Sabtu, 04 April 2015
Khasiat Utama tanaman Tampal Besi bagi kesehatan
Tampal Besi | Phyllanthus reticulatus Poir.
Tampal besi termasuk dalam Familia Euphorbiaceae dengan nama sinonim Anisonema dubium BI. Tanaman ini merupakan perdu tegak memanjat dengan tinggi 1-5 mdan banyak bercabang dengan tangkai-tangkai yang tebal sampai 9 cm serta tumbuh tersebar di Asia Tenggara. Tanaman ini tumbuh di tempat-tempat terbuka yang disinari matahari pada ketinggian antara 1-1000 m di atas permukaan air laut.
Daunnya tipis yang tersusun menyirip, kecil-kecil, bertangkai pendek, dan berbentuk lonjong dengan ujung tumpul dan tepi rata serta berwarna hijau dengan perbedaan entuk dan ukuran sangat besar.
Bunganya berupa bunga tunggal atau beberapa kuntum keluar dari ketiak daun dan berwarna hijau bercampur ungu.
Buahnya berdaging, bulat gepeng, dan apabila telah masak warnanya merah.
Rebusan tangkai dan daunnya dapat digunakan untuk memberi warna hitam pada bahan katun.
Tampal besi mempunyai sifat kimiawi dengan rasa tawar, kelat, netral, dan sedikit beracun yang berfungsi melancarkan peredaran darah dan sebagai anti radang.
Bagian batang dan cabang tampal besi dapat digunakan untuk pengobatan. Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan herba ini, yaitu :
-Rematik
-Luka terpuku
-Disentri
-Radang usus, radang lever, radang ginjal
-Cacingan pada anak-anak
Pengobatan menggunakan herba ini untuk pemakaian dalam dapat dilakukan dengan cara merebus 10-15 gr herba kemudian air rebusannya diminum. Sedangkan untuk pemakaian luar dilakukan dengan cara melumatkan herba secukupnya lalu ditempelkan ke tempat yang sakit.
Khasiat Utama tanaman Salvia bagi kesehatan
Salvia | Salvia splendens Ker-Gawl.
Salvia termasuk dalam Familia Labiatae (Lamiaceae). Tanaman hias berbunga indah ini berasal dari Meksiko, yang ditanam di taman-taman atau di pekarangan dan dapat ditemukan terutama pada daerah berhawa sejuk sampai setinggi 1400 m d atas permukaan air laut. Salvia menyukia tempat-tempat yang menerima sinar matahari penuh ata agak terlindung dengan cahaya cukup.
Tanaman ini merupakan perdu yang tumbuh tegak dengan tinggi 20-90 cm, mempunyai batang bersegi empat dan bercabang.
Daunnya berupa daun tunggal dengan panjang tangkai daun 1-6 cm dan helaian daun berbentuk bulat telur sampai memanjang. Ujung daun runcing, pangkal daun tumpul, dengan tepi daun bergerigi dan tulang daun menyirip. Panjang daun 3-10 cm dan lebarnya 2-6,5 cm serta berwarna hijau tua.
Bunganya berwarna merah dengan 2-16 kuntum tumbuh melingkar menjadi karangan bunga berbentuk tandan yang panjangnya 10-30 cm. Buahnya berbentuk lonjong dan kecil.
Tanaman ini dikembangbiakkan dengan biji atau stek tunas.
Salvia mempunyai sifat kimiawi manis dan netral yang berfungsi membersihkan panas.
Seluruh bagian tanaman ini dapat digunakan untuk pengobatan. Beberapa penyakit yang dapat dioabti menggunakan herba ini, antara lain :
-Demam
-Bisul (furunculosis)
-Luka terpukul
-Terkilir dan bengkak
Pengobatan menggunakan herba ini yaitu untuk pemakaian luar dengan cara mencuci bersih tanaman secukupnya kemudian ditumbuk sampai seperti bubur lalu dipakai untuk mennurapkan bagian tubuh yang sakit.
Khasiat Utama tanaman Teratai Kerdil bagi kesehatan
Teratai Kerdil | Nymphaea tetragona Georgi
Teratai kerdil termasuk dalam Familia Nymphaceae dengan nama asing wate lily. Jenis teratai ini tersebar di benua Asia, Amerika, daratan China, Korea, Jepang, dan Indonesia. Teratai kerdil tergolong dalam Nyphaea alba L. Tanaman ini merupakan tanaman air atau rawa yang tumbuh liar pada genangan air yang dangkal atau dipelihara di kolam-kolam sebagai hiasan.
Daun dan bunga keluar dari akar rimpang di dasar lumpur yang tumbuh ke atas pada permukaan air. Daunnya mengapung pada permukaan air, sedangkan bunga pada air yang dangkal akan muncul di atas permukaan air. Helaian daunnya berbentuk bangun perisai dengan tepi daun bergerigi, bagian pangkal bercangap sempit dan dalam, serta berwarna hijau. Bunganya mekar selama 4 jam saja. Daun mahkota berwarna ungu.
Teratai kerdil berfunsi menurunkan panas dan mengaktifkan fungsi limpa.
Akar dan daun tanaman ini mengandung asam amino dan alkaloid.
Bunga dan akar teratai kerdil dapat digunakan untuk pengobatan. Saat bunganya sedang mekar, siap untuk dipetik lalu dijemur sampai kering dan dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Dapat dipakai pada pemakaian segar atau yang telah dikeringkan.
Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan tanaman ini, antara lain :
-Tekanan darah tinggi
-Kejang kronis pada anak
-Kecanduan alcohol
Pengobatan menggunakan tanaman ini untuk pemakaian dalam dilakukan dengan cara merebus 7-14 kuntum bunga lalu menggunakan air rebusannya untuk diminum. Khusus untuk kejang kronis pada anak, pengobatan dilakukan dengan cara merebus 7-14 kuntum bunga dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring dan diminum.
Khasiat Utama tanaman Tunjung bagi kesehatan
Tunjung | Nymphaea lotus L.
Tunjung termasuk dalam Familia Nymphaeaceae. Tanaman ini merupakan tanaman air atau rawa yang tumbuh liar pada genangan air yang dangkal atau dipelihara di kolam-kolam sebagai penghias kolam di taman. Tunjung berasal dari Afrika.
Daun dan bunga keluar dari akar rimpang di dalam tanah yang tumbuh ke atas pada permukaan air. Daunnya mengapung pada permukaan air, sedangkan bunga pada air yang dangkal akan muncul di atas permukaan air. Helaian daunnya berbentuk bangun perisai, bundar lonjong kadang melipat, dengan tepi bergerigi, dan bagian pangkal bercangap sempit dan dalam. Daunnya berwarna hijau dengan bagian bawah daun berwarna lebih muda dan berambut pendek yang rapat. Panjang daun 15-50 cm dan lebarnya 12-45 cm.
Bunganya agak berbau busuk, mekar pada malam hari dan menutup pada siang hari. Daun mahkota 13-28, berwarna putih, kuning, atau merah keunguan.
Buahnya masak di bawah air, serupa spons dan membuka tidak beraturan. Bunga yang berwarna putih (white water lily) lebih disukai untuk digunakan dalam pengobatan.
Bunga dan akar tanaman ini dapat digunakan untuk pengobatan baik pemakain segar maupun yang telah dikeringkan.
Beberapa penyakit yang dapat dobati menggunakan bunga dan akar tunjung, antara lain :
Bunga :
-Kejang pada anak
-Pingsan karena udara panas (heat stroke)
-Mabuk alcohol
-Menekan fungsi seksual (anaphrodisiac)
-Penyakit kulit, seperti bisul, radang, tumor, borok
-Kencing manis (diabetes)
Akar :
-TBC paru
Pengobatan menggunakan tanaman ini untuk pemakaian dalam dilakukan dengan cara merebus 3-5 kuntum bunga, dan 6-9 gr akar lalu menggunakan air rebusannya untuk diminum.
Khasiat Utama tanaman Sangitan bagi kesehatan
Sangitan | Sambucus javanica Reinw.
Sangitan termasuk dalam Familia Caprifoliaceae. Tanaman ini merupakan tanaman asli Indonesia, dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1000 m di atas permukaan air laut. Sangitan banyak ditemukan tumbuh liar di daerah pegunungan, pinggiran kota pada tanah telantar, atau ditanam penduduk sebagai tanaman hias di pekarangan dan kadang ditemukan sebagai tanaman pagar. Tanaman ini umumnya menyukai tempat-tempat yang tidak terlalu kering atau terlalu lembab.
Sangitan merupakan perdu yang mempunyai tinggi 1-3 m. batangnya bulat dan tidak bercabang.
Daunnya merupakan daun majemuk yang letaknya berseling. Terdapat 5-9 anak daun yang letaknya menyirip. Anak daunnya bertangkai, berbentuk elips memanjang sampai lanset yang panjangnya 8-15 cm dan lebarnya 3-5 cm. Ujung daun runcing, tepi daun bergerigi dengan warna permukaan atas hijau tua dan permukaan bawah berwarna hijau muda.
Bunganya kecil-kecil dengan 5 kelopak berwarna putih kuning yang berkumpul membentuk paying majemuk dan keluar dari ujung ranting serta berbau harum.
Buahnya berupa buah buni, berbentuk bulat yang apabila masak berwarna hitam serta mempunyai diameter 3- 4 mm. Bijinya sebanyak 1-3.
Sangitan dikembangbiakkan dengan stek dan biji.
Tanaman ini mempunyai sifat kimiawi manis, sedikit pahit, dan hangat. Herba ini masuk meridian hati (lever). Akarnya berfungsi menghilangkan kolik (antispasmodic) dan menghilangkan pembengkakan. Batang dan daunnya berfungsi sebagai peluruh kencing (diuretic), menghilangkan pembengkakan, menghilangkan sakit (analgetik), dan melancarkan sirkulasi.
Kandungan kimia dalam sangitan antara lain essential oil, ursolic acid, betha-sitosterol, alpha-amyrin palmitate, KNO3, dan tannin.
Akar, batang, dan daun tanaman ini dapat digunakan untuk pengobatan. Untuk pemakaian kering dapat dijemur bila ingin disimpan.
Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan tanaman ini, antara lain :
Akar :
-Luka terpukul
-Tulang patah (fraktur)
-Encok (rheumatism), pegal linu
-Sakit kuning
Batang dan daun :
-Bengkak karena penyakit ginjal (nephritic edema)
-Beri-beri
-Disentri
-Radang saluran napas kronis (bronchitis chronis)
-Rubella
-Erysipelas
Seluruh tanaman :
-Keram/ kejang pada kaki
-Sakit pada tulang
-Luka terpukul
-Bengkak (edema) pada kaki
Pengobatan menggunakan tanaman ini untuk pemakaian dalam dilakukan dengan cara merebus 30-60 gr (yang segar 90-120) lalu menggunakan air rebusannya untuk diminum. Sedangkan untuk pemakaian luar dilakukan dengan cara mencuci bersih seluruh tanaman lalu direbus dan airnya digunakan untuk mencuci bagian yang sakit atau untuk mandi. Atau dapat juga denagn mencuci seluruh tanaman lalu digiling sampai halus seperti adonan bubur. Tempelkan adonan tersebut ke bagian yang sakit. Ramuan tersebut digunakan untuk pengobatan bengkak terpukul, gatal (pruritus), dan eczema.
Cara pengobatan untuk beberapa penyakit dijelaskan lebih rinci, sebagai berikut :
-Nephritic edema, beri-beri : mencuci seluruh tanaman sebanyak 30-60 gr lalu dipotong-potong seperlunya dan direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring dan diminum.
-Sakit kuning : akar sangitan ditim dengan daging sapi lalu dimakan.
-Bengakak terpukul, tulang patah : mencuci bersih 20 gr akar herba lalu dipotong-potong seperlunya dan direbus dengan air bersih sebanyak 400 cc dan arak putih sampai tersisa setengahnya. Kemudian ditambahkan 30 gr gula pasir dan diaduk sampai merata. Setelah dingin disaring dan diminum.
-Rematik kronis, sakit pinggang, bengkak : mencuci bersih 15-30 gr herba lalu dipotong-potong seperlunya dan direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring dan diminum. Air rebusannya juga dapat dipakai untuk mengompres bagian yang sakit.
-Rubella : mencuci bersih seluruh herba lalu dipotong-potong seperlunya dan direbus dengan 3 liter air. Hangat-hangat dipakai untuk mandi.
Khasiat Utama tanaman Sesuru bagi kesehatan
Sesuru | Euphorbia antiquorum L.
Sesuru termasuk dalam Familia Euphorbiaceae dengan nama sinonim Euphorbia neriifolia L. Tanaman ini umumnya ditanam di pekarangan, taman-taman, atau tumbuh liar di lading dan daerah pantai.
Sesuru merupakan perdu tegak yang tingginya 1-3 m, berdahan banyak, berdaging, dan mengandung getah berwarna putih susu. Tanaman ini menyerupai kaktus, cabang yang tua bentuknya bulat panjang atau bersegi 3-6. Cabangnya kecil dan mempunyai 3-5 sirip tebal yang bergelombang dan pada setiap cekungan tumbuh sepasang duri tajam.
Daunnya sedikit, bertangkai pendek, dan berdaging. Helaian daunnya berbentuk bulat telur sungsang yang panjangnya 8-12 cm dan lebarnya 3-4 cm. Bagian atas daun berwarna hijau tua, sedangkan bagian bawah berwarna agak muda. Daunnya tumbuh berseling di ujung dahan dan mudah lepas.
Bunganya kecil, berbentuk paying dan terdiri dari 3 kuntum yang keluar di cekungan sirip yang mempunyai diameter 1 cm serta berwarna kuning pucat.
Buahnya bundar dengan diameter 1 cm.
Tanaman ini mempunyai sifat kimiawi dengan rasa pahit, dingin, dan beracun. Batang yang telah dihilangkan cairannya dengan pengolahan berkhasiat menghilangkan bengkak (antiswelling), anti radang (anti inflamasi), anti diare, dan peluruh kentut.
Batang tanaman ini mengandung taraxerol, taraxerone, friedelan-3 alpha-ol, friedelan-3 betha-ol, epifriedelanol, sterol, progesterone, karbohidrat, asam amino, asam sitrat, asam malat, dan asam fumarat. Daunnya mengandung peroxidase, calsium oksalat, peptic substance, dan kanji. Getahnya mengandung euphorbol, euphol, dan cyeloartenol.
Batang, daun, dan putik bunga sesuru dapat digunakan untuk pengobatan. Kulit dan duri dibuang lalu dipotong tipis-tipis kemudian digoreng sampai kuning. Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan sesuru antara lain :
-Diare akut
-Malaria, demam
-Membunuh serangga (insecticide)
-Radang anak telinga
-Sakit gigi
-Sesak napas (asmatis)
-Rematik
-Sembelit
-Gigitan ular
Pengobatan menggunakan sesuru untuk pemakaian dalam dilakukan dengan cara mencuci bersih 3-6 gr batang lalu dibuang kulit dan durinya kemudian dipotong tipis-tipis dan digoreng dengan beras sampai berwarna coklat. Batang yang sudah kering ini lalu direbus dengan air dan diminum. Sedangkan untuk pemakaian luar dilakukan dengan cara mencuci bersih batang segar lalu digiling sampai halus. Air perasannya digunakan untuk memoles bisul, radang kulit bernanah, dan kurap. Atau dengan cara mengeringkan batang kemudian digiling menjadi serbuk dan ditaburkan ke tempat yang sakit.
Cara pengobatan menggunakan tanaman ini untuk beberapa penyakit dijelaskan lebih rinci, sebagai berikut :
-Bisul, radang kullit bernanah : batang dipotong tipis lalu dihangatkan di atas api kecil kemudian letakkan di atas bisul atau radang kulit.
-Bisul, kurap : cabang segar dibuang kulitnya lalu ditumbuk halus dan diperas. Airnya dilumaskan pada bisul atau kurap dan sekelilingnya. Lakukan 2 x sehari.
-Radang anak telinga : cabang segar dibuang kulitnya lalu ditumbuk halus dan diperas. Airnya dipakai untuk meneteskan anak telinga yang sakit. Lakukan 4-6 kali, 2-3 tetes.
-Sakit gigi : melumaskan getah sesuru beberapa tetes dengan kapas pada gigi yang sakit atau berlubang. Lakukan 1-2 kali sehari. Hati-hati, jangan sampai kena gigi yang sehat.
-Sembelit : mencuci batang sesuru lalu digiling sampai halus dan diperas. Airnya diaduk dengan tepung tapioca secukupnya lalu dibuat pil sebesar kacang hijau. Keringkan dengan cara digongseng di atas tatakan genteng. Setiap kali makan 1 pil.
Catatan :
-Sesuru beracun, wanita hamil dilarang mengkonsumsi obat ini.
-Untuk diminum, terlebih dahulu sesuru dibuang kulit dan durinya lalu diiris tipis-tipis. Goring atau gongseng dengan beras, sampai warnanya menjadi coklat. Baru direbus dengan air dan diminum.
Khasiat Utama tanaman Turi bagi kesehatan
Turi | Sesbania grandiflora (L.) ers.
Turi termasuk dalam Familia Papilionaceae (Leguminosae) dengan nama sinonim Agati grandiflora Desv. Tanaman ini umumnya ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias, di tepi jalan sebagai pohon pelindung, atau ditanam sebagai tanaman pembatas di pekarangan. Tanaman ini dapat ditemukan di bawah 1200 m di atas permukaan air laut.
Turi merupakan pohon “kurus” yang berumur pendek dan tingginya 5-12 m dengan ranting kerapkali menggantung. Kulit luar berwarna kelabu hingga kecoklatan, tidak rata dengan alur membujur dan melintang tidak beraturan serta mempunyai lapisan gabus yang mudah terkelupas. Di bagian dalam berair dan sedikit berlendir. Percabangan baru keluar setelah tinggi tanaman sekitar 5 .
Daunnya berupa daun majemuk yang letaknya tersebar dengan daun penumpu yang panjangnya 0,5-1 cm. panjang daun 20-30 cm, menyirip genap, dengan 20-40 pasang anak daun yang bertangkai pendek. Helaian anak daun berbentuk jorong memanjang, tepi daun rata serta mempunyai panjang daun 3-4 cm dan lebar 0,8-1,5 cm.
Bunganya besar, terletak dalam tandan yang keluar dari ketiak daun dan terletak menggantung dengan 2-4 bunga yang bertangkai serta kuncupnya berbentuk sabit yang panjangnya 7-9 cm. bilamekar, bunganya berbentuk kupu-kupu. Ada 2 varietas bunga, yaitu bunga berwarna putih dan bunga berwarna merah.
Buahnya berbentuk polong yang menggantung serta berbentuk seperti pita dengan panjang 20-55 cm dan lebarnya 7-8 cm.
Bijinya sebanyak 15-50 dan terletak melintang di dalam polong.
Akarnya berbintil-bintil berisi bakteri yang dapat memanfaatkan nitrogen sehingga bias menyuburkan tanah.
Daun, bunga, dan polong muda dapat dimakan sebagai sayur atau dipecel. Daun mudanya setelah dikukus kadang dimakan oleh ibu yang sedang menyusui anaknya untuk menambah produksi ASI walupun baunya tidak enak dan berlendir. Bunganya gurih dan manis, biasanya bunga berwarna putih yang dikukus dan dimakan sebagai pecel. Daun dan ranting muda juga merupakan makanan ternak yang kaya akan protein. Turi juga dipakai sebagai pupuk hijau.
Daunnya mengandung saponin sehingga dapat digunakan sebagai pengganti sabun setelah diremas-remas di dalam air untuk mencuci pakaian. Sari kulit batang pohon turi digunakan untuk menguatkan dan mewarnai jala ikan. Kulit batang turi merah kadang dijual dengan nama kayu timor.
Turi berbunga merah lebih banyak dipakai dalam pengobatan karena memang lebih berkhasiat. Karena mungkin kadar taninnya lebih tinggi sehingga lebih manjur untuk pengobatan luka ataupun disentri.
Turi dikembangbiakkan dengan biji atau stek batang.
Efek farmakologis dari masing-masing bagian turi, yaitu :
-Bunga : pelembab kulit, pencahar, dan pelembut.
-Kulit batang : mengurangi rasa sakit (analgetik), penurun panas (anti piretik), pencahar, pengelat (astringen), perangsang muntah, dan tonik.
-Daun : mencairkan gumpalan darah, menghilangkan sakit, pencahar ringan, dan peluruh kencing (diuretic).
Kandungan kimia yang terdapat dalam masing-masing bagian turi, antara lain :
-Kulit batang : tannin, egatin, zantoegatin, basorin, resin, kalsium oksalat, sulfur, peroksidase, dan zat warna.
-Daun : saponin, tannin, glikoside, peroksidase, vitamin A dan B.
-Bunga : kalsium, zat besi, zat gula, vitamin A dan B.
Kulit batang, bunga, daun, dan akarnya dapat digunakan untuk pengobatan. Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan masing-masing bagian turi, yaitu :
Kulit batang (terutama bagian pangkalnya) :
-Sariawan
-DIsentri, diare
-Scabies
-Cacar air
-Demam dengan erupsi kulit
Daun :
-Keseleo
-Memar akbat terpukul (hematoma)
-Luka
-Keputihan
-Batuk
-Hidung berlendir, sakit kepala
-Memperbanyak produksi ASI
-Beri-beri
-Demam nifas
-Radang tenggorok
Bunga :
-Memperbanyak dan memperlancar pengeluaran ASI
-Hidung berlendir, sakit kepala
Akar :
-Pegal linu (rheumatism)
-Batuk berdahak
Pengobatan menggunakan tanaman ini untuk pemakaian dalam dilakukan dengan cara merebus kulit batang turi merah bagian pangkal sebesar ibu jari lalu meminum air rebusannya. Sedangkan untuk pemakaian luar dilakukan dengan cara menumbuk kulit batang secukupnya sampai halus dan diturapkan ke bagian yang sakit. Daun segar yang telah ditumbuk halus diikatkan pada bagian yang memar atau keseleo.
Cara pengobatan beberapa penyakit dijelaskan lebih rinci, sebagai berikut :
-Sariawan :
1. Meremas-remas kulit batang segar dalam air, lalu digunakan untuk berkumur-kumur. Lakukan 3x sehari.
2. Merebus kulit batang sebesar ibu jari lalu menggunakan air rebusannya untuk diminum. Lakukan beberapa kali.
-Sariawan, sakit tenggorok : mencuci bersih daun secukupnya lalu diremas-remas dalam air matang. Digunakan untuk kumur-kumur pada tenggorok (gargle).
-Radang tenggorok : merebus segenggam daun turi merah dengan air bersih secukupnya. Setelah dingin disaring, dan airnya dipakai untuk kumur-kumur. Lakukan sebanyak 4 x sehari.
-Disentri, berak darah : merebus kulit batang sebesar ibu jari turi merah dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, disaring lalu diminum. Lakukan 2 x sehari.
-Kuku jari bengkak akibat tersandung atau terpukul : mencuci bersih daun secukupnya lalu ditumbuk sampai halus. Taruh di atas kuku yang sakit dan kulit sekitarnya lalu dibalut. Ganti 2-3 kali sehari. Bekuan darah di bawah kuku akan hilang dan sakitnya akan berkurang.
-Keputihan : mencuci bersih segenggam daun turi putih dan kunyit sebesar ibu jari lalu digiling sampai halus. Kemudian tambahkan ¾ cangkir air minum dan diaduk merata lalu diperas dan disaring, kemudian diminum. Lakukan 2x sehari.
-Batuk : mencuci daun turi merah dan daun inggu masing-masing 1 genggam lalu ditumbuk halus dan ditambahkan air perasan sebuah jeruk pecel. Kemudian, aduk merata lalu diperas dan disaring, lalu diminum.
-Batuk berdahak : mencuci bersih akar turi sebesar daun telunjuk lalu digiling halus dan ditambahkan ½ cangkir air masak dan 1 sendok madu. Aduk sampai merata lalu diperas dan disaring dengan sepotong kain kemudian diminum.
-Penambah ASI :
1. Daun turi yang masih muda dikukus lalu dimakan sebagai lalab matang.
2. Bunga dari putih dimasak lalu dimakan.
-Pegal linu : menggiling akar dari pohon turi bunga merah sampai halus lalu ditambahkan sedikit air sampai menjadi adonan seperti bubur. Gosokkan ke bagian badan yang sakit.
-Cacar air, demam dengan erupsi kulit : merebus kulit batang sebesar ibu jari dengan air secukupnya. Setelah dingin, disaring dan diminum.
-Hidung berlendir, sakit kepala : menggiling segenggam daun dan bunga sampai halus dan ditambahkan ½ cangkir air masak. Aduk sampai merata lalu diperas dan disaring kemudian diminum.
-Demam nifas : mencuci bersih 1/3 genggam daun turi lalu digiling sampai halus dan ditambahkan ¾ cangkir air minum dan sedikit garam. Setelah itu, diperas dan disaring lalu diminum.
Langganan:
Postingan (Atom)