Sabtu, 04 April 2015

Khasiat Utama tanaman Stepanot Jingga bagi kesehatan



Stepanot Jingga | Pyrostegia venusta (Ker) Miers



Stepanot jingga termasuk dalam Familia Bignoniaceae. Tanaman ini merupakan tumbuhan memanjat, sedikit berkayu dengan panjang 2 – 8 m, dan biasa ditanam di halaman dengan cara dirambatkan pada pergola atau pagar halaman. Stepanot jingga berasal dari Brazil dan tanaman hias yang menyukai cahaya matahari langsung serta dapat ditemukan berbunga banyak apabila ditanam terutama di atas 400 m di atas permukaan air laut.



Daunnya berupa daun majemuk menjari dengan 2 – 3 helai anak daun yang berbentuk bulat telur sampai lanset, bertangkai, dan kaku dengan ujung meruncing dan tepi daun rata sedikit melengkung ke atas. Daunnya berwarna hijau tua dengan panjang 4 – 6,5 cm dan lebarnya 3 – 4 cm. Pada pertemuan tangkai anak daun keluar sulur yang digunakan sebagai alat untuk membelit sewaktu memanjat.



Bunganya berupa bunga majemuk, berwarna orange, dan berbentuk tabung.  Tanaman ini dikembangbiakkan dengan stek atau cangkok batang.



Bunganya mempunyai sifat kimiawi dengan rasa manis dan netral yang berfungsi menguatkan paru-paru dan menghilangkan batuk. Daunnya mempunyai sifat kimiawi pahit, sedikit astringen, dan netral yang berfungsi sebagai anti radang dan menyejukkan tenggorok.



Bunga dan daun tanaman ini dapat digunakan untuk pengobatan. Setelah dipetik, bunga dan daun dicuci bersih lalu dijemur sampai kering untuk penyimpanan.



Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan stepanot jingga antara lain :



-Batuk, radang saluran napas (bronchitis)



-Sakit tenggorok



Pengobatan menggunakan tanaman ini untuk pemakaian dalam dilakukan dengan cara merbus 15 – 30 gr herba atau menggiling herba sampai menjadi bubuk dan setiap kali pemakaian 3 gr diminum dengan air hangat.

Khasiat Utama tanaman Suruhan bagi kesehatan



Suruhan | Peperomia pellucida (L.) Kunth.



Suruhan termasuk dalam Familia Piperaceae dengan nama sinonim P. exigua Miq. Tanaman ini berasal dari Amerika tropis dan tumbuh liar di tempat lembab atau di bawah naungan pada daerah yang kurang subur seperti di batu karang, tembok yang lama, dinding curam, jalan yang mencekung, di ladang dan di pekarangan serta dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 1000 m di atas permukaan air laut.



Tanaman ini merupakan terna semusim yang tumbuh tegak dengan tinggi 20 – 40 cm dan kalau agak tinggi kadang menggantung. Suruhan merupakan tumbuhan yang berair, bercabang, mempunyai batang berbentuk bulat dengan diameter 5 mm dan berwarna hijau pucat.



Daunnya berupa daun tunggal yang terletak berseling, berbentuk bundar telur melebar dengan ujung runcing dan pangkal berbentuk jantung serta tepi daunnya rata. Panjang daunnya 1 – 3 cm yang permukaan atas daunnya berwarna hijau pucat mengkilap dan permukaan bawahnya berwarna lebih muda.



Bunganya tersusun dalam rangkaian berbentuk bulir yang panjangnya 1-6 cm yang berwarna hijau di ujung tangkai atau ketiak daun.



Buahnya berbentuk bulat yang ujungnya runcing dan berwarna kecoklatan dengan diameter kurang dari 1mm, serta tersusun seperti buah lada. Suruhan segar dapat dimakan sebagai lalab.



Suruhan mempunyai sifat kimiawi dengan rasa pedas dan sejuk. Kandungan kimia yang terdapat dalam tanaman ini antara lain alkaloid, tanin, kalsium oksalat, lemak, dan minyak atsiri.



Seluruh bagian herba ini dapat digunakan untuk pengobatan.Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan herba ini antara lain :



-Abses, bisul, jerawat, radang kulit



-Luka terbakar, luka terpukul



-Rematik gout, nyeri pada rematik



-Penyakit ginjal



-Sakit kepala pada penderita demam, sakit perut



Pengobatan menggunakan tanaman ini untuk pemakaian dalam dilakukan dengan cara merebus 15-30 gr herba dan menggunakan air rebusannya untuk diminum. Sedangkan untuk pemakaian luar dapat dilakukan dengan cara melumatkan herba secukupnya kemudian ditempelkan ke tempat yang sakit.



Khusus untuk sakit kepala dan sakit perut, pengobatan menggunakan suruhan dapat dijelaskan sebagai berikut :



-Sakit kepala : melumatkan seluruh herba kemudian ditempelkan di pelipis.



-Sakit perut : mencuci bersih 30 gr herba segar kemudian ditumbuk sampai halus dan disaring. Air perasannya diminum.

Khasiat Utama tanaman Tali Putri bagi kesehatan



Tali Putri | Cassytha filiformis L.



Tali putri termasuk dalam Familia Lauraceae dengan nama sinonim C. capillaris F-Vill. Tanaman ini merupakan terna parasit yang merambat dan membelit pada bagian atas dari tanaman lain, tumbuh tidak teratur dan dapat menutup tanaman induk hingga tidak kelihatan sama sekali. Tali putri tersebar di daerah tropis dan dapat ditemukan pada beberapa tumbuhan perdu dan pohon-pohon yang rendah di semak belukar dan lapangan terbuka, terutama di daerah pantai dan kadang tempat-tempat yang jauh dari pantai.



Batangnya bulat dan halus seperti benang, lemas, bercabang yang panjangnya 3-8 cm dengan diameter kurang dari 0,5 mm dan berwarna hijau atau coklat muda kekuningan yang melekat pada tanaman lain dengan alat penghisap.



Daunnya berupa sisik kecil dan bunganya kecil berwarna putih kekuningan dan berkumpul membentuk bulir dengan panjang 2-5 cm.



Buahnya bulat dan berdaging dengan diameter 7 mm.



Alat penghisap (akar penghisap) dapat digunakan untuk pengobatan kanker.



Tali putri mempunyai sifat kimiawi manis, agak pahit, sejuk, dan beracun yang berfungsi sebagai penurun panas (antipretik), anti radang, peluruh kencing, membersihkan darah, menghentikan perdarahan (hemostatik). Herba ini masuk meridian hati (lever) dan ginjal.



Kandungan kimia yang terdapat dalam tali putri yaitu cassyfiline, cassythine, cassythidine, laurotetanine, dan galactitol.



Seluruh bagian herba ini dapat digunakan untuk pengobatan. Untuk penyimpanan dilakukan dengan memotong herba  kemudian dicuci dan dikeringkan dengan menjemurnya di bawah naungan.



Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan herba ini, antara lain :



-Demam, malaria, influenza



-Radang ginjal (nephritis), infeksi dan batu saluran kencing



-Bengkak (edema)



-Sakit kuning (hepatitis akut)



-Batuk darah, mimisan, kencing darah, disentri



-Menjadi kurus karena lever panas



-Batuk karena paru-paru panas



-Mempermudah persalinan



-Obat cacing



-Kanker



-Penyubur rambut



Pengobatan menggunakan tali putri untuk pemakaian dalam dilakukan dengan cara merebus 10-15 gr (yang segar 30-60 gr) herba kemudian menggunakan air rebusannya untuk diminum. Sedangkan untuk pemakaian luar dilakukan dengan cara mencuci bersih herba segar kemudian dilumatkan atau yang kering digiling menjadi bubuk dan ditempelkan ke tempat yang sakit. Dapat juga dilakukan dengan merebus herba segar dan menggunakan air rebusannya untuk mencuci bagian yang sakit.



Cara pengobatan untuk beberapa penyakit dapat dijelaskan lebih rinci, sebagai berikut :



-Anak panas lever dan kurus : merebus 60 gr herba segar dengan air secukupnya sampai tersisa setengah mangkok. Dibagi untuk 2x minum setiap hari.



-Disentri : merebus 30 gr herba kemudian menggunakan air rebusannya untuk diminum.



-Kencing darah : merebus 90-120 gr herba segar (yang kering 15 gr) lalu diseduh dengan gula merah secukupnya kemudian diminum.



-Sakit kuning, batuk darah, susah buang air besar : merebus 15-30 gr herba kering dan menggunakan air rebusannya untuk diminum.



-Eczema, borok : merebus herba segar dan menggunakan air rebusannya untuk mencuci bagian yang sakit.



-Penyubur rambut : lendir dan cairan herba digunakan untuk membasuhi kepala dan air perasannya diminum.







Catatan :



-Wanita hamil dilarang mengkonsumsi ramuan ini



-Kandungan alkaloid dapat menimbulkan kejang (convulsi)



-Dosis berlebihan dapat menyebabkan kematian



-Herba ini tidak boleh digunakan untuk pengobatan bila tumbuh di atas pohon beracun seperti Gelsemium elegans, Stropanthus divaricatus, Nerium indicum (Jure), dan tanaman beracun lainnya.

Khasiat Utama tanaman Tampal Besi bagi kesehatan



Tampal Besi | Phyllanthus reticulatus Poir.



Tampal besi termasuk dalam Familia Euphorbiaceae dengan nama sinonim Anisonema dubium BI. Tanaman ini merupakan perdu tegak memanjat dengan tinggi 1-5 mdan banyak bercabang dengan tangkai-tangkai yang tebal sampai 9 cm serta tumbuh tersebar di Asia Tenggara. Tanaman ini tumbuh di tempat-tempat terbuka yang disinari matahari pada ketinggian antara 1-1000 m di atas permukaan air laut.



Daunnya tipis yang tersusun menyirip, kecil-kecil, bertangkai pendek, dan berbentuk lonjong dengan ujung tumpul dan tepi rata serta berwarna hijau dengan perbedaan entuk dan ukuran sangat besar.



Bunganya berupa bunga tunggal atau beberapa kuntum keluar dari ketiak daun dan berwarna hijau bercampur ungu.



Buahnya berdaging, bulat gepeng, dan apabila telah masak warnanya merah.



Rebusan tangkai dan daunnya dapat digunakan untuk memberi warna hitam pada bahan katun.



Tampal besi mempunyai sifat kimiawi dengan rasa tawar, kelat, netral, dan sedikit beracun yang berfungsi melancarkan peredaran darah dan sebagai anti radang.



Bagian batang dan cabang tampal besi dapat digunakan untuk pengobatan. Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan herba ini, yaitu :



-Rematik



-Luka terpuku



-Disentri



-Radang usus, radang lever, radang ginjal



-Cacingan pada anak-anak



Pengobatan menggunakan herba ini untuk pemakaian dalam dapat dilakukan dengan cara merebus 10-15 gr herba kemudian air rebusannya diminum.  Sedangkan untuk pemakaian luar dilakukan dengan cara melumatkan herba secukupnya lalu ditempelkan ke tempat yang sakit.

Khasiat Utama tanaman Salvia bagi kesehatan



Salvia | Salvia splendens Ker-Gawl.



Salvia termasuk dalam Familia Labiatae (Lamiaceae). Tanaman hias berbunga indah ini berasal dari Meksiko, yang ditanam di taman-taman atau di pekarangan dan dapat ditemukan terutama pada daerah berhawa sejuk sampai setinggi 1400 m d atas permukaan air laut. Salvia menyukia tempat-tempat yang menerima sinar matahari penuh ata agak terlindung dengan cahaya cukup.



Tanaman ini merupakan perdu yang tumbuh tegak dengan tinggi 20-90 cm, mempunyai batang bersegi empat dan bercabang.



Daunnya berupa daun tunggal dengan panjang tangkai daun 1-6 cm dan helaian daun berbentuk bulat telur sampai memanjang. Ujung daun runcing, pangkal daun tumpul, dengan tepi daun bergerigi dan tulang daun menyirip. Panjang daun 3-10 cm dan lebarnya 2-6,5 cm serta berwarna hijau tua.



Bunganya berwarna merah dengan 2-16 kuntum tumbuh melingkar menjadi karangan bunga berbentuk tandan yang panjangnya 10-30 cm. Buahnya berbentuk lonjong dan kecil.



Tanaman ini dikembangbiakkan dengan biji atau stek tunas.



Salvia mempunyai sifat kimiawi manis dan netral yang berfungsi membersihkan panas.



Seluruh bagian tanaman ini dapat digunakan untuk pengobatan. Beberapa penyakit yang dapat dioabti menggunakan herba ini, antara lain :



-Demam



-Bisul (furunculosis)



-Luka terpukul



-Terkilir dan bengkak



Pengobatan menggunakan herba ini yaitu untuk pemakaian luar dengan cara mencuci bersih tanaman secukupnya kemudian ditumbuk sampai seperti bubur lalu dipakai untuk mennurapkan bagian tubuh yang sakit.

Khasiat Utama tanaman Teratai Kerdil bagi kesehatan



Teratai Kerdil | Nymphaea tetragona Georgi



Teratai kerdil termasuk dalam Familia Nymphaceae dengan nama asing wate lily. Jenis teratai ini tersebar di benua Asia, Amerika, daratan China, Korea, Jepang, dan Indonesia. Teratai kerdil tergolong dalam Nyphaea alba L. Tanaman ini merupakan tanaman air atau rawa yang tumbuh liar pada genangan air yang dangkal atau dipelihara di kolam-kolam sebagai hiasan.



Daun dan bunga keluar dari akar rimpang di dasar lumpur yang tumbuh ke atas pada permukaan air. Daunnya mengapung pada permukaan air, sedangkan bunga pada air yang dangkal akan muncul di atas permukaan air. Helaian daunnya berbentuk bangun perisai dengan tepi daun bergerigi, bagian pangkal bercangap sempit dan dalam, serta berwarna hijau. Bunganya mekar selama 4 jam saja. Daun mahkota berwarna ungu.



Teratai kerdil berfunsi menurunkan panas dan mengaktifkan fungsi limpa.



Akar dan daun tanaman ini mengandung asam amino dan alkaloid.



Bunga dan akar teratai kerdil dapat digunakan untuk pengobatan. Saat bunganya sedang mekar, siap untuk dipetik lalu dijemur sampai kering dan dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Dapat dipakai pada pemakaian segar atau yang telah dikeringkan.



Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan tanaman ini, antara lain :



-Tekanan darah tinggi



-Kejang kronis pada anak



-Kecanduan alcohol



Pengobatan menggunakan tanaman ini untuk pemakaian dalam dilakukan dengan cara merebus 7-14 kuntum bunga lalu menggunakan air rebusannya untuk diminum.  Khusus untuk kejang kronis pada anak, pengobatan dilakukan dengan cara merebus 7-14 kuntum bunga dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring dan diminum.

Khasiat Utama tanaman Tunjung bagi kesehatan



Tunjung | Nymphaea lotus L.



Tunjung termasuk dalam Familia Nymphaeaceae. Tanaman ini merupakan tanaman air atau rawa yang tumbuh liar pada genangan air yang dangkal atau dipelihara di kolam-kolam sebagai penghias kolam di taman. Tunjung berasal dari Afrika.



Daun dan bunga keluar dari akar rimpang di dalam tanah yang tumbuh ke atas pada permukaan air. Daunnya mengapung pada permukaan air, sedangkan bunga pada air yang dangkal akan muncul di atas permukaan air. Helaian daunnya berbentuk bangun perisai, bundar lonjong kadang melipat, dengan tepi bergerigi, dan bagian pangkal bercangap sempit dan dalam. Daunnya berwarna hijau dengan bagian bawah daun berwarna lebih muda dan berambut pendek yang rapat. Panjang daun 15-50 cm dan lebarnya 12-45 cm.



Bunganya agak berbau busuk, mekar pada malam hari dan menutup pada siang hari. Daun mahkota 13-28, berwarna putih, kuning, atau merah keunguan.



Buahnya masak di bawah air, serupa spons dan membuka tidak beraturan. Bunga yang berwarna putih (white water lily) lebih disukai untuk digunakan dalam pengobatan.



Bunga dan akar tanaman ini dapat digunakan untuk pengobatan baik pemakain segar maupun yang telah dikeringkan.



Beberapa penyakit yang dapat dobati menggunakan bunga dan akar tunjung, antara lain :



Bunga :



-Kejang pada anak



-Pingsan karena udara panas (heat stroke)



-Mabuk alcohol



-Menekan fungsi seksual (anaphrodisiac)



-Penyakit kulit, seperti bisul, radang, tumor, borok



-Kencing manis (diabetes)



Akar :



-TBC paru



Pengobatan menggunakan tanaman ini untuk pemakaian dalam dilakukan dengan cara merebus 3-5 kuntum bunga, dan 6-9 gr akar lalu menggunakan air rebusannya untuk diminum.

Khasiat Utama tanaman Sangitan bagi kesehatan



Sangitan | Sambucus javanica Reinw.



Sangitan termasuk dalam Familia Caprifoliaceae. Tanaman ini merupakan tanaman asli Indonesia, dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1000 m di atas permukaan air laut. Sangitan banyak ditemukan tumbuh liar di daerah pegunungan, pinggiran kota pada tanah telantar, atau ditanam penduduk sebagai tanaman hias di pekarangan dan kadang ditemukan sebagai tanaman pagar. Tanaman ini umumnya menyukai tempat-tempat yang tidak terlalu kering atau terlalu lembab.



Sangitan merupakan perdu yang mempunyai tinggi 1-3 m. batangnya bulat dan tidak bercabang.



Daunnya merupakan daun majemuk yang letaknya berseling. Terdapat 5-9 anak daun yang letaknya menyirip. Anak daunnya bertangkai, berbentuk elips memanjang sampai lanset yang panjangnya 8-15 cm dan lebarnya 3-5 cm. Ujung daun runcing, tepi daun bergerigi dengan warna permukaan atas hijau tua dan permukaan bawah berwarna hijau muda.



Bunganya kecil-kecil dengan 5 kelopak berwarna putih kuning yang berkumpul membentuk paying majemuk dan keluar dari ujung ranting serta berbau harum.



Buahnya berupa buah buni, berbentuk bulat yang apabila masak berwarna hitam serta mempunyai diameter 3- 4 mm. Bijinya sebanyak 1-3.



Sangitan dikembangbiakkan dengan stek dan biji.



Tanaman ini mempunyai sifat kimiawi manis, sedikit pahit, dan hangat. Herba ini masuk meridian hati (lever). Akarnya berfungsi menghilangkan kolik (antispasmodic) dan menghilangkan pembengkakan. Batang dan daunnya berfungsi sebagai peluruh kencing (diuretic), menghilangkan pembengkakan, menghilangkan sakit (analgetik), dan melancarkan sirkulasi.



Kandungan kimia dalam sangitan antara lain essential oil, ursolic acid, betha-sitosterol, alpha-amyrin palmitate, KNO3, dan tannin.



Akar, batang, dan daun tanaman ini dapat digunakan untuk pengobatan. Untuk pemakaian kering dapat dijemur bila ingin disimpan.



Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan tanaman ini, antara lain :



Akar :



-Luka terpukul



-Tulang patah (fraktur)



-Encok (rheumatism), pegal linu



-Sakit kuning



Batang dan daun :



-Bengkak karena penyakit ginjal (nephritic edema)



-Beri-beri



-Disentri



-Radang saluran napas kronis (bronchitis chronis)



-Rubella



-Erysipelas



Seluruh tanaman :

-Keram/ kejang pada kaki



-Sakit pada tulang



-Luka terpukul



-Bengkak (edema) pada kaki



Pengobatan menggunakan tanaman ini untuk pemakaian dalam dilakukan dengan cara merebus 30-60 gr (yang segar 90-120) lalu menggunakan air rebusannya untuk diminum. Sedangkan untuk pemakaian luar dilakukan dengan cara mencuci bersih seluruh tanaman lalu direbus dan airnya digunakan untuk mencuci bagian yang sakit atau untuk mandi. Atau dapat juga denagn mencuci seluruh tanaman lalu digiling sampai halus seperti adonan bubur. Tempelkan adonan tersebut ke bagian yang sakit. Ramuan tersebut digunakan untuk pengobatan bengkak terpukul, gatal (pruritus), dan eczema.



Cara pengobatan untuk beberapa penyakit dijelaskan lebih rinci, sebagai berikut :



-Nephritic edema, beri-beri : mencuci seluruh tanaman sebanyak 30-60 gr lalu dipotong-potong seperlunya dan direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring dan diminum.



-Sakit kuning : akar sangitan ditim dengan daging sapi lalu dimakan.



-Bengakak terpukul, tulang patah : mencuci bersih 20 gr akar herba lalu dipotong-potong seperlunya dan direbus dengan air bersih sebanyak 400 cc dan arak putih sampai tersisa setengahnya. Kemudian ditambahkan 30 gr gula pasir dan diaduk sampai merata. Setelah dingin disaring dan diminum.



-Rematik kronis, sakit pinggang, bengkak : mencuci bersih 15-30 gr herba lalu dipotong-potong seperlunya dan direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring dan diminum. Air rebusannya juga dapat dipakai untuk mengompres bagian yang sakit.



-Rubella : mencuci bersih seluruh herba lalu dipotong-potong seperlunya dan direbus dengan 3 liter air. Hangat-hangat dipakai untuk mandi.

Khasiat Utama tanaman Sesuru bagi kesehatan



Sesuru | Euphorbia antiquorum L.



Sesuru termasuk dalam Familia Euphorbiaceae dengan nama sinonim Euphorbia neriifolia L. Tanaman ini umumnya ditanam di pekarangan, taman-taman, atau tumbuh liar di lading dan daerah pantai.



Sesuru merupakan perdu tegak yang tingginya 1-3 m, berdahan banyak, berdaging, dan mengandung getah berwarna putih susu. Tanaman ini menyerupai kaktus, cabang yang tua bentuknya bulat panjang atau bersegi 3-6. Cabangnya kecil dan mempunyai 3-5 sirip tebal yang bergelombang dan pada setiap cekungan tumbuh sepasang duri tajam.



Daunnya sedikit, bertangkai pendek, dan berdaging. Helaian daunnya berbentuk bulat telur sungsang yang panjangnya 8-12 cm dan lebarnya 3-4 cm. Bagian atas daun berwarna hijau tua, sedangkan bagian bawah berwarna agak muda. Daunnya tumbuh berseling di ujung dahan dan mudah lepas.



Bunganya kecil, berbentuk paying dan terdiri dari 3 kuntum yang keluar di cekungan sirip yang mempunyai diameter 1 cm serta berwarna kuning pucat.



Buahnya bundar dengan diameter 1 cm.



Tanaman ini mempunyai sifat kimiawi dengan rasa pahit, dingin, dan beracun. Batang yang telah dihilangkan cairannya dengan pengolahan berkhasiat menghilangkan bengkak (antiswelling), anti radang (anti inflamasi), anti diare, dan peluruh kentut.



Batang tanaman ini mengandung taraxerol, taraxerone, friedelan-3 alpha-ol, friedelan-3 betha-ol, epifriedelanol, sterol, progesterone, karbohidrat, asam amino, asam sitrat, asam malat, dan asam fumarat. Daunnya mengandung peroxidase, calsium oksalat, peptic substance, dan kanji. Getahnya mengandung euphorbol, euphol, dan cyeloartenol.



Batang, daun, dan putik bunga sesuru dapat digunakan untuk pengobatan. Kulit dan duri dibuang lalu dipotong tipis-tipis kemudian digoreng sampai kuning. Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan sesuru antara lain :



-Diare akut



-Malaria, demam



-Membunuh serangga (insecticide)



-Radang anak telinga



-Sakit gigi



-Sesak napas (asmatis)



-Rematik



-Sembelit



-Gigitan ular



Pengobatan menggunakan sesuru untuk pemakaian dalam dilakukan dengan cara mencuci bersih 3-6 gr batang lalu dibuang kulit dan durinya kemudian dipotong tipis-tipis dan digoreng dengan beras sampai berwarna coklat. Batang yang sudah kering ini lalu direbus dengan air dan diminum. Sedangkan untuk pemakaian luar dilakukan dengan cara mencuci bersih batang segar lalu digiling sampai halus. Air perasannya digunakan untuk memoles bisul, radang kulit bernanah, dan kurap. Atau dengan cara mengeringkan batang kemudian digiling menjadi serbuk dan ditaburkan ke tempat yang sakit.



Cara pengobatan menggunakan tanaman ini untuk beberapa penyakit dijelaskan lebih rinci, sebagai berikut :



-Bisul, radang kullit bernanah : batang dipotong tipis lalu dihangatkan di atas api kecil kemudian letakkan di atas bisul atau radang kulit.



-Bisul, kurap : cabang segar dibuang kulitnya lalu ditumbuk halus dan diperas. Airnya dilumaskan pada bisul atau kurap dan sekelilingnya. Lakukan 2 x sehari.



-Radang anak telinga : cabang segar dibuang kulitnya lalu ditumbuk halus dan diperas. Airnya dipakai untuk meneteskan anak telinga yang sakit. Lakukan 4-6 kali, 2-3 tetes.



-Sakit gigi : melumaskan getah sesuru beberapa tetes dengan kapas pada gigi yang sakit atau berlubang. Lakukan 1-2 kali sehari. Hati-hati, jangan sampai kena gigi yang sehat.



-Sembelit : mencuci batang sesuru lalu digiling sampai halus dan diperas. Airnya diaduk dengan tepung tapioca secukupnya lalu dibuat pil sebesar kacang hijau. Keringkan dengan cara digongseng di atas tatakan genteng. Setiap kali makan 1 pil.



Catatan :



-Sesuru beracun, wanita hamil dilarang mengkonsumsi obat ini.



-Untuk diminum, terlebih dahulu sesuru dibuang kulit dan durinya lalu diiris tipis-tipis. Goring atau gongseng dengan beras, sampai warnanya menjadi coklat. Baru direbus dengan air dan diminum.

Khasiat Utama tanaman Turi bagi kesehatan



Turi | Sesbania grandiflora (L.) ers.



Turi termasuk dalam Familia Papilionaceae (Leguminosae) dengan nama sinonim Agati grandiflora Desv. Tanaman ini umumnya ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias, di tepi jalan sebagai pohon pelindung, atau ditanam sebagai tanaman pembatas di pekarangan. Tanaman ini dapat ditemukan di bawah 1200 m di atas permukaan air laut.



Turi merupakan pohon “kurus” yang berumur pendek dan tingginya 5-12 m dengan ranting kerapkali menggantung. Kulit luar berwarna kelabu hingga kecoklatan, tidak rata dengan alur membujur dan melintang tidak beraturan serta mempunyai lapisan gabus yang mudah terkelupas. Di bagian dalam berair dan sedikit berlendir. Percabangan baru keluar setelah tinggi tanaman sekitar 5 .



Daunnya berupa daun majemuk yang letaknya tersebar dengan daun penumpu yang panjangnya 0,5-1 cm. panjang daun 20-30 cm, menyirip genap, dengan 20-40 pasang anak daun yang bertangkai pendek. Helaian anak daun berbentuk jorong memanjang, tepi daun rata serta mempunyai panjang daun 3-4 cm dan lebar 0,8-1,5 cm.



Bunganya besar, terletak dalam tandan yang keluar dari ketiak daun dan terletak menggantung dengan 2-4 bunga yang bertangkai serta kuncupnya berbentuk sabit yang panjangnya 7-9 cm. bilamekar, bunganya berbentuk kupu-kupu. Ada 2 varietas bunga, yaitu bunga berwarna putih dan bunga berwarna merah.



Buahnya berbentuk polong yang menggantung serta berbentuk seperti pita dengan panjang 20-55 cm dan lebarnya 7-8 cm.



Bijinya sebanyak 15-50 dan terletak melintang di dalam polong.



Akarnya berbintil-bintil berisi bakteri yang dapat memanfaatkan nitrogen sehingga bias menyuburkan tanah.



Daun, bunga, dan polong muda dapat dimakan sebagai sayur atau dipecel. Daun mudanya setelah dikukus kadang dimakan oleh ibu yang sedang menyusui anaknya untuk menambah produksi ASI walupun baunya tidak enak dan berlendir. Bunganya gurih dan manis, biasanya bunga berwarna putih yang dikukus dan dimakan sebagai pecel. Daun dan ranting muda juga merupakan makanan ternak yang kaya akan protein. Turi juga dipakai sebagai pupuk hijau.



Daunnya mengandung saponin sehingga dapat digunakan sebagai pengganti sabun setelah diremas-remas di dalam air untuk mencuci pakaian. Sari kulit batang pohon turi digunakan untuk menguatkan dan mewarnai jala ikan. Kulit batang turi merah kadang dijual dengan nama kayu timor.



Turi berbunga merah lebih banyak dipakai dalam pengobatan karena memang lebih berkhasiat. Karena mungkin kadar taninnya lebih tinggi sehingga lebih manjur untuk pengobatan luka ataupun disentri.



Turi dikembangbiakkan dengan biji atau stek batang.



Efek farmakologis dari masing-masing bagian turi, yaitu :



-Bunga : pelembab kulit, pencahar, dan pelembut.



-Kulit batang : mengurangi rasa sakit (analgetik), penurun panas (anti piretik), pencahar, pengelat (astringen), perangsang muntah, dan tonik.



-Daun : mencairkan gumpalan darah, menghilangkan sakit, pencahar ringan, dan peluruh kencing (diuretic).



Kandungan kimia yang terdapat dalam masing-masing bagian turi, antara lain :



-Kulit batang : tannin, egatin, zantoegatin, basorin, resin, kalsium oksalat, sulfur, peroksidase, dan zat warna.



-Daun : saponin, tannin, glikoside, peroksidase, vitamin A dan B.



-Bunga : kalsium, zat besi, zat gula, vitamin A dan B.



Kulit batang, bunga, daun, dan akarnya dapat digunakan untuk pengobatan. Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan masing-masing bagian turi, yaitu :



Kulit batang (terutama bagian pangkalnya) :



-Sariawan



-DIsentri, diare



-Scabies



-Cacar air



-Demam dengan erupsi kulit



Daun :



-Keseleo



-Memar akbat terpukul (hematoma)



-Luka



-Keputihan



-Batuk



-Hidung berlendir, sakit kepala



-Memperbanyak produksi ASI



-Beri-beri



-Demam nifas



-Radang tenggorok



Bunga :



-Memperbanyak dan memperlancar pengeluaran ASI



-Hidung berlendir, sakit kepala



Akar :



-Pegal linu (rheumatism)



-Batuk berdahak



Pengobatan menggunakan tanaman ini untuk pemakaian dalam dilakukan dengan cara merebus kulit batang turi merah bagian pangkal sebesar ibu jari lalu meminum air rebusannya. Sedangkan untuk pemakaian luar dilakukan dengan cara menumbuk kulit batang secukupnya sampai halus dan diturapkan ke bagian yang sakit. Daun segar yang telah ditumbuk halus diikatkan pada bagian yang memar atau keseleo.



Cara pengobatan beberapa penyakit dijelaskan lebih rinci, sebagai berikut :



-Sariawan :



1. Meremas-remas kulit batang segar dalam air, lalu digunakan untuk berkumur-kumur. Lakukan 3x sehari.



2. Merebus kulit batang sebesar ibu jari lalu menggunakan air rebusannya untuk diminum. Lakukan beberapa kali.



-Sariawan, sakit tenggorok : mencuci bersih daun secukupnya lalu diremas-remas dalam air matang. Digunakan untuk kumur-kumur pada tenggorok (gargle).



-Radang tenggorok : merebus segenggam daun turi merah dengan air bersih secukupnya. Setelah dingin disaring, dan airnya dipakai untuk kumur-kumur. Lakukan sebanyak 4 x sehari.



-Disentri, berak darah : merebus kulit batang sebesar ibu jari turi merah dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, disaring lalu diminum. Lakukan 2 x sehari.



-Kuku jari bengkak akibat tersandung atau terpukul : mencuci bersih daun secukupnya lalu ditumbuk sampai halus. Taruh di atas kuku yang sakit dan kulit sekitarnya lalu dibalut. Ganti 2-3 kali sehari. Bekuan darah di bawah kuku akan hilang dan sakitnya akan berkurang.



-Keputihan : mencuci bersih segenggam daun turi putih dan kunyit sebesar ibu jari lalu digiling sampai halus. Kemudian tambahkan ¾ cangkir air minum dan diaduk merata lalu diperas dan disaring, kemudian diminum. Lakukan 2x sehari.



-Batuk : mencuci daun turi merah dan daun inggu masing-masing 1 genggam lalu ditumbuk halus dan ditambahkan air perasan sebuah jeruk pecel. Kemudian, aduk merata lalu diperas dan disaring, lalu diminum.



-Batuk berdahak : mencuci bersih akar turi sebesar daun telunjuk lalu digiling halus dan ditambahkan ½ cangkir air masak dan 1 sendok madu. Aduk sampai merata lalu diperas dan disaring dengan sepotong kain kemudian diminum.



-Penambah ASI :



1. Daun turi yang masih muda dikukus lalu dimakan sebagai lalab matang.



2. Bunga dari putih dimasak lalu dimakan.



-Pegal linu : menggiling akar dari pohon turi bunga merah sampai halus lalu ditambahkan sedikit air sampai menjadi adonan seperti bubur. Gosokkan ke bagian badan yang sakit.



-Cacar air, demam dengan erupsi kulit : merebus kulit batang sebesar ibu jari dengan air secukupnya. Setelah dingin, disaring dan diminum.



-Hidung berlendir, sakit kepala : menggiling segenggam daun dan bunga sampai halus dan ditambahkan ½ cangkir air masak. Aduk sampai merata lalu diperas dan disaring kemudian diminum.



-Demam nifas : mencuci bersih 1/3 genggam daun turi lalu digiling sampai halus dan ditambahkan ¾ cangkir air minum dan sedikit garam. Setelah itu, diperas dan disaring lalu diminum.

Senin, 30 Maret 2015

manfaat tanaman seledri atau sop



Daun Seledri atau orang kadang menyebutnya juga dengan Daun Sop ini memiliki nama latin Apium graveolens, Tumbuhan ini biasanya di jadikan sebagai salah satu bumbu makanan atau masakan tak terkecuali di Indonesia. Seledri sudah di kenal sangat lama di Peradaban dan tidak di ketahui secara pasti mengenai di mana tumbuhan ini berasal, Nah untuk Indonesia tumbuhan Seledri ini masuk ke Indonesia mealui Orang-orang Belanda pada zaman Penjajahan dahulu, yang mana pada Zaman Dahulu tumbuhan ini di manfaatkan sebagai penyedap Sup, Oleh karena itulah banyak orang di indonesia kadang menyebut daun Seledri ini sebagai Daun Sup atau Daun Sop. selain untuk Masakan ternyata daun seledri juga memiliki manfaat yang beragam untuk Kesehatan tubuh maka dari itu pada kesempatan kali ini saya akan mencoba membahas mengenai Manfaat Daun Seledri ini.

Siapa sangka jika di balik daunnya yang hijau dan bertextur yang acak juga memiliki manfaat yang terkandung di dalamnya yang Luar biasanya banyak, salah satunya yang sering di sebut adalah kemampuan Daun seledri untuk menambah jumlah air kencing, dalam artian membuat air kencing menjadi lancar. Nah berikut Beberapa Khasiat Seledri yang bisa Anda Ketahui.

Manfaat Daun Seledri :

    Seledri baik untuk dinding lambung dan saluran usus.
    Memperlambat proses penuaan(menjaga kemudaan sel)
    Menjaga kelenturan dan aktivitas otot
    Mengobati asma
    Mengobati diabetes
    Membantu melarutkan kalsium dalam tubuh
    Melancarkan aliran darah
    Menetralkan asam tubuh
    Melindungi otak dan sistem saraf
    mengobati arthritis
    Mengobati neuritis
    mengobati rematik
    Menurunkan tekanan darah
    Menjaga berat badan

Setelah mengetahui Manfaatnya, turs kita akan mencoba membahas mengenai bagai mana cara menggunakannya untuk pengobatan, nah yuk kita lihat di bawah ini.

Pemanfaatan Daun Seledri Untuk Pengobatan

Manfaat Daun Seledri Sebagai Obat batuk :

    Siapkan daun seledri yang masih segar dan masih utuh, (lengkap dengan batang dan akarnya)
    Potong-potong daun seledri tersebut, secukupnya
    Rebus daun seledri tersebut, dengan air 3 gelas, sampai mendidih
    Saring airnya dan biarkan sampai dingin
    Tambahkan madu lebah secukupnya
    Bagi menjadi dua bagian dan minum dua kali sehari pagi dan petang

Khasiat Daun Seledri Sebagai Obat Rematik :

    Ambil satu tangkai daun seledri yang masih segar
    Cuci sampai bersih, lalu gunakan daun seledri tersebut untuk lalapan saat makan.
    Lakukan setiap hari dengan rutin.

Manfaat Daun Seledri Untuk Mengobati mata kering :

    Siapkan daun seledri, daun bayam dan daun kelor yang masih segar, kira-kira 1/3 genggam
    Cuci bersih
    Tumbuh sampai halus ramuan yang sudah kita siapkan tersebut, dan jangan lupa dicampur dengan sedikit garam dapur
    Tambahkan dengan sedikit air matang kira-kira 1/3 gelas
    Aduk-aduk, kemudian saring dan ambil airnya
    Minum air perasan tersebut 3x sehari

Khasiat Daun Seledri Untuk Tekanan darah tinggi :

    Siapkan 100g daun seledri yang masih segar, kengkap dengan batang, dan akarnya
    Cuci bersih daun seledri yang sudah kita siapkan tersebut
    Tumbuk sampai halus
    Tambahkan 1 gelas air bersih
    Rebus air ramuan daun seledri tersebut
    Biarkan sampai dingin, selanjutnya bagi menjadi dua
    Minum ramuan tersebut dua kali sehari pagi dan sore

Saya Rasa artikelnya cukup sampai di sini dahulu, jika anda berkenan maka silahkan bagikan artikel ini kepada teman-teman anda melalui media sosial seperti Facebook dan juga yang lainya, agar nantinya artikel ini bisa lebih bermanfaat untuk yang lanya juga, saya admin blog ini, mengucapkan terima kasih. Baca Juga Ya artikel kami sebelumnya Yakni Manfaat Daun Salam

Manfaat Daun Kemangi untuk Kesehatan



Manfaat utama Daun Kemangi untuk Kesehatan

Daun KemangiNah, di bawah ini merupakan beberapa manfaat daun kemangi bagi kesehatan pria dan wanita.

1. Meredakan demam & masuk angin

Daun kemangi mampu meredakan demam dan masuk angin yang diderita oleh balita. Caranya Ambil beberapa daun kemangi, kemudian diremas bersama bawang merah dan minyak kelapa, lalu dioleskan ke perut, dada, dan punggung balita.

2. Menyehatkan mata dan mulut

Vitamin A dalam daun kemangi memiliki kemampuan untuk mengobati infeksi mata, meredakan mata yang stres, dan mencegah gangguan pada mata lainnya. Bukan cuma itu, selain daun mint, kemangi pun punya efek menyegarkan bau mulut jika dikonsumsi.

3. Melancarkan ASI

Daun kemangi segar dipercaya dapat mencegah bau badan dan bau mulut, serta memperlancar ASI. Anda bisa memanfaatkan sebagai lalap teman makan nasi dan sambal.

4. Anti inflamasi

Kemangi merupakan agen anti inflamasi yang bertugas menyembuhkan bengkak dan ampuh meredakan radang sendi. Kemangi juga termasuk sumber kalsium yang baik yang dibutuhkan tulang untuk mencegah osteoporosis.

5. Menopouse

Kemangi dapat menunda menopouse karena kandungan Zat triptofan pada daun kemangi bisa menunda monopause. Oleh karena itu, perbanyaklah konsumsi kemangi jika Anda ingin menunda massa menopouse.

6. Mencegah batuk

Di Thailand, kemangi digunakan sebagai bumbu masak. Di India dan sebagian wilayah di Afrika, daun kemangi diseduh menjadi teh. Teh kemangi disajikan pada saat pergantian musim, saat masyarakat setempat mudah terserang batuk, pilek, atau demam.

7. Mengatasi Keputihan

Kandungan senyawa eugenol dalam kemangi dapat membunuh jamur penyebab keputihan. Jadi, saat Anda mengalami keputihan, rajin-rajinlah mengkonsumsi daun kemangi. bisa sebagai lalap atau dicampur dengan makanan lain, misalnya pepes.

8. Merangsang Sel Telur

Daun kemangi dapat membantu proses pematangan sel telur (ovulasi) karena kandungan zat stigmaasterol dalam kemangi merangsang pematangan sel telur (ovulasi).

9. Antiradang

Kandungan zat cineole, myrcene dan eugenol yang terdapat pada daun kemangi berfungsi sebagai antibiotik alami dan antiperadangan.

10. Kesehatan Jantung

Berdasarkan beberapa penelitian, daun kemangi berperan dalam memelihara kesehatan Jantung karena kandungan betakaroten dan magnesium. Keduanya merupakan mineral penting yang berfungsi menjaga dan memelihara kesehatan jantung.

11. Mengatasi Stroke

Meningkatkan fungsi pembuluh darah nadi (artery) pada pasien stroke karena kandungan isoflavon pada kemangi dan juga terdapat pada kacang-kacangan seperti kedelai, buncis, kacang polong, dapat meningkatkan fungsi pembuluh darah nadi (artery) pada pasien stroke.

12. Manfaat lainnya

Para perokok bisa mengunyah daun kemangi kapan saja ketika mereka ingin merokok. Dengan begitu, kekuatan antioksidan mampu memperbaiki sistem yang rusak akibat efek nikotin. Kemangi juga ampuh meredakan stres, mencegah diabetes, dan mengatasi batu ginjal.

Kandungan Daun Kemangi

Daun kemangi mengandung komponen gizi dan komponen non gizi yang sangat bermanfaat bagi tubuh.

Komponen Gizi Daun Kemangi

Daun kemangi mengandung betakaroten (provitamin A) dan vitamin C. Betakaroten berperan mendukung fungsi penglihatan, meningkatkan respon antibodi (memengaruhi fungsi kekebalan tubuh), sintesis protein untuk mendukung proses pertumbuhan, dan sebagai antioksidan.

Vitamin C antara lain berguna untuk pembentukan kolagen untuk penyembuhan luka dan memelihara elastisitas kulit, membantu penyerapan kalsium dan besi, antioksidan, mencegah pembentukan nitrosamin yang bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).

Kolagen merupakan senyawa protein yang memengaruhi integritas struktur sel di semua jaringan ikat, seperti pada tulang rawan, matriks tulang, dentin gigi, membran kapiler, kulit, dan tendon (urat otot). Daun kemangi kaya akan mineral makro, yaitu kalsium, fosfor, dan magnesium. Kalsium penting bagi pembentukan dan pertumbuhan tulang, transmisi impuls saraf, membantu kontraksi otot, dan membantu mengaktifkan reaksi enzim.

Fosfor berperan dalam pertumbuhan tulang, membantu penyerapan dan transportasi zat gizi, mengatur keseimbangan asam dan basa. Magnesium membantu merilekskan jantung dan pembuluh darah, sehingga memperlancar aliran darah.

Komponen Non-Gizi Daun Kemangi

Daun kemangi juga mengandung komponen nongizi antara lain senyawa flavonoid dan eugenol, arginin, anetol, boron, dan minyak atsiri. Flavonoid dan eugenol berperan sebagai antioksidan, yang dapat menetralkan radikal bebas, menetralkan kolesterol dan bersifat antikanker.

Senyawa ini juga bersifat antimikroba yang mampu mencegah masuknya bakteri, virus, atau jamur yang membahayakan tubuh. Daun kemangi sangat bagus dikonsumsi wanita karena eugenol-nya dapat membunuh jamur penyebab keputihan.

Kandungan arginin-nya dapat memperkuat daya tahan sperma dan mencegah kemandulan. Senyawa anetol dan boron juga sangat berperan dalam menjaga kesehatan reproduksi pria dan wanita.

Anetol dan boron dapat merangsang kerja hormon estrogen dan androgen, serta mencegah pengeroposan tulang. Hormon estrogen dan androgen berperan dalam sistem reproduksi wanita.

Minyak atsiri mudah menguap dan mempunyai aktivitas biologis sebagai antimikroba. Minyak atsiri dibagi menjadi dua komponen, yaitu komponen hidrokarbon dan komponen hidrokarbon teroksigenasi atau fenol. Fenol memiliki sifat antimikroba sangat kuat.

Minyak atsiri dapat mencegah pertumbuhan mikroba penyebab penyakit, seperti Staphylococcus aureus, Salmonella enteritidis, dan Escherichia coli. Minyak atsiri juga dapat menangkal infeksi akibat virus Basillus subtilis, Salmonella paratyphi, dan Proteus vulgaris.

Eugenol-nya dapat membunuh jamur penyebab keputihan. Dan stigmasterol dapat merangsang ovulasi (pematangan sel telur). Komponen tannin dan seng-nya dapat mengurangi sekresi cairan vagina, sedangkan asam amino triptofan dapat menunda menopause. Komponen flavonoid seperti orientin dan vicenin pada daun kemangi mampu melindungi struktur sel tubuh. Sementara itu, komponen flavonoid seperti cineole, myrcene dan eugenol bermanfaat sebagai antibiotik alami dan antiperadangan.

Jumat, 20 Maret 2015

manfaat daun selasih mirip kemangi



Manfaat dan khasiat daun selasih. Daun selasih yang berbau wangi dan harum ini adalah tanaman obat. Bentuknya bercabang banyak pada bagian atas, dengan tinggi sekitar 50 -80 cm. Mirip pohon kemangi atau malah satu spesies. Hanya saja selasih memiliki warna hijau pucat (juga ada yang ungu). Sering kita jumpai mereka tumbuh liar di tepi jalan. Ada juga yang ditanam di pekarangan dan di kebun.

Daun Selasih Hijau
Khasiat selasih sebagai obat herbal, diantaranya:

    Obat batuk dan pencahar dahak
    Demam malaria
    Gangguan pencernaan
    Gangguan pernapasan
    Pereda panas dalam
    Membunuh kuman (antiseptik)
    Peluruh angin (carminativa) karena mengandung mint seperti kemanig.
    Mematangkan bisul
    Radang lambung
    Penguat Jantung
    TBC
    Masuk angin dan tidak enak badan
    Penambah nafsu makan
    Pelembut kulit
    Nyeri Haid
    Pengobatan pasca bersalin

Sebagai antiradang selasih memiliki efektivitas sama seperti aspirin dan ibuprofen. Yang menguntungkan. Selasih juga tidak mengiritasi perut. Itu karena pada herba ini terdapat lebih unsur yang mencegah perlukaan dalam tubuh.
Ada berbagai macam penyakit lain yang sanggup dihadapi selasih. Dalam farmakologi Cina dinyatakan kalau seluruh herba ini bisa merangsang penyerapan (absorpsi), peluruh keringat (diaporetik), peluruh kencing (diuretik), menghilangkan sakit (analgesik), melancarkan peredaran darah dan membersihkan racun.
Bagian-bagian dari tanaman selasih yang dapat digunakan sebagai bahan pengobatan yaitu seluruh herba (daun, batang, tangkai, bunga), biji dan minyak atsiri. Biji selasih, selain nikmat dibuat minuman juga menyehatkan. Seluruh bagian tanaman ini berkhasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit, baik fisik maupun psikis.
Cara Menggunakan

Kalau saya pribadi menggunakan daun selasih sebagai obat dengan cara meremasnya dengan tangan atau menumbuknya sampai keluar air pati. Nah air patinya inilah yang saya minum untuk jadi obat. Terakhir saya gunakan sebagai obat batuk anak saya yang berumur 1,5 tahun. Obat batuk saya sendiri dan istri. Kebetulan satu keluarga terserang batuk. Alhamdulillah tidak sampai  satu hari batuk kami  bertiga sembuh dan berhenti total. [1]
 Gambar Daun Selasih Ungu
Perbedaan Daun Selasih dan Kemangi

Baik Kemangi dan Selasih memang masih satu spesies termasuk dalam famili Ocinacea. Nama latin Kemangi adalah Ocinum Bassilum Ferina Citratum. Sedangkan Selasih Ocinum Bassilum L.

Selasih, tlasih, basil, atau basilikum (Ocimum) adalah segolongan terna* yang dimanfaatkan daun, bunga, dan bijinya sebagai rempah-rempah serta penyegar (tonikum). Selasih termasuk genus Ocinum yang terdiri dari 35 species yang salah satunya dikenal dengan nama kemangi tadi.

*terna tumbuhan dengan batang lunak tidak berkayu atau hanya mengandung jaringan kayu sedikit sekali sehingga pd akhir masa tumbuhnya mati sampai ke pangkalnya tanpa ada bagian batang yg tertinggal di atas tanah

Nama lain Kemangi: Lampes, Klampes, Mangklak, kemangi hutan atau kemangi kebo.

Bahkan, di beberapa daerah, kemangi biasa disebut selasih. Tanaman ini dikenal sangat kaya dengan berbagai kandungan kimia, di antaranya: minyak atsiri, osimena, farnesena, sineol dan lain-lain. Yang dihasilkan oleh daun, biji dan akar.

Yang menarik dari daun kemangi yang biasa dihidangkan bersama lalapan lainnya adalah khasiatnya yang sangat luar biasa untuk menghilangkan bau mulut, badan lesu; bau badan dan keringat. Bahkan, bagi orang-orang yang biasanya mengalami perut kembung, hanya dengan melalap kemangi setiap hari bisa meluruhkan gas dalam perut. Begitu pula dengan kaum hawa yang haidnya tidak teratur bisa diatasi dengan daun kemangi ini.

Bagi pria yang kebetulan menderita ejakulasi dini, meminun air rebusan kemangi atau melahapnya sebagai lalap bisa membantu masalah disfungsi seksual ini. Ingin mengobati ejakulasi dini dengan tanaman herbal? Cobalah daun kemangi ini!

Berbeda dengan kemangi, selasih hanya menghasilkan kandungan kimia dari daun dan biji.

Kendati demikian, hanya dengan meminum air rebusan daun selasih dan rendaman biji selasih di dalam air matang, tanaman yang mempunyai nama lain telasih, amping dan kukuru ini bisa menyembuhkan berbagai penyakit seperti: TBC, demam, pencernaan terganggu, maag, diare, radang usus, sariawan, sering gugup, sakit kepala, haid tidak teratur, rematik, radang mata (bercak putih pada selaput bening mata), rinitis, lemah ingatan, kelelahan mental dan penyakit jantung. [2]

Perbedaan Daun Selasih dan Kemangi: kemangi berbunga putih sedangkan selasih berbunga coklat tua agak kehitam-hitaman.

Beda daun kemangi dan daun selasih

Kalau kemangi bisanya dipakai untuk lalapan, sedangkan saudaranya ini dikenal sering digunakan untuk upacara-upacara keagamaan, padahal acara-acara keagamaan tidak pernah mensyaratkan bunga selasih atau bunga-bunga lainnya, tapi kebiasaan adat mengubah-ngubah syari’at agama yang hakikatnya sudah sempurna.

Daun selasih berbau dan berasa khas, kadang-kadang langu, harum, atau manis, tergantung kultivarnya. Beberapa di antaranya bahkan dapat membuat mabuk. Dari hasil pengujian farmakologi didapatkan bahwa selasih memiliki aktivitas antibakteri terhadap Saphylococcus aureus, Salmonella enteritidis, Escherichia coli, aktivitas antiseptik terhadap Proteus vulgaris, Bacillus subtilis, Salmonella paratyph, aktivitas antifungi terhadap Candida albicans, Penicillium notatum, Microsporeum gyseum, aktivitas larvasida terhadap lalat rumah dan nyamuk, dan repelan terhadap serangga. [3]

Kamis, 12 Maret 2015

Khasiat Utama tanaman Teratai bagi kesehatan





Teratai | Nelumbium nelumbo Druce



Teratai termasuk dalam Familia Nymphaeceae. Tanaman ini merupakan tanaman air menahun yang indah dan merupakan tanaman asli dari daratan Asia. Teratai dibudidayakan dalam perairan dan kolam, kedang ditemukan tumbuh liar di rawa-rawa.



Teratai merupakan tanaman air yang tumbuh tegak dengan rimpang tebal yang bersisik dan tumbuh menjalar.



Daun dan bunga keluar langsung dari rimpangnya yang terikat pada lumpur di dasar kolam. Helaian daunnya lebar dan bulat yang disangga oleh tangkai yang panjang dan bulat dengan diameter 0,5 – 1 cm dan panjangnya 75-150 cm. Daunnya menyembul ke atas permukaan air dan menjulang tegak seperti perisai. Permukaan daun berlilin, berwarna putih kehijauan, bertepi daun rata, dan bagian tengah agak mencekung. Tulang daun tersebar dari pusat daun kea rah tepid an berdiameter 30-50 cm.



Bunganya harum dan tumbuh menjulang di atas permukaan air dengan tangkai bulat panjang dan kokoh yang panjangnya 75-200 cm. Diameter bunganya 15-25 cm, benangsarinya banyak dan kepala sari berwarna kuning. Mahkota bunganya lebar, ada yang engkel dan ada yang double dengan warna merah jambu, putih, dan kuning. Bunganya mekar sehari penuh dari pagi sampai sore hari. Setelah layu, mahkota bunga berguguran sampai akhirnya tersisa dasar bunga yang akan menjadi bakal buah, berbentuk seperti kerucut terbalik dengan permukaan datar semacam spons dan berlubang-lubang yang berisi 15-30 biji serta berwarna kuning kehijauan kemudian hijau dan akhirnya coklat hitam serta mempunyai garis tengah 6-11 cm.



Bijinya berbentuk bulat seperti kacang tanah dan terdapat dalam lubang-lubang buah yang berbentuk seperti sarang tawon. Biji yang sudah tua berwarna hijau kehitaman, umurnya kira-kira 1 bulan sejak bunganya mekar.



Daunnya biasa dipakai sebagai bahan pembungkus, rimpang muda dan bijinya bias dimakan.



Pemeluk agama Budha menganggap bunga ini sebagai lambang kesucian yang tercermin dalam berbagai lukisan dan patung yang menggambarkan Sang Budha sedang duduk bersemedi di atas bunga teratai.



Sifat kimiawi dan efek farmakologis masing-masing dari bagian tanaman teratai, antara lain :



-Biji : memelihara kondisi jantung, bermanfaat bagi ginjal dan menguatkan limpa.



-Tunas biji teratai : menghilangkan panas dalam di jantung, menurunkan panas, menghentikan perdarahan, dan menahan ejakulasi dini.



-Kulit biji teratai : menghentikan perdarahan, menghilangkan panas dalam di lambung, mengeluarkan panas dan lembab di usus.



-Benangsari (kumis bunga teratai) : menghilangkan panas dari jantung, menguatkan fungsi ginjal, menahan ejakulasi dini, dan menghentikan perdarahan.



-Penyangga bunga : membuyarkan darah beku, menghentikan perdarahan, dan menolak lembab.



-Batang teratai (tangkai daun, tangkai bunga) : menurunkan panas dan memperlancar kencing.



-Daun : membersihkan panas dan menghilangkan lembab, menaikkan yang jernih, dan menghentikan perdarahan,



-Dasar daun : menurunkan panas dan menghilangkan lembab, menormalkan menstruasi, dan menguatkan kehamilan.



-Rimpang : dimakan mentah berkhasiat menurunkan panas, mendinginkan darah yang panas, dan membuyarkan darah beku. Bila dimasak berkhasiat menguatkan limpa, menambah selera makan, penambah darah, membantu pertumbuhan otot, dan menyembuhkan diare.



-Akar : menghentikan perdarahan, membuyarkan darah beku, dan sebagai penenang.



-Tepung rimpang : menghentikan perdarahan, menambah darah, mengatur fungsi ginjal dan limpa.



Kandungan kimia yang terdapat pada masing-masing bagian teratai, yaitu :



-Bunga : quercetin, luteolin, isoquercetin, dan kaempferol



-Benangsari : quercetin, luteolin, isoquercetin, galuteolin, dan alkaloid.



-Penyangga bunga (receptacle) : protein, lemak, karbohidrat, carotene, asam nikotinat, vitamin B1, B2, C, dan sedikit mengandung nelumbine.



-Biji : kaya akan pati, juga mengandung raffinose, protein, lemak, karbohidrat, kalsium phosphor dan besi. Kulit biji teratai mengandung nuciferine, oxoushinsunine, N-norarmepavine.



-Tunas biji teratai : liensinine, isoliensinine, neferine, nuciferine, pronuciferine, lotusine, methylcorypalline, demethylcoclaurine, galuteolin, hyperin, dan rutin.



-Rimpang : pati, protein, asparagine, vitamin C. Selain itu juga mengandung catechol, d-gallocatechol, neochlorogenic acid, leucocyanidin, leucodelphinidin, peroxidase, dll.



-Akar : zat tannic dan asparagine.



-Daun : roemerine, nuciferine, nornuciferine, armepavine, pronuciferine, N-nornuciferine, D-N-methylcoclaurine, anonaine, liriodenine, quercetin, isoquercetin, nelumboside, citric acid, tartaric acid, malic acid, gluconic acid, oxalic acid, succinic acid, zat tannic, dll.



-Dasar daun teratai : roemerine, nuciferine, dan nornuciferine.



-Tangkai daun : roemerine, nuciferine, dan zat tannic.



Oxoushinsunine yang terdapat pada kulit biji teratai berkhasiat menekan perkembangan kanker hidung dan tenggorokan, sedangkan biji dan tangkai teratai berkhasiat sebagai anti hipertensi.



Seluruh bagian teratai : rimpang, daun dan tangkai, bunga dan benangsari, biji dan penyangga bunga yang seperti sarang tawon/ spons (receptacle), serta tunas biji dapat digunakan untuk pengobatan  baik pemakaian segar maupun yang telah dikeringkan.



Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan bagian-bagian teratai, yaitu :



Biji :



-Gangguan penyerapan makanan (malababsorbtion)



-Diare karena badan lemah, radang usus kronis (enteritis kronis)



-DIsentri



-Muntah-muntah



-Keputihan, perdarahan pada wanita



-Mimpi basah (spermatorrhea)



-Susah tidur, banyak mimpi



-Kencing terasa sakit dan keruh



-Lesu tidak bersemangat (neurasthenia)



-Kanker nasopharynx



Tunas biji teratai :



-Demam, rasa haus



-Jantung berdebar, gelisah



-Muntah darah



-Ejakulasi dini



-Mata merah dan bengkak



-Susah tidur (insomnia)



-Darah tinggi (hipertensi)



Benang sari :



-Keluar sperma malam hari



-Keputihan (leucorrhea)



-Perdarahan seperti muntah darah, disentri



-Sering kencing



-Tidak dapat menahan kencing (enuresis)



Reseptacle :



-Perdarahan kandungan yang berlebihan



-Darah haid berlebihan



-Perdarahan sewaktu hamil



-Keluar cairan (lochia) yang berlebihan setelah melahirkan



-Sakit perut bawah akibat sumbatan darah



-Berak darah, kencing darah



-Wasir, koreng basah



Rimpang :



-Demam, rasa haus



-Batuk darah, muntah darah, mimisan



-Berak darah, kencing darah



-Tekanan darah tinggi



-Sakit jantung



-Gangguan jantung



-Anemia (kurang darah)



-Gangguan pada mati haid (menopause)



-Neurosis



Akar :



-Muntah darah, mimisan



-Kencing panas dan merah



-Batuk darah, berak darah



Daun :



-Pingsan karena hawa panas (heat stroke)



-Diare karena panas atau lembab



-Pusing, sakit kepala



-Beri-beri



-Perdarahan seperti mimisan, muntah darah, berak darah



-Perdarhan pada wanita



Dasar daun :



-Disentri berdarah, diare



-Bayi dalam kandungan tidak tenang



Batang :



-Heat stroke, pingsan



-Dada terasa tertekan karena panas atau lembab



-Diare, muntah



-Keputihan



Bunga :



-Terpukul



-Perdarahan



-Radang kulit bernanah (impetigo)



Tepung rimpang :



-Menambah selera makan



-Badan lemah dan kurang darah



-Diare



Pengobatan menggunakan masing-masing bagian teratai untuk pemakaian dalam dilakukan dengan cara merebus :



-rimpang : 240 gr



-daun : 5-12 gr



-tangkai 3-5 gr



-bunga : 3-5 gr



-benang sari 3-10 gr



-reseptacle : 10-15 gr



-biji : 5-12 gr



-tunas teratai : 1,5 – 3 gr



Kemudian menggunakan air rebusannya untuk diminum.



Cara pengobatan menggunakan teratai untuk beberapa penyakit dijelaskan lebih rinci, sebagai berikut :



-Batuk darah, muntah darah : mencuci bersih rimpang teratai lalu dijuice sampai terkumpul 1 gelas ukuran 200 cc kemudian diminum. Lakukan selama 3-5 hari berturut-turut.



-Muntah, diare : mencuci 50 gr rimpang teratai dan 15 gr jahe lalu dijuice atau diparut dan diambil airnya. Minum sehari 3x.



-Disentri : 50 gr rimpang dan 10 gr jahe diparut atau dijuice, lalu air perasannya ditambahkan 100 cc air dan dipanaskan sampai mendidih. Setelah dingin, ditambahkan 1 sendok madu,diaduk dan diminum.



-Darah tinggi :



1. Merebus 10 gr biji teratai dan 15 gr biji teratai (lien sim) dengan 350 cc air sampai tersisa 200 cc. minum setiap hari seperti teh.



2. Merebus tunas biji teratai sebanyak 10-15 gr dengan air secukupnya sampai mendidih dan diminum sebagai teh. Dapat juga dengan menggiling biji teratai sampai halus lalu diseduh dengan air panas dan diminum.



-Panas dalam, gondokan, juga bermanfaat untuk penderita jantung dan lever : mencuci 100 gr rimpang teratai dan 50 gr rimpang segar alang-alang lalu dipotong-potong seperlunya dan direbus dengan 500 cc air bersih sampai tersisa 250 cc. setelah dingin disaring dan diminum sebagai teh.



-Mimisan : mencuci bersih ruas akar teratai lalu dijuice dan airnya diteteskan ke hidung.

Khasiat Utama tanaman Pepaya bagi kesehatan





Pepaya | Carica papaya



Pepaya disebut juga kates adalah buah yang sangat terkenal sehingga Christopher Columbus menjulukinya sebagai “buah bidadari” karena kandungan dan kegunaannya yang penting dalam kehidupan.



Buah Pepaya mengandung banyak vitamin, mineal dan serat. Ideal untuk dikonsumsi 4-5 kali per hari. Mengandung bayak air dan bebas dari kolesterol jelek. Tubuh mudah mencernanya untuk menyerap mineralnya.



Kegunaan Pepaya :



    Buah pepaya, biji, lateks, dan daunnya mengandung karpain, yaitu sejenis alkaloid antihelmintik yang mampu melumpuhkan cacing keluar dari tubuh. Namun jika digunakan dalam dosis tinggi akan membawa bahaya.

    Memperbaiki sistem kardiovaskular dan mencegah kanker

    Membantu mengobati luka dan alergi

    membantu mengatasi sembelit dan mual

    jus pepaya mempunyai efek antiproliferasi pada sel-sel kanker hati

    Buah pepaya muda mampu membantu melunakan serat daging atau protein lainnya




Khasiat Utama tanaman Pare bagi kesehatan





Pare | Momordica charantia Linn.

Siapa yang tak kenal dengan Pare. Buahnya yang pahit dikonsumsi sebagai pelezat makanan. Di Indonesia sendiri, Pare sering dijadikan hidangan makan, digoreng, diberi santan atau dikukus.



Zat pahit pada buah berasal dari momordicin yang berkhasiat mengaktifkan enzim usus. Kandungan nutrisi  per 100 gram terdiri atas energi 20 kkal, karbohidrat 4,32 g, lemak 0,18 g, protein 0,84 g, air 93,95 g. Pare juga kaya akan vitamin A, B kompleks, dan unsur mikro lainnya.



Penggunaan Secara Tradisional



    Pare sering digunakan untuk perbaikan enzim pencernaan, penambah nafsu makan, akan tetapi berbahaya bagi penderita tukak lambung.

    Di Panama, Pare dijadikan sebagai obat malaria dan kencing manis. Caranya yaitu dengan merebus pare dengan air mendidih

    Pare sudah lama digunakan untuk mengobati penyakit disentri, penambah ASI, bisulan, batuk berdahak, nyeri haid, rematik, dan pelangsing tubuh.

    Dari beberapa tes laboratorium membuktikan senyawa pahit pada pare mampu mengatasi infeksi HIV.

    Pare juga bisa digunakan sebagai alat kontrasepsi alami pria. Infus pare terbukti mampu menghambat spermatozoa, menghambat tansportasi sperma, dan menghalangi penyimpanan sperma.

    Ekstrak tanaman pare yang mengandung senyawa sitotoksik seperti saponin, titerpen, dan cucurbitacin dapat menyebabkan menurunnya kualitas sprema. Dengan demikian ini tidak dianjurkan untuk orang hamil.




Khasiat Utama tanaman Pegangan bagi kesehatan





Pegangan | Cantella asiatical [L.] Urb.

Tanaman ini memiliki potensi sebagai sumber bahan pengobatan terhadap penyakit yang disebabkan tujuh jenis bakteri, yaitu Rhizobacter spharoides, Escherichia coli, Plasmodium vulgaris, Micrococcus luteus, Baccillus subtilis, Entero aerogenes, dan Staphylococcus aureus. Manfaat ini berkaitan dengan adanya komponen minyak atsiri.



Pegangan, baik dalam keadaan segar, kering, maupun yang telah menjadi jamu, sudah lama dimanfaatkan sebagai obat tradisional.



Khasiat :



    Obat tonik

    Antiinfeksi

    Antirematik

    Obat penenang

    Menmpercepat Penyembuhan luka

    Diuretik

    Sebagai obat penyembuhan HIV, dengan menaikan ketahanan tubuh penderita

    Memperlancar sirkulasi darah

    Mengurangi lesi tiberkular di paru-paru, hati, dan limpa

    Sebagai pengganti gingkobiloba, mengatasi kepikunan dini atau meningkatkan kecerdasan



Cara Penggunaan :



Membasmi tuberkolosis di paru-paru



    cuci 30-60 gram pegangan segar

    rebus dalam 3 gelas air, sampai tersisa 1 gelas

    minum 3 kali sehari



TB Kulit



    lumatkan pegangan

    tempelkan pada bagian yang sakit



Pengganti gingkobiloba



    sebanyak 2-4 gram pegangan (seluruh tanaman kecuali akar) yang sudah dikeringkan atau sekitar 15-30 gram pegangan segar diseduh dengan air panas selama 10 menit (dijadikan seperti teh)





--------------






Introduction





Centella asiatica, known as Gotu Kola, is a medicinal plant that has been used in folk medicine for hundreds of years as well as in scientifically oriented medicine is a perennial, herbaceous creeper with kidneyshaped leaves. It has beenused in traditional medicine as an antipyretic, diuretic andantibacterial drug and in the treatment of skin disease, veininsufficiency andmental disorders. It is native to Asia andmainly found in India, Pakistan and Madagascar, but the plant also grows in tropical and equatorial Africa, America and thetropical regions of Oceania. It has been widely cultivated as avegetable or spice in China, Southeast Asia, India, Sri Lanka,Africa and Oceanic countries.Is frequently blended as a daily drink and eaten as vegetable in Southeast Asia.





The primary active constituents of CA are saponins (also called triterpenoids), which include asiaticosides, in which a trisaccharide moiety is linked to the aglycone asiatic acid, madecassoside and madasiatic acid. These triterpene saponins and their sapogenins are mainly responsible for the wound healing and vascular effects by inhibiting the production of collagen at the wound site. Other components isolated from CA, such as brahmoside and brahminoside, may be responsible for CNS and uterorelaxant actions, but are yet to be confirmed by clinical studies. Crude extract containing glycosides isothankuniside and thankuniside. In addition, the total extract contains plant sterols, flavonoids, and other components with no known pharmacological activity.





Wound Healing





Applied to open wounds in rats (3 times daily for 24 days) resulted in increased cellular proliferation and collagen synthesis at the wound site, as shown by an increase in collagen content and tensile strength wounds epithelialized faster and the rate of wound contraction was higher when compared to the untreated control wounds.


Asiaticoside, a constituent in CA, has been reported to possess wound healing activity by increasing collagen formation and angiogenesis. Apart from showing a stimulation of the collagen synthesis in different cell types, the asiaticoside were shown to increase the increased hydroxyproline tensile strength of the newly formed skin collagen content and epithelialization, then the healing of the wounds. Also, it was shown to inhibit the inflammatory process which may provoke hypertrophy in scars and improves the capillary permeability. Furthermore, triterpenes from C. asiatica were shown to increase remodeling of the collagen matrix and stimulate glycosaminoglycan synthesis in a rat wound. Oral administration of madecassoside(6, 12, 24 mg/kg) isolated from C. asiatica herbs facilitated burn wound healing in mice through its antioxidative activity, collagen synthesis and angiogenesis.





Our in vitro assay results were in line with the prior reports that asiaticoside and madecassoside could elevate collagen synthesis via activating TGF-β pathway. In vivo assay further confirmed that asiaticoside and madecassoside are entities with wound healing activities in C. asiatica, and madecassoside showed a faster healing speed under macroscopic observation and a better healing pattern from the histological aspect than asiaticoside, which is consistent to in vitro assay results. Noteworthily,asiatic acid and madecassic acid, which are the metabolites of asiaticoside and madecassoside and were formerly assumedas active entities of C. asiatica, showed no wound healing activities either in vitro or in vivo, as compared to the control group.


The triterpenoid components were also able to stimulate glycosaminoglycan, especially hyaluronic acid synthesis.





Keloid, a result of abnormal wound healing, is characterized as exuberant collagen deposition and invasive growth beyond original wound margins. The high recurrence rate after surgical excision and lack of effective therapeutic modalities still remain unresolved. In our current study, we demonstrated for the first time that asiatocoside suppressed phosphorylation of Smad 2/3 induced by TGF-β1 stimulation, and thus inhibited collagen type I expression in keloid fibroblasts. Moreover, asiaticoside elevated Smad 7 protein level and suppressed PAI-1 expression in TGF-β1-treated keloid fibroblasts. Noteworthy, the effects of asiaticoside on keloid fibroblasts were mediated by PPAR-γ since these effects were abrogated byPPAR-γ antagonist GW9662 and by PPAR-γ silencing.


Venous insufficiency





One of primary effects of CA (Centella Asiatica) was postulated to be on connective tissues by strengthening the weakened veins. It was postulated that CA might assist in the maintenance of connective tissue. In the treatment of scleroderma, it might also assist in stabilizing connective tissue growth, reducing its formation as it reportedly stimulated the formation of hyaluronidase and chondroitin sulfate, as well as exerted a balancing effect on the connective tissue. CA was reported to act on the connective tissues of the vascular wall, being effective in hypertensive microangiopathy and venous insufficiency and decreasing capillary filtration rate by improving microcirculatory parameters.


Centella asiatica herb water extracts also shows a beneficial effect in treating systemic scleroderma and focal scleroderma.





Centella Asiatica in cosmetology





In cosmetology C. asiatica has been used as an effective anti-photoaging agent, mainly due to enhancement of type I collagen, which amount in skin decreases with age. The action was confirmed in a randomized, double blind clinical trial conducted among 20 female participants(45-60 years old) with photoaged skin to examine the impact of topically applied 0.1% madecassoside in conjunction with 5% vitamin C on their skin. Six-month treatment resulted in a significant improvement in firmness, elasticity and skin hydration, which was confirmed by appropriate biometrological tests. It is considered that the beneficial effect of C. asiatica on improving the condition of skin was due to madecassoside, a known inducer of collagen expression by activating the SMAD signaling pathway. In the previous study, the same investigators confirmed the beneficial effect of 5% vitamin C on photoaged skin, which resulted from stimulation of collagen synthesis in fibroblasts and control of matrix metalloproteinase enzymes responsible for degradation of collagen, while in photoaged skin, the level of vitamin C in tissues was significantly reduced. Thus, it follows that the mixture of vitamin C and madecassoside is an attractive combination of two active compounds characterized by different mechanisms of activity, which exert an additive or synergistic effect “causing the remodeling of the superficial dermis”.





Centella asiatica is a common ingredient of cosmetics used in cellulite and striae. Cellulite, known as liposclerosis, is a non-inflammatory change within the subcutaneous adipose tissue caused by an increase in the volume of fat cells or by increased division of the connective tissue, which causes constriction of small blood vessels. The result is a disorder of metabolism in the subcutaneous adipose tissue, resulting in "distended" fat cells in this tissue, particularly around hips, buttocks, abdomen, thighs and arms. Cellulite is an ailment that affects many people, most frequently women, especially obese and leading stationary lifestyle, but may even be ncountered in children. Preparations that affect the adipose tissue, connective tissue and improve microcirculation are applied in the treatment of cellulite. They can be used topically, internally and transdermally. It is recommended to include medicines of plant origin in the fight against cellulite. Methylxanthines (caffeine, theobromine, theophylline) have a lipophilic effect, while the extract of C. asiatica normalizes the metabolism occurring in the cells of the connective tissue, shows anti-inflammatory and draining activity and regulates microcirculation.


The study confirmed the influence of triterpenes of C. asiatica on increasing the metabolism of lysine and proline, the amino acids building the collagen molecule. In addition ,these compounds increased the synthesis of tropocollagen, and mucopolysaccharide in the connective tissues. The results obtained showed the impact of C. asiatica on improving nutrition of tissues and connective vascular stimulation.The positive effects of the treatment of cellulite with the C. asiatica extract were confirmed by a few clinical studies that used different methodologies.








Antinociceptive and antiinflammatory properties





The effects of CA upon pain (antinociception) and inflammation in rodent models were reported.The antinociceptive activity of the aqueous CAE (10, 30, 100 and 300 mg/kg) was studied using acetic acid-induced writhing and hot-plate method in mice while the antiinflammatory activity of CA was studied by prostaglandin E2-induced paw edema in ratsThe aqueous CAE revealed significant antinociceptive activity with both the models similar to aspirin but less potent than morphine and significant antiinflammatory activity comparable to mefenamic acid. These results suggested that the aqueous CA extracts possesses antinociceptive and antiinflammatory activities which justified the traditional use of this plant in the treatment of inflammatory conditions or rheumatism. Recently, antirheumatoid arthritic effect of madecassoside in type II collagen-induced arthritis (CIA) in mice was studied to investigate the therapeutic potential and underlying mechanisms of madecassoside on CIA. Madecassoside (10, 20 and 40 mg/kg), orally administered from the day of the antigen challenge for 20 consecutive days, dose-dependently alleviated the severity of the disease based on the reduced clinical scores, and elevated the body weights of mice. Also, a histopathological examination indicated that madecassoside alleviated infiltration of inflammatory cells and synovial hyperplasia as well as provided protection against joint destruction. Moreover, madecassoside reduced the serum level of antiCII IgG, suppressed the delayed type hypersensitivity against CII and moderately suppress CII-stimulated proliferation of lymphocytes from popliteal lymph nodes in CIA mice. In vitro, madecassoside was proved to be ineffective in the activation of macrophages caused by lipopolysaccharide.It was concluded in the study that madecassoside substantially prevented mouse CIA, and might be the major active constituent of CA responsible for its clinical uses in rheumatoid arthritis and that the underlying mechanisms of action may be mainly through regulating the abnormal humoral and cellular immunity as well as protecting from joint destruction.


Khasiat Utama tanaman Pisang bagi kesehatan





Pisang | Musa paradisiaca



Pisang merupakan makanan merakyat yang kaya manfaat. Pisang atau banana (inggris) dari genus Musa, famili Musaceae adalah tumbuhan berbatang lunak. Buah pisang rata0rata beratnya masing-masing 125 gram yang terdiri atas 75% air dan 25% bahan padat. Baik kulit ataupun daging pisang dapat dikonsumsi mentah atau dimasak. Buah pisang kaya akanvitamin B6, vitamin C, dan kalium.



Masyarakat Indonesia biasanya meggunakan pisang sebagai makanan yang diolah sebagai pisang goreng, pisang rebus, atau pisang panggang. Pisang dibedakan menjadi dua : (1) pisang panganan, warnanya kuning setelah masak, setelah masak baru bisa dimakan, (2) pisang hijau, untuk dimasak.



Manfaat mengkonsumsi pisang



    Dengan tingginya kadar kalium, pisang dapat mencegah darah tinggi dan komplikasinya. Efek ini diperkuat dengan kandungan serat yang tinggi. Kalium tinggi juga mencegak pengeluaran kalsium via urine atau menghindari keropos tulang

    Dapat membantu penggantian elektrolit dan meningkatkan absorpsi makanan pada penderita diare.

    Mempunyai efek antasida dan menjaga dari terjadiya tukak lambung.

    Mengobati sembelit, karena dalam kandungan pisang terdapat pektin, suatu hidrokoloid, yang berfungsi menormalkan gerakan peristaltik usus.

    Rendahnya indeks glikemik, buah pisang muda cukupmembawa keuntungan bagi penderita diabetes

    Kadar frukooligosakarida yang inggi berfungsi sebagai prebiotik, yang akan memberikan nutrisi bagi flora intestinal penghasil vitamin dan enzim

    Kandungan karotenoid memberikan efek antioksidan dan mencegak keurangan vitmin A penyebab buta senja

    Konsumsi yang moderat mengurangi mengurangi resiko kanker ginjal. Hal ini disebabkan karena pengaruh antioksidan senyawa fenol. Namun sebaliknya, jika mengonsumsi jus pisang berlebihan dapat menimbulkan kanker ginjal



Dalam penelitian Hamilton dan Jensen (2001) semua jenis pisang mengandung kalori per berat adalah sama. Nilai kepadatannya adalah 163 kkal. Penggunaan yang teratur akan mengurangi resiko degenerasi makuler mata.



Selain buah pisang, bagian lain yang dimanfaatkan untuk dikonsumsi adalah jantung pisang. Rasa jantung pisang sepat dan pahit, itu karena kandungan tanin yang tinggi. Penemuan baru akan jantung pisang adalah denjapi atau dendeng jantung pisang. Kandungan gizinya terdiri atas protein 12,051%, karbohidrat 34,831%, dan lemak total 13,050%. Makanan ini telah memiliki izin kesehatan.

Khasiat Utama tanaman Temulawak bagi kesehatan





Temulawak | Cucurma xanthorrhiza Roxb.



Temulawah, temu putih, koneng gede (Sunda), temulabak (Madura) Merupakan tanaman jenis rimpang yang sudah sering didengar untuk ramuan obat. Aroma dan warna yang khas, berbau tajam dan daging buah berwarna kekuning-kuningan. Pada temulawak terkandung protein, pati, zar warna kuning kukuminoid, dan mintak atsiri. Kandungan minyak atsirinya antara lain feladren, kamfer, turmenol, tolilmetilkarbinol, arkurkumen, zingiberen, kuzerenon, germakron, beta tumeron, dan xanthorizol yang memiliki kandungan tertinggi yaitu sebayak 40%.



Bedasarkan hasil penelitian, ekstrak temulawak sangat manjur untuk pengobatan penyakit hati. Di samping itu juga sudah terbukti bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan sel hati. Semua khasiat itu karena adanya kandungan kurkumin, yakni zat yang berguna untuk menjaga dan menyehatkan hati. Komposisi temulawak adalah protein pati sebesar 29-30%, kurkumin 1-2%, dan minyak atsiri 6-10%. Selain itu industri obat juga sudah memasarkan temulawak yang mengandung kurkumin sebagai hepatiprotektor, antiulser, anti inflamasi, anti diare, anti malaria, imunomodulator, anti kanker, dan sediaan minuman kesehatan.



Selain khasiat di atas, temulawak juga memili khasiat lain diantanya :



    penambah darah

    menambah nafsu makan

    mengobati sakit kuning

    mengatasi gangguan perut kembung

    mengatasi gangguan lambung perih dan kembung

    obat keputihan

    penguat daya tahan tubuh




khasiat tanaman Mahkota Dewa bagi kesehatan





Mahkota Dewa | Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl



Mahkota dewa merupakan tanaman asli Indonesia yang akhir-akhir ini menjadi populer sebagai tanaman yang dapat mengobati berbagai macam penyakit. Mahkota dewa mengandung saponin, flavonoid, dan folivenol. Saponin sebagai fitonutrien, yang sering disebut deterjen alami, bersifat antibakteri, dan antivirus. Flavanoid berfungsi sebagai antiperadangan dan antikanker, sedangkan polifenol berfungsi sebagai antihistamin. Zat lain yang terdapat pada tanaman ini adalah tanin, sterol, dan terpen.



Penggunaan mahkota dewa sebagai ramuan obat

1. Kanker payudara, rahim

a. Kanker yang tidak terlalu parah

Untuk mengobatinya cukup dengan menggunakan satu sendok makan ramuan instan yang diseduh degan segelas air minum. Minumlah sehari dua kali pada pagi dan sore.



b. Kanker serius

Rebus teh racik mahkota dewa sebanyak satu sendok teh dalam tiga gelas air hingga air tersisa separuhnya. Kemudian tambahkan satu sendok teh kunyit putih instan. Ramuan ini diminum tiga kali sehari.



c. Kanker sangat serius

Dosis di atas (1.b) dibuat dua kali lipat. Pengobatan ini memerlukan waktu 3-6 bulan. Setelah pasien merasa sembuh, ramuan tetap dikonsumsi dengan takaran dikurangi.



2. Kencing manis

a. Belum parah

Sebanyak 3-5 potong teh racik mahkota dewa direbus dalam 3 gelas air bersama 3 lembar daun salam. Rebus hingg air tersisa setengahnya. Ramuan ini diminum tiga hari sampai seminggu sekali.



b. Kencing manis parah

Buatlah ramuan seperti di atas (2.a). Bedanya adalah Ramuan diminum tiga kali sehari



Selain khasiat di atas,penelitian terhadap daun dan buah mahkota dewa menunjukan efek sitostatik terhadap sel kanker rahim. Demikian pula denga efek hipoglikemik/ penurun gula darah yang didapat dari daunnya, efek hepatoprotektor, dan sfek antiradang dari daun dan buah, serta efek antibakteri pada stahylicoccus sp dan streptococcus sp.



Mahkota dewa juga efektif dalam menurunkan panas, mengurangi rasa sakit, anti hipertensi, diuretik, antiobesitas, antihiperkolesterolmia, antikejang, antioksidan, efek terhadap kardiovaskular, dan efek penenang.

Khasiat Utama tanaman Mengkudu bagi kesehatan





Mengkudu | Morinda citrifolia L.



Siapa tak kenal mengkudu, baunya yang aneh membuat orang tak mau mendekatinya, namun tahukah kamu bahwa mengkudu memiliki banyak khasiat dalam bidang pengobatan. Daun mengkudu mengandung banyak vitamin A. Buah matangnya yang walaupun memiliki aroma seperti keju busuk diduga dapat digunakan sebagai antibiotik. Secara keseluruhan mengkudu merupakan buah makanan bergizi lengkap. Mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, seprti protein, vitamin dan mineral penting, tersedia dalam jumlah cukup pada buahdan daun mengkudu. Selenium, salah satu mineral yang terdapat dalam mengkusu merupakan antioksidan yang kuat. Selain itu mengkudu juga mengandung xeronine, steroid tanaman, alizarin, lisin, sodium, asam kalprilik, arginin, proxeronin, antra-quinines, elemen mikro, fenilalanin, magnesium, dll. Zat terpenoid yang terkandung di dalamnya dapat membantu proses sintesis dan pemulihan sel-sel tubuh.



Zat aktif yang terkandung dalam sari buah mengkudu dapat mematikan bakteri penyebab infeksi. Zat antibakterinya juga dapat mengontrol bakteri patogen. Senyawa skolopektinnya sangat efektif sebagai unsur antiperadangan dan antialergi. Salah satu alkaloid penting yang terdapat di dalam buah mengkudu adalah xeronin. Sebenarnya jumlah xeronin dalam buah mengkudu sedikit, tetapi dalam mengkudu terdapat banyak bahan pembentuk xeronin, yaitu proxeronin. Xeronin berguna untuk mengaktifkan protein yang tidak aktif di dalam tubuh, mengatur struktur, dan bentuk sel yang aktif.