Selasa, 09 Juli 2013
Kesenian Wayang Kulit
Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Jawa. Wayang berasal dari kata 'Ma Hyang' yang artinya menuju kepada roh spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa. Ada juga yang mengartikan wayang adalah istilah bahasa Jawa yang bermakna 'bayangan', hal ini disebabkan karena penonton juga bisa menonton wayang dari belakang kelir atau hanya bayangannya saja. Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden. Dalang memainkan wayang kulit di balik kelir, yaitu layar yang terbuat dari kain putih, sementara di belakangnya disorotkan lampu listrik atau lampu minyak (blencong), sehingga para penonton yang berada di sisi lain dari layar dapat melihat bayangan wayang yang jatuh ke kelir. Untuk dapat memahami cerita wayang (lakon), penonton harus memiliki pengetahuan akan tokoh-tokoh wayang yang bayangannya tampil di layar.
Secara umum wayang mengambil cerita dari naskah Mahabharata dan Ramayana, tetapi tak dibatasi hanya dengan pakem (standard) tersebut, ki dalang bisa juga memainkan lakon carangan (gubahan). Beberapa cerita diambil dari cerita Panji.
Pertunjukan wayang kulit telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan berharga ( Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity ). Wayang kulit lebih populer di Jawa bagian tengah dan timur, sedangkan wayang golek lebih sering dimainkan di Jawa Barat.
Jumat, 05 Juli 2013
putus cinta pria yang lebih merana
Walau wanita menangis tersedu-sedu sedangkan pria hanya diam,
bukan berarti kaum adam ini kuat menghadapi putus cinta. Malah menurut
sebuah penelitian, pria selalu lebih cengeng ketimbang wanita.
Beberapa penelitian membuktikan tingkat depresi, stress, dan kecemasan
pria lebih parah ketimbang wanita pasca putus cinta. hal ini kemungkinan disebabkan karena karakteristik
sifat pria. Simak penjelasannya:
*Pria Kerap Menutupi Sakit Hatinya*
Hey, masa seorang pria nangis. Mungkin begitulah yang terlintas di benak
pria. Pelampiasannya paling pergi bersama beberapa teman pria dan
berakhir mabuk-mabukan. Intinya, pria kadang enggan menunjukkan perasaan
sedihnya ketika putus dengan sang kekasih. Ia merasa harus selalu tampak
tegar.
Sedangkan wanita kebanyakan langsung menangis atau curhat pada sahabat
begitu cintanya diputus. Begitu juga ketika memutuskan cinta, wanita
biasanya berbicara apa adanya dan langsung mengeluarkan apa isi hatinya.
Intinya, wanita berani menghadapi rasa sedihnya sedangkan pria banyak
menahan reaksi atau perasaannya. Alhasil, semuanya menumpuk dan sulit
dibuang.
*Pria Tidak Punya Banyak Teman*
Begitu mengalami patah hati, hampir seluruh wanita langsung
mengungkapkan isi hati atau bercerita kepada teman terdekatnya. Teman
tersebut bisa saja ibu, sahabat, tetangga, teman kantor, atau bahkan
supir taksi yang dinaikinya setelah meninggalkan sang pacar. Penelitian
membuktikan pria kerap menggantungkan kedekatan emosionalnya pada sang
pacar. Sedangkan wanita punya sejuta tempat selain sang kekasih.
Pria lebih sering memendam perasaannya dan berusaha meyakinkan dirinya
sendiri kalau ia baik-baik saja. Setidaknya baru enam bulan kemudian
pria tersebut menyadari dan berani mengungkapkan pada teman-teman
dekatnya kalau ia ingin kembali pada sang kekasih.
*Pria Benci Awal yang Baru*
Begitu putus, pria umumnya merasakan sedikit kegembiran. Bisa berkencan
dan menggoda banyak wanita. Berburu kekasih baru dan lain-lain. Tapi
setelah kencan pertama, kedua, dan ketiga, akhirnya rasa jenuh pun
melanda. Ia pun menyadari masih panjang jalannya untuk menemukan
kenyamanan yang sama seperti pada kekasihnya dulu.
Menurut penelitian, secara mental umumnya wanita lebih siap menghadapi
putus cinta sedangkan pria jarang berpikir hubungan akan berakhir. Dan
umumnya, pria baru menyadari betapa berharga mantan kekasihnya dan
betapa ia kehilangan dirinya setelah berbulan-bulan putus cinta.
Hasilnya, sang wanita sudah jauh memulihkan diri dan semuanya sudah
terlambat.
http://www.tenagadalam.org/
*Pria Berpatok Pada Khayalan*
Putus cinta juga kerap disebabkan karena pria merasa bosan dengan
kekasihnya, kencan yang sama, pertengkaran yang sama, dan hal-hal lain
yang lama-lama membuatnya jenuh. Begitu putus, ia berpikir akan langsung
bertemu dan berkencan dengan banyak wanita. Walau mimpi tersebut
benar-benar terjadi diam-diam ia merasa kehilangan keintiman dan
kenyamanan yang sebelumnya ia dapat dari sang mantan pacar.
Penelitian membuktikan, wanita umumnya lebih cepat menyadari kalau
fondasi dari hubungan yang awet adalah keintiman. Sedangkan pria umumnya
lebih memikirkan seks sehingga akhirnya mereka salah orientasi.
bukan berarti kaum adam ini kuat menghadapi putus cinta. Malah menurut
sebuah penelitian, pria selalu lebih cengeng ketimbang wanita.
Beberapa penelitian membuktikan tingkat depresi, stress, dan kecemasan
pria lebih parah ketimbang wanita pasca putus cinta. hal ini kemungkinan disebabkan karena karakteristik
sifat pria. Simak penjelasannya:
*Pria Kerap Menutupi Sakit Hatinya*
Hey, masa seorang pria nangis. Mungkin begitulah yang terlintas di benak
pria. Pelampiasannya paling pergi bersama beberapa teman pria dan
berakhir mabuk-mabukan. Intinya, pria kadang enggan menunjukkan perasaan
sedihnya ketika putus dengan sang kekasih. Ia merasa harus selalu tampak
tegar.
Sedangkan wanita kebanyakan langsung menangis atau curhat pada sahabat
begitu cintanya diputus. Begitu juga ketika memutuskan cinta, wanita
biasanya berbicara apa adanya dan langsung mengeluarkan apa isi hatinya.
Intinya, wanita berani menghadapi rasa sedihnya sedangkan pria banyak
menahan reaksi atau perasaannya. Alhasil, semuanya menumpuk dan sulit
dibuang.
*Pria Tidak Punya Banyak Teman*
Begitu mengalami patah hati, hampir seluruh wanita langsung
mengungkapkan isi hati atau bercerita kepada teman terdekatnya. Teman
tersebut bisa saja ibu, sahabat, tetangga, teman kantor, atau bahkan
supir taksi yang dinaikinya setelah meninggalkan sang pacar. Penelitian
membuktikan pria kerap menggantungkan kedekatan emosionalnya pada sang
pacar. Sedangkan wanita punya sejuta tempat selain sang kekasih.
Pria lebih sering memendam perasaannya dan berusaha meyakinkan dirinya
sendiri kalau ia baik-baik saja. Setidaknya baru enam bulan kemudian
pria tersebut menyadari dan berani mengungkapkan pada teman-teman
dekatnya kalau ia ingin kembali pada sang kekasih.
*Pria Benci Awal yang Baru*
Begitu putus, pria umumnya merasakan sedikit kegembiran. Bisa berkencan
dan menggoda banyak wanita. Berburu kekasih baru dan lain-lain. Tapi
setelah kencan pertama, kedua, dan ketiga, akhirnya rasa jenuh pun
melanda. Ia pun menyadari masih panjang jalannya untuk menemukan
kenyamanan yang sama seperti pada kekasihnya dulu.
Menurut penelitian, secara mental umumnya wanita lebih siap menghadapi
putus cinta sedangkan pria jarang berpikir hubungan akan berakhir. Dan
umumnya, pria baru menyadari betapa berharga mantan kekasihnya dan
betapa ia kehilangan dirinya setelah berbulan-bulan putus cinta.
Hasilnya, sang wanita sudah jauh memulihkan diri dan semuanya sudah
terlambat.
http://www.tenagadalam.org/
*Pria Berpatok Pada Khayalan*
Putus cinta juga kerap disebabkan karena pria merasa bosan dengan
kekasihnya, kencan yang sama, pertengkaran yang sama, dan hal-hal lain
yang lama-lama membuatnya jenuh. Begitu putus, ia berpikir akan langsung
bertemu dan berkencan dengan banyak wanita. Walau mimpi tersebut
benar-benar terjadi diam-diam ia merasa kehilangan keintiman dan
kenyamanan yang sebelumnya ia dapat dari sang mantan pacar.
Penelitian membuktikan, wanita umumnya lebih cepat menyadari kalau
fondasi dari hubungan yang awet adalah keintiman. Sedangkan pria umumnya
lebih memikirkan seks sehingga akhirnya mereka salah orientasi.
Kamis, 04 Juli 2013
Persahabatan Tanpa Cinta? Bisa Kok!
Persahabatan Tanpa Cinta? Bisa Kok! ada lima mitos seputar hubungan pria dan wanita yang dipercaya mereka. Ini dia lima mitosnya:
1. Pria dan wanita bisa menjaga batas sebagai teman (26% responden)
Pria dan wanita bisa menjadi teman baik dalam kondisi tertentu. Empat kondisi tertentu tersebut adalah pertama, persahabatan tersebut saling menguntungkan dan mereka saling menyukai tanpa harus memikirkan hubungan seks. Kedua, salah satu dari keduanya menyukai sesama jenis. Ketiga, mereka terlibat hubungan signifikan dengan orang lain alias sudah punya pacar serius. Yang terakhir, mereka memang tidak cocok dalam hal menjalin cinta sebagai sepasang kekasih.
2. Pria tidak suka mengekspresikan perasaannya di depan orang lain (18% persen responden)
Setangguh-tangguhnya pria, ia juga manusia, punya hati dan perasaan. Ketika mereka terjebak dalam kadar emosional yang tak bisa dikendalikan, mereka bisa saja menangis.
Namun tentunya hal tersebut tak dilakukan di depan teman-temannya. Pria lebih memilih mencari orang yang tepat atau media yang menyenangkan untuk diajak bicara
3. Saat Kencan, wanita butuh persiapan lebih lama ketimbang pria (16% responden)
Wanita butuh waktu lebih lama karena rata-rata wanita punya banyak pilihan untuk menentukan pakaian apa yang akan ia kenakan ketika akan berkencan. Tak hanya urusan pakaian, saat merias diri mereka juga butuh waktu lama.
Sebal dengan kelakukan wanita sebelum kencan? Eit's nanti dulu, ternyata ketika melakukan janji bertemu, pria justru lebih sering datang terlambat. Mengapa begitu? Sifat pria yang doyan melakukan sesuatu di menit terakhir malah menjadikan mereka makhluk yang tak pernah tepat waktu.
4. Pria dan wanita bisa menjaga persahabatan dengan mantan pacarnya (11% responden)
http://www.tenagadalam.org/
Mantan pacar adalah orang yang "berbeda" dengan sahabat lainnya. Biasanya mantan pacar adalah orang yang paling mengerti kita luar dalam. Mengatur persahabatan dengan mantan pacar terdengar lebih mudah daripada memulainya dengan seseorang yang baru dikenal. Terutama jika Anda adalah orang yang memutuskan hubungan.
Jika bisa mengarahkan persahabatan ke jalan yang benar semua akan berjalan lancar. Sayangnya, sifat manusia tak bisa ditebak. Jika kesalahan terjadi, mantan yang terlalu banyak tahu tentang kita juga harus diwaspadai. Jangan sampai ia justru jadi musuh besar.
5. Wanita memaafkan namun tak melupakan, sementara pria melupakan tapi tak memaafkan (15% responden)
Beruntungalah para pria karena saat mereka melakukan kesalahan, wanita mudah memberi maaf. Tapi dibalik sifat 'baik' ini, ada sifat kurang enaknya. Meski mudah memaafkan, wanita cenderung sulit melupakan kesalahan si pria. Salah satu conton ketika pria-pria melupakan peringatan hari jadi. Walau sudah dimaafkan, sewaktu-waktu kesalahan itu bisa diungkit lagi.
Berbeda dengan wanita, pria justru sulit memberi maaf. Untungnya jika sampai si wanita melakukan kesalahan dan sudah diberinya maaf, pria tak akan mengungkit-ungkit lagi kesalahan tersebut.
1. Pria dan wanita bisa menjaga batas sebagai teman (26% responden)
Pria dan wanita bisa menjadi teman baik dalam kondisi tertentu. Empat kondisi tertentu tersebut adalah pertama, persahabatan tersebut saling menguntungkan dan mereka saling menyukai tanpa harus memikirkan hubungan seks. Kedua, salah satu dari keduanya menyukai sesama jenis. Ketiga, mereka terlibat hubungan signifikan dengan orang lain alias sudah punya pacar serius. Yang terakhir, mereka memang tidak cocok dalam hal menjalin cinta sebagai sepasang kekasih.
2. Pria tidak suka mengekspresikan perasaannya di depan orang lain (18% persen responden)
Setangguh-tangguhnya pria, ia juga manusia, punya hati dan perasaan. Ketika mereka terjebak dalam kadar emosional yang tak bisa dikendalikan, mereka bisa saja menangis.
Namun tentunya hal tersebut tak dilakukan di depan teman-temannya. Pria lebih memilih mencari orang yang tepat atau media yang menyenangkan untuk diajak bicara
3. Saat Kencan, wanita butuh persiapan lebih lama ketimbang pria (16% responden)
Wanita butuh waktu lebih lama karena rata-rata wanita punya banyak pilihan untuk menentukan pakaian apa yang akan ia kenakan ketika akan berkencan. Tak hanya urusan pakaian, saat merias diri mereka juga butuh waktu lama.
Sebal dengan kelakukan wanita sebelum kencan? Eit's nanti dulu, ternyata ketika melakukan janji bertemu, pria justru lebih sering datang terlambat. Mengapa begitu? Sifat pria yang doyan melakukan sesuatu di menit terakhir malah menjadikan mereka makhluk yang tak pernah tepat waktu.
4. Pria dan wanita bisa menjaga persahabatan dengan mantan pacarnya (11% responden)
http://www.tenagadalam.org/
Mantan pacar adalah orang yang "berbeda" dengan sahabat lainnya. Biasanya mantan pacar adalah orang yang paling mengerti kita luar dalam. Mengatur persahabatan dengan mantan pacar terdengar lebih mudah daripada memulainya dengan seseorang yang baru dikenal. Terutama jika Anda adalah orang yang memutuskan hubungan.
Jika bisa mengarahkan persahabatan ke jalan yang benar semua akan berjalan lancar. Sayangnya, sifat manusia tak bisa ditebak. Jika kesalahan terjadi, mantan yang terlalu banyak tahu tentang kita juga harus diwaspadai. Jangan sampai ia justru jadi musuh besar.
5. Wanita memaafkan namun tak melupakan, sementara pria melupakan tapi tak memaafkan (15% responden)
Beruntungalah para pria karena saat mereka melakukan kesalahan, wanita mudah memberi maaf. Tapi dibalik sifat 'baik' ini, ada sifat kurang enaknya. Meski mudah memaafkan, wanita cenderung sulit melupakan kesalahan si pria. Salah satu conton ketika pria-pria melupakan peringatan hari jadi. Walau sudah dimaafkan, sewaktu-waktu kesalahan itu bisa diungkit lagi.
Berbeda dengan wanita, pria justru sulit memberi maaf. Untungnya jika sampai si wanita melakukan kesalahan dan sudah diberinya maaf, pria tak akan mengungkit-ungkit lagi kesalahan tersebut.
Kesenian Debus
Atraksi kesenian ini mempertunjukkan kemampuan manusia yang memiliki kekebalan tubuh. Atraksi ini telah ada sejak abad ke-16, menjadi ajang memompa semangat juang rakyat Banten saat itu.
Debus sering dipertontonkan dalam acara kebudayaan atau upacara adat. Beragam atraksi yang terkenal seperti memakan api, mengiris bagian tubuh dengan pisau atau golok, juga menyiram tubuh dengan air keras. Tak hanya itu, ada pula memasukkan jarum kawat ke kulit hingga tembus, membakar tubuh, berguling di atas serpihan kaca atau beling, juga menusuk perut dengan tombak atau senjata tajam lainnya. Semua itu dilakukan tanpa terluka atau berdarah sama sekali.
Kesenian Tari Barong
Barong adalah karakter dalam mitologi Bali. Ia adalah raja dari roh-roh serta melambangkan kebaikan. Ia merupakan musuh Rangda dalam mitologi Bali. Banas Pati Rajah adalah roh yang mendampingi seorang anak dalam hidupnya. Banas Pati Rajah dipercayai sebagai roh yang menggerakkan Barong. Sebagai roh pelindung, Barong sering ditampilkan sebagai seekor singa. Sendratari tradisional di Bali yang menggambarkan pertempuran antara Barong dan Rangda sangatlah terkenal dan sering dipertunjukkan sebagai atraksi wisata.
Barong singa adalah salah satu dari lima bentuk Barong. Di pulau Bali setiap bagian pulau Bali mempunyai roh pelindung untuk tanah dan hutannya masing-masing. Setiap Barong dari yang mewakili daerah tertentu digambarkan sebagai hewan yang berbeda. Ada babi hutan, harimau, ular atau naga, dan singa. Bentuk Barong sebagai singa sangatlah populer dan berasal dari Gianyar. Di sini terletak Ubud, yang merupakan tempat pariwisata yang terkenal. Dalam Calonarong atau tari-tarian Bali, Barong menggunakan ilmu gaibnya untuk mengalahkan Rangda.
Rabu, 03 Juli 2013
Panggung Rakyat Itu Bernama Dangdut
Panggung Rakyat Itu Bernama Dangdut
GagasMedia, Jakarta. Mendadak Dangdut, sebuah novel adaptasi terbaru karya Ninit Yunita terbitan GagasMedia akan diluncurkan pada tanggal 14 Agustus 2006. Novel yang diangkat dari film berjudul sama karya Rudi Soedjarwo akan digelar di Bugs Cafe, padang golf Pondok Indah, Jalan Metro Pondok Indah, pukul 12.00 sampai 14.00 wib.
Mendadak Dangdut adalah novel adaptasi kedua dari Ninit Yunita. Sebelumnya, Ninit juga telah mengadaptasi sebuah film romantis berjudul Heart. Terbukti, novel adaptasi pertamanya ini meledak di pasaran, mencapai cetak ulang delapan kali. Ninit pun ketagihan menulis novel adaptasi lagi, yang menurut penulis bersuamikan Adhitya Mulya (Penulis novel Jomblo) ini memiliki tingkat kesulitan dan keasyikan sendiri yang berbeda dengan menuliskan karya asli.
Bagi para penikmat novel-novel bergenre chicklit, nama Ninit Yunita memang sudah tidak asing lagi. Ninit dikenal sebagai penulis yang senang bermain-main dengan karakternya. Script karya Monty Tiwa ini dipoles Ninit menjadi sebuah bacaan yang menyegarkan. Dengan tetap mempertahankan ciri khas kepenulisannya; ringan dan tak sok tahu. Sebagai seorang pencerita, Ninit dengan lancar menceritakan kisah seorang diva pop yang mendadak dangdut.
Sinemart sendirilah yang memilih Ninit untuk mengadaptasi film karya biangnya drama action, Rudy Soedjarwo ini. Dalam karier kepenulisannya, Ninit telah menelurkan beberapa buah novel, di antaranya Kok Putusin Gue dan Test Pack. Pada bulan Agustus ini juga, ia akan kembali merilis novel terbarunya yang berjudul Kamar Cewek.
Selain Ninit Yunita, akan hadir juga para artis pendukung film Mendadak Dangdut. Di antaranya Titi Kamal dan Kinaryosih. Dalam film terbaru produksi Sinemart ini, Titi Kamal berperan sebagai Petris Pontoh, seorang penyanyi pop, ikon generasi MTV yang banting setir, mendadak dangdut. Tentunya, pindah haluannya si Petris dari jalur awalnya dipicu oleh beberapa hal. Sementara, Kinaryosih berperan sebagai Yulia Pontoh. Kakak Petris yang merangkap menjadi manajer Petris. Yulia, yang sabar, adalah satu-satunya orang yang tahan banting menghadapi kelakuan egois adiknya. Petualangan kedua kakak-beradik keturunan Manado ini dimulai ketika polisi menemukan lima kilogram kokain di dalam mobil mereka. Keduanya digelandang ke penjara.
Takut dihukum mati, keduanya menyusun rencana kabur agar tidak dijebloskan ke penjara. Dalam pelarian inilah mereka bersembunyi di sebuah perkampungan di mana lagu dangdut menjadi hiburan yang menyegarkan dan selalu ditunggu-tunggu. Agar identitasnya tak ketahuan, Petris menyamar menjadi penyanyi dangdut organ tunggal keliling. Tak dinyana, pengalaman ini pulalah yang mengubah pola pikir Petris yang individualis.
Dangdut, musik yang sehari-hari kita dengar di berbagai sudut tempat. Musik yang dianggap remeh dan tak berkelas, telah mengubah seorang Petris Pontoh lebih menghargai dan menyayangi orang lain.
Dan ini pulalah yang tercermin lewat novel adaptasi Mendadak Dangdut. Dalam novel setebal 182 halaman ini, Ninit mencoba mengambil sudut pandang dari persoalan yang cukup sederhana: Menghargai orang lain.
GagasMedia, Jakarta. Mendadak Dangdut, sebuah novel adaptasi terbaru karya Ninit Yunita terbitan GagasMedia akan diluncurkan pada tanggal 14 Agustus 2006. Novel yang diangkat dari film berjudul sama karya Rudi Soedjarwo akan digelar di Bugs Cafe, padang golf Pondok Indah, Jalan Metro Pondok Indah, pukul 12.00 sampai 14.00 wib.
Mendadak Dangdut adalah novel adaptasi kedua dari Ninit Yunita. Sebelumnya, Ninit juga telah mengadaptasi sebuah film romantis berjudul Heart. Terbukti, novel adaptasi pertamanya ini meledak di pasaran, mencapai cetak ulang delapan kali. Ninit pun ketagihan menulis novel adaptasi lagi, yang menurut penulis bersuamikan Adhitya Mulya (Penulis novel Jomblo) ini memiliki tingkat kesulitan dan keasyikan sendiri yang berbeda dengan menuliskan karya asli.
Bagi para penikmat novel-novel bergenre chicklit, nama Ninit Yunita memang sudah tidak asing lagi. Ninit dikenal sebagai penulis yang senang bermain-main dengan karakternya. Script karya Monty Tiwa ini dipoles Ninit menjadi sebuah bacaan yang menyegarkan. Dengan tetap mempertahankan ciri khas kepenulisannya; ringan dan tak sok tahu. Sebagai seorang pencerita, Ninit dengan lancar menceritakan kisah seorang diva pop yang mendadak dangdut.
Sinemart sendirilah yang memilih Ninit untuk mengadaptasi film karya biangnya drama action, Rudy Soedjarwo ini. Dalam karier kepenulisannya, Ninit telah menelurkan beberapa buah novel, di antaranya Kok Putusin Gue dan Test Pack. Pada bulan Agustus ini juga, ia akan kembali merilis novel terbarunya yang berjudul Kamar Cewek.
Selain Ninit Yunita, akan hadir juga para artis pendukung film Mendadak Dangdut. Di antaranya Titi Kamal dan Kinaryosih. Dalam film terbaru produksi Sinemart ini, Titi Kamal berperan sebagai Petris Pontoh, seorang penyanyi pop, ikon generasi MTV yang banting setir, mendadak dangdut. Tentunya, pindah haluannya si Petris dari jalur awalnya dipicu oleh beberapa hal. Sementara, Kinaryosih berperan sebagai Yulia Pontoh. Kakak Petris yang merangkap menjadi manajer Petris. Yulia, yang sabar, adalah satu-satunya orang yang tahan banting menghadapi kelakuan egois adiknya. Petualangan kedua kakak-beradik keturunan Manado ini dimulai ketika polisi menemukan lima kilogram kokain di dalam mobil mereka. Keduanya digelandang ke penjara.
Takut dihukum mati, keduanya menyusun rencana kabur agar tidak dijebloskan ke penjara. Dalam pelarian inilah mereka bersembunyi di sebuah perkampungan di mana lagu dangdut menjadi hiburan yang menyegarkan dan selalu ditunggu-tunggu. Agar identitasnya tak ketahuan, Petris menyamar menjadi penyanyi dangdut organ tunggal keliling. Tak dinyana, pengalaman ini pulalah yang mengubah pola pikir Petris yang individualis.
Dangdut, musik yang sehari-hari kita dengar di berbagai sudut tempat. Musik yang dianggap remeh dan tak berkelas, telah mengubah seorang Petris Pontoh lebih menghargai dan menyayangi orang lain.
Dan ini pulalah yang tercermin lewat novel adaptasi Mendadak Dangdut. Dalam novel setebal 182 halaman ini, Ninit mencoba mengambil sudut pandang dari persoalan yang cukup sederhana: Menghargai orang lain.
Kesenian Wayang Golek
Asal mula wayang golek tidak diketahui secara jelas karena tidak ada keterangan lengkap, baik tertulis maupun lisan. Kehadiran wayang golek tidak dapat dipisahkan dari wayang kulit karena wayang golek merupakan perkembangan dari wayang kulit. Namun demikian, Salmun (1986) menyebutkan bahwa pada tahun 1583 Masehi Sunan Kudus membuat wayang dari kayu yang kemudian disebut wayang golek yang dapat dipentaskan pada siang hari. Sejalan dengan itu Ismunandar (1988) menyebutkan bahwa pada awal abad ke-16 Sunan Kudus membuat bangun 'wayang purwo' sejumlah 70 buah dengan cerita Menak yang diiringi gamelan Salendro. Pertunjukkannya dilakukan pada siang hari. Wayang ini tidak memerlukan kelir. Bentuknya menyerupai boneka yang terbuat dari kayu (bukan dari kulit sebagaimana halnya wayang kulit). Jadi, seperti golek. Oleh karena itu, disebut sebagai wayang golek.
Langganan:
Postingan (Atom)