Sabtu, 04 April 2015
Khasiat Utama tanaman Sangitan bagi kesehatan
Sangitan | Sambucus javanica Reinw.
Sangitan termasuk dalam Familia Caprifoliaceae. Tanaman ini merupakan tanaman asli Indonesia, dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1000 m di atas permukaan air laut. Sangitan banyak ditemukan tumbuh liar di daerah pegunungan, pinggiran kota pada tanah telantar, atau ditanam penduduk sebagai tanaman hias di pekarangan dan kadang ditemukan sebagai tanaman pagar. Tanaman ini umumnya menyukai tempat-tempat yang tidak terlalu kering atau terlalu lembab.
Sangitan merupakan perdu yang mempunyai tinggi 1-3 m. batangnya bulat dan tidak bercabang.
Daunnya merupakan daun majemuk yang letaknya berseling. Terdapat 5-9 anak daun yang letaknya menyirip. Anak daunnya bertangkai, berbentuk elips memanjang sampai lanset yang panjangnya 8-15 cm dan lebarnya 3-5 cm. Ujung daun runcing, tepi daun bergerigi dengan warna permukaan atas hijau tua dan permukaan bawah berwarna hijau muda.
Bunganya kecil-kecil dengan 5 kelopak berwarna putih kuning yang berkumpul membentuk paying majemuk dan keluar dari ujung ranting serta berbau harum.
Buahnya berupa buah buni, berbentuk bulat yang apabila masak berwarna hitam serta mempunyai diameter 3- 4 mm. Bijinya sebanyak 1-3.
Sangitan dikembangbiakkan dengan stek dan biji.
Tanaman ini mempunyai sifat kimiawi manis, sedikit pahit, dan hangat. Herba ini masuk meridian hati (lever). Akarnya berfungsi menghilangkan kolik (antispasmodic) dan menghilangkan pembengkakan. Batang dan daunnya berfungsi sebagai peluruh kencing (diuretic), menghilangkan pembengkakan, menghilangkan sakit (analgetik), dan melancarkan sirkulasi.
Kandungan kimia dalam sangitan antara lain essential oil, ursolic acid, betha-sitosterol, alpha-amyrin palmitate, KNO3, dan tannin.
Akar, batang, dan daun tanaman ini dapat digunakan untuk pengobatan. Untuk pemakaian kering dapat dijemur bila ingin disimpan.
Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan tanaman ini, antara lain :
Akar :
-Luka terpukul
-Tulang patah (fraktur)
-Encok (rheumatism), pegal linu
-Sakit kuning
Batang dan daun :
-Bengkak karena penyakit ginjal (nephritic edema)
-Beri-beri
-Disentri
-Radang saluran napas kronis (bronchitis chronis)
-Rubella
-Erysipelas
Seluruh tanaman :
-Keram/ kejang pada kaki
-Sakit pada tulang
-Luka terpukul
-Bengkak (edema) pada kaki
Pengobatan menggunakan tanaman ini untuk pemakaian dalam dilakukan dengan cara merebus 30-60 gr (yang segar 90-120) lalu menggunakan air rebusannya untuk diminum. Sedangkan untuk pemakaian luar dilakukan dengan cara mencuci bersih seluruh tanaman lalu direbus dan airnya digunakan untuk mencuci bagian yang sakit atau untuk mandi. Atau dapat juga denagn mencuci seluruh tanaman lalu digiling sampai halus seperti adonan bubur. Tempelkan adonan tersebut ke bagian yang sakit. Ramuan tersebut digunakan untuk pengobatan bengkak terpukul, gatal (pruritus), dan eczema.
Cara pengobatan untuk beberapa penyakit dijelaskan lebih rinci, sebagai berikut :
-Nephritic edema, beri-beri : mencuci seluruh tanaman sebanyak 30-60 gr lalu dipotong-potong seperlunya dan direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring dan diminum.
-Sakit kuning : akar sangitan ditim dengan daging sapi lalu dimakan.
-Bengakak terpukul, tulang patah : mencuci bersih 20 gr akar herba lalu dipotong-potong seperlunya dan direbus dengan air bersih sebanyak 400 cc dan arak putih sampai tersisa setengahnya. Kemudian ditambahkan 30 gr gula pasir dan diaduk sampai merata. Setelah dingin disaring dan diminum.
-Rematik kronis, sakit pinggang, bengkak : mencuci bersih 15-30 gr herba lalu dipotong-potong seperlunya dan direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring dan diminum. Air rebusannya juga dapat dipakai untuk mengompres bagian yang sakit.
-Rubella : mencuci bersih seluruh herba lalu dipotong-potong seperlunya dan direbus dengan 3 liter air. Hangat-hangat dipakai untuk mandi.
Khasiat Utama tanaman Sesuru bagi kesehatan
Sesuru | Euphorbia antiquorum L.
Sesuru termasuk dalam Familia Euphorbiaceae dengan nama sinonim Euphorbia neriifolia L. Tanaman ini umumnya ditanam di pekarangan, taman-taman, atau tumbuh liar di lading dan daerah pantai.
Sesuru merupakan perdu tegak yang tingginya 1-3 m, berdahan banyak, berdaging, dan mengandung getah berwarna putih susu. Tanaman ini menyerupai kaktus, cabang yang tua bentuknya bulat panjang atau bersegi 3-6. Cabangnya kecil dan mempunyai 3-5 sirip tebal yang bergelombang dan pada setiap cekungan tumbuh sepasang duri tajam.
Daunnya sedikit, bertangkai pendek, dan berdaging. Helaian daunnya berbentuk bulat telur sungsang yang panjangnya 8-12 cm dan lebarnya 3-4 cm. Bagian atas daun berwarna hijau tua, sedangkan bagian bawah berwarna agak muda. Daunnya tumbuh berseling di ujung dahan dan mudah lepas.
Bunganya kecil, berbentuk paying dan terdiri dari 3 kuntum yang keluar di cekungan sirip yang mempunyai diameter 1 cm serta berwarna kuning pucat.
Buahnya bundar dengan diameter 1 cm.
Tanaman ini mempunyai sifat kimiawi dengan rasa pahit, dingin, dan beracun. Batang yang telah dihilangkan cairannya dengan pengolahan berkhasiat menghilangkan bengkak (antiswelling), anti radang (anti inflamasi), anti diare, dan peluruh kentut.
Batang tanaman ini mengandung taraxerol, taraxerone, friedelan-3 alpha-ol, friedelan-3 betha-ol, epifriedelanol, sterol, progesterone, karbohidrat, asam amino, asam sitrat, asam malat, dan asam fumarat. Daunnya mengandung peroxidase, calsium oksalat, peptic substance, dan kanji. Getahnya mengandung euphorbol, euphol, dan cyeloartenol.
Batang, daun, dan putik bunga sesuru dapat digunakan untuk pengobatan. Kulit dan duri dibuang lalu dipotong tipis-tipis kemudian digoreng sampai kuning. Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan sesuru antara lain :
-Diare akut
-Malaria, demam
-Membunuh serangga (insecticide)
-Radang anak telinga
-Sakit gigi
-Sesak napas (asmatis)
-Rematik
-Sembelit
-Gigitan ular
Pengobatan menggunakan sesuru untuk pemakaian dalam dilakukan dengan cara mencuci bersih 3-6 gr batang lalu dibuang kulit dan durinya kemudian dipotong tipis-tipis dan digoreng dengan beras sampai berwarna coklat. Batang yang sudah kering ini lalu direbus dengan air dan diminum. Sedangkan untuk pemakaian luar dilakukan dengan cara mencuci bersih batang segar lalu digiling sampai halus. Air perasannya digunakan untuk memoles bisul, radang kulit bernanah, dan kurap. Atau dengan cara mengeringkan batang kemudian digiling menjadi serbuk dan ditaburkan ke tempat yang sakit.
Cara pengobatan menggunakan tanaman ini untuk beberapa penyakit dijelaskan lebih rinci, sebagai berikut :
-Bisul, radang kullit bernanah : batang dipotong tipis lalu dihangatkan di atas api kecil kemudian letakkan di atas bisul atau radang kulit.
-Bisul, kurap : cabang segar dibuang kulitnya lalu ditumbuk halus dan diperas. Airnya dilumaskan pada bisul atau kurap dan sekelilingnya. Lakukan 2 x sehari.
-Radang anak telinga : cabang segar dibuang kulitnya lalu ditumbuk halus dan diperas. Airnya dipakai untuk meneteskan anak telinga yang sakit. Lakukan 4-6 kali, 2-3 tetes.
-Sakit gigi : melumaskan getah sesuru beberapa tetes dengan kapas pada gigi yang sakit atau berlubang. Lakukan 1-2 kali sehari. Hati-hati, jangan sampai kena gigi yang sehat.
-Sembelit : mencuci batang sesuru lalu digiling sampai halus dan diperas. Airnya diaduk dengan tepung tapioca secukupnya lalu dibuat pil sebesar kacang hijau. Keringkan dengan cara digongseng di atas tatakan genteng. Setiap kali makan 1 pil.
Catatan :
-Sesuru beracun, wanita hamil dilarang mengkonsumsi obat ini.
-Untuk diminum, terlebih dahulu sesuru dibuang kulit dan durinya lalu diiris tipis-tipis. Goring atau gongseng dengan beras, sampai warnanya menjadi coklat. Baru direbus dengan air dan diminum.
Khasiat Utama tanaman Turi bagi kesehatan
Turi | Sesbania grandiflora (L.) ers.
Turi termasuk dalam Familia Papilionaceae (Leguminosae) dengan nama sinonim Agati grandiflora Desv. Tanaman ini umumnya ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias, di tepi jalan sebagai pohon pelindung, atau ditanam sebagai tanaman pembatas di pekarangan. Tanaman ini dapat ditemukan di bawah 1200 m di atas permukaan air laut.
Turi merupakan pohon “kurus” yang berumur pendek dan tingginya 5-12 m dengan ranting kerapkali menggantung. Kulit luar berwarna kelabu hingga kecoklatan, tidak rata dengan alur membujur dan melintang tidak beraturan serta mempunyai lapisan gabus yang mudah terkelupas. Di bagian dalam berair dan sedikit berlendir. Percabangan baru keluar setelah tinggi tanaman sekitar 5 .
Daunnya berupa daun majemuk yang letaknya tersebar dengan daun penumpu yang panjangnya 0,5-1 cm. panjang daun 20-30 cm, menyirip genap, dengan 20-40 pasang anak daun yang bertangkai pendek. Helaian anak daun berbentuk jorong memanjang, tepi daun rata serta mempunyai panjang daun 3-4 cm dan lebar 0,8-1,5 cm.
Bunganya besar, terletak dalam tandan yang keluar dari ketiak daun dan terletak menggantung dengan 2-4 bunga yang bertangkai serta kuncupnya berbentuk sabit yang panjangnya 7-9 cm. bilamekar, bunganya berbentuk kupu-kupu. Ada 2 varietas bunga, yaitu bunga berwarna putih dan bunga berwarna merah.
Buahnya berbentuk polong yang menggantung serta berbentuk seperti pita dengan panjang 20-55 cm dan lebarnya 7-8 cm.
Bijinya sebanyak 15-50 dan terletak melintang di dalam polong.
Akarnya berbintil-bintil berisi bakteri yang dapat memanfaatkan nitrogen sehingga bias menyuburkan tanah.
Daun, bunga, dan polong muda dapat dimakan sebagai sayur atau dipecel. Daun mudanya setelah dikukus kadang dimakan oleh ibu yang sedang menyusui anaknya untuk menambah produksi ASI walupun baunya tidak enak dan berlendir. Bunganya gurih dan manis, biasanya bunga berwarna putih yang dikukus dan dimakan sebagai pecel. Daun dan ranting muda juga merupakan makanan ternak yang kaya akan protein. Turi juga dipakai sebagai pupuk hijau.
Daunnya mengandung saponin sehingga dapat digunakan sebagai pengganti sabun setelah diremas-remas di dalam air untuk mencuci pakaian. Sari kulit batang pohon turi digunakan untuk menguatkan dan mewarnai jala ikan. Kulit batang turi merah kadang dijual dengan nama kayu timor.
Turi berbunga merah lebih banyak dipakai dalam pengobatan karena memang lebih berkhasiat. Karena mungkin kadar taninnya lebih tinggi sehingga lebih manjur untuk pengobatan luka ataupun disentri.
Turi dikembangbiakkan dengan biji atau stek batang.
Efek farmakologis dari masing-masing bagian turi, yaitu :
-Bunga : pelembab kulit, pencahar, dan pelembut.
-Kulit batang : mengurangi rasa sakit (analgetik), penurun panas (anti piretik), pencahar, pengelat (astringen), perangsang muntah, dan tonik.
-Daun : mencairkan gumpalan darah, menghilangkan sakit, pencahar ringan, dan peluruh kencing (diuretic).
Kandungan kimia yang terdapat dalam masing-masing bagian turi, antara lain :
-Kulit batang : tannin, egatin, zantoegatin, basorin, resin, kalsium oksalat, sulfur, peroksidase, dan zat warna.
-Daun : saponin, tannin, glikoside, peroksidase, vitamin A dan B.
-Bunga : kalsium, zat besi, zat gula, vitamin A dan B.
Kulit batang, bunga, daun, dan akarnya dapat digunakan untuk pengobatan. Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan masing-masing bagian turi, yaitu :
Kulit batang (terutama bagian pangkalnya) :
-Sariawan
-DIsentri, diare
-Scabies
-Cacar air
-Demam dengan erupsi kulit
Daun :
-Keseleo
-Memar akbat terpukul (hematoma)
-Luka
-Keputihan
-Batuk
-Hidung berlendir, sakit kepala
-Memperbanyak produksi ASI
-Beri-beri
-Demam nifas
-Radang tenggorok
Bunga :
-Memperbanyak dan memperlancar pengeluaran ASI
-Hidung berlendir, sakit kepala
Akar :
-Pegal linu (rheumatism)
-Batuk berdahak
Pengobatan menggunakan tanaman ini untuk pemakaian dalam dilakukan dengan cara merebus kulit batang turi merah bagian pangkal sebesar ibu jari lalu meminum air rebusannya. Sedangkan untuk pemakaian luar dilakukan dengan cara menumbuk kulit batang secukupnya sampai halus dan diturapkan ke bagian yang sakit. Daun segar yang telah ditumbuk halus diikatkan pada bagian yang memar atau keseleo.
Cara pengobatan beberapa penyakit dijelaskan lebih rinci, sebagai berikut :
-Sariawan :
1. Meremas-remas kulit batang segar dalam air, lalu digunakan untuk berkumur-kumur. Lakukan 3x sehari.
2. Merebus kulit batang sebesar ibu jari lalu menggunakan air rebusannya untuk diminum. Lakukan beberapa kali.
-Sariawan, sakit tenggorok : mencuci bersih daun secukupnya lalu diremas-remas dalam air matang. Digunakan untuk kumur-kumur pada tenggorok (gargle).
-Radang tenggorok : merebus segenggam daun turi merah dengan air bersih secukupnya. Setelah dingin disaring, dan airnya dipakai untuk kumur-kumur. Lakukan sebanyak 4 x sehari.
-Disentri, berak darah : merebus kulit batang sebesar ibu jari turi merah dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, disaring lalu diminum. Lakukan 2 x sehari.
-Kuku jari bengkak akibat tersandung atau terpukul : mencuci bersih daun secukupnya lalu ditumbuk sampai halus. Taruh di atas kuku yang sakit dan kulit sekitarnya lalu dibalut. Ganti 2-3 kali sehari. Bekuan darah di bawah kuku akan hilang dan sakitnya akan berkurang.
-Keputihan : mencuci bersih segenggam daun turi putih dan kunyit sebesar ibu jari lalu digiling sampai halus. Kemudian tambahkan ¾ cangkir air minum dan diaduk merata lalu diperas dan disaring, kemudian diminum. Lakukan 2x sehari.
-Batuk : mencuci daun turi merah dan daun inggu masing-masing 1 genggam lalu ditumbuk halus dan ditambahkan air perasan sebuah jeruk pecel. Kemudian, aduk merata lalu diperas dan disaring, lalu diminum.
-Batuk berdahak : mencuci bersih akar turi sebesar daun telunjuk lalu digiling halus dan ditambahkan ½ cangkir air masak dan 1 sendok madu. Aduk sampai merata lalu diperas dan disaring dengan sepotong kain kemudian diminum.
-Penambah ASI :
1. Daun turi yang masih muda dikukus lalu dimakan sebagai lalab matang.
2. Bunga dari putih dimasak lalu dimakan.
-Pegal linu : menggiling akar dari pohon turi bunga merah sampai halus lalu ditambahkan sedikit air sampai menjadi adonan seperti bubur. Gosokkan ke bagian badan yang sakit.
-Cacar air, demam dengan erupsi kulit : merebus kulit batang sebesar ibu jari dengan air secukupnya. Setelah dingin, disaring dan diminum.
-Hidung berlendir, sakit kepala : menggiling segenggam daun dan bunga sampai halus dan ditambahkan ½ cangkir air masak. Aduk sampai merata lalu diperas dan disaring kemudian diminum.
-Demam nifas : mencuci bersih 1/3 genggam daun turi lalu digiling sampai halus dan ditambahkan ¾ cangkir air minum dan sedikit garam. Setelah itu, diperas dan disaring lalu diminum.
Senin, 30 Maret 2015
manfaat tanaman seledri atau sop
Daun Seledri atau orang kadang menyebutnya juga dengan Daun Sop ini memiliki nama latin Apium graveolens, Tumbuhan ini biasanya di jadikan sebagai salah satu bumbu makanan atau masakan tak terkecuali di Indonesia. Seledri sudah di kenal sangat lama di Peradaban dan tidak di ketahui secara pasti mengenai di mana tumbuhan ini berasal, Nah untuk Indonesia tumbuhan Seledri ini masuk ke Indonesia mealui Orang-orang Belanda pada zaman Penjajahan dahulu, yang mana pada Zaman Dahulu tumbuhan ini di manfaatkan sebagai penyedap Sup, Oleh karena itulah banyak orang di indonesia kadang menyebut daun Seledri ini sebagai Daun Sup atau Daun Sop. selain untuk Masakan ternyata daun seledri juga memiliki manfaat yang beragam untuk Kesehatan tubuh maka dari itu pada kesempatan kali ini saya akan mencoba membahas mengenai Manfaat Daun Seledri ini.
Siapa sangka jika di balik daunnya yang hijau dan bertextur yang acak juga memiliki manfaat yang terkandung di dalamnya yang Luar biasanya banyak, salah satunya yang sering di sebut adalah kemampuan Daun seledri untuk menambah jumlah air kencing, dalam artian membuat air kencing menjadi lancar. Nah berikut Beberapa Khasiat Seledri yang bisa Anda Ketahui.
Manfaat Daun Seledri :
Seledri baik untuk dinding lambung dan saluran usus.
Memperlambat proses penuaan(menjaga kemudaan sel)
Menjaga kelenturan dan aktivitas otot
Mengobati asma
Mengobati diabetes
Membantu melarutkan kalsium dalam tubuh
Melancarkan aliran darah
Menetralkan asam tubuh
Melindungi otak dan sistem saraf
mengobati arthritis
Mengobati neuritis
mengobati rematik
Menurunkan tekanan darah
Menjaga berat badan
Setelah mengetahui Manfaatnya, turs kita akan mencoba membahas mengenai bagai mana cara menggunakannya untuk pengobatan, nah yuk kita lihat di bawah ini.
Pemanfaatan Daun Seledri Untuk Pengobatan
Manfaat Daun Seledri Sebagai Obat batuk :
Siapkan daun seledri yang masih segar dan masih utuh, (lengkap dengan batang dan akarnya)
Potong-potong daun seledri tersebut, secukupnya
Rebus daun seledri tersebut, dengan air 3 gelas, sampai mendidih
Saring airnya dan biarkan sampai dingin
Tambahkan madu lebah secukupnya
Bagi menjadi dua bagian dan minum dua kali sehari pagi dan petang
Khasiat Daun Seledri Sebagai Obat Rematik :
Ambil satu tangkai daun seledri yang masih segar
Cuci sampai bersih, lalu gunakan daun seledri tersebut untuk lalapan saat makan.
Lakukan setiap hari dengan rutin.
Manfaat Daun Seledri Untuk Mengobati mata kering :
Siapkan daun seledri, daun bayam dan daun kelor yang masih segar, kira-kira 1/3 genggam
Cuci bersih
Tumbuh sampai halus ramuan yang sudah kita siapkan tersebut, dan jangan lupa dicampur dengan sedikit garam dapur
Tambahkan dengan sedikit air matang kira-kira 1/3 gelas
Aduk-aduk, kemudian saring dan ambil airnya
Minum air perasan tersebut 3x sehari
Khasiat Daun Seledri Untuk Tekanan darah tinggi :
Siapkan 100g daun seledri yang masih segar, kengkap dengan batang, dan akarnya
Cuci bersih daun seledri yang sudah kita siapkan tersebut
Tumbuk sampai halus
Tambahkan 1 gelas air bersih
Rebus air ramuan daun seledri tersebut
Biarkan sampai dingin, selanjutnya bagi menjadi dua
Minum ramuan tersebut dua kali sehari pagi dan sore
Saya Rasa artikelnya cukup sampai di sini dahulu, jika anda berkenan maka silahkan bagikan artikel ini kepada teman-teman anda melalui media sosial seperti Facebook dan juga yang lainya, agar nantinya artikel ini bisa lebih bermanfaat untuk yang lanya juga, saya admin blog ini, mengucapkan terima kasih. Baca Juga Ya artikel kami sebelumnya Yakni Manfaat Daun Salam
Manfaat Daun Kemangi untuk Kesehatan
Manfaat utama Daun Kemangi untuk Kesehatan
Daun KemangiNah, di bawah ini merupakan beberapa manfaat daun kemangi bagi kesehatan pria dan wanita.
1. Meredakan demam & masuk angin
Daun kemangi mampu meredakan demam dan masuk angin yang diderita oleh balita. Caranya Ambil beberapa daun kemangi, kemudian diremas bersama bawang merah dan minyak kelapa, lalu dioleskan ke perut, dada, dan punggung balita.
2. Menyehatkan mata dan mulut
Vitamin A dalam daun kemangi memiliki kemampuan untuk mengobati infeksi mata, meredakan mata yang stres, dan mencegah gangguan pada mata lainnya. Bukan cuma itu, selain daun mint, kemangi pun punya efek menyegarkan bau mulut jika dikonsumsi.
3. Melancarkan ASI
Daun kemangi segar dipercaya dapat mencegah bau badan dan bau mulut, serta memperlancar ASI. Anda bisa memanfaatkan sebagai lalap teman makan nasi dan sambal.
4. Anti inflamasi
Kemangi merupakan agen anti inflamasi yang bertugas menyembuhkan bengkak dan ampuh meredakan radang sendi. Kemangi juga termasuk sumber kalsium yang baik yang dibutuhkan tulang untuk mencegah osteoporosis.
5. Menopouse
Kemangi dapat menunda menopouse karena kandungan Zat triptofan pada daun kemangi bisa menunda monopause. Oleh karena itu, perbanyaklah konsumsi kemangi jika Anda ingin menunda massa menopouse.
6. Mencegah batuk
Di Thailand, kemangi digunakan sebagai bumbu masak. Di India dan sebagian wilayah di Afrika, daun kemangi diseduh menjadi teh. Teh kemangi disajikan pada saat pergantian musim, saat masyarakat setempat mudah terserang batuk, pilek, atau demam.
7. Mengatasi Keputihan
Kandungan senyawa eugenol dalam kemangi dapat membunuh jamur penyebab keputihan. Jadi, saat Anda mengalami keputihan, rajin-rajinlah mengkonsumsi daun kemangi. bisa sebagai lalap atau dicampur dengan makanan lain, misalnya pepes.
8. Merangsang Sel Telur
Daun kemangi dapat membantu proses pematangan sel telur (ovulasi) karena kandungan zat stigmaasterol dalam kemangi merangsang pematangan sel telur (ovulasi).
9. Antiradang
Kandungan zat cineole, myrcene dan eugenol yang terdapat pada daun kemangi berfungsi sebagai antibiotik alami dan antiperadangan.
10. Kesehatan Jantung
Berdasarkan beberapa penelitian, daun kemangi berperan dalam memelihara kesehatan Jantung karena kandungan betakaroten dan magnesium. Keduanya merupakan mineral penting yang berfungsi menjaga dan memelihara kesehatan jantung.
11. Mengatasi Stroke
Meningkatkan fungsi pembuluh darah nadi (artery) pada pasien stroke karena kandungan isoflavon pada kemangi dan juga terdapat pada kacang-kacangan seperti kedelai, buncis, kacang polong, dapat meningkatkan fungsi pembuluh darah nadi (artery) pada pasien stroke.
12. Manfaat lainnya
Para perokok bisa mengunyah daun kemangi kapan saja ketika mereka ingin merokok. Dengan begitu, kekuatan antioksidan mampu memperbaiki sistem yang rusak akibat efek nikotin. Kemangi juga ampuh meredakan stres, mencegah diabetes, dan mengatasi batu ginjal.
Kandungan Daun Kemangi
Daun kemangi mengandung komponen gizi dan komponen non gizi yang sangat bermanfaat bagi tubuh.
Komponen Gizi Daun Kemangi
Daun kemangi mengandung betakaroten (provitamin A) dan vitamin C. Betakaroten berperan mendukung fungsi penglihatan, meningkatkan respon antibodi (memengaruhi fungsi kekebalan tubuh), sintesis protein untuk mendukung proses pertumbuhan, dan sebagai antioksidan.
Vitamin C antara lain berguna untuk pembentukan kolagen untuk penyembuhan luka dan memelihara elastisitas kulit, membantu penyerapan kalsium dan besi, antioksidan, mencegah pembentukan nitrosamin yang bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).
Kolagen merupakan senyawa protein yang memengaruhi integritas struktur sel di semua jaringan ikat, seperti pada tulang rawan, matriks tulang, dentin gigi, membran kapiler, kulit, dan tendon (urat otot). Daun kemangi kaya akan mineral makro, yaitu kalsium, fosfor, dan magnesium. Kalsium penting bagi pembentukan dan pertumbuhan tulang, transmisi impuls saraf, membantu kontraksi otot, dan membantu mengaktifkan reaksi enzim.
Fosfor berperan dalam pertumbuhan tulang, membantu penyerapan dan transportasi zat gizi, mengatur keseimbangan asam dan basa. Magnesium membantu merilekskan jantung dan pembuluh darah, sehingga memperlancar aliran darah.
Komponen Non-Gizi Daun Kemangi
Daun kemangi juga mengandung komponen nongizi antara lain senyawa flavonoid dan eugenol, arginin, anetol, boron, dan minyak atsiri. Flavonoid dan eugenol berperan sebagai antioksidan, yang dapat menetralkan radikal bebas, menetralkan kolesterol dan bersifat antikanker.
Senyawa ini juga bersifat antimikroba yang mampu mencegah masuknya bakteri, virus, atau jamur yang membahayakan tubuh. Daun kemangi sangat bagus dikonsumsi wanita karena eugenol-nya dapat membunuh jamur penyebab keputihan.
Kandungan arginin-nya dapat memperkuat daya tahan sperma dan mencegah kemandulan. Senyawa anetol dan boron juga sangat berperan dalam menjaga kesehatan reproduksi pria dan wanita.
Anetol dan boron dapat merangsang kerja hormon estrogen dan androgen, serta mencegah pengeroposan tulang. Hormon estrogen dan androgen berperan dalam sistem reproduksi wanita.
Minyak atsiri mudah menguap dan mempunyai aktivitas biologis sebagai antimikroba. Minyak atsiri dibagi menjadi dua komponen, yaitu komponen hidrokarbon dan komponen hidrokarbon teroksigenasi atau fenol. Fenol memiliki sifat antimikroba sangat kuat.
Minyak atsiri dapat mencegah pertumbuhan mikroba penyebab penyakit, seperti Staphylococcus aureus, Salmonella enteritidis, dan Escherichia coli. Minyak atsiri juga dapat menangkal infeksi akibat virus Basillus subtilis, Salmonella paratyphi, dan Proteus vulgaris.
Eugenol-nya dapat membunuh jamur penyebab keputihan. Dan stigmasterol dapat merangsang ovulasi (pematangan sel telur). Komponen tannin dan seng-nya dapat mengurangi sekresi cairan vagina, sedangkan asam amino triptofan dapat menunda menopause. Komponen flavonoid seperti orientin dan vicenin pada daun kemangi mampu melindungi struktur sel tubuh. Sementara itu, komponen flavonoid seperti cineole, myrcene dan eugenol bermanfaat sebagai antibiotik alami dan antiperadangan.
Jumat, 20 Maret 2015
manfaat daun selasih mirip kemangi
Manfaat dan khasiat daun selasih. Daun selasih yang berbau wangi dan harum ini adalah tanaman obat. Bentuknya bercabang banyak pada bagian atas, dengan tinggi sekitar 50 -80 cm. Mirip pohon kemangi atau malah satu spesies. Hanya saja selasih memiliki warna hijau pucat (juga ada yang ungu). Sering kita jumpai mereka tumbuh liar di tepi jalan. Ada juga yang ditanam di pekarangan dan di kebun.
Daun Selasih Hijau
Khasiat selasih sebagai obat herbal, diantaranya:
Obat batuk dan pencahar dahak
Demam malaria
Gangguan pencernaan
Gangguan pernapasan
Pereda panas dalam
Membunuh kuman (antiseptik)
Peluruh angin (carminativa) karena mengandung mint seperti kemanig.
Mematangkan bisul
Radang lambung
Penguat Jantung
TBC
Masuk angin dan tidak enak badan
Penambah nafsu makan
Pelembut kulit
Nyeri Haid
Pengobatan pasca bersalin
Sebagai antiradang selasih memiliki efektivitas sama seperti aspirin dan ibuprofen. Yang menguntungkan. Selasih juga tidak mengiritasi perut. Itu karena pada herba ini terdapat lebih unsur yang mencegah perlukaan dalam tubuh.
Ada berbagai macam penyakit lain yang sanggup dihadapi selasih. Dalam farmakologi Cina dinyatakan kalau seluruh herba ini bisa merangsang penyerapan (absorpsi), peluruh keringat (diaporetik), peluruh kencing (diuretik), menghilangkan sakit (analgesik), melancarkan peredaran darah dan membersihkan racun.
Bagian-bagian dari tanaman selasih yang dapat digunakan sebagai bahan pengobatan yaitu seluruh herba (daun, batang, tangkai, bunga), biji dan minyak atsiri. Biji selasih, selain nikmat dibuat minuman juga menyehatkan. Seluruh bagian tanaman ini berkhasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit, baik fisik maupun psikis.
Cara Menggunakan
Kalau saya pribadi menggunakan daun selasih sebagai obat dengan cara meremasnya dengan tangan atau menumbuknya sampai keluar air pati. Nah air patinya inilah yang saya minum untuk jadi obat. Terakhir saya gunakan sebagai obat batuk anak saya yang berumur 1,5 tahun. Obat batuk saya sendiri dan istri. Kebetulan satu keluarga terserang batuk. Alhamdulillah tidak sampai satu hari batuk kami bertiga sembuh dan berhenti total. [1]
Gambar Daun Selasih Ungu
Perbedaan Daun Selasih dan Kemangi
Baik Kemangi dan Selasih memang masih satu spesies termasuk dalam famili Ocinacea. Nama latin Kemangi adalah Ocinum Bassilum Ferina Citratum. Sedangkan Selasih Ocinum Bassilum L.
Selasih, tlasih, basil, atau basilikum (Ocimum) adalah segolongan terna* yang dimanfaatkan daun, bunga, dan bijinya sebagai rempah-rempah serta penyegar (tonikum). Selasih termasuk genus Ocinum yang terdiri dari 35 species yang salah satunya dikenal dengan nama kemangi tadi.
*terna tumbuhan dengan batang lunak tidak berkayu atau hanya mengandung jaringan kayu sedikit sekali sehingga pd akhir masa tumbuhnya mati sampai ke pangkalnya tanpa ada bagian batang yg tertinggal di atas tanah
Nama lain Kemangi: Lampes, Klampes, Mangklak, kemangi hutan atau kemangi kebo.
Bahkan, di beberapa daerah, kemangi biasa disebut selasih. Tanaman ini dikenal sangat kaya dengan berbagai kandungan kimia, di antaranya: minyak atsiri, osimena, farnesena, sineol dan lain-lain. Yang dihasilkan oleh daun, biji dan akar.
Yang menarik dari daun kemangi yang biasa dihidangkan bersama lalapan lainnya adalah khasiatnya yang sangat luar biasa untuk menghilangkan bau mulut, badan lesu; bau badan dan keringat. Bahkan, bagi orang-orang yang biasanya mengalami perut kembung, hanya dengan melalap kemangi setiap hari bisa meluruhkan gas dalam perut. Begitu pula dengan kaum hawa yang haidnya tidak teratur bisa diatasi dengan daun kemangi ini.
Bagi pria yang kebetulan menderita ejakulasi dini, meminun air rebusan kemangi atau melahapnya sebagai lalap bisa membantu masalah disfungsi seksual ini. Ingin mengobati ejakulasi dini dengan tanaman herbal? Cobalah daun kemangi ini!
Berbeda dengan kemangi, selasih hanya menghasilkan kandungan kimia dari daun dan biji.
Kendati demikian, hanya dengan meminum air rebusan daun selasih dan rendaman biji selasih di dalam air matang, tanaman yang mempunyai nama lain telasih, amping dan kukuru ini bisa menyembuhkan berbagai penyakit seperti: TBC, demam, pencernaan terganggu, maag, diare, radang usus, sariawan, sering gugup, sakit kepala, haid tidak teratur, rematik, radang mata (bercak putih pada selaput bening mata), rinitis, lemah ingatan, kelelahan mental dan penyakit jantung. [2]
Perbedaan Daun Selasih dan Kemangi: kemangi berbunga putih sedangkan selasih berbunga coklat tua agak kehitam-hitaman.
Beda daun kemangi dan daun selasih
Kalau kemangi bisanya dipakai untuk lalapan, sedangkan saudaranya ini dikenal sering digunakan untuk upacara-upacara keagamaan, padahal acara-acara keagamaan tidak pernah mensyaratkan bunga selasih atau bunga-bunga lainnya, tapi kebiasaan adat mengubah-ngubah syari’at agama yang hakikatnya sudah sempurna.
Daun selasih berbau dan berasa khas, kadang-kadang langu, harum, atau manis, tergantung kultivarnya. Beberapa di antaranya bahkan dapat membuat mabuk. Dari hasil pengujian farmakologi didapatkan bahwa selasih memiliki aktivitas antibakteri terhadap Saphylococcus aureus, Salmonella enteritidis, Escherichia coli, aktivitas antiseptik terhadap Proteus vulgaris, Bacillus subtilis, Salmonella paratyph, aktivitas antifungi terhadap Candida albicans, Penicillium notatum, Microsporeum gyseum, aktivitas larvasida terhadap lalat rumah dan nyamuk, dan repelan terhadap serangga. [3]
Kamis, 12 Maret 2015
Khasiat Utama tanaman Teratai bagi kesehatan
Teratai | Nelumbium nelumbo Druce
Teratai termasuk dalam Familia Nymphaeceae. Tanaman ini merupakan tanaman air menahun yang indah dan merupakan tanaman asli dari daratan Asia. Teratai dibudidayakan dalam perairan dan kolam, kedang ditemukan tumbuh liar di rawa-rawa.
Teratai merupakan tanaman air yang tumbuh tegak dengan rimpang tebal yang bersisik dan tumbuh menjalar.
Daun dan bunga keluar langsung dari rimpangnya yang terikat pada lumpur di dasar kolam. Helaian daunnya lebar dan bulat yang disangga oleh tangkai yang panjang dan bulat dengan diameter 0,5 – 1 cm dan panjangnya 75-150 cm. Daunnya menyembul ke atas permukaan air dan menjulang tegak seperti perisai. Permukaan daun berlilin, berwarna putih kehijauan, bertepi daun rata, dan bagian tengah agak mencekung. Tulang daun tersebar dari pusat daun kea rah tepid an berdiameter 30-50 cm.
Bunganya harum dan tumbuh menjulang di atas permukaan air dengan tangkai bulat panjang dan kokoh yang panjangnya 75-200 cm. Diameter bunganya 15-25 cm, benangsarinya banyak dan kepala sari berwarna kuning. Mahkota bunganya lebar, ada yang engkel dan ada yang double dengan warna merah jambu, putih, dan kuning. Bunganya mekar sehari penuh dari pagi sampai sore hari. Setelah layu, mahkota bunga berguguran sampai akhirnya tersisa dasar bunga yang akan menjadi bakal buah, berbentuk seperti kerucut terbalik dengan permukaan datar semacam spons dan berlubang-lubang yang berisi 15-30 biji serta berwarna kuning kehijauan kemudian hijau dan akhirnya coklat hitam serta mempunyai garis tengah 6-11 cm.
Bijinya berbentuk bulat seperti kacang tanah dan terdapat dalam lubang-lubang buah yang berbentuk seperti sarang tawon. Biji yang sudah tua berwarna hijau kehitaman, umurnya kira-kira 1 bulan sejak bunganya mekar.
Daunnya biasa dipakai sebagai bahan pembungkus, rimpang muda dan bijinya bias dimakan.
Pemeluk agama Budha menganggap bunga ini sebagai lambang kesucian yang tercermin dalam berbagai lukisan dan patung yang menggambarkan Sang Budha sedang duduk bersemedi di atas bunga teratai.
Sifat kimiawi dan efek farmakologis masing-masing dari bagian tanaman teratai, antara lain :
-Biji : memelihara kondisi jantung, bermanfaat bagi ginjal dan menguatkan limpa.
-Tunas biji teratai : menghilangkan panas dalam di jantung, menurunkan panas, menghentikan perdarahan, dan menahan ejakulasi dini.
-Kulit biji teratai : menghentikan perdarahan, menghilangkan panas dalam di lambung, mengeluarkan panas dan lembab di usus.
-Benangsari (kumis bunga teratai) : menghilangkan panas dari jantung, menguatkan fungsi ginjal, menahan ejakulasi dini, dan menghentikan perdarahan.
-Penyangga bunga : membuyarkan darah beku, menghentikan perdarahan, dan menolak lembab.
-Batang teratai (tangkai daun, tangkai bunga) : menurunkan panas dan memperlancar kencing.
-Daun : membersihkan panas dan menghilangkan lembab, menaikkan yang jernih, dan menghentikan perdarahan,
-Dasar daun : menurunkan panas dan menghilangkan lembab, menormalkan menstruasi, dan menguatkan kehamilan.
-Rimpang : dimakan mentah berkhasiat menurunkan panas, mendinginkan darah yang panas, dan membuyarkan darah beku. Bila dimasak berkhasiat menguatkan limpa, menambah selera makan, penambah darah, membantu pertumbuhan otot, dan menyembuhkan diare.
-Akar : menghentikan perdarahan, membuyarkan darah beku, dan sebagai penenang.
-Tepung rimpang : menghentikan perdarahan, menambah darah, mengatur fungsi ginjal dan limpa.
Kandungan kimia yang terdapat pada masing-masing bagian teratai, yaitu :
-Bunga : quercetin, luteolin, isoquercetin, dan kaempferol
-Benangsari : quercetin, luteolin, isoquercetin, galuteolin, dan alkaloid.
-Penyangga bunga (receptacle) : protein, lemak, karbohidrat, carotene, asam nikotinat, vitamin B1, B2, C, dan sedikit mengandung nelumbine.
-Biji : kaya akan pati, juga mengandung raffinose, protein, lemak, karbohidrat, kalsium phosphor dan besi. Kulit biji teratai mengandung nuciferine, oxoushinsunine, N-norarmepavine.
-Tunas biji teratai : liensinine, isoliensinine, neferine, nuciferine, pronuciferine, lotusine, methylcorypalline, demethylcoclaurine, galuteolin, hyperin, dan rutin.
-Rimpang : pati, protein, asparagine, vitamin C. Selain itu juga mengandung catechol, d-gallocatechol, neochlorogenic acid, leucocyanidin, leucodelphinidin, peroxidase, dll.
-Akar : zat tannic dan asparagine.
-Daun : roemerine, nuciferine, nornuciferine, armepavine, pronuciferine, N-nornuciferine, D-N-methylcoclaurine, anonaine, liriodenine, quercetin, isoquercetin, nelumboside, citric acid, tartaric acid, malic acid, gluconic acid, oxalic acid, succinic acid, zat tannic, dll.
-Dasar daun teratai : roemerine, nuciferine, dan nornuciferine.
-Tangkai daun : roemerine, nuciferine, dan zat tannic.
Oxoushinsunine yang terdapat pada kulit biji teratai berkhasiat menekan perkembangan kanker hidung dan tenggorokan, sedangkan biji dan tangkai teratai berkhasiat sebagai anti hipertensi.
Seluruh bagian teratai : rimpang, daun dan tangkai, bunga dan benangsari, biji dan penyangga bunga yang seperti sarang tawon/ spons (receptacle), serta tunas biji dapat digunakan untuk pengobatan baik pemakaian segar maupun yang telah dikeringkan.
Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan bagian-bagian teratai, yaitu :
Biji :
-Gangguan penyerapan makanan (malababsorbtion)
-Diare karena badan lemah, radang usus kronis (enteritis kronis)
-DIsentri
-Muntah-muntah
-Keputihan, perdarahan pada wanita
-Mimpi basah (spermatorrhea)
-Susah tidur, banyak mimpi
-Kencing terasa sakit dan keruh
-Lesu tidak bersemangat (neurasthenia)
-Kanker nasopharynx
Tunas biji teratai :
-Demam, rasa haus
-Jantung berdebar, gelisah
-Muntah darah
-Ejakulasi dini
-Mata merah dan bengkak
-Susah tidur (insomnia)
-Darah tinggi (hipertensi)
Benang sari :
-Keluar sperma malam hari
-Keputihan (leucorrhea)
-Perdarahan seperti muntah darah, disentri
-Sering kencing
-Tidak dapat menahan kencing (enuresis)
Reseptacle :
-Perdarahan kandungan yang berlebihan
-Darah haid berlebihan
-Perdarahan sewaktu hamil
-Keluar cairan (lochia) yang berlebihan setelah melahirkan
-Sakit perut bawah akibat sumbatan darah
-Berak darah, kencing darah
-Wasir, koreng basah
Rimpang :
-Demam, rasa haus
-Batuk darah, muntah darah, mimisan
-Berak darah, kencing darah
-Tekanan darah tinggi
-Sakit jantung
-Gangguan jantung
-Anemia (kurang darah)
-Gangguan pada mati haid (menopause)
-Neurosis
Akar :
-Muntah darah, mimisan
-Kencing panas dan merah
-Batuk darah, berak darah
Daun :
-Pingsan karena hawa panas (heat stroke)
-Diare karena panas atau lembab
-Pusing, sakit kepala
-Beri-beri
-Perdarahan seperti mimisan, muntah darah, berak darah
-Perdarhan pada wanita
Dasar daun :
-Disentri berdarah, diare
-Bayi dalam kandungan tidak tenang
Batang :
-Heat stroke, pingsan
-Dada terasa tertekan karena panas atau lembab
-Diare, muntah
-Keputihan
Bunga :
-Terpukul
-Perdarahan
-Radang kulit bernanah (impetigo)
Tepung rimpang :
-Menambah selera makan
-Badan lemah dan kurang darah
-Diare
Pengobatan menggunakan masing-masing bagian teratai untuk pemakaian dalam dilakukan dengan cara merebus :
-rimpang : 240 gr
-daun : 5-12 gr
-tangkai 3-5 gr
-bunga : 3-5 gr
-benang sari 3-10 gr
-reseptacle : 10-15 gr
-biji : 5-12 gr
-tunas teratai : 1,5 – 3 gr
Kemudian menggunakan air rebusannya untuk diminum.
Cara pengobatan menggunakan teratai untuk beberapa penyakit dijelaskan lebih rinci, sebagai berikut :
-Batuk darah, muntah darah : mencuci bersih rimpang teratai lalu dijuice sampai terkumpul 1 gelas ukuran 200 cc kemudian diminum. Lakukan selama 3-5 hari berturut-turut.
-Muntah, diare : mencuci 50 gr rimpang teratai dan 15 gr jahe lalu dijuice atau diparut dan diambil airnya. Minum sehari 3x.
-Disentri : 50 gr rimpang dan 10 gr jahe diparut atau dijuice, lalu air perasannya ditambahkan 100 cc air dan dipanaskan sampai mendidih. Setelah dingin, ditambahkan 1 sendok madu,diaduk dan diminum.
-Darah tinggi :
1. Merebus 10 gr biji teratai dan 15 gr biji teratai (lien sim) dengan 350 cc air sampai tersisa 200 cc. minum setiap hari seperti teh.
2. Merebus tunas biji teratai sebanyak 10-15 gr dengan air secukupnya sampai mendidih dan diminum sebagai teh. Dapat juga dengan menggiling biji teratai sampai halus lalu diseduh dengan air panas dan diminum.
-Panas dalam, gondokan, juga bermanfaat untuk penderita jantung dan lever : mencuci 100 gr rimpang teratai dan 50 gr rimpang segar alang-alang lalu dipotong-potong seperlunya dan direbus dengan 500 cc air bersih sampai tersisa 250 cc. setelah dingin disaring dan diminum sebagai teh.
-Mimisan : mencuci bersih ruas akar teratai lalu dijuice dan airnya diteteskan ke hidung.
Langganan:
Postingan (Atom)