The A - Z of Love A Love ....
(A)ccepts you as you are
(B)elieves in "you"
(C)alls you just to say "HI"
(D)oesn't give up on you
(E)nvisions the whole of you (even the unfinished parts)
(F)orgives your mistakes
(G)ives unconditionally
(H)elps you
(I)nvites you over
(J)ust "be" with you
(K)eeps you close at heart
(L)oves you for who you are
(M)akes a difference in your life
(N)ever Judges
(O)ffers support
(P)icks you up
(Q)uiets your fears
(R)aises your spirits
(S)ays nice things about you
(T)ells you the truth when you need to hear it
(U)nderstands you
(V)alues you
(W)alks beside you
(X)-plain things you don't understand
(Y)ells when you won't listen and
(Z)aps you back to reality
Selasa, 16 April 2013
Senin, 15 April 2013
simulasi mutasi keuangan
Hi Saudara Amel,
Hari ini saya memiliki cerita yang menarik untuk Saudara Amel
Suprayogie.
Pak Tekun dan Pak Pintar adalah penabung yang ulung. Setiap
bulannya mereka selalu menyisihkan uang Rp. 100.000,- untuk
ditabung.
Hanya saja, Pak Tekun lebih peduli dengan pekerjaannya. Pada
saat membuka tabungan, dia langsung memilih salah satu bank
tanpa memeriksa suku bunga dari bank lainnya. Dia mendapatkan
tabungan dengan tingkat suku bunga 7%.
Lain halnya dengan Pak Pintar. Sebelum memutuskan hendak menabung
dimana, Pak Pintar mencari informasi dari bank-bank yang dipercaya.
Dia memilih untuk menabung di tempat yang paling menguntungkan.
Pak Pintar mendapatkan tabungan dengan suku bunga 8%.
Waktu terus berjalan. Tak terasa 10 tahun telah berlalu sejak
Pak Tekun dan Pak Pintar memulai tabungan mereka. Masing-masing
menabung Rp. 100.000,- per bulannya secara disiplin. Namun...
jumlah tabungan Pak Tekun sekarang hanya mencapai Rp. 17.308.481,-,
sedangkan jumlah tabungan Pak Pintar mencapai Rp. 18.294.604,-.
Jumlah tabungan mereka memiliki perbedaan yang cukup besar (hampir
satu juta rupiah), padahal perbedaan tingkat suku bunga mereka hanya
1%! Mengapa hal ini bisa terjadi?
Jawabannya adalah karena "bunga berbunga". Bunga dari tabungan
sekarang, akan masuk menjadi bagian dari tabungan dan turut berbunga
di periode berikutnya. Dan "bunga berbunga" ini menjadi lebih
menguntungkan lagi sejak bunga bank dihitung secara bulanan.
=========================
TIPS
=========================
Selalu perhitungkan tingkat suku bunga dalam tabungan Anda! Dalam
jangka panjang, tingkat suku bunga yang lebih tinggi akan membawa
keuntungan yang berlipat ganda bagi Anda. Ingatlah bahwa orang
kaya selalu berinvestasi. Investasi yang baik memiliki tingkat
suku bunga yang jauh lebih tinggi daripada tabungan.
Apabila Saudara Amel tertarik untuk melihat bagaimana
perjalanan
jumlah rekening Pak Tekun dan Pak Pintar, saya sudah membuatkan
simulasinya. Simulasi ini dapat Saudara Amel download
pada:
http://tenagadalam.googlecode.com/files/mutasi.zip
Sekedar informasi saja, simulasi ini dibuat menggunakan Excel
dengan memanfaatkan fungsi-fungsi keuangan yang ada dalam Excel.
Apabila Saudara Amel ingin belajar membuat simulasi
seperti ini,
saya sarankan Saudara Amel membaca buku saya yang
berjudul
"Tips dan Trik Membuat Rencana Keuangan Pribadi Menggunakan Excel".
Buku ini bisa Saudara Amel dapatkan GRATIS apabila
Saudara Amel
memesan buku "Keuangan Pribadi: Resep Rahasia Dibalik Kesuksesan
Kaum Kaya" sekarang. Ingat, kesempatan ini terbatas loh!
OK, cukup sekian sharing dari saya hari ini. Sampai ketemu di
lain kesempatan, Saudara Amel.
Regards,
Hari ini saya memiliki cerita yang menarik untuk Saudara Amel
Suprayogie.
Pak Tekun dan Pak Pintar adalah penabung yang ulung. Setiap
bulannya mereka selalu menyisihkan uang Rp. 100.000,- untuk
ditabung.
Hanya saja, Pak Tekun lebih peduli dengan pekerjaannya. Pada
saat membuka tabungan, dia langsung memilih salah satu bank
tanpa memeriksa suku bunga dari bank lainnya. Dia mendapatkan
tabungan dengan tingkat suku bunga 7%.
Lain halnya dengan Pak Pintar. Sebelum memutuskan hendak menabung
dimana, Pak Pintar mencari informasi dari bank-bank yang dipercaya.
Dia memilih untuk menabung di tempat yang paling menguntungkan.
Pak Pintar mendapatkan tabungan dengan suku bunga 8%.
Waktu terus berjalan. Tak terasa 10 tahun telah berlalu sejak
Pak Tekun dan Pak Pintar memulai tabungan mereka. Masing-masing
menabung Rp. 100.000,- per bulannya secara disiplin. Namun...
jumlah tabungan Pak Tekun sekarang hanya mencapai Rp. 17.308.481,-,
sedangkan jumlah tabungan Pak Pintar mencapai Rp. 18.294.604,-.
Jumlah tabungan mereka memiliki perbedaan yang cukup besar (hampir
satu juta rupiah), padahal perbedaan tingkat suku bunga mereka hanya
1%! Mengapa hal ini bisa terjadi?
Jawabannya adalah karena "bunga berbunga". Bunga dari tabungan
sekarang, akan masuk menjadi bagian dari tabungan dan turut berbunga
di periode berikutnya. Dan "bunga berbunga" ini menjadi lebih
menguntungkan lagi sejak bunga bank dihitung secara bulanan.
=========================
TIPS
=========================
Selalu perhitungkan tingkat suku bunga dalam tabungan Anda! Dalam
jangka panjang, tingkat suku bunga yang lebih tinggi akan membawa
keuntungan yang berlipat ganda bagi Anda. Ingatlah bahwa orang
kaya selalu berinvestasi. Investasi yang baik memiliki tingkat
suku bunga yang jauh lebih tinggi daripada tabungan.
Apabila Saudara Amel tertarik untuk melihat bagaimana
perjalanan
jumlah rekening Pak Tekun dan Pak Pintar, saya sudah membuatkan
simulasinya. Simulasi ini dapat Saudara Amel download
pada:
http://tenagadalam.googlecode.com/files/mutasi.zip
Sekedar informasi saja, simulasi ini dibuat menggunakan Excel
dengan memanfaatkan fungsi-fungsi keuangan yang ada dalam Excel.
Apabila Saudara Amel ingin belajar membuat simulasi
seperti ini,
saya sarankan Saudara Amel membaca buku saya yang
berjudul
"Tips dan Trik Membuat Rencana Keuangan Pribadi Menggunakan Excel".
Buku ini bisa Saudara Amel dapatkan GRATIS apabila
Saudara Amel
memesan buku "Keuangan Pribadi: Resep Rahasia Dibalik Kesuksesan
Kaum Kaya" sekarang. Ingat, kesempatan ini terbatas loh!
OK, cukup sekian sharing dari saya hari ini. Sampai ketemu di
lain kesempatan, Saudara Amel.
Regards,
LOVE IS EVERYTHING
LOVE IS EVERYTHING
Sepasang pria dan wanita menikah, dan acara pernikahannya sungguh megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan. Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.
Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan" katanya sambil menyodorkan majalah tersebut. "Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita. Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia....."
Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikan mereka bersama. Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing.
Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya. "Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri. Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman... Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia
memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir..... "Maaf, apakah aku harus berhenti ?" tanyanya. "Oh tidak, lanjutkan..." jawab suaminya. Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia "Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu".
Dengan suara perlahan suaminya berkata "Aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang.... " Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya... Ia menunduk dan menangis.....
Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, depressi, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan. Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan,jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah disekeliling kita ? Saya percaya kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat dan bersyukur untuk hal-hal yang baik dan mencoba melupakan yang buruk.
Sepasang pria dan wanita menikah, dan acara pernikahannya sungguh megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan. Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.
Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan" katanya sambil menyodorkan majalah tersebut. "Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita. Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia....."
Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikan mereka bersama. Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing.
Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya. "Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri. Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman... Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia
memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir..... "Maaf, apakah aku harus berhenti ?" tanyanya. "Oh tidak, lanjutkan..." jawab suaminya. Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia "Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu".
Dengan suara perlahan suaminya berkata "Aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang.... " Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya... Ia menunduk dan menangis.....
Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, depressi, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan. Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan,jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah disekeliling kita ? Saya percaya kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat dan bersyukur untuk hal-hal yang baik dan mencoba melupakan yang buruk.
INDOMIE VS BIHUN
INDOMIE VS BIHUN
Bihun sangat iri hati terhadap Indomie. Setiap
kali
bertemu di
supermarket mereka tidak pernah bertegur sapa,
bahkan
Bihun sering
mengolok-olok
Indomie di depan umum, "Dasar kribo jelek
hiih,
mentang-mentang kuning
&
gemuk aja orang-orang lebih suka sama dia,
nggak tau
malu."
Hari-hari berlalu dengan semakin menumpuknya
rasa
kebencian.
Indomie tetap adem ayem, tidak peduli Bihun
mau
bilang apa. Pikir
Indomie, "Kafilah menggonggong, gue berlalu
aah..."
Suatu hari di supermarket muncul barang baru
bernama
Spaghetti.
Saking tidak kuat menahan emosi, Bihun berlari
dari
raknya dan
memukuli
kepala Spaghetti sambil berteriak, "Jangan
kira gue
enggak ngenalin
elu ya !! Meskipun di-bonding begitu, gue
tetep tau
elu si kribo jelek
itu !!!"
Bihun sangat iri hati terhadap Indomie. Setiap
kali
bertemu di
supermarket mereka tidak pernah bertegur sapa,
bahkan
Bihun sering
mengolok-olok
Indomie di depan umum, "Dasar kribo jelek
hiih,
mentang-mentang kuning
&
gemuk aja orang-orang lebih suka sama dia,
nggak tau
malu."
Hari-hari berlalu dengan semakin menumpuknya
rasa
kebencian.
Indomie tetap adem ayem, tidak peduli Bihun
mau
bilang apa. Pikir
Indomie, "Kafilah menggonggong, gue berlalu
aah..."
Suatu hari di supermarket muncul barang baru
bernama
Spaghetti.
Saking tidak kuat menahan emosi, Bihun berlari
dari
raknya dan
memukuli
kepala Spaghetti sambil berteriak, "Jangan
kira gue
enggak ngenalin
elu ya !! Meskipun di-bonding begitu, gue
tetep tau
elu si kribo jelek
itu !!!"
Minggu, 14 April 2013
Temukan Diri Anda di Sini
"Ibarat kopi, aku adalah kopi yang ketika diminum, maka si peminum akan berhenti meminumnya dan mencari minuman lain."
Dee dengan bukunya, ibarat Dee dengan penggambaran tentang kopinya. "Lho, bukannya setiap orang menginginkan kebalikannya. Menginginkan dia menjadi sesuatu yang membuatmu kecanduan?"
"Itu filosofiku dalam setiap menulis bukuku. Ketika orang membaca bukuku maka wawasannya akan terbuka dan mencari yang lain. Aku ingin bukuku menjadi gerbang." Dee menjelaskan maksudnya. "Mungkin ini kopi pertobatan!" sambungnya tergelak.
Siang itu, 12 Maret 2006. di Tea Addict, Dee menyempatkan diri untuk ngobrol lebih jauh tentang buku terbarunya. Sebuah kumpulan cerita pendek dan prosa selama satu dekade yang dilabelinya, ‘Filosofi Kopi’.
Apa yang melatarbelakangi Dee menerbitkan Filosofi Kopi ini?
Dari dulu, aku, tuh, nggak percaya diri apakah aku bisa bikin yang namanya cerpen. Sebenarnya, nggak PD-nya lebih pada masalah kategorisasi. Selama ini, konotasi umum, cerpen itu empat sampai enam halaman, bla…bla…bla…dan ada aturannyalah. Sementara apa yang aku bikin selalu di luar aturan. Entah kepanjangan atau sangat pendek untuk disebut cerpen. Jadi, nggak pernah ada dalam pikiran aku, aku akan membuat yang namanya cerpen. Jadi, kebingunganku itu hanya masalah bentuk. Sampai satu saat, aku baca kumpulan cerpen Anna Castillo, penulis Amerika. Itu emang favorit aku banget. Pas aku baca, ternyata format penulisan Anna Castillo macam-macam. Ada yang memang ukuran cerpen, ada yang lebih panjang, bahkan ada yang cuma satu halaman. Jadi, persis banget ama materi yang aku punya. Dari situ, aku mulai berpikir, kenapa aku nggak bikin kumpulan cerpen dengan format yang aku punya? Aku mulai mengumpulkan tulisanku. Jumlahnya lumayan mencukupi. Tetapi,, karena aku mau bikin sekalian satu dekade, jadi aku tambahin dua terbaru, yaitu Mencari Herman dan Buddha Bar yang aku buat di tahun 2005. Sementara Rico de Coro, aku buat di tahun 1995.
Alasan kedua, aku merasa orang hanya melihat aku dari kacamata Supernova. Nah, Filosofi Kopi ini sifatnya untuk refreshing. Refreshing bagi pembaca dan bagiku juga. Kita sekali-kali bermain di format yang bukan novel dan tidak dalam kerangka Supernova.
Ada pertimbangan khusus terhadap pemilihan ‘Filosofi Kopi’ sebagai judul buku?
Kalau kita melihat buku secara keseluruhan, biasanya ketika kita baca buku saat bersantai. Bisa jadi, sambil menikmati teh atau kopi. Dalam membaca itu kan kita sebenarnya lebih mencari filosofi– filosofi ringan, kalau pun yang kita baca bukan bacaan filsafat, selalu ada upaya itu dari manusia. Jadi, aku pikir itu satu judul yang general dan mewakili kumpulan karya ini sebagai sebuah buku. Lagian, secara marketing….hehehe…Filosofi Kopi terdengar catchy aja.
Ide dasar apa yang coba kamu tawarkan dari Filosofi Kopi sendiri?
Ada 18 cerita di sini. Ketika aku membaca ulang semuanya, aku baru tersadar, ada benang merah yang tercipta tanpa aku sadari. Aku menyukai proses transformasi. Semua kisahku di sini adalah kisah transformasi. Kebanyakan sih memang kisah cinta. Tetapi bukan sekedar cinta sebagai sebuah proses emosi, tetapi juga proses pencarian jati diri.
Kalau untuk cerpen Filosofi Kopi sendiri, tentang tranformasi yang bagaimana?
Cerpen Filosofi Kopi dibikin tahun 1996. Itu adalah puncaknya aku suka banget sama kopi. Dari dulu, aku memang pengen mendedikasikan, pengen bikin cerita tentang kopi. Dari situ, aku mulai mereka-reka tokohnya. Sebenarnya, dari dulu aku memang bercita-cita punya kafe. Jadi sebetulnya, keinginan si Ben (tokoh dalam Filosofi Kopi) itu adalah keinginan aku. Permenungan-permenungan yang ada di dalamnya, adalah improvisasi. Tetapi ya itu, semuanya berawal dari kecintaanku pada kopi.
Apa menariknya kopi sehingga Dee ingin mendedikasikan sesuatu tentang kopi?
Aku melihat kopi itu berperan besar terhadap perubahan dunia. Manusia modern itu bekerja sebelas jam sehari, dan itu seperti menjadi kultur di seluruh dunia. Khususnya orang-orang urban, ketika mereka mau bekerja, mereka mengawali dengan minum kopi. Emang sih, mereka mencari kafeinnya. Tetapi itu telah menjadi sebuah kultur dan aku melihat kopi punya peran penting dalam pembentukan kultur masyarakat modern yang giat bekerja. Dan, itu ditampilkan oleh sosok si Ben. Ben yang perfeksionis dan ambisius. Aku juga ingin mengangkat sisi lain dari kopi. Ini diwakili oleh Pak Seno. Kopi kan pada dasarnya minuman pahit. Kita bisa berteori macam-macam tentang kopi, tetapi pada akhirnya, ini hanya masalah menuang serbuk kopi dan air panas. Dua tubrukan inilah yang kemudian menjadi sisi menarik dari cerita ‘Filosofi Kopi’.
Dari 18 cerita tersebut, cerita mana yang menggambarkan seorang Dee?
Buddha Bar. Banyak orang yang tidak mengerti makna Buddha Bar. Beberapa temanku mengkritik, apa sih maksudnya Buddha Bar? Tetapi bagi aku pribadi, ketika aku bikin itu, ketika selesai…‘wow…gila!’. Pemahamanku tentang hidup, ya, seperti di Buddha Bar. Buddha Bar itu kan bercerita tentang lima karakter, yang mana mereka memang harus berlima. Ketika dicopot satu, makna kumpulan ini hilang. Mereka memang harus saling melengkapi satu sama lain. Tidak ada yang sempurna dari mereka. Apabila satu hilang, maka keseimbangan juga akan hilang. Menurutku hidup, ya, seperti itu. Aku bukannya orang yang mendukung kemiskinan, tetapi memang harus ada yang miskin, ada yang cantik, ada yang jelek. Dari kacamata Buddha Bar, tidak ada yang kurang. Mereka ada untuk melengkapi. Sebenarnya, ini Buddhis banget. Makanya, saya mengambil Buddha Bar sebagai judul. Kaitannya dengan kekinian besar sekali. Bahkan, ada kompilasi Buddha Bar. Ini bukan justifikasi salah atau benar. Ini adalah pandangan aku tentang hidup.
Untuk Rico de Coro, katanya akan dibuat film?
Iya, film animasi. Rico de Coro nggak mungkin difilmkan dengan cara biasa. Memang harus dalam bentuk animasi. Sebab, tokoh utama dalam cerita ini adalah kecoa. Makanya, ketika mereka (perusahaan yang ingin memfilmkan) membaca cerita ini mereka tertarik dan ingin memfilmkannya. Rencananya akan diproduksi pertengan tahun ini. Tahun depan udah bisa masuk bioskop.
Apa aja yang menginspirasi kamu dalam menulis kumpulan cerita ‘Filosofi Kopi’?
Untuk Mencari Herman, itu aku membuatnya berdasarkan cerita dari seorang temanku yang bernama Fanny. Temanku ini sangat terobsesi sekali mencari orang yang bernama Herman. Ia memulai pencariannya dari sejak kelas tiga SMP, dan baru menemukan Herman ketika ia kuliah. Itu pun ketemunya di angkot. Ketika orang itu memberikan kartu namanya, dan di kartu itu tertulis ‘Herman Suherman’. Aku amaze banget ama cerita si Fanny. Dan berpikir harus membuatnya menjadi satu cerita. Tentunya, ada plot yang aku ubah. Sebab, cerpen membutuhkan suspense, membutuhkan ‘tonjokan’ agar nggak berjalan flat. Makanya, dalam Mencari Herman, aku membuatnya berakhir tragis.
Kalau untuk Spasi (1998), adalah renunganku ketika masih rajin nongkrong di atap rumah. Dulu aku punya target, setiap kali sehabis melihat langit sore, aku harus menuliskan sesuatu sesudahnya. Karena itu, banyak karya-karyaku yang lahir di tahun yang sama. Seperti Salju Gurun, Kunci Hati, dan Spasi.
Kalo Rico de Coro itu pas lagi mandi. Gila… sepuluh menit aku mandi itu seperti sepuluh menit terlama dalam hidupku. Aaarrrggh….ada kecoa!. (Dee mengaku takut pada kecoa). Keluar dari kamar mandi, jam setengah delapan, aku langsung nulis sampai jam sebelas. Pas di kamar mandi tuh, aku mikirnya, gimana kalau kecoa itu suka sama aku, jadi bukan untuk nakut-nakuti. Cuma pengen ngunjungi aku aja. Jangan-jangan aku aja yang parno. Nah, idenya berawal dari situ.
Ada rencana promo untuk Filosofi Kopi ke depannya?
Rencana ideal kita (Dee dan GagasMedia) adalah promo di sepuluh kota besar. Target kita di luar Jawa. Soalnya, dari zaman Supernova, aku belum punya kesempatan promo ke luar Jawa. Padahal, pembeli dan pecinta buku di luar Jawa pun banyak. Pengennya ada sponsor yang bisa ngebantu sehingga kita bisa jalan ke sana dan mengunjungi mereka yang selama ini pengen bisa ketemu, sharing, diskusi dengan penulis favorit mereka tapi nggak kesampaian.
Dee dengan bukunya, ibarat Dee dengan penggambaran tentang kopinya. "Lho, bukannya setiap orang menginginkan kebalikannya. Menginginkan dia menjadi sesuatu yang membuatmu kecanduan?"
"Itu filosofiku dalam setiap menulis bukuku. Ketika orang membaca bukuku maka wawasannya akan terbuka dan mencari yang lain. Aku ingin bukuku menjadi gerbang." Dee menjelaskan maksudnya. "Mungkin ini kopi pertobatan!" sambungnya tergelak.
Siang itu, 12 Maret 2006. di Tea Addict, Dee menyempatkan diri untuk ngobrol lebih jauh tentang buku terbarunya. Sebuah kumpulan cerita pendek dan prosa selama satu dekade yang dilabelinya, ‘Filosofi Kopi’.
Apa yang melatarbelakangi Dee menerbitkan Filosofi Kopi ini?
Dari dulu, aku, tuh, nggak percaya diri apakah aku bisa bikin yang namanya cerpen. Sebenarnya, nggak PD-nya lebih pada masalah kategorisasi. Selama ini, konotasi umum, cerpen itu empat sampai enam halaman, bla…bla…bla…dan ada aturannyalah. Sementara apa yang aku bikin selalu di luar aturan. Entah kepanjangan atau sangat pendek untuk disebut cerpen. Jadi, nggak pernah ada dalam pikiran aku, aku akan membuat yang namanya cerpen. Jadi, kebingunganku itu hanya masalah bentuk. Sampai satu saat, aku baca kumpulan cerpen Anna Castillo, penulis Amerika. Itu emang favorit aku banget. Pas aku baca, ternyata format penulisan Anna Castillo macam-macam. Ada yang memang ukuran cerpen, ada yang lebih panjang, bahkan ada yang cuma satu halaman. Jadi, persis banget ama materi yang aku punya. Dari situ, aku mulai berpikir, kenapa aku nggak bikin kumpulan cerpen dengan format yang aku punya? Aku mulai mengumpulkan tulisanku. Jumlahnya lumayan mencukupi. Tetapi,, karena aku mau bikin sekalian satu dekade, jadi aku tambahin dua terbaru, yaitu Mencari Herman dan Buddha Bar yang aku buat di tahun 2005. Sementara Rico de Coro, aku buat di tahun 1995.
Alasan kedua, aku merasa orang hanya melihat aku dari kacamata Supernova. Nah, Filosofi Kopi ini sifatnya untuk refreshing. Refreshing bagi pembaca dan bagiku juga. Kita sekali-kali bermain di format yang bukan novel dan tidak dalam kerangka Supernova.
Ada pertimbangan khusus terhadap pemilihan ‘Filosofi Kopi’ sebagai judul buku?
Kalau kita melihat buku secara keseluruhan, biasanya ketika kita baca buku saat bersantai. Bisa jadi, sambil menikmati teh atau kopi. Dalam membaca itu kan kita sebenarnya lebih mencari filosofi– filosofi ringan, kalau pun yang kita baca bukan bacaan filsafat, selalu ada upaya itu dari manusia. Jadi, aku pikir itu satu judul yang general dan mewakili kumpulan karya ini sebagai sebuah buku. Lagian, secara marketing….hehehe…Filosofi Kopi terdengar catchy aja.
Ide dasar apa yang coba kamu tawarkan dari Filosofi Kopi sendiri?
Ada 18 cerita di sini. Ketika aku membaca ulang semuanya, aku baru tersadar, ada benang merah yang tercipta tanpa aku sadari. Aku menyukai proses transformasi. Semua kisahku di sini adalah kisah transformasi. Kebanyakan sih memang kisah cinta. Tetapi bukan sekedar cinta sebagai sebuah proses emosi, tetapi juga proses pencarian jati diri.
Kalau untuk cerpen Filosofi Kopi sendiri, tentang tranformasi yang bagaimana?
Cerpen Filosofi Kopi dibikin tahun 1996. Itu adalah puncaknya aku suka banget sama kopi. Dari dulu, aku memang pengen mendedikasikan, pengen bikin cerita tentang kopi. Dari situ, aku mulai mereka-reka tokohnya. Sebenarnya, dari dulu aku memang bercita-cita punya kafe. Jadi sebetulnya, keinginan si Ben (tokoh dalam Filosofi Kopi) itu adalah keinginan aku. Permenungan-permenungan yang ada di dalamnya, adalah improvisasi. Tetapi ya itu, semuanya berawal dari kecintaanku pada kopi.
Apa menariknya kopi sehingga Dee ingin mendedikasikan sesuatu tentang kopi?
Aku melihat kopi itu berperan besar terhadap perubahan dunia. Manusia modern itu bekerja sebelas jam sehari, dan itu seperti menjadi kultur di seluruh dunia. Khususnya orang-orang urban, ketika mereka mau bekerja, mereka mengawali dengan minum kopi. Emang sih, mereka mencari kafeinnya. Tetapi itu telah menjadi sebuah kultur dan aku melihat kopi punya peran penting dalam pembentukan kultur masyarakat modern yang giat bekerja. Dan, itu ditampilkan oleh sosok si Ben. Ben yang perfeksionis dan ambisius. Aku juga ingin mengangkat sisi lain dari kopi. Ini diwakili oleh Pak Seno. Kopi kan pada dasarnya minuman pahit. Kita bisa berteori macam-macam tentang kopi, tetapi pada akhirnya, ini hanya masalah menuang serbuk kopi dan air panas. Dua tubrukan inilah yang kemudian menjadi sisi menarik dari cerita ‘Filosofi Kopi’.
Dari 18 cerita tersebut, cerita mana yang menggambarkan seorang Dee?
Buddha Bar. Banyak orang yang tidak mengerti makna Buddha Bar. Beberapa temanku mengkritik, apa sih maksudnya Buddha Bar? Tetapi bagi aku pribadi, ketika aku bikin itu, ketika selesai…‘wow…gila!’. Pemahamanku tentang hidup, ya, seperti di Buddha Bar. Buddha Bar itu kan bercerita tentang lima karakter, yang mana mereka memang harus berlima. Ketika dicopot satu, makna kumpulan ini hilang. Mereka memang harus saling melengkapi satu sama lain. Tidak ada yang sempurna dari mereka. Apabila satu hilang, maka keseimbangan juga akan hilang. Menurutku hidup, ya, seperti itu. Aku bukannya orang yang mendukung kemiskinan, tetapi memang harus ada yang miskin, ada yang cantik, ada yang jelek. Dari kacamata Buddha Bar, tidak ada yang kurang. Mereka ada untuk melengkapi. Sebenarnya, ini Buddhis banget. Makanya, saya mengambil Buddha Bar sebagai judul. Kaitannya dengan kekinian besar sekali. Bahkan, ada kompilasi Buddha Bar. Ini bukan justifikasi salah atau benar. Ini adalah pandangan aku tentang hidup.
Untuk Rico de Coro, katanya akan dibuat film?
Iya, film animasi. Rico de Coro nggak mungkin difilmkan dengan cara biasa. Memang harus dalam bentuk animasi. Sebab, tokoh utama dalam cerita ini adalah kecoa. Makanya, ketika mereka (perusahaan yang ingin memfilmkan) membaca cerita ini mereka tertarik dan ingin memfilmkannya. Rencananya akan diproduksi pertengan tahun ini. Tahun depan udah bisa masuk bioskop.
Apa aja yang menginspirasi kamu dalam menulis kumpulan cerita ‘Filosofi Kopi’?
Untuk Mencari Herman, itu aku membuatnya berdasarkan cerita dari seorang temanku yang bernama Fanny. Temanku ini sangat terobsesi sekali mencari orang yang bernama Herman. Ia memulai pencariannya dari sejak kelas tiga SMP, dan baru menemukan Herman ketika ia kuliah. Itu pun ketemunya di angkot. Ketika orang itu memberikan kartu namanya, dan di kartu itu tertulis ‘Herman Suherman’. Aku amaze banget ama cerita si Fanny. Dan berpikir harus membuatnya menjadi satu cerita. Tentunya, ada plot yang aku ubah. Sebab, cerpen membutuhkan suspense, membutuhkan ‘tonjokan’ agar nggak berjalan flat. Makanya, dalam Mencari Herman, aku membuatnya berakhir tragis.
Kalau untuk Spasi (1998), adalah renunganku ketika masih rajin nongkrong di atap rumah. Dulu aku punya target, setiap kali sehabis melihat langit sore, aku harus menuliskan sesuatu sesudahnya. Karena itu, banyak karya-karyaku yang lahir di tahun yang sama. Seperti Salju Gurun, Kunci Hati, dan Spasi.
Kalo Rico de Coro itu pas lagi mandi. Gila… sepuluh menit aku mandi itu seperti sepuluh menit terlama dalam hidupku. Aaarrrggh….ada kecoa!. (Dee mengaku takut pada kecoa). Keluar dari kamar mandi, jam setengah delapan, aku langsung nulis sampai jam sebelas. Pas di kamar mandi tuh, aku mikirnya, gimana kalau kecoa itu suka sama aku, jadi bukan untuk nakut-nakuti. Cuma pengen ngunjungi aku aja. Jangan-jangan aku aja yang parno. Nah, idenya berawal dari situ.
Ada rencana promo untuk Filosofi Kopi ke depannya?
Rencana ideal kita (Dee dan GagasMedia) adalah promo di sepuluh kota besar. Target kita di luar Jawa. Soalnya, dari zaman Supernova, aku belum punya kesempatan promo ke luar Jawa. Padahal, pembeli dan pecinta buku di luar Jawa pun banyak. Pengennya ada sponsor yang bisa ngebantu sehingga kita bisa jalan ke sana dan mengunjungi mereka yang selama ini pengen bisa ketemu, sharing, diskusi dengan penulis favorit mereka tapi nggak kesampaian.
Love begins with a smile
Love begins with a smile, grows with a kiss and ends with a tear.
As a child, I thought I could live without pain, without sorrow. But
as a
man, I've found it's all caught up with me.
Gers says Guys r Heartless, they r rite becos the Guy would be
heartless
when the Ger he loves walks away with his heart...so who's more
Heartless?
How to say I Love You in 100 Languages !!!
English - I love you
Afrikaans - Ek het jou lief
Albanian - Te dua
Arabic - Ana behibak (to male)
Arabic - Ana behibek (to female)
Armenian - Yes kez sirumen
Bambara - M'bi fe
Bangla - Aamee tuma ke bhalo aashi
Belarusian - Ya tabe kahayu
Bisaya - Nahigugma ako kanimo
Bulgarian - Obicham te
Cambodian - Soro lahn nhee ah
Cantonese Chinese - Ngo oiy ney a
Catalan - T'estimo
Cheyenne - Ne mohotatse
Chichewa - Ndimakukonda
Corsican - Ti tengu caru (to male)
Creol - Mi aime jou
Croatian - Volim te
Czech - Miluji te
Danish - Jeg Elsker Dig
Dutch - Ik hou van jou
Esperanto - Mi amas vin
Estonian - Ma armastan sind
Ethiopian - Afgreki'
Faroese - Eg elski teg
Farsi - Doset daram
Filipino - Mahal kita
Finnish - Mina rakastan sinua
French - Je t'aime, Je t'adore
Gaelic - Ta gra agam ort
Georgian - Mikvarhar
German - Ich liebe dich
Greek - S'agapo
Gujarati - Hoo thunay prem karoo choo
Hiligaynon - Palangga ko ikaw
Hawaiian - Aloha wau ia oi
Hebrew - Ani ohev otah (to female)
Hebrew - Ani ohev et otha (to male)
Hiligaynon - Guina higugma ko ikaw
Hindi - Hum Tumhe Pyar Karte hae
Hmong - Kuv hlub koj
Hopi - Nu' umi unangwa'ta
Hungarian - Szeretlek
Icelandic - Eg elska tig
Ilonggo - Palangga ko ikaw
Indonesian - Saya cinta padamu
Inuit - Negligevapse
Irish - Taim i' ngra leat
Italian - Ti amo
Japanese - Aishiteru
Kannada - Naanu ninna preetisuttene
Kapampangan - Kaluguran daka
Kiswahili - Nakupenda
Konkani - Tu magel moga cho
Korean - Sarang Heyo
Latin - Te amo
Latvian - Es tevi miilu
Lebanese - Bahibak
Lithuanian - Tave myliu
Malay - Saya cintakan mu / Aku cinta padamu
Malayalam - Njan Ninne Premikunnu
Mandarin Chinese - Wo ai ni
Marathi - Me tula prem karto
Mohawk - Kanbhik
Moroccan - Ana moajaba bik
Nahuatl - Ni mits neki
Navaho - Ayor anosh'ni
Norwegian - Jeg Elsker Deg
Pandacan - Syota na kita!!
Pangasinan - Inaru Taka
Papiamento - Mi ta stimabo
Persian - Doo-set daaram
Pig Latin - Iay ovlay ouyay
Polish - Kocham Ciebie
Portuguese - Eu te amo
Romanian - Te ubesk
Russian - Ya tebya liubliu
Scot Gaelic - Tha gra\dh agam ort
Serbian - Volim te
Setswana - Ke a go rata
Sign Language - ,\,,/ (represents position of fingers when signing'I
Love
You')
Sindhi - Maa tokhe pyar kendo ahyan
Sioux - Techihhila
Slovak - Lu`bim ta
Slovenian - Ljubim te
Spanish - Te quiero / Te amo
Swahili - Ninapenda wewe
Swedish - Jag alskar dig
Swiss-German - Ich lieb Di
Tagalog - Mahal kita
Taiwanese - Wa ga ei li
Tahitian - Ua Here Vau Ia Oe
Tamil - Nan unnai kathalikaraen
Telugu - Nenu ninnu premistunnanu
Thai - Chan rak khun (to male)
Thai - Phom rak khun (to female)
Turkish - Seni Seviyorum
Ukrainian - Ya tebe kahayu
Urdu - mai aap say pyaar karta hoo
Vietnamese - Anh ye^u em (to female)
Vietnamese - Em ye^u anh (to male)
Welsh - 'Rwy'n dy garu
Yiddish - Ikh hob dikh
Yoruba - Mo ni fe
As a child, I thought I could live without pain, without sorrow. But
as a
man, I've found it's all caught up with me.
Gers says Guys r Heartless, they r rite becos the Guy would be
heartless
when the Ger he loves walks away with his heart...so who's more
Heartless?
How to say I Love You in 100 Languages !!!
English - I love you
Afrikaans - Ek het jou lief
Albanian - Te dua
Arabic - Ana behibak (to male)
Arabic - Ana behibek (to female)
Armenian - Yes kez sirumen
Bambara - M'bi fe
Bangla - Aamee tuma ke bhalo aashi
Belarusian - Ya tabe kahayu
Bisaya - Nahigugma ako kanimo
Bulgarian - Obicham te
Cambodian - Soro lahn nhee ah
Cantonese Chinese - Ngo oiy ney a
Catalan - T'estimo
Cheyenne - Ne mohotatse
Chichewa - Ndimakukonda
Corsican - Ti tengu caru (to male)
Creol - Mi aime jou
Croatian - Volim te
Czech - Miluji te
Danish - Jeg Elsker Dig
Dutch - Ik hou van jou
Esperanto - Mi amas vin
Estonian - Ma armastan sind
Ethiopian - Afgreki'
Faroese - Eg elski teg
Farsi - Doset daram
Filipino - Mahal kita
Finnish - Mina rakastan sinua
French - Je t'aime, Je t'adore
Gaelic - Ta gra agam ort
Georgian - Mikvarhar
German - Ich liebe dich
Greek - S'agapo
Gujarati - Hoo thunay prem karoo choo
Hiligaynon - Palangga ko ikaw
Hawaiian - Aloha wau ia oi
Hebrew - Ani ohev otah (to female)
Hebrew - Ani ohev et otha (to male)
Hiligaynon - Guina higugma ko ikaw
Hindi - Hum Tumhe Pyar Karte hae
Hmong - Kuv hlub koj
Hopi - Nu' umi unangwa'ta
Hungarian - Szeretlek
Icelandic - Eg elska tig
Ilonggo - Palangga ko ikaw
Indonesian - Saya cinta padamu
Inuit - Negligevapse
Irish - Taim i' ngra leat
Italian - Ti amo
Japanese - Aishiteru
Kannada - Naanu ninna preetisuttene
Kapampangan - Kaluguran daka
Kiswahili - Nakupenda
Konkani - Tu magel moga cho
Korean - Sarang Heyo
Latin - Te amo
Latvian - Es tevi miilu
Lebanese - Bahibak
Lithuanian - Tave myliu
Malay - Saya cintakan mu / Aku cinta padamu
Malayalam - Njan Ninne Premikunnu
Mandarin Chinese - Wo ai ni
Marathi - Me tula prem karto
Mohawk - Kanbhik
Moroccan - Ana moajaba bik
Nahuatl - Ni mits neki
Navaho - Ayor anosh'ni
Norwegian - Jeg Elsker Deg
Pandacan - Syota na kita!!
Pangasinan - Inaru Taka
Papiamento - Mi ta stimabo
Persian - Doo-set daaram
Pig Latin - Iay ovlay ouyay
Polish - Kocham Ciebie
Portuguese - Eu te amo
Romanian - Te ubesk
Russian - Ya tebya liubliu
Scot Gaelic - Tha gra\dh agam ort
Serbian - Volim te
Setswana - Ke a go rata
Sign Language - ,\,,/ (represents position of fingers when signing'I
Love
You')
Sindhi - Maa tokhe pyar kendo ahyan
Sioux - Techihhila
Slovak - Lu`bim ta
Slovenian - Ljubim te
Spanish - Te quiero / Te amo
Swahili - Ninapenda wewe
Swedish - Jag alskar dig
Swiss-German - Ich lieb Di
Tagalog - Mahal kita
Taiwanese - Wa ga ei li
Tahitian - Ua Here Vau Ia Oe
Tamil - Nan unnai kathalikaraen
Telugu - Nenu ninnu premistunnanu
Thai - Chan rak khun (to male)
Thai - Phom rak khun (to female)
Turkish - Seni Seviyorum
Ukrainian - Ya tebe kahayu
Urdu - mai aap say pyaar karta hoo
Vietnamese - Anh ye^u em (to female)
Vietnamese - Em ye^u anh (to male)
Welsh - 'Rwy'n dy garu
Yiddish - Ikh hob dikh
Yoruba - Mo ni fe
Sabtu, 13 April 2013
Kehadiranmu adalah sebuah hadiah bagi dunia
Kehadiranmu adalah sebuah
hadiah bagi dunia
Kamu adalah unik dan satu satunya yang ada.
Hidupmu dapat menjadi apapun yang kamu inginkan
Pergunakanlah hari hari yang ada dengan baik.
Hitunglah berkatmu dan
bukan masalahmu.
Kamu akan mewujudkannya melalui apapun yang ada.
Diantara kamu ada banyak jawaban.
Pengertian, semangat dan jadilah kuat.
Jangan membatasi dirimu
sendiri
Banyak mimpi yang menunggu untuk diwujudkan.
Keputusan adalah sebuah kesempatan penting.
Raihlah impian yang tinggi, tujuan dan harga dirimu.
Tidak ada yang lebih sia
sia drpd rasa khawatir.
Semakin lama seseorang memikirkan sebuah masalah akan
menjadi semakin berat.
Jangan terlalu serius akan hal hal yang ada.
Hiduplah dalam ketenangan dan bukan penyesalan.
Ingatlah kasih yang sedikit
akan terus berjalan.
Ingatlah kasih yang besar adalah untuk selamanya.
Ingatlah persahabatan adalah investasi yang sangat
bijaksana.
Harga kehidupan adalah kebersamaan.
Sadarlah bahwa tidak pernah
terlambat.
Lakukan hal yang kecil dengan cara yang luar biasa.
Milikilah semangat yang berkobar kobar, pengharapan
dan kebahagiaan.
Ambillah waktu untuk bermimpi.
DAN JANGAN PERNAH LUPA ...
WALAUPUN HANYA SATU HARI...
KAMU SANGAT SPESIAL ...
Langganan:
Postingan (Atom)