Selasa, 10 Februari 2015
kegunaan Utama tanaman Lidah Mertua bagi kesehatan
Lidah Mertua | Sansevieria trifasciata Prain
Lidah mertua termasuk dalam Familia Liliaceae dengan nama sinonim S. guineesis Auct. dan S. zeylanica Auct. Tanaman ini merupakan terna menahun dengan akar rimpang yang menjalar dan biasa ditanam sebagai tanaman pagar atau tanaman hias. Lidah mertua berasal dari Afrika tropis dan dapat ditemukan dari ketinggian 1 – 1000 m di atas permukaan air laut.
Daunnya berupa daun tunggal, kaku, dan keras yang permukaannya licin. Daunnya berkumpul sebagai roset akar yaitu 2 – 6 helai daun tumbuh berkumpul di pangkal akar. Bentuk daun panjang menyempit dengan ujung runcing, pangkal menyempit, dan berbentuk talang. Daun lidah mertua berwarna hijau dan mempunyai panjang 30 – 120 cm serta lebar 2,5 – 8 cm dengan kedua permukaan daunnya terdapat garis-garis bergelombang yang berwarna hijau tua dan letaknya melintang serta mempunyai tepi daun berwarna hijau tua. Daun ini biasanya digunakan sebagai variasi pada karangan bunga.
Bunganya berupa bunga majemuk yang berada dalam tandan yang panjangnya 30 – 80 cm dan berisi 3 – 8 kuntum bunga berkumpul tumbuh berbentuk bulir di tangkai yang warnanya hijau muda. Baunya harum dan mekar menjelang malam.
Buahnya berupa buah buni, berbiji 1 – 3, dan berbentuk bulat dengan diameter 3 mm yang berwarna merah tua.
Serat daunnya dapat digunakan untuk membuat tali. Tanaman ini dikembangbiakkan dengan anak tanaman yang tumbuh di dekat induk atau dengan stek daun. Tumbuhan sejenis dengan lidah mertua, yaitu Sanseviera Laurentii (N.E.Br) De Wild yang tepi daunnya berwarna kuning emas dan mempunyai khasiat yang sama.
Tanaman ini mempunyai rasa sejuk,masam, dan efektif digunakan sebagai antibiotik. Kandungan kimia dalam lidah mertua, yaitu abamagenin. Bagian daun lidah mertua dapat digunakan untuk pengobatan beberapa penyakit diantaranya :
-Influenza, batuk, radang saluran napas (bronchitis)
-Luka terpukul, keseleo
-Gigitan ular berbisa
-Borok, bisul
-Penyubur rambut
Pengobatan menggunakan tanaman ini untuk pemakaian dalam dapat dilakukan dengan cara merebus 15 – 30 gr daun herba kemudian menggunakan air rebusannya untuk diminum. Sedangkan untuk pemakaian luar dapat dilakukan dengan cara menggiling daun sampai halus dan menempelkannya ke tempat yang sakit.
Senin, 09 Februari 2015
kegunaan Utama tanaman Jamur Kayu bagi kesehatan
Jamur Kayu | Ganoderma lucidum (Leyss ex. Fr.) Karst.
Jamur kayu termasuk dalam Familia Polyporaceae. Tanaman ini tumbuh saprofit pada batang kayu yang lapuk, tumbuh liar, dan kadang dibudidayakan.
Badan buahnya bertangkai panjang yang kadang tumbuh lurus ke atas dan topi dari badan buahnya menempel pada tangkai tersebut membentuk bangun setengah lingkaran dan tumbuh mendatar. Badan buah menunjukkan lingkaran-lingkaran yang merupakan batas periode pertumbuhan dan bagian tepinnya berombak atau berlekuk, sisi atas terbentuk liapatn-lipatan radier, dan berwarna coklat merah keunguan, mengkilap seperti lak. Apabila telah berumur beberapa tahun tiap-tiap kali akan membentuk lapisan-lapisan heminofora baru.
Jamur kayu mempunyai sifat kimiawi dengan rasa manis, sedikit pahit, hangat, dan tidak beracun yang berfungsi menguatkan dan meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah penyakit jantung, aphrodisiak, menambah napsu makan (stomakik), penenang (sedatif), obat batuk (antitusif), dan menghilangkan sesak.
Kandungan kimia yang terdapat dalam jamur kayu antara lain ergosterol, coumarin, fungal lysozyme, asam protease, protein yang larut dalam air, asam amino, polypeptidase, dan saccharida, serta beberapa macam mineral seperti natrium (Na), calsium (Ca), Zink (Zn), copper (Co), dan Mangan (Mn).
Badan buah jamur kayu dapat digunakan untuk pengobatan, setelah dicuci lalu dijemur.
Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan tanaman ini antara lain :
-Badan terasa lemah, pusing
-Rasa lemah akibat sakit lama
-Sukar tidur (insomnia)
-Bronchitis kronis, asma, silicosis
-Hepatitis
-Tekanan darah tinggi
-Sakit jantung koroner
-Kolesterol tinggi
-Sakit lambung
-Tidak napsu makan (anoreksia)
-Rematik sendi
-Menunda penuaan
Pengobatan menggunakan jamur kayu untuk pemakaian dalam dilakukan dengan cara merebus 3-15 gr badan buah lalu menggunakan air rebusannya untum diminum. Sedangkan pemakaian luar biasanya digunakan untuk mengobati pilek (Rhinitis).
Cara pengobatan untuk beberapa penyakit dijelaskan lebih rinci, sebagai berikut :
-Neurasthenia, sukar tidur, mimpi berlebihan : merebus 3-10 gr jamur kayu lalu menggunakan air rebusannya untuk diminum.
-Hepatitis kronis, sesak napas : membuat bubuk dari 1-2 gr jamur kayu lalu diseduh dengan air panas dan diminum setelah dingin. Lakukan 3 x sehari.
-Menguatkan dan meningkatkan daya tahan tubuh : merebus 15 gr jamur kayu dengan 4 gelas air bersih dalam periuk tanah sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring dan airnya ditambahkan 1 sendok makan madu lalu diaduk sampai rata. Minum sehari 2x 1 gelas.
Catatan :
Jamur kayu adalah jamur yang dijual di toko obat dengan berbagai macam kemasan berupa potongan-potongan jamur atau yang sudah diolah seperti kapsul,tablet, sirop, tincture, dan suntikan.
Jamur kayu termasuk dalam Familia Polyporaceae. Tanaman ini tumbuh saprofit pada batang kayu yang lapuk, tumbuh liar, dan kadang dibudidayakan.
Badan buahnya bertangkai panjang yang kadang tumbuh lurus ke atas dan topi dari badan buahnya menempel pada tangkai tersebut membentuk bangun setengah lingkaran dan tumbuh mendatar. Badan buah menunjukkan lingkaran-lingkaran yang merupakan batas periode pertumbuhan dan bagian tepinnya berombak atau berlekuk, sisi atas terbentuk liapatn-lipatan radier, dan berwarna coklat merah keunguan, mengkilap seperti lak. Apabila telah berumur beberapa tahun tiap-tiap kali akan membentuk lapisan-lapisan heminofora baru.
Jamur kayu mempunyai sifat kimiawi dengan rasa manis, sedikit pahit, hangat, dan tidak beracun yang berfungsi menguatkan dan meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah penyakit jantung, aphrodisiak, menambah napsu makan (stomakik), penenang (sedatif), obat batuk (antitusif), dan menghilangkan sesak.
Kandungan kimia yang terdapat dalam jamur kayu antara lain ergosterol, coumarin, fungal lysozyme, asam protease, protein yang larut dalam air, asam amino, polypeptidase, dan saccharida, serta beberapa macam mineral seperti natrium (Na), calsium (Ca), Zink (Zn), copper (Co), dan Mangan (Mn).
Badan buah jamur kayu dapat digunakan untuk pengobatan, setelah dicuci lalu dijemur.
Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan tanaman ini antara lain :
-Badan terasa lemah, pusing
-Rasa lemah akibat sakit lama
-Sukar tidur (insomnia)
-Bronchitis kronis, asma, silicosis
-Hepatitis
-Tekanan darah tinggi
-Sakit jantung koroner
-Kolesterol tinggi
-Sakit lambung
-Tidak napsu makan (anoreksia)
-Rematik sendi
-Menunda penuaan
Pengobatan menggunakan jamur kayu untuk pemakaian dalam dilakukan dengan cara merebus 3-15 gr badan buah lalu menggunakan air rebusannya untum diminum. Sedangkan pemakaian luar biasanya digunakan untuk mengobati pilek (Rhinitis).
Cara pengobatan untuk beberapa penyakit dijelaskan lebih rinci, sebagai berikut :
-Neurasthenia, sukar tidur, mimpi berlebihan : merebus 3-10 gr jamur kayu lalu menggunakan air rebusannya untuk diminum.
-Hepatitis kronis, sesak napas : membuat bubuk dari 1-2 gr jamur kayu lalu diseduh dengan air panas dan diminum setelah dingin. Lakukan 3 x sehari.
-Menguatkan dan meningkatkan daya tahan tubuh : merebus 15 gr jamur kayu dengan 4 gelas air bersih dalam periuk tanah sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring dan airnya ditambahkan 1 sendok makan madu lalu diaduk sampai rata. Minum sehari 2x 1 gelas.
Catatan :
Jamur kayu adalah jamur yang dijual di toko obat dengan berbagai macam kemasan berupa potongan-potongan jamur atau yang sudah diolah seperti kapsul,tablet, sirop, tincture, dan suntikan.
kegunaan Utama tanaman Iler bagi kesehatan
Iler | Coleus scutellarioides (L.) Benth.
Iler termasuk dalam Familia Labiatae (Lamiaceae). Iler atau miana ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias atau tanaman obat, kadang ditemukan tumbuh liar pada tempat-tempat yang lembab dan terbuka seperti di tepian air, pematang sawah atau tepi jalan di pedasaan. Herba ini dapat ditemukan dari ketinggian 1-300 m di atas permukaan air laut.
Iler merupakan terna menahun dengan batang bersegi empat dan alur yang agak dalam pada masing-masing sisinya dan bercabang banyak. Tanaman ini berwarna ungu kemerahan dan berambut yang tumbuh tegak atau berbaring pada pangkalnya. Bagian yang menyentuh tanah akan keluar akar. Tanaman ini mempunyai tinggi sekitar 0,5 – 1,5 m.
Daunnya berupa daun tunggal, bertangkai yang panjangnya 3-4 cm dan berwarna ungu kecoklatan sampai ungu kehitaman. Helaian daunnya berbentuk bulat telur yang panjangnya 7-11 cm dan lebarnya 3,5-6 cm dengan pangkal membulat atau melekuk menyerupai bentuk jantung dan ujung runcing. Tepi daun beringgit dan tulang daunnya menyirip jelas berupa alur yang membentuk gambaran seperti jala. Permukaan daun agak mengkilap dan berambut halus.
Bunganya berupa bunga majemuk yang tersusun dalam malai berwarna putih keunguan yang keluar dari ujung tangkai.
Buahnya berupa buah kotak, berbentuk bulat dan setelah tua berwarna coklat.
Bijinya kecil, keras, pipih, dan mengkilap serta berwarna coklat kehitaman.
Iler berasal dari Asia Tenggara dan mempunyai rupa-rupa bentuk daun dan warna yang beraneka ragam, tetapi yang berkhasiat untuk pengobatan adalah yang berwarna merah kecoklatan. Bagian-bagian tanaman ini apabila diremas akan berbau harum. Tanaman ini dikembangbiakkan dengan stek batang dan biji.
Iler mempunyai sifat kimiawi dengan rasa agak pahit dan berbau harum yang berfungsi sebagai peluruh haid, penambah napsu makan, menetralisir racun (anti toksik), menghilangkan gumpalan darah, mempercepat pematangan bisul, dan obat cacing (vermifuge).
Kandungan kimia yang terdapat dalam batang dan daun herba ini antara lain minyak atsiri, tanin, lemak, phytosterol, kalsium oksalat, dan pectic substance.
Daun dan akar tanaman ini dapat digunakan untuk pengobatan. Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan daun dan akar herba ini, yaitu :
Daun :
-Wasir
-Bisul, abses, borok, luka bernanah
-Terlambat haid, keputihan
-Kencing manis
-Sembelit, dyspepsia
-Cacingan
-Demam, demam nifas
-Radang telinga
-Gigitan ular dan serangga beracun
Akar :
-Diare
-Mulas
Pengobatan menggunakan herba ini untuk pemakaian dalam dilakukan dengan cara merebus 5-15 lembar daun iler kemudian menggunakan air rebusannya untuk diminum. Sedangkan untuk pemakaian luar dilakukan dengan cara :
1. Menggiling daun segar sampai halus lalu diturapkan pada bisul, abses, borok, luka, sakit kepala, demam, gigitan ular dan serangga beracun.
2. Menggiling daun segar sampai halus lalu diperas dan diambil airnya, kemudian airnya dipakai untuk mengobati radang telinga dan antiseptik untuk memotong tali pusat bayi.
Air rebusan daun dipakai untuk obat radang mata dan mencuci luka.
Cara pengobatan menggunakan herba ini untuk beberapa penyakit dijelaskan lebih rinci, sebagai berikut :
-Wasir :
1. Mencuci bersih 25 gr daun segar lalu direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit dan ditambahkan gula merah kemudian diaduk sampai merata. Setelah dingin disaring dan diminum sekaligus.
2. Mencuci 1/3 genggam daun iler, 2 jari kulit pulai, ¾ genggam bunga sidowayah, dan 3 jari gula enau lalu dipotong-potong seperlunya dan direbus dengan 4 gelas air bersih sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 3 x ¾ gelas.
-Bisul, abses, borok : mencuci bersih 10 lembar daun segar lalu ditumbuk sampai halus dan ditambahkan sedikit air bersih sampai menjadi seperti bubur kental. Adonan ini dipakai untuk menutup bisul, abses, borok lalu dibalut. Diganti 2-3 kali sehari.
-Demam nifas :
1. Mencuci 1 genggam daun iler, 2 sendok makan jungrahab, asam kawak sebesar telur ayam lalu digiling halus dan ditambahkan air matang secukupnya kemudian diaduk sampai merata. Adonan ini dibubuhkan di seluruh permukaan perut lalu dibalut. Diganti 2-3 kali sehari.
2. Mencuci daun iler, daun jinten, daun sambiloto, daun srigading, daun legundi, daun sendok masing-masing ¼ genggam, 1 jari kayu rapat, asam kawak sebesar telur ayam, dan 3 jari gula enau lalu direbus dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelh dingin disaring lalu diminum. Sehari 3 x ¾ gelas.
-Radang telinga : mencuci 15 lembar daun segar lalu digiling halus dan ditambahkan 3 sendok air matang kemudian diaduk sampai merata. Setelah itu, diperas dan disaring dengan sepotong kain. Air perasannya dipakai untuk menetesi telinga yang sakit. Lakukan 4-6 kali sehari, setiap ali 2-3 tetes.
-Demam dan sembelit : mencuci bersih 1tangkai daun berikut batangnya lalu dipotong-potong seperlunya dan direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 2 x ½ gelas.
-Cacing gelang : mencuci 7 lembar daun segar sampai bersih lalu digiling sampai halus dan ditambahkan ½ cangkir air minum dan 1sendok makan madu kemudian diperas dan disaring lalu diminum. Sehari 2-3 kali.
-Kencing manis : mencuci daun iler, daun meniran, daun sembung, dan pegagan masing-masing ¼ genggam, daun murbei dan daun kumis kucing masing-masing 1/5 genggam, ¾ sendok teh adas, dan ¾ jari pulosari lalu direbus dengan 4 gelas air bersih sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 3 x ¾ gelas.
-Keputihan : mencuci bersih 7-10 lembar daun segar lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 ½ gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum dengan madu seperlunya. Sehari 3 x ½ gelas.
-Luka bernanah : mencuci 10 lembar daun iler, 6 lembar daun legundi, ½ jari rimpang temulawak, ½ jari rimpang dringo, 2 jari asam terngguli, dan 3 jari gula enau lalu dipotong-potong seperlunya dan direbus dengan 4 ½ gelas sampai tersisa setengahnya. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 3 x ¾ gelas.
-Pencernaan terganggu (dyspepsia) : mencuci 10 lembar daun segra sampai bersih lalu direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring dan diminum, sehari 2 x ½ gelas.
kegunaan Utama tanaman Jarak Bali bagi kesehatan
Jarak Bali | Jatropha podagrica Hook.
Khasiat-Obat-dan-Manfaat-dari-Tanaman-Jarak-Bali
Tweet
Jarak bali termasuk dalam Familia Euphorbiaceae. Tanaman ini dapat ditemukan sebagai tanaman hias yang ditanam di pekarangan, atau tempat rekreasi. Jarak bali berasal dari Amerika tropis.
Tanaman ini merupakan perdu tegak dengan tinggi 0,5-1,5 m, mengandung getah yang berwarna putih. Batangnya tunggal atau sedikit bercabang dengan pangkal batang yang membesar dan melembung seperti umbi.
Daunnya bertangkai yang panjangnya 20-30 cm. Helaian daunnya berbentuk perisai dan berbentuk bulat telur melebar dengan ukuran penampang 20-40 cm yang bercangap 3 atau 5 serta bertaju runcing atau membulat.
Bunganya terdapat dalam malai rata yang bertangkai panjang dengan bunga betina dan bunga jantan berada dalam satu tangkai yang berwarna merah orange.
Buahnya berbentuk elips melebar, berkendaga tiga dengan panjang 1,5 cm. Bijinya berbentuk lonjong atau bulat panjang.
Jarak bali mempunyai sifat kimiawi dengan rasa manis, pahit, dan dingin yang berfungsi menghilangkan rasa sakit, menghilangkan pembengkakan, menghilangkan racun, dan membersihkan panas.
Seluruh bagian jarak bali dapat digunakan untuk pengobatan. Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan tanaman ini, antara lain :
-Demam
-Bengkak terpukul
-Digigitan ular berbisa
Pengobatan menggunakan jarak bali dilakukan dengan cara merebus 10-15 gr jarak bali lalu ampasnya digunakan untuk ditempelkan di tempat yang sakit.
kegunaan Utama tanaman Jarak Ulung bagi kesehatan
Jarak Ulung | Jatropha gossypifolia L.
Jarak ulung termasuk dalam Familia Euphorbiaceae. Tanaman ini umumnya tumbuh liar di tepi jalan, lapangan berumput atau di semak, pada tempat terbuka yang terkena sinar matahari di dataran rendah. Jarak ulung berasal dari Amerika Selatan.
Tanaman ini merupakan perdu tahunan yang tumbuh tegak dengan tinggi 1-2 m dengan rambut kelenjar yang kebanyakan berbentuk bintang yang bercabang dan getahnya bersabun. Batangnya berkayu, berbentuk bulat dan berwarna coklat serta bercabang banyak.
Daunnya berupa daun tunggal, bertangkai panjang dengan helaian daun berbentuk bulat telur sungsang sampai bulat, berbagi 3-5 serta bertaju runcing. Panjang daun 7-22 cm dan lebarnya 6-20 cm. Daun mudanya berwarna keunguan, sedangkan daun tuanya berwarna ungu kecoklatan.
Bunganya berupa bunga majemuk yang terdapat dalam malai rata bertangkai, berbentuk corong, kecil, dan berwarna keunguan yang keluar dari ujung batang. Dalam satu pohon terdapat bunga jantan dan bunga betina.
Buahnya berkendaga tiga, berbentuk bulat telur,sedikit berlekuk tiga dengan 6 alur memanjang serta berwarna hijau yang apabila masak menjadi hitam.
Bijinya berbentuk bulat dan berwarna coklat kehitaman. Bijinya mengandung minyak yang apabila diperas, minyak tersebut dapat digunakan untuk lampu.
Kandungan kimia yang terdapat dalam bagian-bagian jarak ulung antara lain :
-Akarnya mengandung : alkaloid
-Daunnya mengandung : tanin, kalsium oksalat, sulfur, dan pectic substance.
-Batangnya mengandung : tanin dan sulfur
Daun dan biji jarak ulung dapat digunakan untuk pengobatan. Beberapa penyakit yang dapat diobati dengan daun dan biji tanaman ini, yaitu :
Daunnya dapat mengobati :
-Susah buang air besar
-Radang anak telinga
-Pembengkakan dan penyakit kulit
-Demam
Minyak dari bijinya dapat mengobati :
-Sembelit
-Perangsang muntah
-Lepra (Morbus Hansen)
Pengobatan menggunakan jarak ulung hanya untuk pemakaian luar yaitu dengan melumatkan daun segar yang telah dibersihkan kemudian dipakai untuk pemakaian setempat (bagian yang sakit) seperti pada bengkak akibat terpukul, dan sakit kulit. Atau dengan cara merebus daun herba lalu menggunakan air rebusannya untuk mandi pada penderita demam.
Khusus untuk pengobatan susah buang air besar dilakukan dengan cara :
1. Mencuci bersih daun segar sebanyak 3-4 lembar lalu diolesi minyak kelapa dan dilayukan di atas api. Saat hangat ditempelkan pada perut.
2. Membakar biji yang telah masak sebanyak 20 butir lalu ditumbuk sampai halus dan dimakan.
kegunaan Utama tanaman Jayanti bagi kesehatan
Jayanti | Sesbania sesban Merr.
Jayanti termasuk dalam Familia Papilionaceae (Leguminosae) dengan nama sinonimnya S.aegyptiaca Pers. Jayanti banyak ditemukan di Jawa, biasa ditanam di pekarngan, galengan sawah atau di perkebunan, sebagai tanaman naungan, penahan angin atau pupuk hijau. Tanaman ini dapat tumbuh pada tanah yang jelek dan dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 800 m di atas permukaan air laut.
Jayanti merupakan perdu atau pohon kecil dengan tinggi 2-6 m, bercabang banyak, dan tumbuhnya cepat.
Daunnya berupa daun majemuk menyirip dengan 7-25 pasang anak daun. Anak daun berbentuk garis sampai memanjang, bertangkai pendek, berujung bulat, dan bertepi rata.
Bunganya terdapat dalam tandan dan berwarna kuning. Buahnya berupa buah polong yang tumbuh menggantung dan berbentuk garis.
Daunnya dapat dimasak dan dimakan sebagai sayur. Selain itu, daunnya juga dapat digunakan untuk pupuk hijau dan sebagai makanan ternak.
Tanaman ini dikembangbiakkan dengan bijinya.
Daun, akar, kulit, biji, dan minyak jayanti dapat digunakan untuk pengobatan. Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan masing-masing bagian tersebut, yaitu :
Daunnya dapat mengobati :
-Demam
-Cacingan
-TBC paru (Tuberculosa)
-Radang selaput lendir mata
-Infeksi ginjal
Kulitnya dapat mengobati :
-Sukar berkeringat
-Kencing kurang lancar
-Kencing nanah
Bijinya dapat mengobati :
-Kepala pusing
-Batuk
-Keguguran
-Datang haid tidak teratur
Akarnya dapat mengobati :
-Kencing nanah
-Sifilis
Minyaknya dapat mengobati :
-Borok, koreng, kudis
-Trachoma
Pengobatan menggunakan tanaman ini untuk pemakaian dalam dilakukan dengan cara merebus ¼ – 1 genggam daun jayanti kemudian air rebusannya diminum. Sedangkan untuk pemakaian luar dilakukan dengan cara menggiling daun sampai halus lalu ditempelkan ke tempat yang sakit.
Cara pengobatan untuk beberapa penyakit dapat dijelaskan lebih rinci, sebagai berikut :
-TBC paru : mencuci ¼ genggam daun jayanti lalu ditumbuk sampai halus dan ditambahkan ½ gelas air masak dan 1 sendok makan madu, kemudian diaduk sampai merata , lalu diperas dan disaring. Minum sehari 3 kali.
-Kencing nanah : mencuci 1 jari akar jayanti, 6 lembar daun sirih, 6 buah kemukus, juntan hitam dan adas masing-masing ¾ sendok teh, ¾ jari pulosari dan 3 jari gula enau lalu dipotong-potong seperlunya. Setelah itu, direbus dengan 4 gelas air bersih sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin disaring dan diminum, sehari 3 x ¾ gelas.
-Infeksi ginjal : mencuci 1 genggam daun jayanti lalu dibilas dengan air matang, kemudian masukkan daun tersebut ke dalam ¾ gelas air dan diremas-remas daunnya sampai airnya berbusa. Setelah itu, disaring dan diminum. Lakukan setiap hari sampai kencingnya menjadi lancar dan jernih kembali.
-Demam : mencuci daun secukupnya sampai bersih lalu diremas-remas dengan adas, kemudian balurkan pada badan dan akan memberikan rasa sejuk pada penderita demam.
kegunaan Utama tanaman Kamboja bagi kesehatan
Kamboja | Plumeria rubra L.cv. Acutifolia
Kamboja termasuk dalam Familia Apocynaceae. Tanaman ini berasal dari Amerika tropik, biasa ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan, taman-taman, kuburan atau tumbuh liar dan dapat ditemukan dari 1- 700 m di atas permukaan air laut.
Pohon kamboja kecil dan banyak bercabang yang tingginya 3-7 m serta mengandung getah. Batang pokoknya besar dan tumbuh membengkok, berkayu,dan keras dengan cabang-cabang gemuk berdaging. Cabang mudanya lunak dan terdapat tanda bekas tangkai daun yang telah lepas.
Daunnya berupa daun tunggal, duduk berkarang bergerombol diujung tangkai serta bertangkai panjang. Helaian daunnya berbentuk lanset, kaku seperti kulit yang panjangnya 20-40 cm dan lebarnya 6-12,5 cm. Ujung daun runcing dan pangkal daunnya menyempit dengan tulang daun menyirip serta bertepi rata.
Bunganya terdapat dalam malai rata, berkumpul di ujung ranting, berbentuk terompet serta berwarna agak kuning dengan sisi bagian dalam berambut. Mahkota bunganya berwarna putih atau merah serta berbau harum.
Buahnya berupa buah bumbung, 1 atau 2 yang saling berjauhan dan berbentuk tabung memanjang yang gepeng dengan panjang 18-20 cm dan lebar 2 cm. Buahnya berongga dua, berwarna hitam kecoklatan, dan berbiji banyak.
Kamboja dikembangbiakkan dengan bijinya.
Bunga kamboja mempunyai sifat kimiawi dengan rasa manis, sejuk, dan harum yang berfungsi sebagai penurun panas (anipretik), peluruh kencing (diuretik), menghentikan batuk (antitusif), dan menghilangkan hawa panas. Kulita kayunya mempunyai efek farmakologis melancarkan buang air besar (laxant).
Getah kamboja berwarna putih yang mengandung damar dan kautacuk, senyawa sejenis karet, dan senyawa triterpenoid amyrin dan lupeol. Kulit batangnya mengandung plumierid, suatu zat pahit yang beracun, yang berfungsi sebagai laxant (dengan dosis 0,2 – 0,3 gr) dan dimakan sebelum tidur,maka besok paginya bisa buang air besar 1-2 kali. Bila dimakan dengan dosis lebih dari 0,3 gr akan berkhasiat melancarkan kencing. Daun dan batangnya mengandung fulvoplumierin. Dosis 1,5 mg akan menghambat perkembangan kuman TBC.
Getah, daun, kulit batang, dan akar dapat digunakan untuk pengobatan. Bunga kamboja yang telah dikeringkan (dijemur) juga dapat digunakan untuk pengobtan. Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan tanaman ini antara lain :
-Mencegah pingsan karena udara terlalu panas (heat stroke)
-Radang usus, disentri basiler
-Gangguan pencernaan, gangguan penyerapan makanan pada anak, kurang gizi (malnutrisi)
-Hepatitis infectiosa
-Radang saluran napas (bronchitis)
-Cacingan
-Sembelit
-Kencing nanah, sifilis (lues)
-Busung air, biri-biri
-Sakit gigi
-Luka, bisul, bengkak, pecah-pecah pada telapak kaki, tertusuk duri, tulang ikan
-Tumor
Pengobatan menggunakan pohon kamboja untuk pemakaian dalam dilakukan dengan cara merebus 10-15 gr bunga kamboja lalu menggunakan air rebusannya untuk diminum. Sedangkan untuk pemakaian luar dilakukan dengan cara melumatkan herba kemudian dibubuhkan ke tempat yang sakit.
Cara pengobatan untuk beberapa penyakit dapat dijelaskan lebih rinci, sebagai berikut :
-Disentri, mencret karena panas dalam : merebus 12-24 gr bunga kering lalu menggunakan air rebusannya untuk diminum.
-Kencing nanah :
1. Merebus sepotong akar kamboja dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas air. Setelah dingin disaring dan diminum.
2. Mencuci bersih 3 jari kulit kamboja lalu dipotong-potong seperlunga dan direbus dengan 5 gelas air bersih sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin disaring dan diminum dengan madu seperlunya. Sehari 3 x ¾ gelas.
-Bisul :
1. Mencuci bersih daun kamboja lalu dipanaskan sampai lemas dan diolesi minyak kelapa. Setelah itu, tempelkan pada bisul.
2. Mengoleskan beberapa tetes getah batang kamboja langsung pada bisulnya. Lakukan 2 kali sehari.
-Gigi berlubang : melumasakn beberapa tetes getah kamboja pada kapas lalu dipakai untuk menutup gigi yang berlubang. Hati-hati, jangan sampai mengenai gigi yang sehat.
-Benjolan keras (tumor) : menggiling kulit kayu sampai halus lalu ditambahkan air secukupnya sampai seperti bubur, kemudian tempelkan pada bagian badan yang ada benjolannya.
-Tertusuk duri, tulang ikan atau terkena pecahan beling : mengoleskan getah kamboja ke daerah yang sakit dan benda yang masuk akan keluar.
-Busung air : mencuci 6 jari batang kulit kamboja lalu dipotong-potong seperlunya dan direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring dan diminum.
-Busung air, frambusia : mencuci 3 ukuran telapak tangan kulit kamboja lalu dipotong-potong seperlunya dan direbus dengan 20 liter air sampai mendidih selama 15 menit. Air rebusannya digunakan untuk mandi berendam dan bersiram. Lakukan 1-2 kali sehari.
-Biri-biri : mencuci 2 jari kulit kamboja, 1 jari kuli kacang kayu laut, 1 jari kulit pulai, 2 butir bawang merah, 1 sendok teh adas, 1 jari pulosari, dan 3 jari gula enau lalu dipotong-potong seperlunya dan direbus dengan 5 gelas air bersih sampai tersisa ½ -nya. Setelh dingin disaring dan diminum. Sehari 2-3 x ½ gelas.
-Syphilis (raja singa, lues) : mencuci 4 jari kulit batang kamboja lalu dipotong-potong seperlunya dan ditebus dengan 4 ½ gelas air bersih sampai tersisa setengahnya. Setelah dingin disaring dan diminum. Sehari 3 x ¾ gelas.
-Clavus (kapalan) : setiap hari diteteskan getah kamboja sampai sembuh.
Langganan:
Postingan (Atom)