Tampilkan postingan dengan label Senggani | Melastoma candidum D. Don. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Senggani | Melastoma candidum D. Don. Tampilkan semua postingan
Jumat, 20 Mei 2016
Senggani | Melastoma candidum D. Don
Senggani termasuk dalam Familia Melastomataceae. Senggani merupakan tanaman perdu yang tumbuh tegak dengan tinggi 0,5 – 4 m dan bercabang banyak. Tanaman ini biasanya tumbuh pada tempat-tempat yang mendapat sinar matahari cukup seperti di lereng gunung, semak, lapangan yang tidak terlalu gersang, atau ditanam di daerah objek wisata sebagai tanaman hias. Perdu ini terdapat sampai 1650 m di ata s permukaan air laut.
Senggani mempunyai jenis daun tunggal, bertangkai dan terletak berhadapan bersilang. Bentuk daun bundar telur memanjang sampai lonjong yang mempunyai ujungnya lancip, dan permukaan daun berambut pendek yang jarang serta kaku sehingga jika diraba akan terasa kasar dengan 3 tulang daun yang melengkung. Panjang daunnya 2 – 20 cm dan lebarnya 0,75 – 8,5 cm dengan warna daun hijau.
Bunganya keluar di ujung cabang, berupa malai rata dengan jumlah bunga tiap malai 4 – 18 dan berwarna ungu kemerahan. Buah yang sudah masak akan merekah dan terbagi-bagi dalam beberapa bagian yang berwarna ungu tua kemerahan. Bijinya sangat kecil berupa bintik-bintik berwarna coklat. Tanaman ini dikembangbiakan melalui biji. Buah Senggani enak untuk dimakan dan daun mudanya biasa dijadikan lalab atau dimasak menjadi sayur.
Senggani mengandung tanin dan terasa pahit. Seluruh tanaman perdu ini dapat digunakan sebagai pengobatan yaitu untuk mengobati beberapa macam penyakit berikut ini :
-Gangguan pencernaan (dyspepsia), diare, disentri basiler
-Hepatitis, keputihan, sariawan
-Mimisan, berak darah (melena), wasir berdarah
-Haid berlebihan, perdarahan rahim diluar waktu haid
-Pembekuan dalam pembuluh darah (thromboangitis)
-Air susu ibu (ASI) tidak lancar, bisul
Pengobatan menggunakan Senggani pada pemakaian dalam dapat dilakukan dengan cara merebus 30 – 60 gr akar Senggani lalu meminum air rebusannya. Dan untuk pemakaian luar dapat dilakukan dengan cara menggiling halus daun Senggani (segar atau kering) lalu dibubuhkan pada luka bakar, luka berdarah kemudian dibalut.
Cara pengobatan menggunakan perdu ini untuk masing-masing penyakit dapat dijelaskan lebih rinci sebagai berikut :
-Keputihan (Leucorrhea) : mencuci bersih 2 genggam daun dan sepotong jahe lalu merebusnya dengan 3 gelas air yang ditambahkan 1 sendok makan cuka samapi tersisa 2 gelas kemudian minum airnya. Jahe dan bengle dapat diganti dengan 3 kuncup bunga cempaka dan 3 buah biji pinang yang tua.
-Disentri basiler : merebus Senggani dan aseman masing-masing 60 gr lalu meminumnya.
-Sariawan, diare : mencuci bersih 2 lembar daun Senggani muda lalu dibilas dengan air matang dan dikunyah dengan garam seperlunya kemudian ditelan. Buahnya dapat dimakan sebagai obat sariawan.
-Bisul : merebus 30- 60 gr daun segar lalu meminum airnya lalu ampasnya dilumatkan dan dibubuhi pada tempat yang sakit.
-Menetralkan racun singkong : merebus 60 – 90 gr daun atau akar kemudian meminumnya.
-Perdarahan rahim : menggoreng 15 gr biji Senggani sampai hitam lalu direbus dan diminum airnya.
Langganan:
Postingan (Atom)