Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan

Minggu, 22 Februari 2015

kedudukan manusia di lihat dari ilmunya

1. Kalau diisi air mineral, harganya 3ribu an...

2. Kalau diisi jus buah, harganya 10ribu an...

3. Kalau diisi Madu Yaman, harganya Ratusanribu...

4. Kalau diisi minyak wangi chanel harganya bisa

jutaan.

5. Kalau diisi air got, hanya akan dibuang dalam tong

sampah karena langsung tiada harganya dan tidak ada

yg suka. Sama-sama botol tetapi harganya berbeda sebab apa

yang terisi di dalamnya adalah berbeda...

Begitu juga kita...kita semua sama...kita semua

manusia...yang membedakan kita antara satu sama

lainnya adalah ISI di dalam manusia itu sendiri

(KARAKTER; KEPRIBADIAN; POTENSI dan

HATI ).belajarlah Tuk selalu Rendah hati tapi bukan utk

direndahkan..salam bakpau isi kacang hijau

andai uang bisa bicara

Andai uang bisa bicara Pérkenalkan namaku adalah UANG, Orang barat menyebutku MONEY. Wajahku biasa saja, fisikku juga lemah, namun aku mampu merombak tatanan dunia. Aku juga "bisa" merubah 'Perilaku bahkan sifat Manusia' karena manusia mengidolakan aku. Banyak orang berubah kepribadiannya, mengkhianati teman, menjual tubuh, bahkan meninggalkan keyakinan imannya, demi aku. Aku tidak mengerti perbedaan orang shaleh dan bejat, tapi manusia memakai aku menjadi patokan derajat, menentukan kaya miskin, terhormat atau terhina. Aku bukan iblis, tapi sering orang melakukan kekejian demi aku. Aku juga bukan orang ketiga, tapi banyak suami istri pisah gara2 aku. Anak dan orangtua berselisih gara2 aku. Sangat jelas juga aku bukan Tuhan, tapi manusia menyembah aku seperti Tuhan, bahkan kerap kali hamba2 Tuhan lebih menghormati aku dari pada Tuhannya, padahal Tuhan sudah pesan jangan jadi hamba Uang. Seharusnya aku melayani manusia, tapi kenapa malah manusia mau jadi budakku...?? Aku tidak pernah mengorbankan diriku untuk siapa pun, tapi banyak orang rela mati demi aku. Perlu aku ingatkan, aku hanya bisa menjadi alat bayar resep obat anda, tapi tidak mampu memperpanjang hidup anda. Kalau suatu hari anda di panggil Tuhan, aku tidak akan bisa menemani anda, apalagi menjadi penebus dosa2 anda, anda harus menghadapi sendiri dengan sang Pencipta lalu menerima penghakiman-NYA. Saat itu Tuhan pasti akan hitung2an dengan anda, APAKAH SELAMA HIDUP ANDA MENGUNAKAN aku dengan baik, atau sebaliknya MENJADIKAN aku sebagai TUHAN... ?? Ini informasi terakhirku, Aku TIDAK ADA DI SURGA , Jadi jangan cari aku disana ya...!!!

Sabtu, 02 November 2013

6 pertanyaan ghazali

Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam  Al Ghozali mengajukan 6 pertanyaan.



Pertama,"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?".



Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman,dan kerabatnya.  Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu benar. tetapi yang paling  dekat  dengan kita adalah  "MATI". Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti  akan mati. (Ali Imran 185)



Pertanyaan kedua "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?".



Murid -muridnya ada yang menjawab negara Cina, bulan, matahari, dan  bintang-bintang. Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang  mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah MASA LALU.  Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari  yang  akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.



Pertanyaan yang ke tiga. "Apa yang paling besar di dunia ini?".



Murid-muridnya ada yang menjawah gunung, bumi,dan matahari. Semua  jawaban  itu benar kata Imam Ghozali.  Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "NAFSU" (Al

A'Raf  179).  Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa  kita ke neraka.



Pertanyaan ke empat adalah, "Apa yang paling berat di dunia ini?".



Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah. Semua jawaban itu benar, kata Imam  Ghozali.  Tapi yang paling berat adalah "memegang AMANAH" (Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini.Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT,sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak bisa memegang  amanahnya.



Pertanyaan yang ke lima adalah, "Apa yang paling ringan di dunia ini?".



Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan. Semua itu benar  kata  Imam Ghozali. Tapi yang paling ringan di dunia ini adalah MENINGGALKAN  SHOLAT. Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan sholat, gara-gara meeting  kita  tinggalkan sholat.



Lantas pertanyaan ke enam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia  ini?".



Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang... Benar kata Imam  Ghozali. Tapi yang paling tajam adalah "LIDAH MANUSIA".  Karena melalui lidah, Manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan

melukai perasaan saudaranya sendiri.

Jumat, 01 November 2013

Akibat Memakan Harta Riba

Akibat Memakan Harta Riba

Oleh: Ade Zarkasyi bin Sabit

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا وَرَسُوْلِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى ا للهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ؛

فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَديِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحَدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلةٍ.

فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُؤْمِنُوْنَ الْمُتَّقُوْنَ، حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ:

يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.

يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.

وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ: اِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بَخُلُقٍ حَسَنٍ.
Kaum muslimin seiman dan seaqidah

Tepatnya ketika Allah Subhannahu wa Ta'ala memberikan mukjizat kepada hamba dan kekasihNya, Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam berupa Isra’ Mi’raj, pada saat itu pula Allah Ta'ala perlihatkan berbagai kejadian kepada beliau yang kelak akan memimpin jaga raya ini. Di antaranya Rasulullah n melihat adanya beberapa orang yang tengah disiksa di Neraka, perut mereka besar bagaikan rumah yang sebelumnya tidak pernah disaksikan Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam. Kemudian Allah Ta’ala tempatkan orang-orang tersebut di sebuah jalan yang tengah dilalui kaumnya Fir’aun yang mereka adalah golongan paling berat menerima siksa dan adzab Allah di hari Kiamat. Para pengikut Fir’aun ini melintasi orang-orang yang sedang disiksa api dalam Neraka tadi. Melintas bagaikan kumpulan onta yang sangat kehausan, menginjak orang-orang tersebut yang tidak mampu bergerak dan pindah dari tempatnya disebabkan perutnya yang sangat besar seperti rumah. Akhirnya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bertanya kepada malaikat Jibril yang menyertainya, “Wahai Jibril, siapakah orang-orang yang diinjak-injak tadi?” Jibril menjawab, “Mereka itulah orang-orang yang makan harta riba.” (lihat Sirah Nabawiyah, Ibnu Hisyam, 2/252).


Dalam syariat Islam, riba diartikan dengan bertambahnya harta pokok tanpa adanya transaksi jual beli sehingga menjadikan hartanya itu bertambah dan berkembang dengan sistem riba. Maka setiap pinjaman yang diganti atau dibayar dengan nilai yang harganya lebih besar, atau dengan barang yang dipinjamkannya itu menjadikan keuntungan seseorang bertambah dan terus mengalir, maka perbuatan ini adalah riba yang jelas-jelas diharamkan oleh Allah Subhannahu wa Ta'ala dan RasulNya Shalallaahu alaihi wasalam, dan telah menjadi ijma’ kaum muslimin atas keharamannya.

Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:

“Allah menghilangkan berkah riba dan menyuburkan shadaqah, dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa”. (QS. Al-Baqarah: 270).


Barang-barang haram yang tiada terhitung banyaknya sampai menyusahkan dan memberatkan mereka ketika harus cepat-cepat berjalan pada hari Pembalasan. Setiap kali akan bangkit berdiri, mereka jatuh kembali, padahal mereka ingin berjalan bergegas-gegas bersama kumpulan manusia lainnya namun tiada sanggup melakukannya akibat maksiat dan perbuatan dosa yang mereka pikul.

Maha Besar Allah yang telah berfirman:

“Orang-orang yang memakan (mengambil) riba tidak dapat berdiri kecuali seperti berdirinya orang yang kemasukan syetan lantaran tekanan penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat): Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. (QS. Al-Baqarah: 275).


Dalam menafsirkan ayat ini, sahabat Ibnu “Abbas Radhiallaahu anhu berkata:

“Orang yang memakan riba akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan gila lagi tercekik”. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 1/40).

Imam Qatadah juga berkata:

“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta riba akan dibangkitkan pada hari Kiamat dalam keadaan gila sebagai tanda bagi mereka agar diketahui para penghuni padang mahsyar lainnya kalau orang itu adalah orang yang makan harta riba.” (Lihat Al-Kaba’ir, Imam Adz-Dzahabi, hal. 53).


Dalam Shahih Al-Bukhari dikisahkan, bahwasanya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bermimpi didatangi dua orang laki-laki yang membawanya pergi sampai menjumpai sebuah sungai penuh darah yang di dalamnya ada seorang laki-laki dan di pinggir sungai tersebut ada seseorang yang di tangannya banyak bebatuan sambil menghadap ke pada orang yang berada di dalam sungai tadi. Apabila orang yang berada di dalam sungai hendak keluar, maka mulutnya diisi batu oleh orang tersebut sehingga menjadikan dia kembali ke tempatnya semula di dalam sungai. Akhirnya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bertanya kepada dua orang yang membawanya pergi, maka dikatakan kepada beliau: “Orang yang engkau saksikan di dalam sungai tadi adalah orang yang memakan harta riba.” (Fathul Bari, 3/321-322).

Kaum muslimin sidang Jum’at yang berbahagia… inilah siksa yang Allah berikan kepada orang-orang yang suka makan riba, bahkan dalam riwayat yang shahih, sahabat Jabir Radhiallaahu anhu mengatakan:

لَعَنَ رَسُوْلُ اللهِ n آكِلَ الرِّبَا وَمُوْكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ، وَقَالَ: هُمْ سَوَاءٌ.
Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam melaknat orang yang memakan riba, yang memberi makan riba, penulisnya dan kedua orang yang memberikan persaksian, dan beliau bersabda: “Mereka itu sama”. (HR. Muslim, no. 1598).

Semaraknya praktek riba selama ini tidak lepas dari propaganda musuh-musuh Islam yang menjadikan umat Islam lebih senang untuk menyimpan uangnya di bank-bank, lebih-lebih dengan semaraknya kasus-kasus pencurian dan perampokan serta berbagai adegan kekerasan yang semakin merajalela. Bahkan sistem simpan pinjam dengan bunga pun sudah dianggap biasa dan menjadi satu hal yang mustahil bila harus dilepaskan dari perbankan. Umat tidak lagi memperhatikan mana yang halal dan mana yang haram. Riba dianggap sama dengan jual beli yang diperbolehkan menurut syari’at Islam. Kini kita saksikan, gara-gara bunga berapa banyak orang yang semula hidup bahagia pada akhirnya menderita tercekik dengan bunga yang ada. Musibah dan bencana telah meresahkan masyarakat, karena Allah yang menurunkan hukumNya atas manusia telah mengizinkan malapetaka atas suatu kaum jika kemaksiatan dan kedurhakaan telah merejalela di dalamnya.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Abu Ya’la dan isnadnya jayyid, bahwasannya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:

مَا ظَهَرَ فِيْ قَوْمٍ الزِّنَى وَالرِّبَا إِلاَّ أَحَلُّوْا بِأَنْفُسِهِمْ عِقَابَ اللهِ.
“Tidaklah perbuatan zina dan riba itu nampak pada suatu kaum, kecuali telah mereka halalkan sendiri siksa Allah atas diri mereka.” (Lihat Majma’Az-Zawaid, Imam Al-Haitsami, 4/131).

Dan dari bencana yang ditimbulkan karena memakan riba tidak saja hanya sampai di sini, bahkan telah menjadikan hubungan seorang hamba dengan Rabbnya semakin dangkal yang tidak lain dikarenakan perutnya yang telah dipadati benda-benda haram. Sehingga nasi yang dimakannya menjadi haram, pakaian yang dikenakannya menjadi haram, motor yang dikendarainya pun haram, dan barang-barang perkakas di rumahnya pun menjadi haram, bahkan ASI yang diminum oleh si kecil pun menjadi haram. Kalau sudah seperti ini, bagaimana mungkin do’a yang dipanjatkan kepada Allah akan dikabulkan jika seluruh harta dan makanan yang ada dirumahnya ternyata bersumber dari hasil praktek riba.

Sebenarnya praktek riba pada awal mulanya adalah perilaku dan tabi’at orang-orang Yahudi dalam mencari nafkah dan mata pencaharian hidup mereka. Dengan sekuat tenaga mereka berusaha untuk menularkan penyakit ini ke dalam tubuh umat Islam melalui bank-bank yang telah banyak tersebar. Mereka jadikan umat ini khawatir untuk menyimpan uang di rumahnya sendiri seiring disajikannya adegan-adegan kekerasan yang menakutkan masyarakat lewat jalur televisi dan media-media massa lainnya, sehingga umatpun bergegas mendepositokan uangnya di bank-bank milik mereka yang mengakibatkan keuntungan yang besar lagi berlipat ganda bagi mereka, menghimpun dana demi melancarkan rencana-rencana jahat zionis dan acara-acara kristiani lainnya. Mereka banyak membantai umat Islam, namun diam-diam tanpa disadari di antara kita telah ada yang membantu mereka membantai saudara-saudara kita semuslim dengan mendepositokan uang kita di bank-bank mereka.

Dalam firmanNya Allah Subhannahu wa Ta'ala menegaskan:

“Dan disebabkan mereka (orang-orang Yahudi) memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang lain dengan jalan yang bathil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir di antara mereka siksa yang pedih”. (QS. An-Nisa’: 161).


Lalu pantaskah bila umat Islam mengikuti pola hidup suatu kaum yang Allah pernah mengutuknya menjadi kera dan babi, sedangkan Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebagian dari orang-orang yang diberi Al-Kitab (Yahudi dan Nashrani), niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi kafir sesudah kamu beriman.” (QS. Ali Imran: 100).


Semoga Allah senantiasa menunjukkan kita kepada jalanNya yang lurus, yang telah ditempuh oleh para pendahulu kita dari generasi salafush-shalih.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ.


Khutbah Kedua


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا وَرَسُوْلِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهَ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ؛

فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَديِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحَدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلةٌ.
Dalam khutbah kedua ini, setelah kita menyadari realitas yang ada, marilah kita sering-sering beristighfar kepada Allah, karena tidak ada obat penyembuh dari kesalahan dan kedurhakaan yang telah kita lakukan kecuali hanya dengan mengakui segala dosa kita lalu beristighfar memohon ampun kepada Allah dan untuk tidak mengulanginya kembali sambil beramal shalih menjalankan ketaatan unukNya, sebagaimana yang dikatakan Nabi Hud Alaihissalam kepada kaumnya:

“Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Rabbmu lalu bertaubatlah kepadaNya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” (QS. Hud: 52).

Pada penutup khutbah ini, marilah kita memunajatkan do’a kepada Allah sebagai bukti bahwasanya kita ini fakir di hadapan Allah Subhannahu wa Ta'ala .


اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، يَا مُجِيْبَ الدَّعَوَاتِ.

اَللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ دَيْنًا إِلاَّ قَضَيْتَهُ وَلاَ حَاجَةً مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ إِلاَّ قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ.

AL QUR’AN DIPALSUKAN

AL QUR’AN DIPALSUKAN



Surat palsu ditambahkan dalam Al-Quran cetakan Baru,Waspada!!



Ini udah terjadi di Malaysia. Better be careful.. siapa tahu di sinipun (sudah) terjadi!!



Assalamualaikum Wr. Wb.



Maklumat ini adalah pemberitahuan daripada seorang muslimin yang prihatin (Mohamad Hazari) dalam Bahasa Inggeris tetapi telah di Bahasa Melayukan.... Apabila saudara-saudari hendak membeli Al-Quran terutamanya yang dalam edisi baru, maka berhati-hatilah kerana terdapat 4 surah yang palsu hasil ciptaan kafir laknatullah.....surah-surah tersebut adalah :

 a) Al-Iman

 b) Al-Wasaya

 c) At-Tajassud

 d) Al-Muslimoon



Sekiranya anda kurang yakin layari website http://dialspace.dial.pipex.com/town/park/geq96/original/ di dalam website ini terdapat surah tersebut dan maksudnya sekaligus.



Selain itu, jangan sekali-kali anda layari http://www.thequran.com kerana segala isinya adalah palsu....





Beberapa waktu yang lalu saya memperoleh informasi ttg surat-surat palsu yang disisipkan dalam Al Qur'an cetakan terbaru. Mungkin sudah banyak ikhwan dan akhwat pembaca yang telah mengetahui.



Alhamdulillah, dengan bantuan rekan-rekan muslimin, saya telah dibantu untuk menterjemahkan isi surat-surat palsu tsb tsb. Sayang untuk penulisan dalam text Arab belum bisa dilakukan di e-mail ini (berhubung tidak ada fasilitas Arabic Text). Berikut terjemahan isi surat-surat palsu tsb.



Surat At-Tajassud (Penjelmaan)

1.    Puji syukur kepada-Nya yang telah menciptakan sorga yang tanpa batas.

2.    Dia ciptakan bumi yang sebagian terdiri dari air dan sebagian lagi tanah.

3.    Katakan pada orang-orang yang telah diperdaya oleh ajakan syetan : pikiranmu telah dibutakan sehingga kamu menuduh bahwa Allah itu keliru dan menjadi pengikut syetan.

4.    Syetan akan selalu menjadi musuh yang paling besar bagi manusia.

5.    Jika Allah menghendaki, Dia bisa membuat seorang anak dari batu, seperti yang telah Dia katakan pada alam ini : jadilah, maka akan jadi mustahil bagi Allah bahwa Dia harus mengkonsultasikan keputusan-Nya dengan orang lain.

6.    Mustahil bagi Allah bahwa Dia harus mengambil satu dari mahluknya sebagai anak.

7.    Katakan pada orang-orang yang masih meragukan apa yang telah diberitakan sebelumnya ; Kristus adalah bukan makhluk Allah, dia telah bersama Allah pada awalnya dan akan selalu bersama-Nya.

8.    Dalam Dia (Allah) dan dari Dia, dia (Kristus) berasal, bersama dengan jiwa-Nya, satu Tuhan, abadi, satu dan tidak lebih dari satu.

9.    Seperti seorang ayah yang mengirimnya kepada umat manusia seperti yang telah Dia janjikan.

10.    Dia tiupkan/turunkan se perti sabda kedalam rahim seorang perawan yang akan lahir sebagai manusia

11.    Dia berbaur dengan manusia biasa, berwujud seperti manusia, mati sebagai pengorbanan atas nama manusia dan seperti manusia, juga dia dikuburkan/dimakamkan.

12.    Dan seperti Bapa yang ada di Surga, setelah 3 (tiga) hari dia naik.

13.    Bagi siapa yang tidak percaya keajaiban-Nya, dan mengatakan hal-hal yang buruk tentang-Nya.

14.    Allah tidak akan melepas kanmu dari kemurkaan-Nya.

15.    Tapi bagi siapa yang percaya pada-Nya dan pada Almasih-Nya, mereka akan mendapatkan pengampunan dan surga dimana mereka hidup abadi.









 Surat Al-Iman (kepercayaan)

1.    Ceritera tentang beberapa pengikut dalam kitab, pada saat badai menghantamnya saat mereka sedang berlayar.

2.    Kemudian mereka melihat bayangan Kristus berjalan diatas air. Mereka lalu berkata : Apakah Tuhan kita itu sedang menertawakan kita atau kita yang sedang gila ?.

3.    Lalu terdengar suara aneh yang berkata : jangan takut ini aku, apakah kamu tidak melihat ?

4.    Maka, satu dari mereka berteriak : Tuhanku, bimbinglah aku, jika Kau memang disini, untuk berjalan diatas air. Ya Allah jadikanlah keraguanku ini menjadi sesuatu yang pasti.

5.    Dia (Allah) berkata padanya : kemarilah dan jadilah mu'jizat/keajaiban yang akan selalu diingat.

6.    Dan mulailah sang pengikut/umat tersebut berjalan, dia lalu lihat betapa kencangnya badai yang datang sehingga dia menjadi takut akan tenggelam, lalu dia berteriak lagi kepada Tuhannya untuk minta pertolongan.

7.    Dan Dia mengeluarkan tangan-Nya dan merengkuhnya sambil berkata : Oh ? Kamu mempunyai sedikit kepercayaan, itulah hadiah/pahala bagi kamu sekalian yang ragu.

8.    Dan segera setelah Dia pergi dengannya dengan kapal tersebut, badai reda dan si pengikut ini mengucapkan terimakasih pada-Nya dan berkata :

9.    Kau adalah benar-benar anak Tuhan; dalam dirimu kami percaya dan di depan-Mu kami berlutut.

10.    Dia berkata : Suka cita adalah untuk mereka yang percaya tanpa mencampuradukkan kepercayaan mereka dengan sesuatu yang meragukan. Itulah keberhasilan yang sebenarnya.























 Surat Al-Muslimun

1.    Alief lam saad miim.

2.    Katakanlah : Hai kaum muslimin, kamu sekalian sudah tersesat jauh.

3.    Bagi yang tidak percaya kepada Allah dan Kristus-Nya, akan menikmati hari akhirnya dalam kobaran api dan siksaan yang pedih.

4.    Beberapa wajah pada hari itu akan terlihat memelas dan ketakutan mencari pengampunan dari Allah dan Allah akan menolong apa yang Dia inginkan (untuk ditolong).

5.    Pada hari itu Sang Maha Pengampun berkata : Hai umat-Ku, Aku telah mengaruniakan padamu petunjuk dalam Taurat dan Injil.

6.    Dan kamu seharusnya tidak memungkiri apa yang telah Aku perintahkan kepadamu dan menyesatkan diri dari jalan yang benar.

7.    Mereka berkata : kami tidak tersesat sendiri tapi dia (Muhammad) yang telah dijadikan salah satu utusan (Allah) telah salah memimpin kami.

8.    Dan Allah berkata : Hai Muhammad, kau telah membujuk umat-Ku dan menyebabkan mereka tidak mempercayai.

9.    Dia berkata : ya Tuhanku, adalah syetan yang telah membujukku dan sebenar nya akan selalu mengganggu anak-cucu Adam.

10.    Dan Allah akan meng ampuni orang-orang yang telah terbujuk dan lalu menyesal dan dia akan memaksa dia yang telah terbujuk oleh syetan, yang menyedihkan.

11.    Dan jika Allah memerintahkan sesuatu, Dialah yang paling tahu apa yang diperintahkan dan Dia dapat melakukan segalanya.









Surat Al-Wasaya (comandements) (Perintah Allah)

1.    Alief lam miim dzal

2.    Kami telah kirimkan kepadamu seorang pembawa berita.

3.    (Sesungguhnya) untuk mengatur apasaja didunia ini supaya berjalan dengan semestinya.

4.    Dia yang patuh akan aturan-Mu, akan baik bagi dirinya sendiri dan bagi dia yang tidak patuh akan menerima kenyataan yang pahit.

5.    Kami telah memberi Musa sepuluh perintah Tuhan (ten comandements) Kami berikan kepadamu (banyak) sepuluh yang lain, seperti kami jadikan kamu sebagai nabi terakhir dan mengangkatmu sebagai raja mereka.

6.    Kamu hapus apa yang ingin kamu hapus dari perintah yang telah Aku berikan pada mereka seperti yang telah Kami ijinkan padamu untuk merubah keputusan-kepu tusan kami.

7.    Katakan pada umat-Ku yang percaya untuk bersembunyi manakala mereka menguap untuk menghindari dari tertawaan syetan dan untuk mengagungkan Allah manakala mereka bersin.

8.    (dan katakan padanya) untuk tidak memelihara anjing di rumah dan tidak memasang/menggantungkan gambar di dinding rumah mereka.

9.    Dan jika mereka memakai sepatu (katakan pada mereka) pakailah yang kanan dahulu sebelum yang kiri dan jika mereka tidak mematuhi hal tersebut mereka akan mendapat dosa besar.

10.    Dan bila mereka menjawab ajakan alam (katakan pada mereka) untuk menghapus yang akhir dengan tiga buah ba tu dan hindari menggunakan kotoran karena itu adalah makanan jin dan itulah maka terlarang bagi orang-orang yang percaya.

11.    Katakan pada umat-Ku yang percaya, untuk menyerang siapapun dan membunuh untuk menjaga miliknya dan barang siapa yang tidak pernah punya keinginan untuk menyerang itu dia akan mati sebagai orang munafik dan akan dicampakkan (dihari kiamat)

12.    (dan katakan) pada yang takut ilmu sihir untuk makan tujuh kurma dan Allah akan menyelamatkannya dari sihir tersebut dan menjauhkannya.

13.    Katakan pada umatku jika mereka ingin bersumpah, bersumpahlah karena Allah sebanyak yang dia suka.

14.    Dan (katakan padanya) untuk menikahi wanita yang menurutnya baik, atau tiga atau empat, sehingga Kami mudahkan agama baginya.

15.    Dan jika kamu mem perpendek perintah itu panggil Jibril dan dia akan segera datang.

16.    Dan jika Jibril sibuk, pergilah ke Waraga bin Naufal dan mintalah pertolongan darinya sebelum Kami ambil nyawanya dan wahyu itu akan mustahil datang padamu.

APA AKIBAT TIDAK SHOLAT



Berikut ini merupakan sebuah kisah yang didapat dari rekan saya ...

   Insya Allah bermanfaat dan bisa kita jadikan ibrah (pelajaran).

 

   Kisah ini diceritakan oleh seorang ustaz yang bertugas memandikan

mayat

   orang Islam di hospital.

   Lebih kurang jam 3.30 pagi, saya menerima panggilan dari Hospital

Tengku

   Ampuan Rahimah, Klang, Selangor untuk menguruskan jenazah lelaki yang

   sudah seminggu tidak dituntut. Di luar bilik mayat itu cukup

dingin dan

   gelap serta sunyi dan hening. Hanya saya dan seorang penjaga bilik

   tersebut yang berada dalam bilik berkenaan. Saya membuka dengan

 hati-hati

   penutup muka jenazah.

   Kulitnya putih,badannya kecil dan berusia awal 20-an. Allah Maha

   Berkuasa. Tiba-tiab saya lihat muka jenazah itu sedikit demi sedikit

   bertukar menjadi hitam. Mulanya saya tidak menganggap ia sebagai

aneh,

   namun apabila semakin lama semakin hitam, hati saya mula

bertanya-tanya.

   Saya terus menatap perubahan itu dengan teliti, sambil di hati tidak

   berhenti-henti membaca ayat-ayat suci Al-Quran. Detik demi detik

   berlalu,wajah jenazah semakin hitam. Selepas lima minit berlalu,

barulah

   ia berhenti bertukar warna. Ketika itu wajah mayat berkenaan

tidak lagi

   putih seperti warna asalnya, tetapi hitam seperti terbakar. Saya

keluar

   dari bilik berkenaan dan duduk termenung memikirkan kejadian aneh

yang

   berlaku itu. Pelbagai pertanyaan timbul di kepala saya; apakah yang

   sebenarnya telah terjadi? Siapakah pemuda itu? Mengapa wajahnya

 bertukar

   hitam?

   Persoalan demi persoalan muncul di fikiran saya. Sedang saya

termenung

   tiba-tiba saya dapati ada seorang wanita berjalan menuju ke arah

saya.

   Satu lagi pertanyaan timbul, siapa pula wanita ini yang berjalan

seorang

   diri di bilik mayat pada pukul 4.00 pagi? Semakin lama dia semakin

 hampir,

   dan tidak lama kemudian berdiri di hadapan saya. Dia berusia 60-an

dan

   memakai baju kurung.

   "Ustaz," kata wanita itu. "Saya dengar anak saya meninggal dunia dan

 sudah

   seminggu mayatnya tidak dituntut. Jadi saya nak tengok

jenazahnya." kata

   wanita berkenaan dengan lembut. Walaupun hati saya ada sedikit tanda

   tanya, namun saya membawa juga wanita itu ke tempat jenazah

 tersebut. Saya

   tarik laci 313 dan buka kain penutup wajahnya. "Betulkah ini mayat

anak

   mak cik?" tanya saya. "Mak cik rasa betul... tapi kulitnya

putih." "Mak

   cik lihatlah betul-betul." kata saya. Selepas ditelitinya jenazah

   berkenaan, wanita itu begitu yakin yang mayat itu adalah anaknya.

   Saya tutup kembali kain penutup mayat dan menolak kembali lacinya ke

 dalam

   dan membawa wanita itu keluar dari bilik mayat. Tiba di luar saya

 bertanya

   kepadanya. "Mak cik, ceritakanlah kepada saya apa sebenarnya yang

 berlaku

   sampai wajah anak mak cik bertukar jadi hitam?" tanya saya. Wanita

itu

   tidak mahu menjawab sebaliknya menangis teresak-esak. Saya ulangi

   pertanyaan tetapi ia masih enggan menjawab. Dia seperti

menyembunyikan

   sesuatu. "Baiklah, kalau mak cik tidak mahu beritahu, saya tak mahu

   uruskan jenazah anak mak cik ini. " kata saya untuk menggertaknya.

   Bila saya berkata demikian, barulah wanita itu membuka mulutnya.

Sambil

   mengesat airmata, dia berkata, "Ustaz, anak saya ni memang baik,

 patuh dan

   taat kepada saya. Jika dikejutkan di waktu malam atau pagi supaya

buat

   sesuatu kerja, dia akan bangun dan buat kerja itu tanpa membantah

 sepatah

   pun. Dia memang anak yang baik.

   Tapi..." tambah wanita itu lagi "apabila mak cik kejutkan dia untuk

 bangun

   sembahyang, Subuh misalnya, dia mengamuk marahkan mak cik.

Kejutlah dia,

   suruhlah dia pergi ke kedai, dalam hujan lebat pun dia akan pergi,

tapi

   kalau dikejutkan supaya bangun sembahyang, anak mak cik ini akan

terus

   naik angin. Itulah yang mak cik kesalkan." kata wanita tersebut.

   Jawapannya itu memeranjatkan saya. Teringat saya kepada hadis nabi

 bahawa

   barang siapa yang tidak sembahyang, maka akan ditarik cahaya iman

dari

   wajahnya. Mungkin itulah yang berlaku. Wajah pemuda itu bukan sahaja

   ditarik cahaya keimanannya, malah diaibkan dengan warna yang hitam.

   Selepas menceritakan perangai anaknya, wanita tersebut meminta diri

 untuk

   pulang. Dia berjalan dengan pantas dan hilang dalam persekitaran yang

   gelap. Kemudian saya pun memandikan, mengapankan dan

 menyembahyangkannya.

   Selesai urusan itu, saya kembali ke rumah semula. Saya perlu balik

   secepat mungkin kerana perlu bertugas keesokan harinya sebagai

imam di

   Masjid Sultan Sallehuddin Abdul Aziz Shah, Shah Alam. Selang dua

 tiga hari

   kemudian, entah kenapa hati saya begitu tergerak untuk menghubungi

waris

   mayat pemuda tersebut. Melalui nombor telefon yang diberikan oleh

 Hospital

   Tengku Ampuan Rahimah, saya hubungi saudara Allahyarham yang agak

jauh

   pertalian persaudaraannya. Selepas memperkenalkan diri, saya

berkata,

   "Encik, kenapa encik biarkan orang tua itu datang ke hospital

 seorang diri

   di pagi-pagi hari.Rasanya lebih elok kalau encik dan keluarga

encik yang

   datang sebab encik tinggal di Kuala Lumpur lebih dekat dengan Klang."

   Pertanyaan saya itu menyebabkan dia terkejut, "Orang tua mana pula?"

   katanya. Saya ceritakan tentang wanita berkenaan, tentang bentuk

 badannya,

   wajahnya, pertuturannya serta pakaiannya. "Kalau wanita itu yang

ustaz

   katakan, perempuan itu adalah emaknya, tapi.... emaknya dah

 meninggal lima

   tahun lalu!" Saya terpaku, tidak tahu apa yang hendak dikatakan lagi.

   Jadi 'apakah' yang datang menemui saya pagi itu? Walau siapa pun

wanita

   itu dalam erti kata sebenarnya, saya yakin ia adalah 'sesuatu' yang

 Allah

   turunkan untuk memberitahu kita apa yang sebenarnya telah berlaku

hingga

   menyebabkan wajah pemuda berkenaan bertukar hitam.

   Peristiwa tersebut telah terjadi lebih setahun lalu, tapi masih segar

   dalam ingatan saya. Ia mengingatkan saya kepada sebuah hadis nabi,

yang

   bermaksud bahawa jika seseorang itu meninggalkan sembahyang satu

waktu

   dengan sengaja, dia akan ditempatkan di neraka selama 80,000 tahun.

   Bayangkanlah seksaan yang akan dilalui kerana satu

   hari di akhirat bersamaan dengan seribu tahun di

   dunia. Kalau 80,000 tahun ?

 

   Wallahu'alam ...

 

   Bila di dunia ada syurga,

   maka itulah kehidupan rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah.

   Bila di dunia ada neraka,

   maka itulah kehidupan rumah tangga yang tak selaras & jauh dari

agama.

 

   Bahagialah mereka yang diamnya berfikir,

   Memandangnya mengambil pelajaran,

   mendengarnya mengambil hikmah, dan

   dalam tindakannya mengenal indahnya ajaran Islam.




9 jenis anak setan



Simpanlah baik2 email ini dan sebarkan pada rakan2 anda sebagai peringatan kita setiap hari dimana syaitan2 kurang ajar ini mengganggu hidup harian yang mungkin selama ini kita tidar sedar hasutan mereka. Sampaikan kepada sekelian muslimin/muslimat yang lain semoga menjadi pedoman hidup hingga keakhir hayat , Insya'Allah .



Umar al-Khattab r. a berkata, terdapat 9 jenis anak syaitan :



1.    Zalituun

Duduk di pasar/kedai supaya manusia hilang sifat jimat cermat. Menggoda supaya manusia berbelanja lebih dan membeli barang-barang yang tidak perlu.



2.    Wathiin

Pergi kepada orang yang mendapat musibah supaya bersangka buruk terhadap Allah.



3.    A'awan

Menghasut sultan/raja/pemerintah supaya tidak mendekati rakyat. Seronok dengan kedudukan/kekayaan hingga terabai kebajikan rakyat dan tidak mahu mendengar nasihat para ulama.



4.    Haffaf

Berkawan baik dengan kaki botol. Suka menghampiri orang yang berada di tempat-tempat maksiat (cth: disko, kelab mlm & tempat yg ada minuman keras).



5.    Murrah

Merosakkan dan melalaikan ahli dan orang yg sukakan muzik sehingga lupa kepada Allah. Mereka ini tenggelam dalam keseronokan dan glamour etc.



6.    Masuud

Duduk di bibir mulut manusia supaya melahirkan fitnah, gosip, umpatan dan apa sahaja penyakit yg mula dari kata-kata mulut.



7.    Daasim (BERILAH SALAM SEBELUM MASUK KE RUMAH...)

Duduk di pintu rumah kita. Jika tidak memberi salam ketika masuk ke rumah, Daasim akan bertindak agar berlaku keruntuhan rumahtangga (suami isteri bercerai-berai, suami bertindak ganas, memukul isteri, isteri hilang pertimbangan menuntut cerai, anak-anak didera dan pelbagai bentuk kemusnahan rumah tangga lagi).



8.    Walahaan

Menimbulkan rasa was-was dalam diri manusia khususnya ketika berwuduk dan solat dan menjejaskan ibadat-ibadat kita yg lain.



9.    Lakhuus

Merupakan sahabat orang Majusi yang menyembah api/matahari. Dan yang terakhir ni yang paling teruk! (SCROLL DI BAWAH)



10.    Isetan.

Sebuah pasaraya yg terkemuka di seluruh duniawi. terdapat di sekitar Lembah klang, singapore, Beijing &..... Kebaikan: Memberi potongan harga pada Karnival jualan



Keburukan: Melalaikan manusia bershopping sehingga lupa waktu sembahyang dan lupe yg lakinya dah tunggu kat kereta. Pesanan ; Shopping tu agak2 sikit, jangan sampai berlebih2an pulak. Membazir itulah

sebenarnya amalan Syaitan



11.    Hindusetan

Nie mereka2 yg menonton criter hindustan, sampai masuk waktu sembahyang, maseh menyonggol depan tv.....kapala keluar tanduk, tak sedar.......jadi lah hindusetan!!!

7 HARI YANG TELAH LALU DAN MUNGKIN AKAN TERULANG

DALAM 7 HARI YANG TELAH LALU DAN MUNGKIN AKAN TERULANG



      Hari per-1, tahajudku tetinggal

     Dan aku begitu sibuk akan duniaku

             Hingga zuhurku, kuselesaikan saat ashar mulai memanggil

        Dan sorenya kulewati saja masjid yang mengumandangkan azan magrib

      Dengan niat kulakukan bersama isya itupun terlaksana setelah acara

 tv selesai



   Hari ke-2, tahajudku tertinggal lagi

             Dan hal yang sama aku lakukan sebagaimana hari pertama



  Hari ke-3 aku lalai lagi akan tahujudku

         Temanku memberi hadiah novel best seller yang lebih dr 200 hlmn

              Dalam waktu tidak 1 hari aku telah selesai membacanya

          Tapi... enggan sekali aku membaca Al-qur'an walau cuma 1 juzz

       Al-qur'an yg 114 surat, hanya 1,2 surat yang kuhapal itupun dengan

 terbata-bata

   Tapi... ketika temanku bertanya ttg novel tadi betapa mudah dan

 lancarnya aku menceritakan



                 Hari ke-4 kembali aku lalai lagi akan tahajudku

            Sorenya aku datang ke Selatan Jakarta dengan niat mengaji

            Tapi kubiarkan ustazdku yang sedang mengajarkan kebaikan

     Kubiarkan ustadzku yang sedang  mengajarkan lebih luas tentang agamaku

   Aku  lebih suka mencari bahan obrolan dengan teman yg ada disamping

 kiri & kananku

             Padahal bada magrib tadi betapa sulitnya aku merangkai

  Kata-kata untuk kupanjatkan saat berdoa



 Hari ke-5 kembali aku lupa akan tahajudku

      Kupilih shaf paling belakang dan aku mengeluh saat imam sholat jum'at

kelamaan bacaannya  Padahal betapa dekat jaraknya aku dengan televisi dan

betapa nikmat,

serunya saat perpanjangan waktu sepak bola favoritku tadi malam



 Hari ke-6 aku semakin lupa akan tahajudku

               Kuhabiskan waktu di mall & bioskop bersama teman2ku

   Demi memuaskan nafsu mata & perutku sampai puluhan ribu tak terasa keluar

                 Aku lupa.. waktu diperempatan lampu merah tadi

   Saat wanita tua mengetuk kaca mobilku

           Hanya uang dua ratus rupiah kuberikan itupun tanpa menoleh



           Hari ke-7 bukan hanya tahajudku tapi shubuhkupun tertinggal

               Aku bermalas2an ditempat tidurku menghabiskan waktu

 Selang beberapa saat dihari ke-7 itu juga

                Aku tersentak kaget mendengar khabar temanku kini

       Telah terbungkus kain kafan padahal baru tadi malam aku bersamanya

         & ¾ malam tadi dia dengan misscallnya mengingat aku ttg tahajud



                 kematian kenapa aku baru gemetar mendengarnya?

              Padahal dari dulu sayap2nya selalu mengelilingiku dan

     Dia bisa hinggap kapanpun dia mau



        ¼ abad lebih aku lalai....

    Dari hari ke hari, bulan dan tahun

                Yang wajib jarang aku lakukan apalagi yang sunah

                Kurang mensyukuri walaupun KAU tak pernah meminta

Berkata kuno akan nasehat ke-2 orang tuaku

         Padahal keringat & airmatanya telah terlanjur menetes demi aku



                  Tuhan andai ini merupakan satu titik hidayah

 Walaupun imanku belum seujung kuku hitam

        Aku hanya ingin detik ini hingga nafasku yang saat nanti tersisa

  Tahajud dan sholatku meninggalkan bekas

      Saat aku melipat sajadahku.....

                 Amin...

Senin, 08 Agustus 2011

Pelaksanaan Iman da Akhlaq


Perguruan TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH memiliki motto:"Dengan Iman dan Akhlaq Saya menjadi Kuat, tanpa Iman dan Akhlaq Saya menjadi Lemah." Motto ini menjadi landasan dalam setiap gerak insan TAPAK SUCI dalam berkarya dan berprestasi. Dengan senantiasa mengamalkan motto ini, Insya Allah membawa TAPAK SUCI mencapai kesuksesan memenuhi misi dan mewujudkan visi TAPAK SUCI.



  • Pengertian Iman dan Akhlaq



Pengertian Iman




Ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW yang paling fundamental adalah bertauhid kepada ke-Esaan Allah SWT, yang ditunjukkan dengan Kalimat Syahadat: "Laa Ilaaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah)". Kalimat mulia ini menjadi landasan dasar dan inti Islam, yang membedakan mana seorang Muslim, dan mana yang tidak beriman--yang menyekutukan Allah SWT).






Nabi Muhammad SAW bersabda: "Iman adalah Engkau percya kepada Allah, Malaikat-malaikat-NYA, Kitab-kitab-NYA, Hari Kebangkitan/Kiamat, Qodlo dan Qodar atau kuasa-NYA." (HR. Bukhari). Iman, merupakan kuncipokok dalam membentuk ke-Islam-an seseorang; antara Iman dan Islam merupakan satu kesatuan yang saling mengisi. Iman tidak ada artinya tanpa amal saleh, dan amal saleh akan sia-sia jika tidak dilandasi Iman.




Seperti telah kita ketahui bahwa banyak hadist yang telah menjelaskan masalah Iman dan ciri-ciri keimanan, antara lain:







  • Iman itu mempunyai tujuh puluh cabang; mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah adalah yang paling utama, memindahkan duri yang mengganggu di jalan adalah yang paling ringan, dan malu adalah sebagian dari Iman.

  • Tidak beriman salah seorang diantara kamu sehingga mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.

  • Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka janganlah menyakiti tetangga.

  • Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka muliakanlah tamunya.

  • Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata benar atau (jika tidak bisa) lebih baik diam.

  • Tidak lurus Iman seorang hamba sebelum lurus hatinya, dan tidak lurus hatinya sebelum lurus lidahnya.







Pengertian Akhlaq




Sebelum kita memahami pengertian akhlaq, baiklah jika kita perhatikan terlebih dahulu bahwa obyek dari akhlaq adalah manusia. Manusia adalah mahluk Allah yang diciptakan-Nya dengan sebaik-baiknya kejadian, diberiNya akal dan nafsu agar dia dapat memikirkan mana yang baik dan mana yang buruk, yang memberi manfaat dan mudharat, mana yang halal dan mana yang haram, dan sebagainya.








Akhlaq adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia, yang daripadanya lahir perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan, atau penelitian. Jika keadaan (hal) tersebut melahirkan perbuatan yang baik dan terpuji menurut pandangan akal dan syaria (hukum Islam), disebut Akhlaq yang mulia. Jika perbuatan-perbuatan yang timbul itu tidak baik, dinamakan akhlaq yang buruk.










Kata "akhlaq", secara etimologis berarti; 1) Tabiat, budi pekerti; 2) kebiasaan atau adat; 3) keperwiraan, kesatriaan; 4) agama; 5) kemarahan. Karena akhlaq merupakah suatu keadaan yang melekat di dalam jiwa, maka suatu perbuatan baru disebut akhlaq kalau terpenuhi beberapa syarat;









  1. Perbuatan itu dilakukan berulang-ulang

  2. Perbuatan itu timbul dengan mudah tanpa dipaksaan, pdipikirkan atau diteliti lebih dahulu, sehingga ia benar-benar merupakan suatu kebiasaan. Jika perbuatan itu timbul karena terpaksa atau setelah dipikirkan dan dipertimbangkan, atau dibuat-buat, tidak disebut akhlaq.







Akhlaq menempati posisi yang sangat penting dalam Islam, sehingga setiap aspek dari ajaran agama ini selalu berorientasi pad pembentukan dan pembinaan akhlaq yang mulia.




Sabda Rasulullah SAW; "Sesungguhnya saya diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia" (HR Ahmad, Baihaqi, dan Malik).







  • Mukmin yang paling sempurna imannya, adalah orang yang paling baik akhlaqnya. (HR Ahmad)

  • Taqwa kepada Allah dan akhlaq yang paling baik adalah sesuatu yang paling banyak membawa manusia ke dalam srga (HR. Tirmizi).







Akhlaq Nabi Muhammad SAW biasanya juga disebut akhlaq Islam. Karena akhlaq ini bersumber dari Al Qur'an dan Al Qur'an datang dari Allah SWT, maka akhlaq Islam mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan Akhlaq Wa'diyah (ciptaan manusia).




Ciri-ciri itu antara lain:




  1. Kebaikan bersifat mutlak (al khairiyyah al mutlaqah), yaitu kebaikan yang terkandung dalam akhlaq Islam, merupakan kebaikan yang murni, baik untuk individu maupun untuk masyarakat, di dalam lingkungan, keadaan, waktu, dan tempat apapun.

  2. Kebaikan yang bersifat menyeluruh ( as-salahiyyah al-'amamah), yaitu kebaikan yang terkandung di dalamnya merupakan kebaikan untuk seluruh umat manusia di segala zaman dan di semua tempat.

  3. Tetap, langgeng dan mantap yaitu kebaikan yang terkandung di dalamnya bersifat tetap, tidak berubah oleh perubahan waktu dan tempat, atau perubahan kehidupan masyarakat.

  4. Kewajiban yang harus dipatuhi (a- ilzam al mustajab), yaitu kebaikan yang terkandung dalam akhlaq Islam, merupakan hukum yang harus dilaksanakan, sehingga ada sanksi hukum tertentu bagi orang yang tidak melaksanakannya.

  5. Pengawasan yang menyeluruh (ar-raqabah al-muhitah), karen Akhlaq Islam bersumber dari Allah, maka pengaruhnya lebih kuat dari akhlaq ciptaan manusia.





Akhlaq yang mulia dan terpuji menurut ajaran Islam antara lain:




  1. BERANI, dalam segala hal yang positif, baik mengatakan dan membela kebenaran serta dalam menghadapi tantangan dan ancaman.

  2. ADIL, dalam memutuskan sesuatu tanpa membedakan kedudukan, status sosial ekonomi, maupun hubungan kekerabatan.

  3. BIJAKSANA, dalam menghadapi dan memutuskan sesuatu.

  4. MENDAHULUKAN, kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri.

  5. PEMURAH, dan suka menafkahkan hartanya, baik pada waktu lapang maupun pada waktu susah.

  6. IKHLAS, dalam melaukan setiap amal perbuatan semata-mata karena Allah SWT.

  7. CEPAT BERTOBAT, dan meminta ampun kepada Allah SWT jika melakukan sesuatu perbuatan dosa.

  8. JUJUR dan BENAR, adalah suatu sifat yang terpuji termasuk Akhlaq Mahmudah.

  9. TENANG, dalam menghadapi berbagai masalah, tidak berkeluh kesah, dan gundah gulana.

  10. AMANAH, dapat dipercaya baik terha

  11. SABAR, dalam menghadapi setiap cobaan atau melaksanakan kewajiban ibadah kepada Allah SWT.





  • PEMAAF, adalah orang yang selalu memberikan maaf kepada orang lain tanpa rasa dendam.













  • PENUH KASIH SAYANG dan belas kasih terhadap sesama mahluk Allah.

  • LAPANG HATI, dan tidak membalas dendam, terhadap orang lain yang telah meyakiti hatinya.

  • SELALU OPTIMIS, dalam menghadapi kehidupan dan penuh harap kepada Allah SWT.

  • IFFAH, yakni selalu menjaga diri dari segala sesuatu yang dapat merusakkan kehormatan dan kesucian.

  • AL HAYA', yakni malu melakukan perbuatan yang tidak baik.

  • TAWADDU, (rendah hati) bukanlah merendahkan kedudukan seseorang malah sebaliknya mengangkat martabatnya.

  • MENGUTAMAKAN PERDAMAIAN, daripada permusuhan.

  • ZUHUD, dan tidak rakus terhadap kehidupan dunia.

  • RIDHA, atas segala ketentuan yang ditetapkan Allah SWT.

  • SETIA, terhadap teman, sahabat, dan siapa saja yang terkait dengannya.

  • BERSYUKUR, atas segala usaha dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

  • MENGUTAMAKAN MUSYAWARAH, dalam setiap mengambil keputusan.

  • BERTAWAKKAL, setelah segala usaha dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

  • DINAMIS, sampai ke tujuan dan cita-cita tercapai.

  • MURAH SENYUM, dan menampilkan wajah yang ceria kepada orang lain sehingga setiap orang yang memandangnya merasa senang.

  • SELALU MEMPERHATIKAN, keadaan tetangga dan lingkungan tempat tinggalnya.

  • MENGHORMATI dan MENGHARGAI, orang lain secara tulus, tanpa memandang latar belakang orang tersebut, selama hasil kerja dan prestasi tersebut bersifat positif.

  • MENJAUHI SIFAT IRI HATI DAN DENGKI, terhadap tetangga, teman atau saudara baik langsung maupun tidak langsung.

  • RELA BERKORBAN, demi kepentingan dan kemaslahatan umat manusia dalam membela agama Allah SWT.




Pelaksanaan ikrar TAPAK SUCI


Ikrar TAPAK SUCI terdiri dari 6 (enam) butir yang menjiwai dan juga yang mengikat setiap gerak dan langkah insan TAPAK SUCI. Do'a dan ikrar TAPAK SUCI ini disusun pertama kali oleh H. Djarnawi Hadikusuma. Sejarah memperlihatkan bahwa do'a dan Ikrar TAPAK SUCI itu sudah disusun sejak Perguruan TAPAK SUCI berdiri. Hal ini menyiratkan betapa karakter dan warna kepribadian seluruh insan TAPAK SUCI kelak, sudah digariskan dan sudah diproyeksikan lebih dini, oleh para pendahulu perguruan TAPAK SUCI.




Dari pengertian Iman dan Akhlaq tersebut di atas, maka marilah kita bercermin pada diri sendiri. Marilah kita mengambil diri kita masing-masing sebagai tolok ukur sejauh mana penghayatan dan pengamalan Ikrar TAPAK SUCI, apakah ciri-ciri keimanan dan akhlaq mulia itu sudah ada pada diri kita, apakah sesungguhnya kita sudah KUAT, atau sebenarnya kita masih LEMAH.






Kamis, 13 Juni 2002

Mengenal Komunitas Penganut Tolotang Di sul-sel



Istilah “Towani Tolotang” terdiri dari dua suku kata yaitu “Towani” dan “Tolotang”. Kata “Towani” masih mempunyai dua arti, yakni “To” artinya orang dan “Wani” adalah nama desa, dengan demikian Towani adalah orang yang berasal dari Desa Wani, tempat penganut kepercayaan tersebut berasal. Adapun kata “Tolotang” juga mempunyai dua arti yaitu “To” yang berarti orang dan “Lotang” berarti selatan. Dengan demikian “Tolotang” berarti orang dari selatan. Jadi apabila digabungkan keseluruhan kata “Towani Tolotang” berarti orang dari DesaWani yang tinggal di sebelah selatan. Adapun maksud dari sebelah selatan ini adalah tempat yang bernama Amparita bagian selatan.

Istilah Tolotang ini pertama kali di pakai oleh Penguasa Sidenreng sebagai sebutan terhadap orang-orang pendatang tersebut yang kemudian dikenal dengan nama aliran kepercayaan mereka. (Ato Mudzhar, 1977 :24)

Nenek moyang Kominitas Towani Tolotang berasal dari Wani, sebuah desa di wilayah Kabupaten Wajo ± 60 km dari Amparita. Pada awal abad ke-17, Raja Wajo Sultan Abd. Rahman yang bergelar Petta Matoa Wajo Sengkerru Petta Mulajaji, secara resmi memeluk agama Islam dan memerintahkan agar seluruh rakyatnya pun ikut memeluk agam Islam. Atas perintah tersebut rakyatnya pun patuh dan memeluk agama Islam, kecuali sekelompok kecil masyarakat yang bertempat tinggal di Desa Wani menolak perintah tersebut dan masih mempertahankan kepercayaan mereka yang lama. Karena penolakan tersebut mereka pun di usir oleh sang raja untuk meninggalkan wilayah kekuasaan Kerajaan Wajo. Karena keputusan tersebut maka penduduk Desa Wani meninggalkan desa mereka di bawah pimpinan I Lagaligo dan I Pabbere. I Lagaligo dengan rombongannya menuju ke daerah Bacukiki yang sekarang masuk dalam wilayah pemerintahan Kotamadya Parepare dan menetap di sana hingga ia meninggal dunia dan di kuburkan di sana. Sedangkan rombongan yang di bawa oleh I Pabbere menuju ke arah barat menyusuri pinggiran utara Danau Sidenreng, kemudian berhenti di sebuah lembah persawahan untuk beristirahat, sekitar 2 km dari sebelah utara Amparita. Di tempat itu mereka berdiri untuk melepas lelah, sehingga lembah tersebut diberi nama ”tettong” yang berarti ”berdiri”.

Perihal kedatangan rombongan I Pabbere ini diketahui oleh Raja Sidenreng yang bergelar Addatuan VII dan berkedudukan di Massepe ± 2 km sebelah selatan Amparita, segera memerintahkan utusannya guna mencari tau tentang maksud kedatangan I Pabbere dan rombongannya. Setelah tercapai kata mufakat antara rombongan tersebut dengan penguasa Sidenreng, akhirnya mereka pun di izinkan untuk menetap dan tinggal di wilayah tersebut dengan beberepa persyaratan yang dituang dalam satu perjanjian ”Ade Mappurana Onrong Sidenreng”.

Pokok-pokok isi perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:

a. Ade Mappura OnroE.

b. Warialitutui

c. Janci Ripiasseri

d. Rappang Ripannennungeng

e. Agamae Ritanree Maberre

Artinya

a. Adat Sidenreng tetap utuh dan harus dipatuhi

b. Keputusan harus dipelihara dengan baik

c. Janji harus dipatuhi

d. Agama Islam harus dilangsungkan dan di jalankan

Khususnya mengenai persyaratan yang kelima, untuk sementara pelaksanaan syariat Islam seperti salat, puasa dan sebagainya di tunda dalam dua hal yaitu perkawinan dan kematian.

Pihak rombongan menerima perjanjian tersebut. Mereka tinggal di suatu tempat sekitar 3 km sebelah selatan Amparita. Di tempat itu sangat susah untuk memperoleh sumber air, sehingga diberi nama ”Loka Pappang” yang berarti ”susah dan lapar” . setelah mereka mengolah lahan tersebut dan ternyata hasilnya baik, maka nama Loka Pappang diubah menjadi ”Perrinyameng” yang berarti setelah susah datanglah senang. Di tempat itulah I Pabbere meninggal dan di kuburkan. Kuburan I Pabbere kemudian yang menjadi pusat persembahan tahunan orang Towani Tolotang.

Setelah beberapa tahun tinggal di Perrinyameng, oleh Addatuang Sidenreng persoalan mereka kemudian diserahkan kepada Arung Amparita, lalu mereka disuruh meninggalkan Perrinyameng untuk kemudian tinggal di daerah perkampungan Amparita bersama penduduk asli hingga sekarang.pemindahan oleh Arung Amparita mungkin dimaksudkan agar proses integrasi antara pengungsi dan penduduk asli dapat berjalan lebih cepat atau untuk mempermudah kontrol dan pengawasan terhadap mereka.

Komunitas Towani Tolotang di pimpin oleh seorang pimpinan tertinggi yang disebut ”Uwatta” dan uwa-uwa” yang memimpin kelompok-kelompok kecil di bawahnya. Di Amparita terdapat seorang Uwatta dan tujuh orang uwa, memimpin seluruh penganut Towani Tolotang baik yang tinggal di dalam maupun di luar Amparita. Pengangkatan seorang uwatta dapat ditunjuk oleh uwatta yang lama sebelum ia meninggal atau dipilih oleh di antara uwa-uwa sebelum mayat uwatta yang lama dikuburkan. Jabatan uwatta dan uwa dapat dipegang oleh laki-laki dan perempuan, dan orang yang menempati kedudukan itu lazim disebut sebagai ”Pemegang Bunga”. Ada tidaknya jabatan uwa pada diri seseorang dan keluarganya sekaligus memperlihatkan status seseorang itu dalam stratifikasi sosial mereka. Uwatta dan para uwa beserta seluruh keluarganya dipandang sebagai keturunan langsung dari pendiri lalu diataati karena dinilai sama dengan pendiri kepercayaan itu sendiri. Menurut mereka, pendidir pertama kepercayaan Towani Tolotang adalah La Panaungi yang kuburannya kini terdapat di Kabupaten Wajo.

Penganut Towani Tolotang mengakui dan mempercayai adanya Tuhan Yang Maha Esa yang disebut ”Dewata SeuwaE”. Mereka juga percaya dengan adanya hari kiamat yang akanmengantarkan manusia kepada kehidupan periode berikutnya di hari kemudian yang disebut ”Lino Paimeng” . di alam kemidian itulah terdapat ”Lipu Bunga” sebagai tempat yang mentaati perintah Dewata SeuwaE para uwa, mereka tidak mempunyai konsep tentang neraka. Adapun nasib yang akan menimpa mereka di hari kemudian itu sepenuhnya mereka gantungkan kepada uwatta. Ajaran-ajaran itu menurut mereka diberitahukan kepada manusia melalui wahyu yang disampaikan kepada La Panaungi pendiri Towani Tolotang.

Bagi mereka kehidupan sekarang adalah periode kedua. Manusia periode pertama telah musnah pada masa Sawerigading dan pengikutnya. Mereka percaya bahwa Sawerigading adalah cucu kedua dari PatotoE selaku pemilik alam raya ini. Menurut kepercayaan mereka, pada susatu hari PatotoE bangun dari tidurnya dan diketahuinya bahwa ketiga pesuruhnya masing-masing bernama Rukkelieng, Rumma Makkampong dan Sagian Jung tidak ada di tempat. Tidak ada yang mengetahui kemana mereka pergi . ketika mereka kembali ke istana PatotoE, mereka membawa berita bahwa ada bumi yang kosong sambil mengusulkan bahwa ditempat itu dapat ditempatkan salah satu putra PatotoE. Usul itu dalam Lontara disebut dengan ”Mula Ulona Batara Guru” yaitu “Masselingi Aju Sengkena SiasentaE Mai Rikawa” yang berarti suatu rencana penempatan manusia di dunia yang kosong.

Setelah PatotoE membicarakan usul para pesuruh dengan isterinya bernama Datu Palinge dan seluruh pimpinan kayangan. PatotoE memutuskan untuk menurunkan anaknya yang bernama Batara Guru ke bumi. Batara Guru inilah yang disebut ”Tomanurung” yang berarti orang yang turun. Setelah ia tinggal di bumi, Batara Guru mengalami banyak kesulitan karena sendirian, maka kepada PatotoE dimintalah agar secara berangsur-angsur diturunkanlah lagi manusia ke bumi untuk meramaikan dunia., dan permintaan itupun dikabulkan. Batara Guru kawin dengan Nyili Timo, puteri dari Guru Riselen, dan melahirkan seorang anak yang bernama Batara Lettu. Batara Lettu kawin dengan Dattu Senggeng, puteri dari Laurungpessi yang kemudian melahirkan dua anak kembar seorang puteri bernama I Tenriabeng dan seorang putera bernama Sawerigading yang kemudian kawin dengan I Codai atai Datunna Cina, seorang puteri dari negeri Cina. Sawerigading inilah yang dianggap sebagai manusia luar biasa, banyak memberikan ajaran berupa lambang kepahlawanan. Setelah Sawerigading dan pengikutnya musnah karena banyak menimbulkan kekacauan di dunia, maka manusia berikutnya dipilih oleh Dewata SeuwaE untuk diberi wahyu dan disuruh mengajarkan kepada manusia adalah La Panaungi.

Di awal persiapan penelitian, saya membayangkan komunitas tolotang towani berada di wilayah terpencil yang jauh dari sentuhan modernitas ditambah dengan sikap hidup yang cenderung menolak kehidupan modern. Namun kesan semacam itu berubah setelah saya mendapat informasi yang cukup memadai tentang keberadaan komunitas ini. Sejumlah buku dan percakapan dengan beberapa orang di makasar menginformasikan bahwa pusat komunitas ini ada di sebuah desa yang menjadi kota kecamatan di wilayah kabupaten Sidenreng Rappang sulawesi selatan. Sebuah ibu kota kecamatan tentu merupakan wilayah yang paling dekat dengan modernitas, paling tidak di kawasan kecamatan tersebut. Kesan ini semakin tertegaskan ketika saya menginjakkan kaki di Amparita.

Amparita terletak sekitar 8 kilometer dari Pangkajene, Ibu Kota kabupaten Sidenreng Rappang. Dari Makasar jaraknya sekitar 231 kilometer. Jarak sejauh ini bisa ditempuh dalam waktu 4,5 jam dengan menggunakan kendaraan umum. Angkutan umum dari Makasar ke Pangkajene atau ke Amparita menggunakan kendaraan sejenis panther atau kijang dengan penumpang sebanyak 7 orang. Angkutan yang langsung menuju Amparita lebih jarang dijumpai ketimbang yang menuju Pangkajene. Saya sendiri naik jurusan Pangkajene dengan ongkos 30 ribu rupiah, kemudian naik angkot (masyarakat sulsel menyebutnya pete-pete) menuju Amparita dengan ongkos 3 ribu rupiah.

Amparita secara administratif berbentuk kelurahan dan dipimpin oleh lurah yang diangkat oleh Bupati. Di sebelah timur, kelurahan Amparita berbatasan dengan dengan Desa Teteaji, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Allakuang dan Toddang Pollu, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Masseppe dan sebelah utara berbatasan dengan Arateng. Dari catatan BPS Kabupaten Sidenreng Rappang tahun 2005, luas wilayah Amparita adalah 6, 69 km2 . Pada musim kemarau seperti sekarang ini kawasan Amparita dan sekitarnya tampak berdebu, kering, kusam, dan sangat terik. Tapi, konon, kata seorang penduduk di sini, jika musim penghujan tiba, air akan menggenang di mana-mana membuat jalanan menjadi becek tak terurus.



Amparita termasuk wilayah yang sangat mudah dijangkau. Jalan menuju tempat ini berkondisi mulus sebab jalur yang melintasi Amparita termasuk jalan poros Pangkajene-Soppeng. Jalanan yang menghubungkan dengan desa-desa tetangga juga relatif bagus. Meski demikian, jalanan di lorong-lorong pemukiman masih berupa jalan tanah yang berlubang dan tidak rata. Di Amparita juga terdapat pasar yang cukup besar. Secara administratif pasar ini terletak di wilayah Kelurahan Toddang Pulu, namun jaraknya tak lebih dari sepelemparan batu dari wilayah Amparita. Bahkan nama pasar itu sendiri tetap bernama Pasar Amparita.

Dari data Kecamatan Telluu LimpoE dalam Angka, Kelurahan Amparita terdiri atas dua lingkungan yaitu Amparita I dan Amparita II dengan jumlah RW (Rukun Warga) sebanyak 6 (enam) dan RT (Rukun Tentangga) sebanyak 18 (delapan belas).

Fasilitas pendididikan di sini saya kira cukup memadai. Setidaknya ada 2 TK, 1 Sekolah Dasar, dan 1 SMP. Ada pula MI, Mts, dan MA. Saya amati letak sekolah-sekolah tersebut tidak terlalu jauh dari pemukiman. Di Amparita ini memang tidak ada SMA. Namuun letak sekolah tingkat atas di kecamatan Tellu LimpoE ini juga tak terlalu jauh dari Amparita.

Dari data BPS, jumlah penduduk Amparita hinga tahun 2004 adalah 4044 jiwa. Jumlah laki-laki di wilayah ini lebih sedikit ketimbang jumlah penduduk perempuan. Laki-laki hanya berjumlah 1854 sementara perempuan 2190. Pertambahan penduduk di wilayah ini cenderung stabil sebagaimana rata-tata pertambahan penduduk di kabupaten sidenreng rapang yang cuma 1,05 persen. Dari jumlah penduduk tersebut di atas, pemeluk Hindu berjumlah 2.105, Islam berjumlah 1932, protestan 7 jiwa dan tidak ada penganut Budha dan Katolik di Amparita ini. Dari data BPS tersebut, bisa dipastikan bahwa pemeluk agama Hidnu yang tercatat di sana seluruhnya adalah pemeluk Tolotang karensa sejatinya—dari informasi masyarakat sini—tak ada penganut Hindu di kawasan ini. Dengan demikian, di kelurahan Amparita jumlah pemeluk Towani Tolotang lebih banyak ketimbang pemeluk Islam.

Para penganut Tolotang ini tidak hanya tinggal di Amparita, namun juga tersebar di seluruh wilayah Sidenreng Rappang. Di kecamatan Tellu LimpoE sendiri jumlahnya lebih dari 6000 orang. Di seluruh kabupaten—dari data sensus 2000- ada 20.000an orang. Data sensus ini memang tak menunjuk secara pasti jumlah penganut tolotang karena rancunya klasifikasi dengan pemeluk Hindu-Bali yang mungkin ada di Sidenreng Rappang. Dalam catatan sensus tahun 2000 tersebut tercatat jumlah pemeluk hindu adalah 1479 sedangkan yang tergolong pada kolom “lainnya” adalah 19888 orang. Kategori “lainnya” ini dimaksudkan untuk penganut kepercayaan. Dari data ini memang susah untuk mengetahui secara definitif jumlah penganut Tolotang di kabupaten ini. Sebab yang tercatat dalam kategori Hindu bisa jadi tidak semua adalah Tolotang namun juga ada Hindu Bali, demikian juga untuk catatan kategori penganut kepercayaan. Ketika saya tanyakan hal ini pada seorang petugas BPS di kantor BPS Kabupaten, ia menjelaskan bahwa biasanya tolotang dimasukan ke dalam penghayat kepercayaan namun ada pula sebagian yang dimasukkan ke kolom Hindu. Dari sini bisa dikira-kira jumlah penganut tolotang di wilayah Sidenreng Rappang ini adalah berjumlah sekitar 20.000an. Estimasi uwa la unga, seorang pemuka tolotang di Amparita, jumlah kaum tolotang mencapai sekitar 50.000, sementara tokoh tolotang yang lain menyebut 70.000 orang. Menemukan jumlah definitif penganut tolotang memang susah karena tak ada catatan pastinya, namun bisa dikatakan bahwa jumlahnya mencapai puluhan ribu orang di wilayah Sidenreng Rappang saja.

Para pemeluk tolotang ini memang tidak hanya tingal di wilayah Amparita atau di kabupaten Sidenreng Rappang saja, namun telah banyak yang merantau ke berbagai wilayah di tanah air. Ada sejumlah orang di Makasar, di Bali, di Jawa, dan di Kalimantan. Meski telah merantau kemana-mana namun mereka tetap terikat pada locus yang sama: Amparita. Sebab di Amparita inilah terdapat pranata tolotang seperti para uwatta dan juga tempat ritual sipulung yang ada di perrinyameng di sebelah barat Amparita. Seorang tolotang tidak bisa tidak harus pulang ke Amparita untuk menghadiri ritual-ritual khusus tolotang di tempat ini. Menjadi seorang tolotang, maka ia harus terhubung dengan para uwatta dan lokasi-lokasi ritual di Amparita. “Home” bagi penganut tolotang adalah Amparita. Persebaran pemeluk tolotang ini juga tidak bisa dikatakan sebagai diaspora, sebab di wilayah yang baru, meski beranak pinak, mereka tidak bisa membuat pranata keagamaannya sendiri seperti mengangkat pimpinan spiritual atau membuat tempat peribadatan baru. Oleh karena itu, kendati berjumlah banyak, mereka tetap tak bisa dipisahkan dengan pimpinan spiritual dan pranata kepercayaan yang ada di Amparita. Saya kira inilah yang membedakan dengan agama-agama besar seperti Islam dan Kristen yang tak harus punya lokus tertentu yang dimaknai sebagai pusat. Islam memang punya Ka’bah, namun seseorang bisa menjadi islam tanpa sekalipun menjejakkan kaki di tanah Arab. Sementara untuk menjadi tolotang,dia harus terikat dan terhubung dengan para uwatta di Amparita dan dengan situs-situs ritual mereka di sekitaran Amparita.

Uwatta yang saya sebut di atas adalah para pimpinan tolotang yang menjadi semacam “perantara” untuk menghubungkan individu tolotang dengan Tuhan atau Dewata Seuwae. Informasi saya menganai uwatta ini masih sangat sedikit. Di lain kesempatan akan saya ceritakan lebih banyak mengenai kelembagaan agama tolotang ini.

Secara etnis, kebanyakan masyarakat Amparita adalah bugis. Ada beberapa pendatang dari etnis Toraja, Makasar, dan Jawa. Para pemeluk Tolotang sendiri adalah dari etnis bugis. Bahasa yang mereka gunakan juga bahasa bugis. Tidak ada bahasa khusus untuk pemeluk tolotang. Demikian pula tidak ada pakian khusus yang membedakan mereka dengan komunitas lain. Jadi secara fisik tidak bisa dibedakan mana penganut tolotang dan mana yang bukan. Kadang pembedaan yang kasat mata bisa dilakukan ketika mereka sedang melakukan ritual tertentu. Itupun terbatas karena tak semua warga tolotang melakukan ritual di rumah uwatta secara bersama-sama. Ritual bersama hanya terjadi setahun sekali di bulan Januari. Demikian juga, para penganut islam bisa dilihat ketika mereka sedang ke masjid. Namun dalam keseharian, di pasar misalnya, nyaris mustahil untuk memilah mana penganut tolotang dan mana yang bukan.

Kebanyakan pendududk Amparita adalah petani. Tanah di kawasan Amparita dan secara umum di Sidenreng Rappang memang cocok untuk lahan pertanian. Bahkan konon kabuaten Sidenreng Rappang adalah lumbung padi tersbesar di kawasan Indonesia Timur. Luas lahan pertanian di Amparita adalah 478,10 Ha jauh lebih luas dari luas pekarangan yang hanya 37, 10 Ha. Selain bertani, sebagian masyarakat juga bekerja sebagai peternak. Selain itu ada pula yang menjadi guru dan pegawai. Masyarakat tolotang memang tidak punya profesi khusus yang harus ditekuni sebagaimana masyarakat sedulur sikep yang mesti menjadi petani. Tidak ada ajaran tolotang yang melarang atau mengharuskan orang untuk menekuni profesi tertentu. Tentu saja ada larangan untuk mencuri dan perbuatan kriminal lainnya. Oleh karena itu para penganut tolotang mempunyai profesi yang sangat beragam. Mulai dari petani hingga menjadi tentara atau pengusaha. Tingkat pendidikan komunitas Tolotang juga relatif tinggi, saya jarang menjumpai anak putus sekolah si tingkat SMP. Kebannyakan di kalangan muda sudah lulus SLTA bahkan banyak pula yang meneruskan ke jenjang perguruan tinggi.

Dari sini bisa dikatakan bahwa komunitas ini sangat terbuka dengan modernitas. Informasi dari pemeluk tolotang memang menyatakan bahwa tak ada larangan khusus terhadap pencerapan bentuk-bentuk kemajuan seperti pembangunan dan modernisasi. Tolotang hanya sebatas pada sikap kepercayaan dan ritual. Sepanjang kepercayaan dan ritual tetap terjaga, maka sseorang tidak akan kehilangan maknanya sebagai seorang tolotang. Seorang peserta seleksi AFI yang sempat lolos hingga jakarta, namanya Tenri Ukke, adalah seorang penganut tolotang. Ayahnya, Uwa Tasi’, termasuk tokoh terkemuka di Amparita ini. Tenri Ukke sendiri adalah penyanyi daerah yang cukup ternama di Sulawesi Selatan ini. Pemuda Tolotang lainnya, Alloi Tahir, adalah penjaga gawang PSM Makasar saat menjuarai liga sepakbola PSSI perserikatan periode 1991/1992. Dengan bangga ia sering bercerita masa-masa jayanya pada saya. Saya juga mendapat informasi bahwa ada seorang penganut tolotang kini menjabat sebagai komandan kodim di wilayah Bali.

Dari segi ekonomi, sejauh pengamatan sekilas saya, bisa dikatakan bahwa kalangan pemeluk tolotang—terutama elit-elitnya—adalah orang yang cukup berada. Mereka punya modal ekonomi dan modal sosial yang lebih dari memadai. Saya sendiri tinggal di rumah seorang pemeluk tolotang yang merupakan pengusaha ternak sukses di wilayah ini. Ia setidaknya punay 7000 ayam petelor yang bisa punya omset sekitar 60 juta tiap bulan. Ia juga pernah menjadi anggota DPRD kabupaten selama dua periode. Pergaulannya sangat luas dan punya hubungan erat dengan elit-elit di wilayah kabupaten ini. Tempo hari saya juga menyinggahi pemeluk Tolotang yang mempunyai tiga buah usaha penggilingan padi besar di Pangkajene. Bahkan pada periode 2004-2009 ada dua pemeluk Tolotang yang menjadi anggota DPRD di kabupaten Sidenrang Rappang ini. Tiga kafe di wilayah pangkajene juga dikelola oleh penganut tolotang (namun kafe dalam pengertian di Amparita sini adalah sekedar warung minum di malam hari dengan hiburan karaoke dan gadis-gadis pelayan. Sebuah kafe yang sempat saya datangi terletak di pinggir kampung dengan bangunan sederhana beratapkan seng dan berdinidng kayu). Sejumlah elit tolotang termasuk menjadi orang yang disegani di Sidenreng Rappang ini. Jalinannya yang erat dengan aparat dan pejabat pemerintah membuatnya punya akses ke berbagai sumberdaya.

Kondisi ini, ditambah dengan hubungan kekerabatan yang sangat kuat, membuat para penganut tolotang menjadi sebuah komunitas yang cukup kokoh. Sejak kesepakatan untuk sepenuhnya mendukung Golkar pada aakhir 70-an, intervensi pemerintah teradap komunitas ini sudah sangat jauh menurun dibanding akhir 60-an atau awal 70-an. Terlebih jumlah penganut tolotang yang sangat banyak, membuat posisi tawar mereka menjadi sangat tinggi.

Meski demikian, yang masih mengganjal bagi komunitas ini adalah ketika sejak tahun 1966 hingga sekarang mereka harus dikategorikan sebagai Hindu. Padahal, menurut mereka, tak secuilpun keyakinan dan sistem kepercayaan mereka yang merupakan bagian dari Hinduisme. Hingga sekarang, jika untuk urusan administratif, seperti KTP, Pernikahan, atau untuk masuk sekolah, para penganut tolotang ini mengidentifikasikan diri atau diidentifikasi sebagai pemeluk Hindu.