Pada 4000 SM, tenaga dalam sudah dikenal oleh orang-orang Mesir kuno. Dalam sebuah buku Papyrus "Yedimesish Ontologia" yang sudah disalin dalam bahasa Gri Kuno, menceritakan, bila otot bahu digerakkan akan mengeluarkan tenaga aneh sehingga dapat merobohkan orang yang sedang marah
Pada saat itu orang-orang Mesir kuno mengenal tenaga dalam dengan sebutan Krachtologi dari kata "logos" yang berarti belajar dan "krachtos" yang berarti tenaga
Dari Mesir, Krachtologi berkembang ke Babylon, Yunani, Romawi dan Persia. Di Persia tenaga semacam ini dinamakan Dacht. Dalam Dahtayana disebutkan bahwa pada suku Bukht dan Persia, terkenal ilmu perang dinamakan Dahtuz ialah merobohkan musuh dari jarak jauh. Kaum bangsawan Persia dilatih sejenis senam waktu dinihari sehingga mereka mempunyai tenaga Daht itu.
Orang-orang Tionghoa, Tartar, Patan, Moghul, mengenal beberapa silat yang dapat merobohkan orang dari jauh. Di Cina terkenal beberapa macam silat yang mempergunakan Kracht, diantaranya Gin Kang, Kwie Kang dengan jurus tinju dan Wie Kang dengan jurus terbuka. Wie Kang disebut jurus sepuluh, jurus ini tersebar sampai Vietnam, Campa, Malaya, dan Indonesia. Tumbuhlah menjadi beberapa aliran, diantaranya silat Mandar dari Sulawesi, silat Timpung dari Jawa Timur dan silat Nampon dari Jawa Barat, dlsb.
Metode pelatihan
Selasa, 01 Mei 2007
Minggu, 08 April 2007
Kurikulum Pendidikan
Kurikulum Pendidikan
KURIKULUM PENDIDIKAN
Materi kurikulum pendidikan wajib diberikan ke siswa Tapak Suci sesuai dengan ketentuan materi sesuai dengan tingkatan siswa
Kamis, 08 Maret 2007
MAKNA LAMBANG IPSI
MAKNA LAMBANG IPSIWarna Dasar putih :
;. Suci dalam amal perbuatan
Warna Merah :
;. Berani dalam kebenaran
Warna Hijau :
;. Ketenangan dalam menghadapi segala sesuatu menuju ke kemantapan jiwa, karena selalu beriman dan bertauhid kepada Tuhan Yang Maha Esa secara hikmat dan syahdu
Warna Kuning :
;. Berarti bahwa IPSI mengutamakan budi pekerti dan kesejahteraan lahir dan batin dalam menuju kejayaan nusa dan bangsa
Bentuk Perisai Segi Lima :
;. berarti bahwa IPSI berasaskan landasan idiil Pancasila, serta bertujuanmembentuk manusia Pancasila sejati
Sayap Garuda berwarna Kuning berototkan merah :
;. Berarti kekuatan bangsa Indonesia yang bersendikan kemurnian, keluruhan dan dinamika, Sayap 18 lembar, bulu 5 lembar + 4 lembar + 8 lembar berarti tanggal berdirinya IPSI adalah 18 Mei 1948. Sayap 18 lembar, terdiri dari 17+1 berarti IPSI dengan semangat Proklamasi Kemerdekaan berssatu membangun negara
Untaian lima lingkaran :
;, Melambangkan bahwa IPSI melalui olahraga merupakan ikatan peri kemanusiaan antara pelbagai aliran dengan memegang teguh asas kekeluargaan, persaudaraan dan kegotong royongan
Ikatan pita berwarna merah Putih :
;, Bahwa IPSI merupakan suatu ikatan pemersatu dari pelbagai aliran Pencak Silat, yang menjadi hasil budaya yang kokoh karena dilandasi oleh rasa berbangsa, berbahasa dan bertanah air Indonesia
Gambar tangan putih di dalam Dasar hijau :
;, Menggambarkan bahwa IPSI membantu negara dalam bidang ketahanan nasional melalui pembinaan mental/fisik agar kader-kader IPSI berkepribadian nasional serta berbadan sehat, kuat dan tegap
Gambar senjata trisula :
;, Berlambang selalu siap siaga IPSI dalam partisipasi di dalam pembangunan Negara melalui tiga usaha pokok, yaitu ;
1. mengusahakan keluhuran budipekerti
2. memelihara seni budaya bangsa indonesia
3. menjalankan krida olahraga ( bela diri pencak silat )
Untuk bendera dasar hijau berbanding 2 : 3 sedangkan untuk lambang ( Badge ) berbentuk segi lima. Nama daerah ditulis di bawah lambang bewarna kuning.
;. Suci dalam amal perbuatan
Warna Merah :
;. Berani dalam kebenaran
Warna Hijau :
;. Ketenangan dalam menghadapi segala sesuatu menuju ke kemantapan jiwa, karena selalu beriman dan bertauhid kepada Tuhan Yang Maha Esa secara hikmat dan syahdu
Warna Kuning :
;. Berarti bahwa IPSI mengutamakan budi pekerti dan kesejahteraan lahir dan batin dalam menuju kejayaan nusa dan bangsa
Bentuk Perisai Segi Lima :
;. berarti bahwa IPSI berasaskan landasan idiil Pancasila, serta bertujuanmembentuk manusia Pancasila sejati
Sayap Garuda berwarna Kuning berototkan merah :
;. Berarti kekuatan bangsa Indonesia yang bersendikan kemurnian, keluruhan dan dinamika, Sayap 18 lembar, bulu 5 lembar + 4 lembar + 8 lembar berarti tanggal berdirinya IPSI adalah 18 Mei 1948. Sayap 18 lembar, terdiri dari 17+1 berarti IPSI dengan semangat Proklamasi Kemerdekaan berssatu membangun negara
Untaian lima lingkaran :
;, Melambangkan bahwa IPSI melalui olahraga merupakan ikatan peri kemanusiaan antara pelbagai aliran dengan memegang teguh asas kekeluargaan, persaudaraan dan kegotong royongan
Ikatan pita berwarna merah Putih :
;, Bahwa IPSI merupakan suatu ikatan pemersatu dari pelbagai aliran Pencak Silat, yang menjadi hasil budaya yang kokoh karena dilandasi oleh rasa berbangsa, berbahasa dan bertanah air Indonesia
Gambar tangan putih di dalam Dasar hijau :
;, Menggambarkan bahwa IPSI membantu negara dalam bidang ketahanan nasional melalui pembinaan mental/fisik agar kader-kader IPSI berkepribadian nasional serta berbadan sehat, kuat dan tegap
Gambar senjata trisula :
;, Berlambang selalu siap siaga IPSI dalam partisipasi di dalam pembangunan Negara melalui tiga usaha pokok, yaitu ;
1. mengusahakan keluhuran budipekerti
2. memelihara seni budaya bangsa indonesia
3. menjalankan krida olahraga ( bela diri pencak silat )
Untuk bendera dasar hijau berbanding 2 : 3 sedangkan untuk lambang ( Badge ) berbentuk segi lima. Nama daerah ditulis di bawah lambang bewarna kuning.
Rabu, 08 Maret 2006
SEJARAH 10 PERGURUAN IPSI
Pasca penyerahan kedaulatan oleh Belanda kepada Republik Indonesia (dulu masih bernama RIS-Republik Indonesia Serikat) tanggal 27 Desember 1949, pusat Pemerintahan Republik Indonesia berpindah tempat dari Yogykarta kembali ke Jakarta. Sebelumnya, selama empat tahun Yogyakarta pernah menjadi ibukota Republik Indonesia, yaitu resminya sejak 4 Januari 1946 sampai 27 Desember 1949. Perpindahan pusat pemerintahan tersebut diikuti dengan perpindahan kantor kementerian, dan kantor-kantor atau instansi milik pemerintah.
Demikan pula pada tahun 1950 Pengurus Besar IPSI secara de facto juga berpindah tempat dari Yogyakarta ke Jakarta, sekalipun tidak semua anggota pengurus-pengurus Ikatan Pencak Silat Indonesia dapat ikut pindah ke Jakarta. Waktu itu IPSI baru 2 tahun berdiri, yaitu sejak didirikan pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, oleh Panitia Persiapan Persatuan Pencak Silat Indonesia, yang menetapkan Mr. Wongsonegoro sebagai Ketua PB.IPSI.
Saat IPSI berdiri, Republik Indonesia sedang dalam masa perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan dan memantapkan kedaulatan Republik Indonesia, yang harus ditempuh melalui perjuangan baik secara fisik maupun diplomasi. Kondisi ini juga mengakibatkan IPSI yang masih berusia muda harus mengkonsentrasikan pengabdiannya kepada perjuangan kemerdekaan, sehingga kondisi manajerial dan operasional IPSI kala itu mau tidak mau mengalami penyusutan.Di sisi lain, Pemerintah Pusat RI kala juga sedang menghadapi pemberontakan Darul Islam dan Tentara Islam Indonesia ( DI/TII ) di beberapa daerah, termasuk di Jawa dan Lampung. Untuk menambah kekuatan dalam melawan DI/TII tersebut, Panglima Teritorium III waktu itu, Kolonel (terakhir Letnan Jenderal) R.A. Kosasih, dibantu Kolonel Hidayat dan Kolonel Harun membentuk PPSI (Persatuan Pencak Silat Indonesia), yang kala itu didirikan untuk menggalang kekuatan jajaran Pencak Silat dalam menghadapi DI/TII yang berkembang di wilayah Lampung, Jawa Barat (termasuk Jakarta), Jawa Tengah bagian Barat termasuk D.I. Yogyakarta.Setidaknya dalam kondisi tersebut timbulah dualisme dalam pembinaan dan pengendalian Pencak Silat di Indonesia, yaitu Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) dengan konsentrasi lebih banyak dalam hal pembinaan pada aspek Olah Raga, sedangkan Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI) lebih banyak membina pada aspek seni pertunjukan (ibing Pencak Silat) dan Pencak Silat bela diri untuk melawan DI/TII. Selain dua organisasi, IPSI dan PPSI ini, juga terdapat beberapa organisasi lain seperti Bapensi, yang masing-masing berupaya merebut pengaruh sebagai induk pembinaan pencak silat di Indonesia.
Sementara itu IPSI harus berjuang keras agar pencak silat dapat masuk sebagai acara pertandingan di Pekan Olahraga Nasional. Hal serupa juga dilakukan oleh PPSI yang setiap menjelang PON juga berusaha untuk memasukkan pencak silatnya agar dapat ikut PON. Namun Pemerintah, yang pada tahun 1948 juga ikut berperan mendirikan IPSI, hanya mengenal IPSI sebagai induk organisasi pencak silat di Indonesia.
Kala itu induk organisasi olahraga yang ada adalah KOI (Komite Olimpiade Indonesia) diketuai oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dan PORI (Persatuan Olahraga Republik Indonesia) dengan Ketua Widodo Sosrodiningrat.Di tahun 1951, PORI melebur kedalam KOI. Tahun 1961 Pemerintah membentuk Komite Gerakan Olahraga (KOGOR) untuk mempersiapkan pembentukan tim nasional Indonesia menghadapi Asian Games IV di Jakarta. Kemudian di tahun 1962 Pemerintah untuk pertama kalinya membentuk Departemen Olahraga (Depora) dan mengangkat Maladi sebagai menteri olahraga. Selanjutnya di tahun 1964 Pemerintah membentuk Dewan Olahraga Republik Indonesia (DORI), yang mana semua organisasi KOGOR, KOI, top organisasi olahraga dilebur ke dalam DORI.
Pada tanggal 25 Desember 1965, IPSI ikut membentuk Sekretariat Bersama Top-top Organisasi Cabang Olahraga, yang kemudian mengusulkan mengganti DORI menjadi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang mandiri dan bebas dari pengaruh politik, yang kemudian kelak pada 31 Desember 1966 KONI dibentuk dengan Ketua Umum Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Maka kala itu IPSI juga ikut memegang peranan penting dalam sejarah pembentukan KONI sehingga kelak menjadi induk organisasi olahraga di Indonesia.
Menjelang Kongres IV IPSI tahun 1973 beberapa tokoh Pencak Silat yang ada di Jakarta membantu PB IPSI untuk mencari calon Ketua Umum yang baru, karena kondisi Mr. Wongsonegoro yang pada saat itu sudah tua sekali. Salah satu nama yang berhasil diusulkan adalah Brigjen.TNI Tjokropranolo (terakhir Letjen TNI) yang pada saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sekalipun kelak kemudian pada Kongres IV ini beliau terpilih sebagai Ketua Umum PB IPSI, namun jalan bagi Brigjen.TNI. Tjokropranolo tidaklah semudah yang dibayangkan. Masih banyak tugas dan tanggung jawab PB IPSI yang kelak harus dihadapi dengan serius. Disamping itu PB IPSI pun perlu merumuskan jati dirinya secara lebih aktif, disamping merumuskan bagaimana mempertahankan eksistensi dan historis IPSI dalam langkah pembangunan nasional.
Karena itu kemudian Brigjen.TNI. Tjokropranolo dibantu oleh beberapa Perguruan Pencak Silat yaitu:
- dari Tapak Suci Bapak Haryadi Mawardi, dibantu Bpk. Tanamas;
- dari KPS Nusantara Bp. Moch Hadimulyo dibantu Bp. Sumarnohadi, Dr. Rachmadi, Dr. Djoko Waspodo;
- dari Kelatnas Perisai Diri Bp. Arnowo Adji HK;
- dari Phasadja Mataram Bp. KRT Sutardjonegoro;
- dari Perpi Harimurti Bp. Sukowinadi;
- dari Perisai Putih Bp.Maramis, Bp. Runtu, Bp. Sutedjo dan Bp. Himantoro;
- dari Putera Betawi Bp.H. Saali;
- dari Persaudaraan Setia Hati Bp. Mariyun Sudirohadiprodjo, Bp. Mashadi, Bp. Harsoyo dan Bp.H.M. Zain;
- dari Persaudaraan Setia Hati Terate Bp. Januarno, Bp. Imam Suyitno dan Bp. Laksma Pamudji.
Salah satu tantangan yang cukup berarti saat itu adalah belum berintegrasinya PPSI ke dalam IPSI. Kemudian atas jasa Bapak Tjokropranolo berhasil diadakan pendekatan kepada 3 (tiga) pimpinan PPSI yang kebetulan satu corps yaitu Corps Polisi Militer. Sejak itu PPSI setuju berintegrasi dengan IPSI, kemudian Sekretariat PB IPSI di Stadion Utama dijadikan juga sebagai Sekretariat PPSI. Pada Kongres IV IPSI itulah kelak kemudian, H. Suhari Sapari, Ketua Harian PPSI datang ke Kongres dan menyatakan bahwa PPSI bergabung ke IPSI.
Kongres IV IPSI tahun 1973 menetapkan Bp. Tjokropranolo sebagai Ketua PB. IPSI menggantikan Mr. Wongsonegoro. Mr. Wongsonegoro telah berjasa mengantarkan IPSI dari era perjuangan kemerdekaan menuju era yang baru, era mengisi kemerdekaan. Saat inilah seolah IPSI berdiri kembali dan lebih berkonsentrasi pada pengabdiannya, setelah sebelumnya melalui masa-masa perang fisik dan diplomasi yang dialami seluruh bangsa Indonesia. Di bawah kepemimpinan Bapak Tjokropranolo ini IPSI semakin mantap berdiri dengan tantangan-tantangan yang baru sesuai perkembangan zaman. Pada Kongres IV IPSI itu pun sepuluh perguruan yang menjadi pemersatu dan pendukung tetap berdirinya IPSI diterima langsung sebagai anggota IPSI Pusat, dan kemudian memantapkan manajemen, memperkuat rentang kendali PB IPSI sampai ke daerah-daerah, dan mempersatukan masyarakat pencak silat dalam satu induk organisasi. Untuk selajutnya Bapak Tjokropranolo menegaskan bahwa 10 (sepuluh) Perguruan Silat tersebutlah yang telah berhasil bukan sekedar menyusun bahkan juga melaksanakan program-program IPSI secara konsisten dan berkesinambungan.
Maka selanjutnya yang dimaksud dengan sepuluh perguruan tersebut adalah:
- Tapak Suci,
- KPS Nusantara,
- Kelatnas Perisai Diri,
- Phasadja Mataram,
- Perpi Harimurti,
- Perisai Putih,
- Putera Betawi,
- Persaudaraan Setia Hati,
- Persaudaraan Setia Hati Terate,
- Persatuan Pencak Seluruh Indonesia (PPSI).
Pada waktu kepemimpinan Bapak. H. Eddie M. Nalapraya nama kelompok 10 (sepuluh) Perguruan Silat anggota IPSI Pusat tersebut diubah menjadi 10 (sepuluh) Perguruan Historis, setelah sebelumnya sempat istilahnya disebut sebagai Top Organisasi, atau Perguruan Induk kemudian menjadi Perguruan Anggota Khusus karena keanggotannya di IPSI Pusat menjadi anggota khusus. Di dalam setiap Munas IPSI maka Perguruan Historis ini selalu menjadi peserta dan memiliki hak suara di dalam Munas.
Selasa, 24 Mei 2005
MENGATASI HIDUNG TERSUMBAT SECARA ALAMI
Ketika menderita pilek atau alergi, seringkali orang mengalami kesulitan bernapas karena sinusnya terganggu atau akrab disebut hidung mampet. Hampir semua orang pernah mengalami hal ini.
Sinus adalah rongga pada tulang di sekitar hidung. Rongga-rongga ini terus menerus menghasilkan lendir yang dialirkan ke hidung. Gangguan aliran lendir karena berbagai sebab akan menyebabkan penumpukan lendir di rongga sinus. Kecelakaan yang menyebabkan trauma kepala juga dapat menutup sinus dan menyebabkan penyempitan sinus yang bertahan lama atau bahkan permanen.
"Untuk mengatasinya, banyak orang menggunakan semprotan hidung untuk meredakan hidung tersumbat (dekongestan) tanpa resep dokter. Namun, obat ini tidak untuk semua orang dan ada beberapa risiko kesehatan karena meminum obat tertentu, terutama obat semprotan hidung dan dekongestan," kata Chris Kilham, pemburu obat alami dan dosen etnobotani di University of Massachusetts Amherst.
Cedera yang menyebabkan penyempitan sinus biasanya memerlukan pembedahan. Namun hidung mampet karena pilek, flu, alergi atau konsumsi makanan tertentu dapat dihilangkan dengan obat-obatan alami.
Seperti dilansir FoxNews, Selasa (18/2/2012), cara-cara alami untuk meredakan hidung mampet adalah sebagai berikut:
Larutan Air Garam
Mengaliri sinus dengan larutan air garam encer seringkali efektif untuk mengatasi sinus mampet. Sebuah wadah kecil serupa seperti teko mini yang disebut 'neti pot' seringkali digunakan untuk mengalirkan larutan garam ke hidung. Banyak orang yang telah mencobanya, dan hasilnya cukup memuaskan.
Menghirup Zat Aromatik atau Inhaler
Cara lain untuk mengusir hidung mampet adalah dengan menghirup uap zat aromatik seperti mentol atau kayu putih. Produk inhaler yang mengandung mentol, minyak peppermint, dan Cajeput eucalyptol, komponen dari kayu putih cukup mujarab. Cukup letakkan inhaler tepat di bawah hidung, kemudian dihirup, maka uap dari inhaler akan melonggarkan sinus.
Produk aromatik lain dari bahan-bahan yang sama juga dapat membantu. Jika mengalami hidung mampet, isilah bak mandi dengan air panas, teteskan 4 - 5 tetes minyak aromatik, masuklah ke bak mandi, dan hirup uapnya.
Minyak dan Suplemen Kayu Putih
Cara lain untuk mengatasi hidung mampet adalah menghirup obat batuk berbahan dasar kayu putih. Ketika obat ini dihirup, maka sinus akan terbuka. Produk suplemen berbahan dasar kayu putih juga efektif. Kapsul kecil yang mengandung ekstrak kayu putih dapat membersihkan hidung tersumbat. Produk ini baik untuk mengatasi gangguan sinus yang lebih parah.
Menthol
Peppermint mengandung mentol, dan ketika minum teh peppermint, mentol dalam teh akan menyebar sampai ke dalam sinus dan membantu untuk melebarkan sinus. Peppermint tidak sekuat kayu putih, tetapi seringkali bekerja dengan baik.
Hindari Susu
Banyak orang yang tidak dapat mentoleransi produk susu, namun sering tidak menyadarinya dan mengalami sinus tersumbat selama bertahun-tahun pada suatu waktu. Jika menderita sinus tersumbat yang kronis, hindari semua produk susu, keju, dan krim untuk sementara waktu. Jika menghindari susu dapat membuat sinus lebih lega, maka besar kemungkinan penyebab sinus tersumbatnya disebabkan oleh konsumsi susu.
Hindari Penyebab Alergi
Zat penyebab alergi dari lingkungan seperti debu, ragi dan jamur juga dapat menyebabkan gangguan pada sinus. Penyaringan udara yang tidak memadai di kantor atau lingkungan yang tidak bersih dapat menyebabkan gangguan sinus yang tidak berhenti meskipun telah mencoba berbagai upaya.
Senin, 18 April 2005
Keyakinan Serta Cita-cita Hidup Muhammadiyah
1. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur'an dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang diridhai Allah SWT, untuk malaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
2. Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan spritual, duniawi dan ukhrawi.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:
a. Al-Qur'an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW;
b. Sunnah Rasul: Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur'an yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-bidang:
a. 'Aqidah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bid'ah dan khufarat, tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam.
b. Akhlak
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Qur'an dan Sunnah rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia
c. Ibadah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
d. Muamalah Duniawiyah
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu'amalat duniawiyah (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran Agama serta menjadi semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.
5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi Allah SWT:
"BALDATUN THAYYIBATUB WA ROBBUN GHOFUR"
(Keputusan Tanwir Tahun 1969 di Ponorogo)
Catatan:
Rumusan Matan tersebut telah mendapat perubahan dan perbaikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah:
1. Atas kuasa Tanwir tahun 1970 di Yogyakarta;
2. Disesuaikan dengan Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke 41 di Surakarta.
2. Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan spritual, duniawi dan ukhrawi.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:
a. Al-Qur'an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW;
b. Sunnah Rasul: Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur'an yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-bidang:
a. 'Aqidah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bid'ah dan khufarat, tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam.
b. Akhlak
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Qur'an dan Sunnah rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia
c. Ibadah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
d. Muamalah Duniawiyah
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu'amalat duniawiyah (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran Agama serta menjadi semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.
5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi Allah SWT:
"BALDATUN THAYYIBATUB WA ROBBUN GHOFUR"
(Keputusan Tanwir Tahun 1969 di Ponorogo)
Catatan:
Rumusan Matan tersebut telah mendapat perubahan dan perbaikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah:
1. Atas kuasa Tanwir tahun 1970 di Yogyakarta;
2. Disesuaikan dengan Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke 41 di Surakarta.
Selasa, 08 Juli 2003
SISWA DASAR
SISWA DASAR
- I. BENTUK KUDA-KUDA DASAR
- 1. Kuda-Kuda Berat ditengah
- 2. Kuda-Kuda Berat dibawah
- 3. Kuda-kuda Berat didepan
- 4. Kuda-Kuda Berat dibelakang
- 5. Kuda-Kuda satu kaki
- 6. Kuda-Kuda Segaris Menghadap
- II. CARA MELANGKAH
- 1. Melangkah maju 3x, mundur 3x
- 2. Menggeser Maju 3X, mundur 3X
- 3. Menggeser Samping kanan 3X, kiri 3X
- 4. Langkah DEDET maju 3X, mundur 3x
- III. KUDA-KUDA BALIK
- 1. Balik 1
- 2. Balik 2
- 3. Balik 3
- 4. Balik 4
- IV. HINDARAN
- 1. Rajawali Terbang
- 2. Tangkai Mawar Layu tertiup angina
- V. JURUS DASAR
- 1. Katak Melempar Tubuh
- 2. Mawar Mekar
- 3. Mawar Layu
- 4. Naga Terbang dalam
- 5. Naga Terbang Luar
- 6. Tandukan Naga Jantan
- 7. Ikan Terbang menjulang angkasa
- 8. Ikan Terbang Menggoyang sirip
- 9. Rajawali Mengibas sayap atas
- 10. Rajawali Mengibas sayap Bawah
- 11. Rajawali Mengibas sayap Luar
- 12. Rajawali Mengibas sayap Dalam
- 13. Harimau Membuka Jalan
- 14. Harimau Menutup Jalan
- VI. RANGKAIAN JURUS
- 1. Bunga Rampai Putih Dasar
- VII. TEKNIS PRAKTIS
- 1. Katak Melempar Tubuh VS Mawar Mekar
- 2. Naga Terbang dalam VS Rajawali Mengibas sayap luar
- 3. Ikan Terbang menggoyang sirip VS Rajawali Mengibas sayap bawah
- 4. Ikan Terbang Menjulang angkasa VS Mawar Layu
- VIII. FISIK
- 1. Push Up Putra 10X Putri 5X
- 2. Sit Up Putra 10X Putri 5X
- 3. Back Up Putra 10X Putri 5X
Langganan:
Postingan (Atom)