Senin, 30 Maret 2015

manfaat tanaman seledri atau sop



Daun Seledri atau orang kadang menyebutnya juga dengan Daun Sop ini memiliki nama latin Apium graveolens, Tumbuhan ini biasanya di jadikan sebagai salah satu bumbu makanan atau masakan tak terkecuali di Indonesia. Seledri sudah di kenal sangat lama di Peradaban dan tidak di ketahui secara pasti mengenai di mana tumbuhan ini berasal, Nah untuk Indonesia tumbuhan Seledri ini masuk ke Indonesia mealui Orang-orang Belanda pada zaman Penjajahan dahulu, yang mana pada Zaman Dahulu tumbuhan ini di manfaatkan sebagai penyedap Sup, Oleh karena itulah banyak orang di indonesia kadang menyebut daun Seledri ini sebagai Daun Sup atau Daun Sop. selain untuk Masakan ternyata daun seledri juga memiliki manfaat yang beragam untuk Kesehatan tubuh maka dari itu pada kesempatan kali ini saya akan mencoba membahas mengenai Manfaat Daun Seledri ini.

Siapa sangka jika di balik daunnya yang hijau dan bertextur yang acak juga memiliki manfaat yang terkandung di dalamnya yang Luar biasanya banyak, salah satunya yang sering di sebut adalah kemampuan Daun seledri untuk menambah jumlah air kencing, dalam artian membuat air kencing menjadi lancar. Nah berikut Beberapa Khasiat Seledri yang bisa Anda Ketahui.

Manfaat Daun Seledri :

    Seledri baik untuk dinding lambung dan saluran usus.
    Memperlambat proses penuaan(menjaga kemudaan sel)
    Menjaga kelenturan dan aktivitas otot
    Mengobati asma
    Mengobati diabetes
    Membantu melarutkan kalsium dalam tubuh
    Melancarkan aliran darah
    Menetralkan asam tubuh
    Melindungi otak dan sistem saraf
    mengobati arthritis
    Mengobati neuritis
    mengobati rematik
    Menurunkan tekanan darah
    Menjaga berat badan

Setelah mengetahui Manfaatnya, turs kita akan mencoba membahas mengenai bagai mana cara menggunakannya untuk pengobatan, nah yuk kita lihat di bawah ini.

Pemanfaatan Daun Seledri Untuk Pengobatan

Manfaat Daun Seledri Sebagai Obat batuk :

    Siapkan daun seledri yang masih segar dan masih utuh, (lengkap dengan batang dan akarnya)
    Potong-potong daun seledri tersebut, secukupnya
    Rebus daun seledri tersebut, dengan air 3 gelas, sampai mendidih
    Saring airnya dan biarkan sampai dingin
    Tambahkan madu lebah secukupnya
    Bagi menjadi dua bagian dan minum dua kali sehari pagi dan petang

Khasiat Daun Seledri Sebagai Obat Rematik :

    Ambil satu tangkai daun seledri yang masih segar
    Cuci sampai bersih, lalu gunakan daun seledri tersebut untuk lalapan saat makan.
    Lakukan setiap hari dengan rutin.

Manfaat Daun Seledri Untuk Mengobati mata kering :

    Siapkan daun seledri, daun bayam dan daun kelor yang masih segar, kira-kira 1/3 genggam
    Cuci bersih
    Tumbuh sampai halus ramuan yang sudah kita siapkan tersebut, dan jangan lupa dicampur dengan sedikit garam dapur
    Tambahkan dengan sedikit air matang kira-kira 1/3 gelas
    Aduk-aduk, kemudian saring dan ambil airnya
    Minum air perasan tersebut 3x sehari

Khasiat Daun Seledri Untuk Tekanan darah tinggi :

    Siapkan 100g daun seledri yang masih segar, kengkap dengan batang, dan akarnya
    Cuci bersih daun seledri yang sudah kita siapkan tersebut
    Tumbuk sampai halus
    Tambahkan 1 gelas air bersih
    Rebus air ramuan daun seledri tersebut
    Biarkan sampai dingin, selanjutnya bagi menjadi dua
    Minum ramuan tersebut dua kali sehari pagi dan sore

Saya Rasa artikelnya cukup sampai di sini dahulu, jika anda berkenan maka silahkan bagikan artikel ini kepada teman-teman anda melalui media sosial seperti Facebook dan juga yang lainya, agar nantinya artikel ini bisa lebih bermanfaat untuk yang lanya juga, saya admin blog ini, mengucapkan terima kasih. Baca Juga Ya artikel kami sebelumnya Yakni Manfaat Daun Salam

Manfaat Daun Kemangi untuk Kesehatan



Manfaat utama Daun Kemangi untuk Kesehatan

Daun KemangiNah, di bawah ini merupakan beberapa manfaat daun kemangi bagi kesehatan pria dan wanita.

1. Meredakan demam & masuk angin

Daun kemangi mampu meredakan demam dan masuk angin yang diderita oleh balita. Caranya Ambil beberapa daun kemangi, kemudian diremas bersama bawang merah dan minyak kelapa, lalu dioleskan ke perut, dada, dan punggung balita.

2. Menyehatkan mata dan mulut

Vitamin A dalam daun kemangi memiliki kemampuan untuk mengobati infeksi mata, meredakan mata yang stres, dan mencegah gangguan pada mata lainnya. Bukan cuma itu, selain daun mint, kemangi pun punya efek menyegarkan bau mulut jika dikonsumsi.

3. Melancarkan ASI

Daun kemangi segar dipercaya dapat mencegah bau badan dan bau mulut, serta memperlancar ASI. Anda bisa memanfaatkan sebagai lalap teman makan nasi dan sambal.

4. Anti inflamasi

Kemangi merupakan agen anti inflamasi yang bertugas menyembuhkan bengkak dan ampuh meredakan radang sendi. Kemangi juga termasuk sumber kalsium yang baik yang dibutuhkan tulang untuk mencegah osteoporosis.

5. Menopouse

Kemangi dapat menunda menopouse karena kandungan Zat triptofan pada daun kemangi bisa menunda monopause. Oleh karena itu, perbanyaklah konsumsi kemangi jika Anda ingin menunda massa menopouse.

6. Mencegah batuk

Di Thailand, kemangi digunakan sebagai bumbu masak. Di India dan sebagian wilayah di Afrika, daun kemangi diseduh menjadi teh. Teh kemangi disajikan pada saat pergantian musim, saat masyarakat setempat mudah terserang batuk, pilek, atau demam.

7. Mengatasi Keputihan

Kandungan senyawa eugenol dalam kemangi dapat membunuh jamur penyebab keputihan. Jadi, saat Anda mengalami keputihan, rajin-rajinlah mengkonsumsi daun kemangi. bisa sebagai lalap atau dicampur dengan makanan lain, misalnya pepes.

8. Merangsang Sel Telur

Daun kemangi dapat membantu proses pematangan sel telur (ovulasi) karena kandungan zat stigmaasterol dalam kemangi merangsang pematangan sel telur (ovulasi).

9. Antiradang

Kandungan zat cineole, myrcene dan eugenol yang terdapat pada daun kemangi berfungsi sebagai antibiotik alami dan antiperadangan.

10. Kesehatan Jantung

Berdasarkan beberapa penelitian, daun kemangi berperan dalam memelihara kesehatan Jantung karena kandungan betakaroten dan magnesium. Keduanya merupakan mineral penting yang berfungsi menjaga dan memelihara kesehatan jantung.

11. Mengatasi Stroke

Meningkatkan fungsi pembuluh darah nadi (artery) pada pasien stroke karena kandungan isoflavon pada kemangi dan juga terdapat pada kacang-kacangan seperti kedelai, buncis, kacang polong, dapat meningkatkan fungsi pembuluh darah nadi (artery) pada pasien stroke.

12. Manfaat lainnya

Para perokok bisa mengunyah daun kemangi kapan saja ketika mereka ingin merokok. Dengan begitu, kekuatan antioksidan mampu memperbaiki sistem yang rusak akibat efek nikotin. Kemangi juga ampuh meredakan stres, mencegah diabetes, dan mengatasi batu ginjal.

Kandungan Daun Kemangi

Daun kemangi mengandung komponen gizi dan komponen non gizi yang sangat bermanfaat bagi tubuh.

Komponen Gizi Daun Kemangi

Daun kemangi mengandung betakaroten (provitamin A) dan vitamin C. Betakaroten berperan mendukung fungsi penglihatan, meningkatkan respon antibodi (memengaruhi fungsi kekebalan tubuh), sintesis protein untuk mendukung proses pertumbuhan, dan sebagai antioksidan.

Vitamin C antara lain berguna untuk pembentukan kolagen untuk penyembuhan luka dan memelihara elastisitas kulit, membantu penyerapan kalsium dan besi, antioksidan, mencegah pembentukan nitrosamin yang bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).

Kolagen merupakan senyawa protein yang memengaruhi integritas struktur sel di semua jaringan ikat, seperti pada tulang rawan, matriks tulang, dentin gigi, membran kapiler, kulit, dan tendon (urat otot). Daun kemangi kaya akan mineral makro, yaitu kalsium, fosfor, dan magnesium. Kalsium penting bagi pembentukan dan pertumbuhan tulang, transmisi impuls saraf, membantu kontraksi otot, dan membantu mengaktifkan reaksi enzim.

Fosfor berperan dalam pertumbuhan tulang, membantu penyerapan dan transportasi zat gizi, mengatur keseimbangan asam dan basa. Magnesium membantu merilekskan jantung dan pembuluh darah, sehingga memperlancar aliran darah.

Komponen Non-Gizi Daun Kemangi

Daun kemangi juga mengandung komponen nongizi antara lain senyawa flavonoid dan eugenol, arginin, anetol, boron, dan minyak atsiri. Flavonoid dan eugenol berperan sebagai antioksidan, yang dapat menetralkan radikal bebas, menetralkan kolesterol dan bersifat antikanker.

Senyawa ini juga bersifat antimikroba yang mampu mencegah masuknya bakteri, virus, atau jamur yang membahayakan tubuh. Daun kemangi sangat bagus dikonsumsi wanita karena eugenol-nya dapat membunuh jamur penyebab keputihan.

Kandungan arginin-nya dapat memperkuat daya tahan sperma dan mencegah kemandulan. Senyawa anetol dan boron juga sangat berperan dalam menjaga kesehatan reproduksi pria dan wanita.

Anetol dan boron dapat merangsang kerja hormon estrogen dan androgen, serta mencegah pengeroposan tulang. Hormon estrogen dan androgen berperan dalam sistem reproduksi wanita.

Minyak atsiri mudah menguap dan mempunyai aktivitas biologis sebagai antimikroba. Minyak atsiri dibagi menjadi dua komponen, yaitu komponen hidrokarbon dan komponen hidrokarbon teroksigenasi atau fenol. Fenol memiliki sifat antimikroba sangat kuat.

Minyak atsiri dapat mencegah pertumbuhan mikroba penyebab penyakit, seperti Staphylococcus aureus, Salmonella enteritidis, dan Escherichia coli. Minyak atsiri juga dapat menangkal infeksi akibat virus Basillus subtilis, Salmonella paratyphi, dan Proteus vulgaris.

Eugenol-nya dapat membunuh jamur penyebab keputihan. Dan stigmasterol dapat merangsang ovulasi (pematangan sel telur). Komponen tannin dan seng-nya dapat mengurangi sekresi cairan vagina, sedangkan asam amino triptofan dapat menunda menopause. Komponen flavonoid seperti orientin dan vicenin pada daun kemangi mampu melindungi struktur sel tubuh. Sementara itu, komponen flavonoid seperti cineole, myrcene dan eugenol bermanfaat sebagai antibiotik alami dan antiperadangan.

Jumat, 20 Maret 2015

manfaat daun selasih mirip kemangi



Manfaat dan khasiat daun selasih. Daun selasih yang berbau wangi dan harum ini adalah tanaman obat. Bentuknya bercabang banyak pada bagian atas, dengan tinggi sekitar 50 -80 cm. Mirip pohon kemangi atau malah satu spesies. Hanya saja selasih memiliki warna hijau pucat (juga ada yang ungu). Sering kita jumpai mereka tumbuh liar di tepi jalan. Ada juga yang ditanam di pekarangan dan di kebun.

Daun Selasih Hijau
Khasiat selasih sebagai obat herbal, diantaranya:

    Obat batuk dan pencahar dahak
    Demam malaria
    Gangguan pencernaan
    Gangguan pernapasan
    Pereda panas dalam
    Membunuh kuman (antiseptik)
    Peluruh angin (carminativa) karena mengandung mint seperti kemanig.
    Mematangkan bisul
    Radang lambung
    Penguat Jantung
    TBC
    Masuk angin dan tidak enak badan
    Penambah nafsu makan
    Pelembut kulit
    Nyeri Haid
    Pengobatan pasca bersalin

Sebagai antiradang selasih memiliki efektivitas sama seperti aspirin dan ibuprofen. Yang menguntungkan. Selasih juga tidak mengiritasi perut. Itu karena pada herba ini terdapat lebih unsur yang mencegah perlukaan dalam tubuh.
Ada berbagai macam penyakit lain yang sanggup dihadapi selasih. Dalam farmakologi Cina dinyatakan kalau seluruh herba ini bisa merangsang penyerapan (absorpsi), peluruh keringat (diaporetik), peluruh kencing (diuretik), menghilangkan sakit (analgesik), melancarkan peredaran darah dan membersihkan racun.
Bagian-bagian dari tanaman selasih yang dapat digunakan sebagai bahan pengobatan yaitu seluruh herba (daun, batang, tangkai, bunga), biji dan minyak atsiri. Biji selasih, selain nikmat dibuat minuman juga menyehatkan. Seluruh bagian tanaman ini berkhasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit, baik fisik maupun psikis.
Cara Menggunakan

Kalau saya pribadi menggunakan daun selasih sebagai obat dengan cara meremasnya dengan tangan atau menumbuknya sampai keluar air pati. Nah air patinya inilah yang saya minum untuk jadi obat. Terakhir saya gunakan sebagai obat batuk anak saya yang berumur 1,5 tahun. Obat batuk saya sendiri dan istri. Kebetulan satu keluarga terserang batuk. Alhamdulillah tidak sampai  satu hari batuk kami  bertiga sembuh dan berhenti total. [1]
 Gambar Daun Selasih Ungu
Perbedaan Daun Selasih dan Kemangi

Baik Kemangi dan Selasih memang masih satu spesies termasuk dalam famili Ocinacea. Nama latin Kemangi adalah Ocinum Bassilum Ferina Citratum. Sedangkan Selasih Ocinum Bassilum L.

Selasih, tlasih, basil, atau basilikum (Ocimum) adalah segolongan terna* yang dimanfaatkan daun, bunga, dan bijinya sebagai rempah-rempah serta penyegar (tonikum). Selasih termasuk genus Ocinum yang terdiri dari 35 species yang salah satunya dikenal dengan nama kemangi tadi.

*terna tumbuhan dengan batang lunak tidak berkayu atau hanya mengandung jaringan kayu sedikit sekali sehingga pd akhir masa tumbuhnya mati sampai ke pangkalnya tanpa ada bagian batang yg tertinggal di atas tanah

Nama lain Kemangi: Lampes, Klampes, Mangklak, kemangi hutan atau kemangi kebo.

Bahkan, di beberapa daerah, kemangi biasa disebut selasih. Tanaman ini dikenal sangat kaya dengan berbagai kandungan kimia, di antaranya: minyak atsiri, osimena, farnesena, sineol dan lain-lain. Yang dihasilkan oleh daun, biji dan akar.

Yang menarik dari daun kemangi yang biasa dihidangkan bersama lalapan lainnya adalah khasiatnya yang sangat luar biasa untuk menghilangkan bau mulut, badan lesu; bau badan dan keringat. Bahkan, bagi orang-orang yang biasanya mengalami perut kembung, hanya dengan melalap kemangi setiap hari bisa meluruhkan gas dalam perut. Begitu pula dengan kaum hawa yang haidnya tidak teratur bisa diatasi dengan daun kemangi ini.

Bagi pria yang kebetulan menderita ejakulasi dini, meminun air rebusan kemangi atau melahapnya sebagai lalap bisa membantu masalah disfungsi seksual ini. Ingin mengobati ejakulasi dini dengan tanaman herbal? Cobalah daun kemangi ini!

Berbeda dengan kemangi, selasih hanya menghasilkan kandungan kimia dari daun dan biji.

Kendati demikian, hanya dengan meminum air rebusan daun selasih dan rendaman biji selasih di dalam air matang, tanaman yang mempunyai nama lain telasih, amping dan kukuru ini bisa menyembuhkan berbagai penyakit seperti: TBC, demam, pencernaan terganggu, maag, diare, radang usus, sariawan, sering gugup, sakit kepala, haid tidak teratur, rematik, radang mata (bercak putih pada selaput bening mata), rinitis, lemah ingatan, kelelahan mental dan penyakit jantung. [2]

Perbedaan Daun Selasih dan Kemangi: kemangi berbunga putih sedangkan selasih berbunga coklat tua agak kehitam-hitaman.

Beda daun kemangi dan daun selasih

Kalau kemangi bisanya dipakai untuk lalapan, sedangkan saudaranya ini dikenal sering digunakan untuk upacara-upacara keagamaan, padahal acara-acara keagamaan tidak pernah mensyaratkan bunga selasih atau bunga-bunga lainnya, tapi kebiasaan adat mengubah-ngubah syari’at agama yang hakikatnya sudah sempurna.

Daun selasih berbau dan berasa khas, kadang-kadang langu, harum, atau manis, tergantung kultivarnya. Beberapa di antaranya bahkan dapat membuat mabuk. Dari hasil pengujian farmakologi didapatkan bahwa selasih memiliki aktivitas antibakteri terhadap Saphylococcus aureus, Salmonella enteritidis, Escherichia coli, aktivitas antiseptik terhadap Proteus vulgaris, Bacillus subtilis, Salmonella paratyph, aktivitas antifungi terhadap Candida albicans, Penicillium notatum, Microsporeum gyseum, aktivitas larvasida terhadap lalat rumah dan nyamuk, dan repelan terhadap serangga. [3]

Kamis, 12 Maret 2015

Khasiat Utama tanaman Teratai bagi kesehatan





Teratai | Nelumbium nelumbo Druce



Teratai termasuk dalam Familia Nymphaeceae. Tanaman ini merupakan tanaman air menahun yang indah dan merupakan tanaman asli dari daratan Asia. Teratai dibudidayakan dalam perairan dan kolam, kedang ditemukan tumbuh liar di rawa-rawa.



Teratai merupakan tanaman air yang tumbuh tegak dengan rimpang tebal yang bersisik dan tumbuh menjalar.



Daun dan bunga keluar langsung dari rimpangnya yang terikat pada lumpur di dasar kolam. Helaian daunnya lebar dan bulat yang disangga oleh tangkai yang panjang dan bulat dengan diameter 0,5 – 1 cm dan panjangnya 75-150 cm. Daunnya menyembul ke atas permukaan air dan menjulang tegak seperti perisai. Permukaan daun berlilin, berwarna putih kehijauan, bertepi daun rata, dan bagian tengah agak mencekung. Tulang daun tersebar dari pusat daun kea rah tepid an berdiameter 30-50 cm.



Bunganya harum dan tumbuh menjulang di atas permukaan air dengan tangkai bulat panjang dan kokoh yang panjangnya 75-200 cm. Diameter bunganya 15-25 cm, benangsarinya banyak dan kepala sari berwarna kuning. Mahkota bunganya lebar, ada yang engkel dan ada yang double dengan warna merah jambu, putih, dan kuning. Bunganya mekar sehari penuh dari pagi sampai sore hari. Setelah layu, mahkota bunga berguguran sampai akhirnya tersisa dasar bunga yang akan menjadi bakal buah, berbentuk seperti kerucut terbalik dengan permukaan datar semacam spons dan berlubang-lubang yang berisi 15-30 biji serta berwarna kuning kehijauan kemudian hijau dan akhirnya coklat hitam serta mempunyai garis tengah 6-11 cm.



Bijinya berbentuk bulat seperti kacang tanah dan terdapat dalam lubang-lubang buah yang berbentuk seperti sarang tawon. Biji yang sudah tua berwarna hijau kehitaman, umurnya kira-kira 1 bulan sejak bunganya mekar.



Daunnya biasa dipakai sebagai bahan pembungkus, rimpang muda dan bijinya bias dimakan.



Pemeluk agama Budha menganggap bunga ini sebagai lambang kesucian yang tercermin dalam berbagai lukisan dan patung yang menggambarkan Sang Budha sedang duduk bersemedi di atas bunga teratai.



Sifat kimiawi dan efek farmakologis masing-masing dari bagian tanaman teratai, antara lain :



-Biji : memelihara kondisi jantung, bermanfaat bagi ginjal dan menguatkan limpa.



-Tunas biji teratai : menghilangkan panas dalam di jantung, menurunkan panas, menghentikan perdarahan, dan menahan ejakulasi dini.



-Kulit biji teratai : menghentikan perdarahan, menghilangkan panas dalam di lambung, mengeluarkan panas dan lembab di usus.



-Benangsari (kumis bunga teratai) : menghilangkan panas dari jantung, menguatkan fungsi ginjal, menahan ejakulasi dini, dan menghentikan perdarahan.



-Penyangga bunga : membuyarkan darah beku, menghentikan perdarahan, dan menolak lembab.



-Batang teratai (tangkai daun, tangkai bunga) : menurunkan panas dan memperlancar kencing.



-Daun : membersihkan panas dan menghilangkan lembab, menaikkan yang jernih, dan menghentikan perdarahan,



-Dasar daun : menurunkan panas dan menghilangkan lembab, menormalkan menstruasi, dan menguatkan kehamilan.



-Rimpang : dimakan mentah berkhasiat menurunkan panas, mendinginkan darah yang panas, dan membuyarkan darah beku. Bila dimasak berkhasiat menguatkan limpa, menambah selera makan, penambah darah, membantu pertumbuhan otot, dan menyembuhkan diare.



-Akar : menghentikan perdarahan, membuyarkan darah beku, dan sebagai penenang.



-Tepung rimpang : menghentikan perdarahan, menambah darah, mengatur fungsi ginjal dan limpa.



Kandungan kimia yang terdapat pada masing-masing bagian teratai, yaitu :



-Bunga : quercetin, luteolin, isoquercetin, dan kaempferol



-Benangsari : quercetin, luteolin, isoquercetin, galuteolin, dan alkaloid.



-Penyangga bunga (receptacle) : protein, lemak, karbohidrat, carotene, asam nikotinat, vitamin B1, B2, C, dan sedikit mengandung nelumbine.



-Biji : kaya akan pati, juga mengandung raffinose, protein, lemak, karbohidrat, kalsium phosphor dan besi. Kulit biji teratai mengandung nuciferine, oxoushinsunine, N-norarmepavine.



-Tunas biji teratai : liensinine, isoliensinine, neferine, nuciferine, pronuciferine, lotusine, methylcorypalline, demethylcoclaurine, galuteolin, hyperin, dan rutin.



-Rimpang : pati, protein, asparagine, vitamin C. Selain itu juga mengandung catechol, d-gallocatechol, neochlorogenic acid, leucocyanidin, leucodelphinidin, peroxidase, dll.



-Akar : zat tannic dan asparagine.



-Daun : roemerine, nuciferine, nornuciferine, armepavine, pronuciferine, N-nornuciferine, D-N-methylcoclaurine, anonaine, liriodenine, quercetin, isoquercetin, nelumboside, citric acid, tartaric acid, malic acid, gluconic acid, oxalic acid, succinic acid, zat tannic, dll.



-Dasar daun teratai : roemerine, nuciferine, dan nornuciferine.



-Tangkai daun : roemerine, nuciferine, dan zat tannic.



Oxoushinsunine yang terdapat pada kulit biji teratai berkhasiat menekan perkembangan kanker hidung dan tenggorokan, sedangkan biji dan tangkai teratai berkhasiat sebagai anti hipertensi.



Seluruh bagian teratai : rimpang, daun dan tangkai, bunga dan benangsari, biji dan penyangga bunga yang seperti sarang tawon/ spons (receptacle), serta tunas biji dapat digunakan untuk pengobatan  baik pemakaian segar maupun yang telah dikeringkan.



Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan bagian-bagian teratai, yaitu :



Biji :



-Gangguan penyerapan makanan (malababsorbtion)



-Diare karena badan lemah, radang usus kronis (enteritis kronis)



-DIsentri



-Muntah-muntah



-Keputihan, perdarahan pada wanita



-Mimpi basah (spermatorrhea)



-Susah tidur, banyak mimpi



-Kencing terasa sakit dan keruh



-Lesu tidak bersemangat (neurasthenia)



-Kanker nasopharynx



Tunas biji teratai :



-Demam, rasa haus



-Jantung berdebar, gelisah



-Muntah darah



-Ejakulasi dini



-Mata merah dan bengkak



-Susah tidur (insomnia)



-Darah tinggi (hipertensi)



Benang sari :



-Keluar sperma malam hari



-Keputihan (leucorrhea)



-Perdarahan seperti muntah darah, disentri



-Sering kencing



-Tidak dapat menahan kencing (enuresis)



Reseptacle :



-Perdarahan kandungan yang berlebihan



-Darah haid berlebihan



-Perdarahan sewaktu hamil



-Keluar cairan (lochia) yang berlebihan setelah melahirkan



-Sakit perut bawah akibat sumbatan darah



-Berak darah, kencing darah



-Wasir, koreng basah



Rimpang :



-Demam, rasa haus



-Batuk darah, muntah darah, mimisan



-Berak darah, kencing darah



-Tekanan darah tinggi



-Sakit jantung



-Gangguan jantung



-Anemia (kurang darah)



-Gangguan pada mati haid (menopause)



-Neurosis



Akar :



-Muntah darah, mimisan



-Kencing panas dan merah



-Batuk darah, berak darah



Daun :



-Pingsan karena hawa panas (heat stroke)



-Diare karena panas atau lembab



-Pusing, sakit kepala



-Beri-beri



-Perdarahan seperti mimisan, muntah darah, berak darah



-Perdarhan pada wanita



Dasar daun :



-Disentri berdarah, diare



-Bayi dalam kandungan tidak tenang



Batang :



-Heat stroke, pingsan



-Dada terasa tertekan karena panas atau lembab



-Diare, muntah



-Keputihan



Bunga :



-Terpukul



-Perdarahan



-Radang kulit bernanah (impetigo)



Tepung rimpang :



-Menambah selera makan



-Badan lemah dan kurang darah



-Diare



Pengobatan menggunakan masing-masing bagian teratai untuk pemakaian dalam dilakukan dengan cara merebus :



-rimpang : 240 gr



-daun : 5-12 gr



-tangkai 3-5 gr



-bunga : 3-5 gr



-benang sari 3-10 gr



-reseptacle : 10-15 gr



-biji : 5-12 gr



-tunas teratai : 1,5 – 3 gr



Kemudian menggunakan air rebusannya untuk diminum.



Cara pengobatan menggunakan teratai untuk beberapa penyakit dijelaskan lebih rinci, sebagai berikut :



-Batuk darah, muntah darah : mencuci bersih rimpang teratai lalu dijuice sampai terkumpul 1 gelas ukuran 200 cc kemudian diminum. Lakukan selama 3-5 hari berturut-turut.



-Muntah, diare : mencuci 50 gr rimpang teratai dan 15 gr jahe lalu dijuice atau diparut dan diambil airnya. Minum sehari 3x.



-Disentri : 50 gr rimpang dan 10 gr jahe diparut atau dijuice, lalu air perasannya ditambahkan 100 cc air dan dipanaskan sampai mendidih. Setelah dingin, ditambahkan 1 sendok madu,diaduk dan diminum.



-Darah tinggi :



1. Merebus 10 gr biji teratai dan 15 gr biji teratai (lien sim) dengan 350 cc air sampai tersisa 200 cc. minum setiap hari seperti teh.



2. Merebus tunas biji teratai sebanyak 10-15 gr dengan air secukupnya sampai mendidih dan diminum sebagai teh. Dapat juga dengan menggiling biji teratai sampai halus lalu diseduh dengan air panas dan diminum.



-Panas dalam, gondokan, juga bermanfaat untuk penderita jantung dan lever : mencuci 100 gr rimpang teratai dan 50 gr rimpang segar alang-alang lalu dipotong-potong seperlunya dan direbus dengan 500 cc air bersih sampai tersisa 250 cc. setelah dingin disaring dan diminum sebagai teh.



-Mimisan : mencuci bersih ruas akar teratai lalu dijuice dan airnya diteteskan ke hidung.

Khasiat Utama tanaman Pepaya bagi kesehatan





Pepaya | Carica papaya



Pepaya disebut juga kates adalah buah yang sangat terkenal sehingga Christopher Columbus menjulukinya sebagai “buah bidadari” karena kandungan dan kegunaannya yang penting dalam kehidupan.



Buah Pepaya mengandung banyak vitamin, mineal dan serat. Ideal untuk dikonsumsi 4-5 kali per hari. Mengandung bayak air dan bebas dari kolesterol jelek. Tubuh mudah mencernanya untuk menyerap mineralnya.



Kegunaan Pepaya :



    Buah pepaya, biji, lateks, dan daunnya mengandung karpain, yaitu sejenis alkaloid antihelmintik yang mampu melumpuhkan cacing keluar dari tubuh. Namun jika digunakan dalam dosis tinggi akan membawa bahaya.

    Memperbaiki sistem kardiovaskular dan mencegah kanker

    Membantu mengobati luka dan alergi

    membantu mengatasi sembelit dan mual

    jus pepaya mempunyai efek antiproliferasi pada sel-sel kanker hati

    Buah pepaya muda mampu membantu melunakan serat daging atau protein lainnya




Khasiat Utama tanaman Pare bagi kesehatan





Pare | Momordica charantia Linn.

Siapa yang tak kenal dengan Pare. Buahnya yang pahit dikonsumsi sebagai pelezat makanan. Di Indonesia sendiri, Pare sering dijadikan hidangan makan, digoreng, diberi santan atau dikukus.



Zat pahit pada buah berasal dari momordicin yang berkhasiat mengaktifkan enzim usus. Kandungan nutrisi  per 100 gram terdiri atas energi 20 kkal, karbohidrat 4,32 g, lemak 0,18 g, protein 0,84 g, air 93,95 g. Pare juga kaya akan vitamin A, B kompleks, dan unsur mikro lainnya.



Penggunaan Secara Tradisional



    Pare sering digunakan untuk perbaikan enzim pencernaan, penambah nafsu makan, akan tetapi berbahaya bagi penderita tukak lambung.

    Di Panama, Pare dijadikan sebagai obat malaria dan kencing manis. Caranya yaitu dengan merebus pare dengan air mendidih

    Pare sudah lama digunakan untuk mengobati penyakit disentri, penambah ASI, bisulan, batuk berdahak, nyeri haid, rematik, dan pelangsing tubuh.

    Dari beberapa tes laboratorium membuktikan senyawa pahit pada pare mampu mengatasi infeksi HIV.

    Pare juga bisa digunakan sebagai alat kontrasepsi alami pria. Infus pare terbukti mampu menghambat spermatozoa, menghambat tansportasi sperma, dan menghalangi penyimpanan sperma.

    Ekstrak tanaman pare yang mengandung senyawa sitotoksik seperti saponin, titerpen, dan cucurbitacin dapat menyebabkan menurunnya kualitas sprema. Dengan demikian ini tidak dianjurkan untuk orang hamil.




Khasiat Utama tanaman Pegangan bagi kesehatan





Pegangan | Cantella asiatical [L.] Urb.

Tanaman ini memiliki potensi sebagai sumber bahan pengobatan terhadap penyakit yang disebabkan tujuh jenis bakteri, yaitu Rhizobacter spharoides, Escherichia coli, Plasmodium vulgaris, Micrococcus luteus, Baccillus subtilis, Entero aerogenes, dan Staphylococcus aureus. Manfaat ini berkaitan dengan adanya komponen minyak atsiri.



Pegangan, baik dalam keadaan segar, kering, maupun yang telah menjadi jamu, sudah lama dimanfaatkan sebagai obat tradisional.



Khasiat :



    Obat tonik

    Antiinfeksi

    Antirematik

    Obat penenang

    Menmpercepat Penyembuhan luka

    Diuretik

    Sebagai obat penyembuhan HIV, dengan menaikan ketahanan tubuh penderita

    Memperlancar sirkulasi darah

    Mengurangi lesi tiberkular di paru-paru, hati, dan limpa

    Sebagai pengganti gingkobiloba, mengatasi kepikunan dini atau meningkatkan kecerdasan



Cara Penggunaan :



Membasmi tuberkolosis di paru-paru



    cuci 30-60 gram pegangan segar

    rebus dalam 3 gelas air, sampai tersisa 1 gelas

    minum 3 kali sehari



TB Kulit



    lumatkan pegangan

    tempelkan pada bagian yang sakit



Pengganti gingkobiloba



    sebanyak 2-4 gram pegangan (seluruh tanaman kecuali akar) yang sudah dikeringkan atau sekitar 15-30 gram pegangan segar diseduh dengan air panas selama 10 menit (dijadikan seperti teh)





--------------






Introduction





Centella asiatica, known as Gotu Kola, is a medicinal plant that has been used in folk medicine for hundreds of years as well as in scientifically oriented medicine is a perennial, herbaceous creeper with kidneyshaped leaves. It has beenused in traditional medicine as an antipyretic, diuretic andantibacterial drug and in the treatment of skin disease, veininsufficiency andmental disorders. It is native to Asia andmainly found in India, Pakistan and Madagascar, but the plant also grows in tropical and equatorial Africa, America and thetropical regions of Oceania. It has been widely cultivated as avegetable or spice in China, Southeast Asia, India, Sri Lanka,Africa and Oceanic countries.Is frequently blended as a daily drink and eaten as vegetable in Southeast Asia.





The primary active constituents of CA are saponins (also called triterpenoids), which include asiaticosides, in which a trisaccharide moiety is linked to the aglycone asiatic acid, madecassoside and madasiatic acid. These triterpene saponins and their sapogenins are mainly responsible for the wound healing and vascular effects by inhibiting the production of collagen at the wound site. Other components isolated from CA, such as brahmoside and brahminoside, may be responsible for CNS and uterorelaxant actions, but are yet to be confirmed by clinical studies. Crude extract containing glycosides isothankuniside and thankuniside. In addition, the total extract contains plant sterols, flavonoids, and other components with no known pharmacological activity.





Wound Healing





Applied to open wounds in rats (3 times daily for 24 days) resulted in increased cellular proliferation and collagen synthesis at the wound site, as shown by an increase in collagen content and tensile strength wounds epithelialized faster and the rate of wound contraction was higher when compared to the untreated control wounds.


Asiaticoside, a constituent in CA, has been reported to possess wound healing activity by increasing collagen formation and angiogenesis. Apart from showing a stimulation of the collagen synthesis in different cell types, the asiaticoside were shown to increase the increased hydroxyproline tensile strength of the newly formed skin collagen content and epithelialization, then the healing of the wounds. Also, it was shown to inhibit the inflammatory process which may provoke hypertrophy in scars and improves the capillary permeability. Furthermore, triterpenes from C. asiatica were shown to increase remodeling of the collagen matrix and stimulate glycosaminoglycan synthesis in a rat wound. Oral administration of madecassoside(6, 12, 24 mg/kg) isolated from C. asiatica herbs facilitated burn wound healing in mice through its antioxidative activity, collagen synthesis and angiogenesis.





Our in vitro assay results were in line with the prior reports that asiaticoside and madecassoside could elevate collagen synthesis via activating TGF-β pathway. In vivo assay further confirmed that asiaticoside and madecassoside are entities with wound healing activities in C. asiatica, and madecassoside showed a faster healing speed under macroscopic observation and a better healing pattern from the histological aspect than asiaticoside, which is consistent to in vitro assay results. Noteworthily,asiatic acid and madecassic acid, which are the metabolites of asiaticoside and madecassoside and were formerly assumedas active entities of C. asiatica, showed no wound healing activities either in vitro or in vivo, as compared to the control group.


The triterpenoid components were also able to stimulate glycosaminoglycan, especially hyaluronic acid synthesis.





Keloid, a result of abnormal wound healing, is characterized as exuberant collagen deposition and invasive growth beyond original wound margins. The high recurrence rate after surgical excision and lack of effective therapeutic modalities still remain unresolved. In our current study, we demonstrated for the first time that asiatocoside suppressed phosphorylation of Smad 2/3 induced by TGF-β1 stimulation, and thus inhibited collagen type I expression in keloid fibroblasts. Moreover, asiaticoside elevated Smad 7 protein level and suppressed PAI-1 expression in TGF-β1-treated keloid fibroblasts. Noteworthy, the effects of asiaticoside on keloid fibroblasts were mediated by PPAR-γ since these effects were abrogated byPPAR-γ antagonist GW9662 and by PPAR-γ silencing.


Venous insufficiency





One of primary effects of CA (Centella Asiatica) was postulated to be on connective tissues by strengthening the weakened veins. It was postulated that CA might assist in the maintenance of connective tissue. In the treatment of scleroderma, it might also assist in stabilizing connective tissue growth, reducing its formation as it reportedly stimulated the formation of hyaluronidase and chondroitin sulfate, as well as exerted a balancing effect on the connective tissue. CA was reported to act on the connective tissues of the vascular wall, being effective in hypertensive microangiopathy and venous insufficiency and decreasing capillary filtration rate by improving microcirculatory parameters.


Centella asiatica herb water extracts also shows a beneficial effect in treating systemic scleroderma and focal scleroderma.





Centella Asiatica in cosmetology





In cosmetology C. asiatica has been used as an effective anti-photoaging agent, mainly due to enhancement of type I collagen, which amount in skin decreases with age. The action was confirmed in a randomized, double blind clinical trial conducted among 20 female participants(45-60 years old) with photoaged skin to examine the impact of topically applied 0.1% madecassoside in conjunction with 5% vitamin C on their skin. Six-month treatment resulted in a significant improvement in firmness, elasticity and skin hydration, which was confirmed by appropriate biometrological tests. It is considered that the beneficial effect of C. asiatica on improving the condition of skin was due to madecassoside, a known inducer of collagen expression by activating the SMAD signaling pathway. In the previous study, the same investigators confirmed the beneficial effect of 5% vitamin C on photoaged skin, which resulted from stimulation of collagen synthesis in fibroblasts and control of matrix metalloproteinase enzymes responsible for degradation of collagen, while in photoaged skin, the level of vitamin C in tissues was significantly reduced. Thus, it follows that the mixture of vitamin C and madecassoside is an attractive combination of two active compounds characterized by different mechanisms of activity, which exert an additive or synergistic effect “causing the remodeling of the superficial dermis”.





Centella asiatica is a common ingredient of cosmetics used in cellulite and striae. Cellulite, known as liposclerosis, is a non-inflammatory change within the subcutaneous adipose tissue caused by an increase in the volume of fat cells or by increased division of the connective tissue, which causes constriction of small blood vessels. The result is a disorder of metabolism in the subcutaneous adipose tissue, resulting in "distended" fat cells in this tissue, particularly around hips, buttocks, abdomen, thighs and arms. Cellulite is an ailment that affects many people, most frequently women, especially obese and leading stationary lifestyle, but may even be ncountered in children. Preparations that affect the adipose tissue, connective tissue and improve microcirculation are applied in the treatment of cellulite. They can be used topically, internally and transdermally. It is recommended to include medicines of plant origin in the fight against cellulite. Methylxanthines (caffeine, theobromine, theophylline) have a lipophilic effect, while the extract of C. asiatica normalizes the metabolism occurring in the cells of the connective tissue, shows anti-inflammatory and draining activity and regulates microcirculation.


The study confirmed the influence of triterpenes of C. asiatica on increasing the metabolism of lysine and proline, the amino acids building the collagen molecule. In addition ,these compounds increased the synthesis of tropocollagen, and mucopolysaccharide in the connective tissues. The results obtained showed the impact of C. asiatica on improving nutrition of tissues and connective vascular stimulation.The positive effects of the treatment of cellulite with the C. asiatica extract were confirmed by a few clinical studies that used different methodologies.








Antinociceptive and antiinflammatory properties





The effects of CA upon pain (antinociception) and inflammation in rodent models were reported.The antinociceptive activity of the aqueous CAE (10, 30, 100 and 300 mg/kg) was studied using acetic acid-induced writhing and hot-plate method in mice while the antiinflammatory activity of CA was studied by prostaglandin E2-induced paw edema in ratsThe aqueous CAE revealed significant antinociceptive activity with both the models similar to aspirin but less potent than morphine and significant antiinflammatory activity comparable to mefenamic acid. These results suggested that the aqueous CA extracts possesses antinociceptive and antiinflammatory activities which justified the traditional use of this plant in the treatment of inflammatory conditions or rheumatism. Recently, antirheumatoid arthritic effect of madecassoside in type II collagen-induced arthritis (CIA) in mice was studied to investigate the therapeutic potential and underlying mechanisms of madecassoside on CIA. Madecassoside (10, 20 and 40 mg/kg), orally administered from the day of the antigen challenge for 20 consecutive days, dose-dependently alleviated the severity of the disease based on the reduced clinical scores, and elevated the body weights of mice. Also, a histopathological examination indicated that madecassoside alleviated infiltration of inflammatory cells and synovial hyperplasia as well as provided protection against joint destruction. Moreover, madecassoside reduced the serum level of antiCII IgG, suppressed the delayed type hypersensitivity against CII and moderately suppress CII-stimulated proliferation of lymphocytes from popliteal lymph nodes in CIA mice. In vitro, madecassoside was proved to be ineffective in the activation of macrophages caused by lipopolysaccharide.It was concluded in the study that madecassoside substantially prevented mouse CIA, and might be the major active constituent of CA responsible for its clinical uses in rheumatoid arthritis and that the underlying mechanisms of action may be mainly through regulating the abnormal humoral and cellular immunity as well as protecting from joint destruction.


Khasiat Utama tanaman Pisang bagi kesehatan





Pisang | Musa paradisiaca



Pisang merupakan makanan merakyat yang kaya manfaat. Pisang atau banana (inggris) dari genus Musa, famili Musaceae adalah tumbuhan berbatang lunak. Buah pisang rata0rata beratnya masing-masing 125 gram yang terdiri atas 75% air dan 25% bahan padat. Baik kulit ataupun daging pisang dapat dikonsumsi mentah atau dimasak. Buah pisang kaya akanvitamin B6, vitamin C, dan kalium.



Masyarakat Indonesia biasanya meggunakan pisang sebagai makanan yang diolah sebagai pisang goreng, pisang rebus, atau pisang panggang. Pisang dibedakan menjadi dua : (1) pisang panganan, warnanya kuning setelah masak, setelah masak baru bisa dimakan, (2) pisang hijau, untuk dimasak.



Manfaat mengkonsumsi pisang



    Dengan tingginya kadar kalium, pisang dapat mencegah darah tinggi dan komplikasinya. Efek ini diperkuat dengan kandungan serat yang tinggi. Kalium tinggi juga mencegak pengeluaran kalsium via urine atau menghindari keropos tulang

    Dapat membantu penggantian elektrolit dan meningkatkan absorpsi makanan pada penderita diare.

    Mempunyai efek antasida dan menjaga dari terjadiya tukak lambung.

    Mengobati sembelit, karena dalam kandungan pisang terdapat pektin, suatu hidrokoloid, yang berfungsi menormalkan gerakan peristaltik usus.

    Rendahnya indeks glikemik, buah pisang muda cukupmembawa keuntungan bagi penderita diabetes

    Kadar frukooligosakarida yang inggi berfungsi sebagai prebiotik, yang akan memberikan nutrisi bagi flora intestinal penghasil vitamin dan enzim

    Kandungan karotenoid memberikan efek antioksidan dan mencegak keurangan vitmin A penyebab buta senja

    Konsumsi yang moderat mengurangi mengurangi resiko kanker ginjal. Hal ini disebabkan karena pengaruh antioksidan senyawa fenol. Namun sebaliknya, jika mengonsumsi jus pisang berlebihan dapat menimbulkan kanker ginjal



Dalam penelitian Hamilton dan Jensen (2001) semua jenis pisang mengandung kalori per berat adalah sama. Nilai kepadatannya adalah 163 kkal. Penggunaan yang teratur akan mengurangi resiko degenerasi makuler mata.



Selain buah pisang, bagian lain yang dimanfaatkan untuk dikonsumsi adalah jantung pisang. Rasa jantung pisang sepat dan pahit, itu karena kandungan tanin yang tinggi. Penemuan baru akan jantung pisang adalah denjapi atau dendeng jantung pisang. Kandungan gizinya terdiri atas protein 12,051%, karbohidrat 34,831%, dan lemak total 13,050%. Makanan ini telah memiliki izin kesehatan.

Khasiat Utama tanaman Temulawak bagi kesehatan





Temulawak | Cucurma xanthorrhiza Roxb.



Temulawah, temu putih, koneng gede (Sunda), temulabak (Madura) Merupakan tanaman jenis rimpang yang sudah sering didengar untuk ramuan obat. Aroma dan warna yang khas, berbau tajam dan daging buah berwarna kekuning-kuningan. Pada temulawak terkandung protein, pati, zar warna kuning kukuminoid, dan mintak atsiri. Kandungan minyak atsirinya antara lain feladren, kamfer, turmenol, tolilmetilkarbinol, arkurkumen, zingiberen, kuzerenon, germakron, beta tumeron, dan xanthorizol yang memiliki kandungan tertinggi yaitu sebayak 40%.



Bedasarkan hasil penelitian, ekstrak temulawak sangat manjur untuk pengobatan penyakit hati. Di samping itu juga sudah terbukti bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan sel hati. Semua khasiat itu karena adanya kandungan kurkumin, yakni zat yang berguna untuk menjaga dan menyehatkan hati. Komposisi temulawak adalah protein pati sebesar 29-30%, kurkumin 1-2%, dan minyak atsiri 6-10%. Selain itu industri obat juga sudah memasarkan temulawak yang mengandung kurkumin sebagai hepatiprotektor, antiulser, anti inflamasi, anti diare, anti malaria, imunomodulator, anti kanker, dan sediaan minuman kesehatan.



Selain khasiat di atas, temulawak juga memili khasiat lain diantanya :



    penambah darah

    menambah nafsu makan

    mengobati sakit kuning

    mengatasi gangguan perut kembung

    mengatasi gangguan lambung perih dan kembung

    obat keputihan

    penguat daya tahan tubuh




khasiat tanaman Mahkota Dewa bagi kesehatan





Mahkota Dewa | Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl



Mahkota dewa merupakan tanaman asli Indonesia yang akhir-akhir ini menjadi populer sebagai tanaman yang dapat mengobati berbagai macam penyakit. Mahkota dewa mengandung saponin, flavonoid, dan folivenol. Saponin sebagai fitonutrien, yang sering disebut deterjen alami, bersifat antibakteri, dan antivirus. Flavanoid berfungsi sebagai antiperadangan dan antikanker, sedangkan polifenol berfungsi sebagai antihistamin. Zat lain yang terdapat pada tanaman ini adalah tanin, sterol, dan terpen.



Penggunaan mahkota dewa sebagai ramuan obat

1. Kanker payudara, rahim

a. Kanker yang tidak terlalu parah

Untuk mengobatinya cukup dengan menggunakan satu sendok makan ramuan instan yang diseduh degan segelas air minum. Minumlah sehari dua kali pada pagi dan sore.



b. Kanker serius

Rebus teh racik mahkota dewa sebanyak satu sendok teh dalam tiga gelas air hingga air tersisa separuhnya. Kemudian tambahkan satu sendok teh kunyit putih instan. Ramuan ini diminum tiga kali sehari.



c. Kanker sangat serius

Dosis di atas (1.b) dibuat dua kali lipat. Pengobatan ini memerlukan waktu 3-6 bulan. Setelah pasien merasa sembuh, ramuan tetap dikonsumsi dengan takaran dikurangi.



2. Kencing manis

a. Belum parah

Sebanyak 3-5 potong teh racik mahkota dewa direbus dalam 3 gelas air bersama 3 lembar daun salam. Rebus hingg air tersisa setengahnya. Ramuan ini diminum tiga hari sampai seminggu sekali.



b. Kencing manis parah

Buatlah ramuan seperti di atas (2.a). Bedanya adalah Ramuan diminum tiga kali sehari



Selain khasiat di atas,penelitian terhadap daun dan buah mahkota dewa menunjukan efek sitostatik terhadap sel kanker rahim. Demikian pula denga efek hipoglikemik/ penurun gula darah yang didapat dari daunnya, efek hepatoprotektor, dan sfek antiradang dari daun dan buah, serta efek antibakteri pada stahylicoccus sp dan streptococcus sp.



Mahkota dewa juga efektif dalam menurunkan panas, mengurangi rasa sakit, anti hipertensi, diuretik, antiobesitas, antihiperkolesterolmia, antikejang, antioksidan, efek terhadap kardiovaskular, dan efek penenang.

Khasiat Utama tanaman Mengkudu bagi kesehatan





Mengkudu | Morinda citrifolia L.



Siapa tak kenal mengkudu, baunya yang aneh membuat orang tak mau mendekatinya, namun tahukah kamu bahwa mengkudu memiliki banyak khasiat dalam bidang pengobatan. Daun mengkudu mengandung banyak vitamin A. Buah matangnya yang walaupun memiliki aroma seperti keju busuk diduga dapat digunakan sebagai antibiotik. Secara keseluruhan mengkudu merupakan buah makanan bergizi lengkap. Mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, seprti protein, vitamin dan mineral penting, tersedia dalam jumlah cukup pada buahdan daun mengkudu. Selenium, salah satu mineral yang terdapat dalam mengkusu merupakan antioksidan yang kuat. Selain itu mengkudu juga mengandung xeronine, steroid tanaman, alizarin, lisin, sodium, asam kalprilik, arginin, proxeronin, antra-quinines, elemen mikro, fenilalanin, magnesium, dll. Zat terpenoid yang terkandung di dalamnya dapat membantu proses sintesis dan pemulihan sel-sel tubuh.



Zat aktif yang terkandung dalam sari buah mengkudu dapat mematikan bakteri penyebab infeksi. Zat antibakterinya juga dapat mengontrol bakteri patogen. Senyawa skolopektinnya sangat efektif sebagai unsur antiperadangan dan antialergi. Salah satu alkaloid penting yang terdapat di dalam buah mengkudu adalah xeronin. Sebenarnya jumlah xeronin dalam buah mengkudu sedikit, tetapi dalam mengkudu terdapat banyak bahan pembentuk xeronin, yaitu proxeronin. Xeronin berguna untuk mengaktifkan protein yang tidak aktif di dalam tubuh, mengatur struktur, dan bentuk sel yang aktif.

Khasiat Utama tanaman Nanas bagi kesehatan





Nanas | Ananas comosus



Bedasarkan penelitian nanas matang yang dibuat di Amerika Tengah, diketahui bahwa dalam 100 gram nanas mengandung air 81,3-91,2 gram, ekstrak eter 0,03-0,29 gram, serat kasar 0,3-0,6 gram, nitrogen 0,038-0,098 gram, abu 0,21-0,49 gram, kalsium 6,2-37,2 mg, fosfor 6,6-11,9 mg, besi 0,27-1,05 mg, karoten 0,003-0,055 mg, B1 0,048-0,138 mg, riboflavin 0,011-0,04 mg, niacin 0,13-0,267 mg, dan vitamin C 27,0-165,2 mg. Kandungan lainnya yaitu mangan, vitamin C, dan vitamin B1



Nanas diketahui mengandung enzim proteolitik bromelain yang dapat menguraikan protein, oleh karenanya jus nanas dapat digunakan untuk melunakan daging. Enzim ini berbahaya bagi orang yang menderita sindrom Elhlers-Danlos, hemofili, penyakit ginjal, serta penyakit hati, karena mengurangi waktu koagulasi darah. Namun dalam terapi, enzim ini digunakan sebagai obat antiinflamasi pascabedah, obat lebab temburan, dll. Manfaat lainnya adalah bagi penderita gangguan usus dan sebagai analgesik serta dapat merangsang kelahiran bayi.



Nanas juga berkhasiat sebagai peluruh urin, obat kumur, dan anti mabuk laut. Jus nanas yang diminum bersama madu selama 3 hari berturut-turut diketahui dapat menyembuhkan penyakit cacingan dan kencing bernanah.



Daging buah muda bersifat toksik dapat digunakan untuk aborsi, sedangkan nanas yang belum matang tidak baik dikonsumsi karena beracun dan dapat menyebabkan muntah.

Khasiat Utama tanaman Pala bagi kesehatan





Pala | Myristika fragrans



Biji pala kaya akan lemak sehingga dapat diekstrak untuk menghasilkan minyak pala. Daging buah pala kaya akan kalsium, fosfor, vitamin C dan A, serta sedikit zat besi. DAging buah pala mengandung 29 komponen volatil (mudah menguap) dengan 23 komponen telah terindentifikasi. Sebagai tanaman rempah, pala dapat menghasilkan minyak etheris dan lemak khusus yang berasal dari biji dan fuli. Biji pala mengahsilkan 2-15% minyak etheris dan 30-40% lemak, sedangkan fuli menghasilkan 7-18% minyak etheris dan 20-30 lemak. Fuli adalah ari yang berwarna merah tua dan merupakan selaput jala yang membungkus biji.



Dalam industri obat-obatan, buah pala memiliki beragam khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dalam dosis rendah, pala dapat digunakan untuk mengurangi flatulensi/kembung perut, meningkatkan daya cerna, meningkatkan selera makan, serta mengobati diare, muntah, dan mual. Komponen miristisin yang terkandung dalam daging buah memiliki kemampuan sebagai agen insektisidal dan dianggap berkontribusi terhadap sifat halusihogen yang dapat menyebabkan halusinasi.



Kayu pohon pala dimanfaatkan sebagai kayu bakar. Kulit batang dan daun tanaman pala menghasilkan minyak atsiri. Biji pala berkhasiat dalam meringankan rasa sakit dan nyeri yang disebabkan oleh kedinginan atau masuk angin. Selain itu juga sangat baik untuk mengobati gangguan pencernaa, muntah-muntah, dll.



------

Details

The Common or Fragrant Nutmeg, Myristica fragrans, native to the Banda Islands of Indonesia, is also grown in Penang Island in Malaysia and the Caribbean, especially in Grenada. It also grows in Kerala, a state in the south part of India. Other species of nutmeg include Papuan Nutmeg M. argentea from New Guinea, and Bombay Nutmeg M. malabarica from India, called Jaiphal in Hindi; both are used as adulterants of M. fragrans products.



Nutmeg has a variety of health benefits besides adding it to cookies and pies. It calms and helps lower blood pressure and soothes digestive upset. Mixed with a neutral oil and used in a massage it eases joint pain and inflammation. Nutmeg also provides fast relief for diarrhea and toothaches. The therapeutic effects of nutmeg stimulates the cardiovascular system, promotes concentration, acts as ab expectorant, reduces joint inflammation and helps also with liver removing toxins.


Khasiat Utama tanaman Pasak Bumi bagi kesehatan





Pasak Bumi | Eurycoma longifolia



Pasak bumi banyak terdapat di hutan Indonesia dan Malaysia. Tanaman ini dipercaya mengandung zat yang dapat membantu mengatasi gangguan syahwat. Pasak bumi memiliki kandungan bahan aktif, seperti : quassin, neo-quassin, glaukarubin, sedrin, dan eurycomanol.



Pasak bumi berkhasiat sebagai antimalaria, antikanker, antipiretik, dan afrodisiak/pemacu aktivitas seksual. Kulit akar pasak bumi digunakan untuk menurunkan demam, menyembuhkan bisul dalam mulut, dan mengobati penyakit cacing, serta meningkatkan stamina sehabis melahirkan. Di lampung dan Belitung, tanamn ini digunakan untuk mengobati disentri. Di Sabah dan Kalimantan, dekok kulit batang dimunum untuk nyeri tulang , sedangkan dekok daunnya untuk mengobati yang gatal-gatal. Di Riau obat ini digunakan untuk obat malaria.



Akar tanaman pasak bumi megandung brusin dan strichnin yang berkhasiat menambah vitalitas pria karena zat tersebut dapat meningkatkan hormon testoteron dan juga bersifat afrodisiak. Bedasarkan penelitian afrodisiak mengandung senyawa turunan saponon, alkaloid, tanin, dan senyawa lain yang secara fisiologis dapat melancarkan peredaran darah pada sistem saraf pusat atau sirkulasi darah tepi, efeknya meningkatkan sirkulasi darah pada alat kelamin pria. Selain mengandung brusin dan strichin, tanaman ini juga mengandung senyawa erikomanon yang berkhasiat dalam mengobati malaria.



Dalam sebuah riset terbaru menyebutkan bahwa akar pasak bumi mempunyai manfaat sebagai tonikum bagi ibu-ibu yang baru melahirkan, mengobati pembengkakan kelenjar, demam juga disentri. Dalam percobaan lain dibuktikan bahwa ekstrak pasak bumi mampu memacu apoptosis pada sel-sel kanker mammae dan bersifat sitotoksik untuk kanker paru-paru.



Efek samping dari penggunaan obat ini, yaitu insomia, dan jika terjadi beberapa hari berturut-turut, justru akan memperlemah kekuatan seks

Khasiat Utama tanaman Petai bagi kesehatan



Petai | Parkia speciosa

Petai, meski bau namun kaya manfaat. Selain digunakan sebagai campuran menu masakan, petai juga bisa dijadikan sebagai pilihan pengobatan alternatif. Petai dapat dijadikan sumber energi karena memiliki protein enpat kali lebih banyak dibandingkan dengan buah apel, karbohidrat dua kali, fosfor tiga kali, vitamin A, dan zat besi lima kali. Per 100 biji petai mengandung energi 142 kkal yang terdiri atas tiga macam gula alami, yaitu sukrosa, fruktosa, dan glukosa yang dikombinasikan dengan serat. Selain itu petai juga mengandung fosfor sebesar 115 mg per 100 g biji. Petai juga mengandung vitamin C yang cukup tinggi, yaitu 46 mg per 100 g biji. Kandungan vitamin A petai juga cukup baik, yaitu 200 IU per 100 g.



Penggunaan petai dalam pengobatan tradisional

1. Menghilangkan depresi

Bedasarkan survei oleh MIND, diantara pasien penderita depresi, diketahui bahwa banyak orang merasa lebih baik setelah makan petai. Hal ini terjadi karena petai mengandung triptofan, sejenis protein yang diubah tubuh menjadi serotonin. Iniah yang membuat rileks, memperbaiki mood, dan secara umum membuat orang bahagia.



2. Seasonal Affective Disorder (SAD)

SAD merupakan penyakit emosional yang kacau.



3. Stres

Petai yang kaya akan kalium dapat membantu menormalkan detak jantung, mengirim oksigen ke otak, dan mengatur keseimbangan cairan tubuh.



4. Meningkatkan kemampuan otak



5. Menjaga organ hati dan ginjal

Salah satu manfaat petai adalah bersifat antioksidan yang melawan radikal bebas, sehingga dapat melindungi organ tersebut dari gangguan penyakit yang disebabkan olehradikal bebas.



6. Menurunkan tekanan darah tinggi

Petai kaya akan kalium, tetapi rendah garam, sehingga sangat sempurna untuk memerangi tingginya tekanan darah



7. Stroke



8. Asam lambung

Petai memiliki efek antasid pada tubuh, buah ini juga mampu menetralkan asam lambung dan mengurangi iritasi dengan melapisi permukaan dalam lambung.



9. Luka lambung

Petai digunakan sebagai makanan untuk merawat pencernaan karena teksturnya yang lembut dan halus. Buah ini adalah satu-satunya buah metah yang dapat dimakan tanpa menyebabkan stres dalam beberapa kasus yang parah. Buah ini mampu menetralkan asam lambung dan mnegurangi iritasi dengan melapisi permukaan lambung.



10. Sembelit

Karena kandungan serat yang tinggi, maka petai dapat menormalkan kembali reaksi berlebihan pada organ pencernaan, dan juga membantu mengatasi permasalahan ini tanpa harus menggunakan laksatif



11. Mual pagi

Makan petai diantara jam makan akan menolong mempertahankan kadar gula dan menghindari muntah



12. Mengatur suhu tubuh



13. Obat mabuk

salah satu cara cepat untuk menyembuhkan mabuk adalah dengan milkshake petai yang dimaniskan dengan madu



14. Kegemukan



15. Merokok

Petai dapat menolong orang yang hendak berhenti merokok. Vitamin B6 dan B12 yang dikandungnya, bersama dengankalium dan magnesium dapat membantu memulihkan tubuh dari efek penghentian nikotin.



16. Gigitan nyamuk

Sebelum menggunakan lotion anti gigitan nyamuk, cobalah untuk menggosokan daerah yang terkena gigitan dengan bagian dalam kulit petai. Banyak orang berhasil mengatasi rasa gatal dan bengkak dengan cara ini.



-----------





Pete, petai, peteh, or even clinically been regarded named Parkia Speciosa, making up exotic annual tree of polong polongan’s type (Fabaceae) . This particular plant is prevalent at west sectioned Archipelago. Its seed, the so named “petai” additionally, ingested whilst still younger, well fresh and in addition stewed.



Parkia speciosa is really a variety of the genus parkia in the family fabaceae which has numerous names, amongst others, petai, peteh, bean bitter, turned cluster bean, stink bean, sator, sataw, yongchaak, as well as zawngah



Plants parkia speciosa well-known in Southeast Asian countries just like Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, and Laos exactly where parkia speciosa is long along with vibrant green beans inside. The shape is comparable along with almond shape. Petai is sold in several forms just like sold in bunches, in pods, seeds or even petai seeds are loaded in plastic bag, plus some even purchased in the type of pickles in water, or perhaps in the type of frozen.



Health benefits of Petai

Petai fruit not just offer power, but in addition capable to avoid as well as defeat numerous health problems and conditions. In comparison apples, petai has got protein Four times more, carbohydrates over double the amount, 3 times the phosphorus, 5 times the vitamin A and also iron, and two times as many vitamins along with other minerals.



A number of the health improvements are highlighted below



1. Depression



In accordance with a current study carried out by MIND amongst individuals struggling with depressive disorders, numerous felt far better after consuming petai. It is because petai include tryptophan, a kind of protein which the body changes into serotonin, recognized to cause you to relax, enhance your mood and usually cause you to feel more comfortable.



2. PMS (premenstrual syndrome)



Ignore the pills – consume petai. The vitamin B6 it includes manages blood sugar levels, which could impact your mood.



3. Anemia



Loaded with iron, petai can easily encourage the creation of hemoglobin within the blood and thus assists in cases of anemia.



4. Blood Pressure



This excellent exotic bean is incredibly loaded with potassium but lower in salt, which makes it ideal to conquer blood pressure level. So much in fact, the US Food and Drug Administration have recently permitted the petai industry to create official claims for the fruit’s capability to prevent blood pressure level and also heart stroke.



5. Brain Power



Research has revealed that the potassium-packed fruit might help learning by causing students much more alert as well as increase memory.



6. Constipation



Loaded with fiber, which includes petai within the diet might help recover normal bowel action, assisting to conquer the issue without making use of laxatives.



7. Hangovers



One of many fastest methods for treating a hangover is usually to create a petai milkshake, sweetened along with honey. The petai calms the stomach as well as, with the aid of the honey, accumulates exhausted blood sugar levels, whilst the milk calms as well as re-hydrates your whole body.



8. Heartburn



Petai features a all-natural antacid effect within the body, so when you have problems with heartburn, try to consume petai for calming relief.



9. Morning Sickness



Eating petai in between meals keeps blood glucose levels up and prevent morning sickness in females.



10. Mosquito bites



Just before reaching for the insect bite cream, try out massaging the affected region using the interior of the petai skin. Many individuals think it is surprisingly effective at decreasing swelling as well as discomfort.



11. Nerves



Petai has elevated levels of B vitamins which help relaxed the central nervous system.



12. Overweight



Studies in the Institute of Psychology in Austria discovered pressure at the job results in gorging on comfort food just like chocolate and crisps. Checking out 5,000 hospital people, scientists discovered the most overweight were more prone to be in high-pressure jobs. The report determined that, to prevent panic-induced craving for food, we have to manage our blood glucose levels by eating high carbohydrate foods each 2 hours to maintain levels constant.



13. Ulcers



Petai is utilized as the dietary food towards intestinal disorders due to the soft texture as well as smoothness. It’s the only raw fruit that may be consumed without distress in long-term cases. Additionally, it neutralizes level of acidity and decreases irritation by coating the lining of the stomach.



14. Temperature control



A number of other cultures observe petai like a “cooling” bean that may reduce both emotional and physical temperature of pregnant women. In Holland, as an example, expectant women consume petai to make sure their baby is born having a cool temperature.



15. Smoking



Petai may also help individuals attempting to quit smoking. The B6, B12 they include, along with the potassium and magnesium present in them, assist the body get over the end results of nicotine withdrawal.



16. Stress



Potassium is an important mineral, which will help stabilize the heart beat, sends oxygen towards the brain and also manages the human body’s water balance. When we’re anxious, our metabolic rate increases, therefore decreasing our potassium levels. These may be rebalanced with the aid of a high-potassium petai snack.



17. Strokes



According to research through the New England Journal of Medicine discovered that every day practice of consuming petai capable to prevent death from strokes by 40 %.



18. Warts



All those interested in all-natural alternatives swear that when you need to destroy a wart, have a little bit of petai and put it on the wart. Very carefully support the petai in position using a plaster or even surgical tape!



19. Healthy eyes and improve concentration



Petai include vitamin A quite higher at 200 IU per 100 mg. As is recognized, vitamin A very theraputic for sustaining healthy corneas. Potassium within the banana can also improve concentration and also the ability of the brain so great to help those who have trouble to learn.



20. Improving digestion



Fiber is additionally found in numerous petai. Fiber or even fibers handy help digestion of food. For anybody who frequently has digestive problems just like constipation, consuming petai may help reduce your suffering. Petai in addition have a natural antacid effect within the body. If you feel nausea and fullness from consuming too much, petai can help to eliminate the pain sensation.



21. Ulcers



This particular fruit can reduce the effects of acidity and also decreases irritation by coating the lining of the stomach.



22. Hangovers



Petai is combined with honey and milk, this particular milkshakes made is considered to help to ease hangover gone through by an individual due to this herb can easily enhance blood glucose levels whilst the milk is wonderful for calming as well as re-fix the fluid level within the body.



23. Seasonal Affective Disorder (SAD)



(a chaotic emotional illness). In case you evaluate it along with apples, Parkia speciosa has got Four times much more protein, two times the carbohydrate, 3 times the phosphorus, 5 times the vitamin A as well as iron, and two times the other minerals and vitamins. Parkia speciosa is additionally abundant with potassium. Therefore like when the Parkia speciosa nicknamed “A Parkia speciosa per day keeps the doctor away”.



More about Petai



To be consumed then parkia speciosa or even petai needs to be peeled first, and after peeled,  petai or even parkia speciosa seeds normally can be ingested directly, boiled, or even baked, and petai seed is additionally broadly ingested by combined with various other foods just like combined with , chili, garlic, dried shrimp, fish, duck, vegetables, and so on.



Petai features a sharp odor mainly because it consists of certain amino acids, and for that reason earned the nickname petai beans and also the smell within the mouth and body and in addition supplies a strong odor of urine that may give effect to 2 days after consuming petai, and also this complex carbohydrate within the parkia speciosa may cause a sharp-smelling fart too.



History of Petai



The nationality of Petai can be extremely hard to figure out in cases that regional limitations alter as time passes, leaving behind the initial nationality a mysterious. The initial ethnicity of Petai might be hard to figure out as a consequence of whether the title came about naturally as well as individually in a variety of locales; e.g. in the matter of family names which come from professions, which could come in several locations individually (like the last name “Fisher” which has been provided to fishermen).



Danger



If ingested too much, petai can harm the kidneys and also the substance will harm the kidney filter. This is due to the high content of amino acids within Petai. Before you decide to cook the petai, ensure that you divide the bean into two using a paring knife since there are vulnerable to worms burrowing their way into the heart of the petai as you have seen through the photos above. In the cupful, most likely get about 6 petais along with worms inside. It’s a pain however it sure beats biting in a worm.


Khasiat Utama tanaman Pulosari bagi kesehatan





Pulosari | Alyxia stellata



Pulosari atau palasan, tanaman ini dikenal beberapa daerah dengan nama palasari dan pulasari. Bagian kulit dari tanaman ini digunakan sebagai simpleks/ obat sederhana dengan nama Cortex Alyxiae. Kulit batangnya mengandung zat-zat, seperti zat samak, kumarin, zat pahit, dan zat alkaloid. Kulitnya juga mengandung kumarin dengan wangi tertentu dan tanin. Dalam pengobatan sering digunakan bersama dengan adas.



Tanaman ini digunakan untuk mengobati sariawan, batuk, mulas, kencing nanah, demam pada anak-anak, kejang usus (digunakan kulit tanaman), darah yang tidak berhenti keluar (digunakan kulit dan batang tanaman), radang lambung, putih telur dalam air seni, keputihan, dan merangsang nafsu makan. Bagian kulit pulosari dapat digunakan untuk mengobati batuk rejan, mengatasi perut kembung, mengatasi keputihan, memperlancar haid, dan mengobati sariawan, sedangkan batangnya dapat digunakan untuk menurunkan panas dan menghentikan pendarahan.



---------------





Alyxia stellata



 Main Plant Information



Genus



Alyxia



Species



stellata



Hawaiian Names with Diacritics



Maile

Hawaiian Names



Maile

Synonyms



Alyxia myrtillifolia

Alyxia olivaeformis

Alyxia oliviformis

Alyxia sulcata

Gynopogon olivaeformis

Gynopogon stellatum

[back to top]

 Plant Characteristics



Distribution Status



Indigenous



Endangered Species Status



No Status



Plant Form / Growth Habit



Partially Woody / Shrub-like

Sprawling Shrub

Mature Size, Height (in feet)



Shrub, Small, 2 to 6

Shrub, Medium, 6 to 10

Mature Size, Width



6 to 8 feet.



Life Span



Long lived (Greater than 5 years)



Landscape Uses



Accent

Container

Trellis or Fence Climber

Additional Landscape Use Information



Maile does well as understory plants with other native species such as ʻōhiʻa, koa, āulu or lonomea, mānele, pāpala kepau, and hāpuʻu.



Some forms are good for trellises, others a low growing shrubs.



Source of Fragrance



Leaves

Additional Fragrance Information



Leaves are fragrant when bruised or crushed and smells like the common non-native lauaʻe or maile-scented fern commonly used in landscaping. The flowers also have the same nice fragrace as the leaves. Stripped bark gives a sweet odor resembling vanilla.



All parts of plant contain courmarin, which gives maile a pleasant fragrance.



Plant Produces Flowers



Yes



[back to top]

 Flower Characteristics



Flower Type



Not Showy



Flower Colors



Greenish-White

Orange

White

Yellow

Additional Flower Color Information



The small pinwheel-like flowers are rather inconspicous at a distance. However, close up they can be quite attractive en mass and resemble their cousin hōlei (Ochrosia spp.).



Blooming Period



Fall

Winter

Additional Blooming Period and Fruiting Information



Fruiting occurs mainly in fall and winter. The olive-shaped fruits (drupes) are dark purple and ooze a milky white sap when freshly picked.



Native birds such as the native thrush ʻōmaʻo (Myadestes spp.) eat the fruits, assisting in spreading maile throughout the native forests.



[back to top]

 Leaf Characteristics



Plant texture



Fine

Medium

Additional Plant Texture Information



Along the stems of the vine there are 2, 3, or 4 leaves per node.



Early Hawaiians recognized various forms of maile based on leaf size, shape and fragrance, such as maile haʻi wale (brittle maile); maile lau liʻi (small-leaved maile); maile lau liʻi liʻi (very small-leaved maile); maile lau nui (big-leaved maile); maile kaluhea (sweet maile); and maile pakaha (blunt-leaved maile). However, even with the great variety in leaf shape, they still maintain the same characteristic form. Too, since there is no difference in the flowers or fruits taxonomists have recognized all forms as one species. [3]



Leaf Colors



Dark Green

Medium Green

Additional Leaf Color Information



Upper surface glossy.



[back to top]

 Pests and Diseases



Additional Pest & Disease Information



Scale



[back to top]

 Growth Requirements



Fertilizer



Apply a small amount of 13-13-13 fertilizer with minor elements every six months.



Pruning Information



Some forms can grow quickly and in restricted areas where space is a premium and may need to be judiciously pruned.



Water Requirements



Moist

Additional Water Information



Moist to dry conditions.



Soil must be well drained



Yes



Light Conditions



Full sun

Partial sun

Additional Lighting Information



Some forms prefer full sun, with more frequent watering.



Spacing Information



2 to 3 feet apart is recommended.



Tolerances



Drought

Soils



Clay

Cinder

Organic

Coral

Limitations



Maile has a poor salt tolerance.



Special Growing Needs



Vining forms should be provided with a trellis or shrubs to climb on.



[back to top]

 Environmental Information



Natural Range



Niʻihau

Kauaʻi

Oʻahu

Molokaʻi

Lānaʻi

Maui

Kahoʻolawe

Hawaiʻi

Natural Zones (Elevation in feet, Rainfall in inches)



150 to 1000, 0 to 50 (Dry)

150 to 1000, 50 to 100 (Mesic)

1000 to 1999, 0 to 50 (Dry)

1000 to 1999, 50 to 100 (Mesic)

2000 to 2999, 0 to 50 (Dry)

2000 to 2999, 50 to 100 (Mesic)

3000 to 3999, 0 to 50 (Dry)

3000 to 3999, 50 to 100 (Mesic)

4000 to 4999, 0 to 50 (Dry)

4000 to 4999, 50 to 100 (Mesic)

Habitat



Terrestrial

Additional Habitat Information



Maile is occasionally to commonly found in most vegation types from dry, open sites to dense closed-canopy wet forest from about 160 to over 6500 feet. Lianas and vines can climb high into the canopy and also densely cover vegation in some areas, but is not invassive.



Though maile has not been recorded as existing on Niʻihau and Kahoʻolawe, both islands probably had populations in the past.



No longer considered as endemic to the Hawaiian Islands as Alyxia oliviformis, this variable indigenous plant can be found as twining lianas, scandent shrubs, or small erect shrubs from Australia, New Caledonia, and the Pacific islands as far as Hawaiʻi and Henderson Island. [16]



[back to top]

 Special Features and Information



General Information



Maile is in the same family (Apocynaceae) as the non-native plumeria. Other natve Hawaiian family members include four species of hōlei (Ochrosia spp.), two species of kaulu (Pteralyxia spp.), and hao (Rauvolfia sandwicensis).



Etymology



The generic name Alyxia is from the Greek alyktos, to be shunned.



The species has had a recent name change to stellata. The specific epithet stellata is Latin for star-shaped or covered [studded] with stars.



Background Information



Fossils of Alyxia stellata are present in the solidified volcanic ash originating from the complex of volcanic vents in the land sections of Moanalua and Hālawa, Oʻahu. Included among these vents are the craters of Āliapaʻakai, Āliamanu, and Makalapa. [Joel Lau, Botanist]



Maile is one of the more commonly encountered native plants in its natural habitat. [15] This shrub or vine is very diverse ecologically and morphologically. Though there are some 13 different forms, only one has been given formal taxonomic status. [12]



Early Hawaiian Use



Bird Catching:



Other uses for maile were sticks attached to the end of the ʻaukuʻu (pole) used for catching birds (the maile was gummed with lime, and birds perching on it were caught).  [11]



Maile was also the name of a snare used in catching plovers (kōlea) around the leg. [11]



Clothing:



Because new kapa has a strange smell, scented plants such as maile and ʻiliahi (sandalwood) were stored in large calabashes with the kapa used for clothing and bedding. [9]



Games & Sports:



Maile branches were also fashioned as a rod or wand used in the games of pūhenehene and ʻume. [11]



Lei:



Maile was very much favored by early Hawaiians and all forms highly prized in lei making. [2,9,13] However, of the three mainly distinct forms: maile lau nui on Hawaiʻi Island, maile lau liʻi on Oʻahu, and maile lau liʻiliʻi on Kauaʻi, the latter with the smallest leaves were desired the most for lei making. [5] Several distinct forms were recognized and named by Hawaiians. (See "Additional Plant Texture Information")



The publication In Gardens of Hawaii notes: "Maile is used for leis for the people; for men, women, children; for the chiefs, the noted people, and the rich people; for the farmer, the oppressed, the branded servant...and because it was so very much desired by the people, therefore it was greatly used in the composing of songs, hulas, chants, dirges, and various other compositions." [10]



Medicinal:



All parts of maile were used in steam baths to rid body odor. One variety known as maile kaluhea, meaning fragrant or sweet maile, was used in a washing fluid for abscesses, hemorrhoids, and deep lacerations. [7] An infusion was made of pounded maile and other plants and used in a sweat bath for yellow blotches on skin. [8]



Religion:



Maile was important to Laka, the goddess of hula, and was used at her altar.



Modern Use



In earlier days, maile was used to secure an ox's neck to the yoke. [11]



Maile are traditional lei plants and one of the few plants grown for commercial use as lei material. [14] In one years time, the leaves of the new growing tips can be used for lei. [Native Nursery, LLC] Lei material is best harvested early in the morning. Maile lei are always worn open and draped. The lei last from one to four days in fresh condition. [4] Similar material is imported from the Cook Islands for lei. [15]



Lei maile vines are popular favorite for special occasions such as weddings, high school and college graduates, and other special occasions. [6]



Additional References



[1] "Hawaiian Heritage Plants" by Angela Kay Kepler, pages 127, 128.

[2] "Na Lei Makamae--The Treasured Lei" by Marie A. McDonald & Paul R. Weissich, pages 80-85.

[3] "The Variability of the Hawaiian Maile" by Harold St. John, pages 377-378, 386.



[4] "Hawaiʻi's Flower Leis" by Laurie Shimizu Ide, pages 80-81.



[5] "Lei Aloha--Flower Lei of Hawaiʻi with Instructions" by Marsha Heckman, page 48.



[6] "Plants of the Canoe People" by W. Arthur Whistler, page 35.



[7] http://www.k12.hi.us/~waianaeh/HawaiianStudies/index.html [accessed 8/21/07]



[8] "Hawaiian Herbs of Medicinal Value, by D.M. Kaaiakamanu & J.K. Akina, page 69.



[9] "Arts and Crafts of Hawaii" by Te Rangi Hiroa (Sir Peter H. Buck), page 209, 210.



[10] "In Gardens of Hawaii" by Marie C. Neal, page 690.



[11] http://www.wehewehe.org [Accessed 12/12/08]



[12] "Hawai'i's Plants and Animals--Biological Sketches of Hawaii Volcanoes National Park" by Charles P. Stone & Linda W. Pratt, page 255.



[13] "Lāʻau Hawaiʻi: Traditional Hawaiian Uses of Plants" by Isabella Aiona Abbott, pages 127, 128.



[14] "Back to the Future in Caves of Kauaʻi--A Scientist's Adventures in the Dark" by David A.Burney, pages 139-140.



[15] "Paradisus: Hawaiian Plant Watercolors" by Geraldine King Tam and David J. Mabberley, page 32.



[16] "Revision of Alyxia (Apocynaceae). Part 2: Pacific Islands and Australia" by David J Middleton.



Khasiat Utama tanaman Manggis bagi kesehatan





Manggis | Garcinia mangostana L.



Secara tradisional buah manggis dapat digunakan untuk obat sariawan, easir, luka, diare, radang amandel, keputihan, disentri, peluruh dahak, sakit gigi. Kulit buahnya digunakan untuk mengobati sariawan, disentri, nyeri urat, sembelit, juga digunakan untuk pewarna tekstil. Kulit batangnya dapat digunakan untuk obat nyeri perut, sedangkan karanya digunakan untuk mengatasi haid yang tidak teratur.



Ramuan penggunaan manggis



1. Disentri

- cuci dan potong kulit dari 2 buah manggis

- rebus dengan 4 gelas air sampai tersisa separuhnya

- saring setelah dingin

- minum 2 kali sehari masing-masing 3/4 gelas. dapat ditambahkan madu



2. Diare

- cuci dan potong kulit dari 2 buah manggis yang masak

- rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa separuhnya

- saring setelah dingin

- minum 2 kali sehari masing-masing 3/4 gelas



3. Sariawan

- cuci dan potong kulit dari 2 buah manggis

- rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa separuhnya

- saring setelah dingin

- digunakan untuk berkumur dan diminum 3-6 kali sehari sebanyak 2 sdm



Penggunaan berlebih dapat menyebabkan perubahan jaringan hati, mengurangi jumlah sel spermatid, terjadi penambahan jumlah spermatozoa abnormal, dan lambatnya gerak laju spermatozoa