Alkisah seorang raja yang kaya raya dan sangat baik, ia mempunyai banyak 
sekali 
  emas dan kuningan, karena terlalu banyak sehingga 
  antara emas dan kuningan tercampur menjadi satu. 
  Suatu hari raja yang baik hati ini memberikan hadiah emas kepada seluruh 
  rakyatnya, dia membuka gudangnya lalu mempersilakan rakyatnya mengambil 
kepingan 
  emas terserah mereka. 
  
  Karena antara emas dan kuningan tercampur menjadi satu sehingga sulit 
sekali di 
  bedakan, mana yang emas dan mana yang kuningan, 
  lalu mana yang emasnya 24 karat dan mana yang emasnya hanya 1 karat, 
namun 
ada 
  peraturan dari sang raja, yaitu apabila mereka sudah 
  memilih dan mengambil satu dari emas itu, mereka tidak boleh 
mengembalikannya 
  lagi. 
  
  Tetapi raja menjanjikan bagi mereka yang mendapat emas hanya 1 karat 
atau 
mereka 
  yang mendapatkan kuningan, mereka dapat bekerja dikebun raja dan merawat 
  pemberian raja itu dengan baik, maka raja akan menambah dan memberikan 
kadar 
  karat itu sedikit demi sedikit. 
  
  Mendengar itu bersukacitalah rakyatnya, sambil mengelu-elukan rajanya. 
Mereka 
  datang dari penjuru tempat, dan satu persatu dari mereka dengan 
berhati-hati 
  mengamat-amati benda-benda itu, waktu yang diberikan kepada mereka semua 
ialah 
  satu setengah hari, dengan perhitungan setengah hari untuk memilih, 
setengah 
  hari untuk merenungkan, dan setengah hari lagi untuk memutuskan. 
  
  Para prajurit selalu siaga menjaga keamanan pemilihan emas tersebut, 
karena 
  tidak jarang terjadi perebutan emas yang sama diantara mereka. 
  Selama proses pemilihan berlangsung, seorang prajurit mencoba bertanya 
kepada 
  salah seorang rakyatnya, "apa yang kau amat-amati, sehingga satu 
setengah 
hari 
  kau habiskan waktumu disini?", jawab orang itu "tentu saja aku harus 
  berhati-hati, aku harus mendapatkan emas 24 karat itu", lalu tanya 
prajurit itu 
  lagi "seandainya emas 24 karat itu tidak pernah ada, atau hanya ada satu 
  diantara setumpuk emas ini, apakah engkau masih saja mencarinya?, 
sedangkan 
  waktumu sangat terbatas", jawab orang itu lagi "tentu saja tidak, aku 
akan 
  mengambil emas terakhir yang ada ditanganku begitu waktuku habis". 
  
  Lalu prajurit itu berkeliling dan ia menjumpai seorang yang tampan, 
melihat 
  perangainya ia adalah seorang kaya, bertanyalah prajurit itu 
  kepadanya "hai orang kaya apa yang kau cari disini, bukankah engkau 
sudah 
lebih 
  dari cukup?" ,jawab orang kaya itu "bagiku hidup adalah uang, kalau aku 
bisa 
  mengambil emas ini, tentu saja itu berarti menambah keuntunganku". 
  
  Kemudian prajurit itu kembali mengawasi satu persatu dari mereka, maka 
tampak 
  olehnya seseorang, yang sejak satu hari ia selalu menggenggam kepingan 
emasnya, 
  lalu dihampirinya orang itu "mengapa engkau diam disini?, tidakkah 
engkau 
  memilih emas-emas itu? atau tekadmu sudah bulat untuk mengambil emas 
  itu?",mendengar perkataan prajurit itu, orang ini hanya diam saja, maka 
prajurit 
  itu bertanya lagi "atau engkau yakin bahwa itulah emas 24 karat, 
sehingga 
  engkau tidak lagi berusaha mencari yang lain?", orang itu masih terdiam, 
  prajurit itu semakin penasaran, lalu ia lebih mendekat lagi "tidakkah 
engkau 
  mendengar pertanyaanku?", sambil menatap prajurit, orang itu menjawab 
"tuan 
  saya ini orang miskin, saya tidak pernah tahu mana yang emas dan mana 
yang 
  kuningan, tetapi hati saya memilih emas ini, sayapun tidak tahu, berapa 
kadar 
  emas ini, atau jika ternyata emas ini hanya kuninganpun saya juga tidak 
tahu", 
  "lalu mengapa engkau tidak mencoba bertanya kepada mereka, atau kepadaku 
kalau 
  engkau tidak tahu" tanya prajutit itu lagi. 
  
  "Tuan emas dan kuningan ini milik raja, jadi menurut saya hanya raja 
yang 
tahu, 
  mana yang emas dan mana yang kuningan, mana yang 1 karat dan mana 
yang 24 
karat. 
  Tapi satu hal yang saya percaya janji raja untuk mengubah kuningan 
menjadi 
emas 
  itu yang lebih penting" jawabnya lugu. Prajurit ini semakin penasaran 
"mengapa 
  bisa begitu?", "bagi saya berapapun kadar karat emas ini cukup buat 
saya, 
karena 
  kalau saya bekerja, saya membutuhkan waktu bertahun-tahun menabung untuk 
membeli 
  emas tuan" prajurit tampak tercengang mendengar jawaban dari orang ini, 
lalu ia 
  melanjutkan perkataannya "lagi pula tuan, peraturannya saya tidak boleh 
menukar 
  emas yang sudah saya ambil", "tidakkah engkau mengambil emas-emas yang 
lain dan 
  menukarkannya sekarang, selagi masih ada waktu?" tanya prajurit lagi, 
"saya 
  sudah menggunakan waktu itu, kini waktu setengah hari terakhir saya, 
inilah 
  saatnya saya mengambil keputusan, jika saya gantikan emas ini dengan 
yang 
lain, 
  belum tentu saya mendapat yang lebih baik dari punya saya ini, saya 
memutuskan 
  untuk mengabdi pada raja dan merawat milik saya ini, untuk menjadikannya 
emas 
  yang murni", tak lama lagi lonceng istana berbunyi, tanda berakhir sudah 
  kegiatan mereka. 
  
  Lalu raja keluar dan berdiri ditempat yang tinggi sambil berkata "wahai 
rakyatku 
  yang kukasihi, semua emas yang kau genggam itu adalah hadiah yang telah 
  kuberikan, sesuai dengan perjanjian, tidak seorangpun diperbolehkan 
menukar 
  ataupun menyia-nyiakan hadiah itu, jika didapati hal diatas maka 
orang itu 
akan 
  mendapat hukuman karena ia tidak menghargai raja" kata-kata raja itu 
disambut 
  hangat oleh rakyatnya. Lalu sekali lagi dihadapan rakyatnya raja ingin 
  memberitahu tentang satu hal "dan ketahuilah, bahwa sebenarnya tidak ada 
emas 24 
  karat itu, hal ini dimaksudkan bahwa kalian semua harus mengabdi kepada 
  kerajaan, dan hanya akulah yang dapat menambah jumlah karat itu, karena 
akulah 
  yang memilikinya. Selama satu setengah hari, setengah hari yang kedua 
yaitu saat 
  kuberikan waktu kepada kalian semua untuk merenungkan pilihan, kalian 
kutunggu 
  untuk datang kepadaku menanyakan perihal emas itu, tetapi sayang sekali 
hanya 
  satu orang yang 
  datang kepadaku untuk menanyakannya". 
  
  Demikianlah raja yang baik hati dan bijaksana itu mengajar rakyatnya, 
dan 
selama 
  bertahun-tahun ia dengan sabar menambah karat satu persatu dari emas 
rakyatnya. 
  
  Dikutip dari : 
  Kumpulan Sharing dan Cerpen Judul Asli : When We Have to Choice 
  
  
  Berharap melalui alkisah diatas kita dapat merefleksi diri dalam mencari 
  pasangan hidup : 
  
  1. Bagi yang sedang mencari pasangan alias cari pacar (setengah hari 
untuk 
  memilih) Memilih memang boleh tapi manusia tidak ada yang sempurna, 
jangan 
lupa 
  emas-emas itu milik sang raja, jadi hanya dia yang tahu menahu masalah 
itu, 
  artinya setiap manusia milik Tuhan jadi berdoalah untuk berkomunikasi 
denganNya 
  tentang pasangan Anda. 
  
  2. Bagi yang telah memperoleh pasangan tapi belum menikah (setengah hari 
untuk 
  merenungkan) 
  Mungkin pertama kali Anda mengenal, si dia nampak emas 24 karat,ternyata 
  setelah bertahun-tahun kenal, si dia hanya berkadar 10 karat. Diluar, 
memang 
  kita dihadapkan dengan banyak pilihan, sama dengan rakyat yang memilih 
emas 
  tadi, akan tetapi pada saat kita sudah mendapatkannya, belum tentu waktu 
kita 
  melepaskannya kita mendapat yang lebih baik. Jadi jika dalam tahap ini 
Anda 
  merasa telah mendapatkan dia, hal yang terbaik dilakukan ialah menilai 
secara 
  obyektif siapa dia (karena itu keterbukaan dan komunikasi sangat penting 
dalam 
  menjalin hubungan), dan menyelaraskan hati Anda bersamanya, begitu Anda 
tahu 
  tentang hal terjelek dalam dirinya sebelum Anda menikah itu lebih baik, 
dengan 
  demikian Anda tidak merasa shock setelah menikah, tinggal bagaimana Anda 
  menerimanya, Anda mampu menerimanya atau tidak, Anda mengusahakan 
perubahannya 
  atau tidak, "cinta selalu berjuang", dan jangan anggap tidak pernah ada 
masalah 
  dalam jalan cinta Anda, justru jika dalam tahap ini Anda tidak pernah 
mengalami 
  masalah dengan pasangan Anda (tidak pernah bertengkar mungkin). Anda 
malah 
  harus berhati- hati, karena ini adalah hubungan yang tidak sehat, 
berarti 
  banyak kepura-puraan yang ditampilkan dalam hubungan Anda, yang 
terpenting 
  adalah niat baik diantara pasangan, sehingga dengan komitmen dan cinta, 
segala 
  sesuatu selalu ada jalan keluarnya. Meskipun dalam tahap ini Anda masih 
punya 
  waktu setengah hari lagi untuk memutuskan, artinya anda masih dapat 
berganti 
  pilihan, akan tetapi pertimbangkan dengan baik hal ini. 
  
  3. Bagi yang telah menikah (setengah hari untuk memutuskan) 
  Dalam tahap ini, siapapun dia berarti anda telah mengambil 
  keputusan untuk memilihnya, jangan berfikir untuk mengambil keuntungan 
  dari pasangan Anda, jika ini terjadi berarti Anda egois, sama halnya 
dengan 
  orang kaya diatas, dan dengan demikian Anda tidak pernah puas dengan 
diri 
  pasangan Anda, maka tidak heran banyak terjadi perselingkuhan. 
  Anda tidak boleh merasa menyesal dengan pilihan Anda sendiri, jangan 
kuatir raja 
  selalu memperhatikan rakyatnya, dan menambah kadar karat pada emasnya. 
  
  Jadi percayalah kalau Tuhan pasti akan memperhatikan Anda, dan Dia yang 
paling 
  berkuasa mengubah setiap orang. Perceraian bukanlah solusi, sampai kapan 
kita 
  harus menikah lalu bercerai, menikah lagi dan bercerai lagi???, ingatlah 
si dia 
  adalah hadiah, siapapun dia terimalah dia karena sekali lagi itulah 
pilihan 
  Anda, ingat ini adalah setengah hari terakhir yaitu 
  waktu untuk memutuskan, setelah itu Anda tidak boleh menukar atau 
menyia-nyiakan 
  emas Anda, jadi peliharalah pasangan Anda sebagaimana hadiah terindah 
yang 
telah 
  Tuhan berikan. Dan apapun yang terjadi dengan pasangan Anda 
komunikasikanlah 
  dengan Tuhan, karena Dia yang memiliki hati setiap manusia.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar