Senin, 24 September 2012

Daftar anggota baru TS UMY 2012


  1. Aditya Rahman

  2. Agus

  3. alhafiedh

  4. Almustofa

  5. Amin

  6. Amran

  7. Ares

  8. Arief

  9. Aries

  10. Aslam

  11.  Bagus

  12. Eka Supriatna

  13. Febri

  14. Hendra

  15. Imawan

  16. ishak

  17. iskandar

  18. Muhammad

  19. Murdian

  20. Nunandar

  21. Nur Islam

  22. Rosihana

  23. Nurhidayat

  24. syarif

  25. zulkifli

  26. Sony R

  27. armi

  28. asisah

  29. Ferawati

  30. firas

  31. harse

  32. lita

  33. Mayasari

  34. Nadzifah

  35. Nureesan - thailand

  36. Patimah - thailand

  37. Phateemah - thailand

  38. puspita

  39. retno

  40. rifah

  41. rifni

  42. Yuli

  43. Yasifa F

Senin, 17 September 2012

Formulir Pendaftaran Tapak Suci UMY

ukm tapak suci umy membuka kembali pendaftaran anggota baru untuk yang sekian kali nya, untuk kali ini kami selaku admin membuka pendaftaran di sertai formulir yang bisa anda print dan langsung melengkapi persaratannya setelah itu langsung di bawa ke lokasi latihan di untuk di masukkan ke buku arsip, klo formulir sudah kami terima sudah bisa langsung latihan.
bagi anggota baru yang belum memiliki seragam tapak suci, di harapkan untuk memakai baju training terlebih dulu, tapi tetap di harapkan untuk memakai seragam lengkap tapak suci agar seragam dengan teman yang lainnya. dan bagi yang sudah pernah ikut tapak suci sebelum nya bisa langsung melanjutkan dan wajib mengenakan seragam tapak suci.
download formulir nya di sini ya


SELAMAT BERGABUNG DENGAN UKM TAPAK SUCI UMY, SMOGA APA YANG DI HARAPKAN DAPAT TERCAPAI, AMIEEN

Jumat, 31 Agustus 2012

pidato pada upacara wisuda di Coxsackie-Athens High School di New York




Sebuah selingan sebelum kita melanjutkan topik debt based money
Berikut adalah cuplikan pidato pada upacara wisuda di Coxsackie-Athens
High School di New York baru-baru ini. Disampaikan oleh wisudawan yang
lulus dengan nilai terbaik pada tahun ini, Erica Goldson



Saya lulus.
Seharusnya saya menganggapnya sebagai sebuah pengalaman yang
menyenangkan, terutama karena saya adalah lulusan terbaik di kelas saya.
Namun, setelah direnungkan, saya tidak bisa mengatakan kalau saya
memang lebih pintar dibandingkan dengan teman-teman saya. Yang bisa saya
katakan adalah kalau saya memang adalah yang terbaik dalam melakukan
apa yang diperintahkan kepada saya dan juga dalam hal mengikuti sistem
yang ada.




Di sini saya berdiri, dan seharusnya bangga bahwa saya telah selesai mengikuti periode indoktrinasi
ini. Saya akan pergi musim dingin ini dan menuju tahap berikut yang
diharapkan kepada saya, setelah mendapatkan sebuah dokumen kertas yang
mensertifikasikan bahwa saya telah sanggup bekerja.




Tetapi
saya adalah seorang manusia, seorang pemikir, pencari pengalaman hidup –
bukan pekerja. Pekerja adalah orang yang terjebak dalam pengulangan,
seorang budak di dalam sistem yang mengurung dirinya. Sekarang, saya
telah berhasil menunjukkan kalau saya adalah budak terpintar. Saya
melakukan apa yang disuruh kepadaku secara ekstrim baik. Di saat orang
lain duduk melamun di kelas dan kemudian menjadi seniman yang hebat,
saya duduk di dalam kelas rajin membuat catatan dan menjadi pengikut
ujian yang terhebat.




Saat
anak-anak lain masuk ke kelas lupa mengerjakan PR mereka karena asyik
membaca hobi-hobi mereka, saya sendiri tidak pernah lalai mengerjakan PR
saya. Saat yang lain menciptakan musik dan lirik, saya justru mengambil
ekstra SKS, walaupun saya tidak membutuhkan itu. Jadi, saya penasaran,
apakah benar saya ingin menjadi lulusan terbaik? Tentu, saya pantas
menerimanya, saya telah bekerja keras untuk mendapatkannya, tetapi apa
yang akan saya terima nantinya? Saat saya meninggalkan institusi
pendidikan, akankah saya menjadi sukses atau saya akan tersesat dalam
kehidupan saya?




Saya tidak tahu apa yang saya inginkan dalam hidup ini.
Saya tidak memiliki hobi, karena semua mata pelajaran hanyalah sebuah
pekerjaan untuk belajar, dan saya lulus dengan nilai terbaik di setiap
subjek hanya demi untuk lulus, bukan untuk belajar. Dan jujur saja,
sekarang saya mulai ketakutan.......”




Walaupun kebanyakan
orang tidak tahu seperti apa rasanya menjadi lulusan terbaik, tetapi
saya rasa hampir setiap orang yang pernah sekolah sedikit banyak bisa
memahami apa yang sedang dirasakan oleh “lulusan terbaik” ini.



Kalau
Anda renungkan, sekarang setelah tidak lagi perlu membaca buku
pelajaran sekolah, apa yang Anda rasakan tentang institusi yang
dinamakan sekolah dan universitas? Apa yang sebenarnya telah Anda
pelajari selama di sana? Karakter-karakter umum apa yang dimiliki oleh
mayoritas penduduk, setelah belasan tahun di-training di dalam institusi itu?



Entah
bagaimana menjawabnya. Yang pasti, salah satu persamaan umum di antara
mereka mungkin adalah kemampuan dan insting untuk mengikuti instruksi…



Lakukan apa yang disuruh.
Percayai apa yang diajarkan.

Jangan menyimpang dari text book.




Tentu,
segala sesuatu memiliki dua sisi. Membina sebuah generasi menjadi orang
yang patuh mengikuti sistem ada baiknya (bagi orang-orang tertentu),
dan ada juga sisi tidak baiknya (bagi orang-orang yang lain).



Anyway,
ini hanya selingan untuk Anda renungkan, hari ini kita tidak akan
membahas terlalu jauh tentang sekolah & universitas. Tetapi
sebelumnya, sebuah pertanyaan untuk Anda, pernahkah Anda pikirkan
mengapa selama belasan tahun orang di sekolah sampai menjadi the so called sarjana, mayoritas orang tidak pernah diajarkan tentang mekanika penciptaan uang?



Dalam
pelajaran ekonomi di mayoritas sekolah, yang mereka bahas adalah
bagaimana menangani berbagai akibat dari masalah, atau bagaimana bekerja
dan menjadi budak yang lebih efisien, bukannya membahas penyebab dari
masalah (debt based money system).



Ok, hari ini kita lihat-lihat kembali hal-hal mendasar dari debt based money system dan efeknya di sebuah populasi. Tetapi, pertama-tama, Anda harus paham dahulu darimana sistem kredit ini bermula...



Imajinasikan ini:

Katakanlah
total emas di Republik Balon adalah 1000 keping. Rokiburger, yang
memiliki modal 100 keping emas, memutuskan untuk menjadi pedagang uang
dengan menagih 20% atas pinjamannya ke masyarakat setiap tahun. Dan laju
pertambahan emas dari pertambangan sang Raja kurang lebih adalah 2,5%
setiap tahunnya.



Sekarang mari kita lihat simulasinya. Tentu
saja, angka-angka dan rentang waktu di bawah ini agak disederhanakan,
tetapi tidak mengubah gambaran besarnya:








Uang
berbeda dengan komoditas yang lain. Tidak ada pedagang komoditas
manapun yang mungkin mengisap habis semua uang yang ada di sebuah
populasi, karena barang dagangan mereka hanyalah sebagian dari kebutuhan
populasi itu. Tetapi tidak demikian dengan pedagang uang. Uang adalah
kebutuhan setiap orang di seluruh populasi. Bisnis pengadaan uang bisa
memasuki lingkup hidup setiap individu di dalam populasi itu.






Sekarang coba lihat angka-angka di
atas. Hanya dalam waktu 15 tahun, Pedagang uang akan mengumpulkan semua
uang di dalam sistem. Itupun dengan asumsi hanya ada 1 pedagang uang. Di
tahun ke-15, uang yang diperlukan di dalam sistem adalah 1541 keping
emas, tetapi yang tersedia hanya 1448 keping emas.



Anda paham?



Sistem suplai uang di Republik Balon akan collapse
kalau tidak ditemukan alternatif uang yang lain. Pada dasarnya, inilah
inti sejarah jatuh-bangun finansial dari semua peradaban dan kekaisaran
yang pernah dan akan ada, selain suplai energi yang sanggup mereka
kumpulkan (bahan pangan, kayu, batubara, minyak dll).



Jadi apa
solusi yang kemudian diciptakan Rokiburger di tahun ke-15? Ya, Anda
sudah membaca puluhan kali, berkat kemajuan teknologi, suplai emas fisik
yang kurang tidak lagi menjadi masalah untuk dijadikan alasan robohnya
sistem megaprofit dia. Paper money
(kredit), yang katanya dibacking oleh emas di ruang besinya, akan
menggantikan emas fisik di peredaran. Dan beberapa generasi kemudian,
setelah semua orang sudah terbiasa dengan paper money, tidak ada lagi orang yang benar-benar peduli berapa sebenarnya jumlah emas yang ada di lemari rahasianya.



Yang berkuasa mengatakan inilah uang, maka inilah uang. You are either with him, or against him. Sama seperti saat Raja terdahulu mengatakan kepada populasi bahwa emasnya adalah uang. You are either with him, or against him.



Mulai
tahun ke-15, suplai uang akan diedarkan lewat sistem kredit, bunga yang
didapat akan diputar kembali oleh Rokiburger untuk dipinjamkan kembali
ke populasi. Yang diperlukan untuk mendominasi suplai uang sebuah
populasi, sekalipun kepada mereka yang menggunakan the so called “uang sejati” adalah penagihan bunga pinjaman di atas tingkat pertumbuhan suplai uang mereka. Dengan berlalunya waktu, kekuatan bunga-berbunga akan mengalahkan “kesejatian” apapun.



(Di
masa sebelum ditemukannya uang kertas, uang logam (emas atau perak)
bisa dikurangi porsinya dengan digantikan oleh logam lain yang lebih
murah. Dan kalau sudah tidak bisa lagi didevaluasi dengan logam lain
yang lebih murah, peradaban populasi itu akan mulai collapse. Setahap
demi setahap, kerajaan / kekaisaran mereka akan mengalami kemunduran.
Dan setelah cukup banyak money slave terlikuidasi dalam proses
kemunduran itu, sisa populasi yang masih bertahan hidup akan melanjutkan
siklus berikut dan penciptaan peradaban yang baru. Yin followed by
Yang. Yang followed by Yin. Siklus demi siklus…)






Apa
perbedaan kredit Rokiburger dengan emas sang Raja? Hehe, bukan material
yang saya maksudkan kawan. Emas di era Raja terdahulu diedarkan
langsung oleh kerajaan tanpa proses penerbitan surat hutang, jadi uang
itu muncul bukan sebagai hutang siapapun. Sedangkan kredit bank
Rokiburger, uang itu muncul setelah proses pengajuan hutang seseorang
kepada banknya.



Emas Vs Kertas? Bagaimana kalau seorang Raja
mengedarkan uang sendiri dalam bentuk uang kertas? Ya, kalau demikian
maka uang kertas bukan lagi surat hutang. Sebaliknya, bagaimana kalau
bank Rokiburger mengedarkan kredit dalam bentuk emas? Ya, emas akan
menjadi instrumen hutang.






Bagaimana uang diedarkan ke publik, perhatikan prosesnya, bukan material darimana uang itu dibuat.
Sentimen negatif orang-orang tertentu kepada uang kertas, ataupun
respek berlebihan orang-orang tertentu terhadap emas, terbentuk (atau
dibentuk?) atas ketidaktahuan mereka mengenai bagaimana uang diciptakan
dan diedarkan ke tangan publik.



Bagaimana caranya Rokiburger
memastikan Raja tidak akan mengambil hak penciptaan kredit darinya? Ya,
ini pertanyaan yang rumit, ada seribu jalan ke Roma… Coba posisikan Anda
di pihak Rokiburger, apa yang akan Anda lakukan?



Pertama dan
utama, sistem kerajaan perlu diubah. Bukan gagasan yang baik memiliki
sebuah monarki yang berkuasa di depan Anda. Sistem tata negara perlu
dimodifikasi. Gagasan pertama adalah kalau Rokiburgerlah yang menjadi
Raja, tetapi ini akan sangat beresiko, kalau publik mengetahui apa yang
dia lakukan, mereka akan menggulingkannya. Pilihan yang paling baik
adalah ciptakan ilusi kalau publiklah yang berkuasa, padahal hal-hal
penting apapun tidak berada dalam kendali mereka. Administrasi negara
sebaiknya dijalankan oleh orang-orang pilihan Rokiburger (pion) yang
seolah-olah dipilih oleh publik.



Raja harus digulingkan dengan
cara apapun juga. Dan kalau sebuah kerajaan tidak bisa dihancurkan dari
luar, maka harus dipikirkan bagaimana dia bisa dihancurkan dari dalam.
(Manual terbaik dari teknik penggulingan dan manipulasi publik mungkin
adalah protocol of zion, cobalah membacanya).



(Omong-omong, pernahkah Anda mendengar kalau "negara" Amerika adalah sebuah korporasi? Coba cari The Act of 1871. Saya penasaran apakah ada negara-negara lain yang juga demikian)



Setelah
berhasil, saatnya mencari pion. Siapa pion-pion itu? Ya, pertama-tama,
pion adalah orang-orang populer yang disukai publik. Tidak perlu pintar,
atau lebih tepatnya sebaiknya jangan terlalu pintar, korup, dan kalau
bisa memiliki beberapa sisi gelap dan kebiasaan buruk yang bisa
dijadikan sebagai alasan pemerasan. Itu sifat-sifat yang terbaik.



Dari rakyat… Oleh rakyat… Untuk rakyat…

Suara rakyat, suara Tuhan…



Secara
periodik penduduk akan memilih politisi idaman mereka, yang mayoritas
memiliki ciri khas yang mirip, yang mewarisi sifat-sifat “terbaik” di
atas. Uang kampanye dan pemilu akan datang darimana? Sebagian akan
datang dari pajak, sebagian lagi bisa datang dari permintaan calon
politisi yang meminta langsung ke lapangan. The sheeple are financing their own demise. Hehe…



Rokiburger
dan ratusan grup-grup afiliasinya sendiri, mereka juga akan menyediakan
dana kampanye kepada berbagai partai dan politisi level atas. Jadi,
siapapun yang memenangkan pemilu, kepentingan grup mereka akan tetap
terwakili.



The Top don’t speculate. They only win.



Sekali-kali
memang ada politisi yang jujur. Tetapi, jumlah mereka tidaklah besar.
Bagaimanapun, orang jujur jarang yang suka berpolitik. Ini realita.
Politik adalah arena yang membutuhkan kesabaran ekstra panjang, intrik
dan kemunafikan di dalamnya sangatlah memuakkan bagi orang-orang yang
ingin hidup dalam kesederhanaan.



Jadi, pion administrasi yang
disebut pemerintah pun terpilih silih berganti. Siapapun boleh berjuang
menjadi presiden, siapun boleh berjuang menjadi pejabat negara. Yang
penting, hal yang paling mendasar -sistem penciptaan uang-, tidak
diganggu-gugat.



Setelah ratusan tahun, setelah sistem “demokrasi”
tersebar di seluruh dunia, dan saat tidak ada lagi negara baru yang
perlu ditaklukkan, apa yang perlu dilakukan grup Rokiburger hanyalah
pemantapan dan penyempurnaan sistem.



Bagaimana kalau orang-orang tertentu melawan? Well,
maka orang-orang tidak beradab itu adalah “teroris.” Rokiburger akan
memerintahkan beberapa pion yang lain untuk “menegakkan demokrasi” dan
menghabisi mereka.




Hanya
ada satu hal yang akan menghentikan sistem uang kredit Rokiburger ini
bekerja, yaitu saat populasi tidak sanggup lagi mengajukan pinjaman dan
meminta bank Rokiburger memproduksi uang lebih daripada yang mereka
bayarkan.



Melanjutkan Money Supply 101…



Sebelum melihat hutang rakyat negeri Balon, kita lihat dulu tahap 1 dari proses kreasi uang mereka, Hutang Pemerintah.



Misalnya
Republik Balon menerbitkan surat hutang 100 milyar, didanai oleh kredit
yang diciptakan bank sentral mereka. Asumsikan bunga atas surat hutang
ini 8% untuk 10 tahun, maka total pembayaran adalah 145,6 milyar rupis.
Darimana 145,6 milyar rupis untuk membayar surat hutang ini akan
berasal?







Jawab:

1. Pajak

2. Surat hutang tambahan

3. Tak perlu dilunasi, saat jatuh tempo, 100M ini di-rolling saja oleh bank sentral. Yang penting ditemukan 45,6 milyar untuk membayar bunga.



Coba
Anda tanyakan bahkan kepada anak SD, masuk akalkah proses ini? Mengapa
menarik pajak kepada populasi untuk membayar bunga hutang ini, apalagi
menarik pajak untuk melunasi seluruh hutang ini, kalau uang ini diciptakan dengan niat awal untuk dijadikan sebagai suplai uang rakyat negeri Balon?



Mengapa
tidak sejak awal dicetak saja 100 milyar sebagai uang dan tidak perlu
membayar bunga darinya, dan tidak perlu juga ada masa jatuh tempo atas
uang ini?



Perhatikan kosakata ini:

Uang Vs Kredit



Kredit
berfungsi sebagai uang, tetapi dia bukan uang. Kredit perbankan adalah
medium transaksi yang diberikan kreditur kepada debitur, dengan masa
jatuh tempo dan bunga tertentu. Saat kredit dilunasi, medium transaksi
ini pun menghilang di dalam sistem. Yang tersisa hanyalah bunga kontrak
kredit yang akan menjadi modal sang kreditur.



Bila
sebuah negara bisa menerbitkan surat hutang, maka dia juga bisa
menerbitkan mata uang. Elemen yang membuat sebuah surat hutang baik,
juga akan membuat mata uangnya baik… Benar-benar gila mengatakan sebuah
negara bisa menerbitkan 30 juta dolar surat hutang tetapi tidak boleh
menerbitkan 30 juta dolar mata uang. Dua-duanya adalah janji untuk
membayar, tetapi yang satu menguntungkan si pemberi riba, satunya lagi
menguntungkan rakyat banyak
.”


-Thomas Alfa Edison-



Hal yang paling sulit dimengerti di dunia adalah pajak penghasilan.”


-Albert Einstein-



Ok,
itu untuk tahap 1. Sekarang kita lihat lebih lanjut tentang kolam
suplai uang (kredit) yang dilakukan oleh penduduk Republik Balon.



Misalkan pada suatu waktu, suplai kredit mereka sampai di posisi seperti ini:

Hutang pemerintah : 5 trilyun

Total kredit populasi : 20 trilyun



Dan setelah melewati beberapa generasi, tanda-tandanya populasi mereka sudah mencapai peak credit dan akan memasuki proses deflasi (20 trilyun itu akan mulai menyusut).



Rata-rata
bunga hutang pemerintah setiap tahun misalnya adalah 8% x 5T = 400
milyar. Artinya, pemerintah harus menarik pajak sebesar 400 milyar +
anggaran untuk membayar biaya operasional pegawai dan perusahaan
pemerintah, misalnya saja total 2T setiap tahun.



Lalu bagaimana
dengan hutang konsumen di bank komersial? Sebelumnya Anda harus ingat
lagi satu kalimat paling penting di artikel sebelumnya:



“Kredit, yang muncul dari udara kosong, (saat dikembalikan) akan kembali ke udara kosong”



Saat
pembayaran cicilan hutang, hutang pokok akan menghilang di dalam
sistem, yang tersisa di pembukuan hanyalah bunga yang statusnya sudah
menjadi modal bank.



Mari kita sedikit bersimulasi lagi… Kita lihat sebuah hal menarik mengenai suku bunga dalam sistem ini:



Misalnya
rata-rata kredit pada 20T ini adalah berupa pinjaman 10 tahun dengan
bunga 20%, maka di akhir tahun ke 10, total pembayaran adalah 46,38T.
20T akan back to thin air, sisa
26,38T sebagai sisa suplai uang yang sekarang adalah modal ditahan
bank. Pertumbuhan suplai uang adalah 26,38 / 20 = 31,9%



Misalnya
rata-rata kredit pada 20T ini adalah berupa pinjaman 10 tahun dengan
bunga 16%, maka di akhir tahun ke 10, total pembayaran adalah 40T. 20T
akan back to thin air, sisa 20T sebagai sisa suplai uang yang sekarang adalah modal ditahan bank. Pertumbuhan suplai uang adalah 0 / 20 = 0%



Misalnya
rata-rata kredit pada 20T ini adalah berupa pinjaman 10 tahun dengan
bunga 10%, maka di akhir tahun ke 10, total pembayaran adalah 31,7T. 20T
akan back to thin air, sisa 11,7T sebagai sisa suplai uang yang sekarang adalah modal ditahan bank. Pertumbuhan suplai uang adalah -8,3 / 20 = -41,5%



Untuk mencegah penurunan suplai uang, populasi harus mengajukan kredit baru. Semakin kecil suku bunga, semakin besar volume kredit baru yang harus diajukan populasi untuk mencegah penurunan itu.



Mengapa
volume kredit harus membentuk kurva parabolik di negara manapun juga?
Karena hanya itulah satu-satunya cara untuk mempertahankan suplai uang
sambil membayar bunga yang diperlukan sistem.



Pada dasarnya Anda bisa kiss good-bye
dengan angin surga semacam reservasi lingkungan atau gaya hidup
konservatif (tidak banyak berhutang) lainnya. Menghadapi bunga atas
medium transaksi adalah sebuah masalah, menghadapi bunga-berbunga (compounding interest) akan melipatgandakan masalah.



Jauh
sebelum sebuah populasi selesai membayar kredit mereka, anggota-anggota
populasi di dalamnya harus segera mengajukan kredit baru, dalam hal ini
aktifitas apapun dari mereka secara langsung atau tidak langsung akan
berhubungan dengan eksploitasi lingkungan.



Sebuah catatan lain tentang suku
bunga… Suku bunga dalam sistem yang normal sebenarnya ditentukan oleh
volume hutang populasi tersebut. Semakin lama interest debt based money berjalan, semakin berkurang daya berhutang mereka. Di luar mini boom & bust
setiap beberapa tahun, Anda bisa perhatikan, sebenarnya suku bunga
jangka panjang di negara yang ekonominya sudah mapan akan cenderung
menurun, membentuk lower high dan lower low. Pasarlah yang lebih dominan membentuk suku bunga, bukan the so called rapat bank sentral.














Mengapa cenderung menurun? Karena peak credit
yang semakin lama semakin dekat. Daya berhutang para budak semakin lama
semakin mendekati limit maksimum mereka. Mereka tidak lagi pergi ke
bank komersial dan meminta lebih dari yang mereka bayarkan. Semakin lama
waktu berlalu, semakin mereka tidak sanggup membayar dengan tingkat
bunga sebelumnya. Generasi yang satu selalu sedikit lebih miskin
dibanding generasi sebelumnya.






You can’t have your cake & eat it too...



Anda
tidak bisa menyimpan sebuah kue sambil memakannya… Jadi salah satu
pilihan harus mengalah. Antara Anda terus mengeksploitasi lingkungan
dengan kecepatan eksponensial atau Anda berhenti mengeksploitasi
lingkungan dengan kecepatan eksponensial.



Kalau pilihan pertama yang dipilih, maka interest debt based money
harus terus dilanjutkan. Kalau pilihan kedua yang dipilih, maka majikan
tidak bisa lagi mengambil lebih dari yang mereka dapatkan.



Tetapi apa fondasi debt based money system?



Majikan
akan memberikan apapun yang budak inginkan (uang), selama budak
memberikan apa yang majikan inginkan.(profit / bunga atas uang). Bila
budak tidak bisa memberikan apa yang majikan inginkan, tidak ada alasan
majikan memberikan kepada budak apa yang budak inginkan.




Jadi
jangan bertaruh untuk pilihan kedua. Setidaknya dalam jangka panjang.
Saat bunga sudah turun mencapai limit rendahnya, dan volume kredit yang
diperlukan sistem tidak kunjung datang, cepat atau lambat Majikan harus
melikuidasi budak tak berguna mereka.



Bukankah Jepang sudah lama menerapkan suku bunga dekat 0% dan negara itu belum collapse?
Jawabannya adalah karena mereka masih bisa mengimpor inflasi dengan
mengekspor ke konsumen seluruh dunia (terutama Amerika). Tapi bagaimana
kalau konsumen USA juga collapse? Hm…






Kembali ke populasi tadi, katakanlah konsumen mereka telah mencapai peak credit. Nilai credit market turun dari 20T menjadi 18T setahun berikutnya.








Konsumen
tidak bisa lagi diandalkan untuk meniup balon hutang di dalam sistem,
jadi sekarang kita harus mengandalkan pemerintah. Hehe… Tapi ingat ini,
apapun yang pemerintah lakukan, ujung-ujungnya harus dibayar lewat
pajak, karena uang yang mereka himpun adalah lewat surat hutang. Hutang
harus dibayar!



Rencananya adalah menyuruh pemerintah berhutang
lebih banyak. Asumsinya pemerintah lebih jago dibanding pihak swasta
dalam mengelola uang. Dan setelah uang itu terkumpul, somehow
belanja pemerintah itu bisa menggerakkan kembali roda perekonomian, dan
balon hutang mereka bisa kembali naik. Misalkan pemerintah menambah
surat hutang 1T (yang beli biasanya adalah dana dari publik, dan kalau
tidak berhasil maka bisa dicoba monetisasi dari bank sentral).





Apakah
cara ini akan berhasil atau tidak, satu hal yang pasti, sekarang
pemerintah perlu menarik pajak untuk membayar hutang 6T nya, bukan lagi
5T.



Dan jangan lupa yang tadi, semakin besar volume hutang di
dalam sistem, semakin banyak aktifitas ekonomi yang harus dilakukan
untuk membayar ongkos sewa uang di dalam sistem, alias semakin besar
ekploitasi lingkungan yang harus terjadi.



Apapun cara yang
akhirnya dipakai, Anda perlu memahami ini... Pemerintah bukan
sinterklas, mereka tidak akan melempar uang dari langit… Ada mekanisme
di mana uang didistribusikan di dalam debt based money system.



Kita
tahu pemerintah bisa membangun proyek infrastruktrur, kita juga tahu
pemerintah memiliki sebuah pasukan besar yang dinamakan pegawai negeri,
polisi, atau tentara. That’s it, merekalah yang akan mendapatkan uang hasil penjualan surat hutang baru itu.



Anda
tidak berpikir bahwa deflasi suplai uang di seluruh populasi bisa
dilawan dengan memberikan uang kepada kontraktor pemerintah dan pegawai
negeri saja, bukan begitu?



Untuk meniup kembali balon fractional reserve banking, populasi itu harus memiliki kapasitas dan keinginan untuk meminjam (mengajukan kredit baru). Tetapi peak credit yang dialami populasi itu hanya sedikit terbantu oleh uang yang diterima oleh pasukan pemerintah yang tadi.



Jadi, apa langkah lainnya?



Yang paling mungkin adalah manipulasi social mood.
Dalam kondisi apapun juga, pemerintah, beserta media yang ada, harus
melaporkan proyeksi masa depan yang cemerlang, atau setidaknya lebih
baik daripada yang mereka tahu. Yang ada adalah kosakata inflation expectation, tidak ada kosakata deflation expectation.



Ketika
orang khawatir akan inflasi, mereka akan membelanjakan uang mereka
(menukar uang dengan barang), dan dengan demikian aktifitas ekonomi akan
lebih hidup (mencegah deflasi). Dalam batas-batas yang mungkin
dilakukan, pemerintah dan bank-bank dealernya juga harus berusaha agar
index saham, harga komoditi, dan harga perumahan tidak jatuh ke level
yang membuat orang panik.



Bagaimana kalau semua usaha reflasi ini
akhirnya gagal? Ya, berarti harus ada cara lain agar lebih banyak uang
bisa diinjeksi ke populasi. Apa jalur paling efektif untuk melakukan
itu?



Cara paling cepat adalah mengambil alih perbankan.
Bagaimanapun perbankan memang ditakdirkan untuk bangkrut di era deflasi.
Di saat simpton deflasi bekerja, banyak aset perbankan yang akan
mengalami penurunan nilai. Dengan besarnya rasio fractional reserve banking
yang mereka terapkan, modal perbankan dalam sekejap bisa terhapus.
Mereka memang harus dinyatakan bangkrut atau diambil alih institusi
lain.



Tiga gelombang debt based money system:

1. Inflasi dan turunnya nilai tabungan

2. Deflasi dan turunnya nilai ekuitas

3. Kebangkrutan massal dan konsolidasi kekuasaan



Dengan
menyuntik modal baru ke perbankan, bank tidak perlu ditutup (tentunya
bank-bank yang paling penting bagi grup Rokiburger, bank-bank skala
kecil-menengah silahkan ditutup). Mereka bisa menunggu proses deflasi
berakhir dan kemudian berharap siklus inflasi yang berikut bisa dimulai.
Pertanyaan di tahap itu adalah apakah pemerintahan itu benar-benar
sanggup menerbitkan surat hutang yang diperlukan sebagai modal untuk
disuntikkan ke perbankan.



Masalah berikut, sekali lagi,
pemerintah bukanlah sinterklas… Pemerintah bisa menyelamatkan perbankan
dengan menginjeksi modal ke dalamnya, tetapi bagaimana dengan perusahaan
swasta lainnya? Namanya juga peak credit,
perusahaan-perusahaan swasta itu tetap saja tidak sanggup mengajukan
kredit baru. Apakah pemerintah juga harus menyuntik modal ke perusahaan
itu? Mengambil alih dan menjadi pemegang saham di dalamnya?



Kalau
jawabannya adalah ya, maka pemerintah akan menjadi bos perusahaan
mobil, asuransi, restoran, pabrik pakaian, perumahan, pertanian,
perkebunan, dan manufaktur lainnya. Karl Max pasti terharu di liang
kuburnya... Hehe…



Pendirian sebuah bank sentral adalah 90% dari usaha mengkomuniskan sebuah negara.”


-Vladimir Lenin-



Anyway,
isme-isme tidaklah penting, mau disebut komunisme, sosialisme,
kapitalisme, atau apapun. Tidak masalah perusahaan pribadi Rokiburger
yang memegang kepemilikan, ataupun pemerintah, selama pemerintah hanya
berfungsi sebagai sebuah lembaga administratif sistem. Pekerjaan
politisi adalah memantapkan dan memelihara status quo, debt based money system. Saat masa jabatan pion selesai, poops… mereka bisa digantikan oleh pion-pion yang lain.



Next,
mungkin orang akan bertanya, kelihatannya penambahan atau pengurangan
suplai uang di dalam sistem berjalan secara relatif lambat. Lantas
darimana datangnya kisah hiperinflasi seperti yang terjadi di Weimar
atau Zimbabwe?



Harga barang kalau naik dari 100 menjadi 150 atau
200 masih bisa dibayangkan, tetapi bagaimana caranya harga naik dari 100
menjadi 1 juta? Mungkinkah pemerintahan mereka sedemikian dungunya
mencetak 1.000T atau 10.000T di dalam ekonomi yang skalanya hanya 20T?



Negeri
manapun tidak akan mengalami hiperinflasi ala Weimar kalau uang mereka
tetap beredar di negara mereka sendiri (tidak ada defisit perdagangan
yang akut), atau kalau mereka tidak memiliki hutang dalam mata uang yang
tidak bisa mereka cetak sendiri. Pemerintahan negeri balon tidak
mungkin menerbitkan surat hutang 1.000T, 10.000T, apalagi 100.000T rupis
tanpa alasan di dalam ekonomi yang hanya berskala 20T. Sesederhana itu.



Tetapi
begitu mereka berhenti menjadi masyarakat yang produktif (mampu
membiayai impor dengan mengekspor barang / jasa yang memiliki nilai
setara), atau mereka terjerat dalam hutang mata uang yang tidak bisa
mereka kontrol, ceritanya akan berbeda.



Pinjam X bayar X, plus bunga X.

Pinjam Y bayar Y, plus bunga Y

Pinjam Z bayar Z, plus bunga Z



Kalau
sebuah negara meminjam X, tetapi saat jatuh tempo tidak punya cukup X
untuk membayar (X + bunga X), apa yang akan mereka lakukan?



Pertama,
secepatnya memproduksi barang atau jasa dan jual ke negara X, atau jual
ke negara lain yang memiliki mata uang X. Dalam kasus di mana langkah
ini tidak bisa dilakukan, maka terpaksa melakukan langkah kedua, pinjam
uang (hutang), gali lubang tutup lubang. Dan kalau masih tidak bisa,
maka lakukan langkah terakhir, print money.



Pendudukmu
mau impor minyak tetapi tidak punya uang? Ya, cetaklah surat hutang dan
biarkan bank sentralmu membelinya. Serahkan uang itu kepada juragan
minyak. Tetapi, mereka tidak butuh rupis. Jadi, tawarkan suku bunga
rupis yang lebih tinggi agar mereka tertarik. Oo… Tetapi minyak akan
habis bulan depan. Tenang.. Berikan saja rupis-rupis baru ke mereka.
Tetapi, mereka tidak butuh rupis. Jadi, tawarkan lagi suku bunga yang
lebih tinggi lagi agar mereka kembali tertarik. Tetapi minyak akan habis
lagi bulan depan. Tenang.. Berikan lagi rupis-rupis baru ke mereka.
Tetapi mereka tidak perlu rupis. Jadi, naikkan lagi suku bunga rupis
agar mereka kembali tertarik lagi…




Booms… Lakukan cukup lama, & you are finished.



Ini
bukan lagi masalah inflasi-deflasi yang dihasilkan oleh konsumen di
pasar kredit internal mereka. Uang terus mengalir ke luar dan tidak
kembali lagi ke populasi itu. Mereka boleh memilih deflasi dan kelaparan
atau memilih hiperinflasi dan menunda sebentar waktu kelaparan. Pada
akhirnya, yang akan terjadi tetap akan terjadi, kelaparan.



Perundingan Bretton Woods memutuskan bahwa US dolar adalah medium transaksi internasional. Sampai sekarang pun, dolar system masih belum berubah. Sedikit modifikasi dari apa yang diputuskan pada tahun 1944 hanyalah nilai dolar tidak perlu lagi di-peg ke dalam emas sejak 1971. Tentu saja tidak di-peg, tidak ada cukup emas di dunia untuk memenuhi kebutuhan compounding interest di dalam sistem. Ini skenario yang sama yang dipakai leluhur Rokiburger saat memperkenalkan sistem kredit.



From money to debt backed by money.

From debt backed by money to debt backed by debt.



Semua negara harus mengikuti dollar system. Mengapa? Sederhana saja, karena yang berkuasa mengatakan demikian.






You are either with him, or against him.



Dunia dan manusia tetap tidak berubah setelah sekian ribu tahun…



Perusahaan
Anda mau mengimpor gula? Mau mengimpor minyak? Mau mengimpor benang?
Atau mau mengekspor pakaian? Mau mengekpor kabel? Atau mau mengekpor
beras? Well, dalam mayoritas transaksi Anda akan menggunakan US dolar.





Darimana datangnya dolar? Ya, dari konsumen Amerika. Dolar adalah medium
transaksi (federal reserve note ataupun ekuivalen elektroniknya) yang
muncul saat seorang konsumen mengajukan kredit ke bank komersial ataupun
monetisasi pemerintah Amerika (yang dijamin dengan pajak yang akan
mereka tagihkan ke rakyat mereka). Sederhananya, dolar adalah instrumen
hutang rakyat Amerika. Sama seperti Yen, Euro, Rupiah, Renminbi, dll,
adalah instrumen hutang rakyat negara bersangkutan.



Semua negara
harus menjual ke Amerika, atau menjual ke negara lain yang menjual ke
Amerika. Tanpa melakukan itu, mereka tidak punya dolar untuk mengimpor
barang yang ingin mereka impor.



Anda sebaiknya berdoa quantitative easing the Fed bisa meniup kembali balon kredit dan menunda peak credit konsumen Amerika. Bila tidak, this show will end ugly… Very ugly



Atau segera dirancang medium transaksi internasional yang berikut, bagaimana transaksi antar negara dilakukan paska dolar system. Bila tidak, banyak orang di berbagai negara yang akan tenggelam bersama di dalam Titanic dolar system ini.




Selasa, 14 Agustus 2012

Tutorial Menggunakan Microwave



 Microwave merupakan produk elektronik terpenting yang layak dimiliki setiap keluarga di dapurnya. Cara kerjanya yang sangat praktis, serta dijamin kebersihan dilingkungan dapur membuatnya layak terutama bagi Anda yang suka memasak.



10 cara aman menggunakan microwave sebagai berikut :



1. Gunakan wadah yang aman

Artinya wadah tersebut dibuat khusus untuk microwave, yang pasti tahan panas.  Jangan pernah memakai wadah yang terbuat dari logam (mangkok, piring dari logam), karena akan berakibat fatal, yakni bisa memunculkan percikan api.



2. Pastikan penutup makanan memiliki lubang        

Jika Anda menutup makanan saat memasak menggunakan microwave, pastikan Anda membubuhkan lubang di penutupnya sebagai ventilasi. Jika tidak, Anda dapat mencelakai diri sendiri yakni ada letupan panas, terutama ketika hendak membuka tutup setelah masakan matang.



3. Aduk makanan saat dimasak

Aduklah makanan yang Anda makan selama dimasak dengan microwave. Waktu yang tepat adalah saat setengah dari waktu memasak yang disarankan. Hal ini akan menghilangkan kemungkinan munculnya area beku. Area beku tersebut merupakan tempat yang tumbuhnya bakteri yang dapat menyebabkan Anda sakit.



4. Biarkan makanan sejenak

Setelah microwave selesai dimasak, hal yang penting yang bisa Anda lakukan adalah membiarkannya sejenak untuk beberapa menit. Jika tidak hati-hati, tangan Anda bisa melepuh dibuatnya.



5. Hati-hati ketika memindahkan makanan dari microwave

Kadangkala, ketika makanan selesai dimasak, wadah yang dipakai buat memasak terasa dingin. Namun jangan salah, makanan yang berada didalamnya masih panas. Gunakanlah sarung tangan oven untuk memindahkan makanan dari microwave.



6. Jangan meninggalkan microwave memasak pop corn

Jangan coba - coba meninggalkan microwave saat memasak pop corn kalau tidak ingin makanan yang berasal dari jagung ini gosong.



7. Jangan operasikan microwave saat kosong

Jangan pernah menekan tombol start saat microwave dalam keadaan kosong. Gelombang micronya akan melambung dan menabrak dinding interior microwave. Kondisi ini dapat menyebabkan kebakaran.



8. Bersihkan microwave secara teratur

Membersihkan microwave Anda secara teratur akan mencegah tumbuhnya bakteri didalamnya.



9. Jangan gunakan lagi microwave Anda jika pintunya rusak

Jika pintu microwave Anda rusak atau tidak dapat ditutup sempurna, lebih baik jangan di gunakan lagi. Sebab microwave seharusnya tertutup rapat dan terkunci saat proses memasak.



10.Jangan coba memperbaiki sendiri

Jika microwave Anda rusak, jangan coba - coba memperbaiki sendiri. Cek garansi yang Anda peroleh ketika membelinya.

Rabu, 11 Juli 2012

Kalau Mau Sehat, Menikahlah

BEBERAPA pria takut menikah karena khawatir kebebasan mereka terbatas. Padahal sebenarnya, pernikahan memberi manfaat besar bagi kesehatan kaum pria.

Penelitian tentang hubungan antara pernikahan dengan kesehatan pria telah dilakukan Willian Farr, ahli epidemiologi Inggris, pada tahun 1958. Hasil penelitian tak diragukan.

Menikah akan mengurangi kadar hormon stres kortisol. Sehingga risiko penyakit kronis pada pria berkurang dan hidupnya sehat lebih lama.

Hormon kortisol dapat mempercepat pembentukan plak arteri yang akan menyebabkan penyakit aterosklerosis dan jantung. Selain itu, stres juga dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan yang meningkatkan peradangan dan dapat memicu penyakit autoimun.

Penelitian dilakukan pada 1996 dengan tajuk ‘Marital Status and Mortality: The Role of Health’, yang mengamati hubungan antara pernikahan dan kesehatan pria.

Penelitian menyebutkan pria menikah di usia 50-70 tahun memiliki tingkat kematian lebih rendah dari orang yang tidak menikah. Sebab, pria yang sudah menikah cenderung kurang terlibat dalam perilaku berisiko seperti mengonsumsi alkohol dan juga tidak mengurus diri sendiri. Perilaku mereka akan semakin sehat bila memiliki anak.

"Meskipun perkawinan bisa membuat seseorang sangat menegangkan, tetapi akan lebih mudah bagi orang untuk menangani stres dalam kehidupan mereka," kata Dario Maestripieri, seorang profesor di University of Chicago.

Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa pernikahan berpotensi memengaruhi banyak aspek dari kecenderungan manusia hidup untuk mengambil risiko, fungsi psikomotorik dan koordinasi kognitif dan kinerja.

Temuan lain dari Dr Fhionna Moore, seorang psikolog dari Abertay University, menemukan bahwa tingkat kortisol rendah akan membuat pria menjadi lebih menarik bagi wanita. Selain itu, pernikahan juga dapat meningkatkan perasaan harga diri, percaya diri, mengurangi kecemasan dan depresi.

Rabu, 04 Juli 2012

kisah bocah kampung yang menggoda

Beberapa tahun silam saya menemukan di sebuah milis posting menarik dan menggugah bertajuk “Bocah Misterius”. Setiap kali saya publish, respon an comment yang datang sangat banyak. Karena itu saya merasa perlu mempublishnya lagi menjelang Ramadhan yang sangat kita tunggu.



Bocah itu menjadi pembicaraan dikampung Ketapang. Sudah tiga hari ini ia mondar-mandir keliling kampung. Ia menggoda anak-anak sebayanya, menggoda anak-anak remaja diatasnya, dan bahkan orang-orang tua. Hal ini bagi orang kampung sungguh menyebalkan.



Yah, bagaimana tidak menyebalkan, anak itu menggoda dengan berjalan kesana kemari sambil tangan kanannya memegang roti isi daging yang tampak coklat menyala. Sementara tangan kirinya memegang es kelapa, lengkap dengan tetesan air dan butiran-butiran es yang melekat diplastik es tersebut.



Pemandangan tersebut menjadi hal biasa bila orang-orang kampung melihatnya bukan pada bulan puasa! Tapi ini justru terjadi ditengah hari pada bulan puasa! Bulan ketika banyak orang sedang menahan lapar dan haus. Es kelapa dan roti isi daging tentu saja menggoda orang yang melihatnya. Pemandangan itu semakin bertambah tidak biasa, karena kebetulan selama tiga hari semenjak bocah itu ada, matahari dikampung itu lebih terik dari biasanya.



Luqman mendapat laporan dari orang-orang kampong mengenai bocah itu. Mereka tidak berani melarang bocah kecil itu menyodor-nyodorkan dan memperagakan bagaimana dengan nikmatnya ia mencicipi es kelapa dan roti isi daging tersebut. Pernah ada yang melarangnya, tapi orang itu kemudian dibuat mundur ketakutan sekaligus keheranan. Setiap dilarang, bocah itu akan mendengus dan matanya akan memberikan kilatan yang menyeramkan.



Membuat mundur semua orang yang akan melarangnya. Luqman memutuskan akan menunggu kehadiran bocah itu. Kata orang kampung, belakangan ini, setiap bakda zuhur, anak itu akan muncul secara misterius. Bocah itu akan muncul dengan pakaian lusuh yang sama dengan hari-hari kemarin dan akan muncul pula dengan es kelapa dan roti isi daging yang sama juga! Tidak lama Luqman menunggu, bocah itu datang lagi. Benar, ia menari-nari dengan menyeruput es kelapa itu.



Tingkah bocah itu jelas membuat orang lain menelan ludah, tanda ingin meminum es itu juga. Luqman pun lalu menegurnya.. Cuma,ya itu tadi,bukannya takut, bocah itu malah mendelik hebat dan melotot, seakan-akan matanya akan keluar. “Bismillah.. .” ucap Luqman dengan kembali mencengkeram lengan bocah itu. Ia kuatkan mentalnya. Ia berpikir,kalau memang bocah itu bocah jadi-jadian, ia akan korek keterangan apa maksud semua ini.



Kalau memang bocah itu “bocah beneran” pun, ia juga akan cari keterangan, siapa dan dari mana sesungguhnya bocah itu. Mendengar ucapan bismillah itu, bocah tadi mendadak menuruti tarikan tangan Luqman. Luqman pun menyentak tanggannya, menyeret dengan halus bocah itu, dan membawanya ke rumah. Gerakan Luqman diikuti dengan tatapan penuh tanda tanya dari orang-orang yang melihatnya. “Ada apa Tuan melarang saya meminum es kelapa dan menyantap roti isi daging ini? Bukankah ini kepunyaan saya?” tanya bocah itu sesampainya di rumah Luqman, seakan-akan tahu bahwa Luqman akan bertanya tentang kelakuannya.



Matanya masih lekat menatap tajam pada Luqman. “Maaf ya, itu karena kamu melakukannya dibulan puasa,” jawab Luqman dengan halus,”apalagi kamu tahu, bukankah seharusnya kamu juga berpuasa? Kamu bukannya ikut menahan lapar dan haus, tapi malah menggoda orang dengan tingkahmu itu..” Sebenarnya Luqman masih akan mengeluarkan uneg-unegnya, mengomeli anak itu. Tapi mendadak bocah itu berdiri sebelum Luqman selesai. Ia menatap Luqman lebih tajam lagi.



“Itu kan yang kalian lakukan juga kepada kami semua! Bukankah kalian yang lebih sering melakukan hal ini ketimbang saya..?! Kalian selalu mempertontonkan kemewahan ketika kami hidup dibawah garis kemiskinan pada sebelas bulan diluar bulan puasa? Bukankah kalian yang lebih sering melupakan kami yang kelaparan, dengan menimbun harta sebanyak-banyaknya dan melupakan kami? Bukankah kalian juga yang selalu tertawa dan melupakan kami yang sedang menangis? Bukankah kalian yang selalu berobat mahal bila sedikit saja sakit menyerang, sementara kalian mendiamkan kami yang mengeluh kesakitan hingga kematian menjemput ajal..?! Bukankah juga di bulan puasa ini hanya pergeseran waktu saja bagi kalian untuk menahan lapar dan haus? Ketika bedug maghrib bertalu, ketika azan maghrib terdengar, kalian kembali pada kerakusan kalian…!?” Bocah itu terus saja berbicara tanpa memberi kesempatan pada Luqman untuk menyela.



Tiba-tiba suara bocah itu berubah. Kalau tadinya ia berkata begitu tegas dan terdengar “sangat” menusuk, kini ia bersuara lirih, mengiba. “Ketahuilah Tuan.., kami ini berpuasa tanpa ujung, kami senantiasa berpuasa meski bukan waktunya bulan puasa, lantaran memang tak ada makanan yang bisa kami makan. Sementara Tuan hanya berpuasa sepanjang siang saja.



Dan ketahuilah juga, justru Tuan dan orang-orang di sekeliling Tuan lah yang menyakiti perasaan kami dengan berpakaian yang luar biasa mewahnya, lalu kalian sebut itu menyambut Ramadhan dan ‘Idul Fithri? Bukankah kalian juga yang selalu berlebihan dalam mempersiapkan makanan yang luar biasa bervariasi banyaknya, segala rupa ada, lantas kalian menyebutnya dengan istilah menyambut Ramadhan dan ‘Idul Fithri? Tuan.., sebelas bulan kalian semua tertawa di saat kami menangis, bahkan pada bulan Ramadhan pun hanya ada kepedulian yang seadanya pula. Tuan.., kalianlah yang melupakan kami, kalianlah yang menggoda kami, dua belas bulan tanpa terkecuali termasuk di bulan ramadhan ini. Apa yang telah saya lakukan adalah yang kalian lakukan juga terhadap orang-orang kecil seperti kami…! Tuan.., sadarkah Tuan akan ketidak abadian harta?



Lalu kenapakah kalian masih saja mendekap harta secara berlebih? Tuan.., sadarkah apa yang terjadi bila Tuan dan orang-orang sekeliling Tuan tertawa sepanjang masa dan melupakan kami yang semestinya diingat? Bahkan, berlebihannya Tuan dan orang-orang di sekeliling Tuan bukan hanya pada penggunaan harta, tapi juga pada dosa dan maksiat.. Tahukah Tuan akan adanya azab Tuhan yang akan menimpa? Tuan.., jangan merasa aman lantaran kaki masih menginjak bumi.



Tuan…, jangan merasa perut kan tetap kenyang lantaran masih tersimpan pangan ‘tuk setahun, jangan pernah merasa matahari tidak akan pernah menyatu dengan bumi kelak….” Wuahh…, entahlah apa yang ada di kepala dan hati Luqman. Kalimat demi kalimat meluncur deras dari mulut bocah kecil itu tanpa bisa dihentikan. Dan hebatnya, semua yang disampaikan bocah tersebut adalah benar adanya! Hal ini menambah keyakinan Luqman, bahwa bocah ini bukanlah bocah sembarangan. Setelah berkata pedas dan tajam seperti itu, bocah itu pergi begitu saja meninggalkan Luqman yang dibuatnya terbengong-bengong.



Di kejauhan, Luqman melihat bocah itu menghilang bak ditelan bumi. Begitu sadar, Luqman berlari mengejar ke luar rumah hingga ke tepian jalan raya kampung Ketapang. Ia edarkan pandangan ke seluruh sudut yang bisa dilihatnya, tapi ia tidak menemukan bocah itu. Di tengah deru nafasnya yang memburu, ia tanya semua orang di ujung jalan, tapi semuanya menggeleng bingung. Bahkan, orang-orang yang menunggu penasaran didepan rumahnya pun mengaku tidak melihat bocah itu keluar dari rumah Luqman! Bocah itu benar-benar misterius! Dan sekarang ia malah menghilang! Luqman tidak mau main-main. Segera ia putar langkah, balik ke rumah. Ia ambil sajadah, sujud dan bersyukur.



Meski peristiwa tadi irrasional, tidak masuk akal, tapi ia mau meyakini bagian yang masuk akal saja. Bahwa memang betul adanya apa yang dikatakan bocah misterius tadi. Bocah tadi memberikan pelajaran yang berharga, betapa kita sering melupakan orang yang seharusnya kita ingat..



Yaitu mereka yang tidak berpakaian, mereka yang kelaparan, dan mereka yang tidak memiliki penghidupan yang layak. Bocah tadi juga memberikan Luqman pelajaran bahwa seharusnya mereka yang sedang berada diatas, yang sedang mendapatkan karunia Allah, jangan sekali-kali menggoda orang kecil, orang bawah, dengan berjalan membusungkan dada dan mempertontonkan kemewahan yang berlebihan. Marilah berpikir tentang dampak sosial yang akan terjadi bila kita terus menjejali tontonan kemewahan, sementara yang melihatnya sedang membungkuk menahan lapar.



Luqman berterima kasih kepada Allah yang telah memberikannya hikmah yang luar biasa. Luqman tidak mau menjadi bagian yang Allah sebut mati mata hatinya. Sekarang yang ada dipikirannya sekarang , entah mau dipercaya orang atau tidak, ia akan mengabarkan kejadian yang dialaminya bersama bocah itu sekaligus menjelaskan hikmah kehadiran bocah tadi kepada semua orang yang dikenalnya, kepada sebanyak-banyaknya orang.



Kejadian bersama bocah tadi begitu berharga bagi siapa saja yang menghendaki bercahayanya hati. Pertemuan itu menjadi pertemuan yang terakhir. Sejak itu Luqman tidak pernah lagi melihatnya, selama-lamanya. Luqman rindu kalimat-kalimat pedas dan tudingan-tudingan yang memang betul adanya. Luqman rindu akan kehadiran anak itu agar ada seseorang yang berani menunjuk hidungnya ketika ia salah.

Kamis, 21 Juni 2012

SELUK BELUK TAPAK SUCI

Perguruan Seni Beladiri Indonesia TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH atau disingkat TAPAK SUCI, adalah sebuah aliran, perguruan, dan organisasi pencak silat yang merupakan anggota IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). TAPAK SUCI termasuk dalam 10 Perguruan Historis IPSI, yaitu perguruan yang menunjang tumbuh dan berkembangnya IPSI sebagai organisasi. TAPAK SUCI berasas Islam, bersumber pada Al Qur'an dan As-Sunnah, berjiwa persaudaraan, berada di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi otonom yang ke-11. TAPAK SUCI berdiri pada tanggal 10 Rabiul Awal 1383 H, atau bertepatan dengan tanggal 31 Juli 1963 di Kauman, Yogyakarta. Motto dari TAPAK SUCI adalah "Dengan Iman dan Akhlak saya menjadi kuat, tanpa Iman dan Akhlak saya menjadi lemah".



Aliran TAPAK SUCI, adalah keilmuan pencak silat yang berlandaskan Al Islam, bersih dari syirik dan menyesatkan, dengan sikap mental dan gerak langkah yang merupakan tindak tanduk kesucian dan mengutamakan Iman dan Akhlak, serta berakar pada aliran Banjaran-Kauman, yang kemudian dikembangkan dengan metodis dan dinamis



Perguruan TAPAK SUCI, adalah perguruan yang merupakan peleburan sekaligus kelanjutan dari tiga paguron yang pernah ada sebelumnya, yaitu: Kasegu, Seranoman, dan Kauman, berlandaskan Al Islam dan berjiwa ajaran KH. Ahmad Dahlan, membina pencak silat yang berwatak serta berkepribadian Indonesia, melestarikan budaya bangsa yang luhur dan bermoral, serta mengabdikan perguruan untuk perjuangan agama, bangsa, dan negara.



Organisasi TAPAK SUCI berkiprah sebagai organisasi pencak silat, berinduk kepada Ikatan Pencak Silat Indonesia, dan dalam bidang dakwah pergerakan TAPAK SUCI merupakan pencetak kader Muhammadiyah.



Pimpinan Pusat TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH berkedudukan di Kauman, Yogyakarta, dan memiliki kantor perwakilan di ibukota negara.





Terdapat tiga kategori tingkatan:



Siswa dasar (Kuning Polos)

Siswa Satu (Kuning melati cokelat satu)

Siswa Dua (Kuning melati cokelat dua)

Siswa Tiga (Kuning melati cokelat tiga)

Siswa Empat(Kuning melati cokelat empat)

Kader dasar(Biru Polos)

Kader Muda (Biru Melati Merah Satu)

Kader Madya(Biru Melati Merah Dua)

Kader Kepala(Biru Melati Merah Tiga)

Kader Utama(Biru Melati Merah Empat)

Pendekar Muda(Hitam Melati Merah Satu)

Pendekar Madya(Hitam Melati Merah Dua)

Pendekar Kepala(Hitam Melatih Merah Tiga)

Pendekar Utama(Hitam Melati Merah Empat)

Pendekar Besar(Hitam Melati Merah Lima)



Terdapat 8 (delapan) jurus khas di dalam TAPAK SUCI, yaitu:



Jurus Mawar

Jurus Katak

Jurus Naga

Jurus Ikan Terbang

Jurus Lembu

Jurus Rajawali

Jurus Merpati



Jurus Harimau.



Senjata khas beladiri itu di antaranya Pisau, Golok, Toya, Rante, Tekken, Clurit, Pedang, Trisula, Double-stick, Kerambit, Pecut, dan Keris. Selain itu, TAPAK SUCI secara serius mengembangkan permainan senjata yang merupakan tradisi TAPAK SUCI, yaitu Senjata Alif, Segu, Golok Mawar, Tombak Naga, dan Kipas.