Senin, 26 Maret 2012

Keguguran

Kapan Biasanya Keguguran Terjadi?

Keguguran biasanya terjadi pada periode kehamilan 24 minggu. Tapi ada juga ibu yang mengalami keguguran pada 13 minggu pertama  kehamilannya atau di atas 24 minggu.

Penyebab Keguguran

Pada awal kehamilan, keguguran sering terjadi karena kondisi janin yang tidak normal.
Pada kehamilan tua, keguguran bisa terjadi karena berbagai kondisi,misalnya infeksi, plasenta dan rahim yang tidak normal, atau serviks (mulut rahim) yang lemah.

Ada 2 test yang digunakan untuk mendeteksi kondisi  janin, yaitu amniosintesis dan Chorionic Villus Sampling (CVS). Jika Ibu harus menjalani test ini, minta dokter untuk menjelaskan proses  dan resiko-resikonya.

Tanda-tanda keguguran

Tanda-tanda Keguguran:

    Pada kehamilan awal, keluar darah seperti menstruasi tapi jumlahnya banyak dan menggumpal. Biasanya disertai nyeri perut.
    Pada kehamilan lanjut, keguguran bisa diketahui saat denyut jantung bayi tidak ditemukan dalam pemeriksaan USG.


Menghindari Keguguran

Bila tidak ingin keguguran, turunkan resikonya dengan :

    Berhenti merokok
    Makan makanan sehat bergizi seimbang
    Hindari kafein

Karena resiko keguguran lebih tinggi bila Ibu menderita diabetes, penyakit ginjal, penyakit tiroid, lupus, atau punya riwayat keguguran, sebaiknya Ibu berkonsultasi pada dokter pada kehamilan berikutnya.

Kalau Ibu punya riwayat keguguran, hati-hati saat berhubungan seks dan lebih waspada selama kehamilan trimester awal.

Cari Dukungan Emosional

Ikatan batin Ibu dan bayi sebenarnya sudah terjalin sejak Ibu mengetahui diri Ibu hamil. Jangan ragu untuk meminta orang-orang tercinta di sekitar Ibu untuk membantu mengatasinya.

Ibu juga bisa bergabung di forum kami dan berbagi pengalaman dengan sesama ibu. Ada juga asosiasi atau perkumpulan yang khusus memberi dukungan emosional untuk Ibu.

Rasa panas pada perut

Kenapa perut jadi panas?

Selama hamil, produksi progesteron meningkat. Jadi otot-ototpun rileks untuk memungkinkan bayi tumbuh. Tapi sayangnya, katup menuju rongga perut juga jadi elastis sehingga asam lambung mudah masuk.

Karena semua menjadi lentur, makanan jadi sulit bergerak. Uteruspun jadi lebih besar dan tekanan pada perut membuat Ibu tidak nyaman. Tapi ada untungnya bagi bayi. Gizi dari makanan Ibu bisa lebih banyak diserap oleh bayi.

Tips Meredakan Panas Perut

Jika Anda menderita rasa panas pada perut selama kehamilan, tips-tips berikut dapat membuat hidup lebih ringan:


    Hindari makanan pedas, terlalu asam, berlemak, atau berbumbu tajam
    Hindari atau kurangi kopi dan cokelat
    Perbanyak serat dari buah, gandum,  dan sayur
    Makan sedikit tapi sering (jangan makan mendekati waktu tidur)
    Kunyah permen  untuk meningkatkan produksi air liur agar asam lambung ternetralisir
    Minum segelas susu hangat sebelum tidur
    Sangga kepala dengan bantal  agak tinggi agar posisi tubuh Ibu agak tegak

Anemia Saat Hamil

Anemia saat hamil

Penyebab anemia saat hamil

Wanita yang tidak memiliki anemia berpotensi mengalami anemia pada saat hamil. Hal ini biasanya disebabkan karena kurangnya zat gizi, terutama zat besi. Kebutuhan zat besi pada tubuh wanita yang sedang hamil terus-menerus meningkat sesuai dengan usia kehamilan. Zat besi adalah zat gizi penting untuk membentuk hemoglobin, yakni protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh jaringan dan organ tubuh.

Selama masa kehamilan, jumlah darah dalam tubuh Anda meningkat hingga 50% lebih banyak dibandingkan dengan kondisi tubuh dalam keadaan normal, sehingga Anda memerlukan banyak zat besi yang membentuk hemoglobin untuk mengimbangi kenaikan volume darah dalam tubuh agar tetap terjaga. Begitupun juga kebutuhan zat besi untuk janin dan plasenta.

Sayangnya, kebanyakan wanita yang memasuki masa kehamilan tidak menyadari adanya peningkatan kebutuhan zat besi yang diperlukan tubuh, terutama pada trimester kedua dan ketiga saat kebutuhan tubuh akan sel darah sangat meningkat drastis. Jika Anda berada dalam kondisi kekurangan zat besi untuk membentuk hemoglobin yang diperlukan, maka anda berisiko mengalami anemia.

Risiko terserang anemia akut semakin meningkat jika :

• Sering mual-mual di pagi hari dan frekuensi muntah terlalu tinggi.
• Nafsu makan yang turun karena mual dan muntah
• Sedang mengandung lebih dari satu bayi.
• Masa kehamilan terlalu dekat dengan waktu kelahiran bayi Anda.
• Pola makan yang buruk, sehingga kebutuhan zat besi tidak tercukupi.
• Jumlah darah yang Anda keluarkan saat menstruasi pada pra-kehamilan, terlalu banyak.
• Perdarahan pada waktu persalinan.

Selain kekurangan zat besi, anemia juga dapat disebabkan karena kekurangan suplai asam folat atau vitamin B12, atau karena penyakit tertentu, hingga kelainan darah karena faktor keturunan. Inilah alasannya mengapa suplemen zat besi belum tentu dapat mengatasi masalah anemia. Cara penanganan anemia pada masa kehamilan, harus sesuai dengan penyebabnya.


Kenali gejala dan risikonya

Anemia berdampak bagi kesehatan tubuh. Gejala-gejala seperti pusing, cepat letih, lemas, tidak bersemangat, sering pusing, mata berkunang-kunang, mudah mengantuk, sesak napas, daya tahan tubuh menurun, nafsu makan yang turun, bahkan sampai pingsan merupakan tanda awal yang segera harus diwaspadai agar tidak membahayakan kesehatan Anda dan janin.

Jika Anda mengalaminya, segera konsultasikan dengan dokter atau bidan agar pemeriksaan dapat dilakukan, terutama pemeriksaan darah. Umumnya pemeriksaan darah dilakukan dengan memeriksa kandungan hemoglobin dalam darah. Dengan deteksi dini anemia, tindakan pengobatan dapat dilakukan.

Kehamilan Anda akan sangat berisiko jika hemoglobin dalam darah pada masa kehamilan trimester pertama di bawah 11gram per desiliter dan pada trimester kedua dan ketiga di bawah 10gram per desiliter. Kondisi kesehatan telah disebut kritis, bila kadar hemoglobin dalam darah di bawah 6gram per desiliter. Hemoglobin kurang dari 5gram per desiliter, dapat meningkatkan resiko kematian Ibu dan anak. Anda akan merasa sangat lelah karena gangguan fungsi jantung akibat kurangnya suplai oksigen ke seluruh tubuh.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memeriksakan kesehatan secara rutin pada setiap usia kehamilan, meskipun Anda tidak merasa sakit. Pemeriksaan hemoglobin yang teratur, diperlukan ketika Anda memutuskan untuk hamil. Sehingga terapi dapat dilakukan sebelum usia kehamilan Anda memasuki trimester pertama.

Anemia yang dibiarkan hingga akan memasuki waktu kelahiran, akan sangat membahayakan. Risiko yang terjadi bukan hanya berdampak bagi Anda, tetapi juga bayi yang akan dilahirkan. Akibat anemia pada saat hamil seperti keguguran, kelahiran prematur, waktu bersalin yang lama, perdarahan pasca-melahirkan, bayi lahir dengan berat rendah, hingga kemungkinan bayi lahir dengan cacat bawaan dapat terjadi bila tidak ditangani sejak awal.


Cara mengatasi anemia saat hamil

Anemia pada saat hami bisa diatasi dengan cepat, jika sudah terdeteksi sejak dini sebelum memasuki usia kehamilan trimester pertama. Sadar kesehatan dan waspada akan gejala-gejala anemia yang mungkin terjadi adalah langkah pertama yang dapat Anda lakukan untuk mencegah anemia.

Sadari bahaya anemia saat hamil dengan :

• Ketahui potensi Anda akan mengalami anemia atau tidak, dengan melakukan pemeriksaan darah di lab kesehatan dan konsultasikan hasilnya dengan dokter untuk mendapatkan cara terbaik untuk menangani anemia.
• Menjaga penyerapan zat besi kedalam tubuh dengan mengonsumsi makanan alami dengan zat besi seperti daging, oatmeal, beras merah, kacang-kacangan, dan sayuran yang berwarna hijau tua.
• Jika Anda meminum suplemen zat besi , minumlah saat kondisi perut dalam keadaan kosong bersama air atau jus jeruk. Vitamin C dalam jus jeruk dapat membantu penyerapan zat besi. Namun, bila Ibu dalam kondisi mual, disarankan agar konsumsi suplemen zat besi dilakukan satu jam setelah makan. Tunggulah beberapa saat sebelum minum susu, teh atau kopi.
• Suplemen zat besi akan bekerja dan hasilnya dapat Anda rasakan dalam waktu satu minggu. Produksi sel darah merah akan meningkat juga hemoglobin dalam darah. Biasanya dalam waktu satu bulan, anemia sudah teratasi. Tetap teruskan penggunaan sesuai dengan resep. Konsultasikan dengan dokter bila Anda merasa perlu menambah atau menghentikan pemakaiannya.
• Hindari diet secara berlebihan saat kehamilan, karena perubahan pola makan dapat berdampak pada jumlah sel darah merah. Konsumsi makanan dengan asam folat dan vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi.

Pusing

Kenapa Sering Pusing,ya?

yang Ibu alami disebabkan oleh tekanan pada pembuluh darah Ibu. Saat Ibu hamil, sirkulasi darah Ibu berlangsung cepat. Hal ini makin meningkat lagi di trimester ke- 2. Hal inilah yang membuat Ibu menjadi pusing dan tidak enak badan.


Supaya pusingnya tidak makin parah :

    Makan sedikit tapi sering, supaya perut selalu kenyang dan kadar gula darah stabil.

    Cari udara segar dan banyak minum saat Ibu kegerahan.

    Jaga tekanan darah dengan makan makanan bergizi dan olahraga ringan secara rutin.

Tips ‘anti’ pusing


    Jangan bangun terlalu cepat dari tempat tidur atau kursi.

    Jangan terlalu lama dan sering berendam dalam air panas (tubuh akan menjadi panas secara berlebihan).

    Jangan berdiri terlalu lama. Jika terpaksa berdiri lama, cobalah tarik otot-otot perut sedikit ke dalam dan gerakan jari kaki agar sirkulasi darah tetap lancar.

    Coba hirup minyak mentol atau minyak berbau segar.

    Jangan biarkan perut lapar karena kadar gula darah bisa turun drastis

    Selalu cek tekanan darah.

    Minumlah cukup cairan agar tidak mengalami dehidrasi.

Kapan Harus ke Dokter?

Bila Ibu lemas,  mual, dan pusing yang berlebihan selama hamil, apalagi bila disertai dengan penglihatan kabur, jangan tunda ke dokter. Bila ada masalah serius, lebih cepat ditangani lebih baik.

Sistitis

Sistitis itu apa?

Sistitis adalah infeksi kandung kemih yang menyebabkan rasa panas saat buang air kecil. Urin dalam kondisi normal, biasanya steril, tapi, Karena selama kehamilan, saluran kemih Ibu menjadi elastis dan melebar, sehingga bakteri mudah masuk.

Gejala Sistitis


    Rasa nyeri, panas atau menyengat saat buang air kecil.

    Sering kebelet buang air kecil tetapi urin yang keluar hanya sedikit.


Cegah Sistitis


    Usahakan segera buang air kecil setelah berhubungan seks.

    Bersihkan kelamin dengan air dari arah depan ke belakang.

    Jangan menunggu sampai kebelet untuk buang air kecil. Kosongkan sama sekali kandung kemih setiap Ibu buang air kecil.

    Hindari mandi berendam terlalu lama dan sering agar daerah kemaluan tidak tercemar bakteri. Hati-hati menggunakan produk  pewangi atau produk antiseptik.

    Pakai celana dalam katun dan hindari celana  ketat.

    Banyak minum.

Atasi Sistitis

Kalau sistitis terlanjur terjadi, jangan khawatir. Ibu tetap bisa menjalani pengobatan aman dengan antibiotik jangka pendek. Supaya lebih nyaman, minum air yang cukup. Tapi lebih baik kalau Ibu konsultasikan ke dokter.

Konstipasi/Sembelit

 Penyebab Sembelit

Ternyata, sembelit bukan hanya disebabkan oleh pola makan yang tak teratur tapi juga hormon. Selama hamil, tubuh Ibu memproduksi jauh lebih banyak hormon progesteron. Ini membuat otot Ibu rileks dan bayi bisa tumbuh di perut Ibu. Sayangnya, hormon ini membuat gerakan usus melambat sehingga memperlambat pengeluaran kotoran

Cegah Sembelit


    Makan serat  seperti buah-buahan, sayuran dan biji-bijian. Cairan juga dapat membantu melancarkan pencernaan Ibu. Upayakan minum sedikitnya 8 gelas air sehari

    Olahraga seperti berenang, jalan santai selama  20 sampai 30 menit per hari dapat mendorong sistem kerja usus lebih baik.

    Suplemen vitamin seperti tablet zat besi bisa memperlambat gerakan usus. Kalau Ibu ingin mengkonsumsinya, konsultasikan  pada dokter .

Sakit punggung

Apa Penyebabnya?

Nyeri punggung yang Ibu rasakan saat ini diakibatkan beban perut yang makin besar menarik otot punggung belakang ke depan. Apalagi ligamen-ligamen jaringan tubuh Ibu mulai melunak karena persiapan proses melahirkan. Biasanya ini juga menyebabkan nyeri panggul.

Tips atasi Nyeri Punggung

Jaga Sikap Tubuh

    Postur – Postur tubuh Ibu mempengaruhi rasa nyeri yang Ibu rasakan. Coba tetap tegak dan menjaga perut Ibu dalam posisi masuk ke dalam.

    Duduk  - Usahakan duduk tegak. Kalau perlu, tahan punggung Ibu dengan bantal.

    Tidur –  Malam hari, berbaringlah di satu sisi tubuh, taruh bantal di antara lutut untuk menjaga posisi yang benar. Selain itu, gunakan lengan Ibu untuk membantu mendorong tubuh ke atas sekaligus menahan perut Ibu. Posisi ini akan mengatasi ketegangan pada punggung sehingga rasa nyeri hilang.

    Sepatu – Sepatu yang nyaman itu penting. Sepatu apapun, pendek atau tinggi asal nyaman, tidak masalah. Hanya saja, selama hamil  sepatu tinggi mungkin jangan dipakai dulu karena bisa memicu nyeri punggung dan kontraksi.

    Menjaga kondisi tubuh  – Renang, jalan santai, atau senam khusus hamil  bisa Ibu lakukan, untuk mengatasi nyeri punggung.

    Hindari mengangkat beban yang berat – Saat kehamilan, Ibu sudah membawa bayi dalam perut Ibu. Hindari membawa beban berat yang akan memberi tekanan tambahan pada tubuh Ibu. Jika  harus mengambil sesuatu di bawah, jangan lupa tekuk lutut Ibu dan bertumpu pada paha untuk  berdiri kembali.