Senin, 09 Februari 2015

khasiat tanaman Buni bagi kesehatan



Buni termasuk dalam Familia Euphorbiaceae. Buni merupakan pohon buah yang tingginya mencapai 15-30 m dan berbatang sedang. Pohon buah ini tersebar di Asia Tenggara dan Australia, di Jawa tumbuh liar di hutan atau ditanam di halaman dan ditemukan dari dataran rendah sampai 1400 di atas permukaan air laut.



Daunnya berupa daun tunggal, bertangkai pendek, dan berbentuk bulat telur sungsang sampai lanset. Panjang daunnya 9-25 cm dengan tepi daun rata agak bergelombang, ujung daun meruncing, dan pangkal tumpul. Daun mudanya berwarna hijau muda dan setelah tua menjadi hijau tua.



Buni berkelamin ganda yang bunganya terdapat dalam tandan dan keluar dari ketiak daun atau di ujung percabangan.



Buahnya kecil-kecil dengan panjang sekitar 1cm, berbentuk elips, dan berwarna hijau yang apabila masak menjadi ungu kehitaman dengan rasa manis sedikit asam.



Bijinya pipih dengan rusuk berbentuk jala.



Daun mudanya rasanya sedikit asam dan dapat disayur atau dimakan mentah sebagai lalab. Buah mudanya dirujak dengan buah lain, sedangkan yang masak dapat dimakan langsung, diekstrak dengan brandi, dibuat selai atau sirop. Daunnya oleh pembuat jamu disebut mojar, biasa dipakai untuk membuat campuran jamu kesehatan.



Pohon buni dikembangbiakkan dengan biji atau okulasi.



Pohon ini mempunyai sifat kimiawi dengan rasa asam yang berfungsi sebagai peluruh keringat, menghilangkan racun, menghilangkan haus, dan meningkatkan sirkulasi darah.



Kulit batang pohon buni rasanya sepat dan mengandung sedikit alkaloida yang beracun. Daun pohon buni mengandung friedelin.



Daun, ranting, dan buah pohon buni dapat digunakan untuk pengobatan. Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan pohon buah ini antara lain :



-Kurang darah, darah kotor



-Tekanan darah tinggi



-Jantung berdebar



-Batuk, gangguan pencernaan



-Sifilis, kencing nanah



Pengobatan menggunakan pohon buni untuk pemakaian dalam dapat dilakukan dengan cara merebus 30-50 buah masak atau 15-30 gr daun kemudian menggunakan air rebusannya untuk diminum. Sedangkan untuk pemakaian luar dilakukan dengan cara mencuci bersih daun buni lalu digiling sampai halus dan dibubuhkan pada luka sifilis atau bisul pada anak-anak.



Cara pengobatan untuk beberapa penyakit dapat dijelaskan lebih rinci, sebagai berikut :



-Darah tinggi : mencuci bersih buah buni yang sudah masak sebanyak 30 buah lalu dikunyah sampai halus dan bijinya dibuang, sedangkan daging buahnya ditelan. Segera minum air hangat 1 cangkir. Lakukan 2-3 kali sehari.



-Jantung berdebar : mencuci bersih dan memotong-motong campuran dari buah buni yang telah masak sebanyak 25 buah, daun muda kacapiring sebanyak 6 lembar, daun sembung sebanyak 10 lembar, kayu manis seukuran 1 jari, jahe sebesar ½ jari, dan gula enau secukupnya lalu direbus dengan 4 gelas air bersih sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Sehari2 kali setiap kali 1 gelas.



-Kurang darah : menumbuk campuran 50 buah buni yang telah masak, 2 jari asam kawak, ¾ jari rimpang kunyit sampai halus dan ditambahkan ½ cangkir air minum dan 1 sendok makan madu lalu diaduk sampai rata. Setelah itu diperas dan disaring. Diminum selama 2-3 kali sehari.



-Sifilis : memotong-motong campuran 50 buah buni yang telah masak, 50 lembar daun sambiloto, 7 lembar daun ngokilo, 10 lembar daun paria hutan, 10 lembar daun pegagangan, 1 jari batang brotowali, dan 3 jari gula enau lalu ditambahkan 4 gelas air bersih dan direbus sampai airnya tersisa dua seperempat gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 3 x ¾ gelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar