Selasa, 09 April 2013
Pelajar SMA dicabuli 4 pemuda di musala kantor
Seorang pelajar kelas 10 sebuah SMA di Kabupaten Waykanan Provinsi Lampung, Yo (16), diperkosa oleh empat pemuda. Gilanya, aksi cabul itu dilakukan di musala kantor salah satu dinas Pemerintah Kabupaten Waykanan.
Kabag Humas Polres Waykanan AKP Yohanis didampingi Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Bripka Tosira dan sejumlah anggota, di Blambanganumpu, Kamis, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) disaksikan sejumlah staf dinas.
"Tiga tersangka pemerkosa, yakni Alfian, Adrian, dan Andi sudah kami tahan. Seorang lagi, bernama Heru alias Ari masih dalam pencarian (DPO, Red)," ujar Tosira, Kamis (11/4). Demikian dikutip antara.
Beberapa tersangka pemerkosaan itu, demikian Tosira, adalah staf Bagian Umum Pemkab Waykanan yang berstatus PNS maupun tenaga honorer.
Kanit PPA Polres Waykanan itu menerangkan, korban dibawa Ari alias Heru dari rumahnya ke kompleks kantor Pemkab Waykanan pada pukul 21.00 WIB, Selasa (9/4) malam, kemudian dia diduga diperkosa di tempat itu oleh para pelaku secara bergantian.
Korban yang ketakutan setelah diperkosa di musala dinas itu kemudian berlari sehingga masuk ke dalam sumur.
"Korban kenal dengan Ari sekitar dua bulan yang lalu melalui facebook. Kondisi korban saat ini sedang trauma. Kami saat ini menunggu hasil visum dari RSUD ZA Pagar Alam," katanya pula.
Para tersangka pemerkosaan itu, menurut Tosira, membuka pintu kantor dinas itu dengan menggunakan kunci cadangan.
"Tersangka pemerkosaan terhadap pelajar SMA tersebut terancam hukuman 15 tahun penjara berdasarkan pasal 81 dan 82 Undang-Undang Perlindungan Anak tahun 2002," ujar Tosira pula.
Setelah melakukan olah TKP, polisi menyita ambal warna cokelat bergambar kuda yang menurut sejumlah staf biasanya tidak diletakkan di ruang peribadatan di TKP itu, untuk keperluan penyelidikan.
"Barang bukti lain berupa uang Rp1,5 juta, 15 pecahan Rp 100.000, HP merek nokia warna pink, dan pakaian korban saat kejadian," kata dia lagi.
Ketua Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Waykanan, Supri Iswan mengecam tindak pemerkosaan yang diduga dilakukan para pelaku di tempat ibadah di lingkungan kantor pemerintah tersebut, dan minta pelaku dihukum seberat-beratnya.
"Ini mencemaskan, tempat ibadah dan kantor pemerintah saja bisa dijadikan tempat berbuat asusila. GP Ansor mengecam tindakan amoral dan terkutuk para pelaku," kata Supri pula.
Dia menyatakan, siap mengajak jajarannya berpartisipasi jika diajak institusi terkait untuk sosialisasi kepada masyarakat guna melindungi anak-anak mereka.
"Orang tua harus berhati-hati dan waspada menjaga anaknya karena keamanan bukan tanggung jawab polisi semata," ujar dia lagi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar