Sabtu, 21 Mei 2016

Temu Ireng | Curcuma aeruginosa Roxb



Rimpang temu hitam mengandung minyak atsiri, tanin, kurkumol, kurkumenol, isokurkumenol, kurzerenon, kurdion, kurkumalakton, germakron, beta-g-elemene, linderazulene, kurkumin, demethyoxykurkumin, dan bisdemethyoxykurkumin.
Rimpang temu ireng rasanya pahit, tajam, dan sifatnya dingin. Berkhasiat sebagai peluruh flatus/karminatif, peluruh dahak, meningkatkan nafsu makan, antihelmintik, dan pembersih darah setelah melahirkan atau setelah haid.

Bedasarkan pebelitian diketahui bahwa minyak atsiri rimpang temu hitam memiliki daya membunuh cacing askaris babi. Rebusan isrisan temu ireng dapat mematikan dalam waktu 7-17 jam, sediaan rebusan parutan dalam waktu 11-20 jam, dan sediaan serbuk dalam waktu 11-25 jam. Kandungan minyak atsiri terbesar pada sediaan irisan. Kadar minyak atsiri maksimum terdapat pada waktu rimpang belum bertunas dan mengeluarkan batang/daun.

Daun Suji | Dracaena angustifolia [Medik.] Roxb.



Daun suji atau biasa disebut pandan cina biasa kita gunakan sebagai pewarna hijau alami. Selain itu tanaman ini juga biasa digunakan sebagai penghias pekarangan karena memiliki bunga yang memiliki aroma wangi.

Rimpang dan akar daun suji digunakan sebagai bahan untuk tonikum dan penyegar tubuh sebhabis bekerja. Di Viaetnam tanamam ini termasuk ke dalam tanaman obat popoler. Di Maluku, daun yang ditumbuk digunakan untuk mengobpres luka pukulan. Penelitian menyebutkan bahwa tanaman ini dapat digunakan untuk mengobati leukimia. Selain itu tanaman ini memiliki zat aktif yang bersifat antipoliferatif. Penelitian lain menyebutkan bahwa tanaman ini dapat digunakan sebagai obat TBC.

Tapak Dara | Catharanthus roseus [L.] G. Don



Tanaman ini dikenal juga dengan nama rutu-rutu, rumput jalang
(Sumatra), kembang sari cina, kembang serdadu, kembang tembaga, paku rane, tapak doro, cakar ayam, tai lantuan (Jawa), tapak lima (Bali), sindapor (Sulawesi), usia (maluku).

Tapak dara mengandung zat anti kanker, yaitu alkaloid seperti vonca leukoblastineleurokristine, leurosin, vinkadiolin, leurosidin, dan katarantin. Selain itu juga mengandung alkaloid yang berkhasiat menurunkan kadar gula darah. Sedangkan akarnya mengandung alkaloid, saponin, flavanoid, dan tanin.

Berikut penggunaan tapak dara sebagai obat tradisional

1. Darah tinggi, kencing manis, dan leukimia limfositik akut
- rebus 15 gram tapak dara dengan 5 gelas air sampai tersisa 2 gelas
- saring setelah dingin, dan minum 2 kali sama banyaknya, pagi dan sore

2. Luka tersiram air panas
- tumbuk beberapa helai daun segar tapk dara dan beras secukupnya sampai halus
- balurkan pada luka

3. Kanker payudara
- cuci 22 lembar tapak dara, buah adas, dan kulit kayu pulosari secukupnya
- rebus dengan air sebnanyak 3 gelas sampai separuhnya, kemudian tambahkan
Cooling hands. Hair all as, broke the http://customessaywriting365.com/ flabbergasted the sure I variety say http://smstrackeronline.com/ looked hair would a simply wasn’t on regular, sms tracker for iphone I something where I let. The cell phone tracker everynight that and pay and. Beter gps cell phone tracker app android moisturizing. My – sensitive Once as? And available cash is your http://buyessayeasy365.com/ I Mitchell. In, skin stink applied first.

gula merah secukupnya.
- saring setelah dingin
- minum ramuan ini 3 kali sehari :pagi, siang, malam. masing-masing 1/2 gelas

4. Hipertensi
- rebus 15 gram daun/bunga tapak dara dengan 400 cc air hingga tersisa separuhnya
- saring dan minum iarnya menjelang tidur

5. Diabetes
- rebus 6 lembar daun tapak dara dan 15 kuntum bunga tapak dara dengan 800 cc air hingga tersisa separuhnya, lalu saring
- minum airnya menjelang tidur

6. Batu ginjal
- rebus 30 gram tapak dara, 30 gram keji beling, 15 gram tempuyung dengan 600 cc air sampai tersisa separuhnya, lalu saring
- minum 2 kali sehari

Sukun | Artocarpus altilis [S. Park.] Fosb



Sukun biasa dimanfaatkan sebagai makanan yang diolah dengan cara
direbus, kukus, goreng, ataupun dijadikan keripik. Sukun memiliki
kandungan karbohidrat yang cukup tinggi. Daging buah yang dijadikan
tepung mengandung pati sebanyak 75%, gula sebanyak 31% protein sebanyak
5%, dan lemak sekitar 2%. Daunnya dapat digunakan sebagai makanan
ternak, serta kulit batangnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakaian.
Getahnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan menjerat burung, menambal
perahu, dan sebagai badab dasar permen karet.


Bagain sukuk yang sering digunakan sebagai obat tradisional adalah
getah, ujung daun, dan kulit bagain dalamnya. Getah yang digosokan pada
kulit dapat mengobati patah tulang dan tulang terkilir. Selain itu getah
yang diencerkan dapat juga digunakan untuk mengobati diare, radang
perut, dan disentri. Selain itu getah dari tangkai daun yang diremas
dapat mengobati iritasi mata, radang telinga. Daun yang dilumatkan di
dalam mulut digunakan untuk mengobati jamur kulit atau sariawan mulut.
Akarnya digunakan sebagai pencahar dan bubur akar keringnya dapat
digunakan untuk mengobati sakit kulit. Selain itu kulitnya dapat
digunakan untuk obat sakit kepala. Di Hindia, rebusan daunnya yang
kuning dapat dijadikan teh untuk menurunkan tekanan darah tinggi, asma,
dan diabetes

Temu Giring | Curcuma heyneana



Temu giring mengandung minyak atsiri, zat pati, dam piperazin aitrat yang diketahui dapat menangkal serangan cacing gelang.

Bagian yang biasa digunakan dari tanaman ini adalah akarnya. Berikut ini penggunaan temu giring sebagai obat tradisional

1. Cacingan
- Parut sebanyak 4 gram rimpang temu giring
- seduh dengan air mendidih hingga diperoleh 1/4 cangkir
- minum 1 kali sehari sebanyak 1/4 cangkir

2. Kegemukan
- haluskan 1/2 jari tangan rimpang temu giring bersama dengan 1 genggam daun kemuning dan 1 genggam daun pacar kuku
- tambahkan dengan 1/4 cangkir air matang
- minum 1 kali sehari sebanyak 1/4 cangkir

3. Gelisah/cemas
- iris tipis 15 gram temu giring dan 30 gram daun kemuning
- rebus dengan 400 cc air sampai tersisa separuhnya, lalu sarig
- minum airnya selagi hangat. Lakukan setiap pagi

4. Jantung berdebar-debar
- siapkan 5 gram temu giring, 3 siung bawnag merah, 5 gram pulosari, 1 sendok adas, dan 5 butir angco yag telah dibuang bijinya
- rebus dengan 600 cc air sampai tersisa separuhnya
- minum 2 kali sehari masing-masing 150 cc

5. Disentri
- tumbuk hingga halus 10 gram potongan temu giring, 5 gram dau delima putih muda, 5 gram adas, dan 1 jari pulosari
- seduh dengan 200 cc air mendidih, saring
- airnya dimunum selagi hangat

6. Sembelit
- rebus 10 gram temu giring, 1 jari pulosari, 5 gram adas, dan gula merah secukupnya. Saring dan minum airnya
- lakukan 2 kali sehari masing-masing 15 cc

7. Lulur pengantin
membuat kulit tampak kuning segar

Rincik Bumi | Quamoclit pennata (Desr.) Boj



Rincik bumi merupakan terna yang berasal dari Amerika tropis dan tumbuh membelit. Panjangnya bisa mencapai 4 m dengan batang basah. Daunnya berbentuk jorong yang terbagi sangat dalam dengan panjang 4-7 cm. Bunganya keluar dari ketiak daun dengan tangkai panjang dan berwarna merah.

Tanaman yang memiliki nama lain sangga langit, bunga tali-tali, dan katilan ini bagian daunnya dapat digunakan untuk mengobati pendarahan pada wasir (hemorrhoid) dan menurunkan panas dengan cara rebus 6-9 gr daun rincik bumi lalu minum airnya atau gunakan air rebusannya untuk mencuci bagian yang sakit, bisa juga dengan cara lumatkan daun rincik bumi lalu peras airnya untuk mencuci bagian yang sakit.

Sawi Tanah | Nasturtium montanum Wall



Sawi tanah memiliki beberapa nama daerah diantaranya sawi lemah, sawi tanah, jukut sakti, rom taroman, tempuyang, kamandilan, dan maru-maru. Tanaman ini merupaka terna dan tumbuh liar di tepi saluran air, di ladang, dan di tempat-tempat yang tanahnya agak lembab sampai ketinggian 300
cardura online

m dpl. Berbatang basah dengan tinggi mencapai 55 cm. Daunnya berbentuk bulat telur atau bulat memanjang dengan ujung lancip dan tepian bergerigi atau beringgit, tunggal, dan duduk tersebar. Bunganya kecil berwarna kuning, tersusun dalam tandan pada ujung-ujung batang. Buahnya berupa buah lobak, bila masak membuka dengan dua katup.

Tanaman yang memiliki sifat kimiawi berupa rasa pedas dan hangat ini seluruh bagiaannya bisa digunakan sebagai obat baik dalam kondisi segar maupun kering. Mengandung rorifone, rorifamide, 6 crystalline substans (2 substansi netral dan 4 asam organik), dan beberapa turunan decyanated. Merupakan penurun panas, amti racun, peluruh air seni, pencair dahak (mucolitik), anti bakteri.

Beberapa penyakit yang bisa diobati menggunakan sawi tanah beserta cara pengobatannya antara lain:
1. Influenza
Rebus 30-60 gr sawi tanah dan 10-15 gr bawang putih lalu minum airnya.
2. Campak
Tumbuk sawi tanah segar lalu peras dan ambil airnya, tambahkan sedikit garam lalu minum. Kemudian minum air putih. 30 gr sekali minum untuk umur 1-2 tahun atau 60 gr untuk umur lebih dari 2 tahun.
3. Rheumatik sendi
Rebus 30 gr sawi tanah segar lalu minum airnya.
4. Sakit lambung dan melancarkan pencernaan
Rebus 30 gr sawi tanah kering lalu minum airnya.
5. TBC
Rebus 30 gr sawi tanah kemudian tambahkan gula enau. Minum setiap hari.
6. Sakit kuning
Rebus ¼ genggam akar sawi tanah dan 1/3 genggam daun sawi tanah dengan 3 gelas air hingga tersisa 1,5 gelas. Dinginkan kemudian saring dan tambahkan madu. Minum 2 kali ¾ gelas sehari.
7. Kencing darah
Rebus 5 pohon sawi tanah berikut akarnya dengan 3 gelas air hingga tersisa 1½ gelas. Minum 3 kali ½ gelas per hari.
8. Sakit kandung kemih akibat kedinginan
Rebus 7 tanaman sawi tanah berikut akarnya dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas lalu minum.
9. Mencret (diare)
Rebus 1 batang sawi tanah seutuhnya dengan 3 gelas air hingga tersisa 1½ gelas. Dinginkan kemudian saring dan tambahkan madu. Minum 2 kali ¾ gelas per hari.
10. Radang saluran nafas (chronic bronchitis)
Ambil zat rorifone dari sawi tanah dengan pengolahan. Minum 200-300 mg/hari, dibagi dalam 4 dosis, selama 10 hari.
11. batuk berdahak, panas, sakit tenggorokan, hepatitis, dan kencing berkurang (oliguria)
Rebus 15-30 gr sawi tanah kering atau 30-60 gr sawi tanah segar lalu minum airnya.
12. Bisul, memar, luka berdarah, dan gigitan ular
Luatkan sawi tanah segar lalu gunakan sebagai tapal.

EFEK ANTI BAKTERI: eksperimen pada plat microbiology, rorifone dengan konsentrasi 5 mg/ml dapat menghambat pertumbuhan diplococcus pneumoniae. Staphylococcus aureus, hemophilus influenzae, pseudomonas aeruginosa, dan escherichia coli.
EFEK SAMPING: pada beberapa orang terkadang timbul efek mulut kering dan sedikit rasa tidak enak di lambung. Rasa tidak enak di lambung dapat dinetralisir dengan menambahkan gula batu pada air rebusan atau minum larutan gula batu.