Senin, 09 Februari 2015

khasiat tanaman Daun Wungu bagi kesehatan



Daun wungu termasuk dalam Familia Acanthaceae dengan nama sinonim Graptophyllum hortense Nees. Tanaman ini sering ditemukan tumbuh liar di pedesaan, sebagai tanaman hias atau tanaman pagar dan dapat ditemukan dari dataran rendah sampai di pegunungan dengan ketinggian 1250 m di atas permukaan air laut. Tanaman ini tumbuh baik pada tempat-tempat terbuka yang terkena sinar matahari , dengan iklim kering atau lembab. Daun wungu berasal dari Irian dan Polynesia.



Daun wungu merupakan perdu atau pohon kecil yang tingginya 1,5 – 3 m dan tidak berambut. Kulit dan daunnya berlendir yang baunya kurang enak. Cabangnya bersudut tumpul, berbentuk galah, dan beruas rapat.



Daunnya berupa daun tunggal yang bertangkai pendek dan terletak berhadapn bersilang. Helaian daunnya berbentuk bulat telur sampai lanset dengan ujung dan pangkal daun runcing dan tepi bergelombang. Panjang daun 8-20 cm dan lebarnya 3-13 cm. Tulang daunnya menyirip dan permukaan atas daunnya berwarna ungu mengkilap.



Bunganya berupa bunga majemuk yang keluar di ujung percabangan dan tersusun dalam rangkaian berupa tandan yang panjangnya 3-12 cm dengan warna merah tua.



Buahnya berupa buah kotak, berbentuk lonjong, dan berwarna ungu kecoklatan. Bijinya kadang-kadang 2, berbentuk bulat, dan berwarna putih.



Tanaman ini mempunyai 3 varietas, yaitu yang berdaun ungu, berdaun hijau, dan berdaun belang-belang putih. Varietas yang dapat digunakan sebagai obat adalah varietas yang berdaun ungu dan bernama Graptophyllum pictum (L.) Griff. var. luridosanguineum Sims.



Daun wungu dikembangbiakkan dengan stek batang.



Kandungan kimia dalam daun herba ini antara lain alkaloid non toksik, glikosid, steroid, saponin, tanin, dan lendir. Sedangkan kandungan kimia dalam batang herba ini, yaitu kalsium oksalat, asam format, dan lemak.



Daun, kulit batang, dan bunga herba ini dapat digunakan untuk pengobatan. Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan daun wungu, antara lain :



-Wasir (hemorrhoid)



-Bisul



-Borok (ulcus)



-Bengkak terpukul (swelling)



-Melancarkan haid (menstruasi)



-Sembelit / susah buang air besar (constipation)



-Sakit telinga



Pengobatan menggunakan daun wungu untuk pemakaian dalam dilakukan dengan cara merebus 9-10 gr daun segar kemudian air rebusannya digunakan untuk diminum. Sedangkan untuk pemakaian luar dilakukan dengan cara mencuci bersih daun segar lalu digiling sampai halus dan ditempelkan pada bagian yang sakit, seperti bisul, borok, luka, dan pembengkakan.



Cara pengobatan menggunakan herba ini untuk beberapa penyakit dapat dijelaskan lebih rinci, sebagai berikut :



-Wasir :



1. Mencuci bersih 10 lembar daun segar lalu direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Lakukan setiap hari sampai sembuh.



2. Mencuci bersih 10gr daun wungu dan 15 gr daun sendok lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 gelas air. Setelah dingin disaring dan diminum pada siang hari. Lakukan setiap hari sampai sembuh.



3. Mencuci segenggam daun wungu, segenggam pegagan segar, 3 tanaman tempuh wiyang seutuhnya, bawang merah dan adas masing-masing 3 butir, pulosari dan rimpang kunyit masing-masing ½ jari lalu dipotong-potong seperlunya dan direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring dan dibagi untuk 2 kali minum. Lakukan pada pagi dan sore hari.



-Bengkak terpukul : membersihkan kulit batang secukupnya lalu ditumbuk sampai halus dan diletakkan pada bagian tubuh yang bengkak lalu dbalut. Ganti setiap 2 hari sekali.



-Bisul di payudara : mencuci bersih daun segar lalu dioleskan dengan santan kelapa dan dilayukan di atas api. Hangat-hangat diletakkan di atas payudara yang sakit.



-Bengkak dan mematangkan bisul : mencuci bersih daun secukupnya lalu digiling halus sampai menjadi adonan seperti bubur dan bubuhkan di atas bagian yang bengkak atau bisul lalu dibalut. Ganti setiap 2-3 kali sehari.



-Melancarkan haid (menstruasi) : menyeduh 1 genggam bunga kering dengan 5 gelas air panas. Diminum sebagai teh menjelang haid.



-Sembelit : mencuci 7 lembar daun segar lalu direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum.



-Sakit telinga : mencuci bersih daun secukupnya lalu dibilas dengan air masak dan ditumbuk sampai lumat kemudian diperas. Air perasannya digunakan untuk menetes telinga yang sakit.







Catatan :



Khasiat pencahar ringan digunakan untuk pengobatan pada wasir, batu emepdu, dan penyakit lever. Cara penggunaannya lihat pada resep sembelit.

khasiat tanaman Wortel bagi kesehatan



Wortel adalah tumbuhan dengan perkembangbiakan sebagai umbi. Wortel menyimpan karbohidrat dalam jumlah besar untuk pertumbuhan berbunga pada tahun kedua.



Zaman dahulu wortel telah digunakan sebagai obat KB alami. caranya dengan menggiling sebanyak satu sendok teh biji yang masih muda. Penelitian lain menggunakan tikus konformasi didapatkan adanya gangguan pada proses pelengketan embrio pada dinding rahim. Peneliti Cina menemukan kerja dalam proses KB, yaitu menghambat pembentukan hormon progesteron yang diperlukan untuk pertumbuhan embrio. Selain itu wortel juga berkhasiat untuk mengobati demam pada anak, mengatasi luka bakar, batuk, nyeri haid, sembelit, hipertensi, dan kanker paru pada perokok, dan kanker prostat. Sebagai obat luar, wortel yang dihaluskan bisa digunakakn untuk penghalus wajah, dan dalam bentuk minyak wortel digunakan sebagai anti jamur.



Untuk mendapatkan manfaat wortel secara maksimal, perlu diperhatikan jenis wortelnya. Pilihlah wortel yang agak muda dan terang, karena ini menandakan bahwa wortel tersebutmasih muda dan segar.

khasiat tanaman Urang-aring bagi kesehatan



Urang aring termasuk dalam tumbuhan liar. Merupakan famili dari Compositae (Asteraceac). DI beberapa daerah tanaman ini disebut dengan berbagai nama seperti goman (jawa), telenteyan (Madura), daun sipat, keremak janten (Sumatera), daun tinta (Banda), dan Mo han lian (Cina).



Tanaman urang aring mengandung ecliptine, alfa terthienymethanol, 2-(buta-1,3-diynyl)-5-(but-3-en-1-ynyl) triofena, 2-(buta-1,3-diynyl)-5-(4-kloro-3-hydroxybut-1-ynyl) tiofena, 5-(3-buten-1-ynyl)-2,2bithienyl-5-metil asetat, dan wedelolactone.



Beriku ini penggunaan urang aring sebagai obat tradisional



1. Gusi bengkak

- sangrai daun urang aring sampai kering

- jadikan sebagai obat bububk

- oleskan pada tempat yang sakit



2. Penyubur rambut

- lumatkan 1 genggam daun urang aring

- tambahkan 2 gelas air lalu saring

- embunkan perasan air tersebut selama semalam

- basahi kulit kepala dengan air tersebut smabil dipijat

- lakukan 1 kali setiap hari



3. Luka di kepala

- rebus daun urang aring secukupnya

- gunakan airnya untuk mencuci kepala, lalu ampasnya digososkan di kepala

- cara lain : melumatkan daun segar lalu air perasannya dioleskan di kepala



4. Keputihan

- tim daun urang airng segar sebanyak 30 gram

- tambahkan dengan kaldu ayam

- minum



5. Mimisan

- lumatkan dan peras 1 genggam daun urang aring segar

- tambahkan air perasanan dengan 5 sdm air putih

- tim agar panas

- minum 2 kali sehari sesudah makan



6. Diare

- rebus 30 gram daun urang airing segar

- lalu minum



7. Batuk darah

lematkan dan peras 60 gram daun urang aring segar

- air perasannya diseduh dengan air hangat

- lalu minum

khasiat tanaman Wijayakusuma bagi kesehatan - Epiphyllum oxypetalum Haw



Wijayakusuma termasuk dalam Familia Cactaceae dengan sinonim Cereus oxypetalus DC. Wijayakusuma dapat tumbuh mencapai 2 – 3 m yang batang induknya berbentuk silinder.



Daunnya pipih, tebal berdaging, dan berbentuk lanset. Bagian tengah tulang daunnya keras dan tebal dengan tepi berlekuk sebagai tempat keluarnya bunga atau tunas baru yang berwarna hijau.



Wijayakusuma mempunyai bunga yang besar, berwarna putih yang keluar dari lekukan daun dengan tangkai lemas yang panjangnya 13 – 15 cm dan penampang bunganya sekitar 10 cm. Bunga Wijayakusuma mekar pada malam hari, hanya beberapa jam saja lalu layu menjadi kuning.



Buahnya berwarna merah, berbentuk bulat, dan bergetah. Bijinya banyak dan berwarna hitam. Wijayakusuma dikembangbiakkan dengan stek daun.



Bunga Wijayakusuma mempunyai sifat kimiawi dengan rasa manis dan netral, sedangkan batangnya mempunyai rasa asin, masam, dan sejuk.



Bunga dan batang Wijayakusuma dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Bunganya dapat dipakai dalam keadaan segar atau dikeringkan, sedangkan batangnya dapat dipakai dalam keadaan segar saja. Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan tanaman ini, antara lain :



-TBC paru dengan batuk, batuk darah



-Perdarahan pada wanita (uterine bleeding)



-Infeksi tenggorokan (Pharyngitis)



-Sakit ulu hati (gastritis), muntah darah



Pengobatan dengan wijayakusuma untuk pemakaian dalam dapat dilakukan dengan cara merebus 3 – 5 bunga (10 – 20 gr) kemudian meminum air rebusannya. Sedangkan untuk pemakaian luar dapat dilakukan dengan cara menggiling halus batang tanaman lalu membubuhkan ke tempat yang sakit (untuk bisul dan luka berdarah). Bila perlu dibalut.



Cara pengobatan menggunakan Wijayakusuma dapat dijelaskan lebih rinci untuk masing-masing penyakit, yaitu :



-TBC paru dengan batuk, batuk darah : merebus 3 – 5 kuntum bunga dengan menambahkan 15 gr gula kemudian meminum airnya.



Perdarahan pada wanita : membuat tim menggunakan 2 – 3 kuntum bunga ditambah daging tanpa lemak kemudian dimakan bersama nasi.

khasiat utama tanaman Waru Landak untuk pengobatan



Waru landak termasuk dalam Familia Malvaceae. Tanaman ini merupakan perdu tegak dengan beberapa percabangan, biasanya ditanam di taman-taman, di halaman rumah sebagai tanaman pagar,  atau tumbuh liar di hutan dan ladang dari ketinggian 1-900 m di atas permukaan air laut.



Waru landak tumbuh dengan tinggi sekitar 2-5 m yang dilapisi dengan rambut halus.



Daunnya besar dan berupa daun tunggal yang terletak berseling dengan kedua permukaan daun dilapisi rambut halus dan mempunyai tangkai daun yang panjangnya 5-8 cm. Panjang daun 10-20 cm dan lebarnya 9-22 cm, bercangap menjari 3-5 dengan pangkal berlekuk, ujung runcing dan tepi bergerigi.



Bunganya berdiameter 7-10 cm dan keluar dari ketiak daun atau berkumpul di ujung tangkai. Pada pagi hari, bunganya berwarna putih atau dadu, dan pada sore hari menjelang layu warnanya berubah menjadi merah.



Buahnya bulat dan panjangnya 2-5 cm, dipenuhi rambut kasar dan bijinya berlekuk.



Lendir dari daun-daunnya dipakai oleh penduduk untuk melunakkan dan mematangkan bisul yang keras.



Waru landak mempunyai sifat kimiawi dengan rasa agak pedas dan sejuk  yang berfungsi sebagai antibiotik, anti radang, membersihkan darah, menghilangkan bengkak, melancarkan pengeluaran nanah, dan mengehentikan perdarahan (hemostatik). Herba ini masuk meridian paru-paru dan hati (lever).



Kandungan kimia yang terdapat dalam bunga dan daun waru landak, antara lain :



-Bunga : Anthocyanin, isoquercitrin, hyperin, hyperoside, rutin, quercetin-4-glucoside, spiraeoside, quercimeritrin, cyanidin 3,5-diglucoside, cyanidin 3-rutinoside-5-glucoside.



-Daun : tanin, phenol, asam amino, dan reducing sugar.



Bunga, daun, dan akar tumbuhan ini dapat digunakan untuk pengobatan. Bunga dan akar dikeringkan, sedangkan daun dapat digunakan saat segar atau dikeringkan dengan menjemurnya di bawah pelindung lalu digiling dan dijadikan bubuk.



Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan waru landak, antara lain :

-Infeksi paru-paru (Pulmonary empyema), batuk darah akibat batuk lama



-Darah haid banyak (Menorrhagia), muntah darah



-Keputihan (Leucorrhea)



-Mata merah dan Bengkak



-Cacar ular yang melingkarbadan



Bunganya juga berkhasiat untuk kanker esophagus, cardia, stomach (lambung), paru-paru, payudara, dan kulit.



Pemakaian luar digunakan untuk mengobati bisul, radang kulit bernanah, radang payudara (mastitis), radang saluran dan kelenjar limfe (lyphadenitis), luka tersiram air panas/terbakar, gigitan ular, dan luka terpukul.



Pengobatan menggunakan herba ini untuk pemakaian dalam dilakukan dengan cara merebus 10-30 gr (yang segar 50-150 gr) herba kemudian menggunakan air rebusannya untuk diminum. Atau dengan cara merebus 30-60 gr akar segar kemudian menggunakan air rebusannya untuk diminum. Untuk pemakaian luar dapat dilakukan dengan cara :



-Menggiling daun dan bunga segar secukupnya lalu ditempelkan ke tempat yang sakit



-Menggiling daun dan bunga kering menjadi bubuk lalu diaduk dengan saleb vaseline. Campuran di atas dengan konsentrasi 25 % disebut Hibiscus ointment yang digunakan untuk pengobatan kanker kulit dan tumor yang mengoreng (ulcus), juga untuk bisul danradang kulit bernanah.



-Menumbuk akar herba sampai hancur kemudian dibubuhkan ke tempat yang sakit.



Cara pengobatan menggunakan waru landak untuk beberapa penyakit dijelaskan lebih rinci sebagai berikut :



-Muntah darah, darah haid banyak, bisul, abses paru : merebus 10-30 gr bunga waru landak kemudian menggunakan air rebusannya untuk diminum.



-Luka tersiram air panas : menggiling bunga kering menjadi bubuk lalu diaduk dengan minyak wijen secukupnya dan dioleskan ke tempat yang sakit.



-Bisul, radang kulit bernanah : mencuci bersih bunga atau daun segar secukupnya lalu digiling sampai halus dan ditempelkan ke tempat yang sakit.



-Cacar ular yang melingkari badan : mengeringkan daun segar (dengan diangin-anginkan, bukan dijemur) lalu digiling menjadi bubuk dan diaduk dengan tajin. Setelah itu, oleskan pada bagian badan yang sakit.







Catatan : Efek farmakologis tanaman obat ini menghambat sel kanker lambung.

Sabtu, 07 Februari 2015

Manfaat dan Khasiat bagi kesehatan tanaman Daun Pegagan (Antanan)



Tanaman pegagan dikenal juga dengan nama antanan atau daun kaki kuda. Pegagan memiliki nama latin Centella asiatica (Linn) dan termasuk dalam keluarga Umbelliferae.

Daun pegagan ini memiliki sifat manis dan sejuk. Sementara efek farmakologisnya adalah anti-infeksi, antitoxic, penurun panas, peluruh air seni. Karena efek farmakologis tersebut pegagan secara turun temurun sering dijadikan sebagai obat tradisional.

Kandungan kimiawinya terdiri dari asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahminoside, brahmic acid, madasiatic acid, meso-inositol, centellose, carotenoids, garam-garam mineral seperti garam kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi, vellarine dan zat samak.

Manfaat Daun Pegagan untuk Pengobatan

Berikut ini beberapa penyakit yang bisa diobati dengan menggunakan daun pegagan sebagai ramuan obat tradisional.

Darah tinggi
Ambil 20 lembar daun pegagan kemudian direbus dalam 3 gelas air hingga menjadi 3/4-nya. Ramuan tersebut diminum 3 kali sehari, masing-masing 3/4 gelas.

Demam
Segenggam daun pegagan segar ditumbuk hingga halus, kemudian ditambah sedikit air dan garam, lalu saring. Airnya diminum pagi-pagi sebelum makan.

Wasir
Ambil 4-5 batang pegagan berikut akar-akarnya, lalu direbus dengan 2 gelas air selama ± 5 menit. Minum air rebusan ini secara rutin selama beberapa hari.

Bisul
Cara pertama, sediakan 30 gram - 60 gram pegagan segar. Cuci bersih lalu direbus, dan air rebusannya diminum. Cara kedua, pegagan segar dicuci bersih, kemudian dilumatkan dan ditempelkan ke bagian tubuh yang sakit.

Batuk darah, muntah darah, mimisan
Ambil 60 - 90 gram pegagan segar lalu direbus atau diperas, kemudian airnya diminum.

Mata merah, bengkak
Daun pegagan bisa juga dijadikan sebagai obat tetes mata. Caranya pun cukup mudah. Pegagan segar dicuci bersih, dilumatkan, diperas, airnya disaring. Teteskan ke mata yang sakit 3-4 kali sehari.

Batuk kering
Ambil segenggam penuh pegagan segar, kemudian dilumatkan, dan peras airnya. Tambahkan air dan gula batu secukupnya. Kemudian minum ramuan tersebut sekaligus.

Menambah nafsu makan
Untuk meningkatkan nafsu makan, ambil 1 genggam daun pegagan segar direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum air rebusan daun pegagan tersebut sehari 1 gelas.

Manfaat teh daun pegagan
Teh daun pegagan segar berkhasiat untuk membangkitkan nafsu makan, menyegarkan badan, menenangkan, menurunkan panas, batuk kering, mengeluarkan cacing di perut, mimisan.

Manfaat lalap pegagan
Lalaban pegagan segar berkhasiat Membersihkan darah, terutama pada bisul, tukak berdarah. Memperbanyak empedu, sehingga memperbaiki gangguan pencernaan.

Susah kencing
Jika Anda mengalami susah kencing, ambil 30 gram pegagan segar. Lumatkan atau tumbuk halus. Ramuan tersebut ditempelkan di sekitar pusar.

Lepra
Ambil 3/4 genggam pegagan dicuci bersih, lalu direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 3/4 -nya. Saring, setelah dingin, airnya diminum sehari 3 kali 3/4 gelas.

Campak
Untuk mengobati penyakit campak, ambillah 60 -120 gram pegagan, cuci bersih lalu direbus. Kemudian air rebusannya diminum.

Pembengkakan hati (liver)
Ambil 240 gram - 600 gram pegagan segar, kemudian direbus. Setelah dingin, air rebusannya minum secara rutin.

Manfaat Tanaman lantana camara atau Tembelekan bagi kesehatan manusia

Tembelekan [Lantana camara L.] berasal dari Amerika tropis, terdapat di dataran rendah sampai ketinggian 1700 m diatas permukaan air laut. Tembelekan yang tumbuh liar di tempat-tempat tandus ini banyak juga dipakai sebagai tanaman pagar atau tanaman hias. Habitus perdu, tegak atau setengah merambat, mempunyai banyak cabang, ranting berbentuk segi empat, tinggi ± 2 m, ada varetas berduri dan ada yang tidak berduri, banyak khas. Daun berbentuk bulat telur, ujungnya meruncing, pinggir bergerigi, tulang daun menyirip, permukaan atas daun berambut banyak terasa kasar, sedangkan bagian bawah daun berambut jarang, daun berbau harum dan duduk saling berhadapan. Bunganya berwarna putih, merah muda, jingga, kuning, dan sebagainya, berbentuk dalam rangkaian yang bersifat rasemos, bergerombol, bulat atau gepeng. Buah seperti buah buni, berwarna hitam mengkilat jika sudah matang.



Familia

Verbenaceae.



Sinonim

Lantana aculeata L. = Lantana antillana Rafin. = Lantana mutabilis Salisb. = Lantana polyacanthus SCH. = Lantana scrabrida Soland.



Nama daerah



    Sumatra : tembelekan, kembang telek, bunga pagar, kayu singapur, tahi ayam (Melayu).

    Jawa : kembang setek, saliyara, saliyere, tahi ayam, tahi kotok, cente (Sunda), kembang telek, oblo, puyengan, pucengan, tembelek, tembelekan, teterapan, waung, wileran (jawa), kamanco, mainco, tamanjho (Madura).



Nama Asing

Wu se mei (T), coronitas, kantutai, lantana (F), lantana (I), coronitas, cinco negritos (S), bourbentjes (B).



Sifat Kimia dan Efek Farmakologis



    Akar : rasa manis, sejuk. Berkhasiat sebagai penurun panas (antipiretik), penawar racun (antitoksik), penghilang rasa sakit (analgesik), menghentikan pendarahan (hemostatik).

    Daun : rasa pahit, sejuk, berbau, agak beracun (toksik). Berkhasiat menghilangkan gatal (antipruritus), antitoksik, menghilangkan pembengkakan (antiswelling), perangsang muntah (emetikum).

    Bunga : rasa manis, sejuk, berkhasiat menghentikan pendarahan (hemortatik).



Kandungan Kimia

Daun mengandung lantadene A (0,31-0,68%), lantadene B (0,2%), asam lantonalat, asam lantat, humulene (mengandung minyak menguap 0,16-0,2%), ß caryophyllene, terpidene, a pinene, p-cymene.



Bagian yang Dipakai

Daun, bunga, akar segar atau dikeringkan.



Kegunaan

1. Akar :



    Influenza;

    TBC kelenjar;

    Gondongan (parotitis epedemica);

    Rematik, keseleo;

    Memar (haematoma);

    Sakit kulit yang berkaitan dengan gangguan emosi (neurodermatitis);

    Keputihan (leucorrhea);

    Air kemih mengandung nanah (gonorrhoea);

    Sering buang air kecil (beser).



2. Bunga :



    TBC dengan batuk darah;

    Batuk pada anak-anak;

    Asma.



3. Daun :



    Sakit kulit, bisul (furunculus), radang kulit (dermatitis);

    Gatal-gatal (pruritus), memar (haematoma), luka;

    Keseleo, rematik;

    Panas tinggi;

    Perangsang muntah pada keracunan makanan;

    Batuk (tussis);

    Sering buang air kecil (beser).



Dosis Pemakaian



    Pemakaian luar : tembelekan secukupnya, dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.

    Pemakaian dalam (minum) : 15-30 gram akar kering dan daun kering, 6-10 gram bunga kering, direbus lalu diminum.



Pemakaian Luar



    Penyakit kulit, bisul (furunculus), luka berdarah, memar (haematoma), bengkak-bengkak : daun tembelekan segar secukupnya, dihaluskan lalu ditempel pada bagian yang sakit. Diganti 2-3 kali sehari.

    Rematik : cara ke-1 : daun tembelekan segar dan jahe merah (Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan air secukupnya lalu tambahkan air dingin hingga hangat dan dipakai untuk mandi. Cara ke-2 : akar tembelekan kering secukupnya, direbus dengan 1 liter air hingga mendidih lalu dicampur dengan air dingin hingga hangat kemudian gunakan untuk mandi.

    Radang kulit (dermatitis), eksim (ekzema), jamur kulit) : seluruh bagian tumbuhan tembelekan segar, sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) dan daun ketepeng china (Cassi Alata L.) direbus dengan air secukupnya sampai mendidih, lalu hangat-hangat digunakan untuk mencuci bagian yang sakit.

    Keseleo : daun tembelekan secukupnya kemudian dilumatkan, tambahkan arak putih dan tepung terigu yang telah digongseng lalu diaduk dan ditempekan pada bagian yang sakit.



Pemakaian Dalam



    TCB dengan batuk darah : 5-10 gram bunga tembelekan kering, 60 gram akar alang-alang (Imperata cylindrica [L.] Beauv.), 15 gram kencur (Kaempferia galanga L.), gula batu secukupnya, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya.

    Batuk (tussis) pada anak-anak : 10 gram bunga tembelekan kering, 30 gram kaktus (Opuntia dilleni [Ker-Gawl.] Haw.) yang telah dikupas kulitnya, 3 lembar daun sirih (Piper betle L.), madu secukupnya, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.

    Sakit kepala, sakit gigi : 30 gram akar kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum.

    Influenza : cara ke-1 : 30 gram daun tembelekan dan 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu diminum airnya selagi hangat, lakukan dua kali sehari; Atau cara ke-2 : 30 gram akar tembelekan, 2 batang daun bawang putih (Allium sativum L.), dan 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya selagi hangat.

    Pembengkakan kelenjar limfe : 15 gram akar tembelekan kering dan 30 gram rumput laut che chai (Porphyra tenera) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum dan rumput lautnya dimakan.

    Sakit perut, diare : 6-9 gram bunga kering digiling hingga menjadi bubuk lalu diseduh dengan air mendidih secukupnya, hangat-hangat airnya diminum.

    Keputihan (leucorrhea) : 30 gram akar tembelekan kering, 30 gram kulit delima kering (punica granatum L.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan dibagi menjadi dua dosis, kemudian diminum. Lakukan dua kali sehari.

    Sering buang air kecil (beser) : 30 gram daun tembelekan, 10 buah ginkgo biloba (pyk ko) yang telah disangrai, keduanya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya sedangkan pek ko dimakan.

    Kencing nanah (Gonorrhoea) : 30 gram akar tembelekan kering, 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) 30 gram brotowali (Tinospora crispa [L.] Miers.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya.

    Perangsang muntah (emeticum) : 30 gram daun tembelekan segar, 100 gram lobak (Raphanus sativus Linn.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya diminum hangat-hangat setelah disaring.

    Menambah nafsu makan (stomakik) : 30 gram kulit batang tembelekan direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat sebanyak 200 cc. Lakukan satu kali sehari.

    Keseleo : 30 gram daun tembelekan, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 15 gram daun dewa (Gynura segetum (Lour) Merr.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.

    Sakit pinggang (lumbago) : cara ke-1 : 30 gram seluruh bagian tumbuhan tembelekan segar dan takokak (Solanum torvum Swartz.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu disaring dan diminum airnya selagi hangat. Atau cara ke-2 : 3-9 gram bunga tembelekan kering, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya selagi hangat.

    Pegal linu : 30 gram seluruh tumbuhan tembelekan, 30 gram buah takokak (Solanum torvum Swartz.), dan 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu disaring dan diminum airnya.

    Rematik : 15 gram akar tembelekan, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 15 gram temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu disaring dan diminum airnya.

    Bisul (furunculus) : 9 gram bunga tembelekan segar, 30 gram daun sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) dan 30 gram daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata [Lam.] Pers.), direbus dengan air secukupnya, setelah dingin diminum.

    Eksim (ekzema) : bunga tembelekan dikeringkan kemudian digiling hingga halus, ambil 3 gram bubuk tersebut lalu diseduh dengan air panas, kemudian airnya diminum.



Catatan



    Kelebihan dosis menyebabkan pusing dan muntah-muntah.

    Wanita hamil dilarang menggunakan tanaman ini.

    Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius tetap konsultasikan ke dokter.