Sabtu, 21 Mei 2016
Daun Salam | Syzygium polyanthum
Salam bisaya digunakan sebagai bumbu pelengkap masakan. Di Sumatera dikenal dengan nama ubar serai, meselangan. Di Jawa dikenal dengan nama lain manting. Dan di daerah Malaysia dikenal dengan nama serah. Daun salam yang kering mengandung sekitar 70% minayak esensial dengan komponen yang enting seperti eugenol dan metil kavikol. Ekstrak etanol dari daun menunjukan efek antijamur dan antibakteri, Sedangkan ekstrak metanol merupakan anticacing nematoda kayu pinus..
Selain berguna sebagai rempah pelengkap bumbu masakan, daun salam juga memiliki khasiat sebagai obat tradisional. Berikut penggunaannya :
1. Asam urat
Sebanyak 10-15 gram daun salam direbus dengan menggunakan air 700 cc hingga mendidih dan tersisa air sekirat 200 cc. Minum airnya selagi hangat.
2. Diare
Cuci 15 lembar daun dalam segar lalu direbus dalam 2 gelas air sampai mendidih selama 15 menit. Tambahkan sedikit garam. Setelah dingin, saring, dan airnya diminum sekaligus.
3. Kencing manis
Cuci 7-15 lembar daun salam segar, lalu rebus didalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring, dan airnya diminum sekaligus sebelum makan. Lakukan 2 kali sehari.
4. Menurunkan kadar kolesterol
Cuci 10-15 salam segar, lalu rebus didalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring, dan airnya diminum sekaligus di malam ari. Lakukan setiap hari.
5. Menurunkan tekanan darah
Cuci 7-10 lembar daun salam, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring, dan air saringannya diminum sehari 2, sebanyak setengah gelas.
6. Maag/gastritis
Cuci bersih 15-20 lembar daun salam segar, lalu rebus dengan 1/2 liter air sampai mendidih selama 15 menit. Tambahkan gula enau secukupnya. Setelah dingin, minum airnya sebagai teh. Lakukan setiap hari sampai ras aperih d lambung hilang.
7. Mabuk alkohol
Cuci 1 genggam buah salam masak , lalu tumbuk sampai halus. Peras dan saring, air yang terkumpul diminum sekaligus.
8. Kudis/gatal-gatal
Ambil daun, kulit, batang atau akar salam seperlunya, cuci bersih, lalu digiling sampai menjadi adonan seperti bubur. Balurkan di tempat yang gatal, kemudian dibalut.
Daun Sendok | Plantago mayor L
Daun sendok atau daun urat memiliki banyak nama lokal seperti ki urat, ceuli, c. uncal (Sunda), meloh kiloh, otot-ototan, sangkabuah, sangkuah, sembung otot, suri pundak (Jawa), daun urat, daun urat-urat, daun sendok, ekor angin, kuping menjangan (Sumatera), torongat (Minahasa). Daun salam mengandung kalium yang bersifat meluruhkan air seni dan melarutkan endapan garam kalsium yang terdaat di ginjal dan kandung kemih. Selain itu tanaman ini mengandung zat aktif aukubin yang berkhasiat melindungi hati terhadap pengaruh zat beracun yang dapat merusak sel-sel hati, zai ini juga bersifat antiseptik.
Daun Sendok diketahui dapat digunakan untuk pengobatan penyakit seperti infeksi saluran kemih, urine berlemak, urine berdarah, bengkak karena penyakit ginjal, batu empedu, batu ginjal, radang prostat, sedikit berkemih, demam, influenza, batuk rejan,radang saluran nafas, diare, disentri, nyeri lambung, radang mata merah, kencing manis, cacingan, gigitan serangga, radang hati akut disertai sakit kuning, mimisan, gangguan pencernaan pada anak, obat perangsang, beser, sakit saat berkemih, penglihatan kabur, batuk darah, keputihan, myeri otot, mata merah, batuk berdahak, beri-beri, dan darah tinggi.
Berikut ini cara penggunaan daun sendok sebagai obat tradisional
1. Melancarkan BAK
a. Cuci daunsendok segar sebanyak 6 ons, alalu tambahkan gula batu secukupnya. Kemudia rebus bahan-bahan tersebut degan 3 liter air sampai air rebusannya tersisa separuhya. Minum seperti air teh dan habiskan dalam sehari.
b. Cara lainnya adalah dengan mencuci daun sendok segar lalu tumbuk sampai lumat, setelah itu peras dan sarig sampai terkumpul 1/2 gelas. Tambahkan madu 1 sendok makan, lalu minum sekaligus.
2. BAK berdarah
Cuci daun sendok segar lau tumbuk samapai lumat. Kemudian peras dan saring sampai airnya terkumpul 1 gelas. Minum sebelum makan.
3. Disentri panas
Cuci daun sendok segar lalu tumbuk samapai halus. Setelah itu peras, dan saring sampai terkumpul 1 gelas. Tambahkan 2 sendok madu dan aduk rata. Tim air perasan, lalu minum sekaligus selagi hangat.
4. Disentri basiler, diare
Cuci daun sendok segar sebanyak 30 gram, lalu rebus dengan 2 gelas air sampai air rebusannya tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring, dan minum sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
5. Mimisan
Cuci daun sendok segar sebanyak 15 gram,lalu tumbuk halus. Seduh degan secangkir air panas. Setelah dingin, peras, dan saring. Kemudian minum sekaligus.
6. Batuk sesak, batuk darah
Cuci daun sendok segar sebanyak 60 gram, lalu tambahkan air bersih sampai terendam dan campurkan 30 gram gula batu. Tim sampai mendidih selama 15 menit. Minum selagi hangat.
7. Sakit gigi
DAun sendok segar ditumbuk lalu diperas. Air perasannya digunakan untuk berkumur.
Saga | Abrus precatorius Linn
Saga rambat, saga telik, atau saga areuy, berbeda dengan saga pohon. Daun maupun akar mengandung protein, vitamin A, B1, B6, C, kalsium oksalat, glisirizin, flisizinat, asam poligalaktumorik, dan pentosan. Daun, batang, dan bijinya mengandung saponin, dan flavanoid. Batangnya mengandung polifenol, bijinya mengandung tanin. karnya mengandung alkaloid, saponin, dan polifeol. Di samping banyaknya komponen yang berkhasiat tersebut, belakangan diketahui bahwa biji saga mengandung zat racun sebagai abrin, sehingga tidak dapat dimanfaatkan untuk pembibitan.
Penyakit yang dapat diobati dnegan tanaman ini adalah amandel, radang mata, dan sariawan. Daun tumbuhan ini bila dikombinasikan dengan daun sirih dapat menajdi obat tradisional yang ampuh dalam mengatasi sariawan, batuk, dan radang tenggorokan. Khasiat ini berasal dari beberapa bahan aktuf abrus lactone, asam abrugenat, dan turunan lainnya,
Secang | Caesalpinia sappan L
Tanaman ini dikenal dengan berbagai namaseupung (Aceh), sepang (Gayo), sopang (Toba), lacang (Minangkabau), secang (Sunda, Jawa, Madura), sepang (Sasak), supa (Bima), sepel (Timor), hape (Sawu), hong (Alor), sepe (Roti), sema (Manado), dolo (Bare), sapang (Makasar), sepang (Bugis), sepen (Halmahera Selatan), sungiang (Ternate), roro (Tidore). Tanaman ini rasanya sepat dan tidak berbau. Kayunya mengadnung asam galat, tanin, resin, resorin, brasilin, brasilein, d-alfa-phellandrene, oscimene, dan minyak atsiri. Daunnya mengandung minyak atsiri 0,16-0,20%, berbau enak, dan hampir tidak berwarna.
Secang dapat digunakan sebagai penghenti pendarahan, pembersih darah, pengelat, penawar racun, dan pembunuh kuman. Selain itu juga dapat digunakan untuk mengobati diare, disentri, batuk darah pda TBC, muntah darah, BAB berdarah, luka berdarah, lukad alam, darah kotor, nyeri karena gangguan sirkulasi darah, sifilis, radang selaput lendir mata, malaria, tetanus, tumor, dan pengobatan setelah bersalin.
Berikut ini penggunaan secang sebagai obat tradisional
1. Pembersih darah
Rebus kerokan kayu bersama ketumbar dan daun trawas
2. Diare/mencret
Potong kecil-kecil kayu secang sebanyak 5 gram lalu rebus dengan 2 gelas air bersih selama 15 menit. Kemudian saring setelah dingin dan bagi menjadi 2 bagian. Minum ramuan pada pagi dan sore.
3. Batuk darah TBC
Cuci pdan potong 1,5 jari kayu secang, lalu rebus dengan 4 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin, saring, dan minum sebanyak 3 kali masing-masing 3/4 gelas dalam sehari.
4. Radang selaput lendir mata
Cuci dna potong 2 jari kayu secang lalu rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1,5 gelas. Setelah dingin, saring dan gunakan airnya untuk mengkompres mata yang sakit.
5. BAB berdarah
Cuci dan potong 1 jari kayu secang lalu rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1,5 gelas. Setelah dingin, saring lalu minum dengan madu secukupnya. Sehari 2 x 3/4 gelas.
Sinom | Tamarindus indica
Tamarindus indica atau lebih dikenal dengan asam jawa diketahui mengandung ekstrak tanin, saponin, sesquiterpenses, alkaloid, dan flobatamin yang aktif terhadap kuman gram positif dan gram negarif. Selain daging buah yang biasanya dimanfaatkan sebagai perasa masakan, daun mudanya (sinom) pun dapat dimanfaatkan sebagai tapal untuk mengurangi radang dan rasa sakit pada persendian. Daun muda yang direbus dapat digunakan untuk mengobati batuk dan demam. Kulit kayunya yang ditumbuk dapat digunakan untuk menyembuhkan luka, borok, bisul, dan ruam, serta dapat dijadikan sebagi obat kuat. Selain itu, tepung bijinya juga dapat digunakan untukmengobati disentri dan diare.
Di Nigeria kulit segar dan daun asam jawa dijadikan dekok untuk mengatasi gangguan perut, linu tubuh, sakit kuning, penyegar, dan pembersih kulit. Di Indonesia, Malaysia, dan Filipina digunakan sebagai campuran jamu, obat malaria, obat luka, dan obat sariawan atau batuk. Selain itu juga dapt dijadikan bubur yang ditempelkan di kepala jika demam. Dalam ayuverda disebut sebgaai obat kembung dan proteksi jantung.
Jamu sinom memiliki manfaat, bahan penyusun, serta pembuatan yang sama dengan jamu kunir asam. Hanya saja perbedaannya terletak pada tambahan bahan sinom. Jneis jau lainnya yang menggunakan bahan sinom adalah jamu cabai puyang. Jamu ini berkhasiat menghilangkan pegal linu.
Sirih | Piper betle Linn
Jika dalam artikel sebelumnya tertulis tentang sirih merah. Maka kali ini kami ingin berbagi tentang sirih berdaun hijau atau sirihpada umumnya. Sirih mengandung minyak terbang, seskiuterpen, pati, diaste, gula, zat samak, dan karvocil yang memiiki daya mematikan kuman, antioksidasi, dan fungisida, serta antijamur.
Di masyarakat dikenal berbagai macam sirih, seperti sirih jawa, memiliki daun lebih lembut, kurang tajam, hijau rumput. Sirih belanda, memiliki daun besar, hijau tuam rasa, dan berbau tajam seperti pedas. Sirih Cengkeh, memiliki daun kuning, rasa seperti cengkeh. Selain itu juga ada sirih hitan dan sirih hitam.
Seluruh tanaman sirih mengandung zat aktif yang berefek merangsang saraf pusat, merangsang daya fikir, merangsang kejang, mengningkatkan gerak peristaltik, serta meredakan mendengkur. Daun sirih memiliki efek mencegah ejakulasi prematur, mengurangi sekresi pada liang vagina, mematikan jamur Candida akbicans, anti kejang, antidiare, analgesik, anestetik, pereda kejang pada otot polos, pengendali gerak, penekan kekebalan tubuh, dan pelingdung hati. Selain itu juga tanaman sirih diketahui dapat mengobati batuk, bronkitis, eksim, luka bakar, koreng, kurap kaki, bisul, mimisan, sakit mata, pendarahan gusi, sariawan, jerawat, keputihan, mengurangi produksi ASI yang berlebihan, mengilangkan bau mulut, menghilangkan bau badan, dan menghilangkan gatal.
Berikut penggunaannya
1. Batuk
a. Rebus 15 lembardaun sirih dengan 3 gelas air hingga tersisa 3/4-nya, minum dengan madu.
b. Untuk bronkitis, rebus 7 lembar daun sirih dan 1 potong gula batu dengan 2 gelas air hingga tersisa satu gelas, minum sehari 3 x 1/3gelas
2. Luka bakar
Peras daun sirih segar, tambahkan sedikit madu, lalu bubuhkan di tempat yang terkena luka bakar
3. Mimisan
Lumatkan 1 lembar daun sirih yang agak muda, setelah itu gulung untuk menyumbat hidngberdarah
4. Bisul
Cuci bersih daun sirih secukupnya, lalu giling menjadi halus, setelah itu oleskan pada bisul dan sekelilingnya. Balutlah dan gan ganti 2 kali sehari
5. Mata gatal dan merah
Rebus 5-6 lembar sirih dengan 1 gelas air sampai mendidih. Setelah dingin, ginakan untuk mencuci mata, lakukan 3 kali sampai sembuh
6. Luka dan gatal-gatal
Rebus 20 lembar daun sirih dan pakailah saat hangat untuk mencuci bagian yang sakit
7. Gusi berdarah
Rebus 4 lembar saun sirih dengan 2 gelas ir, lalu gunakan untuk berkumur
8. Sariawan
Bersihkan 1-2 lembar daun sirih segar, lalu kunyah sampai lumat, setelah itu buang sampahnya
9. Bau mulut
Remas dan seduh 2-4 lembar daun sirih, lalu gunakan untuk berkumur
10. Jerawat
Tumbuk halus 7-10 lembar daun sirih, kemudian seduh dengan 2 gelas air panas. Gunakan airnya untuk mencuci muka yang berjerawat, lakukan sebanyak 2-3 kali dalam sehari
11. Keputihan
Rebus 10 lembar daun sirih dengan 2,5 liter air. Gunakan untuk menuci liang kemaluan selagi hangat
12. Mengurangiproduksi ASI berlebihan
Oleskan beberapa lembar daun sirih dengan minyak kelapa, hangatkan di atas api sehingga menjadi layu. Kemudian tempelkan di seputar payudara yang bengkak sewaktu hangat
13. Menghilangkan bau badan
Rebus 5 lembar daun sirih dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minumlah pada siang hari
Temu Ireng | Curcuma aeruginosa Roxb
Rimpang temu hitam mengandung minyak atsiri, tanin, kurkumol, kurkumenol, isokurkumenol, kurzerenon, kurdion, kurkumalakton, germakron, beta-g-elemene, linderazulene, kurkumin, demethyoxykurkumin, dan bisdemethyoxykurkumin.
Rimpang temu ireng rasanya pahit, tajam, dan sifatnya dingin. Berkhasiat sebagai peluruh flatus/karminatif, peluruh dahak, meningkatkan nafsu makan, antihelmintik, dan pembersih darah setelah melahirkan atau setelah haid.
Bedasarkan pebelitian diketahui bahwa minyak atsiri rimpang temu hitam memiliki daya membunuh cacing askaris babi. Rebusan isrisan temu ireng dapat mematikan dalam waktu 7-17 jam, sediaan rebusan parutan dalam waktu 11-20 jam, dan sediaan serbuk dalam waktu 11-25 jam. Kandungan minyak atsiri terbesar pada sediaan irisan. Kadar minyak atsiri maksimum terdapat pada waktu rimpang belum bertunas dan mengeluarkan batang/daun.
Langganan:
Postingan (Atom)