantuan rekan-rekan muslimin, saya telah dibantu untuk menterjemahkan isi surat-surat palsu tsb tsb. Sayang untuk penulisan dalam text Arab belum bisa dilakukan di e-mail ini (berhubung tidak ada fasilitas Arabic Text). Berikut terjemahan isi surat-surat palsu tsb.
Surat At-Tajassud (Penjelmaan)
1. Puji syukur kepada-Nya yang telah menciptakan sorga yang tanpa batas.
2. Dia ciptakan bumi yang sebagian terdiri dari air dan sebagian lagi tanah.
3. Katakan pada orang-orang yang telah diperdaya oleh ajakan syetan : pikiranmu telah dibutakan sehingga kamu menuduh bahwa Allah itu keliru dan menjadi pengikut syetan.
4. Syetan akan selalu menjadi musuh yang paling besar bagi manusia.
5. Jika Allah menghendaki, Dia bisa membuat seorang anak dari batu, seperti yang telah Dia katakan pada alam ini : jadilah, maka akan jadi mustahil bagi Allah bahwa Dia harus mengkonsultasikan keputusan-Nya dengan orang lain.
6. Mustahil bagi Allah bahwa Dia harus mengambil satu dari mahluknya sebagai anak.
7. Katakan pada orang-orang yang masih meragukan apa yang telah diberitakan sebelumnya ; Kristus adalah bukan makhluk Allah, dia telah bersama Allah pada awalnya dan akan selalu bersama-Nya.
8. Dalam Dia (Allah) dan dari Dia, dia (Kristus) berasal, bersama dengan jiwa-Nya, satu Tuhan, abadi, satu dan tidak lebih dari satu.
9. Seperti seorang ayah yang mengirimnya kepada umat manusia seperti yang telah Dia janjikan.
10. Dia tiupkan/turunkan se perti sabda kedalam rahim seorang perawan yang akan lahir sebagai manusia
11. Dia berbaur dengan manusia biasa, berwujud seperti manusia, mati sebagai pengorbanan atas nama manusia dan seperti manusia, juga dia dikuburkan/dimakamkan.
12. Dan seperti Bapa yang ada di Surga, setelah 3 (tiga) hari dia naik.
13. Bagi siapa yang tidak percaya keajaiban-Nya, dan mengatakan hal-hal yang buruk tentang-Nya.
14. Allah tidak akan melepas kanmu dari kemurkaan-Nya.
15. Tapi bagi siapa yang percaya pada-Nya dan pada Almasih-Nya, mereka akan mendapatkan pengampunan dan surga dimana mereka hidup abadi.
Surat Al-Iman (kepercayaan)
1. Ceritera tentang beberapa pengikut dalam kitab, pada saat badai menghantamnya saat mereka sedang berlayar.
2. Kemudian mereka melihat bayangan Kristus berjalan diatas air. Mereka lalu berkata : Apakah Tuhan kita itu sedang menertawakan kita atau kita yang sedang gila ?.
3. Lalu terdengar suara aneh yang berkata : jangan takut ini aku, apakah kamu tidak melihat ?
4. Maka, satu dari mereka berteriak : Tuhanku, bimbinglah aku, jika Kau memang disini, untuk berjalan diatas air. Ya Allah jadikanlah keraguanku ini menjadi sesuatu yang pasti.
5. Dia (Allah) berkata padanya : kemarilah dan jadilah mu'jizat/keajaiban yang akan selalu diingat.
6. Dan mulailah sang pengikut/umat tersebut berjalan, dia lalu lihat betapa kencangnya badai yang datang sehingga dia menjadi takut akan tenggelam, lalu dia berteriak lagi kepada Tuhannya untuk minta pertolongan.
7. Dan Dia mengeluarkan tangan-Nya dan merengkuhnya sambil berkata : Oh ? Kamu mempunyai sedikit kepercayaan, itulah hadiah/pahala bagi kamu sekalian yang ragu.
8. Dan segera setelah Dia pergi dengannya dengan kapal tersebut, badai reda dan si pengikut ini mengucapkan terimakasih pada-Nya dan berkata :
9. Kau adalah benar-benar anak Tuhan; dalam dirimu kami percaya dan di depan-Mu kami berlutut.
10. Dia berkata : Suka cita adalah untuk mereka yang percaya tanpa mencampuradukkan kepercayaan mereka dengan sesuatu yang meragukan. Itulah keberhasilan yang sebenarnya.
Surat Al-Muslimun
1. Alief lam saad miim.
2. Katakanlah : Hai kaum muslimin, kamu sekalian sudah tersesat jauh.
3. Bagi yang tidak percaya kepada Allah dan Kristus-Nya, akan menikmati hari akhirnya dalam kobaran api dan siksaan yang pedih.
4. Beberapa wajah pada hari itu akan terlihat memelas dan ketakutan mencari pengampunan dari Allah dan Allah akan menolong apa yang Dia inginkan (untuk ditolong).
5. Pada hari itu Sang Maha Pengampun berkata : Hai umat-Ku, Aku telah mengaruniakan padamu petunjuk dalam Taurat dan Injil.
6. Dan kamu seharusnya tidak memungkiri apa yang telah Aku perintahkan kepadamu dan menyesatkan diri dari jalan yang benar.
7. Mereka berkata : kami tidak tersesat sendiri tapi dia (Muhammad) yang telah dijadikan salah satu utusan (Allah) telah salah memimpin kami.
8. Dan Allah berkata : Hai Muhammad, kau telah membujuk umat-Ku dan menyebabkan mereka tidak mempercayai.
9. Dia berkata : ya Tuhanku, adalah syetan yang telah membujukku dan sebenar nya akan selalu mengganggu anak-cucu Adam.
10. Dan Allah akan meng ampuni orang-orang yang telah terbujuk dan lalu menyesal dan dia akan memaksa dia yang telah terbujuk oleh syetan, yang menyedihkan.
11. Dan jika Allah memerintahkan sesuatu, Dialah yang paling tahu apa yang diperintahkan dan Dia dapat melakukan segalanya.
Surat Al-Wasaya (comandements) (Perintah Allah)
1. Alief lam miim dzal
2. Kami telah kirimkan kepadamu seorang pembawa berita.
3. (Sesungguhnya) untuk mengatur apasaja didunia ini supaya berjalan dengan semestinya.
4. Dia yang patuh akan aturan-Mu, akan baik bagi dirinya sendiri dan bagi dia yang tidak patuh akan menerima kenyataan yang pahit.
5. Kami telah memberi Musa sepuluh perintah Tuhan (ten comandements) Kami berikan kepadamu (banyak) sepuluh yang lain, seperti kami jadikan kamu sebagai nabi terakhir dan mengangkatmu sebagai raja mereka.
6. Kamu hapus apa yang ingin kamu hapus dari perintah yang telah Aku berikan pada mereka seperti yang telah Kami ijinkan padamu untuk merubah keputusan-kepu tusan kami.
7. Katakan pada umat-Ku yang percaya untuk bersembunyi manakala mereka menguap untuk menghindari dari tertawaan syetan dan untuk mengagungkan Allah manakala mereka bersin.
8. (dan katakan padanya) untuk tidak memelihara anjing di rumah dan tidak memasang/menggantungkan gambar di dinding rumah mereka.
9. Dan jika mereka memakai sepatu (katakan pada mereka) pakailah yang kanan dahulu sebelum yang kiri dan jika mereka tidak mematuhi hal tersebut mereka akan mendapat dosa besar.
10. Dan bila mereka menjawab ajakan alam (katakan pada mereka) untuk menghapus yang akhir dengan tiga buah ba tu dan hindari menggunakan kotoran karena itu adalah makanan jin dan itulah maka terlarang bagi orang-orang yang percaya.
11. Katakan pada umat-Ku yang percaya, untuk menyerang siapapun dan membunuh untuk menjaga miliknya dan barang siapa yang tidak pernah punya keinginan untuk menyerang itu dia akan mati sebagai orang munafik dan akan dicampakkan (dihari kiamat)
12. (dan katakan) pada yang takut ilmu sihir untuk makan tujuh kurma dan Allah akan menyelamatkannya dari sihir tersebut dan menjauhkannya.
13. Katakan pada umatku jika mereka ingin bersumpah, bersumpahlah karena Allah sebanyak yang dia suka.
14. Dan (katakan padanya) untuk menikahi wanita yang menurutnya baik, atau tiga atau empat, sehingga Kami mudahkan agama baginya.
15. Dan jika kamu mem perpendek perintah itu panggil Jibril dan dia akan segera datang.
16. Dan jika Jibril sibuk, pergilah ke Waraga bin Naufal dan mintalah pertolongan darinya sebelum Kami ambil nyawanya dan wahyu itu akan mustahil datang padamu.
APA AKIBAT TIDAK SHOLAT
Berikut ini merupakan sebuah kisah yang didapat dari rekan saya ...
Insya Allah bermanfaat dan bisa kita jadikan ibrah (pelajaran).
Kisah ini diceritakan oleh seorang ustaz yang bertugas memandikan
mayat
orang Islam di hospital.
Lebih kurang jam 3.30 pagi, saya menerima panggilan dari Hospital
Tengku
Ampuan Rahimah, Klang, Selangor untuk menguruskan jenazah lelaki yang
sudah seminggu tidak dituntut. Di luar bilik mayat itu cukup
dingin dan
gelap serta sunyi dan hening. Hanya saya dan seorang penjaga bilik
tersebut yang berada dalam bilik berkenaan. Saya membuka dengan
hati-hati
penutup muka jenazah.
Kulitnya putih,badannya kecil dan berusia awal 20-an. Allah Maha
Berkuasa. Tiba-tiab saya lihat muka jenazah itu sedikit demi sedikit
bertukar menjadi hitam. Mulanya saya tidak menganggap ia sebagai
aneh,
namun apabila semakin lama semakin hitam, hati saya mula
bertanya-tanya.
Saya terus menatap perubahan itu dengan teliti, sambil di hati tidak
berhenti-henti membaca ayat-ayat suci Al-Quran. Detik demi detik
berlalu,wajah jenazah semakin hitam. Selepas lima minit berlalu,
barulah
ia berhenti bertukar warna. Ketika itu wajah mayat berkenaan
tidak lagi
putih seperti warna asalnya, tetapi hitam seperti terbakar. Saya
keluar
dari bilik berkenaan dan duduk termenung memikirkan kejadian aneh
yang
berlaku itu. Pelbagai pertanyaan timbul di kepala saya; apakah yang
sebenarnya telah terjadi? Siapakah pemuda itu? Mengapa wajahnya
bertukar
hitam?
Persoalan demi persoalan muncul di fikiran saya. Sedang saya
termenung
tiba-tiba saya dapati ada seorang wanita berjalan menuju ke arah
saya.
Satu lagi pertanyaan timbul, siapa pula wanita ini yang berjalan
seorang
diri di bilik mayat pada pukul 4.00 pagi? Semakin lama dia semakin
hampir,
dan tidak lama kemudian berdiri di hadapan saya. Dia berusia 60-an
dan
memakai baju kurung.
"Ustaz," kata wanita itu. "Saya dengar anak saya meninggal dunia dan
sudah
seminggu mayatnya tidak dituntut. Jadi saya nak tengok
jenazahnya." kata
wanita berkenaan dengan lembut. Walaupun hati saya ada sedikit tanda
tanya, namun saya membawa juga wanita itu ke tempat jenazah
tersebut. Saya
tarik laci 313 dan buka kain penutup wajahnya. "Betulkah ini mayat
anak
mak cik?" tanya saya. "Mak cik rasa betul... tapi kulitnya
putih." "Mak
cik lihatlah betul-betul." kata saya. Selepas ditelitinya jenazah
berkenaan, wanita itu begitu yakin yang mayat itu adalah anaknya.
Saya tutup kembali kain penutup mayat dan menolak kembali lacinya ke
dalam
dan membawa wanita itu keluar dari bilik mayat. Tiba di luar saya
bertanya
kepadanya. "Mak cik, ceritakanlah kepada saya apa sebenarnya yang
berlaku
sampai wajah anak mak cik bertukar jadi hitam?" tanya saya. Wanita
itu
tidak mahu menjawab sebaliknya menangis teresak-esak. Saya ulangi
pertanyaan tetapi ia masih enggan menjawab. Dia seperti
menyembunyikan
sesuatu. "Baiklah, kalau mak cik tidak mahu beritahu, saya tak mahu
uruskan jenazah anak mak cik ini. " kata saya untuk menggertaknya.
Bila saya berkata demikian, barulah wanita itu membuka mulutnya.
Sambil
mengesat airmata, dia berkata, "Ustaz, anak saya ni memang baik,
patuh dan
taat kepada saya. Jika dikejutkan di waktu malam atau pagi supaya
buat
sesuatu kerja, dia akan bangun dan buat kerja itu tanpa membantah
sepatah
pun. Dia memang anak yang baik.
Tapi..." tambah wanita itu lagi "apabila mak cik kejutkan dia untuk
bangun
sembahyang, Subuh misalnya, dia mengamuk marahkan mak cik.
Kejutlah dia,
suruhlah dia pergi ke kedai, dalam hujan lebat pun dia akan pergi,
tapi
kalau dikejutkan supaya bangun sembahyang, anak mak cik ini akan
terus
naik angin. Itulah yang mak cik kesalkan." kata wanita tersebut.
Jawapannya itu memeranjatkan saya. Teringat saya kepada hadis nabi
bahawa
barang siapa yang tidak sembahyang, maka akan ditarik cahaya iman
dari
wajahnya. Mungkin itulah yang berlaku. Wajah pemuda itu bukan sahaja
ditarik cahaya keimanannya, malah diaibkan dengan warna yang hitam.
Selepas menceritakan perangai anaknya, wanita tersebut meminta diri
untuk
pulang. Dia berjalan dengan pantas dan hilang dalam persekitaran yang
gelap. Kemudian saya pun memandikan, mengapankan dan
menyembahyangkannya.
Selesai urusan itu, saya kembali ke rumah semula. Saya perlu balik
secepat mungkin kerana perlu bertugas keesokan harinya sebagai
imam di
Masjid Sultan Sallehuddin Abdul Aziz Shah, Shah Alam. Selang dua
tiga hari
kemudian, entah kenapa hati saya begitu tergerak untuk menghubungi
waris
mayat pemuda tersebut. Melalui nombor telefon yang diberikan oleh
Hospital
Tengku Ampuan Rahimah, saya hubungi saudara Allahyarham yang agak
jauh
pertalian persaudaraannya. Selepas memperkenalkan diri, saya
berkata,
"Encik, kenapa encik biarkan orang tua itu datang ke hospital
seorang diri
di pagi-pagi hari.Rasanya lebih elok kalau encik dan keluarga
encik yang
datang sebab encik tinggal di Kuala Lumpur lebih dekat dengan Klang."
Pertanyaan saya itu menyebabkan dia terkejut, "Orang tua mana pula?"
katanya. Saya ceritakan tentang wanita berkenaan, tentang bentuk
badannya,
wajahnya, pertuturannya serta pakaiannya. "Kalau wanita itu yang
ustaz
katakan, perempuan itu adalah emaknya, tapi.... emaknya dah
meninggal lima
tahun lalu!" Saya terpaku, tidak tahu apa yang hendak dikatakan lagi.
Jadi 'apakah' yang datang menemui saya pagi itu? Walau siapa pun
wanita
itu dalam erti kata sebenarnya, saya yakin ia adalah 'sesuatu' yang
Allah
turunkan untuk memberitahu kita apa yang sebenarnya telah berlaku
hingga
menyebabkan wajah pemuda berkenaan bertukar hitam.
Peristiwa tersebut telah terjadi lebih setahun lalu, tapi masih segar
dalam ingatan saya. Ia mengingatkan saya kepada sebuah hadis nabi,
yang
bermaksud bahawa jika seseorang itu meninggalkan sembahyang satu
waktu
dengan sengaja, dia akan ditempatkan di neraka selama 80,000 tahun.
Bayangkanlah seksaan yang akan dilalui kerana satu
hari di akhirat bersamaan dengan seribu tahun di
dunia. Kalau 80,000 tahun ?
Wallahu'alam ...
Bila di dunia ada syurga,
maka itulah kehidupan rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah.
Bila di dunia ada neraka,
maka itulah kehidupan rumah tangga yang tak selaras & jauh dari
agama.
Bahagialah mereka yang diamnya berfikir,
Memandangnya mengambil pelajaran,
mendengarnya mengambil hikmah, dan
dalam tindakannya mengenal indahnya ajaran Islam.
9 jenis anak setan
Simpanlah baik2 email ini dan sebarkan pada rakan2 anda sebagai peringatan kita setiap hari dimana syaitan2 kurang ajar ini mengganggu hidup harian yang mungkin selama ini kita tidar sedar hasutan mereka. Sampaikan kepada sekelian muslimin/muslimat yang lain semoga menjadi pedoman hidup hingga keakhir hayat , Insya'Allah .
Umar al-Khattab r. a berkata, terdapat 9 jenis anak syaitan :
1. Zalituun
Duduk di pasar/kedai supaya manusia hilang sifat jimat cermat. Menggoda supaya manusia berbelanja lebih dan membeli barang-barang yang tidak perlu.
2. Wathiin
Pergi kepada orang yang mendapat musibah supaya bersangka buruk terhadap Allah.
3. A'awan
Menghasut sultan/raja/pemerintah supaya tidak mendekati rakyat. Seronok dengan kedudukan/kekayaan hingga terabai kebajikan rakyat dan tidak mahu mendengar nasihat para ulama.
4. Haffaf
Berkawan baik dengan kaki botol. Suka menghampiri orang yang berada di tempat-tempat maksiat (cth: disko, kelab mlm & tempat yg ada minuman keras).
5. Murrah
Merosakkan dan melalaikan ahli dan orang yg sukakan muzik sehingga lupa kepada Allah. Mereka ini tenggelam dalam keseronokan dan glamour etc.
6. Masuud
Duduk di bibir mulut manusia supaya melahirkan fitnah, gosip, umpatan dan apa sahaja penyakit yg mula dari kata-kata mulut.
7. Daasim (BERILAH SALAM SEBELUM MASUK KE RUMAH...)
Duduk di pintu rumah kita. Jika tidak memberi salam ketika masuk ke rumah, Daasim akan bertindak agar berlaku keruntuhan rumahtangga (suami isteri bercerai-berai, suami bertindak ganas, memukul isteri, isteri hilang pertimbangan menuntut cerai, anak-anak didera dan pelbagai bentuk kemusnahan rumah tangga lagi).
8. Walahaan
Menimbulkan rasa was-was dalam diri manusia khususnya ketika berwuduk dan solat dan menjejaskan ibadat-ibadat kita yg lain.
9. Lakhuus
Merupakan sahabat orang Majusi yang menyembah api/matahari. Dan yang terakhir ni yang paling teruk! (SCROLL DI BAWAH)
10. Isetan.
Sebuah pasaraya yg terkemuka di seluruh duniawi. terdapat di sekitar Lembah klang, singapore, Beijing &..... Kebaikan: Memberi potongan harga pada Karnival jualan
Keburukan: Melalaikan manusia bershopping sehingga lupa waktu sembahyang dan lupe yg lakinya dah tunggu kat kereta. Pesanan ; Shopping tu agak2 sikit, jangan sampai berlebih2an pulak. Membazir itulah
sebenarnya amalan Syaitan
11. Hindusetan
Nie mereka2 yg menonton criter hindustan, sampai masuk waktu sembahyang, maseh menyonggol depan tv.....kapala keluar tanduk, tak sedar.......jadi lah hindusetan!!!
7 HARI YANG TELAH LALU DAN MUNGKIN AKAN TERULANG
DALAM 7 HARI YANG TELAH LALU DAN MUNGKIN AKAN TERULANG
Hari per-1, tahajudku tetinggal
Dan aku begitu sibuk akan duniaku
Hingga zuhurku, kuselesaikan saat ashar mulai memanggil
Dan sorenya kulewati saja masjid yang mengumandangkan azan magrib
Dengan niat kulakukan bersama isya itupun terlaksana setelah acara
tv selesai
Hari ke-2, tahajudku tertinggal lagi
Dan hal yang sama aku lakukan sebagaimana hari pertama
Hari ke-3 aku lalai lagi akan tahujudku
Temanku memberi hadiah novel best seller yang lebih dr 200 hlmn
Dalam waktu tidak 1 hari aku telah selesai membacanya
Tapi... enggan sekali aku membaca Al-qur'an walau cuma 1 juzz
Al-qur'an yg 114 surat, hanya 1,2 surat yang kuhapal itupun dengan
terbata-bata
Tapi... ketika temanku bertanya ttg novel tadi betapa mudah dan
lancarnya aku menceritakan
Hari ke-4 kembali aku lalai lagi akan tahajudku
Sorenya aku datang ke Selatan Jakarta dengan niat mengaji
Tapi kubiarkan ustazdku yang sedang mengajarkan kebaikan
Kubiarkan ustadzku yang sedang mengajarkan lebih luas tentang agamaku
Aku lebih suka mencari bahan obrolan dengan teman yg ada disamping
kiri & kananku
Padahal bada magrib tadi betapa sulitnya aku merangkai
Kata-kata untuk kupanjatkan saat berdoa
Hari ke-5 kembali aku lupa akan tahajudku
Kupilih shaf paling belakang dan aku mengeluh saat imam sholat jum'at
kelamaan bacaannya Padahal betapa dekat jaraknya aku dengan televisi dan
betapa nikmat,
serunya saat perpanjangan waktu sepak bola favoritku tadi malam
Hari ke-6 aku semakin lupa akan tahajudku
Kuhabiskan waktu di mall & bioskop bersama teman2ku
Demi memuaskan nafsu mata & perutku sampai puluhan ribu tak terasa keluar
Aku lupa.. waktu diperempatan lampu merah tadi
Saat wanita tua mengetuk kaca mobilku
Hanya uang dua ratus rupiah kuberikan itupun tanpa menoleh
Hari ke-7 bukan hanya tahajudku tapi shubuhkupun tertinggal
Aku bermalas2an ditempat tidurku menghabiskan waktu
Selang beberapa saat dihari ke-7 itu juga
Aku tersentak kaget mendengar khabar temanku kini
Telah terbungkus kain kafan padahal baru tadi malam aku bersamanya
& ¾ malam tadi dia dengan misscallnya mengingat aku ttg tahajud
kematian kenapa aku baru gemetar mendengarnya?
Padahal dari dulu sayap2nya selalu mengelilingiku dan
Dia bisa hinggap kapanpun dia mau
¼ abad lebih aku lalai....
Dari hari ke hari, bulan dan tahun
Yang wajib jarang aku lakukan apalagi yang sunah
Kurang mensyukuri walaupun KAU tak pernah meminta
Berkata kuno akan nasehat ke-2 orang tuaku
Padahal keringat & airmatanya telah terlanjur menetes demi aku
Tuhan andai ini merupakan satu titik hidayah
Walaupun imanku belum seujung kuku hitam
Aku hanya ingin detik ini hingga nafasku yang saat nanti tersisa
Tahajud dan sholatku meninggalkan bekas
Saat aku melipat sajadahku.....
Amin...
Hari per-1, tahajudku tetinggal
Dan aku begitu sibuk akan duniaku
Hingga zuhurku, kuselesaikan saat ashar mulai memanggil
Dan sorenya kulewati saja masjid yang mengumandangkan azan magrib
Dengan niat kulakukan bersama isya itupun terlaksana setelah acara
tv selesai
Hari ke-2, tahajudku tertinggal lagi
Dan hal yang sama aku lakukan sebagaimana hari pertama
Hari ke-3 aku lalai lagi akan tahujudku
Temanku memberi hadiah novel best seller yang lebih dr 200 hlmn
Dalam waktu tidak 1 hari aku telah selesai membacanya
Tapi... enggan sekali aku membaca Al-qur'an walau cuma 1 juzz
Al-qur'an yg 114 surat, hanya 1,2 surat yang kuhapal itupun dengan
terbata-bata
Tapi... ketika temanku bertanya ttg novel tadi betapa mudah dan
lancarnya aku menceritakan
Hari ke-4 kembali aku lalai lagi akan tahajudku
Sorenya aku datang ke Selatan Jakarta dengan niat mengaji
Tapi kubiarkan ustazdku yang sedang mengajarkan kebaikan
Kubiarkan ustadzku yang sedang mengajarkan lebih luas tentang agamaku
Aku lebih suka mencari bahan obrolan dengan teman yg ada disamping
kiri & kananku
Padahal bada magrib tadi betapa sulitnya aku merangkai
Kata-kata untuk kupanjatkan saat berdoa
Hari ke-5 kembali aku lupa akan tahajudku
Kupilih shaf paling belakang dan aku mengeluh saat imam sholat jum'at
kelamaan bacaannya Padahal betapa dekat jaraknya aku dengan televisi dan
betapa nikmat,
serunya saat perpanjangan waktu sepak bola favoritku tadi malam
Hari ke-6 aku semakin lupa akan tahajudku
Kuhabiskan waktu di mall & bioskop bersama teman2ku
Demi memuaskan nafsu mata & perutku sampai puluhan ribu tak terasa keluar
Aku lupa.. waktu diperempatan lampu merah tadi
Saat wanita tua mengetuk kaca mobilku
Hanya uang dua ratus rupiah kuberikan itupun tanpa menoleh
Hari ke-7 bukan hanya tahajudku tapi shubuhkupun tertinggal
Aku bermalas2an ditempat tidurku menghabiskan waktu
Selang beberapa saat dihari ke-7 itu juga
Aku tersentak kaget mendengar khabar temanku kini
Telah terbungkus kain kafan padahal baru tadi malam aku bersamanya
& ¾ malam tadi dia dengan misscallnya mengingat aku ttg tahajud
kematian kenapa aku baru gemetar mendengarnya?
Padahal dari dulu sayap2nya selalu mengelilingiku dan
Dia bisa hinggap kapanpun dia mau
¼ abad lebih aku lalai....
Dari hari ke hari, bulan dan tahun
Yang wajib jarang aku lakukan apalagi yang sunah
Kurang mensyukuri walaupun KAU tak pernah meminta
Berkata kuno akan nasehat ke-2 orang tuaku
Padahal keringat & airmatanya telah terlanjur menetes demi aku
Tuhan andai ini merupakan satu titik hidayah
Walaupun imanku belum seujung kuku hitam
Aku hanya ingin detik ini hingga nafasku yang saat nanti tersisa
Tahajud dan sholatku meninggalkan bekas
Saat aku melipat sajadahku.....
Amin...
4 PERKARA SEBELUM TIDUR
( Tafsir Haqqi )
Rasulullah berpesan kepada Aisyah ra : “Ya Aisyah jangan engkau tidur sebelum melakukan empat perkara, yaitu :
1. Sebelum khatam Al Qur’an,
2. Sebelum membuat para nabi memberimu syafaat di hari akhir,
3. Sebelum para muslim meridloi kamu,
4. Sebelum kaulaksanakan haji dan umroh....
“Bertanya Aisyah :
“Ya Rasulullah.... Bagaimana aku dapat melaksanakan empat perkara seketika?”
Rasul tersenyum dan bersabda : “Jika engkau tidur bacalah : Al Ikhlas tiga kali seakan-akan kau mengkhatamkan Al Qur’an.
Membacalah sholawat untukKu dan para nabi sebelum aku, maka kami semua akan
memberi syafaat di hari kiamat.
Beristighfarlah untuk para muslimin maka mereka akan meredloi kamu.
Dan,perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir maka
seakan-akan kamu telah melaksanakan ibadah haji dan umroh”
Sekian untuk ingatan kita bersama.
* Kalau rajin..Tolong sebarkan kisah ini kepada saudara Muslim yang lain. Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang mengajarnya meskipun dia sudah mati.
Rasulullah berpesan kepada Aisyah ra : “Ya Aisyah jangan engkau tidur sebelum melakukan empat perkara, yaitu :
1. Sebelum khatam Al Qur’an,
2. Sebelum membuat para nabi memberimu syafaat di hari akhir,
3. Sebelum para muslim meridloi kamu,
4. Sebelum kaulaksanakan haji dan umroh....
“Bertanya Aisyah :
“Ya Rasulullah.... Bagaimana aku dapat melaksanakan empat perkara seketika?”
Rasul tersenyum dan bersabda : “Jika engkau tidur bacalah : Al Ikhlas tiga kali seakan-akan kau mengkhatamkan Al Qur’an.
Membacalah sholawat untukKu dan para nabi sebelum aku, maka kami semua akan
memberi syafaat di hari kiamat.
Beristighfarlah untuk para muslimin maka mereka akan meredloi kamu.
Dan,perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir maka
seakan-akan kamu telah melaksanakan ibadah haji dan umroh”
Sekian untuk ingatan kita bersama.
* Kalau rajin..Tolong sebarkan kisah ini kepada saudara Muslim yang lain. Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang mengajarnya meskipun dia sudah mati.
Langganan:
Postingan (Atom)