Pare | Momordica charantia Linn.
Siapa yang tak kenal dengan Pare. Buahnya yang pahit dikonsumsi sebagai pelezat makanan. Di Indonesia sendiri, Pare sering dijadikan hidangan makan, digoreng, diberi santan atau dikukus.
Zat pahit pada buah berasal dari momordicin yang berkhasiat mengaktifkan enzim usus. Kandungan nutrisi per 100 gram terdiri atas energi 20 kkal, karbohidrat 4,32 g, lemak 0,18 g, protein 0,84 g, air 93,95 g. Pare juga kaya akan vitamin A, B kompleks, dan unsur mikro lainnya.
Penggunaan Secara Tradisional
Pare sering digunakan untuk perbaikan enzim pencernaan, penambah nafsu makan, akan tetapi berbahaya bagi penderita tukak lambung.
Di Panama, Pare dijadikan sebagai obat malaria dan kencing manis. Caranya yaitu dengan merebus pare dengan air mendidih
Pare sudah lama digunakan untuk mengobati penyakit disentri, penambah ASI, bisulan, batuk berdahak, nyeri haid, rematik, dan pelangsing tubuh.
Dari beberapa tes laboratorium membuktikan senyawa pahit pada pare mampu mengatasi infeksi HIV.
Pare juga bisa digunakan sebagai alat kontrasepsi alami pria. Infus pare terbukti mampu menghambat spermatozoa, menghambat tansportasi sperma, dan menghalangi penyimpanan sperma.
Ekstrak tanaman pare yang mengandung senyawa sitotoksik seperti saponin, titerpen, dan cucurbitacin dapat menyebabkan menurunnya kualitas sprema. Dengan demikian ini tidak dianjurkan untuk orang hamil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar