Tampilkan postingan dengan label Mempersiapkan diri jika posisi bayi sungsang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mempersiapkan diri jika posisi bayi sungsang. Tampilkan semua postingan

Senin, 26 Maret 2012

Mempersiapkan diri jika posisi bayi sungsang

MEMPERSIAPKAN DIRI JIKA POSISI BAYI SUNGSANG

Saat kehamilan Anda mulai menginjak trisemester ke tiga, biasanya makin bertambah pula kekhawatiran akan kondisi kehamilan dan bagaimana nanti Anda akan melahirkan. Terutama jika menginjak trisemseter terakhir ini posisi si Kecil masih sungsang. Apa yang harus Anda lakukan? Apakah bayi dengan posisi sungsang masih bisa dilahirkan secara normal?



Kekhawatiran menghadapi posisi bayi sungsang serta bahaya yang mungkin dapat diakibatkanya, baik bagi bayi dan ibu, membuat banyak ibu bertanya-tanya. Agar tidak khawatir berlebihan dan dapat mengambil tindakan yang sesuai, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu sungsang dan penyebabnya.


Bayi dinyatakan sungsang apabila bayi berada di dalam rahim dengan posisi kepala di atas, sehingga pada saat persalinan normal, pantat atau kaki si bayi yang akan keluar terlebih dahulu dibandingkan dengan kepala pada posisi normal. Hal ini dapat didiagnosis melalui bantuan ultrasonografi (USG).



Apakah penyebab posisi bayi sungsang?

Penyebab posisi bayi sungsang tidak diketahui pasti, karena penyebabnya tidak diketahui pasti maka pencegahannya pun sulit. Secara teori dapat terjadi karena :

    Letak plasenta
    Jika menutupi rongga panggul dapat menghalangi kepala bayi masuk ke arah jalan lahir.
    Terlilit tali pusat
    Karena terlilit, menyebabkan bayi sulit untuk berputar sehingga posisi kepala tetap di bawah.
    Jumlah air ketuban
    Jumlah air ketuban yang terlalu banyak atau terlalu sedikit, sama-sama memperbesar peluang bayi dalam posisi sungsang.
        Terlalu banyak membuat bayi labil dalam perut
        Terlalu sedikit juga menyulitkan bayi untuk berputar
    Panggul terlalu sempit
    Panggul yang sempit menyulitkan saat kepala bayi hendak masuk ke posisi lahir normal, sehingga saat ia bergerak lagi posisi bisa berputar dan menyebabkan bokong berada di bawah.
    Bayi kembar
    Pada bayi kembar, rahim menjadi lebih sempit sehingga menyulitkan mereka mencari jalan lahir.
    Tumor jinak rahim (mioma)
    Letak tumor pada rahim dapat menghambat pergerakan bayi di dalam rahim.



Usia kehamilan di bawah 28 minggu belum dapat dikatakan sungsang, karena posisi bayi masih terus akan berubah seiring bertambahnya usia kehamilan. Tetapi, jika melalui pemeriksaan USG bayi ibu dinyatakan dokter posisinya sungsang, ibu tidak perlu khawatir berlebihan. Karena apabila tidak ada kontra indikasi, biasanya dokter akan mencoba melakukan pemutaran dari luar untuk mengembalikan posisi si Kecil. Dulu, ini bisa dilakukan mulai usia kehamilan 28 minggu, sekarang kebanyakan dilakukan pada usia kehamilan 37 minggu. Kelahiran secara normal masih mungkin dilakukan jika tidak ada kondisi khusus yang dapat menganggu kesehatan ibu dan si Kecil, seperti:

    Kehamilan lewat waktu (lama hamil > 42 minggu).
    Ibu pernah operasi sesar, sehingga tidak bisa diinduksi dengan obat-obatan/infus) jika ketuban pecah dini dan tidak disertai kontraksi persalinan, atau persalinan tidak maju.
    Bayi ibu menjadi sungsang lagi setelah dilakukan berbagai tindakan untuk mengembalikan posisinya.



Di luar hal-hal seperti di atas, jika tatalaksananya benar, bayi sungsang tetap dapat ditangani proses kelahirannya secara normal. Tetapi untuk Bunda yang mengandung anak pertama dan posisinya tetap sungsang saat kehamilan memasuki 38-40 Minggu, ibu tetap tidak disarankan untuk melahirkan normal, untuk mencegah cedera pada bayi, karena pada anak pertama kecenderungan untuk dapat terjadinya cedera lebih besar.



Ada beberapa gerakan yang bisa ibu coba untuk memutar posisi bayi secara alami dari posisi sungsang ke posisi normal. Pastikan untuk selalu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter ahli kandungan (obgyn) sebelum ibu melakukannya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

    Bersujud
    Paling banyak disarankan oleh dokter. Lakukan 3 kali sehari selama 10-15 menit. Sebaiknya saat perut kosong, dan bayi aktif. Jaga tetap tenang, bernapas dalam-dalam, hindari ketegangan otot.
    Berenang
    Berenang membuat tubuh Anda menjadi lebih rileks dan longgar sehingga memudahkan si Kecil untuk berubah posisinya.
    Pijat ringan
    Letakkan tanga kiri di bagian bawah perut dan tangan kanan di atas. gerakan tangan searah jarum jam di sekitar sisi kanan perut. Saat tangan kanan mencapai bagian atas perut, geser yang kiri dengan memindahkannya ke sisi kiri perut. Lalu tangan kiri memutar lingkaran penuh, searah jarum jam. Gunakan lotion dan lakukan 10 menit beberapa kali setiap hari.
    Yoga
    Jika Anda mempraktikkan yoga, gerakan seperti headstand dan yoga downward position membantu membuat janin sungsang menjadi normal kembali.