Tampilkan postingan dengan label Takut menghadapi persalinan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Takut menghadapi persalinan. Tampilkan semua postingan

Senin, 26 Maret 2012

Takut menghadapi persalinan

Tetap percaya diri

Karena belum mengerti dan belum pernah mengalami persalinan, kebanyakan Ibu akan stress dan gelisah. Tapi jangan takut berlebihan. Coba cari tahu apa saja yang harus disiapkan menjelang, saat persalinan dan sesudahnya.

Kalau sudah punya pengetahuan mengenai hal ini, biasanya Ibu akan lebih percaya diri menghadapinya.

Menyiapkan Rencana Persalinan
Pentingnya Rencana Persalinan

Mencatat rencana persalinan penting bagi dokter dan suami Ibu sebagai partner melahirkan untuk mengetahui perawatan yang Ibu ingin jalani selama persalinan. Pereda sakit (bius) yang Ibu inginkan dan proses kelahiran itu sendiri.

Menyusun Rencana Kelahiran

Sebelum menyusun rencana persalinan, kumpulkan sebanyak mungkin informasi yang ingin Ibu ketahui tentang persalinan. Ikuti kelas prenatal dan berbagi dengan sesama calon Ibu di sana.

Rencanakan juga apakah Ibu ingin suami mendampingi saat persalinan. Pokoknya, semua hal yang membuat Ibu nyaman saat persalinan tiba sebaikinya direncanakan dulu di sini.

Pastikan juga, orang-orang yang mendampingi dan membantu Ibu, memahami apa yang harus mereka lakukan.


Tahap-tahap Persalinan
Tiga tahap persalinan

Dalam proses persalinan, rahim akan berkontraksi dan leher rahim secara bertahap akan terbuka memberi jalan lahir bagi bayi Ibu. Ini yanga terjadi pada tahap pertama persalinan.
Tahap kedua adalah tahap dimana Ibu berusaha mengejan mendorong bayi keluar.

Tahap ketiga adalah saat bayi sudah keluar dan dokter membantu mengeluarkan plasenta atau ari-ari bayi.

Tahap 1

Di mulai dari tanpa pembukaan sampai pembukaan 2, yang bisa berlangsung 24-48 jam,
Proses terbukanya jalan lahir ini berbeda bagi tiap ibu. Tapi jangan panik, terapkan apa yang Ibu dapatkan di kelas prenatal bersama suami. Jangan lupa kalau ada keluarga dan suami yang mendukung di samping Ibu.

Perhatikan gejalanya

Gejala paling khas menjelang persalinan adalah rasa mulas. Perut terasa seperti kram, mirip saat menstruasi. Ada juga yang merasa mual, kembung, dan nyeri punggung. Bahkan ada yang diare atau pusing.

Menjelang persalinan, sistem pencernaan Ibu akan melambat. Lebih baik Ibu makan makanan ringan saja seperti sup, sereal, atau roti dan banyak minum air putih.

Membukanya jalan lahir memang diawali rasa mules. Dari rasa yang tak beraturan datangnya, sampai akhirnya Ibu akan merasakannya tiap 5 menit. Inilah yang disebut kontraksi

Flek

Saat otot rahim mengerut, ukuran rahim akan mengecil, sehingga kepala janin  terdorong ke arah jalan lahir. Bersamaan dengan itu, mulut rahim sedikit demi sedikit mulai membuka.

Perlu Ibu tahu, sejak terjadinya kehamilan, secara alami mulut rahim tertutup oleh semacam sumbat berupa lendir kental. Sumbat lendir ini bertugas menjaga agar kehamilan bisa terus berjalan sekaligus melindungi janin dari kuman.

Nah, pada awal pembukaan mulut rahim, sumbat lendir itu terbuka dan lendir yang berwarna merah muda keluar melalui vagina. Kita biasa menyebutnya flek.

Tapi tak perlu cemas kalau Ibu tidak mengalaminya. Karena flek muncul secara alami pada beberapa tahap persalinan.

Ketuban Pecah

Pecah ketuban juga jadi tanda umum menjelang persalinan. Ini lumayan bikin panik. Apalagi kalau keluarnya seperti semburan yang sulit ditahan.

Air ketuban adalah cairan amniotik yang mengelilingi bayi selama kehamilan. Ketika saat melahirkan tiba, kantung ketuban pecah dan airnya keluar melalui vagina.

Kalau ketuban pecah, hati-hati terhadap bahaya infeksi. Jaga kebersihan area vagina dan hubungi dokter untuk memastikan apa sudah saatnya Ibu melahirkan.

Kontraksi

Walau tidak nyaman, kontraksi adalah panduan untuk mengetahui kapan bayi Ibu akan lahir.

Normalnya, di minggu ke 38-40 kehamilan, kepala janin sudah mulai turun ke rongga panggul. Bersamaan dengan itu, otot-otot rahim pun mulai melakukan gerakan mengerut dan meregang secara bergantian, terus-menerus secara teratur.

Menjelang persalinan, kontraksi makin kuat dan frekuensinya makin sering. Biasanya kondisi ini secara alami merangsang Ibu  mengejan untuk mendorong bayi keluar. Jadi, ayo keluarkan jurus atur nafas yang didapat di kelas prenatal!

Tips nyaman menjelang Persalinan

Panik menjelang persalinan, bukan berarti kehilangan rasa nyaman. Coba rileks, membayangkan kebahagiaan menyambut bayi Ibu. Biasanya kalau membayangkan yang indah-indah, hati jadi nyaman.

Bagaimana bisa nyaman menjalani persalinan?  klik tips hadapi persalinan . Agar Ibu bertenaga menjalani persalinan, simak artikel makanan dan minuman selama persalinan

Tahap 2

Dimulai dari pembukaan 3-10, yang berlangsung sekitar 7 jam kalau ini adalah persalinan anak pertama Ibu. Waktu ini akan berkurang sampai 3 1/2 jam pada persalinan kedua dan seterusnya.

Kontraksi yang makin meningkat, umumnya diiringi meningkatkan pembukaan leher rahim. Saat leher rahim Ibu terbuka 10 sentimeter dan bayi Ibu lahir, Ibu telah memasuki  persalinan fase 2.

Lama proses kelahiran bayi berbeda bagi tiap Ibu. Apalagi bila melahirkan pertama kali. tahap ini bisa berlangsung 1 jam bahkan lebih.

Ayo, dorong!

Bersamaan dengan rasa mules yang kuat, secara alami tubuh Ibu akan tahu kapan harus mengejan untuk mendorong bayi keluar.

Ketika kepala bayi Ibu mulai keluar dari vagina, dokter akan meminta Ibu untuk mengatur nafas dan berhenti mengejan untuk mengurangi sobekan pada jalan lahir. Pada tahap ini Ibu akan merasa lega dan semua rasa sakit seolah hilang.

Apalagi setelah melihat bayi baru Ibu. Rasa bahagia dan haru, pasti menyerbu.

Tahap 3

Setelah bayi lahir, masih ada tahap selanjutnya, yaitu mengeluarkan plasenta atau ari-ari. Jangan takut, dokter tetap ada di sisi Ibu untuk mengeluarkan ari-ari secara alami atau dengan bantuan suntikan.

Mengeluarkan plasenta

Dengan bantuan suntikan, proses mengeluarkan plasenta bisa berlangsung 5-15 menit. Tapi jika dilakukan secara alami, akan berlangsung 1 jam. Proses ini diikuti  kontraksi lagi, tapi tidak sedahsyat saat menjelang persalinan.

Untuk memeriksa apakah seluruh plasenta sudah terlepas dari dinding rahim atau belum, dokter atau bidan akan menekan perut Ibu dan menarik perlahan-lahan tali pusar agar plasenta bisa keluar. Setelah seluruh plasenta beserta tali pusar keluar, barulah tubuh Ibu dibersihkan.

Inisiasi Dini

Idealnya, saat bayi lahir, Ibu meminta dokter meletakkan bayi di atas tubuh Ibu sambil mencoba menyusui. Keinginan ini bisa Ibu masukkan dalam rencana persalinan dan diskusikan dengan dokter.

Langsung menyusui setelah bayi lahir adalah cara terbaik untuk membangun ikatan batin dengan bayi.