Senin, 09 Februari 2015
khasiat dan Manfaat Utama tanaman Cakar Ayam bagi kesehatan
Tanaman cakar ayam termasuk ke dalam divisi Pteridophyta. Tumbuhan paku-pakuan ini tumbuh pada tebing, jurang, dan tempat-tempat teduh yang berhawa dingin. Batangnya tegak dengan tinggi 15-35 cm, keluar akar pada percabangannya. Daunnya kecil-kecil dengan panjang 4-5 mm dan lebar 2 mm, berbentuk jorong, ujungnya meruncing dengan pangkal rata, berwarna hijau tua di bagian atas dan hijau muda di bagian bawah, tersusun di kiri kanan batang induk sampai ke percabangannya, dan menyerupai cakar ayam dengan sisik-sisiknya.
Tanaman yang memiliki nama daerah rumput solo dan cemara kipas gunung ini memiliki sifat kimiawi berupa rasa manis dan hangat. Semua bagiannya bisa digunakan untuk mengobati beberapa penyakit diantaranya:
1. Kanker
Rebus 60 gr tanaman cakar ayam kering selama 3-4 jam dengan api kecil, minum setelah dingin, atau
Buatlah tanaman cakar ayam kedalam bentuk tablet, 18 tablet setara dengan 60 gr herba segar. Minum 3 kali 6-8 tablet per hari.
2. Batuk, radang paru-paru, dan radang amandel
Rebus 30 gr tanaman cakar ayam lalu minum.
3. Jari tangan bengkak
Lumatkan tanaman cakar ayam lalu tempelkan pada tempat yang sakit
4. Patah tulang
Rebus 15-30 gr tanaman cakar ayam lalu minum. Untuk pemakaian luar, lumatkan dan tempelkan pada tempat yang patah jika patahnya tertutup dan posisi tulangnya baik.
Selain itu juga bisa digunakan untuk anti toxic, anti kanker, anti bengkak, menghentikan pendarahan, mengobati chorioepithelioma, choriocarcinoma, kanker nasopharynx, kanker paru-paru, infeksi saluran nafas, bronchitis, tonsilitis, serak, koreng, hepatitis, cholecystitis, cirrhosis (pengecilan hati), perut busung (ascites), penurun panas, infeksi akut saluran kencing, dan rheumatik. Minum air rebusan 15-30 gr tanaman cakar ayam untuk pemakaian dalam atau lumatkan lalu tempelkan pada tempat yang sakit untuk pemakaian luar.
khasiat dan Manfaat Utama tanaman Calincing bagi kesehatan
Tanaman yang tumbuh merayap atau tegak tinggi ini panjangnya bisa mencapai 5-35 cm. Tumbuh liar pada tempat-tempat lembab, terbuka maupun teduh, di sisi jalan atau di lapangan rumput. Di pulau Jawa tanaman ini bisa tumbuh di pantai hingga pegunungan dengan ketinggian 3000 m dpl. Mempunyai batang yang lunak dan bercabang. Daunnya majemuk menjari tiga dengan anak daunnya berbentuk jantung, berwarna hijau muda. Bunga keluar dari ketiak daun, berwarna kuning, kecil-kecil, dan berbentuk payung. Buah berbentuk kotak lonjong, tegak, bagian ujungnya seperti paruh, bila sudah masak berwarna coklat merah yang pecah bila disentuh.
Di daerah Sumatera tanaman ini biasa disebut daun asam kecil atau lela, di Maluku biasa disebut mala-mala. Sedangkan di Jawa calincing mempunyai beberapa nama daerah yaitu rempi, semanggen, dan semanggi gunung.
Calincing mengandung asam oksalat, memiliki rasa masam dan sejuk. Seluruh bagiannya baik dalam kondisi segar maupun kering bisa digunakan untuk mengobati beberapa penyakit, diantaranya:
1. Hepatitis kronis
Rebus 30-40 gr tanaman calincing, untuk 2 kali minum.
2. Sakit perut (diare) dan sariawan
Seduh daun calincing secukupnya lalu minum.
3. Menghentikan pendarahan
Tumbuk tanaman calincing segar, peras, campur airnya dengan madu secukupnya lalu minum.
4. Peluruh haid
Anginkan daun calincing sampai kering (bukan dijemur), kemudian giling menjadi bubuk. 9 gr bubuk ditambah 1 sloki arak putih yang sudah dihangatkan, minum sebelum makan pagi.
5. Batu saluran kencing
60 gr tanaman calincing segar ditambah 60 gr arak manis, panaskan hingga tersisa 1/2 bagian. Untuk diminum 3 kali sehari.
6. Luka, koreng, gigitan serangga, biang keringat, eczema, luka bakar, dan bisul.
Lumatkan tanaman calincing segar lalu tempelkan pada bagian yang sakit.
7. Radang mulut dan menghilangkan bau mulut
Seduh tanaman calincing segar. Gunakan sebagai obat kumur.
8. Bisul
Lumatkan tanaman calincing segar, tempelkan pada bisul.
Selain itu tanaman calincing juga bisa digunakan untuk mengobati demam, flu, hepatitis, infeksi saluran kencing, tekanan darah tinggi, dan kelemahan badan (Neurasthenia).
CATATAN: dalam jumlah banyak asam oksalat bersifat racun.
khasiat dan Manfaat Utama tanaman Bayam Duri bagi kesehatan
FAMILIA: Amaranthaceae.
NAMA DAERAH:
Sumatera: bayam kerui. Jawa: senggang cucuk, bayem eri, bayem raja, bayem roda, bayem cikron, tarnyak duri, tarnyak lakek. Nusatenggara: bayem kikihan, bayem siap, kerug pasih. Sulawesi: bayam baduri, kedawa mawau, karawa rap-rap, karowa kawayo, sinau katinting, podo maduri. Maluku: maijanga, na hohoru, baya, loda.
URAIAN TANAMAN:
Terna semusim, batang tegak, tinggi 30-100 cm, kerapkali bercabang banyak. Batangnya berwarna kemerahan, bagian pangkal polos, bagian atas sedikit berambut. Tumbuh liar di semak-semak, tepi jalan dan tanah kosong yang terlantar, dari dataran rendah sampai 1400 m dpl. Daun tunggal, tumbuh berseling, warnanya kehijauan, bentuknya bundar telur memanjang sampai lanset, panjang 1,5-6 cm, lebar 1-3 cm, ujung daun tumpul, pangkalnya runcing, tepi rata kadang-kadang beringgit, tulang daun di punggung menonjol, tangkainya panjang. Pada ketiak daun terdapat sepasang duri keras yang mudah lepas. Bunga berkelamin tunggal, bunga betina berkumpul dalam tukal yang rapat berbentuk bola di ketiak dan bunga jantan berbentuk bulir yang dapat bercabang pada pangkalnya, terdapat di ujung batang berwarna hijau keputihan. Berkembangbia dengan bijinya.
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:
Rasa manis, pahit, dan sejuk. Masuk meridian jantung dan ginjal. Menghilangkan panas (anti piretik), peluruh kemih (diuretik), menghilangkan racun (anti toksik), menghilangkan bengkak, menghentikan diare, dan membersihkan darah.
KANDUNGAN KIMIA:
Amarantin, rutin, kalium nitrat, piridoksin, garam-garam fosfat, zat besi, vitamin A, C, dan K.
BAGIAN YANG DIPAKAI: Seluruh tanaman.
KEGUNAAN:
- Disentri, diare, buang air besar berdarah (melena).
- Keputihan (Leucorrhea), melancarkan asi (Laktagoga).
- Buang air kemih tidak lancar.
- Sakit tenggorok, radang saluran pernafasan (bronchitis).
- Batu empedu, wasir, TBC kelenjar.
- Radang kulit (piodermi), bisul, digigit ular.
PEMAKAIAN:
Untuk minum: 10-15 gr kering atau 30-60 gr segar, direbus.
Pemakaian luar: gunakan air rebusannya untuk mencuci atau merendam, atau lumatkan atau bakar daun menjadi bubuk lalu bubuhkan pada tempat yang sakit.
CARA PEMAKAIAN:
- Disentri
Cuci bersih 30 gr akar bayam duri segar, tambahkan 15 gr gula enau dan air bersih secukupnya lalu rebus hingga tersisa ½ gelas. Minum sebelum makan.
- Keputihan
Cuci bersih 30-60 gr akar bayam duri segar, tambahkan sedikit gula batu lalu rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Dinginkan dan saring lalu minum.
- TBC kelenjar
Cuci bersih 30-60 gr akar atau seluruh tumbuhan bayam duri segar, rebus dengan air bersih dan tambahkan arak secukupnya lalu minum.
- Sakit tenggorokan
Cuci bersih 45 gr akar bayam duri segar dan rebus lalu minum.
- Radang saluran pernapasan
Cuci bersih ¼ genggam daun bayam duri lalu giling halus, tambahkan 3 sendok makan air masak dan sedikit garam. Peras dan saring lalu minum 2 kali sehari.
- Buang air kemih tidak lancar
Cuci bersih 1 potong akar beserta bonggolnya, rebus dengan 2 gelas air bersih hingga tersisa 1 gelas. Minum sekaligus.
- Bisul
Cuci bersih daun bayam duri segar secukupnya lalu giling halus. Campurkan madu secukupnya lalu tempelkan pada bisul dan sekitarnya lalu balut. Diganti 2 kali sehari.
- Wasir
Cuci bersih 1 genggam daun bayam duri segar lalu rebus. Gunakan untuk menguapi dan mencuci wasir.
- Eksim (Dermatitis)
Cuci bersih tanaman bayam duri secukupnya lalu rebus. Tambahkan sedikit garam lalu gunakan untuk mencuci bagian yang sakit.
- Gusi luka dan berdarah
Bakar tanaman bayam duri secukupnya dengan alas genteng lalu jadikan bubuk. Pakai untuk mengolesi bagian yang sakit.
- Menambah produksi ASI
Cuci bersih 1 batang bayam duri seutuhnya lalu giling halus untuk digunakan sebagai tapal di sekitar payudara.
- Demam
Cuci bersih 1 genggam daun bayam duri segar lalu giling halus dan tambahkan air secukupnya. Pakai sebagai tapal pada dahi.
khasiat dan Manfaat Utama tanaman Belimbing Manis bagi kesehatan
FAMILIA: Oxalidaceae
SINONIM: A. pentandra Balnco.
NAMA DAERAH:
Sumatera: asm jorbing, belimbing manis, belimbing manih. Jawa: bilimbing amis, belimbing legi, bhalimbhing manes, blimbing lenger, blimbing lingir, clingcing amis, libi melai. Selawesi: lumpias manis, rumpiasa, lumpiat morominit, lopias eme, lembetue lombiato, lombituko gula, takule, bainang sulapa, pulirang taning, balireng, nggalabola. Maluku: baknil kasiuir, haurela pasaki, taulela pasaki, ifel emroro, malibi totofuo, balibi totofuko, tufuo.
URAIAN TANAMAN:
Pohonnya tinggi sampai 12 m, biasa ditanam sebagai pohon buah, kadang-kadang liar. Tumbuh di daerah tropik yang beriklim panas dan lembab, di Indonesia dapat tumbuh di dataran rendah sampai perbukitan dengan ketinggian kurang dari 500 m dpl. Percabangan banyak dengan arah agak mendatar sehingga pohonnya menjadi rindang. Dunnya berupa daun majemuk menyirip ganjil dengan anak daun berbentuk bundar telur, ujung runcing, tepi rata, permukaan atas mengkilap, permukaan bawah buram, panjang 1,75-9 cm, lebar 1,25-4,5 cm. Bunganya berupa malai berwarna merah keunguan yang keluar dari ketiak daun dan di ujung cabang, ada juga yang keluar dari dahannya. Berbunga sepanjang tahun. Buahnya buah buni, berusuk lima jika dipotong melintang berbentuk bintang, berdaging dan banyak mengandung air. Panjang buah 4-12,5 cm, bila sudah masak warnanya kuning dan rasanya manis sampai asam. Bijinya putih kotor kecoklatan, gepeng, bentuknya elips dengan kedua ujungnya lancip. Daun dan batangnya mengandung asam oksalat sehingga rasanya asam, dan air perasan belimbing dipakai untuk membersihkan karat pada logam. Perkembangbiakan dengan biji, okulasi, dan cangkok.
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:
- Buah: rasa asam, manis, netral. Anti radang, peluruh kemih (diuretik), peluruh liur.
- Bunga: rasa manis, netral. Anti malaria.
- Batang dan daun: rasa asam, kelat, netral. Anti radang, peluruh kemih, menghilangkan panas.
- Akar: rasa asam, kelat (astringent), netral. Menghilangkan sakit (analgetik), anti rematik.
KANDUNGAN KIMIA:
Buahnya mengandung protein, lemak, kalsium, phospor, besi, vitamin A, B, dan C.
BAGIAN YANG DIPAKAI: buah, bunga, daun, dan akar.
KEGUNAAN:
- Buah: batuk, sakit tenggorok, pembesaran limpa akibat penyakit malaria, tekanan darah tinggi, kencing batu.
- Bunga: malaria.
- Batang dan daun: influenza, diare, air kemih sedikit (oliguria), luka terpukul, bisul, dan koreng.
- Akar: sakit persendian, sakit kepala kronis (menahun).
PEMAKAIAN:
- Buah: dimakan sebagai buah, direbus atau dibuat juice (peras airnya) lalu minum.
- Bunga: 9-24 gr direbus lalu minum.
- Daun: 9-12 gr direbus lalu minum.
Untuk pemakaian luar, daun dilumatkan dan bubuhkan pada tempat yang sakit atau peras airnya lalu oleskan pada bagian yang sakit atau rebus dan gunakan airnya untuk mencuci bagian yang sakit.
- Akar: 12-15 gr (segar: 30-45 gr), rebus atau rendam dengan arak lalu minum.
CARA PEMAKAIAN:
- Melancarkan kencing batu
Rebus 3-5 buah belimbing dan seduhkan airnya ke madu lalu minum.
- Pembesaran limpa karena penyakit malaria
5 buah belimbing segar dijuice atau diparut, minum air perasannya dengan air hangat.
- Influenza dan sakit tenggorokan
90-120 gr buah belimbing segar dijuice atau diparut lalu minum air perasannya.
- Darah tinggi
Makan 2 buah belimbing manis yang sudah masak sehabis makan pagi dan sore.
- Kencing kurang lancar
30 gr daun segar dicuci bersih lalu rebus. Airnya diminum sebagai pengganti teh.
- Kanker
¼ genggam daun belimbing, ½ pilah daun pepaya yang agak muda, ¼ genggam daun ceremai muda, 1/3 genggam daun bayam merah, dan 2 jari wortel dicuci bersih lalu digilig halus. Remas dengan 1½ gelas air masak dan 3 sendok makan madu murni lalu peras dan saring. Minum 3 kali ½ gelas sehari.
- Bisul
Daun segar secukupnya dicuci bersih, lalu digiling halus. Aduk dengan air cucian beras sampai adonan menjadi seperti bubur. Tempelkan pada tempat yang sakit lalu balut.
- Koreng
Daun segar secukupnya dicuci bersih lalu direbus sampai mendidih. Hangat-hangat dipakai untuk mencuci bagian yang sakit.
- Malaria
15-24 gr bunga kering diseduh dengan air mendidih. Diminum 2 kali sehari.
- Sakit kepala kronis
30-45 gr akar segar dicuci lalu dipotong-potong, tambahkan 120 gr tahu dan air bersih sampai terendam lalu ditim. Minum 1 kali sehari.
- Sakit pada sendi-sendi
120 gr akar segar dipotong-potong secukupnya lalu rendam dalam 600 cc arak. Minum setelah satu minggu, sehari 1 sloki.
- Sakit lever (hati)
12-15 gr akar kering direbus lalu minum.
khasiat dan Manfaat Utama tanaman Blustru bagi kesehatan
FAMILIA: Cucurbitaceae
SINONIM:
▪ L. cylindrica (L.) Roem.
▪ L. pentandra Roxb.
NAMA DAERAH:
Sumatera: blustru, hurung jawa, ketola, timput. Jawa: blustru, lopang, oyong, bestru, blestru. Maluku: dodahala, petalo panjang, petalo cina.
URAIAN TANAMAN:
Blustru merupakan terna semusim, banyak ditanam orang di ladang, pada pagar halaman sebagai tanaman sayur atau tumbuh liar di semak, tepi sungai, dan pantai laut.
Batangnya bisa mencapai 2-10 m, memanjat dengan sulur-sulur (alat pembelit) yang keluar dari ketiak daun. Daunnya tunggal, berbentuk bulat telur melebar, berlekuk menjari 5-7, pangkal berbentuk jantung, tulang daun menonjol di bawah, panjang 8-25 cm dan lebar 15-25 cm, panjang tangkai daun 4-9 cm, dan letaknya berseling. Warna daun permukaan atas hijau tua, bagian bawah hijau muda. Bunganya berkelamin tunggal, terdapat dalam 1 pohon, mahkotanya berwarna kuning. Bunganya menggantung atau terletak di atas tanah, bentuknya cylindris, bulat memanjang dengan panjang 10-50 cm dan garis tengah 5-10 cm, bila sudah tua berwarna coklat. Bagian dalam dari buah yang sudah masak terdapat anyaman sabut yang rapat. Bijinya gepeng dengan tepi berbentuk sayap, licin, dan hitam. Buah mudanya dapat disayur dan daun mudanya dapat dibuat gulai atau botok.
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:
Buah : manis dan sejuk. Masuk meridian hati, lambung, dan ginjal. Membersihkan panas dan racun, peluruh dahak.
Biji : pahit, dingin, dan beracun. Peluruh kemih dan menghilangkan panas.
Daun : membersihkan darah.
Bunga : manis, sedikit pahit, dan dingin.
Sabut : manis dan netral. Melancarkan sirkulasi peredaran darah dan syaraf, menghilangkan panas dan dahak.
Akar : manis dan netral. Melancarkan peredaran darah dan menghilangkan bengkak.
Batang : pahit, dingin, dan beracun. Masuk meridian jantung, limpa, dan ginjal. Melancarkan peredaran darah dan mematikan cacing.
KANDUNGAN KIMIA:
Buah : saponin, luffein, citrulline, cucurbitacin.
Getah : saponin, lendir, lemak, protein, xylan, vitamin C dan B.
Biji : minyak lemak, squalene, alpha-spinasterol, cucurbitacin B, proein.
Daun : saponin.
Bunga : glutamine, aspartic acid, arginine, lysine, alamine.
Sabut : xylan, cellulose, galaktosa, manitosa.
Batang : saponin.
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Buah, kulit buah, tangkai buah, biji, sabut, daun, bunga, batang, dan akar.
KEGUNAAN:
▪ Buah : demam, haus, batuk sesak, pendarahan, keputihan, air kemih berdarah, ASI tidak lancar, bisul.
▪ Biji : muka, tangan, dan kaki bengkak (edema); batu saluran kemih; dan wasir.
▪ Daun : bisul, kurap, gigitan ular, dan luka bakar.
▪ Kulit buah : luka, bisul, abses rektum (daerah dubur).
▪ Bunga : batuk panas, sakit tenggorokan, bisul, wasir, dan sinusitis.
▪ Sabut : sakit dada, sakit perut, sakit pinggang, batuk berdahak, haid tidak datang, produksi ASI sedikit, bisul, dan wasir. Arang dari sabut dapat menghentikan pendarahan, air kemih berdarah, dan pendarahan pada wanita.
▪ Akar : migrain, sakit pinggang, payudara bengkak (mastitis), dan sakit tenggorokan.
▪ Batang : rasa baal, haid tidak teratur, hidung berlendir, dan edema.
▪ Tangkai buah : cacar air pada anak-anak.
PEMAKAIAN:
▪ Buah :
Untuk minum : 10-15 gr (segar 100-150 gr), direbus atau dibakar menjadi bubuk.
Pemakaian luar : dilumatkan lalu diperas airnya untuk dioleskan pada tempat yang sakit atau dijadikan bubuk untuk dibubuhkan pada tempat yang sakit.
▪ Biji :
Untuk minum : 5-10 gr direbus atau disangrai lalu digiling menjadi bubuk.
Pemakaian luar : digiling menjadi bubuk dan dibubuhkan pada tempat yang sakit.
▪ Daun :
Untuk minum : 50-150 gr daun segar direbus atau digiling dan diperas airnya atau dijadikan bubuk.
Pemakaian luar : direbus dan airnya untuk mencuci bagian yang sakit atau dilumatkan atau dijadikan bubuk untuk dibubuhkan pada tempat yang sakit.
▪ Kulit buah :
Pemakaian luar : dipanggang sampai kering lalu digiling menjadi bubuk dan diaduk rata dengan arak untuk dioleskan pada tempat yang sakit.
▪ Bunga :
Untuk minum : 10-15 gr direbus
Pemakaian luar : dilumatkan untuk dibubuhkan pada tempat yang sakit
▪ Sabut :
Untuk minum :10-15 gr direbus atau dipanggang lalu digiling menjadi bubuk.
Pemakaian luar : dijadikan bubuk untuk dibubuhkan pada tempat yang sakit.
▪ Akar :
Untuk minum : 5-15 gr (segar 50-150 gr) direbus atau dijadikan bubuk.
Pemakaian luar : direbus lalu gunakan airnya untuk mencuci tempat yang sakit.
▪ Batang :
Untuk minum : 50-100 gr direbus atau dijadikan bubuk.
Pemakaian luar : dijadikan bubuk untuk dibubuhkan pada tempat yang sakit.
Manfaat Utama tanaman Brojo Lintang bagi kesehatan
FAMILIA: Iridaceae
SINONIM:
▪ B. Punctata Moench.
▪ Ixia chinensis Linn.
▪ Pardanthus chinensis Ker-Gawi.
▪ Gemmingia chinensis O. Kuntze
▪ Moraea chinensis.
NAMA DAERAH:
Jawa: brojo lintang, jamaka, suliga (Sunda); semprit, wordi (Jawa). Selawesi: karlimenga kulo, katna, ketep, ketew, kiris.
URAIAN TANAMAN:
Brojo lintang merupakan terna menahun, tegak, tinggi 50-120 cm, biasa dipelihara sebagai tanaman hias di pekarangan, di luar pagar, kadang-kadang tumbuh liar di daerah pegunungan, dan terdapat dari dataran rendah sampai ketinggian 2.000 m dpl. Tanaman yang berasal dari Cina, Jepang, dan Indocina ini mempunyai rimpang yang menjalar dan berwarda kuning dengan banyak akar serabut. Daunnya tumbuh berseling dalam susunan 2 baris berderetan, bentuknya lanset memanjang berbangun pedang yang miring ke atas, ujung runcing, pangkal membelah berbentuk pelepah yang memeluk batang, dan tepiannya rata. Daunnya terendah panjangnya 25-60 cm, lebar 2-4 cm, bagian atas daun kian mengecil, warnanya hijau, sering berlapiskan bedak berwarna putih dengan tulang daun sejajar. Bunganya berupa bunga majemuk, 6-12 kuntum, di ujung batang berwarna kuning orange dengan bintik-bintik merah. Buahnya bulat lonjong dengan panjang 2,5-3,5 cm, bijinya banyak, bulat berwarna hitam.
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:
Pahit, sejuk, dan sedikit beracun. Masuk meridian paru-paru, hati, dan limpa. Menurunkan panas, melancarkan sirkulasi darah, antitosik, peluruh dahak, antibiotik, dan pencahar.
KANDUNGAN KIMIA:
Akar brojo lintang mengandung belamcandin, iridin, tectoridin, tectorigenin. Bunga dan daun brojo lintang mengandung mangiferin.
BAGIAN YANG DIPAKAI: akar dan seluruh tanaman.
KEGUNAAN:
▪ Sakit tenggorok dan batuk berdahak disertai sesak
▪ TBC kelenjar
▪ Malaria, gondongan, dan demam nifas
▪ Haid tidak datang
▪ Bisul, radang kulit, gigitan ular dan anjing
▪ Sembelit dan sakit pinggang
PEMAKAIAN:
Untuk minum : 2,4-4,5 gr direbus atau yang segar ditumbuk atau diperas airnya atau dibuat bubuk.
Pemakaian luar : dijadikan serbuk dan ditiup ke tenggorokan atau dilumatkan dan dibubuhkan ke tempat yang sakit.
CARA PEMAKAIAN:
▪ Gondongan
9-15 gr akar segar direbus dengan air secukupnya, setelah dingin diminum 2 kali sehari sesudah makan.
▪ Sakit tenggorokan
Tanaman segar dilumatkan dan diperas airnya kemudian diminum.
▪ Dermatitis
900 gr tanaman segar ditambah 16 liter air, direbus selama 1 jam, kemudian ditambahkan 120 gr garam. Dipakai untuk mencuci bagian yang sakit.
▪ Sakit pinggang
Daun brojo lintang ditambah adas pulosari, ditumbuk sampai rata, kemudian diurapkan pada bagian pinggang yang sakit.
▪ Mencegah demam nifas
Wanita yang baru melahirkan mengunyah rimpang brojo lintang bersama-sama dengan sirih.
CATATAN: dilarang untuk wanita hamil
Manfaat Utama tanaman Bugenfil bagi kesehatan
FAMILIA: Nyctaginaceae
SINONIM: -
NAMA DAERAH: -
URAIAN TANAMAN:
Tanaman perdu yang memanjat dan berbatang kayu (Liana) ini, mempunyai duri yang berbentuk kait, dan banyak digunakan untuk menghias pagar, dirambatkan pada pergola atau sebagai pengisi taman-taman sebagai tanaman pangkas yang dibentuk bermacam-macam.
Tanaman ini dapat ditemukan di seluruh daerah tropis pada ketinggian 1-1.400 m dpl., menyukai tanah gembur yang mengandung pasir dan terkena sinar matahari langsung sepanjang hari.
Tingginya bisa mencapai 5-15 m dengan ranting, daun, dan karangan bunga kerapkali mempunyai rambut-rambut halus berwarna jingga. Daunnya tunggal duduk berhadapan, bertangkai, berbentuk bulat telur sampai elips, ujung meruncing, tepi rata, panjang 4-10 cm dan lebar 2-6 cm.
Bentuk bunganya kecil-kecil seperti terompet, tumbuh berkelompok 3. Masing-masing bunga mempunyai 1 daun pelindung yang lebar dan warnanya dapat bermacam-macam sehingga ketika bunga tersebut membentuk satu kesatuan seperti sekuntum bunga. Bunga keluar dari ketiak daun atau di ujung ranting dan setiap 1 tangkai bunga bisa terdapat 1-7 kelompok bunga. Warna daun pelindung beraneka ragam, tergantung jenisnya, ada yang berwarna merah, ungu, jingga, putih atau kuning. Buahnya kecil, di Jawa jarang terbentuk.
Nama tanaman hias asal Brazilia ini konon berasal dari nama seorang komodor laut Perancis, Antoine de Bougainville. Perbanyakan dengan stek batang, cangkok, okulasi atau biji.
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:
Rasa pahit, kelat, dan hangat. Memperlancar sirkulasi peredaran darah.
KANDUNGAN KIMIA:
Dari B. glabra var. Sanderiana Hort., telah diisolaso 4 jenis bougainvillein yaitu betanidin, isobetanidin, 6-o-beta-sophoriside, 6-0-rhamnosysophoriside.
BAGIAN YANG DIPAKAI: bunga dan batang yang dikeringkan.
KEGUNAAN:
▪ Keputihan
▪ Haid tidak teratur
▪ Hepatitis (batang bugenfil)
PEMAKAIAN:
Untuk minum : 9-15 gr direbus.
Langganan:
Postingan (Atom)