Tampilkan postingan dengan label Sawi Tanah | Nasturtium montanum Wall. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sawi Tanah | Nasturtium montanum Wall. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 21 Mei 2016
Sawi Tanah | Nasturtium montanum Wall
Sawi tanah memiliki beberapa nama daerah diantaranya sawi lemah, sawi tanah, jukut sakti, rom taroman, tempuyang, kamandilan, dan maru-maru. Tanaman ini merupaka terna dan tumbuh liar di tepi saluran air, di ladang, dan di tempat-tempat yang tanahnya agak lembab sampai ketinggian 300
cardura online
m dpl. Berbatang basah dengan tinggi mencapai 55 cm. Daunnya berbentuk bulat telur atau bulat memanjang dengan ujung lancip dan tepian bergerigi atau beringgit, tunggal, dan duduk tersebar. Bunganya kecil berwarna kuning, tersusun dalam tandan pada ujung-ujung batang. Buahnya berupa buah lobak, bila masak membuka dengan dua katup.
Tanaman yang memiliki sifat kimiawi berupa rasa pedas dan hangat ini seluruh bagiaannya bisa digunakan sebagai obat baik dalam kondisi segar maupun kering. Mengandung rorifone, rorifamide, 6 crystalline substans (2 substansi netral dan 4 asam organik), dan beberapa turunan decyanated. Merupakan penurun panas, amti racun, peluruh air seni, pencair dahak (mucolitik), anti bakteri.
Beberapa penyakit yang bisa diobati menggunakan sawi tanah beserta cara pengobatannya antara lain:
1. Influenza
Rebus 30-60 gr sawi tanah dan 10-15 gr bawang putih lalu minum airnya.
2. Campak
Tumbuk sawi tanah segar lalu peras dan ambil airnya, tambahkan sedikit garam lalu minum. Kemudian minum air putih. 30 gr sekali minum untuk umur 1-2 tahun atau 60 gr untuk umur lebih dari 2 tahun.
3. Rheumatik sendi
Rebus 30 gr sawi tanah segar lalu minum airnya.
4. Sakit lambung dan melancarkan pencernaan
Rebus 30 gr sawi tanah kering lalu minum airnya.
5. TBC
Rebus 30 gr sawi tanah kemudian tambahkan gula enau. Minum setiap hari.
6. Sakit kuning
Rebus ¼ genggam akar sawi tanah dan 1/3 genggam daun sawi tanah dengan 3 gelas air hingga tersisa 1,5 gelas. Dinginkan kemudian saring dan tambahkan madu. Minum 2 kali ¾ gelas sehari.
7. Kencing darah
Rebus 5 pohon sawi tanah berikut akarnya dengan 3 gelas air hingga tersisa 1½ gelas. Minum 3 kali ½ gelas per hari.
8. Sakit kandung kemih akibat kedinginan
Rebus 7 tanaman sawi tanah berikut akarnya dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas lalu minum.
9. Mencret (diare)
Rebus 1 batang sawi tanah seutuhnya dengan 3 gelas air hingga tersisa 1½ gelas. Dinginkan kemudian saring dan tambahkan madu. Minum 2 kali ¾ gelas per hari.
10. Radang saluran nafas (chronic bronchitis)
Ambil zat rorifone dari sawi tanah dengan pengolahan. Minum 200-300 mg/hari, dibagi dalam 4 dosis, selama 10 hari.
11. batuk berdahak, panas, sakit tenggorokan, hepatitis, dan kencing berkurang (oliguria)
Rebus 15-30 gr sawi tanah kering atau 30-60 gr sawi tanah segar lalu minum airnya.
12. Bisul, memar, luka berdarah, dan gigitan ular
Luatkan sawi tanah segar lalu gunakan sebagai tapal.
EFEK ANTI BAKTERI: eksperimen pada plat microbiology, rorifone dengan konsentrasi 5 mg/ml dapat menghambat pertumbuhan diplococcus pneumoniae. Staphylococcus aureus, hemophilus influenzae, pseudomonas aeruginosa, dan escherichia coli.
EFEK SAMPING: pada beberapa orang terkadang timbul efek mulut kering dan sedikit rasa tidak enak di lambung. Rasa tidak enak di lambung dapat dinetralisir dengan menambahkan gula batu pada air rebusan atau minum larutan gula batu.
Langganan:
Postingan (Atom)