Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali mengajukan 6 pertanyaan.
Pertama,"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?".
Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman,dan kerabatnya. Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu benar. tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "MATI". Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. (Ali Imran 185)
Pertanyaan kedua "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?".
Murid -muridnya ada yang menjawab negara Cina, bulan, matahari, dan bintang-bintang. Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.
Pertanyaan yang ke tiga. "Apa yang paling besar di dunia ini?".
Murid-muridnya ada yang menjawah gunung, bumi,dan matahari. Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "NAFSU" (Al
A'Raf 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.
Pertanyaan ke empat adalah, "Apa yang paling berat di dunia ini?".
Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah. Semua jawaban itu benar, kata Imam Ghozali. Tapi yang paling berat adalah "memegang AMANAH" (Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini.Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT,sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak bisa memegang amanahnya.
Pertanyaan yang ke lima adalah, "Apa yang paling ringan di dunia ini?".
Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling ringan di dunia ini adalah MENINGGALKAN SHOLAT. Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan sholat, gara-gara meeting kita tinggalkan sholat.
Lantas pertanyaan ke enam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia ini?".
Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang... Benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling tajam adalah "LIDAH MANUSIA". Karena melalui lidah, Manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan
melukai perasaan saudaranya sendiri.
Sabtu, 02 November 2013
Jumat, 01 November 2013
Akibat Memakan Harta Riba
Akibat Memakan Harta Riba
Oleh: Ade Zarkasyi bin Sabit
Tepatnya ketika Allah Subhannahu wa Ta'ala memberikan mukjizat kepada hamba dan kekasihNya, Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam berupa Isra’ Mi’raj, pada saat itu pula Allah Ta'ala perlihatkan berbagai kejadian kepada beliau yang kelak akan memimpin jaga raya ini. Di antaranya Rasulullah n melihat adanya beberapa orang yang tengah disiksa di Neraka, perut mereka besar bagaikan rumah yang sebelumnya tidak pernah disaksikan Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam. Kemudian Allah Ta’ala tempatkan orang-orang tersebut di sebuah jalan yang tengah dilalui kaumnya Fir’aun yang mereka adalah golongan paling berat menerima siksa dan adzab Allah di hari Kiamat. Para pengikut Fir’aun ini melintasi orang-orang yang sedang disiksa api dalam Neraka tadi. Melintas bagaikan kumpulan onta yang sangat kehausan, menginjak orang-orang tersebut yang tidak mampu bergerak dan pindah dari tempatnya disebabkan perutnya yang sangat besar seperti rumah. Akhirnya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bertanya kepada malaikat Jibril yang menyertainya, “Wahai Jibril, siapakah orang-orang yang diinjak-injak tadi?” Jibril menjawab, “Mereka itulah orang-orang yang makan harta riba.” (lihat Sirah Nabawiyah, Ibnu Hisyam, 2/252).
Dalam syariat Islam, riba diartikan dengan bertambahnya harta pokok tanpa adanya transaksi jual beli sehingga menjadikan hartanya itu bertambah dan berkembang dengan sistem riba. Maka setiap pinjaman yang diganti atau dibayar dengan nilai yang harganya lebih besar, atau dengan barang yang dipinjamkannya itu menjadikan keuntungan seseorang bertambah dan terus mengalir, maka perbuatan ini adalah riba yang jelas-jelas diharamkan oleh Allah Subhannahu wa Ta'ala dan RasulNya Shalallaahu alaihi wasalam, dan telah menjadi ijma’ kaum muslimin atas keharamannya.
Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:
“Allah menghilangkan berkah riba dan menyuburkan shadaqah, dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa”. (QS. Al-Baqarah: 270).
Barang-barang haram yang tiada terhitung banyaknya sampai menyusahkan dan memberatkan mereka ketika harus cepat-cepat berjalan pada hari Pembalasan. Setiap kali akan bangkit berdiri, mereka jatuh kembali, padahal mereka ingin berjalan bergegas-gegas bersama kumpulan manusia lainnya namun tiada sanggup melakukannya akibat maksiat dan perbuatan dosa yang mereka pikul.
Maha Besar Allah yang telah berfirman:
“Orang-orang yang memakan (mengambil) riba tidak dapat berdiri kecuali seperti berdirinya orang yang kemasukan syetan lantaran tekanan penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat): Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. (QS. Al-Baqarah: 275).
Dalam menafsirkan ayat ini, sahabat Ibnu “Abbas Radhiallaahu anhu berkata:
“Orang yang memakan riba akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan gila lagi tercekik”. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 1/40).
Imam Qatadah juga berkata:
“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta riba akan dibangkitkan pada hari Kiamat dalam keadaan gila sebagai tanda bagi mereka agar diketahui para penghuni padang mahsyar lainnya kalau orang itu adalah orang yang makan harta riba.” (Lihat Al-Kaba’ir, Imam Adz-Dzahabi, hal. 53).
Dalam Shahih Al-Bukhari dikisahkan, bahwasanya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bermimpi didatangi dua orang laki-laki yang membawanya pergi sampai menjumpai sebuah sungai penuh darah yang di dalamnya ada seorang laki-laki dan di pinggir sungai tersebut ada seseorang yang di tangannya banyak bebatuan sambil menghadap ke pada orang yang berada di dalam sungai tadi. Apabila orang yang berada di dalam sungai hendak keluar, maka mulutnya diisi batu oleh orang tersebut sehingga menjadikan dia kembali ke tempatnya semula di dalam sungai. Akhirnya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bertanya kepada dua orang yang membawanya pergi, maka dikatakan kepada beliau: “Orang yang engkau saksikan di dalam sungai tadi adalah orang yang memakan harta riba.” (Fathul Bari, 3/321-322).
Kaum muslimin sidang Jum’at yang berbahagia… inilah siksa yang Allah berikan kepada orang-orang yang suka makan riba, bahkan dalam riwayat yang shahih, sahabat Jabir Radhiallaahu anhu mengatakan:
Semaraknya praktek riba selama ini tidak lepas dari propaganda musuh-musuh Islam yang menjadikan umat Islam lebih senang untuk menyimpan uangnya di bank-bank, lebih-lebih dengan semaraknya kasus-kasus pencurian dan perampokan serta berbagai adegan kekerasan yang semakin merajalela. Bahkan sistem simpan pinjam dengan bunga pun sudah dianggap biasa dan menjadi satu hal yang mustahil bila harus dilepaskan dari perbankan. Umat tidak lagi memperhatikan mana yang halal dan mana yang haram. Riba dianggap sama dengan jual beli yang diperbolehkan menurut syari’at Islam. Kini kita saksikan, gara-gara bunga berapa banyak orang yang semula hidup bahagia pada akhirnya menderita tercekik dengan bunga yang ada. Musibah dan bencana telah meresahkan masyarakat, karena Allah yang menurunkan hukumNya atas manusia telah mengizinkan malapetaka atas suatu kaum jika kemaksiatan dan kedurhakaan telah merejalela di dalamnya.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Abu Ya’la dan isnadnya jayyid, bahwasannya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:
Dan dari bencana yang ditimbulkan karena memakan riba tidak saja hanya sampai di sini, bahkan telah menjadikan hubungan seorang hamba dengan Rabbnya semakin dangkal yang tidak lain dikarenakan perutnya yang telah dipadati benda-benda haram. Sehingga nasi yang dimakannya menjadi haram, pakaian yang dikenakannya menjadi haram, motor yang dikendarainya pun haram, dan barang-barang perkakas di rumahnya pun menjadi haram, bahkan ASI yang diminum oleh si kecil pun menjadi haram. Kalau sudah seperti ini, bagaimana mungkin do’a yang dipanjatkan kepada Allah akan dikabulkan jika seluruh harta dan makanan yang ada dirumahnya ternyata bersumber dari hasil praktek riba.
Sebenarnya praktek riba pada awal mulanya adalah perilaku dan tabi’at orang-orang Yahudi dalam mencari nafkah dan mata pencaharian hidup mereka. Dengan sekuat tenaga mereka berusaha untuk menularkan penyakit ini ke dalam tubuh umat Islam melalui bank-bank yang telah banyak tersebar. Mereka jadikan umat ini khawatir untuk menyimpan uang di rumahnya sendiri seiring disajikannya adegan-adegan kekerasan yang menakutkan masyarakat lewat jalur televisi dan media-media massa lainnya, sehingga umatpun bergegas mendepositokan uangnya di bank-bank milik mereka yang mengakibatkan keuntungan yang besar lagi berlipat ganda bagi mereka, menghimpun dana demi melancarkan rencana-rencana jahat zionis dan acara-acara kristiani lainnya. Mereka banyak membantai umat Islam, namun diam-diam tanpa disadari di antara kita telah ada yang membantu mereka membantai saudara-saudara kita semuslim dengan mendepositokan uang kita di bank-bank mereka.
Dalam firmanNya Allah Subhannahu wa Ta'ala menegaskan:
“Dan disebabkan mereka (orang-orang Yahudi) memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang lain dengan jalan yang bathil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir di antara mereka siksa yang pedih”. (QS. An-Nisa’: 161).
Lalu pantaskah bila umat Islam mengikuti pola hidup suatu kaum yang Allah pernah mengutuknya menjadi kera dan babi, sedangkan Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebagian dari orang-orang yang diberi Al-Kitab (Yahudi dan Nashrani), niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi kafir sesudah kamu beriman.” (QS. Ali Imran: 100).
Semoga Allah senantiasa menunjukkan kita kepada jalanNya yang lurus, yang telah ditempuh oleh para pendahulu kita dari generasi salafush-shalih.
Khutbah Kedua
“Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Rabbmu lalu bertaubatlah kepadaNya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” (QS. Hud: 52).
Pada penutup khutbah ini, marilah kita memunajatkan do’a kepada Allah sebagai bukti bahwasanya kita ini fakir di hadapan Allah Subhannahu wa Ta'ala .
Oleh: Ade Zarkasyi bin Sabit
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا وَرَسُوْلِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى ا للهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ؛
فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَديِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحَدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلةٍ.
فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُؤْمِنُوْنَ الْمُتَّقُوْنَ، حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ:
يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ: اِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بَخُلُقٍ حَسَنٍ.
Kaum muslimin seiman dan seaqidahفَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَديِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحَدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلةٍ.
فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُؤْمِنُوْنَ الْمُتَّقُوْنَ، حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ:
يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ: اِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بَخُلُقٍ حَسَنٍ.
Tepatnya ketika Allah Subhannahu wa Ta'ala memberikan mukjizat kepada hamba dan kekasihNya, Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam berupa Isra’ Mi’raj, pada saat itu pula Allah Ta'ala perlihatkan berbagai kejadian kepada beliau yang kelak akan memimpin jaga raya ini. Di antaranya Rasulullah n melihat adanya beberapa orang yang tengah disiksa di Neraka, perut mereka besar bagaikan rumah yang sebelumnya tidak pernah disaksikan Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam. Kemudian Allah Ta’ala tempatkan orang-orang tersebut di sebuah jalan yang tengah dilalui kaumnya Fir’aun yang mereka adalah golongan paling berat menerima siksa dan adzab Allah di hari Kiamat. Para pengikut Fir’aun ini melintasi orang-orang yang sedang disiksa api dalam Neraka tadi. Melintas bagaikan kumpulan onta yang sangat kehausan, menginjak orang-orang tersebut yang tidak mampu bergerak dan pindah dari tempatnya disebabkan perutnya yang sangat besar seperti rumah. Akhirnya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bertanya kepada malaikat Jibril yang menyertainya, “Wahai Jibril, siapakah orang-orang yang diinjak-injak tadi?” Jibril menjawab, “Mereka itulah orang-orang yang makan harta riba.” (lihat Sirah Nabawiyah, Ibnu Hisyam, 2/252).
Dalam syariat Islam, riba diartikan dengan bertambahnya harta pokok tanpa adanya transaksi jual beli sehingga menjadikan hartanya itu bertambah dan berkembang dengan sistem riba. Maka setiap pinjaman yang diganti atau dibayar dengan nilai yang harganya lebih besar, atau dengan barang yang dipinjamkannya itu menjadikan keuntungan seseorang bertambah dan terus mengalir, maka perbuatan ini adalah riba yang jelas-jelas diharamkan oleh Allah Subhannahu wa Ta'ala dan RasulNya Shalallaahu alaihi wasalam, dan telah menjadi ijma’ kaum muslimin atas keharamannya.
Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:
“Allah menghilangkan berkah riba dan menyuburkan shadaqah, dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa”. (QS. Al-Baqarah: 270).
Barang-barang haram yang tiada terhitung banyaknya sampai menyusahkan dan memberatkan mereka ketika harus cepat-cepat berjalan pada hari Pembalasan. Setiap kali akan bangkit berdiri, mereka jatuh kembali, padahal mereka ingin berjalan bergegas-gegas bersama kumpulan manusia lainnya namun tiada sanggup melakukannya akibat maksiat dan perbuatan dosa yang mereka pikul.
Maha Besar Allah yang telah berfirman:
“Orang-orang yang memakan (mengambil) riba tidak dapat berdiri kecuali seperti berdirinya orang yang kemasukan syetan lantaran tekanan penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat): Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. (QS. Al-Baqarah: 275).
Dalam menafsirkan ayat ini, sahabat Ibnu “Abbas Radhiallaahu anhu berkata:
“Orang yang memakan riba akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan gila lagi tercekik”. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 1/40).
Imam Qatadah juga berkata:
“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta riba akan dibangkitkan pada hari Kiamat dalam keadaan gila sebagai tanda bagi mereka agar diketahui para penghuni padang mahsyar lainnya kalau orang itu adalah orang yang makan harta riba.” (Lihat Al-Kaba’ir, Imam Adz-Dzahabi, hal. 53).
Dalam Shahih Al-Bukhari dikisahkan, bahwasanya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bermimpi didatangi dua orang laki-laki yang membawanya pergi sampai menjumpai sebuah sungai penuh darah yang di dalamnya ada seorang laki-laki dan di pinggir sungai tersebut ada seseorang yang di tangannya banyak bebatuan sambil menghadap ke pada orang yang berada di dalam sungai tadi. Apabila orang yang berada di dalam sungai hendak keluar, maka mulutnya diisi batu oleh orang tersebut sehingga menjadikan dia kembali ke tempatnya semula di dalam sungai. Akhirnya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bertanya kepada dua orang yang membawanya pergi, maka dikatakan kepada beliau: “Orang yang engkau saksikan di dalam sungai tadi adalah orang yang memakan harta riba.” (Fathul Bari, 3/321-322).
Kaum muslimin sidang Jum’at yang berbahagia… inilah siksa yang Allah berikan kepada orang-orang yang suka makan riba, bahkan dalam riwayat yang shahih, sahabat Jabir Radhiallaahu anhu mengatakan:
لَعَنَ رَسُوْلُ اللهِ n آكِلَ الرِّبَا وَمُوْكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ، وَقَالَ: هُمْ سَوَاءٌ.
Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam melaknat orang yang memakan riba, yang memberi makan riba, penulisnya dan kedua orang yang memberikan persaksian, dan beliau bersabda: “Mereka itu sama”. (HR. Muslim, no. 1598).Semaraknya praktek riba selama ini tidak lepas dari propaganda musuh-musuh Islam yang menjadikan umat Islam lebih senang untuk menyimpan uangnya di bank-bank, lebih-lebih dengan semaraknya kasus-kasus pencurian dan perampokan serta berbagai adegan kekerasan yang semakin merajalela. Bahkan sistem simpan pinjam dengan bunga pun sudah dianggap biasa dan menjadi satu hal yang mustahil bila harus dilepaskan dari perbankan. Umat tidak lagi memperhatikan mana yang halal dan mana yang haram. Riba dianggap sama dengan jual beli yang diperbolehkan menurut syari’at Islam. Kini kita saksikan, gara-gara bunga berapa banyak orang yang semula hidup bahagia pada akhirnya menderita tercekik dengan bunga yang ada. Musibah dan bencana telah meresahkan masyarakat, karena Allah yang menurunkan hukumNya atas manusia telah mengizinkan malapetaka atas suatu kaum jika kemaksiatan dan kedurhakaan telah merejalela di dalamnya.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Abu Ya’la dan isnadnya jayyid, bahwasannya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:
مَا ظَهَرَ فِيْ قَوْمٍ الزِّنَى وَالرِّبَا إِلاَّ أَحَلُّوْا بِأَنْفُسِهِمْ عِقَابَ اللهِ.
“Tidaklah perbuatan zina dan riba itu nampak pada suatu kaum, kecuali telah mereka halalkan sendiri siksa Allah atas diri mereka.” (Lihat Majma’Az-Zawaid, Imam Al-Haitsami, 4/131).Dan dari bencana yang ditimbulkan karena memakan riba tidak saja hanya sampai di sini, bahkan telah menjadikan hubungan seorang hamba dengan Rabbnya semakin dangkal yang tidak lain dikarenakan perutnya yang telah dipadati benda-benda haram. Sehingga nasi yang dimakannya menjadi haram, pakaian yang dikenakannya menjadi haram, motor yang dikendarainya pun haram, dan barang-barang perkakas di rumahnya pun menjadi haram, bahkan ASI yang diminum oleh si kecil pun menjadi haram. Kalau sudah seperti ini, bagaimana mungkin do’a yang dipanjatkan kepada Allah akan dikabulkan jika seluruh harta dan makanan yang ada dirumahnya ternyata bersumber dari hasil praktek riba.
Sebenarnya praktek riba pada awal mulanya adalah perilaku dan tabi’at orang-orang Yahudi dalam mencari nafkah dan mata pencaharian hidup mereka. Dengan sekuat tenaga mereka berusaha untuk menularkan penyakit ini ke dalam tubuh umat Islam melalui bank-bank yang telah banyak tersebar. Mereka jadikan umat ini khawatir untuk menyimpan uang di rumahnya sendiri seiring disajikannya adegan-adegan kekerasan yang menakutkan masyarakat lewat jalur televisi dan media-media massa lainnya, sehingga umatpun bergegas mendepositokan uangnya di bank-bank milik mereka yang mengakibatkan keuntungan yang besar lagi berlipat ganda bagi mereka, menghimpun dana demi melancarkan rencana-rencana jahat zionis dan acara-acara kristiani lainnya. Mereka banyak membantai umat Islam, namun diam-diam tanpa disadari di antara kita telah ada yang membantu mereka membantai saudara-saudara kita semuslim dengan mendepositokan uang kita di bank-bank mereka.
Dalam firmanNya Allah Subhannahu wa Ta'ala menegaskan:
“Dan disebabkan mereka (orang-orang Yahudi) memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang lain dengan jalan yang bathil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir di antara mereka siksa yang pedih”. (QS. An-Nisa’: 161).
Lalu pantaskah bila umat Islam mengikuti pola hidup suatu kaum yang Allah pernah mengutuknya menjadi kera dan babi, sedangkan Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebagian dari orang-orang yang diberi Al-Kitab (Yahudi dan Nashrani), niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi kafir sesudah kamu beriman.” (QS. Ali Imran: 100).
Semoga Allah senantiasa menunjukkan kita kepada jalanNya yang lurus, yang telah ditempuh oleh para pendahulu kita dari generasi salafush-shalih.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ.
Khutbah Kedua
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا وَرَسُوْلِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهَ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ؛
فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَديِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحَدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلةٌ.
Dalam khutbah kedua ini, setelah kita menyadari realitas yang ada, marilah kita sering-sering beristighfar kepada Allah, karena tidak ada obat penyembuh dari kesalahan dan kedurhakaan yang telah kita lakukan kecuali hanya dengan mengakui segala dosa kita lalu beristighfar memohon ampun kepada Allah dan untuk tidak mengulanginya kembali sambil beramal shalih menjalankan ketaatan unukNya, sebagaimana yang dikatakan Nabi Hud Alaihissalam kepada kaumnya:فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَديِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحَدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلةٌ.
“Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Rabbmu lalu bertaubatlah kepadaNya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” (QS. Hud: 52).
Pada penutup khutbah ini, marilah kita memunajatkan do’a kepada Allah sebagai bukti bahwasanya kita ini fakir di hadapan Allah Subhannahu wa Ta'ala .
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، يَا مُجِيْبَ الدَّعَوَاتِ.
اَللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ دَيْنًا إِلاَّ قَضَيْتَهُ وَلاَ حَاجَةً مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ إِلاَّ قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ.
اَللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ دَيْنًا إِلاَّ قَضَيْتَهُ وَلاَ حَاجَةً مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ إِلاَّ قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ.
AL QUR’AN DIPALSUKAN
AL QUR’AN DIPALSUKAN
Surat palsu ditambahkan dalam Al-Quran cetakan Baru,Waspada!!
Ini udah terjadi di Malaysia. Better be careful.. siapa tahu di sinipun (sudah) terjadi!!
Assalamualaikum Wr. Wb.
Maklumat ini adalah pemberitahuan daripada seorang muslimin yang prihatin (Mohamad Hazari) dalam Bahasa Inggeris tetapi telah di Bahasa Melayukan.... Apabila saudara-saudari hendak membeli Al-Quran terutamanya yang dalam edisi baru, maka berhati-hatilah kerana terdapat 4 surah yang palsu hasil ciptaan kafir laknatullah.....surah-surah tersebut adalah :
a) Al-Iman
b) Al-Wasaya
c) At-Tajassud
d) Al-Muslimoon
Sekiranya anda kurang yakin layari website http://dialspace.dial.pipex.com/town/park/geq96/original/ di dalam website ini terdapat surah tersebut dan maksudnya sekaligus.
Selain itu, jangan sekali-kali anda layari http://www.thequran.com kerana segala isinya adalah palsu....
Beberapa waktu yang lalu saya memperoleh informasi ttg surat-surat palsu yang disisipkan dalam Al Qur'an cetakan terbaru. Mungkin sudah banyak ikhwan dan akhwat pembaca yang telah mengetahui.
Alhamdulillah, dengan bantuan rekan-rekan muslimin, saya telah dibantu untuk menterjemahkan isi surat-surat palsu tsb tsb. Sayang untuk penulisan dalam text Arab belum bisa dilakukan di e-mail ini (berhubung tidak ada fasilitas Arabic Text). Berikut terjemahan isi surat-surat palsu tsb.
Surat At-Tajassud (Penjelmaan)
1. Puji syukur kepada-Nya yang telah menciptakan sorga yang tanpa batas.
2. Dia ciptakan bumi yang sebagian terdiri dari air dan sebagian lagi tanah.
3. Katakan pada orang-orang yang telah diperdaya oleh ajakan syetan : pikiranmu telah dibutakan sehingga kamu menuduh bahwa Allah itu keliru dan menjadi pengikut syetan.
4. Syetan akan selalu menjadi musuh yang paling besar bagi manusia.
5. Jika Allah menghendaki, Dia bisa membuat seorang anak dari batu, seperti yang telah Dia katakan pada alam ini : jadilah, maka akan jadi mustahil bagi Allah bahwa Dia harus mengkonsultasikan keputusan-Nya dengan orang lain.
6. Mustahil bagi Allah bahwa Dia harus mengambil satu dari mahluknya sebagai anak.
7. Katakan pada orang-orang yang masih meragukan apa yang telah diberitakan sebelumnya ; Kristus adalah bukan makhluk Allah, dia telah bersama Allah pada awalnya dan akan selalu bersama-Nya.
8. Dalam Dia (Allah) dan dari Dia, dia (Kristus) berasal, bersama dengan jiwa-Nya, satu Tuhan, abadi, satu dan tidak lebih dari satu.
9. Seperti seorang ayah yang mengirimnya kepada umat manusia seperti yang telah Dia janjikan.
10. Dia tiupkan/turunkan se perti sabda kedalam rahim seorang perawan yang akan lahir sebagai manusia
11. Dia berbaur dengan manusia biasa, berwujud seperti manusia, mati sebagai pengorbanan atas nama manusia dan seperti manusia, juga dia dikuburkan/dimakamkan.
12. Dan seperti Bapa yang ada di Surga, setelah 3 (tiga) hari dia naik.
13. Bagi siapa yang tidak percaya keajaiban-Nya, dan mengatakan hal-hal yang buruk tentang-Nya.
14. Allah tidak akan melepas kanmu dari kemurkaan-Nya.
15. Tapi bagi siapa yang percaya pada-Nya dan pada Almasih-Nya, mereka akan mendapatkan pengampunan dan surga dimana mereka hidup abadi.
Surat Al-Iman (kepercayaan)
1. Ceritera tentang beberapa pengikut dalam kitab, pada saat badai menghantamnya saat mereka sedang berlayar.
2. Kemudian mereka melihat bayangan Kristus berjalan diatas air. Mereka lalu berkata : Apakah Tuhan kita itu sedang menertawakan kita atau kita yang sedang gila ?.
3. Lalu terdengar suara aneh yang berkata : jangan takut ini aku, apakah kamu tidak melihat ?
4. Maka, satu dari mereka berteriak : Tuhanku, bimbinglah aku, jika Kau memang disini, untuk berjalan diatas air. Ya Allah jadikanlah keraguanku ini menjadi sesuatu yang pasti.
5. Dia (Allah) berkata padanya : kemarilah dan jadilah mu'jizat/keajaiban yang akan selalu diingat.
6. Dan mulailah sang pengikut/umat tersebut berjalan, dia lalu lihat betapa kencangnya badai yang datang sehingga dia menjadi takut akan tenggelam, lalu dia berteriak lagi kepada Tuhannya untuk minta pertolongan.
7. Dan Dia mengeluarkan tangan-Nya dan merengkuhnya sambil berkata : Oh ? Kamu mempunyai sedikit kepercayaan, itulah hadiah/pahala bagi kamu sekalian yang ragu.
8. Dan segera setelah Dia pergi dengannya dengan kapal tersebut, badai reda dan si pengikut ini mengucapkan terimakasih pada-Nya dan berkata :
9. Kau adalah benar-benar anak Tuhan; dalam dirimu kami percaya dan di depan-Mu kami berlutut.
10. Dia berkata : Suka cita adalah untuk mereka yang percaya tanpa mencampuradukkan kepercayaan mereka dengan sesuatu yang meragukan. Itulah keberhasilan yang sebenarnya.
Surat Al-Muslimun
1. Alief lam saad miim.
2. Katakanlah : Hai kaum muslimin, kamu sekalian sudah tersesat jauh.
3. Bagi yang tidak percaya kepada Allah dan Kristus-Nya, akan menikmati hari akhirnya dalam kobaran api dan siksaan yang pedih.
4. Beberapa wajah pada hari itu akan terlihat memelas dan ketakutan mencari pengampunan dari Allah dan Allah akan menolong apa yang Dia inginkan (untuk ditolong).
5. Pada hari itu Sang Maha Pengampun berkata : Hai umat-Ku, Aku telah mengaruniakan padamu petunjuk dalam Taurat dan Injil.
6. Dan kamu seharusnya tidak memungkiri apa yang telah Aku perintahkan kepadamu dan menyesatkan diri dari jalan yang benar.
7. Mereka berkata : kami tidak tersesat sendiri tapi dia (Muhammad) yang telah dijadikan salah satu utusan (Allah) telah salah memimpin kami.
8. Dan Allah berkata : Hai Muhammad, kau telah membujuk umat-Ku dan menyebabkan mereka tidak mempercayai.
9. Dia berkata : ya Tuhanku, adalah syetan yang telah membujukku dan sebenar nya akan selalu mengganggu anak-cucu Adam.
10. Dan Allah akan meng ampuni orang-orang yang telah terbujuk dan lalu menyesal dan dia akan memaksa dia yang telah terbujuk oleh syetan, yang menyedihkan.
11. Dan jika Allah memerintahkan sesuatu, Dialah yang paling tahu apa yang diperintahkan dan Dia dapat melakukan segalanya.
Surat Al-Wasaya (comandements) (Perintah Allah)
1. Alief lam miim dzal
2. Kami telah kirimkan kepadamu seorang pembawa berita.
3. (Sesungguhnya) untuk mengatur apasaja didunia ini supaya berjalan dengan semestinya.
4. Dia yang patuh akan aturan-Mu, akan baik bagi dirinya sendiri dan bagi dia yang tidak patuh akan menerima kenyataan yang pahit.
5. Kami telah memberi Musa sepuluh perintah Tuhan (ten comandements) Kami berikan kepadamu (banyak) sepuluh yang lain, seperti kami jadikan kamu sebagai nabi terakhir dan mengangkatmu sebagai raja mereka.
6. Kamu hapus apa yang ingin kamu hapus dari perintah yang telah Aku berikan pada mereka seperti yang telah Kami ijinkan padamu untuk merubah keputusan-kepu tusan kami.
7. Katakan pada umat-Ku yang percaya untuk bersembunyi manakala mereka menguap untuk menghindari dari tertawaan syetan dan untuk mengagungkan Allah manakala mereka bersin.
8. (dan katakan padanya) untuk tidak memelihara anjing di rumah dan tidak memasang/menggantungkan gambar di dinding rumah mereka.
9. Dan jika mereka memakai sepatu (katakan pada mereka) pakailah yang kanan dahulu sebelum yang kiri dan jika mereka tidak mematuhi hal tersebut mereka akan mendapat dosa besar.
10. Dan bila mereka menjawab ajakan alam (katakan pada mereka) untuk menghapus yang akhir dengan tiga buah ba tu dan hindari menggunakan kotoran karena itu adalah makanan jin dan itulah maka terlarang bagi orang-orang yang percaya.
11. Katakan pada umat-Ku yang percaya, untuk menyerang siapapun dan membunuh untuk menjaga miliknya dan barang siapa yang tidak pernah punya keinginan untuk menyerang itu dia akan mati sebagai orang munafik dan akan dicampakkan (dihari kiamat)
12. (dan katakan) pada yang takut ilmu sihir untuk makan tujuh kurma dan Allah akan menyelamatkannya dari sihir tersebut dan menjauhkannya.
13. Katakan pada umatku jika mereka ingin bersumpah, bersumpahlah karena Allah sebanyak yang dia suka.
14. Dan (katakan padanya) untuk menikahi wanita yang menurutnya baik, atau tiga atau empat, sehingga Kami mudahkan agama baginya.
15. Dan jika kamu mem perpendek perintah itu panggil Jibril dan dia akan segera datang.
16. Dan jika Jibril sibuk, pergilah ke Waraga bin Naufal dan mintalah pertolongan darinya sebelum Kami ambil nyawanya dan wahyu itu akan mustahil datang padamu.
Surat palsu ditambahkan dalam Al-Quran cetakan Baru,Waspada!!
Ini udah terjadi di Malaysia. Better be careful.. siapa tahu di sinipun (sudah) terjadi!!
Assalamualaikum Wr. Wb.
Maklumat ini adalah pemberitahuan daripada seorang muslimin yang prihatin (Mohamad Hazari) dalam Bahasa Inggeris tetapi telah di Bahasa Melayukan.... Apabila saudara-saudari hendak membeli Al-Quran terutamanya yang dalam edisi baru, maka berhati-hatilah kerana terdapat 4 surah yang palsu hasil ciptaan kafir laknatullah.....surah-surah tersebut adalah :
a) Al-Iman
b) Al-Wasaya
c) At-Tajassud
d) Al-Muslimoon
Sekiranya anda kurang yakin layari website http://dialspace.dial.pipex.com/town/park/geq96/original/ di dalam website ini terdapat surah tersebut dan maksudnya sekaligus.
Selain itu, jangan sekali-kali anda layari http://www.thequran.com kerana segala isinya adalah palsu....
Beberapa waktu yang lalu saya memperoleh informasi ttg surat-surat palsu yang disisipkan dalam Al Qur'an cetakan terbaru. Mungkin sudah banyak ikhwan dan akhwat pembaca yang telah mengetahui.
Alhamdulillah, dengan bantuan rekan-rekan muslimin, saya telah dibantu untuk menterjemahkan isi surat-surat palsu tsb tsb. Sayang untuk penulisan dalam text Arab belum bisa dilakukan di e-mail ini (berhubung tidak ada fasilitas Arabic Text). Berikut terjemahan isi surat-surat palsu tsb.
Surat At-Tajassud (Penjelmaan)
1. Puji syukur kepada-Nya yang telah menciptakan sorga yang tanpa batas.
2. Dia ciptakan bumi yang sebagian terdiri dari air dan sebagian lagi tanah.
3. Katakan pada orang-orang yang telah diperdaya oleh ajakan syetan : pikiranmu telah dibutakan sehingga kamu menuduh bahwa Allah itu keliru dan menjadi pengikut syetan.
4. Syetan akan selalu menjadi musuh yang paling besar bagi manusia.
5. Jika Allah menghendaki, Dia bisa membuat seorang anak dari batu, seperti yang telah Dia katakan pada alam ini : jadilah, maka akan jadi mustahil bagi Allah bahwa Dia harus mengkonsultasikan keputusan-Nya dengan orang lain.
6. Mustahil bagi Allah bahwa Dia harus mengambil satu dari mahluknya sebagai anak.
7. Katakan pada orang-orang yang masih meragukan apa yang telah diberitakan sebelumnya ; Kristus adalah bukan makhluk Allah, dia telah bersama Allah pada awalnya dan akan selalu bersama-Nya.
8. Dalam Dia (Allah) dan dari Dia, dia (Kristus) berasal, bersama dengan jiwa-Nya, satu Tuhan, abadi, satu dan tidak lebih dari satu.
9. Seperti seorang ayah yang mengirimnya kepada umat manusia seperti yang telah Dia janjikan.
10. Dia tiupkan/turunkan se perti sabda kedalam rahim seorang perawan yang akan lahir sebagai manusia
11. Dia berbaur dengan manusia biasa, berwujud seperti manusia, mati sebagai pengorbanan atas nama manusia dan seperti manusia, juga dia dikuburkan/dimakamkan.
12. Dan seperti Bapa yang ada di Surga, setelah 3 (tiga) hari dia naik.
13. Bagi siapa yang tidak percaya keajaiban-Nya, dan mengatakan hal-hal yang buruk tentang-Nya.
14. Allah tidak akan melepas kanmu dari kemurkaan-Nya.
15. Tapi bagi siapa yang percaya pada-Nya dan pada Almasih-Nya, mereka akan mendapatkan pengampunan dan surga dimana mereka hidup abadi.
Surat Al-Iman (kepercayaan)
1. Ceritera tentang beberapa pengikut dalam kitab, pada saat badai menghantamnya saat mereka sedang berlayar.
2. Kemudian mereka melihat bayangan Kristus berjalan diatas air. Mereka lalu berkata : Apakah Tuhan kita itu sedang menertawakan kita atau kita yang sedang gila ?.
3. Lalu terdengar suara aneh yang berkata : jangan takut ini aku, apakah kamu tidak melihat ?
4. Maka, satu dari mereka berteriak : Tuhanku, bimbinglah aku, jika Kau memang disini, untuk berjalan diatas air. Ya Allah jadikanlah keraguanku ini menjadi sesuatu yang pasti.
5. Dia (Allah) berkata padanya : kemarilah dan jadilah mu'jizat/keajaiban yang akan selalu diingat.
6. Dan mulailah sang pengikut/umat tersebut berjalan, dia lalu lihat betapa kencangnya badai yang datang sehingga dia menjadi takut akan tenggelam, lalu dia berteriak lagi kepada Tuhannya untuk minta pertolongan.
7. Dan Dia mengeluarkan tangan-Nya dan merengkuhnya sambil berkata : Oh ? Kamu mempunyai sedikit kepercayaan, itulah hadiah/pahala bagi kamu sekalian yang ragu.
8. Dan segera setelah Dia pergi dengannya dengan kapal tersebut, badai reda dan si pengikut ini mengucapkan terimakasih pada-Nya dan berkata :
9. Kau adalah benar-benar anak Tuhan; dalam dirimu kami percaya dan di depan-Mu kami berlutut.
10. Dia berkata : Suka cita adalah untuk mereka yang percaya tanpa mencampuradukkan kepercayaan mereka dengan sesuatu yang meragukan. Itulah keberhasilan yang sebenarnya.
Surat Al-Muslimun
1. Alief lam saad miim.
2. Katakanlah : Hai kaum muslimin, kamu sekalian sudah tersesat jauh.
3. Bagi yang tidak percaya kepada Allah dan Kristus-Nya, akan menikmati hari akhirnya dalam kobaran api dan siksaan yang pedih.
4. Beberapa wajah pada hari itu akan terlihat memelas dan ketakutan mencari pengampunan dari Allah dan Allah akan menolong apa yang Dia inginkan (untuk ditolong).
5. Pada hari itu Sang Maha Pengampun berkata : Hai umat-Ku, Aku telah mengaruniakan padamu petunjuk dalam Taurat dan Injil.
6. Dan kamu seharusnya tidak memungkiri apa yang telah Aku perintahkan kepadamu dan menyesatkan diri dari jalan yang benar.
7. Mereka berkata : kami tidak tersesat sendiri tapi dia (Muhammad) yang telah dijadikan salah satu utusan (Allah) telah salah memimpin kami.
8. Dan Allah berkata : Hai Muhammad, kau telah membujuk umat-Ku dan menyebabkan mereka tidak mempercayai.
9. Dia berkata : ya Tuhanku, adalah syetan yang telah membujukku dan sebenar nya akan selalu mengganggu anak-cucu Adam.
10. Dan Allah akan meng ampuni orang-orang yang telah terbujuk dan lalu menyesal dan dia akan memaksa dia yang telah terbujuk oleh syetan, yang menyedihkan.
11. Dan jika Allah memerintahkan sesuatu, Dialah yang paling tahu apa yang diperintahkan dan Dia dapat melakukan segalanya.
Surat Al-Wasaya (comandements) (Perintah Allah)
1. Alief lam miim dzal
2. Kami telah kirimkan kepadamu seorang pembawa berita.
3. (Sesungguhnya) untuk mengatur apasaja didunia ini supaya berjalan dengan semestinya.
4. Dia yang patuh akan aturan-Mu, akan baik bagi dirinya sendiri dan bagi dia yang tidak patuh akan menerima kenyataan yang pahit.
5. Kami telah memberi Musa sepuluh perintah Tuhan (ten comandements) Kami berikan kepadamu (banyak) sepuluh yang lain, seperti kami jadikan kamu sebagai nabi terakhir dan mengangkatmu sebagai raja mereka.
6. Kamu hapus apa yang ingin kamu hapus dari perintah yang telah Aku berikan pada mereka seperti yang telah Kami ijinkan padamu untuk merubah keputusan-kepu tusan kami.
7. Katakan pada umat-Ku yang percaya untuk bersembunyi manakala mereka menguap untuk menghindari dari tertawaan syetan dan untuk mengagungkan Allah manakala mereka bersin.
8. (dan katakan padanya) untuk tidak memelihara anjing di rumah dan tidak memasang/menggantungkan gambar di dinding rumah mereka.
9. Dan jika mereka memakai sepatu (katakan pada mereka) pakailah yang kanan dahulu sebelum yang kiri dan jika mereka tidak mematuhi hal tersebut mereka akan mendapat dosa besar.
10. Dan bila mereka menjawab ajakan alam (katakan pada mereka) untuk menghapus yang akhir dengan tiga buah ba tu dan hindari menggunakan kotoran karena itu adalah makanan jin dan itulah maka terlarang bagi orang-orang yang percaya.
11. Katakan pada umat-Ku yang percaya, untuk menyerang siapapun dan membunuh untuk menjaga miliknya dan barang siapa yang tidak pernah punya keinginan untuk menyerang itu dia akan mati sebagai orang munafik dan akan dicampakkan (dihari kiamat)
12. (dan katakan) pada yang takut ilmu sihir untuk makan tujuh kurma dan Allah akan menyelamatkannya dari sihir tersebut dan menjauhkannya.
13. Katakan pada umatku jika mereka ingin bersumpah, bersumpahlah karena Allah sebanyak yang dia suka.
14. Dan (katakan padanya) untuk menikahi wanita yang menurutnya baik, atau tiga atau empat, sehingga Kami mudahkan agama baginya.
15. Dan jika kamu mem perpendek perintah itu panggil Jibril dan dia akan segera datang.
16. Dan jika Jibril sibuk, pergilah ke Waraga bin Naufal dan mintalah pertolongan darinya sebelum Kami ambil nyawanya dan wahyu itu akan mustahil datang padamu.
APA AKIBAT TIDAK SHOLAT
Berikut ini merupakan sebuah kisah yang didapat dari rekan saya ...
Insya Allah bermanfaat dan bisa kita jadikan ibrah (pelajaran).
Kisah ini diceritakan oleh seorang ustaz yang bertugas memandikan
mayat
orang Islam di hospital.
Lebih kurang jam 3.30 pagi, saya menerima panggilan dari Hospital
Tengku
Ampuan Rahimah, Klang, Selangor untuk menguruskan jenazah lelaki yang
sudah seminggu tidak dituntut. Di luar bilik mayat itu cukup
dingin dan
gelap serta sunyi dan hening. Hanya saya dan seorang penjaga bilik
tersebut yang berada dalam bilik berkenaan. Saya membuka dengan
hati-hati
penutup muka jenazah.
Kulitnya putih,badannya kecil dan berusia awal 20-an. Allah Maha
Berkuasa. Tiba-tiab saya lihat muka jenazah itu sedikit demi sedikit
bertukar menjadi hitam. Mulanya saya tidak menganggap ia sebagai
aneh,
namun apabila semakin lama semakin hitam, hati saya mula
bertanya-tanya.
Saya terus menatap perubahan itu dengan teliti, sambil di hati tidak
berhenti-henti membaca ayat-ayat suci Al-Quran. Detik demi detik
berlalu,wajah jenazah semakin hitam. Selepas lima minit berlalu,
barulah
ia berhenti bertukar warna. Ketika itu wajah mayat berkenaan
tidak lagi
putih seperti warna asalnya, tetapi hitam seperti terbakar. Saya
keluar
dari bilik berkenaan dan duduk termenung memikirkan kejadian aneh
yang
berlaku itu. Pelbagai pertanyaan timbul di kepala saya; apakah yang
sebenarnya telah terjadi? Siapakah pemuda itu? Mengapa wajahnya
bertukar
hitam?
Persoalan demi persoalan muncul di fikiran saya. Sedang saya
termenung
tiba-tiba saya dapati ada seorang wanita berjalan menuju ke arah
saya.
Satu lagi pertanyaan timbul, siapa pula wanita ini yang berjalan
seorang
diri di bilik mayat pada pukul 4.00 pagi? Semakin lama dia semakin
hampir,
dan tidak lama kemudian berdiri di hadapan saya. Dia berusia 60-an
dan
memakai baju kurung.
"Ustaz," kata wanita itu. "Saya dengar anak saya meninggal dunia dan
sudah
seminggu mayatnya tidak dituntut. Jadi saya nak tengok
jenazahnya." kata
wanita berkenaan dengan lembut. Walaupun hati saya ada sedikit tanda
tanya, namun saya membawa juga wanita itu ke tempat jenazah
tersebut. Saya
tarik laci 313 dan buka kain penutup wajahnya. "Betulkah ini mayat
anak
mak cik?" tanya saya. "Mak cik rasa betul... tapi kulitnya
putih." "Mak
cik lihatlah betul-betul." kata saya. Selepas ditelitinya jenazah
berkenaan, wanita itu begitu yakin yang mayat itu adalah anaknya.
Saya tutup kembali kain penutup mayat dan menolak kembali lacinya ke
dalam
dan membawa wanita itu keluar dari bilik mayat. Tiba di luar saya
bertanya
kepadanya. "Mak cik, ceritakanlah kepada saya apa sebenarnya yang
berlaku
sampai wajah anak mak cik bertukar jadi hitam?" tanya saya. Wanita
itu
tidak mahu menjawab sebaliknya menangis teresak-esak. Saya ulangi
pertanyaan tetapi ia masih enggan menjawab. Dia seperti
menyembunyikan
sesuatu. "Baiklah, kalau mak cik tidak mahu beritahu, saya tak mahu
uruskan jenazah anak mak cik ini. " kata saya untuk menggertaknya.
Bila saya berkata demikian, barulah wanita itu membuka mulutnya.
Sambil
mengesat airmata, dia berkata, "Ustaz, anak saya ni memang baik,
patuh dan
taat kepada saya. Jika dikejutkan di waktu malam atau pagi supaya
buat
sesuatu kerja, dia akan bangun dan buat kerja itu tanpa membantah
sepatah
pun. Dia memang anak yang baik.
Tapi..." tambah wanita itu lagi "apabila mak cik kejutkan dia untuk
bangun
sembahyang, Subuh misalnya, dia mengamuk marahkan mak cik.
Kejutlah dia,
suruhlah dia pergi ke kedai, dalam hujan lebat pun dia akan pergi,
tapi
kalau dikejutkan supaya bangun sembahyang, anak mak cik ini akan
terus
naik angin. Itulah yang mak cik kesalkan." kata wanita tersebut.
Jawapannya itu memeranjatkan saya. Teringat saya kepada hadis nabi
bahawa
barang siapa yang tidak sembahyang, maka akan ditarik cahaya iman
dari
wajahnya. Mungkin itulah yang berlaku. Wajah pemuda itu bukan sahaja
ditarik cahaya keimanannya, malah diaibkan dengan warna yang hitam.
Selepas menceritakan perangai anaknya, wanita tersebut meminta diri
untuk
pulang. Dia berjalan dengan pantas dan hilang dalam persekitaran yang
gelap. Kemudian saya pun memandikan, mengapankan dan
menyembahyangkannya.
Selesai urusan itu, saya kembali ke rumah semula. Saya perlu balik
secepat mungkin kerana perlu bertugas keesokan harinya sebagai
imam di
Masjid Sultan Sallehuddin Abdul Aziz Shah, Shah Alam. Selang dua
tiga hari
kemudian, entah kenapa hati saya begitu tergerak untuk menghubungi
waris
mayat pemuda tersebut. Melalui nombor telefon yang diberikan oleh
Hospital
Tengku Ampuan Rahimah, saya hubungi saudara Allahyarham yang agak
jauh
pertalian persaudaraannya. Selepas memperkenalkan diri, saya
berkata,
"Encik, kenapa encik biarkan orang tua itu datang ke hospital
seorang diri
di pagi-pagi hari.Rasanya lebih elok kalau encik dan keluarga
encik yang
datang sebab encik tinggal di Kuala Lumpur lebih dekat dengan Klang."
Pertanyaan saya itu menyebabkan dia terkejut, "Orang tua mana pula?"
katanya. Saya ceritakan tentang wanita berkenaan, tentang bentuk
badannya,
wajahnya, pertuturannya serta pakaiannya. "Kalau wanita itu yang
ustaz
katakan, perempuan itu adalah emaknya, tapi.... emaknya dah
meninggal lima
tahun lalu!" Saya terpaku, tidak tahu apa yang hendak dikatakan lagi.
Jadi 'apakah' yang datang menemui saya pagi itu? Walau siapa pun
wanita
itu dalam erti kata sebenarnya, saya yakin ia adalah 'sesuatu' yang
Allah
turunkan untuk memberitahu kita apa yang sebenarnya telah berlaku
hingga
menyebabkan wajah pemuda berkenaan bertukar hitam.
Peristiwa tersebut telah terjadi lebih setahun lalu, tapi masih segar
dalam ingatan saya. Ia mengingatkan saya kepada sebuah hadis nabi,
yang
bermaksud bahawa jika seseorang itu meninggalkan sembahyang satu
waktu
dengan sengaja, dia akan ditempatkan di neraka selama 80,000 tahun.
Bayangkanlah seksaan yang akan dilalui kerana satu
hari di akhirat bersamaan dengan seribu tahun di
dunia. Kalau 80,000 tahun ?
Wallahu'alam ...
Bila di dunia ada syurga,
maka itulah kehidupan rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah.
Bila di dunia ada neraka,
maka itulah kehidupan rumah tangga yang tak selaras & jauh dari
agama.
Bahagialah mereka yang diamnya berfikir,
Memandangnya mengambil pelajaran,
mendengarnya mengambil hikmah, dan
dalam tindakannya mengenal indahnya ajaran Islam.
9 jenis anak setan
Simpanlah baik2 email ini dan sebarkan pada rakan2 anda sebagai peringatan kita setiap hari dimana syaitan2 kurang ajar ini mengganggu hidup harian yang mungkin selama ini kita tidar sedar hasutan mereka. Sampaikan kepada sekelian muslimin/muslimat yang lain semoga menjadi pedoman hidup hingga keakhir hayat , Insya'Allah .
Umar al-Khattab r. a berkata, terdapat 9 jenis anak syaitan :
1. Zalituun
Duduk di pasar/kedai supaya manusia hilang sifat jimat cermat. Menggoda supaya manusia berbelanja lebih dan membeli barang-barang yang tidak perlu.
2. Wathiin
Pergi kepada orang yang mendapat musibah supaya bersangka buruk terhadap Allah.
3. A'awan
Menghasut sultan/raja/pemerintah supaya tidak mendekati rakyat. Seronok dengan kedudukan/kekayaan hingga terabai kebajikan rakyat dan tidak mahu mendengar nasihat para ulama.
4. Haffaf
Berkawan baik dengan kaki botol. Suka menghampiri orang yang berada di tempat-tempat maksiat (cth: disko, kelab mlm & tempat yg ada minuman keras).
5. Murrah
Merosakkan dan melalaikan ahli dan orang yg sukakan muzik sehingga lupa kepada Allah. Mereka ini tenggelam dalam keseronokan dan glamour etc.
6. Masuud
Duduk di bibir mulut manusia supaya melahirkan fitnah, gosip, umpatan dan apa sahaja penyakit yg mula dari kata-kata mulut.
7. Daasim (BERILAH SALAM SEBELUM MASUK KE RUMAH...)
Duduk di pintu rumah kita. Jika tidak memberi salam ketika masuk ke rumah, Daasim akan bertindak agar berlaku keruntuhan rumahtangga (suami isteri bercerai-berai, suami bertindak ganas, memukul isteri, isteri hilang pertimbangan menuntut cerai, anak-anak didera dan pelbagai bentuk kemusnahan rumah tangga lagi).
8. Walahaan
Menimbulkan rasa was-was dalam diri manusia khususnya ketika berwuduk dan solat dan menjejaskan ibadat-ibadat kita yg lain.
9. Lakhuus
Merupakan sahabat orang Majusi yang menyembah api/matahari. Dan yang terakhir ni yang paling teruk! (SCROLL DI BAWAH)
10. Isetan.
Sebuah pasaraya yg terkemuka di seluruh duniawi. terdapat di sekitar Lembah klang, singapore, Beijing &..... Kebaikan: Memberi potongan harga pada Karnival jualan
Keburukan: Melalaikan manusia bershopping sehingga lupa waktu sembahyang dan lupe yg lakinya dah tunggu kat kereta. Pesanan ; Shopping tu agak2 sikit, jangan sampai berlebih2an pulak. Membazir itulah
sebenarnya amalan Syaitan
11. Hindusetan
Nie mereka2 yg menonton criter hindustan, sampai masuk waktu sembahyang, maseh menyonggol depan tv.....kapala keluar tanduk, tak sedar.......jadi lah hindusetan!!!
7 HARI YANG TELAH LALU DAN MUNGKIN AKAN TERULANG
DALAM 7 HARI YANG TELAH LALU DAN MUNGKIN AKAN TERULANG
Hari per-1, tahajudku tetinggal
Dan aku begitu sibuk akan duniaku
Hingga zuhurku, kuselesaikan saat ashar mulai memanggil
Dan sorenya kulewati saja masjid yang mengumandangkan azan magrib
Dengan niat kulakukan bersama isya itupun terlaksana setelah acara
tv selesai
Hari ke-2, tahajudku tertinggal lagi
Dan hal yang sama aku lakukan sebagaimana hari pertama
Hari ke-3 aku lalai lagi akan tahujudku
Temanku memberi hadiah novel best seller yang lebih dr 200 hlmn
Dalam waktu tidak 1 hari aku telah selesai membacanya
Tapi... enggan sekali aku membaca Al-qur'an walau cuma 1 juzz
Al-qur'an yg 114 surat, hanya 1,2 surat yang kuhapal itupun dengan
terbata-bata
Tapi... ketika temanku bertanya ttg novel tadi betapa mudah dan
lancarnya aku menceritakan
Hari ke-4 kembali aku lalai lagi akan tahajudku
Sorenya aku datang ke Selatan Jakarta dengan niat mengaji
Tapi kubiarkan ustazdku yang sedang mengajarkan kebaikan
Kubiarkan ustadzku yang sedang mengajarkan lebih luas tentang agamaku
Aku lebih suka mencari bahan obrolan dengan teman yg ada disamping
kiri & kananku
Padahal bada magrib tadi betapa sulitnya aku merangkai
Kata-kata untuk kupanjatkan saat berdoa
Hari ke-5 kembali aku lupa akan tahajudku
Kupilih shaf paling belakang dan aku mengeluh saat imam sholat jum'at
kelamaan bacaannya Padahal betapa dekat jaraknya aku dengan televisi dan
betapa nikmat,
serunya saat perpanjangan waktu sepak bola favoritku tadi malam
Hari ke-6 aku semakin lupa akan tahajudku
Kuhabiskan waktu di mall & bioskop bersama teman2ku
Demi memuaskan nafsu mata & perutku sampai puluhan ribu tak terasa keluar
Aku lupa.. waktu diperempatan lampu merah tadi
Saat wanita tua mengetuk kaca mobilku
Hanya uang dua ratus rupiah kuberikan itupun tanpa menoleh
Hari ke-7 bukan hanya tahajudku tapi shubuhkupun tertinggal
Aku bermalas2an ditempat tidurku menghabiskan waktu
Selang beberapa saat dihari ke-7 itu juga
Aku tersentak kaget mendengar khabar temanku kini
Telah terbungkus kain kafan padahal baru tadi malam aku bersamanya
& ¾ malam tadi dia dengan misscallnya mengingat aku ttg tahajud
kematian kenapa aku baru gemetar mendengarnya?
Padahal dari dulu sayap2nya selalu mengelilingiku dan
Dia bisa hinggap kapanpun dia mau
¼ abad lebih aku lalai....
Dari hari ke hari, bulan dan tahun
Yang wajib jarang aku lakukan apalagi yang sunah
Kurang mensyukuri walaupun KAU tak pernah meminta
Berkata kuno akan nasehat ke-2 orang tuaku
Padahal keringat & airmatanya telah terlanjur menetes demi aku
Tuhan andai ini merupakan satu titik hidayah
Walaupun imanku belum seujung kuku hitam
Aku hanya ingin detik ini hingga nafasku yang saat nanti tersisa
Tahajud dan sholatku meninggalkan bekas
Saat aku melipat sajadahku.....
Amin...
Hari per-1, tahajudku tetinggal
Dan aku begitu sibuk akan duniaku
Hingga zuhurku, kuselesaikan saat ashar mulai memanggil
Dan sorenya kulewati saja masjid yang mengumandangkan azan magrib
Dengan niat kulakukan bersama isya itupun terlaksana setelah acara
tv selesai
Hari ke-2, tahajudku tertinggal lagi
Dan hal yang sama aku lakukan sebagaimana hari pertama
Hari ke-3 aku lalai lagi akan tahujudku
Temanku memberi hadiah novel best seller yang lebih dr 200 hlmn
Dalam waktu tidak 1 hari aku telah selesai membacanya
Tapi... enggan sekali aku membaca Al-qur'an walau cuma 1 juzz
Al-qur'an yg 114 surat, hanya 1,2 surat yang kuhapal itupun dengan
terbata-bata
Tapi... ketika temanku bertanya ttg novel tadi betapa mudah dan
lancarnya aku menceritakan
Hari ke-4 kembali aku lalai lagi akan tahajudku
Sorenya aku datang ke Selatan Jakarta dengan niat mengaji
Tapi kubiarkan ustazdku yang sedang mengajarkan kebaikan
Kubiarkan ustadzku yang sedang mengajarkan lebih luas tentang agamaku
Aku lebih suka mencari bahan obrolan dengan teman yg ada disamping
kiri & kananku
Padahal bada magrib tadi betapa sulitnya aku merangkai
Kata-kata untuk kupanjatkan saat berdoa
Hari ke-5 kembali aku lupa akan tahajudku
Kupilih shaf paling belakang dan aku mengeluh saat imam sholat jum'at
kelamaan bacaannya Padahal betapa dekat jaraknya aku dengan televisi dan
betapa nikmat,
serunya saat perpanjangan waktu sepak bola favoritku tadi malam
Hari ke-6 aku semakin lupa akan tahajudku
Kuhabiskan waktu di mall & bioskop bersama teman2ku
Demi memuaskan nafsu mata & perutku sampai puluhan ribu tak terasa keluar
Aku lupa.. waktu diperempatan lampu merah tadi
Saat wanita tua mengetuk kaca mobilku
Hanya uang dua ratus rupiah kuberikan itupun tanpa menoleh
Hari ke-7 bukan hanya tahajudku tapi shubuhkupun tertinggal
Aku bermalas2an ditempat tidurku menghabiskan waktu
Selang beberapa saat dihari ke-7 itu juga
Aku tersentak kaget mendengar khabar temanku kini
Telah terbungkus kain kafan padahal baru tadi malam aku bersamanya
& ¾ malam tadi dia dengan misscallnya mengingat aku ttg tahajud
kematian kenapa aku baru gemetar mendengarnya?
Padahal dari dulu sayap2nya selalu mengelilingiku dan
Dia bisa hinggap kapanpun dia mau
¼ abad lebih aku lalai....
Dari hari ke hari, bulan dan tahun
Yang wajib jarang aku lakukan apalagi yang sunah
Kurang mensyukuri walaupun KAU tak pernah meminta
Berkata kuno akan nasehat ke-2 orang tuaku
Padahal keringat & airmatanya telah terlanjur menetes demi aku
Tuhan andai ini merupakan satu titik hidayah
Walaupun imanku belum seujung kuku hitam
Aku hanya ingin detik ini hingga nafasku yang saat nanti tersisa
Tahajud dan sholatku meninggalkan bekas
Saat aku melipat sajadahku.....
Amin...
4 PERKARA SEBELUM TIDUR
( Tafsir Haqqi )
Rasulullah berpesan kepada Aisyah ra : “Ya Aisyah jangan engkau tidur sebelum melakukan empat perkara, yaitu :
1. Sebelum khatam Al Qur’an,
2. Sebelum membuat para nabi memberimu syafaat di hari akhir,
3. Sebelum para muslim meridloi kamu,
4. Sebelum kaulaksanakan haji dan umroh....
“Bertanya Aisyah :
“Ya Rasulullah.... Bagaimana aku dapat melaksanakan empat perkara seketika?”
Rasul tersenyum dan bersabda : “Jika engkau tidur bacalah : Al Ikhlas tiga kali seakan-akan kau mengkhatamkan Al Qur’an.
Membacalah sholawat untukKu dan para nabi sebelum aku, maka kami semua akan
memberi syafaat di hari kiamat.
Beristighfarlah untuk para muslimin maka mereka akan meredloi kamu.
Dan,perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir maka
seakan-akan kamu telah melaksanakan ibadah haji dan umroh”
Sekian untuk ingatan kita bersama.
* Kalau rajin..Tolong sebarkan kisah ini kepada saudara Muslim yang lain. Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang mengajarnya meskipun dia sudah mati.
Rasulullah berpesan kepada Aisyah ra : “Ya Aisyah jangan engkau tidur sebelum melakukan empat perkara, yaitu :
1. Sebelum khatam Al Qur’an,
2. Sebelum membuat para nabi memberimu syafaat di hari akhir,
3. Sebelum para muslim meridloi kamu,
4. Sebelum kaulaksanakan haji dan umroh....
“Bertanya Aisyah :
“Ya Rasulullah.... Bagaimana aku dapat melaksanakan empat perkara seketika?”
Rasul tersenyum dan bersabda : “Jika engkau tidur bacalah : Al Ikhlas tiga kali seakan-akan kau mengkhatamkan Al Qur’an.
Membacalah sholawat untukKu dan para nabi sebelum aku, maka kami semua akan
memberi syafaat di hari kiamat.
Beristighfarlah untuk para muslimin maka mereka akan meredloi kamu.
Dan,perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir maka
seakan-akan kamu telah melaksanakan ibadah haji dan umroh”
Sekian untuk ingatan kita bersama.
* Kalau rajin..Tolong sebarkan kisah ini kepada saudara Muslim yang lain. Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang mengajarnya meskipun dia sudah mati.
Kamis, 31 Oktober 2013
Hati-hati Terintip Si Buyung dan Si Upik!
“Hati-hati jika anda ingin melakukan aktivitas spesial dengan isteri anda!” Itu nasehat seorang ustadz dalam pengajian di suatu majelis taklim. Mereka yang hadir umumnya pasangan suami isteri (pasutri) muda, yang saat itu sedang menyimak materi tentang masalah-masalah keluarga. Sang Ustadz sengaja menyoroti masalah itu, lantaran menurutnya, masih banyak para pasutri yang kurang hati-hati ketika hendak bermesraan dengan pasangannya di rumah. Sehingga disadari atau tidak, tak jarang adegan “orang dewasa” mereka, terintip oleh anak-anak mereka yang sudah memiliki nalar cukup baik.
Urusan bermesra-mesraan dengan istri atau suami kita di dalam rumah, memang bukan sesuatu yang terlarang. Bahkan Islam memandang hal itu sebagai ibadah yang bernilai tinggi di sisi Allah ‘Azza wa Jalla. Hanya saja persoalannya, kapan “ibadah spesial” itu dilakukan. Artinya apakah tempat dan waktunya cukup aman dari pendengaran dan penglihatan anggota keluarga kita yang lain, terutama si buyung atau si upik yang usianya sudah mencapai usia 10 tahun?
Islam mengingatkan para pasutri untuk berhati-hati memperlihatkan atau mengisyaratkan, baik lewat visual maupun ucapan yang berkonotasi pada aktivitas seksual, walaupun di dalam rumah. Bila anak-anak di bawah umur tanpa sengaja melihat atau mendengar adegan atau suara “aneh” dari kamar orangtua mereka, tentu akan menimbulkan fantasi macam-macam dalam benak mereka. Ini tentunya beresiko. Bukan hanya anak-anak kemungkinan bisa tumbuh lebih “matang” dari usia yang sebenarnya. Tapi yang dikhawatirkan adalah, anak-anak itu akan mencoba-coba mengikuti atau bertingkah laku seperti apa yang ada dalam fantasinya.
Karena itulah Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam (SAW) mengajarkan kita untuk memprotek anak-anak dari kemungkinan berbuat tidak senonoh lantaran terstimulan oleh penampilan kita, gambar, atau film-film berkonotasi seks. Nabi SAW dalam sebuah haditsnya mengingatkan;
”Perintahkanlah anak-anakmu mengerjakan sholat di kala mereka berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka karena tidak mengerjakannya di kala mereka berumur 10 tahun. Dan pisahkanlah tempat tidurnya." (h.r Ahmad dan Abu Dawud dengan sanad hasan shahih atau hasan).
Pada hadits lain Rasulullah saw bersabda;
”Pukullah anak-anak karena meninggalkan shalat pada usia tujuh tahun. Pisahkanlah tempat tidurnya pada usia sembilan tahun. Dan kawinkanlah pada usia 17 tahun jika memungkinkan.”
Memisah tidur anak-anak yang telah berusia 9-10 tahun sebagaimana diperintah hadist di atas, itu penting. Hal ini menegaskan, betapa Islam mengisolir seketat-ketatnya anak-anak dari rangsangan atau fantasi-fantasi seksual. Baik itu yang diperlihatkan melalui media, maupun perilaku orangtua mereka sendiri.
Peringatan Nabi saw tersebut, harus dijaga kuat. Sebab pelanggaran terhadap ketentuan tersebut, akan sangat beresiko. Penyimpangan perilaku seksual bisa terjadi pada diri anak. Bentuk penyimpangan itu bisa secara nyata, misalnya dorongan untuk melakukan hubungan seksual dengan teman bermain, binatang, atau boneka. Bisa dalam bentuk perilaku-perilaku agresif, misal berkelahi atau menunjukkan keberanian meminum minuman keras di hadapan lawan jenisnya.
Kasus yang pernah terjadi di Surabaya beberapa tahun lalu, yakni seorang anak usia belasan tahun yang memperkosa ibu kandungnya, bisa dipahami melalui hadits ini. Demikian juga kejahatan-kejahatan seksual atau perbuatan asusila oleh remaja yang marak akhir-akhir ini, kiranya bisa menjadi parameter, sejauh mana kepedulian orangtua terhadap peringatan Nabi yang ma’shum itu.
Usia 9 atau 10 tahun merupakan titik usia yang rawan. Seorang perempuan bisa mencapai ‘aqil baligh pada usia ini dengan ditandai adanya menarche. Sementara pada anak laki-laki, jika kita menengok pada literatur, dua tahun berikutnya dia akan mengalami ihtilam (mimpi basah). Tetapi, untuk masa sekarang, tampaknya seorang anak laki-laki tak perlu menunggu usia 11 atau 12 tahun untuk menjadi muhtalim (orang yang mengalami mimpi indah).
Pada masa ini, bayangan-bayangan seksual mulai kuat-kuatnya mengganggu pikiran anak. Dalam diri mereka tumbuh dorongan yang meluap-luap untuk menyukai lawan jenisnya dan cenderung akan bersikap mesra terhadap temannya. Di saat yang sama, lantaran dorongan untuk mengalami kemesraan, ada jurang-jurang yang dapat menyimpangkan dorongan primitif mereka. Sehingga mereka menyukai sesama jenis misalnya. Itulah, kenapa Nabi mulia melarang anak tidur dalam satu sarung dengan sesama jenisnya.
Inilah masa anak-anak sedang bersemangat. Kemana semangat itu mengarah, sangat tergantung dari apa yang hadir di dalam benaknya. Apakah yang masuk ke dalam pikirannya berupa ajaran-ajaran suci Ilahi, atau justru iklan-iklan, filem, serta hiburan-hiburan cabul lainnya. Termasuk dalam hal ini adalah lagu-lagu berisi syair berkonotasi cabul.
Para orangtua perlu merenungkan hal ini, ketika kian maraknya “kenakalan” anak-anak. Termasuk juga kejahatan-kejahatan seksual yang mereka lakukan. Barangkali salah satu faktor penyebabnya adalah, karena kelalaian kita. Karena kita tidak memperhatikan lingkungan mereka di rumah, apalagi di luar. Sehingga anak-anak tumbuh berkembang sesuai dengan fantasi-fantasi liar yang mengepung pikirannya. Na’udzu billah min dzalik. Semoga Allah ‘Azza wa Jalla melindungi kita dan anak-anak kita dari mata dan perbuatan jahat kaum pendosa.
Urusan bermesra-mesraan dengan istri atau suami kita di dalam rumah, memang bukan sesuatu yang terlarang. Bahkan Islam memandang hal itu sebagai ibadah yang bernilai tinggi di sisi Allah ‘Azza wa Jalla. Hanya saja persoalannya, kapan “ibadah spesial” itu dilakukan. Artinya apakah tempat dan waktunya cukup aman dari pendengaran dan penglihatan anggota keluarga kita yang lain, terutama si buyung atau si upik yang usianya sudah mencapai usia 10 tahun?
Islam mengingatkan para pasutri untuk berhati-hati memperlihatkan atau mengisyaratkan, baik lewat visual maupun ucapan yang berkonotasi pada aktivitas seksual, walaupun di dalam rumah. Bila anak-anak di bawah umur tanpa sengaja melihat atau mendengar adegan atau suara “aneh” dari kamar orangtua mereka, tentu akan menimbulkan fantasi macam-macam dalam benak mereka. Ini tentunya beresiko. Bukan hanya anak-anak kemungkinan bisa tumbuh lebih “matang” dari usia yang sebenarnya. Tapi yang dikhawatirkan adalah, anak-anak itu akan mencoba-coba mengikuti atau bertingkah laku seperti apa yang ada dalam fantasinya.
Karena itulah Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam (SAW) mengajarkan kita untuk memprotek anak-anak dari kemungkinan berbuat tidak senonoh lantaran terstimulan oleh penampilan kita, gambar, atau film-film berkonotasi seks. Nabi SAW dalam sebuah haditsnya mengingatkan;
”Perintahkanlah anak-anakmu mengerjakan sholat di kala mereka berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka karena tidak mengerjakannya di kala mereka berumur 10 tahun. Dan pisahkanlah tempat tidurnya." (h.r Ahmad dan Abu Dawud dengan sanad hasan shahih atau hasan).
Pada hadits lain Rasulullah saw bersabda;
”Pukullah anak-anak karena meninggalkan shalat pada usia tujuh tahun. Pisahkanlah tempat tidurnya pada usia sembilan tahun. Dan kawinkanlah pada usia 17 tahun jika memungkinkan.”
Memisah tidur anak-anak yang telah berusia 9-10 tahun sebagaimana diperintah hadist di atas, itu penting. Hal ini menegaskan, betapa Islam mengisolir seketat-ketatnya anak-anak dari rangsangan atau fantasi-fantasi seksual. Baik itu yang diperlihatkan melalui media, maupun perilaku orangtua mereka sendiri.
Peringatan Nabi saw tersebut, harus dijaga kuat. Sebab pelanggaran terhadap ketentuan tersebut, akan sangat beresiko. Penyimpangan perilaku seksual bisa terjadi pada diri anak. Bentuk penyimpangan itu bisa secara nyata, misalnya dorongan untuk melakukan hubungan seksual dengan teman bermain, binatang, atau boneka. Bisa dalam bentuk perilaku-perilaku agresif, misal berkelahi atau menunjukkan keberanian meminum minuman keras di hadapan lawan jenisnya.
Kasus yang pernah terjadi di Surabaya beberapa tahun lalu, yakni seorang anak usia belasan tahun yang memperkosa ibu kandungnya, bisa dipahami melalui hadits ini. Demikian juga kejahatan-kejahatan seksual atau perbuatan asusila oleh remaja yang marak akhir-akhir ini, kiranya bisa menjadi parameter, sejauh mana kepedulian orangtua terhadap peringatan Nabi yang ma’shum itu.
Usia 9 atau 10 tahun merupakan titik usia yang rawan. Seorang perempuan bisa mencapai ‘aqil baligh pada usia ini dengan ditandai adanya menarche. Sementara pada anak laki-laki, jika kita menengok pada literatur, dua tahun berikutnya dia akan mengalami ihtilam (mimpi basah). Tetapi, untuk masa sekarang, tampaknya seorang anak laki-laki tak perlu menunggu usia 11 atau 12 tahun untuk menjadi muhtalim (orang yang mengalami mimpi indah).
Pada masa ini, bayangan-bayangan seksual mulai kuat-kuatnya mengganggu pikiran anak. Dalam diri mereka tumbuh dorongan yang meluap-luap untuk menyukai lawan jenisnya dan cenderung akan bersikap mesra terhadap temannya. Di saat yang sama, lantaran dorongan untuk mengalami kemesraan, ada jurang-jurang yang dapat menyimpangkan dorongan primitif mereka. Sehingga mereka menyukai sesama jenis misalnya. Itulah, kenapa Nabi mulia melarang anak tidur dalam satu sarung dengan sesama jenisnya.
Inilah masa anak-anak sedang bersemangat. Kemana semangat itu mengarah, sangat tergantung dari apa yang hadir di dalam benaknya. Apakah yang masuk ke dalam pikirannya berupa ajaran-ajaran suci Ilahi, atau justru iklan-iklan, filem, serta hiburan-hiburan cabul lainnya. Termasuk dalam hal ini adalah lagu-lagu berisi syair berkonotasi cabul.
Para orangtua perlu merenungkan hal ini, ketika kian maraknya “kenakalan” anak-anak. Termasuk juga kejahatan-kejahatan seksual yang mereka lakukan. Barangkali salah satu faktor penyebabnya adalah, karena kelalaian kita. Karena kita tidak memperhatikan lingkungan mereka di rumah, apalagi di luar. Sehingga anak-anak tumbuh berkembang sesuai dengan fantasi-fantasi liar yang mengepung pikirannya. Na’udzu billah min dzalik. Semoga Allah ‘Azza wa Jalla melindungi kita dan anak-anak kita dari mata dan perbuatan jahat kaum pendosa.
(Selalu) Hangatkan Cinta Anda
Mahligai cinta yang membingkai rumah tangga sepasang suami istri tak selamanya mampu dipertahankan keindahannya. Ia bukan sesuatu yang tak lekang dimakan waktu dan juga tak pudar terkikis dinamika kehidupan. Namun bukan tak mungkin keindahan itu menjadi abadi selamanya, tak terputus oleh perubahan masa dan bahkan tak terhenti oleh perpisahan yang tak mungkin dicegah kejadiannya. Cinta bukanlah sekedar mencium kening pasangan anda setiap pagi atau menjelang tidur, juga tak sebatas kehangatan malam yang diisi dengan riang canda kemesraan. Tidak juga hanya dengan menghadiahkan sesuatu bila dia ulang tahun. Tetapi, cinta lebih dari suatu komitmen yang membutuhkan pemikiran agar selalu bersemi diantara anda.
Berapapun usia pernikahan anda, bukan alasan untuk tidak senantiasa memberikan manisnya cinta terhadap pasangan anda atau membiarkan kehambaran mentaburi hari-hari anda bersamanya. Seiring waktu yang berjalan, sebanyak buah hati yang semakin besar, seharusnya juga semakin bertambah kehangatan cinta diantara sepasang suami istri, meski tidak jarang hidupnya hanya sebatas menikmati masa-masa tua. Karena justru, totalitas cinta anda kepada pasangan anda dimasa-masa tua akan semakin membuat pasangan anda tersenyum bangga (hingga ke dalam hati) bahwa ia tak pernah salah menjadikan anda pasangan hidupnya.
“Berpasangan engkau telah diciptakan, dan selamanya engkau akan berpasangan”. Begitulah sebagian jawaban sang Guru atas pertanyaan seorang aulia, Al Mitra, tentang perkawinan, seperti dituturkan penyair asal Libanon, Khalil Gibran dalam Sang Nabi. Hidup diyakini semakin punya warna dengan memiliki pasangan. Bukankah Allah telah mengumpulkan yang terserak untuk berpasang-pasangan?
Yang dituliskan Gibran bisa sangat tepat, hanya saja yang perlu diperhatikan adalah keadaan pasangan itu setelah perjalanan yang begitu banyak melalui riak, gelombang, onak dan duri, Masihkah komitmen dan pengorbanan yang diberikan seseorang terhadap pasangannya sama dengan yang pernah diberikannya saat pertama kali cinta bersemi, atau saat awal menapaki rumah tangga, dan berjanji saling setia. Masihkah kelembutan yang dulu dicurahkan dalam belaian-belaian kasih sayang, sama hangatnya dengan sentuhan pertama kali seorang kekasih terhadap disahkan sebagai pasangannya. Jawabannya tentu ada pada bagaimana seseorang itu menempatkan cinta agar senantiasa bersemi, berapapun usia pernikahan mereka.
Untuk itu perlu kiranya suatu pemikiran yang berkesinambungan dibangun oleh setiap pasangan tentang bagaimana caranya agar kehangatan cinta tetap melingkari setiap fase perjalanan rumah tangga, agar kelembutan kasih sayang menjadi dasar setiap gerak langkah bersama menuju kebahagiaan dan kedamaian kedamaian. Tidak berlebihan pula jika berharap cinta itu menjadi satu cinta yang tak terpisahkan.
Berikut beberapa tips untuk mempertahankan kehangatan cinta:
1. Menempatkan cinta kepada Allah diatas segala cinta terhadap apapun. Dan senantiasa meningkatkan cinta itu, karena Allah-lah yang Maha menganugerahkan cinta kepada orang-orang yang mencintai-Nya (QS. Al-Maidah:54). Maka ajaklah pasangan (dan seluruh anggota keluarga) untuk semakin mendekatkan diri pada-Nya, misalnya dengan membaca do’a Al Ma’surat bersama setelah qiyamullail.
2. Senantiasa berdo’a kepada Allah agar ditetapkan dalam keshalihan, yang karenanya rahmat, kasih sayang dan kedamaian tetap tercurahkan.
3. Ciptakan komunikasi yang selaras, berkesinambungan, mesra dengan mengkedepankan kaidah-kaidah berkomunikasi seperti, kata-kata yang benar, lemah lembut, mulia dan juga tidak melupakan aspek ketegasan sikap. Komunikasi yang demikian tentu menutup rapat celah-celah kecurigaan dan saling tidak percaya antar sesama.
4. Jadikan kamar/tempat pembaringan adalah tempat dimana segala curahan hati bisa tumpah namun tetap dalam koridor kehangatan dan kemesraan. Sehingga dalam kondisi apapun, semua masalah tetap bisa diselesaikan dengan kepala dingin dan hati yang tenang, dari sekedar lupa cium kening pagi ini, masalah uang belanja sampai soal perkelahian anak-anak tadi siang dengan teman bermainnya.
5. Gunakan waktu secara efektif dan efisien. Jangan sekali-kali menggunakan waktu keluarga (hari libur misalnya) untuk pekerjaan atau hal-hal yang mengganggu waktu keluarga. Karena dengan apapun anda mencoba membayarnya, kerugian yang diderita pasangan anda tidak akan pernah bisa terbayarkan, meskipun anda menggandakan kualitasnya pada hari libur berikutnya.
6. Cerahkan hari-hari dengan variasi, fantasi dan ‘warna-warni’ yang anda ciptakan khusus untuk pasangan anda. Letak aksesoris kamar yang berubah-ubah (terutama yang ringan-ringan), atau warna sprei dan aroma kamar yang menyegarkan. Itu didalam rumah, untuk aktifitas di luar rumah, biasakan secara rutin untuk sekedar jalan pagi bersama di hari minggu (libur) atau jika ada rezeki, sempatkan untuk berekreasi (tamasya).
7. Ciptakan juga hal-hal baru yang menceriakan hari bersamanya, misalnya dengan mencuci pakaian bersama, atau kerjabakti membersihkan rumah dihari libur. Cipratan air dan saling melempar lap pel dalam bingkai canda (dijamin) akan mampu meluluhkan kebekuan atau bongkah konflik yang mungkin saja (berpotensi) tumbuh tanpa disadari, mungkin tidak didiri anda tapi pasangan anda?
8. Jadikan setiap cobaan dan konflik yang ada sebagai bagian dari dinamika cinta, bukankah cinta itu tak selamanya ‘berwarna’ indah? Bahwa didalamnya juga bisa dirasakan pahitnya perjalanan yang dilakukan bersama, hal itu akan menyadarkan kita bahwa juga hidup akan selalu menampakkan warna-warni yang berbeda, bisa disukai bisa tidak, namun tetap harus dijalani. Ini seperti sepasang kekasih yang baru menikah, seringkali hanya menangkap sisi-sisi indah kehidupan tanpa peduli cobaan yang siap (pasti) menanti.
9. Tak salahnya mengenang selalu saat-saat indah bersama pasangan anda, kapanpun dan dimanapun, sendiri maupun berdua. Niscaya, hal itu akan semakin membuat anda bangga terhadap pasangan anda itu. Atau setidaknya mampu memaksa anda mengikhlaskan kesalahan yang pernah dibuat pasangan anda.
10. Mengingat-ingat kelebihan dan keistimewaan yang ada pada pasangan dan meminimalisir ingatan akan kesalahan dan keburukan yang mungkin (pernah) ada padanya. Insya Allah, indahnya cinta yang dulu bersemi pertama kali tetap anda rasakan saat ini, terlebih ditambah oleh ribuan kehangatan yang tercurah dari buah hati yang teramat mencintai anda berdua. Wallahu a’lam bishshowab (Abi Hufha)
Berapapun usia pernikahan anda, bukan alasan untuk tidak senantiasa memberikan manisnya cinta terhadap pasangan anda atau membiarkan kehambaran mentaburi hari-hari anda bersamanya. Seiring waktu yang berjalan, sebanyak buah hati yang semakin besar, seharusnya juga semakin bertambah kehangatan cinta diantara sepasang suami istri, meski tidak jarang hidupnya hanya sebatas menikmati masa-masa tua. Karena justru, totalitas cinta anda kepada pasangan anda dimasa-masa tua akan semakin membuat pasangan anda tersenyum bangga (hingga ke dalam hati) bahwa ia tak pernah salah menjadikan anda pasangan hidupnya.
“Berpasangan engkau telah diciptakan, dan selamanya engkau akan berpasangan”. Begitulah sebagian jawaban sang Guru atas pertanyaan seorang aulia, Al Mitra, tentang perkawinan, seperti dituturkan penyair asal Libanon, Khalil Gibran dalam Sang Nabi. Hidup diyakini semakin punya warna dengan memiliki pasangan. Bukankah Allah telah mengumpulkan yang terserak untuk berpasang-pasangan?
Yang dituliskan Gibran bisa sangat tepat, hanya saja yang perlu diperhatikan adalah keadaan pasangan itu setelah perjalanan yang begitu banyak melalui riak, gelombang, onak dan duri, Masihkah komitmen dan pengorbanan yang diberikan seseorang terhadap pasangannya sama dengan yang pernah diberikannya saat pertama kali cinta bersemi, atau saat awal menapaki rumah tangga, dan berjanji saling setia. Masihkah kelembutan yang dulu dicurahkan dalam belaian-belaian kasih sayang, sama hangatnya dengan sentuhan pertama kali seorang kekasih terhadap disahkan sebagai pasangannya. Jawabannya tentu ada pada bagaimana seseorang itu menempatkan cinta agar senantiasa bersemi, berapapun usia pernikahan mereka.
Untuk itu perlu kiranya suatu pemikiran yang berkesinambungan dibangun oleh setiap pasangan tentang bagaimana caranya agar kehangatan cinta tetap melingkari setiap fase perjalanan rumah tangga, agar kelembutan kasih sayang menjadi dasar setiap gerak langkah bersama menuju kebahagiaan dan kedamaian kedamaian. Tidak berlebihan pula jika berharap cinta itu menjadi satu cinta yang tak terpisahkan.
Berikut beberapa tips untuk mempertahankan kehangatan cinta:
1. Menempatkan cinta kepada Allah diatas segala cinta terhadap apapun. Dan senantiasa meningkatkan cinta itu, karena Allah-lah yang Maha menganugerahkan cinta kepada orang-orang yang mencintai-Nya (QS. Al-Maidah:54). Maka ajaklah pasangan (dan seluruh anggota keluarga) untuk semakin mendekatkan diri pada-Nya, misalnya dengan membaca do’a Al Ma’surat bersama setelah qiyamullail.
2. Senantiasa berdo’a kepada Allah agar ditetapkan dalam keshalihan, yang karenanya rahmat, kasih sayang dan kedamaian tetap tercurahkan.
3. Ciptakan komunikasi yang selaras, berkesinambungan, mesra dengan mengkedepankan kaidah-kaidah berkomunikasi seperti, kata-kata yang benar, lemah lembut, mulia dan juga tidak melupakan aspek ketegasan sikap. Komunikasi yang demikian tentu menutup rapat celah-celah kecurigaan dan saling tidak percaya antar sesama.
4. Jadikan kamar/tempat pembaringan adalah tempat dimana segala curahan hati bisa tumpah namun tetap dalam koridor kehangatan dan kemesraan. Sehingga dalam kondisi apapun, semua masalah tetap bisa diselesaikan dengan kepala dingin dan hati yang tenang, dari sekedar lupa cium kening pagi ini, masalah uang belanja sampai soal perkelahian anak-anak tadi siang dengan teman bermainnya.
5. Gunakan waktu secara efektif dan efisien. Jangan sekali-kali menggunakan waktu keluarga (hari libur misalnya) untuk pekerjaan atau hal-hal yang mengganggu waktu keluarga. Karena dengan apapun anda mencoba membayarnya, kerugian yang diderita pasangan anda tidak akan pernah bisa terbayarkan, meskipun anda menggandakan kualitasnya pada hari libur berikutnya.
6. Cerahkan hari-hari dengan variasi, fantasi dan ‘warna-warni’ yang anda ciptakan khusus untuk pasangan anda. Letak aksesoris kamar yang berubah-ubah (terutama yang ringan-ringan), atau warna sprei dan aroma kamar yang menyegarkan. Itu didalam rumah, untuk aktifitas di luar rumah, biasakan secara rutin untuk sekedar jalan pagi bersama di hari minggu (libur) atau jika ada rezeki, sempatkan untuk berekreasi (tamasya).
7. Ciptakan juga hal-hal baru yang menceriakan hari bersamanya, misalnya dengan mencuci pakaian bersama, atau kerjabakti membersihkan rumah dihari libur. Cipratan air dan saling melempar lap pel dalam bingkai canda (dijamin) akan mampu meluluhkan kebekuan atau bongkah konflik yang mungkin saja (berpotensi) tumbuh tanpa disadari, mungkin tidak didiri anda tapi pasangan anda?
8. Jadikan setiap cobaan dan konflik yang ada sebagai bagian dari dinamika cinta, bukankah cinta itu tak selamanya ‘berwarna’ indah? Bahwa didalamnya juga bisa dirasakan pahitnya perjalanan yang dilakukan bersama, hal itu akan menyadarkan kita bahwa juga hidup akan selalu menampakkan warna-warni yang berbeda, bisa disukai bisa tidak, namun tetap harus dijalani. Ini seperti sepasang kekasih yang baru menikah, seringkali hanya menangkap sisi-sisi indah kehidupan tanpa peduli cobaan yang siap (pasti) menanti.
9. Tak salahnya mengenang selalu saat-saat indah bersama pasangan anda, kapanpun dan dimanapun, sendiri maupun berdua. Niscaya, hal itu akan semakin membuat anda bangga terhadap pasangan anda itu. Atau setidaknya mampu memaksa anda mengikhlaskan kesalahan yang pernah dibuat pasangan anda.
10. Mengingat-ingat kelebihan dan keistimewaan yang ada pada pasangan dan meminimalisir ingatan akan kesalahan dan keburukan yang mungkin (pernah) ada padanya. Insya Allah, indahnya cinta yang dulu bersemi pertama kali tetap anda rasakan saat ini, terlebih ditambah oleh ribuan kehangatan yang tercurah dari buah hati yang teramat mencintai anda berdua. Wallahu a’lam bishshowab (Abi Hufha)
AKAL SETIPIS RAMBUTNYA
Jangankan lelaki biasa, Nabi pun terasa sunyi tanpa wanita. Tanpa
mereka, hati, fikiran, perasaan lelaki akan resah. Masih mencari walaupun
sudah ada segala - galanya. Apalagi yang tidak ada di syurga, namun Nabi Adam a.s.
tetap merindukan siti hawa.
Kepada wanitalah lelaki memanggil ibu, istri atau puteri. Dijadikan mereka dari tulang rusuk yang bengkok untuk diluruskan oleh lelaki, tetapi kalau lelaki sendiri yang tidak lurus, tidak mungkin mampu hendak meluruskan mereka.
Tak logis kayu yang bengkok menghasilkan bayang-bayang yang lurus.
Luruskanlah wanita dengan cara petunjuk Allah, karena mereka diciptakan
begitu rupa oleh mereka. Didiklah mereka dengan panduan dariNya:
JANGAN COBA JINAKKAN MEREKA DENGAN HARTA, NANTI MEREKA SEMAKIN LIAR, JANGAN
HIBURKAN MEREKA DENGAN KECANTIKAN, NANTI MEREKA SEMAKIN MENDERITA,
Yang sementara itu tidak akan menyelesaikan masalah, Kenalkan mereka
kepada Allah, zat yang kekal, disitulah kuncinya. AKAL SETIPIS RAMBUTNYA,
TEBALKAN DENGAN ILMU, HATI SERAPUH KACA, KUATKAN DENGAN IMAN, PERASAAN
SELEMBUT SUTERA, HIASILAH DENGAN AKHLAK .
Suburkanlah karena dari situlah nanti mereka akan nampak penilaian dan
keadilan Tuhan. Akan terhibur dan berbahagialah mereka, walaupun tidak jadi
ratu cantik dunia, presiden ataupun perdana mentri negara atau women gladiator.
Bisikkan ke telinga mereka bahwa kelembutan bukan suatu kelemahan. Itu bukan
diskriminasi Tuhan. Sebaliknya, disitulah kasih sayang Tuhan, karena rahim
wanita yang lembut itulah yang mengandungkan lelaki2 wajah: negarawan, karyawan,
jutawan dan wan-wan lain. Wanita yang lupa hakikat kejadiannya, pasti tidak
terhibur dan tidak menghiburkan. Tanpa ilmu, iman dan akhlak, mereka bukan saja tidak bisa diluruskan, bahkan mereka pula membengkokkan.
LEBIH BANYAK LELAKI YANG DIRUSAKKAN OLEH PEREMPUAN DARIPADA PEREMPUAN YANG DIRUSAKKAN OLEH LELAKI. SEBODOH-BODOH PEREMPUAN PUN BISA MENUNDUKKAN SEPANDAI-PANDAI LELAKI.
Itulah akibatnya apabila wanita tidak kenal Tuhan, mereka tidak akan kenal diri mereka sendiri, apalagi mengenal lelaki. Kini bukan saja banyak boss telah kehilangan secretary, bahkan anakpun akan kehilangan ibu, suami kehilangan istri dan bapak akan kehilangan puteri. Bila wanita durhaka dunia akan huru-hara. Bila tulang rusuk patah, rusaklah jantung, hati dan limpa. Para lelaki pula jangan hanya mengharap ketaatan tetapi binalah kepemimpinan.
Pastikan sebelum memimpin wanita menuju Allah PIMPINLAH DIRI SENDIRI DAHULU KEPADA-NYA. jinakan diri dengan Allah, niscaya jinaklah segala-galanya dibawah pimpinan kita.
JANGAN MENGHARAP ISTRI SEPERTI SITI FATIMAH, KALAU PRIBADI BELUM LAGI SEPERTI SAYIDINA ALI
mereka, hati, fikiran, perasaan lelaki akan resah. Masih mencari walaupun
sudah ada segala - galanya. Apalagi yang tidak ada di syurga, namun Nabi Adam a.s.
tetap merindukan siti hawa.
Kepada wanitalah lelaki memanggil ibu, istri atau puteri. Dijadikan mereka dari tulang rusuk yang bengkok untuk diluruskan oleh lelaki, tetapi kalau lelaki sendiri yang tidak lurus, tidak mungkin mampu hendak meluruskan mereka.
Tak logis kayu yang bengkok menghasilkan bayang-bayang yang lurus.
Luruskanlah wanita dengan cara petunjuk Allah, karena mereka diciptakan
begitu rupa oleh mereka. Didiklah mereka dengan panduan dariNya:
JANGAN COBA JINAKKAN MEREKA DENGAN HARTA, NANTI MEREKA SEMAKIN LIAR, JANGAN
HIBURKAN MEREKA DENGAN KECANTIKAN, NANTI MEREKA SEMAKIN MENDERITA,
Yang sementara itu tidak akan menyelesaikan masalah, Kenalkan mereka
kepada Allah, zat yang kekal, disitulah kuncinya. AKAL SETIPIS RAMBUTNYA,
TEBALKAN DENGAN ILMU, HATI SERAPUH KACA, KUATKAN DENGAN IMAN, PERASAAN
SELEMBUT SUTERA, HIASILAH DENGAN AKHLAK .
Suburkanlah karena dari situlah nanti mereka akan nampak penilaian dan
keadilan Tuhan. Akan terhibur dan berbahagialah mereka, walaupun tidak jadi
ratu cantik dunia, presiden ataupun perdana mentri negara atau women gladiator.
Bisikkan ke telinga mereka bahwa kelembutan bukan suatu kelemahan. Itu bukan
diskriminasi Tuhan. Sebaliknya, disitulah kasih sayang Tuhan, karena rahim
wanita yang lembut itulah yang mengandungkan lelaki2 wajah: negarawan, karyawan,
jutawan dan wan-wan lain. Wanita yang lupa hakikat kejadiannya, pasti tidak
terhibur dan tidak menghiburkan. Tanpa ilmu, iman dan akhlak, mereka bukan saja tidak bisa diluruskan, bahkan mereka pula membengkokkan.
LEBIH BANYAK LELAKI YANG DIRUSAKKAN OLEH PEREMPUAN DARIPADA PEREMPUAN YANG DIRUSAKKAN OLEH LELAKI. SEBODOH-BODOH PEREMPUAN PUN BISA MENUNDUKKAN SEPANDAI-PANDAI LELAKI.
Itulah akibatnya apabila wanita tidak kenal Tuhan, mereka tidak akan kenal diri mereka sendiri, apalagi mengenal lelaki. Kini bukan saja banyak boss telah kehilangan secretary, bahkan anakpun akan kehilangan ibu, suami kehilangan istri dan bapak akan kehilangan puteri. Bila wanita durhaka dunia akan huru-hara. Bila tulang rusuk patah, rusaklah jantung, hati dan limpa. Para lelaki pula jangan hanya mengharap ketaatan tetapi binalah kepemimpinan.
Pastikan sebelum memimpin wanita menuju Allah PIMPINLAH DIRI SENDIRI DAHULU KEPADA-NYA. jinakan diri dengan Allah, niscaya jinaklah segala-galanya dibawah pimpinan kita.
JANGAN MENGHARAP ISTRI SEPERTI SITI FATIMAH, KALAU PRIBADI BELUM LAGI SEPERTI SAYIDINA ALI
Air Mata Ibu
Ibu menangis. Air mata mengucur di pipinya yang cekung. Ketika itu aku
baru selesai berdzikir setelah mengimaminya. Tasbih ditangannya terus
berputar, bersama dzikir yang terus terlantun dari bibirnya. Ibu khusyuk
dalam isak dan deraian air mata. "Kenapa Ibu menangis?" pertanyaan itu terpaksa kusimpan. Aku tidak akan mengganggu Ibu yang masih khusyuk dengan dzikir. Aku memikirkan berbagai kemungkinan penyebab menangisnya Ibu. Mungkinkah kematian Bapak? Tapi, bukankah kematian Bapak sudah lama sekali? Sudah lima tahun. Atau karena tanah kuburan Bapak yang tidak mendapat izin untuk dibeton dan hanya boleh didirikan batu nisan. Hal itu tidak akan membuat Ibu menangis. Aku sangat mengenal Ibu. Ibu paling tidak menyukai hal-hal yang berbau kemewahan. Ibu selalu ingin menginginkan kesederhanaan.
Kenapa Ibu menangis? Sayang aku sangat jarang pulang dan tidak bertemu Ibu
setiap hari. Hingga aku kurang mengetahui keadaan Ibu belakangan ini.
Mungkin ada suatu persoalan yang membebaninya....
Bertengkar dengan seseorang? Ah rasanya tidak. Setahuku Ibu tidak punya
musuh. Ia selalu mengalah setiap kali berbenturan dengan orang lain. Ibu
lebih banyak diam daripada mengomel. Tidak mungkin rasanya Ibu bertengkar
dengan orang lain, karena memang itu bukan kebiasaan Ibu. Tapi kenapa Ibu menangis? Ibu belum juga selesai berdzikir. Aku sudah selesai sejak lima menit lalu. Aku sudah berdoa, mohonkan ampun atas dosa Ibu dan Bapak yang telah mengasuhku sejak kecil. Ibu belum juga usai. Aku berdiri dan meninggalkan Ibu sendirian di ruang shalat dengan tetap
menyimpan pertanyaan, kenapa Ibu menangis? Kutunggu Ibu di
ruang makan. Bukankah Ibu selalu khusyuk dalam shalat? Kembali aku dibayang
berbagai kemungkinan. Bukankah Ibu tidak pernah lupa mendirikan shalat,
mengaji dan berdzikir? Bukankah Ibu paling senang mendengarkan ceramah di
masjid? Bukankah Ibu juga tidak melewatkan acara wirid? Bukankah Ibu
sudah cukup punya bekal untuk menghadapi segala cobaan...
Tapi kenapa Ibu sampai menangis? Karena aku mengimami Ibukah? Mustahil! Bukan sekali ini saja aku mengimami Ibu. Sudah berulang kali. Hampir setiap kali pulang ke rumah aku mengimami Ibu, terutama saat shalat maghrib dan isya. Ibu sudah berumur tujuhpuluh tahun lebih. Tujuh orang anak
merupakan berkah yang selalu disyukurinya dan kami semua kini sudah
besar. Aku yang bungsu sudah duduk di perguruan tinggi. Aneh rasanya kalau Ibu masih bersedih hati diusianya yang senja ini. Seharusnya Ibu banyak
tertawa dan bercanda bersama cucu-cucunya. Bukankah cucu-cucunya selalalu
bersamanya setiap hari? "Sudah makan Yung?" tanya Ibu mengagetkanku. Ibu muncul dengan senyum mengembang. Tak kulihat bekas tangisan di wajahnya. Mungkin sudah dihapus.
"Belum Bu, Ayung menunggu Ibu."
"Ibu sudah makan."
"Kapan? Bukankah hidangan ini belum disentuh siapapun? Ayolah
Bu, Ayung sudah rindu ingin makan bersama Ibu."
"Makanlah!" kata Ibu sambil menarik kursi. Aku pun mulai
menyanduk nasi dan mengambil beberapa sendok sambal. Tapi Ibu tetap saja
tidak makan nasi. Ia hanya mengambil panganan dan memakannya."Bagaimana
kuliahmu?"
"Alhamdulillah Bu, berkat doa Ibu."
"Belanja harianmu bagaimana?" pertanyaan yang tidak pernah
kuinginkan ini selalu meluncur dari bibir Ibu. Pertanyaan itu kurasakan bagai keluhan dalam hidup. Kuakui selama kuliah aku harus berusaha dan
bekerja keras untuk memenuhi kebutuhanku sehari-hari. Uang kost, transport
dan kebutuhan kuliah. Memang, yang namanya usaha kadang-kadang dapat, kadang
tidak. Ketika dapat alhamdulillah. Aku bisa makan dan membeli kebutuhan
lain. Jika tidak, maka mau tidak mau aku aku harus puasa. Hal ini
yang sering aku alami. Tapi persoalan ini tidak pernah kuceritakan kepada
siapapun, termasuk Ibu dan saudara-saudaraku. Aku takut terlalu banyak
mengeluh.
"Alhamdulillah, Tuhan masih memberikan rejeki Bu," selalu kujawab begitu. Biasanya Ibu tidak akan bertanya lagi setelah itu. "Bu!" sapaku ketika Ibu terdiam. "Mmm," jawab Ibu. "Kenapa seusai shalat tadi Ibu menangis?" Ibu terdiam mendengar pertanyaanku. "Ayung cemas melihat Ibu menangis. Ibu masih diam. Aku menyelesaikan suapanku, setelah itu membasuh tangan dan melapnya dengan serbet. Ibu masih diam, tapi di matanya kulihat airmata mulai berlinang. Setelah itu berceritalah Ibu. Seminggu yang lalu di surau Balenggek tempat Ibu selalu sembahyang berjama'ah, ada ceramah agama mingguan. Ketika itu penceramahnya datang dari luar daerah. Ibu mengikuti ceramah tentang anak yang berbakti kepada orang tua dan anak yang shalih..
"Anak-anak yang shalihlah yang menyelamatkan orang tuanya dari api
neraka, karena doa anak yang shalih sangat didengar oleh Allah swt," kata
ustad. " Tapi sebaliknya orang tua tidak selamat dari api neraka jika
anak yang dididiknya tidak mampu menjalankan ibadah dan tidak pandai
membaca Alquran.
"Walaupun orang tuanya sendiri taat beribadah?" tanya Ibu waktu
itu. "Ya, apa artinya kita taat tapi tidak membuat anak taat kepada
Tuhannya. Apalagi sampai tidak bisa sembahyang dan mengaji, anak yang
jauh dari perintah Allah dan mendekati laranganNya. Maka orang tuanya di
akhirat akan ditanya tentang anak-anaknya. Maka sia-sialah ketaatan
orang tua jika di akhirat nanti anak mengakui dirinya tidak dididik oleh
orang tuanya untuk taat beribadah. Tidak pernah menegur, memukul bahkan
menamparnya, jika lalai menjalankan perintah agama." Ketika itu Ibu menyadari apa yang sudah dilakukannya selama
ini. Ibu ingat Jai, Jou, Han dan Fai. Saat itulah Ibu merasa hidup dan
ketaatannya selama ini tak berarti sama sekali. Sejak itu Ibu banyak diam dan melamun. Anak-anaknya sampai sekarang tidak pernah membaca Alquran di
rumah dan jarang sembahyang, bahkan tidak pernah sama sekali. Ibu merasa
bersalah setelah mendengar ceramah itu. Ibu menyadari bahwa ia tidak
mendidik anak-anaknya sesuai ajaran agama. Ibu selalu tidak tega
memarahi anaknya, dan melihat anaknya menangis, apalagi kalau ada yang murung dan kesal.
Mungkin itulah sebabnya anak-anak Ibu banyak yang tidak dapat
membaca Alquran Ibu tidak pernah tega memaksa mereka untuk belajar
Ibupun tidak marah. Bukankah ini berarti Ibu tidak sanggup mendidik anak.
Bukankah Ibu gagal menjadi orang tua? "Tapi Bu, bukankah Ayung selalu taat sembahyang dan membaca Alquran? Dan Ayung selalu berdoa untuk Ibu dan Bapak? Lantas apa artinya usaha Ayung selama ini Bu?" kataku kepada Ibu.
"Terima kasih Yung, Ibu sangat bangga padamu. Ibu senang kamu
mampu menjadi imam untuk Ibu. Ibu pun selalu berdoa untukmu. Yang Ibu
pikirkan adalah kakak-kakakmu yang tidak mampu membaca Alquran dan
tidak menjalankan shalat."
Kuakui selama ini memang hanya aku dan ibu yang shalat berjama'ah, walaupun sebenarnya kakak-kakakmu sedang berada di ruamh. Mereka lebih
suka duduk di lapau dan sepertinya tidak menghiraukan panggilan
azan yang berkumandang dari masjid. Dan Ibu tidak pernah menegur hal
itu. Aku pun tidak pernah mempersoalkan mereka. Sementara aku merasa takut,
selain karena lebih kecil juga karena aku takut menca mpuri urusan mereka.
"Itulah Yung. Ibu merasa sedih. Kamulah satu-satunya anak Ibu yang
taat, yang mengimami Ibu, walaupun kamu yang terkecil. Entahlah.. Ibu
sudah semakin tua, ajal sudah di ambang pintu. Ternyata Ibu masih
meninggalkan banyak pekerjaan yang tidak selesai, ternyata Ibu tidak mampu
mendidik kalian dan kalian ternyata tidak bisa mendidik diri sendiri,"
kata Ibu terisak.
Air mataku mengalir tanpa terasa. "Ada apa? Kok Ibu menangis? Ini pasti ulah kamu Yung! Kamu tidak henti-hentinya membuat Ibu sedih, dan menangis. Tahukah kamu bahwa membuat orang tua bersedih hatinya itu dosa?" Tiba-tiba Han kakakku yang nomor tiga datang dan memarahiku. "Sebagai anak laki-laki kamu jangan terus-terusan bersama Ibu, itu cengeng namanya. Lihat tuh di lepau orang-orang ramai. Duduklah di sana biar orang tahu bahwa kita bermasyarakat. Bukan dalam rumah," katanya lagi sambil menekan kepalaku.
"Jangan kasar begitu pada adikmu Han. Ia kan baru sele...,"
"Kalau tidak seperti itu, ia akan lembek seperti perempuan Bu,
yang duduknya cuma di dapur." "Tapi ia kan masih kuliah." "Aah. Ibu selalu membelanya, mentang-mentang ia kuliah. Walaupun
Han tidak pernah kuliah, Han ini anak Ibu. Sekurang ajar apapun aku yang
melahirkan Han adalah Ibu. Tapi kenapa dia, Ibu perlakukan berbeda dengan
Han?" Han menunjuk-nunjuk diriku. Mendapat serangan kata-kata seperti itu, Ibu menangis lagi. Aku hanya terdiam terpana ketika Han kemudian berlalu dan tidak menghiraukan tangis Ibu. Air mata Ibu mengalir lagi. Ingin aku menghapusnya, tapi bagamana dengan kesedihannya? Allahummaghfirli waliwalidayya warhamhuma, kamarabbayana saghiraa. Amin. Hanya itu yang mampu kulakukan.*
baru selesai berdzikir setelah mengimaminya. Tasbih ditangannya terus
berputar, bersama dzikir yang terus terlantun dari bibirnya. Ibu khusyuk
dalam isak dan deraian air mata. "Kenapa Ibu menangis?" pertanyaan itu terpaksa kusimpan. Aku tidak akan mengganggu Ibu yang masih khusyuk dengan dzikir. Aku memikirkan berbagai kemungkinan penyebab menangisnya Ibu. Mungkinkah kematian Bapak? Tapi, bukankah kematian Bapak sudah lama sekali? Sudah lima tahun. Atau karena tanah kuburan Bapak yang tidak mendapat izin untuk dibeton dan hanya boleh didirikan batu nisan. Hal itu tidak akan membuat Ibu menangis. Aku sangat mengenal Ibu. Ibu paling tidak menyukai hal-hal yang berbau kemewahan. Ibu selalu ingin menginginkan kesederhanaan.
Kenapa Ibu menangis? Sayang aku sangat jarang pulang dan tidak bertemu Ibu
setiap hari. Hingga aku kurang mengetahui keadaan Ibu belakangan ini.
Mungkin ada suatu persoalan yang membebaninya....
Bertengkar dengan seseorang? Ah rasanya tidak. Setahuku Ibu tidak punya
musuh. Ia selalu mengalah setiap kali berbenturan dengan orang lain. Ibu
lebih banyak diam daripada mengomel. Tidak mungkin rasanya Ibu bertengkar
dengan orang lain, karena memang itu bukan kebiasaan Ibu. Tapi kenapa Ibu menangis? Ibu belum juga selesai berdzikir. Aku sudah selesai sejak lima menit lalu. Aku sudah berdoa, mohonkan ampun atas dosa Ibu dan Bapak yang telah mengasuhku sejak kecil. Ibu belum juga usai. Aku berdiri dan meninggalkan Ibu sendirian di ruang shalat dengan tetap
menyimpan pertanyaan, kenapa Ibu menangis? Kutunggu Ibu di
ruang makan. Bukankah Ibu selalu khusyuk dalam shalat? Kembali aku dibayang
berbagai kemungkinan. Bukankah Ibu tidak pernah lupa mendirikan shalat,
mengaji dan berdzikir? Bukankah Ibu paling senang mendengarkan ceramah di
masjid? Bukankah Ibu juga tidak melewatkan acara wirid? Bukankah Ibu
sudah cukup punya bekal untuk menghadapi segala cobaan...
Tapi kenapa Ibu sampai menangis? Karena aku mengimami Ibukah? Mustahil! Bukan sekali ini saja aku mengimami Ibu. Sudah berulang kali. Hampir setiap kali pulang ke rumah aku mengimami Ibu, terutama saat shalat maghrib dan isya. Ibu sudah berumur tujuhpuluh tahun lebih. Tujuh orang anak
merupakan berkah yang selalu disyukurinya dan kami semua kini sudah
besar. Aku yang bungsu sudah duduk di perguruan tinggi. Aneh rasanya kalau Ibu masih bersedih hati diusianya yang senja ini. Seharusnya Ibu banyak
tertawa dan bercanda bersama cucu-cucunya. Bukankah cucu-cucunya selalalu
bersamanya setiap hari? "Sudah makan Yung?" tanya Ibu mengagetkanku. Ibu muncul dengan senyum mengembang. Tak kulihat bekas tangisan di wajahnya. Mungkin sudah dihapus.
"Belum Bu, Ayung menunggu Ibu."
"Ibu sudah makan."
"Kapan? Bukankah hidangan ini belum disentuh siapapun? Ayolah
Bu, Ayung sudah rindu ingin makan bersama Ibu."
"Makanlah!" kata Ibu sambil menarik kursi. Aku pun mulai
menyanduk nasi dan mengambil beberapa sendok sambal. Tapi Ibu tetap saja
tidak makan nasi. Ia hanya mengambil panganan dan memakannya."Bagaimana
kuliahmu?"
"Alhamdulillah Bu, berkat doa Ibu."
"Belanja harianmu bagaimana?" pertanyaan yang tidak pernah
kuinginkan ini selalu meluncur dari bibir Ibu. Pertanyaan itu kurasakan bagai keluhan dalam hidup. Kuakui selama kuliah aku harus berusaha dan
bekerja keras untuk memenuhi kebutuhanku sehari-hari. Uang kost, transport
dan kebutuhan kuliah. Memang, yang namanya usaha kadang-kadang dapat, kadang
tidak. Ketika dapat alhamdulillah. Aku bisa makan dan membeli kebutuhan
lain. Jika tidak, maka mau tidak mau aku aku harus puasa. Hal ini
yang sering aku alami. Tapi persoalan ini tidak pernah kuceritakan kepada
siapapun, termasuk Ibu dan saudara-saudaraku. Aku takut terlalu banyak
mengeluh.
"Alhamdulillah, Tuhan masih memberikan rejeki Bu," selalu kujawab begitu. Biasanya Ibu tidak akan bertanya lagi setelah itu. "Bu!" sapaku ketika Ibu terdiam. "Mmm," jawab Ibu. "Kenapa seusai shalat tadi Ibu menangis?" Ibu terdiam mendengar pertanyaanku. "Ayung cemas melihat Ibu menangis. Ibu masih diam. Aku menyelesaikan suapanku, setelah itu membasuh tangan dan melapnya dengan serbet. Ibu masih diam, tapi di matanya kulihat airmata mulai berlinang. Setelah itu berceritalah Ibu. Seminggu yang lalu di surau Balenggek tempat Ibu selalu sembahyang berjama'ah, ada ceramah agama mingguan. Ketika itu penceramahnya datang dari luar daerah. Ibu mengikuti ceramah tentang anak yang berbakti kepada orang tua dan anak yang shalih..
"Anak-anak yang shalihlah yang menyelamatkan orang tuanya dari api
neraka, karena doa anak yang shalih sangat didengar oleh Allah swt," kata
ustad. " Tapi sebaliknya orang tua tidak selamat dari api neraka jika
anak yang dididiknya tidak mampu menjalankan ibadah dan tidak pandai
membaca Alquran.
"Walaupun orang tuanya sendiri taat beribadah?" tanya Ibu waktu
itu. "Ya, apa artinya kita taat tapi tidak membuat anak taat kepada
Tuhannya. Apalagi sampai tidak bisa sembahyang dan mengaji, anak yang
jauh dari perintah Allah dan mendekati laranganNya. Maka orang tuanya di
akhirat akan ditanya tentang anak-anaknya. Maka sia-sialah ketaatan
orang tua jika di akhirat nanti anak mengakui dirinya tidak dididik oleh
orang tuanya untuk taat beribadah. Tidak pernah menegur, memukul bahkan
menamparnya, jika lalai menjalankan perintah agama." Ketika itu Ibu menyadari apa yang sudah dilakukannya selama
ini. Ibu ingat Jai, Jou, Han dan Fai. Saat itulah Ibu merasa hidup dan
ketaatannya selama ini tak berarti sama sekali. Sejak itu Ibu banyak diam dan melamun. Anak-anaknya sampai sekarang tidak pernah membaca Alquran di
rumah dan jarang sembahyang, bahkan tidak pernah sama sekali. Ibu merasa
bersalah setelah mendengar ceramah itu. Ibu menyadari bahwa ia tidak
mendidik anak-anaknya sesuai ajaran agama. Ibu selalu tidak tega
memarahi anaknya, dan melihat anaknya menangis, apalagi kalau ada yang murung dan kesal.
Mungkin itulah sebabnya anak-anak Ibu banyak yang tidak dapat
membaca Alquran Ibu tidak pernah tega memaksa mereka untuk belajar
Ibupun tidak marah. Bukankah ini berarti Ibu tidak sanggup mendidik anak.
Bukankah Ibu gagal menjadi orang tua? "Tapi Bu, bukankah Ayung selalu taat sembahyang dan membaca Alquran? Dan Ayung selalu berdoa untuk Ibu dan Bapak? Lantas apa artinya usaha Ayung selama ini Bu?" kataku kepada Ibu.
"Terima kasih Yung, Ibu sangat bangga padamu. Ibu senang kamu
mampu menjadi imam untuk Ibu. Ibu pun selalu berdoa untukmu. Yang Ibu
pikirkan adalah kakak-kakakmu yang tidak mampu membaca Alquran dan
tidak menjalankan shalat."
Kuakui selama ini memang hanya aku dan ibu yang shalat berjama'ah, walaupun sebenarnya kakak-kakakmu sedang berada di ruamh. Mereka lebih
suka duduk di lapau dan sepertinya tidak menghiraukan panggilan
azan yang berkumandang dari masjid. Dan Ibu tidak pernah menegur hal
itu. Aku pun tidak pernah mempersoalkan mereka. Sementara aku merasa takut,
selain karena lebih kecil juga karena aku takut menca mpuri urusan mereka.
"Itulah Yung. Ibu merasa sedih. Kamulah satu-satunya anak Ibu yang
taat, yang mengimami Ibu, walaupun kamu yang terkecil. Entahlah.. Ibu
sudah semakin tua, ajal sudah di ambang pintu. Ternyata Ibu masih
meninggalkan banyak pekerjaan yang tidak selesai, ternyata Ibu tidak mampu
mendidik kalian dan kalian ternyata tidak bisa mendidik diri sendiri,"
kata Ibu terisak.
Air mataku mengalir tanpa terasa. "Ada apa? Kok Ibu menangis? Ini pasti ulah kamu Yung! Kamu tidak henti-hentinya membuat Ibu sedih, dan menangis. Tahukah kamu bahwa membuat orang tua bersedih hatinya itu dosa?" Tiba-tiba Han kakakku yang nomor tiga datang dan memarahiku. "Sebagai anak laki-laki kamu jangan terus-terusan bersama Ibu, itu cengeng namanya. Lihat tuh di lepau orang-orang ramai. Duduklah di sana biar orang tahu bahwa kita bermasyarakat. Bukan dalam rumah," katanya lagi sambil menekan kepalaku.
"Jangan kasar begitu pada adikmu Han. Ia kan baru sele...,"
"Kalau tidak seperti itu, ia akan lembek seperti perempuan Bu,
yang duduknya cuma di dapur." "Tapi ia kan masih kuliah." "Aah. Ibu selalu membelanya, mentang-mentang ia kuliah. Walaupun
Han tidak pernah kuliah, Han ini anak Ibu. Sekurang ajar apapun aku yang
melahirkan Han adalah Ibu. Tapi kenapa dia, Ibu perlakukan berbeda dengan
Han?" Han menunjuk-nunjuk diriku. Mendapat serangan kata-kata seperti itu, Ibu menangis lagi. Aku hanya terdiam terpana ketika Han kemudian berlalu dan tidak menghiraukan tangis Ibu. Air mata Ibu mengalir lagi. Ingin aku menghapusnya, tapi bagamana dengan kesedihannya? Allahummaghfirli waliwalidayya warhamhuma, kamarabbayana saghiraa. Amin. Hanya itu yang mampu kulakukan.*
A LETTER FROM GOD - sepucuk surat dari Tuhan
A LETTER FROM GOD
Saat kau bangun dipagi hari, Aku memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepadaKu, walaupun hanya sepatah kata, meminta pendapatKu atau bersyukurkepadaKu atas sesuatu hal indah yang terjadi didalam hidupmu
kemarin, tetapi Aku melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja.
Aku kembali menanti. Saat engkau sedang bersiap, Aku tahu akan ada sediki waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKu, tetapi engkau terlalu sibuk.
Di satu tempat, engkau duduk di sebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian Aku melihat engkau menggerakkan kakimu. Aku berpikir engkau ingin berbicara kepadaKu tetapi engkau berlari ke telepon dan menelepon seorang teman untuk mendengarkan gosip terbaru.
Aku melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan Aku menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu, Aku berpikir engkau terlalu sibuk untuk mengucapkan sesuatu kepadaKu.
Sebelum makan siang Aku melihatmu memandang kesekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepadaKu, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara kepadaKu dengan lembut sebelum mereka makan, tetapi engkau tidak melakukannya.
Tidak apa-apa. Masih ada waktu yang tersisa, dan Aku berharap engkau akan berbicara kepadaKu, meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan. Setelah beberapa hal tersebut selesai engkau kerjakan, engkau menyalakan televisi, Aku tidak tahu apakah kau suka menonton televisi atau tidak, hanya saja engkau selalu kesana dan menghabiskan banyak waktu setiap hari didepannya, tanpa
memikirkan apapun hanya menikmati acara yang ditampilkan.
Kembali Aku menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKu. Saat tidur Kupikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada
keluargamu, kau melompat ke tempat tidur dan tertidur tak lama kemudian. Tidak apa-apa karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa Aku selalu hadir untukmu.
Aku telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. Aku bahkan ingin mengajarkanmu bagaimana bersabar terhadap orang lain.Aku sangat mengasihimu, setiap hari Aku menantikan sepatah kata, doa atau pikiran atau
syukur dari hatimu.
Baiklah... engkau bangun kembali dan kembali Aku akan menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberiKu sedikit waktu. Semoga harimu menyenangkan. Yang selalu menyertaimu setiap saat, ALLAH
SWT.
NB. Apakah kau memiliki cukup waktu untuk mengirimkan surat ini kepada orang lain yang kau sayangi
Saat kau bangun dipagi hari, Aku memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepadaKu, walaupun hanya sepatah kata, meminta pendapatKu atau bersyukurkepadaKu atas sesuatu hal indah yang terjadi didalam hidupmu
kemarin, tetapi Aku melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja.
Aku kembali menanti. Saat engkau sedang bersiap, Aku tahu akan ada sediki waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKu, tetapi engkau terlalu sibuk.
Di satu tempat, engkau duduk di sebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian Aku melihat engkau menggerakkan kakimu. Aku berpikir engkau ingin berbicara kepadaKu tetapi engkau berlari ke telepon dan menelepon seorang teman untuk mendengarkan gosip terbaru.
Aku melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan Aku menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu, Aku berpikir engkau terlalu sibuk untuk mengucapkan sesuatu kepadaKu.
Sebelum makan siang Aku melihatmu memandang kesekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepadaKu, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara kepadaKu dengan lembut sebelum mereka makan, tetapi engkau tidak melakukannya.
Tidak apa-apa. Masih ada waktu yang tersisa, dan Aku berharap engkau akan berbicara kepadaKu, meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan. Setelah beberapa hal tersebut selesai engkau kerjakan, engkau menyalakan televisi, Aku tidak tahu apakah kau suka menonton televisi atau tidak, hanya saja engkau selalu kesana dan menghabiskan banyak waktu setiap hari didepannya, tanpa
memikirkan apapun hanya menikmati acara yang ditampilkan.
Kembali Aku menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKu. Saat tidur Kupikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada
keluargamu, kau melompat ke tempat tidur dan tertidur tak lama kemudian. Tidak apa-apa karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa Aku selalu hadir untukmu.
Aku telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. Aku bahkan ingin mengajarkanmu bagaimana bersabar terhadap orang lain.Aku sangat mengasihimu, setiap hari Aku menantikan sepatah kata, doa atau pikiran atau
syukur dari hatimu.
Baiklah... engkau bangun kembali dan kembali Aku akan menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberiKu sedikit waktu. Semoga harimu menyenangkan. Yang selalu menyertaimu setiap saat, ALLAH
SWT.
NB. Apakah kau memiliki cukup waktu untuk mengirimkan surat ini kepada orang lain yang kau sayangi
Tips Agar tidak bersifat sombong dan angkuh
Agar tidak bersifat sombong dan angkuh
Beberapa panduan Imam Al- Ghazali supaya kita tidak bersifat sombong dan angkuh
1. Jika berjumpa dengan kanak-kanak, anggaplah kanak-kanak itu lebih mulia daripada kita, karena kanak-kanak ini belum banyak melakukan dosa daripada kita.
2. Apabila bertemu dengan orang tua, anggaplah dia lebih mulia daripada kita karena dia sudah lama beribadat.
3. Jika berjumpa dengan orang alim, anggaplah dia lebih mulia daripada kita karena banyak ilmu yang telah mereka pelajari dan ketahui.
4. Apabila melihat orang jahil, anggaplah mereka lebih mulia daripada kita karena mereka membuat dosa dalam kejahilan, sedangkan kita membuat dosa dalam keadaan mengetahui.
5. Jika melihat orang jahat, jangan anggap kita lebih mulia karena mungkin satu hari nanti dia akan insaf dan bertaubat atas kesalahannya.
6. Apabila bertemu dengan orang kafir, katakan didalam hati bahwa mungkin pada suatu hari nanti mereka akan diberi hidayah oleh Allah dan akan memeluk Islam, maka segala dosa mereka akan diampuni oleh Allah.
Beberapa panduan Imam Al- Ghazali supaya kita tidak bersifat sombong dan angkuh
1. Jika berjumpa dengan kanak-kanak, anggaplah kanak-kanak itu lebih mulia daripada kita, karena kanak-kanak ini belum banyak melakukan dosa daripada kita.
2. Apabila bertemu dengan orang tua, anggaplah dia lebih mulia daripada kita karena dia sudah lama beribadat.
3. Jika berjumpa dengan orang alim, anggaplah dia lebih mulia daripada kita karena banyak ilmu yang telah mereka pelajari dan ketahui.
4. Apabila melihat orang jahil, anggaplah mereka lebih mulia daripada kita karena mereka membuat dosa dalam kejahilan, sedangkan kita membuat dosa dalam keadaan mengetahui.
5. Jika melihat orang jahat, jangan anggap kita lebih mulia karena mungkin satu hari nanti dia akan insaf dan bertaubat atas kesalahannya.
6. Apabila bertemu dengan orang kafir, katakan didalam hati bahwa mungkin pada suatu hari nanti mereka akan diberi hidayah oleh Allah dan akan memeluk Islam, maka segala dosa mereka akan diampuni oleh Allah.
24 Selingan dalam Hidup
24 Selingan dalam Hidup
1. Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya, karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.
2. Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat
merindukan seseorang, sehingga ingin hati menjemputnya
dari alam mimpi dan memeluknya dalam
alam nyata. Semoga kamu memimpikan orang seperti itu.
3. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan,
pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi, jadilah
seperti yang kamu inginkan, karena
kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan
untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.
4. Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup
untuk membuatmu baik hati, cobaan yang cukup untuk
membuatmu kuat, kesedihan yang cukup
untuk membuatmu manusiawi, pengharapan yang cukup
untuk membuatmu bahagia dan uang yang cukup untuk
membeli hadiah-hadiah.
5. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang
lain dibukakan. Tetapi acapkali kita terpaku terlalu
lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat
pintu lain yang dibukakan bagi kita.
6. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk
berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan
sepatah katapun, dan kemudian
kamu meninggalkannya dengan perasaan telah
bercakap-cakap lama dengannya.
7. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang telah
kita miliki sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh
benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah
kita miliki sampai kita
mendapatkannya.
8. Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain.
Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal
itu menyakitkan hati orang itu pula.
9. Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut
perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan
suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada
tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang
penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.
10. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita
cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya
menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita
hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita
temukan di dalam dia.
11. Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu
memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha
menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir
dalam hidupnya.
12. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan
beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang
yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima
kasih atas karunia itu.
13. Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir
seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari
untuk mencintai seseorang tetapi diperlukan waktu
seumur hidup untuk melupakan seseorang.
14. Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis,
mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan
mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang
menghargai pentingnya orang-orang yang
pernah hadir dalam hidup mereka.
15. Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah,
romantika dan masih tetap peduli padanya.
16. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika
kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan
mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya
dan kamu harus melepaskannya.
17. Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh
dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air
mata.
18. Cinta datang kepada mereka yang masih berharap
sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih
percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka
yang masih mencintai sekalipun pernah
disakiti hatinya.
19. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak
mencintaimu, tetapi yang lebih menyakitkan adalah
mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki
keberanian untuk mengutarakan cintamu
kepadanya.
20. Masa depan yang cerah selalu tergantung kepada
masa lalu yang dilupakan, kamu tidak dapat hidup terus
dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan dan
sakit hati di masa lalu.
21. Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika
kamu masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika
kamu masih merasa sanggup, jangan pernah mengatakan
kamu tidak mencintainya lagi jika
kamu masih tidak dapat melupakannya.
22. Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang
bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu ! Jangan
mengharapkan balasan cinta, tunggulah
sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak,
berbahagialah karena cinta tumbuh dihatimu.
23. Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi
tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang kamu
harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian janganlah
menulikan telinga untuk mendengar dari
orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.
24. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di
sekelilingmu tersenyum - jalanilah hidupmu sehingga
pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan
orang-orang di sekelilingmu menangis.
1. Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya, karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.
2. Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat
merindukan seseorang, sehingga ingin hati menjemputnya
dari alam mimpi dan memeluknya dalam
alam nyata. Semoga kamu memimpikan orang seperti itu.
3. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan,
pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi, jadilah
seperti yang kamu inginkan, karena
kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan
untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.
4. Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup
untuk membuatmu baik hati, cobaan yang cukup untuk
membuatmu kuat, kesedihan yang cukup
untuk membuatmu manusiawi, pengharapan yang cukup
untuk membuatmu bahagia dan uang yang cukup untuk
membeli hadiah-hadiah.
5. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang
lain dibukakan. Tetapi acapkali kita terpaku terlalu
lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat
pintu lain yang dibukakan bagi kita.
6. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk
berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan
sepatah katapun, dan kemudian
kamu meninggalkannya dengan perasaan telah
bercakap-cakap lama dengannya.
7. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang telah
kita miliki sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh
benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah
kita miliki sampai kita
mendapatkannya.
8. Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain.
Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal
itu menyakitkan hati orang itu pula.
9. Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut
perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan
suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada
tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang
penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.
10. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita
cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya
menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita
hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita
temukan di dalam dia.
11. Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu
memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha
menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir
dalam hidupnya.
12. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan
beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang
yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima
kasih atas karunia itu.
13. Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir
seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari
untuk mencintai seseorang tetapi diperlukan waktu
seumur hidup untuk melupakan seseorang.
14. Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis,
mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan
mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang
menghargai pentingnya orang-orang yang
pernah hadir dalam hidup mereka.
15. Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah,
romantika dan masih tetap peduli padanya.
16. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika
kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan
mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya
dan kamu harus melepaskannya.
17. Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh
dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air
mata.
18. Cinta datang kepada mereka yang masih berharap
sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih
percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka
yang masih mencintai sekalipun pernah
disakiti hatinya.
19. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak
mencintaimu, tetapi yang lebih menyakitkan adalah
mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki
keberanian untuk mengutarakan cintamu
kepadanya.
20. Masa depan yang cerah selalu tergantung kepada
masa lalu yang dilupakan, kamu tidak dapat hidup terus
dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan dan
sakit hati di masa lalu.
21. Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika
kamu masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika
kamu masih merasa sanggup, jangan pernah mengatakan
kamu tidak mencintainya lagi jika
kamu masih tidak dapat melupakannya.
22. Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang
bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu ! Jangan
mengharapkan balasan cinta, tunggulah
sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak,
berbahagialah karena cinta tumbuh dihatimu.
23. Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi
tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang kamu
harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian janganlah
menulikan telinga untuk mendengar dari
orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.
24. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di
sekelilingmu tersenyum - jalanilah hidupmu sehingga
pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan
orang-orang di sekelilingmu menangis.
10 KESALAH PAHAMAN TENTANG SUKSES
10 KESALAH PAHAMAN TENTANG SUKSES
Kesalahpahaman 1
Beberapa orang tidak bisa sukses karena latar belakang, pendidikan, dan lain-lain. Padahal, setiap orang dapat meraih keberhasilan. Ini hanya bagaimana mereka menginginkannya, kemudian melakukan sesuatu untuk mencapainya.
Kesalahpahaman 2--
Orang-orang yang sukses tidak melakukan kesalahan. Padahal, orang-orang sukses itu justru melakukan kesalahan sebagaimana kita semua pernah lakukan Namun, mereka tidak melakukan kesalahan itu untuk kedua kalinya.
Kesalahpahaman 3--
Agar sukses, kita harus bekerja lebih dari 60 jam (70, 80, 90...) seminggu. Padahal, persoalannya bukan terletak pada lamanya anda bekerja. Tetapi bagaimana anda dapat melakukan sesuatu yang benar.
Kesalahpahaman 4--
Anda hanya bisa sukses bila bermain sesuatu dengan aturan. Padahal, siapakah yang membuat aturan itu? Setiap situasi membutuhkan cara yang berbeda. Kadang-kadang kita memang harus mengikuti aturan, tetapi di saat lain andalah yang membuat aturan itu.
Kesalahpahaman 5--
Jika anda selalu meminta bantuan, anda tidak sukses. Padahal, sukses jarang sekali terjadi di saat-saat vakum. Justru, dengan mengakui dan menghargai bantuan orang lain dapat membantu keberhasilan anda. Dan, sesungguhnya ada banyak sekali orang semacam itu.
Kesalahpahaman 6--
Diperlukan banyak keberuntungan untuk sukses. Padahal, hanya dibutuhkan sedikit keberuntungan. Namun, diperlukan banyak kerja keras, kecerdasan, pengetahuan, dan penerapan.
Kesalahpahaman 7--
Sukses adalah bila anda mendapatkan banyak uang.Padahal, uang hanya satu saja dari begitu banyak keuntungan yang diberikan oleh kesuksesan. Uang pun bukan jaminan kesuksesan anda.
Kesalahpahaman 8--
Sukses adalah bila semua orang mengakuinya. Padahal, anda mungkin dapat meraih lebih banyak orang dan pengakuan dari orang lain atas apa yang anda lakukan. Tetapi, meskipun hanya anda sendiri yang mengetahuinya, anda tetaplah sukses.
Kesalahpahaman 9--
Sukses adalah tujuan. Padahal, sukses lebih dari sekedar anda bisa meraih tujuan dan goal anda. Katakan bahwa anda menginginkan keberhasilan, maka ajukan pertanyaan "atas hal apa?"
Kesalahpahaman 10--
Saya sukses bila kesulitan saya berakhir. Padahal, anda mungkin sukses, tapi anda bukan Tuhan. Anda tetap harus melalui jalan yang naik turun sebagaimana anda alami di masa-masa lalu. Nikmati saja apa yang telah anda raih dan hidup setiap hari sebagaimana adanya.
Kesalahpahaman 1
Beberapa orang tidak bisa sukses karena latar belakang, pendidikan, dan lain-lain. Padahal, setiap orang dapat meraih keberhasilan. Ini hanya bagaimana mereka menginginkannya, kemudian melakukan sesuatu untuk mencapainya.
Kesalahpahaman 2--
Orang-orang yang sukses tidak melakukan kesalahan. Padahal, orang-orang sukses itu justru melakukan kesalahan sebagaimana kita semua pernah lakukan Namun, mereka tidak melakukan kesalahan itu untuk kedua kalinya.
Kesalahpahaman 3--
Agar sukses, kita harus bekerja lebih dari 60 jam (70, 80, 90...) seminggu. Padahal, persoalannya bukan terletak pada lamanya anda bekerja. Tetapi bagaimana anda dapat melakukan sesuatu yang benar.
Kesalahpahaman 4--
Anda hanya bisa sukses bila bermain sesuatu dengan aturan. Padahal, siapakah yang membuat aturan itu? Setiap situasi membutuhkan cara yang berbeda. Kadang-kadang kita memang harus mengikuti aturan, tetapi di saat lain andalah yang membuat aturan itu.
Kesalahpahaman 5--
Jika anda selalu meminta bantuan, anda tidak sukses. Padahal, sukses jarang sekali terjadi di saat-saat vakum. Justru, dengan mengakui dan menghargai bantuan orang lain dapat membantu keberhasilan anda. Dan, sesungguhnya ada banyak sekali orang semacam itu.
Kesalahpahaman 6--
Diperlukan banyak keberuntungan untuk sukses. Padahal, hanya dibutuhkan sedikit keberuntungan. Namun, diperlukan banyak kerja keras, kecerdasan, pengetahuan, dan penerapan.
Kesalahpahaman 7--
Sukses adalah bila anda mendapatkan banyak uang.Padahal, uang hanya satu saja dari begitu banyak keuntungan yang diberikan oleh kesuksesan. Uang pun bukan jaminan kesuksesan anda.
Kesalahpahaman 8--
Sukses adalah bila semua orang mengakuinya. Padahal, anda mungkin dapat meraih lebih banyak orang dan pengakuan dari orang lain atas apa yang anda lakukan. Tetapi, meskipun hanya anda sendiri yang mengetahuinya, anda tetaplah sukses.
Kesalahpahaman 9--
Sukses adalah tujuan. Padahal, sukses lebih dari sekedar anda bisa meraih tujuan dan goal anda. Katakan bahwa anda menginginkan keberhasilan, maka ajukan pertanyaan "atas hal apa?"
Kesalahpahaman 10--
Saya sukses bila kesulitan saya berakhir. Padahal, anda mungkin sukses, tapi anda bukan Tuhan. Anda tetap harus melalui jalan yang naik turun sebagaimana anda alami di masa-masa lalu. Nikmati saja apa yang telah anda raih dan hidup setiap hari sebagaimana adanya.
10 JENIS ORANG ISLAM YANG KEJAM
10 JENIS ORANG ISLAM YANG KEJAM...
Sufyan Atsauri berkata: "Sepuluh macam kekejaman ialah :
1. Seorang yang berdoa untuk dirinya sendiri,dan tidak mendoakan untuk anak-anaknya dan kaum mukmin.
2. Seorang yang pandai membaca Al-Quran, tetapi tiap harinya tidak membaca seratus ayat.
3. Seorang yang masuk masjid lalu keluar dan tidak sholat dua rakaat.
4. Seorang yang berjalan melalui kuburan kemudian tidak memberi salam dan mendoakan ahli kubur.
5. Seorang yang sampai di suatu kota pada hari Jum’at kemudian tidak sholat jemaah.
6. Seorang yang di daerahnya didatangi oleh seorang alim, tiba-tiba tidak mahu belajar apa-apa daripadanya.
7. Dua orang yang bertemu di perjalanan dan masing-masing tidak menanyakan nama kawannya itu.
8. Seorang diundang pada jamuan tiba-tiba tidak datang.
9. Pemuda yang tidak ada kerja dan tidak mau belajar ilmu dan kesopanan.
10. Seorang yang kenyang sedang dia tahu bahawa tetangganya lapar, tetapi tidak diberi dari makanannya itu.
Sufyan Atsauri berkata: "Sepuluh macam kekejaman ialah :
1. Seorang yang berdoa untuk dirinya sendiri,dan tidak mendoakan untuk anak-anaknya dan kaum mukmin.
2. Seorang yang pandai membaca Al-Quran, tetapi tiap harinya tidak membaca seratus ayat.
3. Seorang yang masuk masjid lalu keluar dan tidak sholat dua rakaat.
4. Seorang yang berjalan melalui kuburan kemudian tidak memberi salam dan mendoakan ahli kubur.
5. Seorang yang sampai di suatu kota pada hari Jum’at kemudian tidak sholat jemaah.
6. Seorang yang di daerahnya didatangi oleh seorang alim, tiba-tiba tidak mahu belajar apa-apa daripadanya.
7. Dua orang yang bertemu di perjalanan dan masing-masing tidak menanyakan nama kawannya itu.
8. Seorang diundang pada jamuan tiba-tiba tidak datang.
9. Pemuda yang tidak ada kerja dan tidak mau belajar ilmu dan kesopanan.
10. Seorang yang kenyang sedang dia tahu bahawa tetangganya lapar, tetapi tidak diberi dari makanannya itu.
Selasa, 15 Oktober 2013
Akibat Penyalahgunaan NAPZA
Paling tidak terdapat 3 aspek akibat langsung penyalahgunaan NAPZA yang berujung pada menguatnya ketergantungan.
• Secara fisik: penggunaan NAPZA akan mengubah metabolisme tubuh seseorang. Hal ini terlihat dari peningkatan dosis yang semakin lama semakin besar dan gejala putus obat. Keduanya menyebabkan seseorang untuk berusaha terus-menerus mengkonsumsi NAPZA.
• Secara psikis: berkaitan dengan berubahnya beberapa fungsi mental, seperti rasa bersalah, malu dan perasaan nyaman yang timbul dari mengkonsumsi NAPZA. Cara yang kemudian ditempuh untuk beradaptasi dengan perubahan fungsi mental itu adalah dengan mengkonsumsi lagi NAPZA.
• Secara sosial: dampak sosial yang memperkuat pemakaian NAPZA. Proses ini biasanya diawali dengan perpecahan di dalam kelompok sosial terdekat seperti keluarga (lihat faktor penyebab keluarga), sehingga muncul konflik dengan orang tua, teman-teman, pihak sekolah atau pekerjaan. Perasaan dikucilkan pihak-pihak ini kemudian menyebabkan si penyalahguna bergabung dengan kelompok orang-orang serupa, yaitu para penyalahguna NAPZA juga
Semua akibat ini berujung pada meningkatkannya perilaku penyalahgunaan NAPZA. Beberapa dampak yang sering terjadi dari peningkatan ini adalah sebagai berikut.
• Dari kebutuhan untuk memperoleh NAPZA terus-menerus menyebabkan penyalahguna sering melakukan pelanggaran hukum seperti mencuri dan menipu orang lain untuk mendapatkan uang membeli NAPZA.
• Menurun bahkan menghilangnya produktivitas pemakai, apakah itu di sekolah maupun di tempat kerja. Penyalahguna akan kehilangan daya untuk melakukan kegiatannya sehari-hari.
• Penggunaan jarum suntik secara bersama meningkatkan resiko tertularnya berbagai macam penyakit seperti HIV. Peningkatan jumlah orang dengan HIV positif di Indonesia akhir-akhir ini berkaitan erat dengan meningkatnya penyalahgunaan NAPZA.
• Pemakaian NAPZA secara berlebihan menyebabkan kematian. Gejala over dosis pada penyalahguna NAPZA menjadi lebih besar karena batas toleransi seseorang sering tidak disadari oleh yang bersangkutan.
Dilihat secara lebih luas lagi, terutama dari segi kepentingan bangsa Indonesia, penyalahgunaan NAPZA pada remaja jelas-jelas membawa dampak yang sangat negatif.
• Secara fisik: penggunaan NAPZA akan mengubah metabolisme tubuh seseorang. Hal ini terlihat dari peningkatan dosis yang semakin lama semakin besar dan gejala putus obat. Keduanya menyebabkan seseorang untuk berusaha terus-menerus mengkonsumsi NAPZA.
• Secara psikis: berkaitan dengan berubahnya beberapa fungsi mental, seperti rasa bersalah, malu dan perasaan nyaman yang timbul dari mengkonsumsi NAPZA. Cara yang kemudian ditempuh untuk beradaptasi dengan perubahan fungsi mental itu adalah dengan mengkonsumsi lagi NAPZA.
• Secara sosial: dampak sosial yang memperkuat pemakaian NAPZA. Proses ini biasanya diawali dengan perpecahan di dalam kelompok sosial terdekat seperti keluarga (lihat faktor penyebab keluarga), sehingga muncul konflik dengan orang tua, teman-teman, pihak sekolah atau pekerjaan. Perasaan dikucilkan pihak-pihak ini kemudian menyebabkan si penyalahguna bergabung dengan kelompok orang-orang serupa, yaitu para penyalahguna NAPZA juga
Semua akibat ini berujung pada meningkatkannya perilaku penyalahgunaan NAPZA. Beberapa dampak yang sering terjadi dari peningkatan ini adalah sebagai berikut.
• Dari kebutuhan untuk memperoleh NAPZA terus-menerus menyebabkan penyalahguna sering melakukan pelanggaran hukum seperti mencuri dan menipu orang lain untuk mendapatkan uang membeli NAPZA.
• Menurun bahkan menghilangnya produktivitas pemakai, apakah itu di sekolah maupun di tempat kerja. Penyalahguna akan kehilangan daya untuk melakukan kegiatannya sehari-hari.
• Penggunaan jarum suntik secara bersama meningkatkan resiko tertularnya berbagai macam penyakit seperti HIV. Peningkatan jumlah orang dengan HIV positif di Indonesia akhir-akhir ini berkaitan erat dengan meningkatnya penyalahgunaan NAPZA.
• Pemakaian NAPZA secara berlebihan menyebabkan kematian. Gejala over dosis pada penyalahguna NAPZA menjadi lebih besar karena batas toleransi seseorang sering tidak disadari oleh yang bersangkutan.
Dilihat secara lebih luas lagi, terutama dari segi kepentingan bangsa Indonesia, penyalahgunaan NAPZA pada remaja jelas-jelas membawa dampak yang sangat negatif.
Senin, 02 September 2013
ANOREXIA NERVOSA
Apakah kalian suka diet supaya tubuh tetap langsing ? Tiba-tiba jadi alergi sama yang namanya coklat, es krim dan makanan-makanan kalori tinggi. Kemudian jadi takut untuk makan karena khawatir berat badan bakalan naik sehingga seharian penuh cukup hanya dengan beberapa sendok nasi. Hati-hati lho, karena kalau diet yang dilakukan tidak wajar lagi malahan akan jadi berbahaya. Tahu film Ally Mc Beal, khan? Konon katanya si pemeran utama film ini alias Callista Flockshart melakukan diet keras sampai akhirnya menderita penyakit anoreksia. Lady Di yang cantik dan langsing itu pun ternyata mengalami masalah makan. Ia sering sekali memuntahkan makanannya sehabis menyantap berbagai macam hidangan. Masalah makan yang dialami oleh Lady Di tersebut disebut dengan bulimia.
Itu hanya sekedar contoh dari ratusan (atau mungkin ribuan) kasus tentang masalah makan yang dialami oleh beberapa orang. Sebenarnya, tanpa kita sadari ternyata teman, sehabat atau jangan-jangan kita sendiri ternyata mengalami kasus serupa. Apa sih anoreksia atau bulimia itu dan kenapa seseorang bisa mengalami hal-hal tersebut.
Anorexia Nervosa
Gangguan makan yang umumnya ditemui pada remaja putri adalah anoreksia atau istilah kerennya dikenal dengan anorexia nervosa. Anoreksia adalah aktivitas untuk menguruskan badan dengan melakukan pembatasan makan secara sengaja dan melalui kontrol yang ketat. Penderita anoreksia sadar bahwa mereka merasa lapar namun takut untuk memenuhi kebutuhan makan mereka karena bisa berakibat naiknya berat badan. Persepsi mereka terhadap rasa kenyang terganggu sehingga pada saat mereka mengkonsumsi sejumlah makanan dalam porsi kecil sekalipun, mereka akan segera merasa ‘penuh’ atau bahkan mual. Mereka terus menerus melakukan diet mati-matian untuk mencapai tubuh yang kurus. Pada akhirnya kondisi ini bisa menimbulkan efek yang berbahaya yaitu kematian si penderita. Bayangkan saja, kalau mereka terus menerus menahan diri untuk tidak makan, darimana mereka memperoleh energi untuk hidup.
Bulimia
Jika penderita anoreksia mati-matian untuk menahan rasa lapar dan berupaya sekeras mungkin untuk tidak mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang besar sehingga bisa tahan ‘hidup’ hanya dengan makan 2-3 sendok nasi per-hari, maka tidak demikian halnya dengan bulimia. Pada dasarnya, tujuan akhir dari penderita bulimia dan anoreksia adalah sama, yaitu ingin mempertahankan bentuk tubuhnya selangsing (sekurus) mungkin namun cara mereka yang berbeda. Penderita bulimia cenderung senang mengkonsumsi makanan yang mereka sukai. Mereka makan berlebihan untuk memuasakan keinginan mereka namun selanjutnya mereka memuntahkannya kembali hingga tidak ada makanan yang tersisa. Dengan demikian mereka terhindar jadi gemuk melainkan tetap menjadi kurus tanpa perlu menahan keinginan mereka untuk makan. Dapat dibayangkan jika seseorang terus menerus memuntahkan makanan yang mereka konsumsi, darimana mereka mendapatkan kalori untuk beraktivitas. Tubuhpun menjadi lemas, sulit untuk berpikir dan akhirnya tidak ada lagi energi yang dapat digunakan untuk mempertahankan dirinya.
Mengapa Bisa Terjadi?
Ketika memasuki masa remaja, khususnya masa pubertas, remaja menjadi sangat concern atas pertambahan berat badan mereka. Terjadi perubahan fisiologis tubuh yang kadangkala mengganggu. Biasanya, hal ini lebih sering dialami oleh remaja putri daripada remaja pria. Bagi remaja putri, mereka mengalami pertambahan jumlah jaringan lemak sehingga mereka akan mudah untuk gemuk apabila mengkonsumsi makanan yang berkalori tinggi. Kalau dulu makan apapun tidak berefek bagi berat badan, tapi setelah masa pubertas (biasanya ditandai dengan menstruasi), baru makan coklat dua potong, kok beratnya sudah tambah 1 kg. Pada kenyataannya kebanyakan wanita ingin terlihat langsing dan kurus karena mereka beranggapan bahwa menjadi kurus akan membuat mereka bahagia, sukses dan populer. Apalagi kalau melihat ‘body’ para selebritis yang langsing (sebenarnya lebih tepat dikatakan kurus-ceking- tiada berisi) sehingga kalau pakai baju model apapun terlihat pas dan pantas dipakai. Sementara kalau tubuh kita gendut, pakai baju apapun rasanya seperti sedang memakai karung terigu. Akhirnya, lingkungan sekitar juga ikut mempengaruhi. Semakin sering diledek ‘gendut’ maka dietnya semakin gencar. Maka tidak mengherankan bila ketidakpuasan seseorang dengan tubuhnya akan mengembangkan masalah pada gangguan makan.
Remaja dengan gangguan makan seperti di atas memiliki masalah dengan body imagenya. Artinya, mereka sudah memiliki suatu mind set (pemikiran yang sudah ter’patri’ di otak) bahwa tubuh mereka tidak ideal. Mereka mempersepsikan tubuhnya gemuk, banyak lemak di sana sini, tidak seksi dan lain-lain yang intinya tidak sedap untuk dipandang dan tidak semenarik tubuh orang lain. Akibat pemikiran yang sudah ter’patri’ ini, seorang remaja akan selalu melihat tubuh mereka terkesan gemuk padahal kenyataannya justru berat badan mereka semakin turun hingga akhirnya mereka menjadi sangat kurus. Mereka akan dihantui perasaan bersalah manakala mereka makan banyak karena hal itu akan menyebabkan berat badannya naik.
Masalah "body" ini akhirnya menyebabkan remaja menjadi tidak percaya diri dan sulit untuk menerima kondisi dirinya. Mereka beranggapan bahwa kepercayaan diri akan tumbuh kalau mereka juga memiliki tubuh yang sempurna (sempurna disini adalah ; kurus).
Apakah Dampak yang Ditimbulkannya?
Beberapa penderita anoreksia dan bulimia dapat menurunkan berat badannya antara 25 – 50 % dari berat badan mereka. Jika gangguan ini, baik anoreksia maupun bulimia tidak segera tertangani, maka dapat membawa dampak masalah baik secara fisik maupun psikis yang serius, bahkan kasus yang terparah bisa sampai menyebabkan kematian
Dampak fisik yang umumnya terjadi pada mereka :
• Kehilangan selera makan, hingga tidak mau mengkonsumsi makanan apapun
• Luka pada tenggorokan dan infeksi saluran pencernaan akibat terlalu sering memuntahkan makanan
• Lemah, tidak bertenaga
• Sulit berkonsentrasi
• Gangguan menstruasi
• Kematian
Dampak fisik secara tidak langsung juga akan mempengaruhi kondisi psikis seseorang, sehingga masalah psikologis yang muncul pada mereka adalah :
• Perasaan tidak berharga
• Sensitif, mudah tersinggung, mudah marah
• Mudah merasa bersalah
• Kehilangan minat untuk berinteraksi dengan orang lain
• Tidak percaya diri, canggung berhadapan dengan orang banyak
• Cenderung berbohong untuk menutupi perilaku makannya
• Minta perhatian orang lain
• Depresi (sedih terus menerus)
Dampak fisik maupun psikis yang dialami oleh penderita gangguan makan tersebut tentu saja tidak dapat diabaikan begitu saja. Mereka memerlukan pertolongan segera dari psikolog, dokter, ahli gizi, dan tentu saja orangtua untuk memulihkan masalahnya agar tidak membawa dampak yang lebih serius lagi, yaitu kematian.
Bagaimana Mendapatkan Tubuh yang Ideal?
Kita perlu mengkaji kembali apa artinya tubuh ideal. Apakah memiliki tubuh yang kurus, langsing atau seksi menurut gambaran masyarakat ? Rasanya tidak ada yang lebih ideal dibandingkan dengan memiliki tubuh yang SEHAT. Buat apa kurus, langsing dan seksi kalau pada kenyataannya kita menyiksa diri dan akhirnya malah sakit. Namun, menjadi tidak baik pula kalau akhirnya kita memanjakan diri kita dengan aneka makanan hingga akhirnya berat badan kita berlebih dan malah beresiko tinggi untuk terkena penyakit. Oleh sebab itu, lebih baik mengatur pola makan yang seimbang agar dapat mencapai tubuh yang ideal (yaitu : sehat).
Jika remaja ingin mendapatkan tubuh yang sehat (kurus tapi tetap fit atau gemuk tapi tetap lincah dan segar), maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan :
• Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan pola makanan yang seimbang
• Olah raga yang teratur
• Tidur secukupnya
• Tidak mengkonsumsi obat-obatan yang tidak perlu (seperti: obat/ jamu pelangsing, obat tidur, narkoba, dll)
• Don’t worry be happy
Langganan:
Postingan (Atom)