Senin, 26 Maret 2012

Keputihan

Keputihan Selama Hamil, Apa Penyebabnya?

Menjaga kebersihan vagina penting untuk dilakukan. Hal ini juga berlaku selama Ibu hamil.
Perubahan tubuh dan hormon selama hamil juga membuat keseimbangan ph vagina berubah. Akibatnya jamur candida albicans yang ada di bagian  vagina berubah, menyebabkan iritasi dan keputihan.


Kenali gejalanya

• Rasa gatal atau panas di sekitar vagina.

• Nyeri dan kemerahan di sekitar vagina

• Sakit saat berhubungan seks atau buang air kecil

• Keluar lendir berwarna putih, lebih kental dari biasanya.



Kapan ke dokter?

Meskipun keputihan yang Ibu alami tidak parah, sebaiknya tetap Ibu konsultasikan pada dokter. Supaya bisa cepat diatasi bila terjadi sesuatu yang serius.

Cara aman atasi keputihan


• Konsultasi dengan  dokter  sebelum membeli obat apapun.

• Gunakan kompres es untuk meringankan gejala di daerah vagina.

• Hindari mandi berendam dengan air hangat dan panas. Jamur yang menyebabkan keputihan lebih mungkin tumbuh di kondisi hangat.

• Gunakan sabun tanpa parfum.

• Gunakan celana dalam katun dan pakaian longgar agar daerah vagina tetap sejuk.

Keputihan  & Kesehatan  Bayi

Keputihan mungkin tidak membahayakan bayi selama kehamilan. Tetapi, keputihan bisa menular pada bayi pada proses persalinan alami. Hal ini membuat Ibu akan merasa sakit saat menyusui. Jadi, tetap waspadai hal ini, untuk kesehatan Ibu dan bayi.

Bengkak Selama Hamil

Apa bengkaknya normal?

Beberapa bagian tubuh akan membengkak saat hamil. Menurut para dokter ini reaksi alamiah. Pembengkakannya disebabkan karena cairan tubuh meningkat. Mungkin kaki Ibu seketika membengkak saat berdiri agak lama. Atau cincin di jari tiba-tiba jadi ketat.
Di akhir kehamilan, pembengkakan ini makin membuat Ibu serba salah. Tidur Ibu jadi tidak nyaman karena kegerahan.

Kalau pembengkakan ini terjadi berlebihan, sebaiknya sih, Ibu segera ke dokter. Bisa jadi, tekanan darah Ibu juga meningkat.

Tips untuk mengurangi pembengkakan

Supaya bengkak yang Ibu alami tidak berlebihan, hal berikut mungkin bisa menguranginya:

    Pola makan sehat dapat membantu mengurangi pembengkakan. Bawang putih dan apel dianggap  efektif  menngatasinya.
    Hindari makanan asin yang dapat membuat Ibu mengalami dehidrasi.
    Latihan fisik ringan secara teratur, terutama berjalan kaki.
    Minumlah dalam jumlah banyak, setidaknya enam sampai delapan gelas per hari.
    Beristirahatlah di siang hari dan angkat kaki hingga di atas pinggang Ibu.
    Hindari berdiri terlalu lama.
    Minta suami untuk melakukan pijatan ringan.
    Tidurlah dengan berbaring miring ke  kiri untuk menghindari  tekanan pada vena besar Ibu.

Garis-garis kehamilan

Mengapa timbul guratan?

Saat hamil, kulit Ibu meregang hingga menyebabkan robekan di lapisan dalam kulit. Warna garis yang timbul akibat robekan ini tergantung warna dan elastisikats kulit Ibu. Bisa merah atau cokelat.

Setelah melahirkan, lama-lama garis-garis kulit ini memutih dan kembali ke warna kulit Ibu. Walau mungkin tidak hilang sama sekali, tetapi tidak separah ketika hamil.

Cegah Stretch mark

Guratan kulit selama hamil mungkin sulit dicegah, tetapi bisa dikurangi. Ibu bisa coba hal berikut:

    Makan dengan pola makan sehat cukup  buah , sayuran segar, sereal, biji-bijian dan kacang-kacangan.

    Minum cukup  air

    Naikkan berat badan secara perlahan dan tetap

    Lakukan latihan fisik ringan secara teratur untuk  mengontrol kenaikan berat badan Ibu

    Konsumsi vitamin E membantu kulit tetap kencang. Ibu bisa gunakan krim atau minyak yang kaya vitamin E untuk memijat tubuh.

Bagaimana menghilangkan Stretch mark?

Hal yang paling mudah, yang bisa Ibu lakukan untuk mengatasi guratan kulit adalah menggunakan pelembab berikut ini saat dipijat, baik selama dan setelah kehamilan.Tapi, hati-hati melakukan pijat saat hamil ya.

    Wheat germ oil

    Almond oil

    Krim yang mengandung Vitamin E

    Cocoa butter

Apa penyebab nyeri perut?

Waspada Nyeri Perut

Nyeri perut itu biasa dialami ibu hamil. Kalau terjadi tanpa gejala lain, Ibu tidak perlu khawatir. Akan tetapi, waspadai gejala lain yang muncul, karena nyeri perut atau kram perut bisa jadi tanda serius pada kehamilan. Jangan tunda ke dokter kalau Ibu mengalaminya.

Penyebab Umum


    Salah makan atau kembung – kadang-kadang disertai dengan mual-mual.

    Ligamen di sekitar perut  meregang – Kondisi ini dapat menyebabkan kram perut ringan.

    Stress – perasaan tegang dapat menyebabkan kram perut

    Orgasme

Penyebab lain yang lebih serius

Jika Ibu mengalami penyebab lain yang lebih serius, segera pergi ke dokter.

    Pre-eklampsia – nyeri perut disertai dengan gejala-gejala lain seperti tekanan darah tinggi, mual, pusing.

    Kehamilan ektopik – nyeri perut yang terasa berpindah-pindah di perut Ibu.

    Keguguran – kram perut disertai perdarahan dari vagina.

    Persalinan prematur – nyeri perut atau kram dengan diare, nyeri punggung dan kontraksi pada usia kehamilan ke 20 minggu sampai 36 minggu .


Di akhir kehamilan, biasanya rasa nyeri sering terjadi tanpa ada masalah apa-apa. Hanya saja, karena Ibu yang paling mengenal tubuh Ibu sendiri, Ibu akan tahu kapan Ibu harus ke dokter.

Lelah Selama Hamil

Berdamai dengan Lelah

Mendekati akhir kehamilan, ketika beban tubuh makin berat, kelelahan sulit dihindari. Coba tips berikut  untuk berdamai dengan lelah:

    Istirahat 20 menit  di  pagi dan siang hari akan mengembalikan  tenaga Ibu.

    Duduk santai, naikkan kaki ke atas bantal dapat mengurangi tertahannya cairan dan membantu Ibu ebih santai.

    Atur pola makan sehat agar kekebalan tubuh Ibu terjaga.

    Konsumsi makanan kaya zat besi seperti sayuran hijau untuk meningkatkan energi.

    Jangan bergantung pada makanan bergula sebagai camilan.

    Jangan sungkan menerima bantuan untuk urusan rumah dari suami atau keluarga.

    Rileks dan lakukan kegiatan yang menyenangkan seperti nonton film dan melakukan hobi lain.

    Tidur.

Keputihan Saat Hamil

Keputihan saat hamil

Meskipun Anda telah menjaga kebersihan area kewanitaan kemungkinan terjadinya keputihan lebih besar pada saat hamil. Hal ini disebabkan oleh peningkatan produksi cairan di dalam vagina karena perubahan hormonal selama masa kehamilan.

Namun, perlu Anda ketahui bahwa keputihan yang terjadi pada masa kehamilan dapat disebut normal bila cairan yang keluar dari vagina berwarna putih jernih, konsistensi seperti lendir (encer-kental), bila menempel pada pakaian dalam warnanya kuning terang, tidak menyebabkan gatal, tidak berbau, dan tidak menimbulkan nyeri atau rasa sakit berlebihan pada vagina. Saat hamil, cairan keputihan yang keluar lebih banyak dibandingkan jika Anda tidak sedang hamil.

Penyebab Keputihan

Keputihan adalah hal yang umum terjadi pada wanita, dan akan meningkat saat Anda sedang hamil.

Penyebab terjadinya keputihan adalah:

    Perubahan hormonal di masa kehamilan.

    Perubahan hormonal saat sebelum atau sesudah menstruasi.

    Produksi asam lambung berlebih akibat pola makan tidak teratur.

    Pemakaian produk pembersih vagina yang tidak cocok.

    Pakaian dalam yang terlalu ketat dan berbahan sintesis.

    Efek samping dari obat-obatan tertentu yang sedang dikonsumsi.

    Kurang istirahat.

    Stress.

    Infeksi virus, bakteri, jamur, dan parasit.


Penanganan pada keputihan saat hamil

Keputihan yang terjadi sebagai akibat dari perubahan hormonal karena masa kehamilan, akan pulih dengan sendirinya, namun tindakan penanganan yang tepat perlu dilakukan agar keputihan tidak berlanjut menjadi masalah yang lebih serius.

Anda dapat mencegah terjadinya keputihan dengan cara:

    Selalu mencuci tangan setelah mengganti pakaian dalam maupun melepas pembalut.

    Hindari hubungan seks selama keputihan berlangsung agar penyembuhan dapat berlangsung lebih cepat dan mengurangi resiko tertularnya penyakit kelamin pada pasangan.

    Bersihkan vagina dengan cairan pembersih yang alami, bebas sabun, dan memiliki kadar pH normal hanya pada area luar vagina dan keringkan dengan handuk bersih.

    Selama kehamilan Anda akan sering buang air kecil yang membuat pakaian dalam menjadi cepat lembab. Gantilah pakaian dalam sesering mungkin.

    Gunakan pakaian dalam berbahan katun yang lembut dengan ukuran yang tepat.

    Bila terasa gatal, jangan digaruk, kompres area vagina dengan es untuk mengurangi rasa gatal. Apabila menyebabkan gatal, cairan keputihan tidak putih jernih, bau yang menyengat, atau nyeri pada area vagina, anda harus segera berkonsultasi dengan dokter.


Keputihan dan kesehatan bayi

Keputihan dalam taraf yang normal, tidak akan menyebabkan gangguan berbahaya pada janin bila Anda melakukan penanganan pencegahan dan pengobatannya dengan tepat.

Selama belum terjadi persalinan dan selaput ketuban masih utuh, janin tetap terlindungi oleh selaput ketuban dan air ketuban yang steril, sehingga tidak ada efek langsung infeksi vagina yang menyebabkan terjadinya penyakit akibat keputihan pada janin. Namun kebersihan dan langkah-langkah pencegahan harus tetap Anda lakukan secara rutin dan hubungi dokter bila ada gejala-gejala yang di luar batas normal.

Flek dan Pendarahan Saat Hamil

Flek Kehamilan itu apa, sih?

Flek saat hamil terlihat mirip menstruasi. Ini sering terjadi pada awal kehamilan karena darah yang dilepas saat telur dibuahi melekatkan diri ke dinding rahim.

Bila flek diikuti gejala lain, Ibu harus waspada. Bila terjadi perdarahan, mungkin saja terjadi keguguran atau kehamilan ektopik. Kalau begini, jangan tunda untuk menghubungi dokter.
Flek yang terjadi di kehamilan trimester ke-3, bisa jadi berkaitan dengan kelahiran prematur. Walau pun dokter mengatakan kehamilan Ibu baik-baik saja, namun jangan ragu melakukan pemeriksaan untuk menghindari kemungkinan terburuk.

Perdarahan

Perdarahan saat hamil normal terjadi. Hal yang menyebabkan perdarahan saat hamil, misalnya :

    Ketika sel telur  yang telah dibuahi melekatkan diri ke dinding rahim di awal kehamilan.
    Saat plasenta tertanam dalam lapisan rahim.
    Melunaknya serviks juga bisa menyebabkan perdarahan pada awal kehamilan.
    Hormon-hormon kehamilan menutupi siklus hormon biasa. Akibatnya, beberapa ibu mengalami perdarahan di sekitar waktu   menstruasi.
    Infeksi vagina


Cairan vagina

Tak perlu cemas bila Ibu merasa lendir vagina lebih banyak selama hamil. Ini normal. Meningkatnya aliran darah ke vagina Ibu yang jadi penyebabnya. Lendir ini lebih encer, berwarna putih, namu tidak menyebabkan iritasi.

Lendir ini akan makin kental mendekati waktu persalinan yang menandai bayi Ibu sedang menuju jalan lahir.

Tapi, lendir ini juga bisa jadi tanda adanya infeksi atau keputihan terutama bila disertai rasa gatal atau panas. Segera hubungi dokter bila lendir mengental, berwarna kekuningan dan berbau.

Atasi segera

Keluarnya lendiri pasti membuat Ibu tidak nyaman. Walau keadaan ini akan kembali normal setelah bayi lahir, namun tips berikut perlu dicoba supaya Ibu tetap nyaman:

    Gunakan pembalut.

    Bersihkan vagina dengan air hangat tetapi hindari sabun yang mengandung parfum karena dapat memperparah infeksi yang ada.

    Gunakan celana dalam katun yang ringan.