Senin, 09 Februari 2015
kegunaan Utama tanaman Eceng Gondok bagi kesehatan
Eceng gondok termasuk dalam Familia Pontederiaceae dan mempunyai sinonim E. speciosa Kunth. Eceng gondok merupakan terna air atau rawa tahunan yang tumbuh mengapung di air dan berakar pada bagian dasarnya.
Tanaman ini mempunyai tinggi 20 – 60 cm dan mengeluarkan tunas merayap yang keluar dari ketiak daun yang akan menjadi tumbuhan baru. Eceng gondok diimport oleh Kebun Raya dari Brazilia pada tahun 1894 sebagai tanaman hias yang dapat tumbuh dari ketinggian 1 – 1600 m di atas permukaan air laut. Karena pembiakkan vegetatif eceng gondok terjadi sangat cepat, maka tumbuhan ini menjadi gulma dan bukan tanaman hias.
Daun eceng gondok tersusun dalam roset akar, tumbuh tegak, dan berbentuk bulat telur lebar yang bertepi rata dan panjangnya 7 – 25 cm dengan warna hijau mengkilap. Tangkai daun dewasanya panjang, sedangkan daun yang muda pendek dan menggelembung.
Letak bunganya duduk dan terdiri dari 6 – 12 kuntum bunga yang berkumpul dalam bulir dengan panjang 13 – 30 cm dan berwarna ungu. Buahnya berbiji banyak dan berbentuk bulat persegi panjang.
Eceng gondok biasanya digunakan untuk makanan ternak atau dibuat pupuk.
Seluruh bagian eceng gondok mengandung SiO2, calsium (Ca), magnesium (Mg), kalium (K), natrium (Na), chloride (Cl), copper (Co), mangan (Mn), dan ferrum (Fe). Bagian akarnya mengandung sulfate dan fosfat. Bagian daunnya mengandung carotene dan bagian bunganya mengandung delphinidin-3-diglucoside.
Seluruh bagian tanaman ini atau akarnya dapat digunakan sebagai tanaman obat yang berfungsi meredakan panas dan menghilangkan lembab serta racun. Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan eceng gondok antara lain :
-Tenggorokan terasa panas
-Kencing tidak lancar
-Biduran (urtika)
-Bisul, abses
Pengobatan menggunakan eceng gondok untuk pemakaian dalam dapat dilakukan dengan cara merebus 15 – 30 gr tanaman kemudian menggunakan air rebusan untuk diminum. Sedangkan untuk pemakaian luar dapat dilakukan dengan cara melumatkan eceng gondok kemudian menempelkannya ke tempat yang sakit.
Cara pengobatan menggunakan tanaman ini untuk beberapa jenis penyakit dapat dijelaskan lebih rinci, sebagai berikut ini :
-Kencing tidak lancar, biduran : merebus batang segar kemudian menggunakan air rebusan untuk diminum.
-Bisul, abses : melumatkan daun atau akar segar kemudian menambahkan garam secukupnya lalu menempelkannya ke tempat yang sakit.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar